PENGARUH PERENCANAAN PAJAK DAN AKTIVA PAJAK TANGGUHAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013
Muhammad Fadhlizen, Meihendri dan Yeasy Darmayanti Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] ABSTRACT Earnings management is an effort in which the management to intervene in the preparation of financial statements that aim to personal or corporate interests. This study aimed to assess the effect of tax planning and deferred tax assets on earnings management in manufacturing companies. In this study using purposive sampling method in determining the number of samples that will be used, and the samples were obtained by 33 companies. Obtained from annual reports and financial statements of listed companies in Indonesia Stock Exchange (IDX) years 2009-2013. The dependent variable in this study is the management of profit, and independent variables in this study are planning tax and deferred tax assets. This study uses multiple linear regression in SPSS 16:00 as data processing tools. These results indicate that the variable tax planning and deferred tax assets have no effect on earnings management. Keywords: tax planning, deferred tax assets, earnings management Pendahuluan 1.1
Latar Belakang
Manajemen langkah
dimana
laba
adalah
manajer
suatu
melakukan
Suatu perusahaan telah memmiliki
intervensi
dalam
penyusunan
laporan
tujuan dan strategi yang dapat digunakan
keuangan
yang
bertujuan
untuk
dalam kebijakan bisnis di masa yang akan
merekayasa laporan keuangan tersebut
dating. Salah satu kebijakan bisnis tersebut
dengan maksud untuk menguntungkan
yaitu melakukan aktifitas manajemen laba
dirinya sendiri atau untuk menguntungkan
untuk menutupi kekurangan yang terdapat
perusahaannya tersebut. Dalam melakukan
pada salah satu elemen kinerja perusahaan
manajemen laba para manajer biasanya
(Hasni, 2013).
menggunakan judgement dalam laporan keuangannya
yang
betujuan
untuk 1
menyesatkan para stakeholder supaya
serendah mungkin dengan mamanfaatkan
kinerja selama perusahaan beropersi tetap
peraturan yang ada tetapi berbeda dengan
baik dan juga untuk mempengaruhi hasil
tujuan pembuat undang-undang, maka
yang berhubungan dengan kontrak yang
perencanaan pajak disini sama dengan tax
telah disepakati.
avoidance karena secara hakikat ekonomis
Pajak merupakan salah satu sumber
keduanya berusaha untuk memaksimalkan
yang sangat penting bagi penerimaan
penghasilan setelah pajak karena pajak
negara yang berguna untuk pembiayaan
merupakan unsur pengurangan laba yang
pembangunan negara. Salah satu sektor
tersedia, baik untuk dibagikan kepada
pajak yang sangat besar diperoleh negara
pemegang
adalah pajak penghasilan. Mulai tahun
diinvestasikan
2009 tarif PPh badan menganut system
meminimumkan kewajiban pajak dapat
tarif tunggal atau single tax yaitu 28% dan
dilakukan dengan berbagai cara, baik yang
telah berubah menjadi 25% pada tahun
masih memenuhi ketentuan perpajakan
2010 dan berjalan hingga saat ini. Selain
maupun
itu bagi perusahaan yang sudah go public
perpajakan
(Suandy,
atau
manajemen
menginginkan
sudah
masuk
bursa
diberikan
saham
maupun
untuk
kembali.
yang
Untuk
melanggar
peraturan
2011).
Pihak
pembayaran
penurunan tarif adalah satu yaitu sebesar
pajak sekecil mungkin, dengan demikian
5% dari tarif normal , berarti pada tahun
para manajer biasanya melakukan cara
2009 tarif perusahaan yang sudah go
untuk meminimalkan beban pajak yang
public sebesar 23% dan pada tahun 2010
akan dibayar pihak manajemen dengan
sebesar 20%. Dengan adanya perubahan
cara mengelola utang pajaknya.
tarif
tersebut,
maka
akan
sedikit
Penelitian
mengenai
pengaruh
memberikan keuntungan bagi perusahaan
perencanaan pajak (tax planning) terhadap
dan
manajemen
manajemen laba sudah banyak diteliti oleh
perusahaan untuk melakukan manajemen
beberapa peneliti sebelumnya. Beberapa
laba.
diantaranya
awal
memungkinkan
Perencanaan pajak adalah langkah
Sumomba.
dalam
tentang
manajemen pajak. Pada
adalah Aditama
pengaruh
Aditama (2012)
perencanaan
dan
meneliti pajak
umumnya penekanan perencanaan pajak
terhadap manajemen laba pada perusahaan
(tax
untuk
non manufaktur yang terdaftar di BEI
meminimumkan kewajiban pajak. Tujuan
menunjukan hasil bahwa perencanaan
perencanaan pajak adalah merekayasa agar
pajak
beban pajak (tax burden) dapat ditekan
signifikan
planning)
adalah
ternyata dan
tidak
berpengaruh
berhubungan
negatif 2
terhadap
manajemen
laba.
ini
PPh di masa yang akan datang itu
disebabkan oleh perusahaan-perusahaan
sebaiknya dapat diakui, dihitung, disajikan
non manufaktur yang menjadi sampel
dan dapat diungkapkan dalam laporan
melakukan
keuangan, baik dalam neraca maupun laba
manajemen
Hal
laba
dengan
menghindari penurunan laba. Hal tersebut
rugi.
sesuai dengan teori yang dikemukakan
membayar pajaknya
oleh Philips et al.(2003). Kemudian
waktu sekarang ini, namun sebenarnya
Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan
memiliki potensi hutang pajak yang lebih
Martini (2011) dengan judul praktik
besar di masa yang akan datang. Atau
manajemen
sebaliknya,
laba
perusahaan
dalam
Suatu
perusahaan
suatu
dapat
saja
lebih kecil pada
perusahaan
dapat
menggapai penurunan tarif pajak sesuai
membayar pajak lebih besar sekarang ini,
UU no 36 tahun 2008. Dari hasil penelitian
namun
tersebut membuktikan bahwa perencanaan
hutang pajak yang lebih kecil dimasa yang
pajak
akan
berpengaruh
berhubungan
signifikan
negatif
memiliki
potensi
datang. Penelitian yang dilakukan
praktik
Pendihartati (2011) dengan judul pengaruh
manajemen laba. Hal ini disebabkan
aktiva pajak tangguhan, beban pajak
karena
tangguhan dan akrual terhadap earning
adanya
terhadap
dan
sebenarnya
perubahan
UU
pajak
penghasilan tahun 2008.
management. Dari hasil penelitian tersebut
Dengan adanya perencanaan pajak membuat
manajer
berusaha
untuk
dapat membuktikan bahwa aktiva pajak tangguhan berpengaruh positif terhadap
meminimalkan laba perusahaannya yang
probalitas
bertujuan untuk menekan agar beban pajak
menggunakan
tersebut
Karena bagi
menghindari kerugian pada perusahaan
besar
dapat
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
dihasilkan
Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan
semakin kecil.
perusahaan
pajak
mempengaruhi
yang
laba
yang
perusahaan.
atau
perusahaan
manajemen
laba
yang guna
2009, dimana metode yang digunakan
Aktiva pajak tangguhan adalah dampak
suatu
akibat
yang
terjadi
adalah menggunakan metode purposive sampling.
dikarenakan adanya PPh di masa yang
Penelitian lainnya yang dilakukan
akan datang namun dipengaruhi oleh
oleh Widiastuti dan Elsa (2011) dengan
adanya perbedaan waktu antara perlakuan
judul analisa aktiva pajak tangguhan dan
akuntansi dan perpajakan serta kerugian
discretionary accrual sebagai prediktor
fiskal yang masih dapat digandakan pada
manajemen laba pada perusahaan yang
periode yang akan datang. Dampak dari
terdaftar di BEI. Dari hasil tersebut dapat 3
membuktikan
bahwa
aktiva
pajak
ini adalah seluruh perusahaan manufaktur
tangguhan berpengaruh positif terhadap
yang terdaftar di BEI.
probabilitas perusahaan untuk melakukan
1.2
manajeman
laba
guna
menghindari
kerugian.
Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas
yang telah dijabarkan maka rumusan
Suranggane
(2007)
meneliti
masalah nya yaitu
tentang analisis aktiva pajak tangguhan
1. Apakah
perencanaan
pajak
dan akrual sebagai prediktor manajemen
berpengaruh terhadap manajemen
laba: kajian empiris pada perusahaan
laba pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil
yang terdaftar di
dari penelitian tersebut yaitu aktiva pajak
Indonesia ?
tangguhan
dan
signifikan
akrual
terhadap
berpengaruh
Bursa Efek
2. Apakah aktiva pajak tangguhan
laba
berpengaruh terhadap manajemen
dimana aktiva pajak tangguhan dan akrual
laba pada perusahaan manufaktur
dapat
yang terdaftar di
diukur
manajemen
manufaktur
dengan
menggunakan
indikator variabel bebas dan dengan
Indonesia?
perubahan nilai aktiva pajak tangguhan
3. Landasan
pada akhir periode t dengan t-1 dibagi
Bursa Efek
Teori
dan
Pengembangan Hipotesis
dengan nilai aktiva pajak tangguhan pada periode t.
2.1
Dengan adanya perbedaan hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya, maka penulis ingin meneliti kembali dimana penelitian sebelumnya meneliti dari tahun 2009 sampai tahun 2012 dan objeknya yaitu
perusahaan
nonmanufaktur.
Sedangkan penelitian ini meneliti dari tahun 2009 sampai tahun 2013 yang merupakan tahun setelah UU No. 36 tahun 2008
telah
berjalan
dan
tarif
PPh
Badannya turun menjadi 25 persen dan objek yang akan digunakan pada penelitian
Manajemen Laba Menurut Davidson (2003) dalam
Ressia (2014) manajemen laba adalah suatu proses untuk mengambil langkahlangkah tertentu yang disengaja dalam batas-batas bertujuan
prinsip untuk
akuntansi
memperoleh
yang tingkat
pendapatan yang diinginkan dari laba yang dilaporkan.
Kemudian
pengertian
manajemen laba menurut Schipper (1989) dalam
Ressia (2014)
manajemen laba
adalah suatu bentuk intervensi dalam laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
4
Konsep dijelaskan
manajemen dalam
laba
dapat
harus terlebih dahulu memikirkan segala
pendekatan
teori
sesuatu secara matang sesuai dengan
keagenan (agency theory). Agency theory
keputusannya dan tindakannya.
yaitu hubungan antara principal (pemilik)
2.3 Aktiva Pajak Tangguhan
yang memakai jasa dari agen (manajer)
Aktiva pajak tangguhan adalah
untuk mengoperasikan perusahaan.
jumlah pajak penghasilan yang dapat
2.2
dipulihkan pada periode mendatang sebab
Perencanaan Pajak Perencanaan pajak adalah langkah
adanya akibat dari perbedaan temporer
awal dalam melakukan manajemen pajak.
dapat dikurangkan, akumulasi rugi pajak
Pada umumnya perencanaan pajak (tax
belum dikompensasi, dan akumulasi kredit
planning) berfungsi untuk meminimumkan
pajak belum dimanfaatkan, dalam hal
kewajiban pajak. Tujuan perencanaan
peraturan perpajakan yang mengijinkan
pajak adalah merekayasa agar beban pajak
menurut PSAK 46 (2012:46.2). Dalam
(tax burden) dapat ditekan serendah
perbedaan temporer dalam
mungkin dengan mamanfaatkan peraturan
tangguhan adalah perbedaan antara jumlah
yang ada, tetapi berbeda dengan tujuan
tercatat aset atau liabilitas dalam laporan
pembuat
posisi keuangan dan dasar pengenaan
undang-undang,maka
aktiva pajak
perencanaan pajak disini sama dengan tax
pajaknya menurut PSAK 46 (2012:46.2).
avoidance karena secara hakikat ekonomis
2.4 Pengembangan Hipotesis
keduanya berusaha untuk memaksimalkan
2.4.1
penghasilan setelah pajak karena pajak
terhadap manajemen laba
merupakan unsur pengurangan laba yang
Pengaruh
Untuk
perencanaan
melakukan
pajak
manajemen
tersedia, baik untuk dibagikan kepada
pajak salah satu yang dapat dilakukan
pemegang
untuk
yaitu dengan cara perencanaan pajak.
Untuk
Perencanaan pajak biasanya dilakukan
meminimumkan kewajiban pajak dapat
perusahaan dengan tujuan menimalkan
dilakukan dengan berbagai cara, baik yang
jumlah pajak yang akan dibayarkan.
saham
diinvestasikan
maupun kembali.
masih memenuhi ketentuan perpajakan maupun
yang
melanggar
peraturan
perpajakan (Suandy, 2011).
Menurut Sumomba (2010) meneliti tentang
pengaruh
perencanaan
pajak
terhadap praktik manajemen laba,akan
Menurut Zain (2007) perencanaan
tetapi sampel yang digunakan adalah
pajak adalah salah satu unsur utama
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
dimana manajamen yang secara tidak
Bursa
langsung menyatakan
menunjukan bahwa perencanaan pajak
bahwa
manajer
Efek
Indonesia,
dengan
hasil
5
berpengaruh terhadap praktik manajemen
tangguhan
laba yang dilakukan oleh perusahaan.
signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh
memiliki
Suranggane
hubungan
(2007)
positif
meneliti
Wijaya dan Martini (2011) dengan judul
tentang analisis aktiva pajak tangguhan
praktik manajemen laba perusahaan dalam
dan akrual sebagai prediktor manajemen
menggapai penurunan tarif pajak sesuai
laba: kajian empiris pada perusahaan
UU no 36 tahun 2008. Dari hasil penelitian
manufaktur yang terdaftar di BEJ. Hasil
tersebut membuktikan bahwa perencanaan
dari penelitian tersebut yaitu aktiva pajak
pajak
dan
tangguhan
praktik
signifikan
berpengaruh
berhubungan
negatif
signifikan terhadap
dan
akrual
terhadap
berpengaruh
manajemen
laba
manajemen laba. Hal ini disebabkan
dimana aktiva pajak tangguhan dan akrual
karena
dapat
adanya
perubahan
UU
pajak
penghasilan tahun 2008.
diukur
dengan
menggunakan
indikator variabel bebas dan dengan
Berdasarkan uraian di atas dapat
perubahan nilai aktiva pajak tangguhan
diturunkan hipotesis sebagai berikut :
pada akhir periode t dengan t-1 dibagi
H1: Perencanaan pajak berpengaruh
dengan nilai aktiva pajak tangguhan pada
terhadap manajemen laba
periode t. Berdasarkan uraian di atas dapat
2.4.2 Pengaruh Aktiva Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba Dengan
adanya
aktiva
pajak
diturunkan hipotesis sebagai berikut : H2:
Aktiva
Pajak
Tangguhan
terhadap
Manajemen
tangguhan maka jika penghasilan sebelum
berpengaruh
pajaknya lebih kecil dari pada penghasilan
Laba
kena pajaknya, maka beban pajaknya lebih
3. METODE PENELITIAN
kecil dari pada pajak terhutangnya. Aktiva
3.1 Populasi dan Sampel
pajak tangguhan dapat dihitung dengan cara
mengalikan
perbedaan
Populasi
dalam
penelitian
ini
temporer
adalah seluruh perusahaan yang terdaftar
dengan tarif pajak yang berlaku pada saat
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
perbedaan tersebut.
periode tahun 2009 sampai tahun 2013.
Widiastuti (2010) meneliti tentang analisis
aktiva
pajak
dan
seluruh perusahaan manufaktur yang telah
disretionary accrual sebagai prediktor
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI),
manajemen laba pada perusahaan yang
Teknik penentuan sampel dalam penelitian
terdaftar di BEI dengan hasil penelitian
ini
menunjukan
pengambilan sampel dengan menggunakan
bahwa
tangguhan
Sampel dalam penelitian ini adalah
aktiva
pajak
adalah
purposive
sampling
yaitu
6
kriteria-kriteria tertentu,kriteria tersebut
keuntungan
pribadi.
yaitu:
penelitian Philips et al.(2003), dengan
1. Perusahaan yang digunakan adalah
rumus untuk manajemen laba adalah dapat
perusahaan manufaktur yang terdaftar
diukur dengan menggunakan pendekatan
secara aktif di Bursa Efek Indonesia
distribusi laba yaitu : Eit – Eit – 1
pada tahun 2009 hingga 2013. 2. perusahaan menggunakan
manafaktur satuan
nilai
rupiah
MVEit-1
Keterangan :
3. perusahaan yang tidak mengalami kerugian dalam periode 2009-2013. 4. Perusahaan yang memiliki akun aktiva tangguhan
∆E =
yang
dalam laporan keuangan
pajak
Berdasarkan
pada
laporan
keuangan selama periode pengamatan.
∆E
=
Perubahan laba.
Eit
=
laba perusahaan i pada
=
laba perusahaan i pada
tahun t. Eit-1
tahun t-1.
3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana data yang diambil yaitu berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur
yang
telah
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah terlebih dahulu
MVEit-1 =
Market
value
dengan mengalikan jumlah saham beredar perusahaan i pada akhir tahun t-1 dengan harga saham perusahaan i pada akhir tahun t-1. 3.3.2 Variabel Independen
data primer ataupun pihak lain, misalkan
3.3.2.1 Perencanaan Pajak
lain, atau data internet (Sekaran, 2011). 3.3
Defenisi
Operasional
dan
adalah
suatu
upaya atau tindakan yang dilakukan oleh manajer
untuk
yang
bertujuan
untuk
meminimumkan kewajiban pajak dengan
perencanaan pajak dapat diukur dengan
3.3.1.1 Manajemen Laba
para
tindakan
dapat ditekan serendah mungkin. Variabel
3.3.1 Variabel Dependen
laba
Perencanaan pajak adalah suatu
cara merekayasa laporan keuangan agar
Pengukuran Variabel
Manajemen
equity
perusahaan i pada tahun t-1. MVE diukur
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul
dalam bentuk literatur, karya ilmiah orang
of
memperoleh
menggunakan rumus tax retention rate (tingkat retensi pajak), yaitu dimana menganalisis suatu ukuran dari efektifitas
7
manajemen pajak pada laporan keuangan
4.
pada tahun berjalan (Wild et al.,2004)
PEMBAHASAN
dalam (Aditama dan Purwaningsih, 2012).
4.1 Statistik Deskriptif
Net income it TRR = Pretax income ( EBIT)it Keterangan :
ANALISIS
Populasi adalah
DATA
dalam
DAN
penelitian
ini
semua perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Penelitian ini menggunakan
data
sekunder
berupa
TRRit = Tax Retention Rate (tingkat
laporan keuangan (financial report) dan
retensi pajak) perusahaan i pada tahun t
laporan
NET INCOMEit = laba bersih perusahaan
tahunan
perusahaan
(annual
manufaktur
report) yang
dipublikasikan di website resmi Bursa
i pada tahun t
Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. PRETAX INCOME = laba sebelum pajak
periode
perusahaan i pada tahun t (EBITit).
perusahaan.
3.3.2.2 Aktiva Pajak Tangguhan Aktiva pajak tangguhan adalah selisih antara aktiva pajak tangguhan pada periode sekarang dengan periode yang telah lalu. Dalam penelitian ini aktiva pajak tangguhan sebagai variabel bebas dapat diukur dengan perubahan nilai aktiva pajak tangguhan pada akhir periode t dengan t-1 dibagi dengan nilai aktiva pajak tangguhan pada akhir periode pada t-1.
2009-2013
sebanyak
120
Sampel dalam penelitian dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, metode purposive sampling yaitu metode
yang digunakan untuk
pengambilan sampel dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu dan memperoleh 33 perusahaan. 4.2 Statistika Deskriptif Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Rumus : ∆ Aktiva pajak tangguhan t-1 APT it = Aktiva pajak tangguhan t-1
8
4.3.2 Hasil Uji Multikolonieritas Minimu Maksim N
m
um
Standar Mean
Tabel 4.4
deviasi
Hasil Pengujian Multikolonieritas
Manajemen 165
-3.48
7.31
0.1454
0.84076
laba
KETERANGAN TOLERANCE
VIF
KESIMPULAN
Perencanaa 165
0.07
1.49
0.6572
0.17542
n pajak
Perencanaan pajak
0.984
1.016
0.984
1.016
Tidak
terjadi
multikoliniearitas
Aktiva pajak
165
-1.00
1.91
0.1760
0.43825
pajak
tangguhan
tangguhan Valid
Aktiva
N
Tidak
terjadi
multikoliniearitas
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 16
165 (listwise)
Sumber : hasil pengolahan data SPSS 16.0
Pada tabel 4.4 terlihat bahwa
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
masing-masing variabel independen yang
4.3.1 Hasil Uji Normalitas
digunakan telah memiliki nilai tolerance
Tabel 4.3
diatas 0.10. Sedangkan nilai Variance
Hasil Pengujian Normalitas
inflation factor (VIF) dibawah 10 sehingga
keterangan
Asymp sig (2-Tailed)
Alpha
kesimpulan
pajak dan aktiva pajak tangguhan terbebas
Manajemen laba
0.102
0.05
NORMAL
0.052
0.05
NORMAL
0.146
0.05
NORMAL
Perencanaan pajak
dari multikolinearitas sehingga data untuk pengelohan
Aktiva pajak tangguhan
dapat disimpulkan bahwa perencanaan
data
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Heterokedastisitas
normal, hal ini dikarenakan nilai Asymp
Keterangan
Sig (2-tailed) nilainya lebih besar dari
Perencanaan pajak
Signifika
Alph
n
a
0.643
0.05
0.05. Variabel manajemen laba mencapai Aktiva pajak
perencanaan
pajak
mencapai
tingkat
dapat
4.3.3 Hasil Uji Heterokedastisitas
seluruh variabel penelitian berdistribusi
tingkat normal sebesar 0.102. Variabel
lanjut
dilaksanakan.
Sumber : hasil pengolahan data SPSS 16.0 Pada tabel 4.3 terlihat bahwa
lebih
tangguhan
Kesimpulan Tidak
terjadi
Heterokedastisitas Tidak
0.441
0.05
terjadiHeterokedastisita s
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 16
normal sebesar 0.052. Variabel aktiva pajak tangguhan mencapai tingkat normal sebesar 0.146.
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa masing-masing variabel independen yang digunakan telah memiliki nilai signifikan lebih dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan 9
bahwa perencaan pajak dan aktiva pajak
dapat
tangguhan tidak terjadi heterokedastisitas.
independen
4.3.4 Hasil Uji Autokerelasi
dependen.berdasarkan tabel diatas maka
pengaruh
veriabel
terhadap
variabel
dapat diperoleh persamaan regresi linear
Tabel 4.6
berganda adalah sebagai berikut :
Hasil Pengujian Autokorelasi
Y = -2.523 - 1.473x 1 – 721x 2 + ℮
Y
N
K
DL
DW
KESIMPULAN
Manajemen
165
3
1.708
1.712
Tidak
Dari hasil diatas juga menjelaskan
terjadi
Autokorelasi
laba
menunjukan
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 16 Pada table 4.6 terlihat bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1.712 nilai ini berada di atas nilai dl, sehingga dapat disimpulkan
bahwa nilai korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Pada model summary besarnya nilai Adjusted R Square adalah 0.020. Hal ini berarti 2% variabel manajemen laba dapat
bahwa penelitian ini tidak terdapat gejala
dijelaskan
autokolerasi.
pajak,
4.4 Hasil Uji Hipotesis
Sedangkan sisanya 98% dijelaskan oleh
penelitian
Regresi -2.523
(Contanta) Perencanaan pajak
-1.473
Aktiva pajak
-0.721
tangguhan
Selanjutnya T 2.523 1.473 0.721
Sig
Alpha
0.013
0.05
0.143
0.05
0.472
0.05
Kesimpulan Tidak
pajak
lain
tangguhan.
diluar
model
dari
tabel
4.7
menunjukan nilai F-sig sebesar 0.296 > alpha 0.05 maka keputusannya adalah Ho
signifikan Tidak signifikan
diterima dan Ha ditolak, ini berarti bahwa pengaruh variabel perencanaan pajak dan
Tidak
aktiva pajak tangguhan tidak berpengaruh
signifikan
terhadap manajemen laba.
Adjusted RSquare
aktiva
perencanaan
penelitian.
Hasil Uji Hipotesis Koefesien
variabel
variabel-variabel
Tabel 4.7
Variabel
dan
oleh
4.5 0.020
F-Sig 0.296
Pembahasan
hasil
pengujian
Hipotesis 4.5.1
Pengaruh
Perencanaan
Pajak
Terhadap Manajemen Laba Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 16
Berdasarkan
hasil
pengujian
Pada tabel 4.7 menunjukan bahwa
hipotesis pertama pada tabel 4.10 yang
masing masing variabel penelitian yang
bertujuan untuk memperoleh bukti empiris
digunakan memiliki nilai regresi yang
pengaruh perencanaan pajak terhadap manajemen laba diperoleh nilai signifikan 10
regresi bertanda negatif sebesar 1.473 dan
Berdasarkan
hasil
pengujian
dinyatakan nilai signifikan sebesar 0.143
hipotesis kedua pada tabel 4.10 yang
dengan menggunakan tingkat kesalahan
bertujuan untuk memperoleh bukti empiris
sebesar 0.05. Hasil ini menunjukan bahwa
pengaruh aktiva pajak tangguhan terhadap
nilai signifikan sebesar 0,143 > alpha 0.05
manajemen laba diperoleh nilai signifikan
maka keputusannya adalah Ho diterima
regresi bertanda negatif sebesar 0.721 dan
dan
bahwa
dinyatakan nilai signifikan sebesar 0.472
berpengaruh
dengan tingkat kesalahan sebesar 0.05.
secara signifikan terhadap manajemen
Hasil ini menunjukan bahwa hasil nilai
laba.
signifikan
Ha
ditolak,
perencanaan
ini
pajak
Hal
ini
perencanaan
tidak
tidak
0.472
>
0.05
maka
bahwa
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha
yang
dilakukan
ditolak, ini berarti bahwa aktiva pajak
dapat
menjamin
tangguhan
menunjukan
pajak
perusahaan
berarti
dilakukannya praktik manajemen laba,
tidak
berpengaruh
secara
signifikan terhadap manajemen laba.
karena adanya rentang waktu perubahaan
Hasil ini menunjukkan bahwa
tarif pajak yang membuat kurangnya
aktiva pajak tangguhan yang dilakukan
persiapan dan kematangan perusahaan
perusahaan tidak menjamin dilakukannya
dalam melakukan perencanaan pajak,
praktik manajemen laba, karena apabila
sehingga
perencanaan
dilakukan
tidak
pajak
yang
aktiva
pajak
tangguhan
mempengaruhi
pihak
mempercepat suatu pengakuan pendapatan menangguhkan
perusahaan
manajemen dalam melakukan praktik
atau
beban,
sehingga
manajemen laba.
beban perusahaan akan semakin tinggi. konsisten
Maka dengan adanya laba yang tinggi
dengan penelitian Aditama (2012) yang
tidak akan memungkinkan perusahaan
membuktikan bahwa perencanaan pajak
dalam melakukan praktik manajemen laba.
tidak berpengaruh terhadap manajemen
Hasil penelitian ini tidak sejalan
laba. Hasil penelitian ini berbeda dengan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
penelitian Wijaya dan Martini (2011) yang
Widiastuti (2010) yang membuktikan
membuktikan bahwa perencanaan pajak
bahwa
berpengaruh terhadap manajemen laba.
berpengaruh terhadap manajemen laba.
4.5.2
Pajak
Penelitian
selanjutnya
Tangguhan Terhadap Manajemen Laba
penelitian
Pendihartati
Hasil
penelitian
Pengaruh
ini
Aktiva
aktiva
membuktikan tangguhan
pajak
bahwa
tangguhan
sejalan
dengan
(2011)
yang
aktiva
pajak
berpengaruh
terhadap 11
probalitas
suatu
perusahaan
yang
Indonesia.
Hasil
ini
penlitian
berbeda
menggunakan manaejemen laba guna
dengan
Suranggane
menghindari kerugian pada perusahaan
(2007) yang menyatakan aktiva
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
pajak
Indonesia.
terhadap manajemen laba.
tangguhan
berpengaruh
5.2 Keterbatasan
5.PENUTUP
Selama
5.1 Kesimpulan Penelitian
ini
bertujuan
untuk
peneliti
melakukan
menyadari
penelitian
masih
ini
terdapat
mendapatkan bukti empiris dalam praktik
kelemahan dan kekurangan, hal ini terjadi
manajemen laba sebelum atau sesudah
karena adanya beberapa keterbatasan yang
diberlakukannya tarif pajak yang baru, dan
peneliti
untuk
perencanaan
menggunakan data dengan jangka waktu
pajak dan aktiva pajak tangguhan terhadap
pengamatan selama lima tahun, dengan
manajemen
perusahaan
menggunakan metode time series dan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode
menggunakan sektor industri manufaktur
2009-2013. Sampel dalam penelitian ini
sebagai objek penelitian.Penelitian ini
berjumlah 33 perusahaan manufaktur yang
hanya
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
independen sebagai objek penelitian..
Analisis data menggunakan analisis regresi
5.3 Saran
menguji
pengaruh
laba
pada
linear berganda. Dari hasil analisis data
Penelitian
menggunakan
ini
dua
hanya
variabel
1. Untuk peneliti di masa mendatang disarankan untuk memperpanjang
dapat disimpulkan bahwa: 1. Perencanaan
hadapi
pajak
tidak
jangka waktu observasi, karena
berpengaruh terhadap manajemen
semakin
laba pada
perusahaan
penelitian akan diketahui variasi
manufaktur yang terdaftar di Bursa
yang terjadi pada suatu perusahaan
Efek Indonesia. Hasil ini sesuai
dan tentunya akan memberikan
dengan penelitian Aditama (2012)
kontribusi hasil penelitian yang
yang
lebih tepat dan akurat di masa
menyatakan
perencanaan
pajak
bahwa tidak
mempengaruhi manajemen laba. 2. Aktiva
pajak
tangguhan
tidak
panjang
jangka
waktu
mendatang. 2. Peneliti diharapkan
di
masa
mendatang
menggunakan
sektor
berpengaruh terhadap manajemen
industri yang berbeda, atau bahkan
laba pada perusahaan manufaktur
meneliti keseluruhan sektor sebagai
yang terdaftar di
objek penelitian.
Bursa Efek
12
3.
Peneliti
dimasa
diharapkan
mendatang
menambahkan
lebih
banyak lagi veriabel independennya.
Ghozali, Imam. 2011. Apliksi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS
19.
Semarang
:
BP
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Diponegoro.
Aditama, Ferry dan Purwaningsih, Anna.
Hasni, Nurul.2013.Pengaruh Aktiva Pajak
2012.
Pengaruh
Perencanaan
Tangguhan
dan
Ukuran
Pajak Terhadap Manajemen Laba
Perusahaan
Dan
Ukuran
Pada Perusahaan Nonmanufaktur
Perusahaan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Perusahaan
Indonesia. Skripsi. Unniversitas
Manajemen
Atma Jaya Yogyakarta.
Perusahaan
Afrina, Lusi 2006.Kemampuan Beban Pajak
Tangguhan
Dan
Probalitas Melakukan
laba
Pada
Manufaktur
Di
BEI.Skripsi UPI YPTK Padang
Dalam
Meriana, Meri 2010.Analisis Aktiva Pajak
Memprediksi Manajemen Laba:
Tangguhan Dan Akrual Sebagai
Menurut
Prediktor
Undang-Undang
Manajemen
Laba:
Perpajakan No 17 Tahun 2000.
Kajian Empiris Pada Perusahaan
Skripsi. Universitas Bung Hatta.
Manufaktur Yang Terdaftar Di
anggraini, Riri 2008.Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Tingkat Pengaruh Laporan Keuangan Dan Biaya Modal
Pada
BEI. Skripsi. Universitas Bung Hatta. Pendihartati, Dwi 2011.Pengaruh Aktiva
Perusahan
Pajak Tangguhan, Beban Pajak
Manufaktur Yang Go Publik Di
Tangguhan Dan Akrual Terhadap
Bei. Skripsi. Universitas Bung
Earning Management. Skripsi.
Hatta.
Universitas Islam Negri Syarif
Djamaluddin, Subekti, Rahmawati Dan Wijayanti Handayani Tri. 2005.
Hidayatullah Jakarta. Philips, John, Morton Pincus, And Sonja
Analisis Perubahan Aktiva Pajak
Olhoft
Tangguhan Dan Kewajiban Pajak
Management:
Tangguhan
Mendeteksi
Based On Deferred Tax Expense.
Skripsi.
The Accounting Review, Vol. 27,
Untuk
Manajemen
Laba.
Universitas
Sebelas
Maret
Rego.
2003. New
Earning Evidence
P.491-522.
Surakarta. 13
Resia, Fany 2014.Pengaruh Mekanisme GCG
Terhadap
Tangguhan
Manajemen
Accrual
Laba. Skripsi UBH. Scoot,
William
R.
Pada
Nomor 1. Yeni, Silva 2008.Analisi Mekanisme CG Dan
Sekaran, Uma 2011.Research Methods Business
Bisnis).Jakarta
Terhadap
Perusahaan Go Publik Sektor
:
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak.
Pengaruhnya
Manajemen Laba: Studi Pada
(Metodologi
Manufaktur. Skripsi UBH.
Salemba Empat
Yuliani. 2013.Pengaruh Penurunan Tarif Pajak
Jakarta: Salemba Empat, Edisi
Penghasilan
Badan
Menurut UU No 36 Tahun 2008,
Kelima.
Insentif Pajak Dan Nonpajak
Sugiri, S. 1998. Earning Management,
Terhadap Manajemen Laba Pada
teori, Model, dan Bukti Empiris.
Perusahaan
Prediktor Kajian
Perusahaan Terdaftar Akuntansi
Manajemen
Zain,
Mohammad.2008.
manajemen 3.
Empiris
Pada
perpajakan,
Manufaktur
Yang
Salemba Empat.
Di
BEJ.
Dan
Di
Diponegoro Semarang.
Pajak Tangguhan Dan Akrual Sebagai
Manufaktur
Indonesia. Skripsi. Universitas
Suranggane, Zulaikha 2007.Analisa Aktiva
Laba:
Laba
BEI. Econo Sains Volume IX,
Scarrborough Ontario Prentice
Penelitian
Prediktor
Perusahaan Yang Terdaftar Di
2000.Financial
Hall Canada, Inc.
Discretionary
Sebagai
Manajemen
Accounting Theory 2nd Edition.
For
Dan
Edisi
Jakarta:
Jurnal Keuangan
Indonesia Vol.4, No.1,Hal. 77-94. Wahyuni,
Pupun
Tri.2008.
Pengaruh
Earning Management Terahadap Earning
Quality.
Skripsi.
Univesitas Bung Hatta. Widiastuti, Ni Putu Eka Dan Chusniah, Elsa. 2011.Analisis Aktiva Pajak 14