ANALISIS PERBANDINGAN KEPUASAN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR BERDASARKAN METODA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PENGANTAR ANTARA METODE KONVENSIONAL DENGAN METODE MATEMATIKA (Pada Mahasiswa Akuntansi di Beberapa Perguruan Tinggi di Kota Padang) Fatmawati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-Mail:
[email protected]
ABSTRACT This study has two main objectives. The first is to prove the existence of differences in learning satisfaction and learning achievement based learning method to the conventional method of accounting introduction to mathematical methods. The second goal is to distinguish between learning satisfaction and learning achievement among accounting students at several universities in the city of Padang. Before the process of hypothesis testing to prior data collection. In this study used was 121 people accounting student activities at several colleges in the city of Padang. Types of data used are primary data obtained through the distribution of questionnaires. Method of quantitative analysis is performed using different test. Based on the results of hypothesis testing can be concluded that there is no difference in learning achievement and learning satisfaction perceived accounting students learn basic accounting college eye with conventional methods and mathematical methods. The results also showed hypothesis result that there is a significant difference between the job performances of accounting students in the city of Padang. In the results of hypothesis testing also found no significant difference in student achievement accounting at several universities in the city of Padang. Keywords : Satisfaction Learning, Learning Achievement, Learning Method and Conventional Method of Learning Mathematics Sebagai mata kuliah pengantar, mata
PENDAHULUAN Mata kuliah Akuntansi pengantar
kuliah ini dimaksudkan untuk memberikan
diajarkan pada semua jenjang pendidikan
pengetahuan
tinggi ekonomi di Indonesia baik pada
mahasiswa. Oleh karena itu pengetahuan
program S1 maupun D3. Sebagai mata
akuntansi
kuliah yang diajarakan pada semester
selanjutnya, akan banyak dipengaruhi oleh
pertama
pembelajaran
di
tahun
pertama,
disangsikan
lagi
mata
memegang
peranan
kuliah penting
tidak ini dan
dasar
yang
kepada
dimiliki
mata
kuliah
para
mahasiswa
akuntansi
pengantar. Pada
umumnya
mahasiswa
menentukan dalam mengantarkan para
cenderung takut untuk mengikuti dan
mahasiswa
mempelajari
menghadapi perkuliahan akuntansi baik
akuntansi dan mata kuliah ini yang
yang berbasis akuntansi umum maupun
berkaitan
berbasis matematika. Walaupun demikian
yang
pada
akan
tahapan
berikutnya.
1
di dalam lingkungan akademis terdapat
elemen
perbedaan perilaku antara mahasiswa yang
kewajiban dan modal). Dari
bergender perempuan dengan perilaku mahasiswa
yang
bergender
laki-laki.
persamaan
fenomena
tersebut
uraian yang
dan
ada
di
(asset
fenomenaatas,
maka
Prilaku yang terlihat menunjukan bahwa
dilakukan penelitian dengan tujuan untuk
mahasiswa perempuan lebih fokus dan
menganalisis
rajin untuk mengikuti dan mempelajari
belajar dan prestasi belajar berdasarkan
akuntansi, langkah tersebut tertlihat dari
metoda pembelajaran akuntansi pengantar
ketaatan dan membuat tugas ataupun
antara
membuat latihan. Oleh sebab itu hasil
metode
evaluasi terhadap mata kuliah akuntansi
Akuntansi di beberapa Perguruan Tinggi di
baik
Kota Padang.
mahasiswa
bergender
laki-laki
maupun perempuan relatif memuaskan. Suwardjono (2002) mengungkap bahwa akuntansi bukan suatu pelajaran
perbandingan
metode
kepuasan
konvensional
matematika
pada
dengan
Mahasiswa
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
dalam
Konsep Prestasi Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Belajar merupakan sebuah proses
pemahamanya. Banyak dari mereka yang
untuk mengenali atau mengamati sesuatu
belajar akuntansi padahal mereka termasuk
hal untuk kepentingan atau tujuan tertentu.
orang-orang yang cerdas dan kritis.
Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran
yang sulit tetapi juga bukan pelajaran cepat tangkas. Akuntansi merupakan pelajaran yang
menuntut
penalaran
Pada saat ini walaupun banyak
adalah prestasi. Menurut Tulus (2005)
buku dan literatur yang membahas tentang
prestasi
akuntansi
pengetahuan
akan
tetapi
di
dalam
belajar atau
adalah
penguasaan
keterampilan
yang
pelaksanaannya proses akuntansi telah
dikembangkan oleh mata kuliah, lazimnya
memiliki standar yang baku. Apabila
ditujukan dengan nilai tes atau angka yang
dosen hanya memperkenalkan persamaan
diberikan oleh dosen. Konsep belajar merupakan sebuah
dasar akuntansi tanpa alasan jelas dan mendemonstrasikan
teori yang dapat dijadikan acuan untuk
pengaruh transaksi terhadap persamaan
melaksanakan proses akademis. Konsep
tersebut, dikhawatirkan mahasiswa akan
belajar
mengahapalkan akhibat transaksi terhadap
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
persamaan akuntansi tanpa memahamai
Menurut Hendra (2010) konsep belajar
apa yang sesungguhnya terjadi atas ketiga
menunjukan
kemudian
lansung
mendorong
kejelasan
dasar utama
dalam
yang akan 2
dipedomani untuk melaksanakan kegiatan
Menurut Supranto (2005) kepuasan
akademis. Konsep belajar pada umumnya
merupakan selisih tingkat kepentingan
dimiliki oleh masing-masing perguruan
dengan kinerja yang dirasakan ketika
tinggi. Pada umumnya perguruan tinggi
melakukan
memiliki konsep belajar yang berbeda
mahasiswa akuntansi kepuasan tentu dapat
antara satu dengan yang lain.
dirasakan
Untuk mencapai prestasi belajar
sesuatu.
yaitu
membandingkan
Bagi
seorang
dengan tingkat
mendapatkan
cara
pemahaman
mahasiswa sebagaimana yang diharapkan
setelah
pembelajaran
maka perlu diperhatikan beberapa faktor
akuntansi dengan hasil yang diperoleh
yang mempengaruhi prestasi belajar antara
dalam melaksanakan ujian baik secara
lain: faktor yang terdapat dalam diri
teori ataupun praktek. Kepuasan akan
mahasiswa (faktor interen) dan faktor dari
terbentuk ketika nilai yang diperoleh di
luar diri mahasiswa (eksteren) faktor-
dalam proses pembelajaran mendapatkan
faktor yang bersifat dalam diri anak yang
nilai terbaik.
bersifat biologis, sedangkan faktor yang
Kepuasan dalam mempelajari ilmu
berasal dari luar diri anak adalah faktor
akuntansi akan terbentuk bila mahasiswa
keluarga,
tidak takut untuk mengikuti proses belajar
kampus,
masyarakat
dan
ilmu
sebagainya.
mahasiswa
dapat
menguasai materi ilmu akuntansi secara
Kepuasan Belajar Sementara
akuntansi,
kepuasan
belajar
cendrung didefenisikan sebagai persepsian atas manfaat (usefulness), menyenangkan
baik, nilai yang diperoleh di dalam melaksanakan
pembelajaran
ilmu
akuntansi memuaskan (Sadeli 2005).
(enjoyed), membantu (helpful), dan mudah
Metode Pembelajaran
untuk dipelajari (easy to lern) dalam
Metode
pembelajaran
dapat
memahami sesuatu. Kepuasan belajar juga
diartikan sebagai cara yang digunakan
dapat dipandang sebagai suatu persepsian
untuk mengimplementasikan rencana yang
yang menyarankan orang lain untuk
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
menggunakan
nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
sebagaimana
metoda
atau
pelaku
teknik tersebut
pembelajaran.
Selanjutnya
metode
menggunakannya dan berkemauan kuat
pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik
untuk menggunakan ulang/ recall (Eom,
dan gaya pembelajaran. Dengan demikian,
2009)
teknik
terhadap
digambarkan.
metoda
yang
sudah
pembelajaran
dapat
diartikan
sebagai cara yang dilakukan seseorang 3
dalam mengimplementasikan suatu metode
(asets) yang masuk kepada perusahaan.
secara spesifik.
Kas masuk itulah yang disebut dengan
Metoda Pembelajaran Konvensional
pendapatan. Tambahkan asset inilah yang
Menurut Sadeli, (2005) Akuntansi
nanti akan dikembalikan kepada pemilik
pada
kalau perusahaan tidak diteruskan atau
mekanisme dasar persamaan matematika
dilikuidasi (Suwardjono, 2002) dengan
yang
demikian
dikembangkan
didasarkan
sekarang
dikenal
sebagai
dapat
dikatakan
bahwa
“pembukuan berpasangan” (double entry
pendapatan menambah ekuitas. Penalaran
book keeping). Untuk mengetahui secara
inipun
keseluruhan
sehingga dapat dikatakan bahwa biaya
siklus
akuntansi,
maka
berlaku
untuk
konsep
memahami persamaan dasar akuntansi
mengurangi ekuitas.
merupakan kunci utama yang diharapkan
Metode Pembelajaran Berbasis Matematika Akuntansi berbasis
dapat menjadi pegangan dalam praktik akuntansi agar mudah dimengerti atau dipahami.
Namun
kenyataannya
pembelajaran akuntansi yang selama ini diajarkan di perguruan tinggi dan terjadi juga pada jenjang sekolah lanjutan Tingkat Atas
(SLTA)
pengetahuan
yang
terkesan hanya
sebagai berorientasi
kepada mekanisme akuntansi fungsi dari persamaan sederhana matematika sebagai berikut :
Akuntansi matematika
bukanlah konsep baru dalam pembelajaran akuntansi, karena akuntansi pertama kali disusun berdasarkan logika matematika sederhana yang dikodifikasi oleh seorang profesor matematika, Luca Pacioli, dalam bukunya Suma d arithmetica, Geometrial, Proportioni et Propotionalita. Akuntansi berlandaskan
pada
persamaan
dasar
akuntansi yang terdiri dari tiga elemen, yaitu : asset, liabilities, dan ekuitas.
Assets = Debt + Equity……..Persamaan 1 Kemudian
biaya,
persamaan
ini
diturunkan
menjadi menjadi : Assets = Liabilities +Equity +Income – Cost…………….....................Persamaan 2 Dengan sudut pandang prinsip kesatuan usaha, maka secara konseptual ekuitas merupakan kewajiban perusahaan terhadap pemilik. Sehingga dampaknya adalah ketika perusahaan menyerahkan
Rasionalisasi akuntansi
dapat
persamaan dijelaskan
dasar dalam
perspektif matematika sebagai berikut: Asset dan Biaya mencerminkan jenis-jenis penggunaan dana (Use of fund). Inti akuntansi berbasis matematika adalah bahwa persamaan dasar akuntansi yang dirumuskan dengan Assets
=
Kewajiban
+
Equity……………………….persamaan 1
barang atau jasa, maka akan ada aliran kas 4
Kemudian
persamaan
tersebut
dapat
diturunkan ke bentuk persamaan ekstensi
pengembangan
penguasaan
konsep
persamaan akuntansi tersebut.
yaitu:
Kedua prespektif inilah yang akan
Asset = Liability + Equity + EarningCost………………………....Persamaan 2 Kemudian persamaan ini diturunkan lagi menjadi Asset + Cost = Liability + Ekuitas + Earning……………..………Persamaan 3 Persamaan 3 tersebut adalah
diukur dalam penelitian ini terhadap
persamaan dasar berbasis matematika.
kuliah Akuntansi Pengantar bermetoda
Alasan utama mengapa elemen biaya dapat
pembelajaran berbasis matematika dengan
dipindahkan ke sisi kiri persamaan tersebut
mahasiswa yang mempelajari mata kuliah
adalah bahwa elemen pendapatan dan
Akuntansi
Pengantar
biaya tidak dapat dipaksakan sebagai
pembelajaran
konvensional.
bagian dari elemen ekuitas (Warsono,
pembelajaran
2010).
diproksikan Dengan
pendekatan
prespektif
prestasi dan kepuasan belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran Akuntansi Pengantar
dengan
cara
dibandingkan
antara mahasiswa yang mempelajari mata
bemetoda
berbasis pada
menggunakan
Metoda matematika
pembelajaran
buku
ajar
yang
“Akuntansi
matematika lebih memudahkan mahasiswa
Pengantar I Berbasis Matematika Siklus
menjawab topik-topik penting yang selama
Akuntansi, di Perusahaan Jasa, Dagang,
ini
dan
justru
dianggap
sebatas
sebagai
Manufaktur”
ketentuan atau bahkan hanya kesepakatan
Warsono
semata.
pembelajaran
Setidak-tidaknya,
penerapan
yang
(2010).
ditulis
Sementara
bermetoda
oleh
metoda
konvensional
prespektif matematika dapat menjawab
dipriosikan ke pembelajaran selain yang
pertanyaan-pertanyaan dasar secara logis
menggunakan buku tersebut.
dan mudah diterima oleh banyak kalangan (Warsono, Darmawan dan Ridho, 2009). Persamaan matematika ini menyebabkan rasionalitas mahasiswa terbangun dengan sendiri.
Mahasiswa
dengan
mudah
memahami secara logis dalam menganalisa setiap transaksi yang terjadi sehingga mampu menempatkan akun-akun di debit dan
kredit
kemampuan
secara
tepat.
mahasiswa
Sementara
pada
proses
Hipotesis Berdasarkan latar belakang masalah, maka
penulis
merumuskan
hipotesis
sebagai berikut : a. Kepuasan
belajar
mempelajari
mahasiswa
akuntansi
yang
pengantar
dengan metoda matematika lebih baik dibandingkan dengan kepuasan belajar mahasiswa yang mempelajari akuntansi dengan metoda konvensional. 5
b. Prestasi mahasiswa yang mempelajari
diukur. Di dalam penelitian ini yang
akuntansi pengantar dengan metoda
diukur adalah item-item pertanyaan yang
matematika lebih baik dibandingkan
mendukung
dengan prestasi belajar mahasiswa yang
pertanyaan. Untuk melakukan pengujian
mempelajari
validitas digunakan model konstruk atau
akuntansi
pengantar
masing-masing
item
varimax. Langkah pertama yang dilakukan
dengan metoda konvensional. c. Terdapat perbedaan kepuasan kerja
untuk
melakukan
pengujian
validitas
dalam
adalah melakukan pengujian Kaiser Meyer
mempelajari mata kuliah akuntansi
Olkin (KMO). Nilai KMO yang dihasilkan
dasar berdasarkan kelompok perguruan
harus di atas 0,50, sedangkan validitas
tinggi.
masing-masing item pertanyaan ditentukan
mahasiswa
akuntansi
yang
dari factor loading yang bernilai besar atau
mempelajari akuntasi pengantar dengan
sama dengan 0,40. Item pertanyaan yang
metode matematika dalam memahami
tidak
laporan
dieliminasi dari tahapan pengujian data.
d. Kepuasan
belajar
mahasiswa
keuangan
dibandingkan
lebih
dengan
baik
mahasiswa
akuntansi yang mempelajari akuntansi dengan metoda konvensional
memenuhi
kriteria
pengujian
Uji Reliabilitas Menurut Santoso (2012) pengujian reliabilitas
dilakukan
untuk
menilai
METODE PENELITIAN
kehandalan dari item-item pertanyaan yang
Desain Penelitian
valid bila digunakan pada waktu dan yang
tempat yang berbeda. Untuk melakukan
digunakan dalam penelitian ini adalah
pengujian reliabilitas maka digunakan
kuantitatif di dalam metode tersebut
perhitungan
tahapan pengujian hipotesis dilakukan
cronbach alpha yang dihasilkan > 0,60
dengan menggunakan alat uji statistik.
maka data tersebut dapat dinyatakan
Metoda
analisis
data
cronbach
alpha.
Jika
reliabel atau handal. Uji Instrument Data Secara umum tahapan pengujian
ANALISIS
HASIL
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Uji Validitas
Deskriptif Umum Responden
Menurut Santoso (2012) pengujian validitas
dilakukan
untuk
mengetahui
kebenaran dari apa yang sesungguhnya
Penelitian mendapatkan
ini
bukti
bertujuan empiris
DAN
untuk adanya
perbedaan prestasi belajar dan kepuasan 6
belajar
antata
mempelajari
mahasiswa
akuntansi
dasar
yang
dengan menggunakan bantuan program
dengan
excel. Setelah proses tersebut dilakukan
metode matematik dengan mahasiswa
maka
yang mempelajari akuntansi dasar dengan
dilakukan.
menggunakan
dilakukan dengan menggunakan bantuan
metode
konvensional.
pengolahan Proses
data
dapat
segera
pengolahan
data
Tujuan kedua adalah membuktikan adanya
program
perbedaan prestasi belajar dan kepuasan
pegolahan data dapat di klasifikasikan
belajar dari masing-masing mahasiswa
profil umum yang dimiliki responden yang
akuntansi yang berasal dari beberapa
mana sebagian besar responden yang
perguruan
kota
berpartisipasi di dalam penelitian ini
Padang. Untuk mendapatkan data dan
bergender perempuan yaitu berjumlah 63
informasi
orang,
tinggi
terkemuka
yang
di
dibutuhkan
maka
SPSS.
hasil
Berdasarkan
observasi
juga
hasil
berhasil
dilakukan penyebaran kuesioner. Proses
mengidentifikasi
penyebaran kuesioner dilakukan secara
tingkatan usia antara 21 – 23 tahun sebagai
langsung oleh peneliti, total kuesioner
responden terbesar yaitu berjumlah 61
yang disebarkan berjumlah 150 lembar.
orang.
Setelah dilakukan pengumpulan kembali
akuntansi yang berpartisipasi di dalam
18 lembar kuesioner tidak dikembalikan
penelitian ini berasal dari perguruan tinggi
sehingga jumlah kuesioner yang berhasil
yang berada diluar yang disebutkan di
dikumpulkan
dalam kuesioner yaitu berjumlah 45 orang,
berjumlah
132
lembar.
responden
Pada
umumnya
dengan
mahasiswa
Untuk memastikan bahwa kuesioner telah
sebagian
dijawab dengan baik oleh responden maka
melaksanakan kuliah di semester lima
dilakukan pemeriksaan terhadap kuesioner
yaitu berjumlah 45 orang responden.
yang
berhasil
dikumpulkan.
Hasil
pemeriksaan menemukan 11 kuesioner yang rusak akibat tidak lengkap di dalam pengisian, sehingga total kuesioner yang diolah berjumlah 121 lembar atau 80,67% dari
total
seluruh
kuesioner
yang
disebarkan. Setelah seluruh data dan informasi berhasil pembuatan
dikumpulkan tabulasi
maka
dapat
proses
dilakukan.
Proses tersebut dilakukan secara manual
besar
responden
sedang
Pengujian Instrumen Data Tahapan pengujian instrumen data yang dilakukan meluputi: Pengujian Validitas Berdasarkan
hasil
penguian
validitas yang telah dilakukan diperoleh hasil
dimana
variabel
prestasi
kerja
menghasilkan nilai KMO sebesar 0,648 hasil yang diperoleh berada di atas 0,50. Hasil identifikasi menghasilkan bahwa 7
masing-masing
item
pertanyaan
yang
mendukung prestasi belajar valid karena memiliki factor loading terendah sebesar 0,678 sedangkan factor loading tertinggi sebesar
0,882.
Masing-masing
factor
loading yang dihasilkan berada di atas atau sama dengan 0,40 jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan yang mendukung variabel prestasi kerja dinyatakan valid. variabel
kepuasan
kerja
menghasilkan nilai KMO sebesar 0,662, hasil tersebut berhasil mengidentifikasi factor loading dari terendah sebesar 0,415 sedangkan factor loading tertinggi yang dimiliki mencapai 0,808. Masing-masing factor loading yang dihasilkan telah memiliki factor loading di atas atau sama 0,40 sehingga dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja telah didukung oleh item pertanyaan yang valid. Oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilakukan.
segera dilakukan. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum pengujian
dilakukan
hipotesis
tahapan
terlebih
dahulu
dilakukan narasi statistik deskriptif masing masing variabel penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa variabel pertama yang digunakan adalah kepuasan, secara teoritis kemungkinan respon jawaban yang diberikan responden dari yang terendah hingga tertinggi adalah sebesar 5 – 25 sedangkan
setelah
dilakukan
penyebaran
kuesioner
diperoleh
proses nilai
kisaran actual dari yang terendah hingga tertinggi yaitu 9 – 24. Secara keseluruhan rata rata skor jawaban yang diberikan responden dalam menilai kepuasan belajar adalah sebesar 18,87 dengan standar deviasi data sebesar 3,15. Prestasi belajar adalah variabel kedua yang digunakan didalam penelitian ini, secara teoritis kemungkinan skor
Pengujian Reliabilitas Berdasarkan
tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat
hasil
pengujian
jawaban terendah hingga tertinggi yang
reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh
mungkin
hasil bahwa seluruh variabel penelitian
sebesar
yang terdiri dari prestasi belajar dan
dilakukan penyebaran nilai skor jawaban
kepuasan kerja memiliki cronbach alpha
actual berada diantara 14 – 25. Pada
di atas atau sama dengan 0,60 sehingga
umumnya responden memberikan skor
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
jawaban rata rata sebesar 19,18 dengan
penelitian yang digunakan telah memiliki
standar deviasi data sebesar 2,66.
diberikan 5
–
25
responden
adalah
sedangkan
setelah
tingkat kehandalan yang tepat sehingga 8
perlu dipenuhi asumsi jumlah observasi
Pengujian Normalitas tahapan
yang digunakan tidak sama banyak, dan
dahulu
jumlah sampel yang diuji > 25. Secara
dilakukan pengujian normalitas. Menurut
umum untuk melakukan pengujian dengan
Ghozali
menggunakan independent t-test dapat
Sebelum pengujian
dilakukan
hipotesis
(2010)
terlebih
pengujian
normalitas
dilakukan untuk mengetahui pola sebaran
dicari dengan menggunakan rumus:
variance yang mendukung masing-masing t=
variabel, Di dalam tahapan pengujian normalnya
masing-masing
variabel
Men A MeanB 1 1 S gap n1 n2
penelitian ditentukan dari nilai asymp sig (2-tailed) di atas atau sama dengan 0,05. Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang telah dilakukan diperoleh hasil
Keterangan : Mean A dan B = Rata rata total Observasi n1 + n2
= Jumlah data 1 dan 2
bahwa masing-masing variabel penelitian
Karena sifat data yang memiliki
yang terdiri dari prestasi belajar dan
skala yang berbeda, tentu memungkinkan
kepuasan belajar telah memiliki nilai
data tersebut tidak berdistribusi normal.
asymp sig (2-tailed) berada di bawah
Jika data tersebut tidak berdistribusi
tingkat
normal, solusi pengujian yang dilakukan
keslaahan
disimpulkan penelitian
bahwa yang
0,05
maka
seluruh digunakan
dapat variabel
adalah
menggunakan
statistik
non
belum
parametrik. Karena nilai variance data
berdistribusi normal. Oleh sebab itu
tidak berpasangan atau berbeda maka
tahapan pengolahan data lebih lanjut
pengujian non parametric yang dipilih
dilakukan dengan menggunakan alat uji
adalah uji Kruskal Wallis H. Secara umum
statistic non parametric. Model pengujian
pengujian Kruskal-Wallis H dapat dicari
statistic non parametric yang digunakan
dengan rumus (Ghozali 2011):
adalah uji beda dengan variance yang berbeda yaitu dengan menggunakan uji
H
Kruskal Walish. Pengujian Hipotesis Menurut Ghozali (2011) jika data yang diolah berdistribusi secara normal maka uji beda yang digunakan adalah independen t-test, akan tetapi sebelum dilakukan pengujian independen t-test
k R2 12 3 ( N 1) N ( N 1) i 1 n1
Keterangan : K n
= Total jumlah group = Jumlah data masing-masing observasi
k
11
N
= Total Jumlah ranking tiap group = Total jumlah observasi 9
0,05
Kriteria Pengambilan Keputusan a. Jika signifikan < alpha 0,05 maka
maka
disimpulkan
Ha
perbedaan
sehingga
dapat
adalah
Ho
diterima dan Ha ditolak sehingga dapat
keputusannya adalah H0 ditolak dan diterima,
keputusannya
bahwa yang
tidak
terdapat
signifikan
kepuasan
disimpulkan hipotesis penelitian
belajar yang dirasakan mahasiswa yang
diterima.
mempelajari mata kuliah akuntansi dasar
b. Jika signifikan > alpha 0,05 maka keputusannya adalah H0 ditolak dan Ha
diterima
sehingga
dapat
disimpulkan hipotesis penelitian
dengan
metode
konvensional
dengan
mahasiswa akuntansi yang mempelajari akuntansi
dasar
dengan
metode
matematika.
ditolak.
Hasil yang diperoleh diddalam tahapan
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kepuasan Belajar Mahasiswa yang Mempelajari Akuntansi Pengantar dengan Metoda Matematika Lebih Baik Dibandingkan dengan Kepuasan Belajar Mahasiswa yang Mempelajari Akuntansi dengan Metoda Konvensional Kepuasan belajar yang dimiliki
pengujian
menunjukan
bahwa
hipotesis
pertama
tidak
adanya
perbedaan tingkat kepuasan belajar yang dirasakan
mahasiswa
akuntansi
yang
mempelajari mata kuliah akuntansi dengan menggunakan metode matematika dengan kepuasan
yang
dirasakan
mahasiswa
mahasiswa yang mepelajari mata kuliah
akuntansi yang mempelajari mata kuliah
akuntansi
metode
dasar dengan metode konvensional. Hasil
konvensional berjumlah 100 orang yang
yang diperoleh tidak konsisten dengan
memeberikan
hipotesis yang diajukan. Kondisi ini
dasar
dengan
skor
penilaian
rata-rata
terhadap kepuasan belajar adalah sebesar
menunjukan
59,90 sedangkan mahasiswa akuntansi
mahasiswa akuntansi yang mempelajari
yang mempelajari mata kuliah akuntansi
mata kuliah akuntansi dasar baik dengan
dasar
matematika
menggunakan metode matematika maupun
berjumlah 21 orang dengan rata-rata skor
metode konvensional sama-sama puas
nilai kepuasan mencapai 66,24. Hasil
ketika mereka mampu menguasai dan
tersebut dibuktikan nilai signifikan sebesar
memahami
0,448. Pengujian dilakukan dengan tingkat
Kepuasan akan semakin terasa kuat ketika
kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut
prestasi belajar yang dihasilkan dalam
menunjukan bahwa nilai signifikan yang
ujian relatif baik. Hal tersebut terjadi
dihasilkan adalah sebesar 0,448 > alpha
karena
dengan
metode
bahwa
materi
masing-masing
akuntansi
masing-masing
dasar.
mahasiswa
akuntansi yang mempelajari akuntansi 10
dengan metode yang berbeda mampu
signifikan
belajar dengan efektif, melakukan latihan
pengolahan
dan
kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut
serius
dalam
mendalami
ilmu
sebesar
0,510.
data
digunakan
Tahapan tingkat
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar
akuntansi dasar. Dalam hal ini tentu kadar kepuasan
0,510 > alpha 0,05 maka keputusannya
yang dirasakan mahasiswa tidak jauh
adalah Ho diterima dan Ha ditolak
berbeda, karena nilai yang bagus dalam
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
proses pembelajaran akuntansi berasal dari
adanya
hal kerja keras mahasiswa, seperti dalam
mahasiswa akuntansi yang mempelajari
mengerjakan tugas, mengikuti mata kuliah
akuntansi
secara baik ataupun mengerjakan latihan
konvensional dengan mahasiswa yang
yang diinstruksikan dosen.
mempelajari
Analisis Prestasi Mahasiswa yang Mempelajari Akuntansi Pengantar dengan Metoda Matematika Lebih Baik Dibandingkan dengan Prestasi Belajar Mahasiswa yang Mempelajari Akuntansi Pengantar dengan Metoda Konvensional Pada hasil pengujian hipotesis
perbedaan
dasar
ilmu
prestasi
dengan
akuntansi
belajar
metode
dengan
metode matematika. Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan menunjukan tidak adanya perbedaan prestasi kerja yang nyata antara mahasiswa akuntansi yang mempelajari mata
kuliah
akuntansi
dasar
dengan
kedua terlihat bahwa prestasi belajar dari
metode matematika dengan mahasiswa
mahasiswa akuntansi yang mempelajari
akuntansi yang mempelajari akuntansi
mata kualiah akuntansi dasar dengan
dasar
metode
Kondisi tersebut terjadi karena seluruh
matematika
lebih
tinggi
dengan
metode
konvensional.
mahasiswa
akuntansi
mahasiswa akuntansi yang mempelajari
menggunakan
metode
akuntansi
metode
akuntansi tentu mempersiapkan diri ketika
konvensional. Nilai skor rata-rata yang
akan mengikuti pelajaran akuntansi dasar.
diberikan terhadap prestasi mahasiswa
Selain
akuntansi yang mempelajari akuntansi
tentunya masing-masing mahasiswa juga
dasar dengan metode matemsatika sebesar
melakukan penguasaan materi dan metode
65,55 lebih rendah dari mahasiswa yang
latihan untuk menghadapi kemungkinan
mempelajari
dengan
soal yang akan dihadapi. Ketika proses
metode konvensional yaitu sebesar 60,05.
belajar yang dilakukan efektif dan berhasil
Hasil tersebut dibuktikan dengan nilai
memberikan nilai dan apresiasi dalam
dibandingkan
prestasi
dasar
belajar
dengan
akuntansi
dasar
dari
itu
untuk
dengan pembelajaran
menghadapi
ujian
bentuk indeks prestasi yang sesuai dengan 11
yang
diharapkan
tentu
tidak
terjadi
signifikan sebesar 0,037 < alpha 0,05
perbedaan prestasi yang nyata antara
maka keputusannya adalah Ho ditolak dan
masing-masing mahasiswa.
Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
Analisis Kepuasan Belajar Mahasiswa dalam Mempelajari Akuntansi Pengantar Berdasarkan Perguruan Tinggi di Kota Padang Pada hasil pengujian hipotesis
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kepuasan
belajar
yang
dirasakan
mahasiswa akuntansi yang berasal dari berbagai perguruan tinggi yang berbeda. Hasil yang diperoleh di dalam
ketiga terjadi perbedaan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh mahasiswa akuntansi
tahapan
dari perguruan tinggi yang berasal dari
menunjukan bahwa terdapat perbedaan
beberapa perguruan tinggi dikota Padang.
kepuasan
belajar
Tingkat kepuasan tertinggi dirasakan oleh
mahasiswa
akuntansi
mahasiswa
Universitas
perguruan tinggi dikota Padang. Hasil
Andalas, rata-rata skor yang diberikan
tersebut terjadi karena adanya perbedaan
adalah sebesar 71,95. Kepuasan tertinggi
penguasaan teori dan pemahaman materi
kedua dirasakan oleh mahasiswa akuntansi
yang dimiliki masing-masing mahasiswa
yang
Putra
diperguruan
tinggi
yang
Terjadinya
perbedaan
akuntansi
berasal
Indonesia,
dari
nilai
di
Universitas
skor
rata-rata
pengujian
hipotesis
yang
ketiga
dirasakan
pada
beberapa
yang
berbeda.
tersebut
karena
diberikan adalah sebesar 72,93. Mahasiswa
sistem belajar dan pelatihan yang dimiliki
yang berasal dari fakultas yang diluar yang
masing-masing mahasiswa akuntansi di
disebutkan di dalam kuesioner memiliki
berbagai perguruan tinggi relatif berbeda,
tingkat kepuasan rata-rata sebesar 60,71
sehingga memberikan hasil dan kontribusi
Kepuasan
yang
yang
dirasakan
mahasiswa
berbeda
dalam
mendorong
akuntansi di Universitas Bung Hatta
peningkatan prestasi, akibatnya kepuasan
mencapai
kepuasan
yang dirasakan mahasiswa di lingkungan
paling rendah dirasakan oleh mahasiswa
perguruan tinggi yang berlainan tentu
yang berasal dari Universitas Negeri
berbeda. Pada hasil pengujian statistic
Padang yaitu sebesar 43,86. Hasil yang
terlihat nilai kepuasan tertinggi dalam
diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan
belajar dicapai oleh mahasiswa akuntansi
sebesar
pengolahan
di Universitas Andalas. Kondisi ini terjadi
dilakukan dehngan menggunakan tingkat
karena prestasi mahasiswa akuntansi di
kesalahan
sebesar
diperoleh
menunjukan
57,10
0,037.
sedangkan
Proses
0,05.
Hasil
yang
universitas tersebut didukung oleh reputasi
bahwa
nilai
dan tingkat akreditasi yang tinggi yang
12
akan menunjang karir mahasiswa ketika
terdapat perbedaan yang signifikan tingkat
menyelesaikan pekerjaan.
prestasi kerja mahasiswa akuntansi pada
Analisis Prestasi Belajar Mahasiswa dalam Mempelajari Akuntansi Pengantar Berdasarkan Perguruan Tinggi di Kota Padang Hasil pengujian hipotesis keempat
beberapa perguruan tinggi di kota Padang. Hasil yang diperoleh di dalam tahapan
pengujian
hipotesis
keempat
menunjukan tidak adanya perbedaan yang
dengan menggunakan variabel prestasi
signifikan
belajar diperoleh nilai prestasi tertinggi
akuntansi dalam mempelajari mata kuliah
berhasil dicapai oleh mahasiswa yang
akuntansi dasar pada beberapa perguruan
berasal dari Universitas Andalas dengan
tinggi
rata-rata skor sebesar 71,95. Prestasi
menunjukan
belajar terbaik kedua diberikan kepada
perguruan tinggi dikota Padang telah
mahasiswa yang berasal dari universitas
memiliki sistem dan metode pembelajaran
Putra Indonesia, nilai skor rata-rata yang
yang sama-sama baik sehingga mampu
dirasakan
63,82.
memberikan pemahaman dan penguasaan
Mahasiswa yang berasal dari fakultas lain
materi di dalam diri mahasiswa akuntansi
yang tidak disebutkan di dalam penelitian
yang mengikuti mata pelajaran akuntansi
ini menghasilkan rata-rata skor sebesar
dasar. Kondisi tersebut terjadi pada hampir
61,56.
setiap perguruan tinggi di kota Padang.
adalah
Mahasiswa
sebesar
akuntansi
yang
prestasi
dikota
belajar
mahasiswa
Padang.
bahwa
pada
Akibatnya
Bung Hatta menghasilkan total skor
prestasi
sebesar 57.00 sedangkan respon yang
mahasiswa.
menunjukan
KESIMPULAN DAN SARAN
paling
lemah
diberikan oleh mahasiswa akuntansi di Universitas Negeri pada yaitu sebesar
nilai
dilakukan
0,374.
Pada
yang
dihasilkan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil
sebesar
membedakan
Kesimpulan
50,79. Hasil tersebut diperkuat dengan signifikan
belajar
sulit
ini
umumnya
melakukan perkuliahan di Universitas
prestasi
sangat
Hasil
pengujian
hipotesis
dapat
yang telah
diajukan
beberapan
tahapan pengolahan data digunakan tingkat
kesimpulan yang merupakan jawaban dari
kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut
sejumlah masalah yang diajukan di dalam
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar
penelitian ini. Secara umum kesimpulan
0,374 > alpha 0,05 maka keputusannya
tersebut adalah:
adalah Ho diterima dan Ha ditolak
1. Hasil
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
pengujian
hipotesis
pertama
menunjukan nilai signifikan sebesar 0,448.
Tahapan
pengolahan
data 13
digunakan tingkat kesalahan sebesar
berasal dari berbagai perguruan tinggi
0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa
yang berbeda.
nilai signifikan sebesar 0,448 > alpha
4. Hasil
pengujian
hipotesis
keempat
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
diperoleh nilai signifikan sebesar 0,374.
tidak adanya perbedaan prestasi belajar
Pada
mahasiswa akuntansi yang mempelajari
digunakan tingkat kesalahan sebesar
akuntansi
metode
0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa
konvensional dengan mahasiswa yang
nilai signifikan sebesar 0,374 > alpha
mempelajari ilmu akuntansi dengan
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
metode matematika.
tidak
2. Hasil
dasar
pengujian
dengan
hipotesis
kedua
tahapan
pengolahan
terdapat
signifikan
data
perbedaan
yang
prestasi
kerja
tingkat
menghasilkan nilai signifikan sebesar
mahasiswa akuntansi pada beberapa
0,510.
perguruan tinggi di kota Padang
Tahapan
pengolahan
data
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,510 > alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perbedaan prestasi belajar mahasiswa akuntansi yang mempelajari akuntansi
dasar
dengan
metode
konvensional dengan mahasiswa yang mempelajari ilmu akuntansi dengan metode matematika. 3. Hasil
pengujian
hipotesis
ketiga
diperoleh nilai signifikan sebesar 0,037. Proses pengolahan dilakukan dehngan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,037< alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa signifikan
terdapat
perbedaan
kepuasan
belajar
yang yang
dirasakan mahasiswa akuntansi yang
Keterbatasan Penelitian Peneliti
menyadari
bahwa
hasil
penelitian yang telah berhasil diungkapkan ini masih memiliki sejumlah kelemahan yang disebabkan oleh adanya keterbatasan yang peneliti miliki selama penulisan skripsi ini. Keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jumlah sampel yang dijadikan objek tentu dianggap masih memiliki ukuran yang kecil dan masih jauh dari populasi mahasiswa
akuntansi
secara
menyeluruh, sehingga mempengaruhi akurasi hasil penelitian yang diperoleh. 2. Waktu
dan
biaya penelitian
yang
terbatas sehingga mempengaruhi jumah sampel penelitian yang digunakan di dalam tahapan pengolahan data yang telah dilakukan.
14
3. Masih terdapatnya sejumlah dimensi
penentukan
kepuasan
belajar
dan
pembanding yang tidak digunakan di
prestasi belajar yang dihasilkan oleh
dalam
mahasiswa akuntansi di dalam suatu
penelitian
ini
yang
dapat
dijadikan indikator pembeda kepuasan
perguruan tinggi.
dan prestasi dalam belajar mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
khususnya mahasiswa akuntansi. Saran Berdasarkan penelitian
yang
kepada dirasakan
keterbatasan di
dalam
pembuatan skripsi ini dapat diajukan beberapa saran yang bersifat membagun bagi: 1. Peneliti dimasa mendatang diharapkan mencoba memperbanyak jumlah sampel yang akan dijadikan objek di dalam penelitian, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menggunakan metode dan karakteristik pengambilan sampel yang berbeda dengan yang digunakan di dalam penelitian ini. 2. Peneliti dimasa mendatang diharapkan melakukan penelitian dengan waktu yang lebih panjang dan menyediakan anggaran biaya penelitian secukup, hal
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Hendra. 2010. Analisis Perbedaan Prestasi Belajar dan Kepuasan Belajar Antara Mahasiswa Akuntansi Reguler dan Non Reguler di Lingkungan Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Akuntansi Volume 2 Nomor 2. Universitas Brawijaya. Malang. Sadeli, Lili. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Bumi Aksara, Jakarta. Santoso, Singgih. 2012. SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik secara Profesional. Elex Media Computindo, Jakarta. Supranto, J. 2007. Analisis Kepuasan Pelanggan. Salemba Empat, Jakarta. Suwardjono, Zulham. 2002. Dasar-dasar Akuntansi. Ghalia, Jakarta.
ini penting untuk lebih memperoleh
Sugiyono. 2005. Statistik Teori dan Apkikasi Bisnis. Erlangga, Jakarta.
informasi yang lebih akurat dalam
Tulus.
menggali berbagai data dan informasi dari narasumber yang terpilih. 3. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba menambahkan minimal satu variabel pembanding yang belum
2005. Dasar-dasar Akuntansi. Gramedia Pustaka, Jakarta
Warsono, Darmawan dan Ridho. 20010 Akuntansi Pengantar 1 Berbasis Matematika siklus Akuntansi di Perusahaan Jasa, Dagang, dan Manufaktur. Asgard Chapter.
digunakan di dalam penelitian yang dapat dijadikan faktor pembeda atau 15