PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI DENDA PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BUKITTINGGI Teuku Andre Pranata1, Mukhlizul Hamdi2, Herawati3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] Abstract The purpose of this study was to determine the effect of consciousness taxpayers, financial penalties and the quality of tax services tax on tax compliance in paying taxes on motor vehicles. This research was conducted in the Office SAMSAT Bukit Tinggi. By using the formula slovin then the number of samples used in this study was 100 respondents. The sampling method using accidental sampling method. Data is collected using a questionnaire. Technical analysis of the data used in this research is multiple linear regression. Based on the results of the analysis showed that awareness affect taxpayers on tax compliance, tax penalty sanctions have no effect on tax compliance and tax services affect the quality of taxpayer compliance in paying motor vehicle tax in the Office SAMSAT Bukit Tinggi. Keywords : Awareness of taxpayers , tax financial penalties , the quality of tax services , motor vehicle tax Usaha yang di lakukan pemerintah
Pendahuluan Pembangunan
nasional
adalah
Indonesia
untuk
memenuhi
semua
kegiatan yang berlangsung secara terus
kebutuhan dana yaitu melalui sumber dana
menerus
eksternal
dan
bertujuan
berkesinambungan untuk
yang
dan
internal.
Sumber
dana
meningkatkan
eksternal adalah sumber dana yang berasal
kesejahteraan rakyat baik materil maupun
dari luar negeri yakni merupakan utang
spiritual
luar negeri (Pasaribu, 2012). Oleh karena
(Anggraeni,
2011).
Untuk
melaksanakan pembangunan nasional serta
itu,
menyelenggarakan pemerintahan umum
ketergantungan sumber dana eksternal,
membutuhkan dana yang relatif besar.
maka pemerintah Indonesia secara terus
Seiring dengan peningkatan kebutuhan
menerus berusaha meningkatkan sumber
pembangunan itu sendiri, dana
yang
dana internal. Salah satu usaha untuk
meningkat
mewujudkan kemandirian suatu bangsa
dibutuhkan
juga
(Susilawati, 2013).
1 Mahasiswa
semakin
upaya
mengurangi
dalam pembiayaan pembangunan yang
Akuntansi, Program S1, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang Tetap, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang 3 Dosen Tetap, Jurusan Akuntansi, Universitas Bung Hatta Padang 2 Dosen
dalam
bersumber
dari
dalam
negeri
yaitu
penerimaan yang berasal dari sektor pajak.
persetujuan pemerintah pusat (Susilawati, 2013).
Oleh karena itu untuk memenuhi
Namun pada kenyataannya peran
kebutuhan biaya negara maka pemerintah
serta masyarakat sebagai wajib pajak
dan rakyat bersama-sama memenuhi dana
masih kurang terhadap tanggung jawabnya
tersebut melalui pajak, yang mana telah
dalam pemenuhan kewajiban pada pajak
diatur dalam Undang -Undang Nomor 6
daerah,
tahun 1983 tentang ketentuan Umum dan
elektronik
Tata Cara Perpajakan dan telah beberapa
“Tingkat
kali di ubah dengan Undang-Undang No
masyarakat Kota Bukit Tinggi menurun”
16 tahun 2009 yang bertujuan untuk lebih
hal ini juga di buktikan dengan survei data
memberikan
awal yang peneliti lakukan di daerah Kota
pelayanan
keadilan, kepada
meningkatkan
dengan
berita
Harianhaluan.com kepatuhan
membayar
koran yakni pajak
Pajak,
Bukit Tinggi, di instansi yang menangani
meningkatkan kepastian dan penegakan
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor
hukum, serta meningkatkan keterbukaan
(PKB) yaitu Kantor Bersama Sistem
administrasi perpajakan dan kepatuhan
Administrasi Manunggal Dibawah Satu
sukarela Wajib Pajak yang pada akhirnya
Atap (SAMSAT) Kota Bukit Tinggi,
meningkatkan penerimaan negara dari
berikut
sektor perpajakan.
Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor
Hampir
Wajib
sesuai
seluruh
wilayah
di
Indonesia menggali potensi pendapatan daerahnya melalui sebab
itu
berusaha
target
dan
realisasi
(PKB) di kota Bukit Tinggiselama lima tahun.
pajak daerah. Oleh
pemerintah keras
data
daerah
meningkatkan
harus sumber
Tabel 1 Target dan Realisasi Jumlah Unit Kendaraan Bermotor Yang Dikenai Pajak
daerahnya,
Tahun
Unit Target Realisasi
% Target Realisasi
penyelenggaraan otonomi daerah salah
2010
50.225
56.148
100%
111,79%
2011
55.595
61.773
100%
111,11%
2012
69.878
67.738
100%
96,93%
2013
74.407
71.344
100%
95,88%
2014
74.157
73.728
100%
99,42%
potensi
pendapatan
satu bentuk peran serta masyarakat melalui pajak daerah dan retribusi daerah. Otonomi daerah
merupakan
pembangunan pemerintahan
dan
penyelenggaraan jalannya
dilaksanakan
roda oleh
pemerintah daerah itu sendiri, dengan
Sumber : Kantor SAMSAT Kota Bukit Tinggi
2
Tabel 2 Jumlah Denda Atas Kendaraan Bermotor Yang Terlambat Membayar Pajak
Selain dari itu, dilihat dari tabel 2 bukan hanya realisasi tidak mencapai target, akan tetapi dapat diketahui bahwa
Tahun
Denda
2010
493.512.475
2011
551.186.750
(+) 11,68%
keterlambatan pembayaran pajak yang
2012
208.232.275
(-) 42,19%
diterima Kantor SAMSAT Kota Bukit
2013
749.666.050
(+) 51,90%
2014
901.186.900
(+) 82,60%
% peningkatan
denda
Sumber : Kantor SAMSAT Kota Bukit Tinggi
pembayaran
pajak
akibat
Tinggi juga semakin meningkat, dimana pada tahun 2010 denda sebesar Rp 493.512.475,- kemudian hingga pada tahun
Berdasarkan tabel 1 dilihat dari
2014 menjadi sebesar Rp 901.186.900,-
jumlah unit dapat diketahui realisasi
kenaikan
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor
dibandingkan denda pada tahun 2010. Hal
(PKB) selama lima tahun terakhir dapat
ini juga membuktikan semakin besar
diketahui hanya pada tahun 2010 dan 2011
jumlah denda pajak yang diterima berarti
realisasi unit kendaraan yang membayar
semakin besar pula pelanggaran kepatuhan
pajak dapat melebihi targetnya. Namun
yang dilakukan pemilik kendaraan pada
pada tiga tahun terakhir yakni tahun 2012,
pemenuhan
tahun 2013 dan tahun 2014 realisasi unit
membayar pajak.
kendaraan yang membayar pajak tidak
terjadi
sebesar
82,60%
kewajibannya
dalam
Salah satu kendala yang dapat
dapat mencapai target yang telah di
menghambat
tentukan oleh Kantor SAMSATKota Bukit
pajak adalah kepatuhan wajib pajak (tax
Tinggi.
compliance). Kepatuhan wajib pajak dapat Dimana rata - rata unit yang
keefektifan
pengumpulan
didefinisikan sebagai suatu sikap atau
terealisasi pada 3 tahun terakhir adalah
perilaku
97,31%, sehingga rata - rata unit yang
melaksanakan
tidak terealisasi adalah 2,69%. Hal ini
perpajakannya dan menikmati semua hak
membuktikan
kepatuhan
perpajakannya sesuai dengan ketentuan
masyarakat kota Bukit Tinggi dalam
peraturan perundangan yang berlaku.Agar
membayar tagihan pajak kendaraannya
target pajak tercapai, perlu ditumbuhkan
telah menurun atau telah tidak patuh dalam
secara
membayar pajaknya.
kepatuhan masyarakat untuk memenuhi
bahwa
seorang
terus
kewajiban
wajib semua
menerus
pajak
yang
kewajiban
kesadaran
perpajakan.
dan
Kesadaran
3
perpajakan timbul dari dalam diri wajib
kesadaran yang dimiliki wajib pajak maka
pajak sendiri, tanpa memperhatikan adanya
semakin
sanksi perpajakan. Sedangkan kepatuhan
membayar
perpajakan
mengetahui
Pengetahuan peraturan perpajakan tidak
adanya sanksi perpajakan (Siregaret al.,
berpengaruh terhadap kemauan membayar
2014).
pajak. Pemahaman peraturan perpajakan
timbul
karena
Kendala-kendala lainnya yang bisa menghambat
keefektifan
pengumpulan
tidak
kewajiban
perpajakan.
membayar sistem
lainnya
terhadap
menurut
kemauan
berpengaruh
pajak juga di teliti oleh peneliti-peneliti diantaranya,
meningkatkan
terhadap
pajak.
Persepsi
perpajakan
tidak
kemauan efektifitas
berpengaruh
kemauan membayar pajak.
Setyonugroho dan Sardjono (2014) yang
Kualitas layanan signifikan berpengaruh
meneliti
positif terhadap
tentang
Factors
Affecting
kemauan membayar
Willingness To Pay Taxes On Individual
pajak, hal ini menunjukkan bahwa wajib
Taxpayers At Pratama Surabaya Tegalsari
pajak telah mendapatkan pelayanan yang
Tax Office menyatakan, hasil menunjukkan
memadai sehingga meningkatkan kemauan
bahwa kesadaran membayar pajak tidak
membayar pajak.
berpengaruh
pada
kemauan
untuk
Penelitian Utama (2012), tentang
membayar pajak, sementara pengetahuan
Pengaruh
dan pemahaman tentang peraturan pajak,
Perpajakan
persepsi yang baik dari efektivitas sistem
Terhadap
perpajakan,
menunjukkan
dan
kualitas
layanan
Kualitas Dan
hasil
pelayanan
pajak.
berpengaruh positif yang
dilakukan
Biaya
Kepatuhan
mempengaruhi kesediaan untuk membayar
Penelitian
Pelayanan,
dan
Sanksi
Kepatuhan
Wajib bahwa
sanksi
Pajak kualitas
perpajakan
dan signifikan pada
kepatuhan Wajib Pajak, sedangkan biaya
Hardiningsih (2011) tentang Faktor-Faktor
kepatuhan
berpengaruh
negatif
Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar
signifikan pada kepatuhan Wajib Pajak
Pajak (The Factors That Influence The
Penelitian Utami dan
dan
Kardinal
Willingness To Pay The Tax) memperoleh
(2013) tentang Pengaruh Kesadaran Wajib
hasil yakni bahwa, kesadaran membayar
Pajak
pajak kemauan
Dan
Sanksi
Pajak
Terhadap
berpengaruh
positif
terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
membayar
pajak,
hal
Pada Kantor Pelayanan
menunjukkan
bahwa
semakin
ini
tinggi
Pajak Pratama
Palembang Seberang Ulu menunjukan
4
bahwa secara simultan terdapat pengaruh
sosial mengatakan bahwa seseorang dapat
signifikan antara kesadaran wajib pajak
belajar lewat pengamatan dan pengalaman
dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib
langsung.
pajak orang pribadi.
Menurut Albert Bandura (1977) proses
Susilawati, (2013) yang melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kesadaran
dalam pembelajaran sosial meliputi: 1. Proses Perhatian
Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Sanksi
Proses perhatian yaitu orang yang
Perpajakan Dan Akuntabilitas Pelayanan
hanya akan belajar dari seseorang atau
Publik Pada Kepatuhan Wajib Pajak
model, jika mereka telah mengenal dan
Kendaraan Bermotor di Kota Singaraja,
menaruh perhatian pada orang atau
Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
model tersebut.
kesadaran wajib pajak, pengetahuan pajak,
2. Proses penahanan
sanksi
perpajakan
dan
akuntabilitas
Proses
penahanan
pelayanan publik
berpengaruh
positif
mengingat
pada
wajib
dalam
setelah
kepatuhan
pajak
membayar pajak kendaraan bermotor. Oleh karena itu, dengan kondisi
adalah
proses
suatu
model
lagi
mudah
tindakan
model
tidak
tersedia. 3. Proses reporoduksi motorik
yang terjadi pada uraian di atas maka
Proses
memberikan
proses mengubah pengamatan menjadi
motivasi
kepada
peneliti
untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi
dengan
“PENGARUH
judul
reproduksi
motorik
adalah
perbuatan. 4. Proses penguatan
KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI
Proses penguatan adalah proses yang
DENDA
KUALITAS
mana individu – individu disediakan
TERHADAP
ransangan positif atau ganjaran supaya
PAJAK
PELAYANAN
DAN
PAJAK
KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM
berperilaku sesuai dengan model.
MEMBAYAR
KENDARAAN
Teori pembelajaran sosial ini relevan
BERMOTOR DI KOTA BUKITTINGGI”.
untuk menjelaskan perilaku wajib pajak
Teori dan Pengembangan Hipotesis
dalam memenuhi kewajibannya membayar
Teori Pembelajaran Sosial
pajak. Seseorang akan taat membayar
Teori
PAJAK
Pembelajaran
Sosial
pajak tepat pada waktunya, jika lewat
dikemukakan oleh Albert Bandura (1977)
pengamatan dan pengalaman langsungnya
dalam Jatmiko (2006), teori pembelajaran
yaitu jika hasil pungutan pajak itu telah
5
memberikan
kontribusi
nyata
pada
pembangunan di wilayahnya. Terkait
dengan
Pengaruh
Kesadaran
Wajib
Pajak
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
proses
perhatian,
Kesadaran
biasanya
diibaratkan
seseorang akan taat terhadap kewajiban
sebagai suatu dorongan secara spontan
pajak apabila seseorang tersebut mengenal
berdasarkan
dan menaruh perhatian terhadap peraturan
perasaan
serta undang – undang dan tata cara
menimbulkan perbuatan agar terciptanya
perpajakan. Seseorang akan memahami
suatu tujuan yang berhubungan dengan
dan
pribadi seseorang.Kesadaran wajib pajak
mengingat
peraturan
perpajakan
pertimbangan
serta
seluruh
pribadi
dimana sebagai proses penahanan dalam
sangat
teori
wajib pajak. Sehingga semakin
pembelajaran
sosial.
Setelah
menentukan
pemikiran
tingkat
yang
kepatuhan tinggi
seseorang melakukan pemahaman terhadap
kesadaran wajib pajak diharapkan semakin
perpajakan, akan ada proses reproduksi
tinggi juga tingkat kepatuhan wajib pajak.
motorik dimana seseorang mengalami proses
mengubah
pemahaman artinya
menjadi
seseorang
Putri
(2012),
Rahman
(2011),
pengamatan
serta
Nakomi (2014), serta Susilawati, (2013)
perbuatan
yang
membuktikan
tersebut
akan
pajak berpengaruh terhadap kepatuhan
menjalankan peraturan pajak tersebut,
bahwa
kesadaran
wajib
wajib pajak dalam membayar pajak.
selanjutnya terkait dengan proses penguat
Akan tetapi Yudistira, (2014) pada
dimana individu – individu disediakan
penelitiannya membuktikan hasil yang
ransangan
berbeda yakni variabel kesadaran wajib
positif
seperti
nyamannya
pelayanan dan fasilitas kantor pajak dan
pajak
pemberian
kepatuhan wajib pajak orang pribadi kota
ganjaran
akan
membuat
seseorang berperilaku sebagai wajib pajak sesuai dengan peraturan perpajakan dalam
tidak
berpengaruh
terhadap
Padang. Berdasarkan
hasil
penelitian
kepatuhan wajib pajak. Teori pembelajaran
sebelumnya maka hipotesis yang diajukan
sosial tampaknya cukup relevan apabila
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
dihubungkan dengan pengaruh kesadaran
H1 : Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh
wajib kualitas
pajak,
sanksi
pelayanan
kepatuhan wajib pajak.
denda
pajakdan
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
pajak
terhadap
membayar Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor SAMSAT Bukit Tinggi.
6
Pengaruh
Sanksi
Denda
Pajak
H2 : Sanksi
Denda
Pajak
berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Mardiasmo (2011;59), menyatakan
membayar Pajak Kendaraan Bermotor
sanksi perpajakan merupakan jaminan
di Kantor SAMSAT Bukit Tinggi.
bahwa ketentuan peraturan perundang-
Pengaruh
undangan perpajakan (norma perpajakan)
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Kualitas
PelayananPajak
akan dituruti atau dipatuhi, dengan kata
Pelayanan yang berkualitas harus
lain sanksi perpajakan merupakan alat
dapat memberikan 4K, yaitu keamanan,
pencegah (preventif) agar wajib pajak
kenyamanan, kelancaran dan kepastian
tidak melanggar norma perpajakan.Sanksi
hukum. Kualitas pelayanan dapat diukur
Perpajakan yang dibuat seiring dengan
dengan
kemampuan
peraturan perpajakan dimaksudkan untuk
pelayanan
yang
mengurangi terjadinya pelanggaran pajak.
memberikan pelayanan dengan tanggapan,
Hasil
dapat
kemampuan, kesopanan, dan sikap dapat
Setiawan (2010), serta Arum (2012),
dipercaya yang dimiliki oleh aparat pajak.
membuktikan
Di
bahwa positif
Muliari
memuaskan,
dan
berpengaruh
penelitian
memberikan
sanksi dan
pajak
signifikan
samping
komunikasi
inimenunjukan
kebutuhan
semakin
tinggi
juga
kemudahan
kemudahan dalam melakukan hubungan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal bahwa
itu,
yang wajib
baik, pajak,
memahami tersedia
nya
tingkat pemahaman wajib pajak tentang
fasilitas fisik termasuk sarana komunikasi
sanksi pajak maka tingkat kepatuhan pajak
yang memadai, dan pegawai yang cakap
akan semakin tinggi.
dalam tugasnya (Supadmi, 2009).
Namun tidak sejalan dengan hasil
Peneliti Sapriadi (2013), Syahril
penelitian Hernawati et al., (2012) dan
(2013), Mutia (2014) dan Hardiningsih
Nakomi (2014), yang membuktikan bahwa
(2011)
Sanksi Denda Pajak tidak berpengaruh
mereka yakni kualitas layanan berpengaruh
terhadap kepatuhan wajib pajak.
signifikan terhadap kemauan membayar
Sesuai dengan beberapa uraian
membuktikan
hasil
penilitian
pajak.
hasil penelitian terdahulu maka diajukan
Sebaliknya,
hipotesis dalam penelitian ini adalah
(2014),
sebagai berikut :
pelayanan
penelitian
menyatakan pajak
bahwa
tidak
Yudistira kualitas
berpengaruh
7
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi kota Padang.
Teknik pengambilan sampel adalah dengan
metode
accidental
sampling.
Berdasarkan penelitian – penelitian
Metode ini adalah teknik penentuan sampel
sebelumnnya maka hipotesis yang di
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
yang secara kebetulan bertemu dengan
berikut :
peneliti dan dipandang cocok sebagai
H3 : Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh
sumber data maka dapat dijadikan sebagai
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam
sampel (Sugyono, 2013 ; 67).
membayar Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor SAMSAT Bukit Tinggi.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sebelum dilakukannya
Metodologi Populasi
dalam
peneletian
ini
analisis
regresi
linier
berganda terlebih dahulu dilakukan uji
adalah seluruh wajib pajak kendaraan
asumsi
bermotor di Kota Bukit Tinggi. Jumlah
normalitas, uji multikolinieritas, dan uji
wajib pajak kendaraan bermotor yang
heteroskedastisitas.
terdaftar di Kantor SAMSAT Bukit Tinggi
pengujian hipotesis yakni uji R2, uji F dan
hingga akhir tahun 2014 yang tercatat
uji t.
sebanyak
Hasil dan Pembahasan
74.157.
Penentuan
sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus slovin,sebagai berikut :
klasik
yang
terdiri
Dan
atas
uji
dilakukan
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalahuji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas,
𝑁 1 + 𝑁 (𝑚𝑜𝑒)2
dan uji heteroskedastisitas), uji R2, uji F,
74.157 1 + 74.157 (10%)2
penulis menggunakan analisis regresi linier
𝑛= 𝑛=
𝑛 = 99,86 = 100
dan uji t. Dalam pengujian hipotesis
berganda. Setelah melakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi
multikolinieritas,
Moe
tidak terdapat masalah asumsi klasik
= Margin of error max yaitu kesalahan maksimum yang masih dapat ditoleransi (ditentukan 10%)
heteroskedastisitas.
dan Dapat
uji disimpulkan
dalam penelitian ini.
8
Hasil Uji Hipotesis
Kepatuhan
Uji Koefisien Determinasi (R2)
sisanya sebesar 10,3% dipengaruhi oleh
Koefisiens determinasi (Adjusted
Wajib
Pajak.
variabel lain yang tidak dijelaskan atau
R-Square) digunakan untuk menentukan
diteliti pada penelitian ini.
seberapa
Uji Signifikansi Simultan (F)
besar
independen
dapat
Sedangkan
menjelaskan variabel dependen. Biasanya
Uji statistik F digunakan untuk
nilai Adjusted R-Square berkisar antara 0
menunjukkan pengaruh variabel bebas
sampai dengan 1. Semakin mendekati 1
secara simultan terhadap variabel terikat.
maka semakin besar atau kuat kemampuan
Apabila nilai Sig. < α maka hipotesis
–
diterima
kemampuan
variabel
independen
atau
terbukti
signifikan.Dan
sebaliknya jika nilai Sig > α maka hipotesis
menjelaskan variabel dependen.
ditolak atau tidak terbukti signifikan. Tabel 3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model
Adjusted RSquare
R
1
.949
a
.897
dilihat
nilai
kolerasi
dapat
variabel
independen yang terdiri dari Kesadaran
Kualitas Pelayanan Pajak adalah sebesar 0,949 atau sebesar 94,9%. Nilai Koefisiens Adjusted R-Square sebesar 0,897 atau 89,7%. Angka ini menunjukkan bahwa variabel independen memiliki kemampuan sebesar 89,7% untuk menjelaskan variabel Variabel
independen
yang
terdiri dari Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Denda Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak berpengaruh
sebesar
89,7%
terhadap
F
Sig.
644.414 3 214.805 277.513 .000a 71.211 92
Total
.774
715.625 95
a. Predictors: (Constant), T.KP, T.KES, T.SD b. Dependent Variable: T.KWP
Uji
Wajib Pajak, Sanksi Denda Pajak dan
dependen.
Sum of Mean df Squares Square
Model
Residual
diatas antar
ANOVAb
1 Regression
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Berdasarkan tabel
Tabel 5 Hasil Uji Signifikan Simultan (F-Test)
Signifikansi
simultan
menunjukkan hasil nilai F hitung sebesar 277,513 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikan < α = 0,05 dan F hitung > 4 maka dapat disimpulkan bahwa variabel Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Denda Pajak dan Kualitas Pelayanan Pajak secara
simultan
berpengaruh
terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bukit Tinggi.
9
dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
Uji Parsial ( t ) untuk
sebesar 0,034 < α = 0,05 maka Ha diterima
menunjukkan seberapa jauh pengaruh dari
dan H0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan
satu variabel bebas terhadap variabel
bahwa Kesadaran Wajib Pajak terbukti
terikat secara parsial. Dari uji-t
berpengaruh
Uji
t
ini
digunakan
dapat
atau
terbukti
signifikan
digunakan untuk membentuk hipotesis dari
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
perhitungan
membayar Pajak Kendaraan Bermotor di
regresi.
Hipotesis
yang
dibentuk adalah sebagai berikut : Ha=Variabel
independen
Kota Bukit Tinggi. terbukti
signifikan
Hipotesis kedua bertujuan untuk menguji pengaruh Sanksi Denda Pajak
H0=Variabel independen tidak terbukti sigfikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor di
Pengambilan keputusannya yaitu
Kota Bukit Tinggi. Berdasarkan tabel 4.6.3
bila nilai Sig. < α maka Ha diterima atau
dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar
terbukti signifikan. Dan sebaliknya jika
0,204 > α = 0,05 maka Ha ditolak dan H0
nilai Sig. > α maka Ha ditolak atau tidak
diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
terbukti signifikan.
Sanksi
Denda
Pajak
tidak
terbukti
berpengaruh atau tidak terbukti signifikan Tabel 4 Hasil Uji signifikan Parsial (t - Test) constant
Koefisi en β 3,173
Kesadaran
- 0,090
- 2,147
0,034
- 0,061
- 1,280
0,204
0,964
25,276
0,000
Variabel
Sanksi Denda Kualitas Pelayanan
t
Sig
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
Keterang an
membayar Pajak Kendaraan Bermotor.
H1 Diterima H2 Ditolak H3 Diterima
menguji
Sumber : Hasil Olahan SPSS
Pembahasan Hasil Hipotesis pertama bertujuan untuk menguji pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor di Kota Bukit Tinggi. Berdasarkan tabel 4.6.3
Hipotesis ketiga bertujuan untuk pengaruh
Kualitas Pelayanan
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam
membayar
Bermotor
di
Kota
Pajak Bukit
Kendaraan Tinggi.
Berdasarkan tabel 4.6.3 dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 < α = 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Jadi dapat
disimpulkan
bahwa
Kualitas
Pelayanan Pajak terbukti berpengaruh atau terbukti signifikan terhadap Kepatuhan
10
Wajib Pajak dalam membayar Pajak
Sanksi Denda Pajak belum dapat
Kendaraan Bermotor.
mempengaruhi wajib pajak. 3. Kualitas
Kesimpulan Penilitian
ini
bertujuan
untuk
Pelayanan
berpengaruh
Pajak
terhadap
terbukti
Kepatuhan
membuktikan pengaruh Kesadaran Wajib
Wajib Pajak dalam membayar Pajak
Pajak, Sanksi Denda Pajak dan Kualitas
Kendaraan
Pelayanan
Kepatuhan
dikarenakan kualitas pelayanan yang
Wajib Pajak dalam membayar Pajak
dirasakan oleh wajib pajak saat ini
Kendaraan
ini
pada waktu membayar pajak sudah
dilakukan di Kota Bukit Tinggi. Pengujian
dapat memberikan rasa positif kepada
hipotesis dilakukan menggunakan aplikasi
wajib pajak seperti kenyamanan dan
pengolahan data yaitu Statistical Package
keamanan
For Social Sciences (SPSS). Kesimpulan
pembayaran
yang dapat ditarik dari penelitian ini
pajak
sebagai berikut :
pajaknya.
Pajak
terhadap
Bermotor.
1. Kesadaran berpengaruh
Wajib
Penelitian
Pajak
terhadap
terbukti
Bermotor.
serta
ini
mudahnya
cara
sehingga
wajib
pajak
mau
Hal
membayar
kewajiban
Keterbatasan Penelitian
Kepatuhan
Peneliti ini mempunyai beberapa
Wajib Pajak dalam membayar Pajak
keterbatasan, sehingga diharapkan bagi
Kendaraan
peneliti
Bermotor.
Hal
ini
berikutnya
dapat
mengatasi
dikarenakan diperlukannnya kesadaran
keterbatasan dari penelitian ini agar dapat
oleh wajib pajak tentang pajak dari
memberikan hasil yang lebih mendekati
dalam diri sendiri mengenai fungsi dan
kesempurnaan.
manfaat pajak untuk kesejahteraan
tersebut yaitu :
umum.
1. Penelitian ini hanya menggunakan 3
2. Sanksi Denda Pajak terbukti tidak berpengaruh
terhadap
variabel
keterbatasan
independen
yang
mempengaruhi
Kepatuhan
Wajib
Wajib Pajak dalam membayar Pajak
Pajak
membayar
Pajak
Kendaraan Bermotor. Hai ini diduga
Kendaraan Bermotor di Kota Bukit
terjadi karena Sanksi Denda Pajak yang
Tinggi.
diberikan
rendah
mengharapkan partisipasi aktif peneliti
sehingga tekanan atau tuntutan dan
selanjutnya untuk meneliti faktor -
efek jera yang ditimbulkan akibat
faktor lain baik faktor internal maupun
masih
Kepatuhan
Beberapa
terlalu
dalam
Oleh
karena
itu
penulis
11
faktor eksternal dari wajib pajak yang membayar Pajak Kendaraan Bermotor. 2. Penelitian ini melakukan penelitian
3. Untuk
pengambilan
sampel
pada
penelitian berikutnya agar mengambil sampel
dimana
nama
responden
hanya di Kota Bukit Tinggi. Sehingga
tersebut sesuai dengan nama yang
ruang lingkup penelitian ini tidak luas.
tercantum pada Surat Tanda Nomor
3. Pada
saat
peneliti
melakukan tidak
penelitian,
Kendaraan (STNK), karena populasi
menanyakan
adalah seluruh Wajib Pajak yang
pembayaran pajak yang dilakukan oleh
responden
nama
4. Untuk Kantor SAMSAT Kota Bukit
responden sesuai dengan nama yang
Tinggi, berdasarkan hasil penelitian ini
terdaftar
dapat diketahui bahwa faktor sanksi
di
apakah
terdaftar di SAMSAT.
Surat
Tanda
Nomor
Kendaraan (STNK).
denda pajak yang dikenakan masih
Saran
belum bisa untuk memotivasi Wajib
Saran dari penelitian ini untuk peneliti
Pajak agar patuh membayar pajak,
selanjutnya adalah sebagai berikut :
oleh karena itu untuk mengatasi
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan
masalah
ini
solusi
yang peneliti
agar dapat melakukan pembuktian
berikan adalah menaikkan jumlah tarif
kembali variabel - variabel yang
denda yang dikenakan kepada wajib
digunakan pada penelitian ini untuk
pajak yang terlambat membayar pajak.
kasus yang sama, kemudian dapat menambahkan variabel lainnya yang belum diuji dalam penelitian ini seperti
pemahaman
wajb
pajak,
sehingga akan mendapatkan hasil yang dapat
memperbaiki
keterbatasan
penelitian ini. 2. Penelitian
selanjutnya
dapat
menambah jumlah sampel dengan memperluas cakupan wilayah objek atau
ruang
sehingga
lingkup
sampel
dapat
penelitian, mewakili
populasi yang lebih luas dengan baik.
Daftar Pustaka Anggraeni, monica Dian. 2011. “Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Perpajakan Sunset Policy Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak“. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang. Arum, Harjanti Puspa. 2012. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Dan Pekerjaan Bebas”. Diponegoro Journal OfAccounting. Vol 1, No 1.http://ejournals1.undip.ac.id/inde x.php/accounting. Dewinta, Rinta Mulia dan Muchamad Syafruddin. 2012. “Pengaruh
12
Persepsi Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta”. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 1, No. 2. Doran, Michael. 2009. “Tax Penalties And Tax Compliance”. Harvard Journal on Legislation Vol. 46. Fasmi, Lasnofa dan Fauzan Misra. 2012. “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan TerhadapTingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Di Kantor PelayananPajak (Kpp) Pratama Padang”. Universitas Andalas. Padang. Ghoni, Husen Abdul. 2012. Pengaruh Motivasi Dan Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Daerah. Universitas Negeri Surabaya. Ghozali, Imam. 2011 Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hardiningsih, Pancawati. 2011. “FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak”. Dinamika Keuangan dan Perbankan.Vol. 3, No. 1. Hernawati, Sih, Maria M Minarsih, dan Rina Arifati. 2012. “Pengaruh Sosialisasi Pajak Dan Sanksi Denda Pajak Bumi Dan Bangunan Terhadap Kepatuhan Pajak”.Universitas Pandanaran, Semarang. Hikmah, Nur. 2012. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha”. Universitas Dian Nuswantoro.
Jatmiko, Agus Nugroho. 2006. “Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, PelayananFiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. TesisProgram Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang. Mardiasmo, 2011.Perpajakan Edisi revisi 2011. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Mir’atusholihah, Srikandi Kumadji dan Bambang Ismono. 2013. “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan Fiskus Dan Tarif Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Universitas Brawijaya. Malang. Muliari, Ni Ketut dan Putu Ery Setiawan.2010 “Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur”. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Mutia, Sri Putri Tita. 2014. “Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Perpajakan, Pelayanan Fiskus, Dan Tingkat Pemahaman Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Skripsi Universitas Negeri Padang. Nakomi, Edo Putra Gama. 2014. “Faktor – factor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Membayar Pajak Bumi dan Bangunan”. Skripsi Universitas Bung Hatta. Padang. Pasaribu, Rowland B. F. 2012. Bab 12 Hutang Luar Negeri & Pembiayaan Pembangunan Di Indonesia . Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Baratnomor 2 Tahun 2012TentangPerubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi
13
SumateraBarat Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah. Putri, Amanda R. Siswanto dan I Ketut Jati.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Di Denpasar”.Universitas Udayana, Bali. Rahman. 2011. “Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan,Kesadaran Wajib Pajak, Dan Pelayanan Fiskus PadaKepatuhan Wajib Pajak”. Daya Saing Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol. 12, No. 2. Rustiyaningsih, Sri. 2011. “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak”. Widya Warta No. 02 Tahun XXXV. ISSN 0854-1981. Sanjaya, I Putu Adi Putra. 2014. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral Dan SanksiPerpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Hotel”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.1. Sapriadi, Doni. 2013. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak, Sanksi Pajak Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar PBB Kecamatan Selupu Rejang. Universitas Negeri Padang. Setyonugroho, Hariyadi dan Bayu Sardjono, 2013.“Factors Affecting Willingness To Pay Taxes On Individual Taxpayers At Pratama Surabaya Tegalsari Tax Office “.The Indonesian Accounting Review Volume 3, No. 1. Siregar, Yuli Anita, Saryadi dan Sari Listyorini. 2014. “Pengaruh Pelayanan Fiskus Dan Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.Universitas
Diponegoro. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis.Vol.1, No. 1. Sugyono, 2013. Statistika Untuk Penelitian. Alfa Beta Bandung. Supadmi, Ni Luh. 2006 “Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Melalui Kualitas Pelayanan “.Universitas Udayana, Bali. Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No.SE-84/PJ/2011 tantang pelayanan prima.www.pajak.go.id Susilawati, Ketut Evi dan Ketut Budiartha. 2013. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Pajak, Sanksi Perpajakan Dan Akuntabilitas Pelayanan Publik Pada Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2 Syahril, Farid. 2013. “Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak Dan Kualitas Pelayanan Fiskus Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPH Orang Pribadi (Studi Empiris Pada KPP Pratama Kota Solok)”. Skripsi Universitas Negeri Padang. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Utama, I Wayan Mustika. 2012. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Sanksi Perpajakan Dan Biaya Kepatuhan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak“. Universitas Udayana (Unud), Bali. Utami, Thia Dwi dan Kardinal. 2013 “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Seberang Ulu”. STIE MDP, Palembang.
14
Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia. Buku 1 Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. Yudistira, Gema. 2014. “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Pajak dan Sanksi Denda Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak”. Skripsi Universitas Bung Hatta, Padang. Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Pajak. Kutipan pengertian pajak menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro. S.H
15