PENGARUH PEMAHAMAN, KESADARAN, PERSEPSI WAJIB PAJAK TENTANG SANKSI DENDA, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email:
[email protected] Abstract The purpose of this research is to know how much the influence of understanding, conciousness, perception of the tax payer about tax fines sanction, and obedience of the tax payer toward acceptance success of the land and building tax. This research consist of two variables. They are independent and dependent variables. Understanding of the tax payer (X1), conciousness of the tax payer (X2), perception of the tax payer about tax fines sanction (X3), and obedience of the tax payer (X4) as independent variables. Whereas acceptance success of the land and building tax as dependent variable. This research used the primary data. Researcher spread quisioner to 100 respondents which were registered as tax payer of PBB-P2 at the Padang city . There were ninety four (94) data from respondents that can be processed. And six data of it cannot be processed because incomplete. Method of analyse and hypothesis was using the multiple linier regression. The result of this research can be known that understanding, conciousness, perception of the tax payer about tax fines sanction, and obedience of the tax payer had relation toward acceptance success of the land and building tax as much 76%. The coefficient determination (Adjusted Rsquare) as much 0,559. So, can be deduced that understanding of the tax payer, conciousness of the tax payer, perception of the tax payer about tax fines sanction, and obedience of the tax payer had influences toward acceptance success of the land and building tax as much 55,9%. Keyword: understanding, conciousness, perception, and obedience of the tax payer dikelola oleh pemerintah daerah. perubahan
Pendahuluan Pajak penerimaan
merupakan negara
yang
salah
satu
cukup
andil
ini dilakukan dalam rangka meningkatkan akuntabilitas keuangan daerah.
berperan dalam pembangunan nasional guna
Pajak
bumi
dan
bangunan
pada
mensejahterakan kemakmuran rakyat sebagai
dasarnya merupakan sumber penerimaan
bentuk pengamalan dari pancasila. Pajak
yang
bumi dan bangunan digolongkan kedalam
Dalam penelitiannya Putrawan (2010) dalam
pajak
administrasinya
menyebutkan sebagai salah satu contoh ialah
diurus dan ditangani oleh pemerintah pusat.
pembagian penerimaan dari pajak bumi dan
Namun, setelah adanya undang-undang No
bangunan yang menjadi sumber pendapatan
28 Tahun 2009, Pajak Bumi dan Bangunan
daerah dalam membiayai penyelenggaraan
sektor Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
daerah dan pembangunan daerah
yang pengelolaan
memperhatikan
daerah
penghasil.
guna
mengingkatkan dan mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat. Berbagai
upaya
meningkatkan
dan
Kesadaran wajib pajak juga diperlukan dalam
kontribusi
terhadap
untuk
keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan
mengoptimalkan
Bangunan. Rendahnya kesadaran masyarakat
penerimaan atas Pajak Bumi dan Bangunan.
akan kewajiban membayar pajak inilah yang
Rendahnya
akan berimbas buruk terhadap peneriamaan
kesadaran
dilakukan
memberikan
masyarakat
akan
kewajibannya membayar pajak membuat
pajak.
Penelitian
yang
pihak Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Fraternesi
(DPKA) Kota Padang melakukan terobosan-
kesadaran perpajakan berpengaruh terhadap
terobosan baru yang digencarkan demi
tingkat keberhasilan penerimaan PBB.
(2002)
dilakukan
membuktikan
oleh bahwa
memotivasi masyarakat dalam membayar
Pelaksanaan dan pemberian sanksi
PBB-P2. Pelayanan pajak online merupakan
denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
salah satu terobosan yang dilakukan DPKA
merupakan salah satu bentuk dan upaya yang
kota Padang untuk optimalisasi penerimaan
diharapkan dapat membantu peningkatan
pajak (www.dpka.padang.go.id).
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan
Sebagian
besar
masyarakat
telah
(PBB).
tentang
kewajiban
akan
tentang pelaksanaan sanksi denda diharapkan
membayar pajak bumi dan bangunan. Namun
dapat menjadi alat kontrol dan pengawasan
kemungkinan
bagi
mengetahui
ketidaktahuan
mengenai
Sehingga
wajib
persepsi
pajak
wajib
dalam
pajak
membayar
manfaat atau fungsi pembayaran pajak bumi
kewajibannya. Penelitian Jatmiko (2002)
dan bangunan khususnya pada masyarakat
membuktikan bahwa pendapat wajib pajak
menengah
tentang
kebawah
yang
menyebabkan
pelaksanaan
sanksi
denda
masyarakat tidak membayarkan pajaknya
berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan
(Fitri, 2011).
penerimaan pajak bumi dan bangunan.
Upaya
pengoptimalisasi
guna
Penerimaan pajak bumi dan bangunan
meningkatkan penerimaan disektor Pajak
yang terpenuhi realisasinya mengindikasi
Bumi dan Bangunan oleh pihak pemerintah
kepada
harus turut disertai dengan pemahaman dan
melakukan pembayaran pajak bumi dan
pengetahuan wajib pajak mengenai pajak itu
bangunan. Faktor kepatuhan wajib pajak
sendiri.
Fauziyah
dalam rangka keberhasilan penerimaan pajak
(2008) membuktikan bahwa pemahaman
bumi dan bangunan juga merupakan salah
wajib
satu
Dalam
pajak
keberhasilan PBB.
penelitiannya,
berpengaruh
terhadap
kepatuhan
indikator
wajib
untuk
pajak
dalam
meningkatkan
penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Seperti yang dijelaskan dalam penelitian 2
Wiranata (2014) membuktikan
bahwa
menjadi sebuah perbuatan. Dan yang terakhir
adanya hubungan yang signifikan antara
Proses penguatan. Proses dimana individu-
kepatuhan wajib pajak dengan penerimaan
individu disediakan rangsangan positif atau
pajak bumi dan bangunan.
ganjaran
Mengacu pada uraian-uraian diatas, peneliti
tertarik
membahas
agar
berperilaku
sesuai
atau
berdasarkan model.
mengenai
Bamber, 1993 dalam Kahono (2003)
pengaruh pemahaman wajib pajak, kesadaran
menyebutkan bahwa Penelitian akuntansi
wajib pajak, persepsi wajib pajak tentang
keprilakuan dalam bidang perpajakan pada
sanksi denda dan kepatuhan wajib pajak
umumnya terpusat pada kepatuhan pajak
terhadap keberhasilan penerimaan Pajak
seorang wajib pajak dalam mencerminkan
Bumi dan Bangunan
perilaku secara individu. Menurut
Tinjauan Pustaka
tepat dan relevan untuk menjelaskan perilaku dan perbuatan wajib pajak dalam memenuhi perpajaknnya.
Melalui
pengamatan secara langsung dilapangan, wajib pajak akan dapat memahami arti dari pungutan hasil pajak yang telah berkontribusi dalam
pembangunan
wilayah
(Jatmiko,
2006). Menurut A Bandura dalam Suyatmin (2004) ada empat tahapan atau proses dalam pembelajaran sosial yaitu: Pertama, Proses perhatian. Yaitu dimana seseorang hanya akan belajar dari orang lain atau
ketika
mereka telah memperhatikan dan mengenal orang
lain
tersebut.
Kedua,
Proses
pemahaman. Ialah proses mengingat tindakan suatu model setelah model tidak lagi mudah dicari atau tidak tersedia. Ketiga, Proses reproduksi motor. Merupakan upaya atau proses
mengubah
Besar
Bahasa
Indonesia , paham berarti (a) mengetahui
Teoti pembelajaran sosial dianggap
kewajiban
Kamus
sebuah
pengamatan
benar akan, tahu benar akan, (b) pandai benar dan mengerti benar terhadap sesuatu hal. Sedangkan
pemahaman
dapat
diartikan
sebagai proses, cara, perbuatan memahami atau
memahamkan
Pemahaman memang
akan
dirasa
(www.kbbi.web.id). peraturan
perlu
agar
memenuhi
kewajiban
Pemahaman
akan
perpajakan masyarakat
perpajakannya.
peraturan
perpajakan
dengan sistem pemungutan pajak bumi dan bangunan yang assesment
menganut sistem official
diharapkan
akan
mampu
memberikan rasa keadilan kepada wajib pajak dalam bidang perpajakan. Fauziyah (2008) dalam penelitiannya membuktikan
bahwa
pemahaman
wajib
pajak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Mendukung penelitian sebelumnya,penelitian yang dilakukan oleh Wilda (2009) dan Gemala (2010) berhasil membuktikan
bahwa
pemahaman
wajib 3
pajak berpengaruh terhadap keberhasilan
Atas
hasil
penelitian-penelitian
penerimaan pajak bumi dan bangunan.
terdahulu tersebut peneliti menyimpulkan
Berdasarkan uraian penelitian sebelumnya
hipotesis kedua yaitu:
tersebut maka ditarik hipotesis pertama
H2 : Kesadaran Wajib Pajak Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
sebagai berikut: H1:
Pemahaman Wajib Pajak Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan. Menurut Kamus Besar Bahasa
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesi, persepsi berarti (a) tanggapan langsung dari sesuatu; serapan, (b) proses
Indonesia, sadar berati keadaan mengerti; hal
seseorang mengetahui beberapa hal melalui
yang dirasakan atau dialami seseorang.
panca indranya (www.kbbi.web.id). Menurut
Kesadaran wajib pajak adalah sikap mengerti
Tjahjono (2005) sanksi pajak merupakan
wajib pajak badan atau perorangan untuk
tindakan yang diberikan kepada wajib pajak
memahami
tujuan
ataupun pejabat yang berhubungan dengan
(www.kbbi.web.id).
pajak yang melakukan pelanggaran baik
arti,
pembayaran
fungsi
pajak
dan
Utomo (2011), Kesadaran perpajakan adalah
secara
sengaja
maupun
karena
kerelaan memenuhi kewajibannya, termasuk
Kesadaran
perpajakan
rela memberikan kontribusi dana untuk
memenuhi
kewajibannya,
pelaksanaan fungsi pemerintah dengan cara
memberikan
membayar kewajiban pajak.
pelaksanaan fungsi pemerintah dengan cara
adalah
kontribusi
alpa.
kerelaan
termasuk dana
rela untuk
Fraternesi (2002) membuktikan bahwa
membayar kewajiban pajak. Dengan adanya
kesadaran perpajakan berpengaruh terhadap
persepsi wajib pajak yang positif mengenai
tingkat
pelaksanaan sanksi denda ini diharapkan
Fauziyah
keberhasilan (2008)
penerimaan
membuktikan
PBB. bahwa
dapat
menjadi
alat pencegah sekaligus
kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap
hukuman bagi wajib pajak yang dengan
keberhasilan pajak bumi dan bangunan.Wilda
sengaja atau kealpaannya tidak membayar
(2009)
pajak.
membuktikan
bahwa
kesadaran
Wajib
pajak
diharapkan
dapat
perpajakan berpengaruh signifikan terhadap
memahami dan jera apabila melakukan
keberhasilan
kesalahan
penerimaan
PBB.
Gemala
atau
pelanggaran
sehingga
(2010) dalam penelitiannya membuktikan
nantinya akan lebih taat dalam menjalankan
bahwa kesadaran perpajakan berpengaruh
kewajiban perpajakannya.
terhadap keberhasilan penerimaan pajak bumi dan bangunan.
Fauziyah (2008) dalam penelitiannya membuktikan bahwa persepsi wajib pajak tentang
pelaksanaan
sanksi
denda 4
berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan
dan membayarkan jumlah pajaknya ke kantor
penerimaan pajak bumi dan bangunan.
pelayanan pajak atau aparat yang telah
Mendukung penelitian sebelumnya, Wilda
ditunjuk.
(2009) dalam penelitiannya membuktikan bahwa
persepsi
tentang
membuktikan bahwa kepatuhan wajib pajak
pelaksanaan denda berpengaruh signifikan
tidak terbukti berpengaruh secara signifikan
terhadap keberhasilaan penerimaan pajak
terhadap
bumi
Berbeda dengan Rachman, Wiranata (2014)
dan
dilakukan
wajib
bangunan. Gemala
pajak
Rachman (2008) dalam penelitiannya
Penelitian
(2010)
yang
membuktikan
keberhasilan
menemukan
penerimaan PBB.
adanya
hubungan
yang
persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan
signifikan antara kepatuhan wajib pajak
sanksi
dengan
denda
berpengaruh
signifikan
penerimaan
pajak
bangunan.
bumi dan bangunan.
menunjukkan hubungan yang signifikan
hasil
penelitian-penelitian
antara
kepatuhan
wajib
ini
dan
terhadap keberhasilan penerimaan pajak
Atas
penelitiaan
bumi
pajak
berhasil
dengan
terdahulu tersebut peneliti menyimpulkan
keberhasilan penerimaan pajak bumi dan
hipotesis ketiga yaitu:
bangunan.
H3 : Sanksi Perpajakan Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan. Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Berdasarkan dari uraian diatas maka hipotesis selanjutnya yaitu: H4: Kepatuhan Wajib Pajak Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan
patuh adalah menuruti atau taat pada perintah
Berikut
atau aturan. (www.kbbi.web.id). Wajib pajak
penelitian ini.
melaporkan dan membayarkan pajak sesuai
pemikiran
dari
Kerangka Penelitian
bertindak sebagai subjek pajak yang harus dituntut patuh akan kewajibannya dalam
kerangka
Pemahaman Wajib Pajak
dengan peraturan perpajakan yang telah ditetapkan (Kahono, 2003). Dapat ditarik
Kesadaran Wajib Pajak
kesimpulan bahwa kepatuhan wajib pajak PBB merupakan bentuk tindakan yang
Persepsi Wajib Pajak Tentang
menggambarkan
Sanksi
tingkat
ketaatan
atau
Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan
Denda
kepatuhan wajib pajak terhadap kewajiban perpajaknnya baik dalam hal ketepatan dan
Kepatuhan Wajib Pajak
kebenaran dalam menghitung, melaporkan 5
multikolinearitas. Dan langkah terakhir ialah
Metodologi Sampel dari penelitian ini adalah wajib
melakukan
pengujian
statistik
dengan
pajak Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaaan
tahapan melakukan pembentukan persamaan
dan Perkotaan (PBB-P2) yang ada di Kota
regresi
Padang Sumatera Barat. Penentuan sampel
determinasi, analisis uji F-statistik dan uji t-
dalam penelitian ini menggunakan cluster
statistik.
berganda,
analisis
koefisien
sampling. Metode cluster sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana objek
Hasil dan Pembahasan
yang akan diteliti atau sumber data sangat
Berdasarkan perhitungan rumus slovin
luas, misal penduduk dari suatu negara,
didapat n = 99,9489 dibulatkan menjadi 100
provinsi atau kabupaten (Sugiyono, 2012).
responden. Adapun jumlah sampel didapat
Data
primer
adalah
data
yang
berdasarkan perhitungan berikut.
dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual
terjadinya
peristiwa.
Biasanya
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
orang-orang.
(Sekaran,
(
2007).
)
Sumber data primer dalam penelitian ini,
Kuesioner disebarkan sebanyak 100 lembar.
diperoleh langsung dari Wajib Pajak (WP)
Pengembalian kuesioner yang diterima oleh
PBB- P2 yang menjadi responden dalam
peneliti sebanyak 100 lembar. Namun setelah
penelitian ini.
dilakukan pemeriksaan pengisian terhadap
Teknik pengujian dalam penelitian ini
100 kuesioner yang dikembalikan, terdapat
mengggunakan regresi berganda (multiple
sebanyak 6 kuesioner yang tidak dapat
regression). Regresi berganda adalah metode
digunakan. 6 kuesioner tersebut dibuang atau
statistik untuk menguji pengaruh antara satu
tidak
variabel terikat dan satu atau lebih variabel
dilakukan responden tidak lengkap. Sehingga
bebas.
total kuesioner yang dapat diolah ada
Analisa
dilakukan
menggunakan
pengujian
karena
pengisian
yang
sebanyak 94 kuesioner.
program olah data yaitu SPSS 17.0. Tahapan-tahapan
dipakai
yang
Seluruh
variabel
dalam
penelitian
dilakukan diawal adalah melakukan uji
didukung dengan item pertanyaan yang
instrument yang meliputi uji validitass dan
dinyatakan valid dan reliabel. Instrumen
reliabilitas data. Setelah instrumen dapat
yang digunakan juga dinyatakan terbebas
dikatakan
dari gejala asumsi klasik, sehingga pengujian
valid
dan
reliabel,
tahap
selanjutnya melakukan pengujian asumsi
hipotesis
dapat
dilaksanakan.
Untuk
klasik yang meliputi pengujian normalitas,
mendapatkan bukti empiris dari Pemahaman, 6
Kesadaran, Persepsi wajib pajak tentang
Hipotesis pertama bertujuan untuk
sanksi denda, dan kepatuhan wajib pajak
melihat pengaruh pemahaman wajib pajak
terhadap keberhasilan penerimaan pajak
terhadap keberhasilan penerimaan pajak
bumi dan bangunan, maka dilaksanakan
bumi
tahapan pengujian hipotesis seperti terlihat
Berdasarkan tabel t-Test dapat dilihat bahwa
pada tabel hasil pengujian dibawah ini:
nilai signifikan sebesar 0,020 > α = 0,05
Tabel 1
dan bangunan
maka
Hasil Uji Signifikan Simultan (F - Test)
di
diterima dan
Kota Padang.
ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pemahaman wajib pajak terbukti berpengaruh atau terbukti signifikan
Model
F
Pengaruh pemahaman, kesadaran, persepsi dan kepatuhan wajib pajak terhadap keberhasilan penerimaan pajak bumi dan bangunan
Sig
terhadap keberhasilan penerimaan pajak bumi dan bangunan khusunya untuk Kota
30,437
0,000
Padang. Hipotesis
Sumber : Hasil Olahan SPSS
kedua
bertujuan
untuk
Uji signifikasni simultan menunjukkan
melihat pengaruh kesadaran wajib pajak
hasil nilai F hitung sebesar 30,437 dengan
terhadap keberhasilan penerimaan pajak
tingkat
Nilai
bumi dan bangunan yang ada di Kota
signifikan < α = 0,05 dan F hitung > 4 maka
Padang. Berdasarkan tabel t-Test dapat
dapat
dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,101
signifikan
sebesar
disimpulkan
0,000.
bahwa
variabel
pemahaman wajib pajak, kesadaran wajib
<
α = 0,05 maka
pajak, persepsi wajib pajak tentang sanksi
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
denda dan kepatuhan wajib pajak secara
kesadaran
simultan berpengaruh terhadap keberhasilan
berpengaruh atau tidak terbukti signifikan
penerimaan pajak bumi dan bangunan di
terhadap keberhasilan penerimaan pajak
Kota Padang.
bumi dan bangunan khusunya untuk Kota
wajib
pajak
ditolak dan
tidak
terbukti
Padang.
Tabel 2 Hasil Uji Signifikan Parsial (t - Test)
Hipotesis
ketiga
bertujuan
untuk
melihat pengaruh persepsi wajib pajak Variabel
Koefesien β
t
Sig
Keterangan
tentang sanksi denda terhadap keberhasilan penerimaan pajak bumi dan bangunan yang
constant
8,285
Pemahaman
0,205
2,363
0,020
Kesadaran
0,151
1,656
0,101
Diterima Ditolak
Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Denda
0,021
0,185
0,854
Ditolak
Kepatuhan
0,720
4,704
0,000
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Diterima
ada di Kota Padang. Berdasarkan tabel t-Test dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,854 > α = 0,05 maka
ditolak dan
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi wajib pajak tentang sanksi denda 7
tidak terbukti berpengaruh atau tidak terbukti
pemahaman oleh wajib pajak mengenai
signifikan terhadap keberhasilan penerimaan
pajak secara umum agar wajib pajak
pajak bumi dan bangunan khusunya untuk
dapat yakin dengan fungsi dan manfaat
Kota Padang.
pajak itu sendiri bagi kesejahteraan
Hipotesis keempat
bertujuan untuk
melihat pengaruh kepatuhan wajib pajak
umum. 2.
Kesadaran
wajib
pajak
terhadap keberhasilan penerimaan pajak
berpengaruh
bumi dan bangunan yang ada di Kota
penerimaan pajak bumi dan bangunan.
Padang. Berdasarkan tabel t-Test dapat
Hal ini diduga terjadi karena masih
dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,000
rendahnya kesadaran wajib pajak akan
<
kewajiban perpajakannya. Hal ini bisa
α = 0,05 maka
diterima dan
terhadap
tidak
keberhasilan
ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
saja terjadi karena wajib pajak tidak
kepatuhan wajib pajak terbukti berpengaruh
mengetahui secara jelas fungsi dan
atau terbukti signifikan terhadap keberhasilan
manfaat yang dapat dirasakan dari pajak
penerimaan
itu sendiri.
pajak
bumi
dan
bangunan 3.
khusunya untuk Kota Padang.
denda
Kesimpulan Penelitian
ini
bertujuan
terjadi
yaitu
ketidaktahuan
mengenai
kalkulasi
pengenaan denda atau pembayaran pajak bumi dan bangunan mengakibat wajib
ini adalah sebagai berikut : Pemahaman
wajib
berpengaruh
terhadap
pajak
pajak beranggapan denda pajak tidak
terbukti
terlalu membebankan bagi diri
keberhasilan
dikarenakan
dibutuhkan
wajib
pajak.
penerimaan pajak bumi dan bangunan. ini
yang
pajak bumi dan bangunan. Selain itu,
SPSS
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian
Hal
yang
khususnya untuk kewajiban membayar
(Statistical Package For Social Sciences).
1.
denda
tidak memenuhi kewajiban perpajakkan,
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan data
sanksi
kelalaian atau kesengajaannya
Penelitian ini dilakukan di Kota Padang.
pengolahan
karena
mampu membuat jera wajib pajak atas
keberhasilan
penerimaan pajak bumi dan bangunan.
aplikasi
berpengaruh
diberikan kepada wajib pajak tidak
pajak tentang sanksi denda, dan kepatuhan terhadap
tidak
bumi dan bangunan. Hal ini diduga
pajak, kesadaran wajib pajak, persepsi wajib
pajak
terbukti
terhadap keberhasilan penerimaan pajak
untuk
membuktikan pengaruh pemahaman wajib
wajib
Persepsi wajib pajak tentang sanksi
4.
Kepatuhan berpengaruh
wajib
pajak
terhadap
terbukti
keberhasilan 8
penerimaan pajak bumi dan bangunan.
digeneralisasikan pada kota lain di
Hal ini dikarenakan, kepatuhan dapat
Indonesia.
mengindikasi terhadap
ketaatan
wajib
kewajiban
pajak
perpajakannya.
Wajib pajak yang patuh akan kewajiban
Saran dari penelitian ini untuk peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut: 1.
Bagi
peneliti-peneliti
selanjutnya
perpajakannya, baik secara langsung
diharapkan dapat melakukan pembuktian
maupun tidak langsung telah turut
kembali
berpartisipasi aktif dalam meningkatkan
digunakan dalam penelitian ini untuk
peneriman atas pajak dan pengembangan
kasus yang sama. Penelitian selanjutnya
pembangunan daerah.
dapat menambahkan variabel lainnya
Penelitian keterbatasan, peneliti
ini
memiliki
sehingga
selanjutnya
keterbatasan
dari
beberapa
diharapkan dapat
ini
bagi
kesempurnaan.
Beberapa
sehingga akan mendapatkan hasil yang dapat
agar
mendapatkan hasil yang lebih mendekati
yang
yang belum diuji dalam penelitian ini,
menagatasi
penelitian
variabel-variabel
memperbaiki
keterbatasan
penelitian ini. 2.
keterbatasan
Penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel. Sehingga sampel dapat
tersebut ialah:
mewakili dengan baik populasi dari
1.
objek yang akan diteliti.
Penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel independen yang mempengaruhi
3.
Penelitian selanjutnya dapat memperluas
keberhasilan penerimaan pajak bumi dan
cakupan atau wilayah objek penelitian,
bangunan
sehingg
khususnya
untuk
sektor
hasil
penelitian
dapat
perdesaan dan perkotaan yang ada di
menggeneralisasikan ruang lingkup yang
Kota
lebih besar lagi.
Padang.
Sehingga
penulis
mengharapkan partisipasi aktif peneliti berikutnya untuk meneliti faktor-faktor lain
baik
eksternal
faktor dari
internal
wajib
maupun
pajak
yang
mempengaruhi keberhasilan penerimaan pajak bumi dan bangunan. 2.
Penelitian hanya melakukan pengujian untuk Kota Padang saja. Sehingga ruang lingkup Penelitian
penelitian ini
ini
tidak
tidak
luas. dapat
Daftar Pustaka DPKA Kota Padang. (16 Oktober 2014). Layanan Online Dongkrak Realisasi Penerimaan Pajak. http://dpka.padang.go.id/berita/21/laya nan-online-dongkrak-realisasipenerimaan-pajak.hmtl. Diakses Pada 22/10/2014. Fauziyah, Laily. (2008). Pengaruh Karakteristik Pada Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pbb (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan PBB Jakarta Selatan Satu. 9
Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Fitri,
Kurniawaty. (2011). Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Di Kota Pekanbaru. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, Tahun II , No.4, Hal 15-28.
Fraternesi. 2002. Studi Empiris tentang Pengaruh faktor-faktor yang Melekat Pada Wajib Pajak Terhadap Tingkat Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Tesis Pascasarjana Universitas Diponegoro Gemala, Boria. 2010. pengaruh faktor tax payer terhadap keberhasilan penerimaan pajak bumi dan bangunan di kota padang. Skripsi Universitas Andalas. Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Semarang). Tesis Pascasarjana Universitas Diponegoro. Kahono, Sulud. 2003. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Empiris Di Wilayah KP PBB Semarang). Tesis Pascasarjana Universitas Diponegoro. Kamus Besar Bahasa Indonesia (online). www.kbbi.web.id. Diakses Pada 02/11/2014 Putrawan, Anak agung Gde., dan I wayan Sudirman. (2013). Potensi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Di Kabupaten Gianyar. Jurnal Ekonomi & Bisnis Universitas Undayana, Vol.2, No.4, Hal 205-225. Rachman, Arief., Rindah Febriana Suryawati., Gita Arasy Harwida. 2008.
Pengaruh Pemahaman, Kesadaran, Serta Kepatuhan Wajib Pajak PBB Terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB di Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep. Universitas Trunojoyo Sekaran, Uma. (Eds). 2006. Reasearch Methods for Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Terjemahan). Edisi keempat. Salemba Empat: Jakarta. ______, Uma. (Eds). 2007. Reasearch Methods for Business: Metodologi Penelitian Untuk Bisnis (Terjemahan). Salemba Empat: Jakarta. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung. Suyatmin. 2004. Pengaruh sikap wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam pembayaran pajak bumi dan bangunan. Tesis Pascasarjan Universitas Diponegoro. Tjahjono, Achmad dan Triyono Wahyudi. 2005. Perpajakan Indonessia: Pendekatan Soal dan Kasus. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Undang Undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Utomo, Banyu Ageng Wahyu. (2011). Pengaruh Sikap, Kesadaran Wajib Pajak, Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan). Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Wilda. 2009. Pengaruh Faktor Tax Payer Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kecamatan Sungai Tarab. Skripsi Universitas Andalas.
10
Wiranata, Ariandi Prastianto., Anwar., Supranoto. 2014. Hubungan Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan Tahun 2012 Di Kabupaten Banyumas. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
11
12