PENGARUH PERILAKU BELAJAR, EFIKASI DIRI,KECERDASAN EMOSIONAL, DAN SPRITUAL TERHADAP STRESS KULIAH PADA MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI PADANG Oleh Melani1, Zaitul1, Herawati2 1 Mahasiswa Jurusan Akuntansi , Fakultas Ekonomi 2 Dosen Jurusan Akuntansi , Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email : Melanitriputri31 Abctrak
The learning process in higher eduction instution (HEI) has become hot issues currently. The more important issue disccussed is stress among the student. However, study about student’s stress in private higher education is still lack, especially in HEI west sumatra, Indonesia. Therefore, this study propose to determine whether the learning behavior, self-efficacy, emotional intelegency, and spritual intellency singificantly affect the learning stress. The entity theory of personality used as a premise to underpin the relationship. By using the quistioner, this study survey 150 respondents who study in private higher education institution in Padang, West Sumatera, Indonesia. The multivariate regression, we find that the learning behavior, self-efficacy, emotional intelegency have a significant effect on the learning stress. This study has a practical and theoritical implications. In addition, this study also offer avenues for future research.
Keywords: behavior study, self-efficacy, emotional intelligence, spiritual intelligence and learning stress
2
1. Latar Belakang 1.1 Pendahuluan Bidang ilmu akuntansi merupakan bidang studi yang dianggap sebagian besar mahasiswa sebagai mata kuliah yang sulit, perilaku tersebut terlihat banyaknya mahasiswa yang memilih untuk menghindari mata kuliah tersebut, selain sebagian besar mahasiswa menunjukan rasa takut ketika menghadapi ujian yang berhubungan dengan mata kuliah akuntansi. Keadaan tersebut menunjukan adanya stres pada mahasiswa. Fenomena yang sering terjadi didalam lingkungan mahasiswa akuntansi adalah rasa takut yang berlebihan ketika menghadapi ujian atau quiz yang membahas tentang bidang studi akuntansi, bagi mahasiwa faktor yang paling ditakuti dalam mempelajari mata kuliah akuntansi adalah dalam membuat estimasi atau perhitungan yang berhubungan dengan akun akuntansi. Menurut Shopiah (2008) stres merupakan respon adoptif yang dirasakan seorang individu, yang bersifat mengancam, menantang posisi kesehatan seseorang. Stres merupakan bagian psikologis dari masyarakat modern, kuatnya tuntutan hidup dan beratnya aktifitas yang dirasakan cenderung menjadi penyebab utama yang mendorong terjadinya stres. Menurut Widyasari (2008) stress dalam melaksanakan kuliah diartikan sebagai sumber atau stressor kuliah yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis dan perilaku. Lingkungan kampus berpotensi sebagai stressor. Stressor kualiah merupakan segala kondisi pekerjaan yang di persepsikan individu sebagai suatu tuntutan dan dapat menimbulkan stress.
Ketakutan yang berlebihan sering terlihat dari perilaku mahasiswa yang emosional, dan mudah sakit. Stres dapat menciptakan dua perilaku. Perilaku pertama adalah mahasiswa yang menanggapi stress secara positif, dalam hal ini, stress dijadikan alat untuk lebih meningkatkan kualitas didalam bidang akademis, sedangkan perilaku kedua adalah menanggapi stress secara negatif, hal tersebut terlihat dari perilaku yang cenderung menghidari mata kuliah yang ditakuti, atau mundur dalam mengerjakan tugas akhir. Berdasarkan uraian ringkas latar fenomena dan latar belakang masalah peneliti tertarik untuk mengajukan sebuah replikasi penelitian yang dilakukan oleh Saryanti (2012). Munculnya perilaku stres dalam diri mahasiswa juga dipengaruhi oleh efikasi diri. Menurut Bandura (1997) efikasi diri (self afficacy) adalah pertimbangan subyektif individu terhadap kemampuannya untuk menyusun tindakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tugas khusus yang dihadapi. Efikasi diri tidak berkaitan langsung dengan kecakapan yang dimiliki individu, melainkan pada penilaian diri tentang apa yang dapat dilakukan setelah melakukan pengamatan terhadap sebuah pekerjaan yang dilaksanakan. Efikasi diri akan membuat pola perilaku seorang individu tertata dengan baik, semakin baik kemampuan individu dalam mengelola efikasi diri tentu akan menurunkan stres kuliah. Pengelolaan efikasi diri pada mahasiswa akan membantu mahasiswa untuk mencapai kesuksesan dalam
3
melaksanakan kegiatan akademis sehingga mendorong menurunnya stres kuliah. Keberhasilan seorang mahasiswa akuntansi dalam melakukan kegiatan akademis tentu lebih dipengaruhi oleh kecerdasan emosional. Dalam hal ini dapat dilihat bagaimana cara seorang mahasiswa mengontrol emosionalnya dalam mengerjakan tugas kuliah atau pun dalam menghadapi perkuliahan. Didalam proses akademis tentu banyak permasalahan yang dihadapi mahasiswa, dari berbagai permasalahan yang muncul, tentu ada sejumlah masalah yang mampu mempengaruhi emosional dan tingkat stres mahasiswa. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan kepada perumusan masalah, secara umum penelitian ini memiliki tujuan yaitu membuktikan secara empiris: 1. Pengaruh perilaku belajar terhadap stres kuliah yang dirasakan mahasiswa akuntansi pada beberapa mahasiswa akuntansi di kota Padang. 2. Pengaruh efikasi diri terhadap stres kuliah yang dirasakan mahasiswa akuntansi pada beberapa mahasiswa akuntansi di kota Padang. 3. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap stres kuliah yang dirasakan mahasiswa akuntansi pada beberapa mahasiswa akuntansi di kota Padang. 4. Pengaruh spritual terhadap stres kuliah yang dirasakan mahasiswa akuntansi pada beberapa mahasiswa akuntansi di kota Padang.
2. Landasan Teori Dan Pengembangan Hipotesis 2.1 Stress Kuliah Setiap individu yang hidup dan khususnya mahasiswa tentu pernah menghadapi gejala stress. Menurut Shopiah (2008) stres merupakan respon adoptif yang dirasakan seorang individu, yang bersifat mengancam, menantang posisi kesehatan seseorang. Stres merupakan bagian psikologis dari masyarakat modern, kuatnya tuntutan hidup dan beratnya aktifitas yang dirasakan cenderung menjadi penyebab utama yang mendorong terjadinya stres. Pada penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah stres kuliah. Gejala stres dilingkungan akademis terjadi di kalangan mahasiswa. Munculnya stress pada saat kuliah terjadi karena bertanya tekanan dalam melaksanakan kegiatan akademis. Stres dapat muncul karena mahasiswa yang bersangkutan tidak mampu memahami materi perkuliahan dengan baik, atau terkendala dengan penyelesaian tugas akhir. Robbins dan Timothy (2008) mengungkapkan bahwa stress yaitu sebuah kondisi dinamis di mana seorang individu dihadapkan pada suatu peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan individu tersebut dan yang hasilnya tidak pasti dan penting. Stress dapat mengakbitkam mengalami terkadang 4
seorang
gangguan stress
dapat
individual
psikologis
dan
mengakibatkan
dampak negative bagi seorang individual.
uraian ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H1 Perilaku belajar berpengaruh terhadap stres kuliah yang dirasakan mahasiswa akuntansi pada beberapa mahasiswa akuntansi di kota Padang. 2.2 Efikasi Diri Bandura(1977) mendefinisikan efikasi diri sebagai judgment individu atas kemampuan mereka untuk mengorganisasi dan melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkat kinerja yang ditentukan. Dengan efikasi diri, kekuatan untuk usaha yang lebih besar mampu di dapat, semakin kuat perasaan efikasi diri dan semakin besar tingkat ketekunan maka semakin tinggi kemungkinan kegiatan yang dipilih dan dilakukan dengan berhasil. Genrality (generalitas) berkaitan dengan tingkah laku dimana individu merasa yakin terhadap kemampuannya. Individu dapat merasakan yakin terhadap kemampuan dirinya tergantung pada pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi. H2 Efikasi diri berpengaruh terhadap stres kuliah yang dirasakan mahasiswa akuntansi pada beberapa mahasiswa akuntansi di kota Padang 2.3 Kecerdasan Emosional Setiap individu yang dilahirkan tentu memiliki pola kecerdasan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kecerdasan dapat di definisikan sebagai kemampuan atau abilities ialah bakat yang melekat pada seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan
Hal ini dapat terlihat dari pergaulan remaja yang
mana
apabila
mereka
sedang
dihadapkan dalam kedalam masalah mereka lebih banyak menghadapinya dalam bentuk negative.
Seperti
dengan
minuman
berakohol
dan
melakukan
perbuatan-
perbuatan negative lainnya. 2.2 Perilaku Belajar Konsep atau pengertian belajar sangat beragam dan tergantung dari sisi pandang setiap orang mengamatinya. Belajar merupakan salah satu konsep menarik dalam teori-teori psikologi dan pendidikan, sehingga para ahli memberi macam macam pengertian mengenai belajar. Belajar merupakan kegiatan individual, kegiatan yang sengaja dipilih secara sadar karena seseorang mempunyai tujuan individual tertentu. (Hanifah, 2001). Perilaku belajar positif menunjukan adanya kegiatan yang dilakukan secara countinue dan terencana untuk melaksanakan kegiatan akademis, sedangkan perilaku belajar negatif adalah perilaku belajar yang tidak teratur dan tidak direncanakan dengan baik. Masing masing perilaku belajar tentu memiliki konsekwensi bagi mahasiswa terhadap nilai yang diperoleh didalam mencapai prestasi akademis. Semakin baik dan disiplin perilaku dalam belajar tentu akan menurunkan tingkat stress yang dirasakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan akademis, hasil yang diperoleh didalam kegiatan akademis tentu mencerminkan perilaku belajar mahasiswa. Berdasarkan
5
secara phisik atau mental yang ia peroleh sejak lahir, belajar, dan dari pengalaman. Heriningsih et al (2005) mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional merupakan dasar untuk mengembangkan kecakapan emosi yang dipelajari berdasarkan kecerdasan emosi, Kecerdasan emosi menentukan potensi kita untuk mempelajari keterampulan keterampilan praktis yang didasarkan pada kelima unsurny, sedangkan kecakapan emosi menunjukan seberapa banyak potensi itu telah kita pelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Berdasarkan uraian ringkasan diatas dapat simpulkan kecerdasan emosional adalah intelegensi seorang individu untuk mengelola tingkat emosionalnya. H3 Kecerdasan emosional berpengaruh terhadap stres kuliah yang dirasakan mahasiswa akuntansi pada beberapa mahasiswa akuntansi di kota Padang 2.4 Spiritual Spritual ini lebih ke dalam nilai-nilai keimanan seseorang yang dapat di pertanggung jawabkan kelak di akhirat (Rachmi 2001). Semakin tinggi nilai spiritual yang dimiliki individu tentu akan membuat mereka dapat menjadi lebih sabar dalam menghadapi berbagai masalah dalam bekerja, keadaan tersebut membuat individu tersebut dapat mengelola stressnya. Berdasarkan uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai spiritual berpengaruh negatif terhadap stress kuliah. Spritual ini lebih ke dalam nilai-nilai keimanan seseorang yang dapat di pertanggung jawabkan kelak di akhirat (Rachmi 2001). Semakin tinggi nilai spiritual yang dimiliki individu tentu akan
membuat mereka dapat menjadi lebih sabar dalam menghadapi berbagai masalah dalam bekerja, keadaan tersebut membuat individu tersebut dapat mengelola stressnya. Berdasarkan uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai spiritual berpengaruh negatif terhadap stress kuliah. H4
Spritual berpengaruh terhadap stres kuliah yang dirasakan mahasiswa akuntansi pada beberapa mahasiswa akuntansi di kota Padang Gambar 2. 1 Model Kerangka Penelitian Perilaku Belajar Efikasi diri Stress Kuliah Kecerdasan emosional Spiritual
3. Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Sebelum dilakukan tahapan pengolahan data terlebih dahulu dilakukan penentuan populasi. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa jurusan akuntansi pada perguruan tinggi di kota Padang. Karena jumlah mahasiswa akuntansi di kota Padang memiliki jumlah yang tidak terbatas maka diperlukan sebuah metode pengambilan sampel. Pada penelitian ini
6
yang menjadi sampel adalah beberapa orang mahasiswa akuntansi pada beberapa perguruan tinggi di kota Padang. Agar mendapatkan sampel yang tepat dan akurat maka digunakan metode pengambilan sampel. Pada penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah metode penentuan sampel yang didasarkan pada kriteria khusus yang melekat pada populasi. Secara umum kriteria khusus yang digunakan didalam penelitian ini adalah: 1. Mahasiswa akuntansi pada perguruan tinggi swasta di kota Padang 2. Mahasiswa yang dijadikan sampel adalah mahasiswa yang sedang melaksanakan perkuliahan minimal pada semester 6. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hasil analisis data penelitian. Proses pengumpulan data ini menggunakan data primer yang mana di peroleh dari penyebaran kuisioner yang dilakukan kepada responden yakni mahasiswa akuntansi yang di wakili oleh beberapa universitas swasta di kota Padang yaitu: Universitas Putra Indonesia (UPI), STIE AKBP, Universitas Eka Sakti (UNES) dan Universitas Bung Hatta (UBH). Jenis data yang digunakan didalam penelitian adalah primer. 3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Pada penelitian ini yang menjadi variabel penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.3 Variabel Depeden Stres Kuliah (y)
Menurut Robbins dan Timothy (2008) mengungkapkan stres sebagai suatu kondisi dimana seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang di hasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang penting. Untuk mengukur stres kerja maka digunakan indikator dari Robert, James A, Richard S Lapidus, Lawrence B Chonko (1997) dikutip dalam Ma,Sud (2004).. Untuk mengukur stress kuliah secara individual digunakan dua indikator yaitu skala stressor individual dan skala kesan stress. Stres kuliah secara individual adalah perasaan tertekan yang diakibatkan oleh begitu banyak tanggung jawab didalam bekerja yang dirasakan oleh masing masing mahasiswa yang aktif melaksanakan perkuliahan di perguruan tinggi swasta. Skala kesan stress adalah indikator yang memperlihatkan seberapa besar tingkat stress yang dimiliki masing masing mahasiswa dalam kuliah. Stres kuliah diuji dengan menggunakan kuesioner berskala Likert. Didalam kuesioner jawaban terendah yang diberikan adalah 1 sedangkan nilai skor jawaban tertinggi adalah 5. 3.4
Variabel Independen Secara umum yang menjadi variabel independen yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perilaku Belajar (X1) Menurut Saryanti (2012) mendefinisikan perilaku bekajar sebagai kebiasaan yang dilakukan secara rutin untuk
7
mengamati dan mempelajari berbagai teori dan praktek yang berhubungan dengan kegiatan akademis diluar aktifitas utama sebagai mahasiswa didalam kampus. Untuk mengukur perilaku belajar maka digunakan indikator sebagai berikut: a. Kebiasan mengikuti pelajaran b. Kebiasaan membaca buku c. Kunjungan ke perpustakaan d. Kebiasaan menghadapi ujian Untuk mengukur perilaku belajar maka digunakan kuesioner dengan skala Likert. Didalam model tersebut respon jawaban tertinggi yang diberikan adalah 5 sedangkan respon jawaban terendah adalah 1. 2. Efikasi Diri (X2) Menurut Bandura (1977) efikasi diri (self afficacy) adalah pertimbangan subyektif individu terhadap kemampuannya untuk menyusun tindakan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tugas khusus yang dihadapi. Pada penelitian ini efikasi diri diukur dengan menggunakan indikator yang di adopsi dari Saryanti (2012) yaitu sebagai berikut: a. Perhatian dalam belajar. b. Kemampuan didalam mengelola waktu untuk belajar c. Kemampuan untuk dapat memahami materi dan teori dalam proses belajar. Untuk mengukur etika diri maka digunakan kuesioner dengan skala Likert. Didalam model tersebut respon jawaban tertinggi yang diberikan adalah 5 sedangkan respon jawaban terendah adalah 1. 3. Kecerdasan Emosional (X3) Menurut Heriningsih et al (2005) mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional merupakan dasar untuk
mengembangkan kecakapan emosi yang dipelajari berdasarkan kecerdasan emosional, Secara umum untuk mengukur kecerdasan emosional maka digunakan indikator sebagai berikut: a. Kecakapan pribadi b. Kecakapan sosial Untuk mengukur kecerdasan emosional maka digunakan kuesioner dengan skala Likert. Didalam model tersebut respon jawaban tertinggi yang diberikan adalah 5 sedangkan respon jawaban terendah adalah 1. 4. Spritual (X4) Kecerdasaan spiritual ini lebih ke dalam nilai-nilai keimanan seseorang yang dapat di pertanggung jawabkan kelak di akhirat (Rachmi 2001). Semakin tinggi nilai spiritual yang dimiliki individu tentu akan membuat mereka dapat menjadi lebih sabar dalam menghadapi berbagai masalah dalam bekerja, keadaan tersebut membuat individu tersebut dapat mengelola stressnya. Berdasarkan uraian ringkas tersebut dapat disimpulkan bahwa spritual berpengaruh negatif terhadap stress kuliah. Untuk mengukur spritual maka digunakan kuisioner dengan skala Likert. Didalam model tersebut respon jawaban tertinggi yang diberikan adalah 5 sedangkan respon jawaban terendah adalah 1. 4.Hasil Dan Pembahasan 4.1 Hasil Dari hasil yang diperoleh dari penyebaran kuisioner sebanyak 180 lembar maka didapatkan hanya 150 l3mbar yang dikembalikan oleh responden. Dibawah ini tabel uji t yang memperoleh hasil signifikan sebagai berikut :
8
Variabel Konstanta Prilaku Belajar Efikasi Diri Kecerdasan Emosional Spiritual
Sig 0,012
Alfa
Ket
0,05
Berpengaruh
0,001
0,05
Berpengaruh
0,003
0,05
Berpengaruh
0,113
0,05
Tidak Berpengaruh
0.000
efikasi diri dilakukan dengan cara mendisiplinkan diri dalam melaksanakan kegiatan belajar, akibatnya stres yang dirasakan dalam belajar mengalami penurunan. 3. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap stress kuliah Hasil pengujian untuk variabel Kecerdasaan Emosional nilai Sig.0.003 dengan menggunakan alpha 0,05, hal ini berarti nilai Sig. 0.003 < 0,05 maka berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti berpengaruh kecerdasaan emosional terhadap stress mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang.
1. Pengaruh Perilaku Belajar terhadap Stress Kuliah Dari tabel terlihat hasil pengujian untuk variabel perilaku belajar nilai Sig.0.00, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Sig. 0.00 < 0,05 maka berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh perilaku belajar terhadap stress mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang. Semakin baik dan disiplin perilaku dalam belajar tentu akan menurunkan tingkat stress yang dirasakan oleh mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan akademis, hasil yang diperoleh didalam kegiatan akademis tentu mencerminkan perilaku belajar mahasiswa. 2. Pengaruh Efikasi Diri terhadap stress kuliah Hasil pengujian untuk variabel Efikasi Diri diperoleh nilai Sig.0.01 dengan menggunakan alpha 0,05, hal ini berarti nilai Sig. 0.001 < 0,05 maka berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti berpengaruh efikasi diri terhadap stress mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang. Semakin baik pemahaman nilai efikasi diri yang dirasakan mahasiswa akan semakin menurunkan stres dalam diri mahasiswa akuntansi. Peningkatan nilai
4. Pengaruh Spritual terhadap stress kuliah Hasil pengujian untuk variabel Spritual nilai Sig.0.113, sedangkan dalam pengujian menggunakan alpha sebesar 0,05 hal ini berarti nilai Sig. 0.113 > 0,05 maka berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh spiritual terhadap stress mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang. Hasil penelitian ini berbeda dengan sebelumnya dikarenakan adanya kemungkinan jawaban dari para responden itu berbeda-beda. Semakin tinggi nilai spiritual yang dimiliki individu tentu akan membuat mereka dapat menjadi lebih sabar dalam menghadapi berbagai masalah dalam bekerja, keadaan tersebut membuat individu tersebut dapat mengelola stressnya. 5. Simpulan dan Saran Simpulan Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa swasta di kota padang yang sedang
9
menjalankan semester VI dan yang telah mengambil mata kuliah audit dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan spss, maka dapat disimpulkan ada nya variabel yang berpengaruh negative terhadap stress kuliah akuntansi dan ada pula variabel yang berpengaruh positive terhadap stress kuliah akuntansi. Penelitian ini dilakukan di beberapa universitas swasta yang ada di kota padang yaitu: Universitas Putra Indonesia (UPI), STIE AKBP, Universitas Eka Sakti (UNES) dan Universitas Bung Hatta (UBH). Dapat di simpulkan bahwa: 1. Pada hipotesis pertama H1 yaitu perilaku belajar berpengaruh terhadap stress kuliah akuntansi. Perilaku Belajar Berpengaruh Signifikan terhadap Stres Kuliah dengan nilai 0,000 < 0,05, berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan prilaku belajar terhadap stress mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang. 2. Pada hipotesis ketiga H2 yaitu efikasi diri berpengaruh terhadap stess kuliah akuntansi. Efikasi Diri tidak berpengaruh terhadap Stres Kuliah dengan nilai 0,001 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan efikasi diri terhadap stress mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang. 3. Pada hipotesis kedua H3 yaitu kecerdasaan emosional berpengaruh terhadap stress kuliah akuntansi. Kecerdasan Emosional Berpengaruh Signifikan terhadap Stres Kuliah dengan
nilai 0,003 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini kecerdasaan emosional berpengaruh terhadap stress mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang. 4. Pada hipotesis keempat H4 yaitu spiritual tidak berpengaruh terrhadap stress kuliah akuntansi. Spiritual tidak berpengaruh terhadap Stres Kuliah dengan nilai 0,113 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh positif yang spiritual terhadap stress mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Padang. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain: 1. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner sebagai metode pengumpalan data, tidak menggunakan metode wawancara langsung lewat observasi, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data kuesioner saja. 2. Pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah 86 item pertanyaan untuk 4 variabel. Dimana pertanyaan pertama stress sebanyak 5 item pertanyaan, prilaku belajar sebanyak 19 pertanyaan, kecerdasaan emosional sebanyak 20 pertanyaan, efikasi diri sebanyak 30 pertanyaan dan spiritual sebanyak 12 pertanyaan. Implikasi dan Saran Penelitian Penelitian ini mempunyai implikasi yang sangat luas, terutama untuk rancangan jurusan akuntansi karena prilaku mahasiswa akuntansi terbentuk oleh rancangan jurusan
10
akuntansi. Selain itu, penelitian ini juga mempunyai implikasi untuk penelitianpenelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengangkat permasalahan dan judul yang sama ini hendaknya melakukan: 1. Sebaiknya metode selanjutnya digunakan untuk penelitian selanjutnya adalah metode yang bisa mengatasi kelemahan kuesioner karena metode ini mempunyai kelemahan yaitu responden sering kali tidak jujur dalam menjawab pertanyaan yang telah diajukan dan tidak dapat terkontrol oleh peneliti. 2. Agar item pertanyaan pada kuisioner dapat di pangkas sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak menjadi kejenuhan kepada responden dalam memberikan jawaban untuk kuesioner ini.
11
Jabotabek. Tesis Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya, Malang.
Daftar Pustaka Anggraini Susi dan Faisal. 2012. Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spritual Terhadap Kinerja Karyawan Pada LBPP Palembang. Tesis Jurusan Akuntansi Universitas Hasanurdin, Makasar.
Hidayati
Reni, Yadi Purwanto dan Susatyono Yuwono. 2010. Kecerdasan Emosi, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan. Jurnal Psikologi Volume 2 No 1 Desember 2010.
Arsawan Edi Wayan I. 2013. Pengaruh Perilaku Belajar dan Kecerdasan Emosional Terhadap Stress Kuliah dan Prestasi Belajar Mahasiswa Politeknik Negeri Bali. Soshum Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 1 Maret 2013.
Kreitner
R dan Kinichi. 2005. Organizational Behaviour. Mc Graw-Hill, Irwin.
Bandura Rahman. 1997.Efikasi diri. Ghalia, Jakarta.
Philips dan Gully. 1997.Human Resources of Management. Edisi Indonesia, Gramedia Pustaka, Jakarta.
Desler
Mas,ud Fuad. 2004. Analisis Diagnosis Organisasi. Universitas Dipenegoro, Semarang.
Gerry. 2005. Organizational Behaviour. Prientice-Hall. Irwin.
Rahman Yuliani. 2012. Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar dan Kecerdasan Emosional dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi. Tesis Jurusan Manajemen. Universitas Indonesia, Jakarta.
Gibson, JM, Ivencevic dan Martin Donelly. 2005. Organizational Behaviour. Mc Graw-Hill, Irwin Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Menggunakan Bantuan Program SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang. Gujarati, Damodar. 2011. Econometrica. Edisi Indonesia, Erlangga, Jakarta.
Rismayana. 2012. Pengaruh Perilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spritual Terhadap Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Nomor 4 Volume 7. Universitas Brawijaya, Malang.
Herlina Nasution. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Kantor BUMN di
Robbins P Stephen dan Timothy. 2008. Perilaku Organisasi. Salemba Empat, Jakarta.
12
Sugiyono. 2006. Metodologi Penelitian. Salemba Empat, Jakarta.
Suryanti Endang. 2012. Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar, Efikasi Diri, dan Kecerdasan Emosional yang Berpengaruh Pada Stres Kuliah Pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta.
Shopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Andi, Yogyakarta. Supranto, J. 1997. Metodologi Penelitian. Gramedia Pustaka, Jakarta.
13
14