PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013) Wildarman, Herawati, Resti Yulistia Muslim Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT This study aims to examine the relation of profitability, leverage, and information asymmetry to earnings management in manufacturing companies listed at Indonesian Stock Exchange. Earnings management as the dependent variable is measured by discretionary accrual. The research was conducted using secondary data on manufacturing companies listed at Indonesia Stock Exchange period 2009-2013. The sample used in this research is about 64 companies through purposive sampling method. The method of analysis used in this study is multiple regression analysis. Statistics analysis be used are (1) Classic assumption testing, consist of normality test, multicollinearity test, and autocorelation test, (2) Hypothesis testing, consist of determination coefficient test ( R2), hypothesis test in simultaneous (F-test), and hypothesis test in partial (t-test). Based on the result shows that profitability and leverage have a significance and negative relation on earnings management, it means that the higher level of profitability and leverage of the company, the lower level of possibility of earnings management. However, information asimetry variable hasn’t been approved for having significant relation on earnings management. Keyword: profitability, leverage, information asymmetry, earnings management. Subramanyam
I. PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan suatu sarana
yang
dapat
digunakan
menyatakan
untuk
keuangan
dan
dengan maka
Wild
adanya
para
analis
(2014) laporan dapat
memberikan informasi yang menjadi dasar
mengurangi ketergantungan pada firasat,
dari keputusan-keputusan ekonomi (Riahi
tebakan, dan intuisi dalam pengambilan
dan Belkaoui, 2006). Keputusan ekonomi
keputusan, serta ketidakpastian terhadap
itu dapat berupa keputusan untuk membeli,
analisa bisnis. Sangat pentingnya laporan
mempertahankan dan menjual investasi
keuangan inilah yang membuat manajemen
ataupun bagi internal perusahaan sebagai
termotivasi untuk mempercantik laporan
keputusan dalam mempertahankan atau
keuangan seperti tindakan manajemen laba
mengganti
demi mendapatkan tujuan yang diinginkan
manajemen.
Hal
ini
menunjukkan betapa pentingnya peranan
walaupun merugikan terhadap pihak lain.
laporan keuangan.
Menurut Sulistiawan dkk. (2011) manajemen laba terjadi karena adanya 1
motivasi seperti motivasi bonus, hutang,
orang menjual lebih banyak dari yang
pajak, penjualan saham, pergantian direksi,
diproduksi. Manajemen Ades baru ini
dan motivasi politis.
menemukan
Subramanyam
Wild
manajemen
lama
(2014)
melaporkan angka penjualan riil pada 2001
menyatakan bahwa manajemen laba dapat
diperkirakan lebih rendah Rp 13 miliar dari
dilakukan manajer dengan berbagai macam
yang dilaporkan. Pada 2002, perbedaannya
strategi seperti menaikan angka laba atau
mencapai Rp 45 miliar, sedangkan untuk
menurunkan angka laba.
2003 sebesar Rp 55 miliar. Untuk enam
Tindakan
dan
bahwa
laporan
bulan pertama tahun 2004, selisihnya kira-
keuangan dengan cara melakukan praktik
kira hampir mencapai Rp 2 miliar.
manajemen
Kesalahan tersebut luput dari pengamatan
beberapa
kecurangan
laba kasus
telah
memunculkan terhadap
publik karena PT Ades tidak memasukkan
pelaporan akuntansi yang secara luas
volume penjualan yang sebenarnya dalam
diketahui oleh publik seperti kasus yang
laporan keuangan yang telah diaudit.
terjadi pada PT. Ades Alfindo. Kasus ini
Akibatnya,
terungkap
perubahan
disajikan PT Ades Alfindo pada 2001 dan
manajemen yang terjadi pada PT. Ades
2004 lebih tinggi dari yang seharusnya
Alfindo karena masuknya Water Partners
dilaporkan (overstade). Selain kasus PT.
Bottling Co. (perusahaan patungan The
Ades
Coca-Cola Company dan Nestle SA)
manajemen laba lain yang terungkap di
dengan
sebesar
Indonesia seperti kasus yang terjadi pada
65,07%. Kasus kecurangan ini terungkap
PT. Indofarma Tbk, PT. Kimia Farma Tbk,
pada tahun 2004 ketika manajemen baru
PT. Bank Lippo Tbk, PT. Perusahaan Gas
PT. Ades Alfindo menemukan adanya
Negara, dan lain-lain (Sulistiawan dkk.,
inkonsistensi
2011).
karena
kecurangan
adanya
kepemilikan
pencatan
saham
atas
penjualan
laporan
Alfindo,
ada
keuangan
beberapa
yang
kasus
dalam laporan keuangan periode 2001-
Menurut Riahi dan Belkaoui (2011)
2004 yang dilakukan oleh manajemen
laba negatif secara tiba–tiba umumnya
lama. Inkonsistensi pencatatan ini terjadi
lebih merugikan daripada revisi ramalan
antara 2001 dan kuartal kedua 2004. Hasil
negatif sebagai tambahan, ukuran dari
penelusuran menunjukkan, untuk setiap
tanggapan pasar atas laba yang tiba-tiba
kuartal, angka penjualan lebih tinggi
terlihat lebih besar pada keterkejutan yang
dengan persentase antara 0,6-3,9 juta galon
negatif
dibandingkan dengan angka produksi. Hal
positif. Seharusnya bukanlah hal yang
ini tentu tidak logis karena tidak mungkin
mengejutkan bahwa para manajer dapat 2
dibanding
keterkejutan
yang
mengambil tindakan untuk menghindari
informasi terhadap manajemen laba telah
laba
banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu,
negatif
tiba-tiba.
Berdasarkan
pendapat diatas maka tidak mengherankan apabila
manajer
melakukan
Bestivano (2013) menyatakan bahwa
manajemen laba karena perhatian investor
profitabilitas dan leverage berpengaruh
yang
signifikan
begitu
memilih
akan tetapi hasilnya tidak konsisten.
besar
terhadap
laba
(profitabilitas)
negatif
terhadap
tindakan
perataan laba yang merupakan bagian dari
Watts & Zimmerman (1978) dalam
manajemen laba. Sementara, Wardani
Sulistyanto (2008) menyatakan bahwa
(2014) dalam penelitiannya menemukan
perusahaan
hutang
bahwa profitabilitas dan leverage tidak
(leverage) yang tinggi lebih cenderung
memiliki pengaruh signifikan terhadap
melakukan posedur akuntansi yang bersifat
tindakan manajemen laba.
dengan
tingkat
meningkatkan laba (income increasing).
Untuk variabel asimetri informasi
Manajemen diduga akan memilih prosedur
Rahmawati
akuntansi yang meningkatkan laba dan
bahwa
aktiva serta mengurangi hutang dengan
pengaruh yang positif dan signifikan
tujuan untuk menghindari pelanggaran
terhadap
kontrak (debt covenant).
sedangkan Maiyusti (2014) menemukan
Asimetri informasi merupakan suatu
dkk.
asimetri
(2006) informasi
tindakan
bahwa
menemukan
asimetri
memiliki
manajemen
informasi
laba,
tidak
ketimpangan informasi dimana manajer
berpengaruh terhadap tindakan manajemen
memiliki akses informasi yang lebih besar
laba.
terhadap prospek perusahaan dibandingkan informasi
dimiliki
oleh
pihak
Berdasarkan uraian ringkas latar
luar
belakang di atas, maka penulis tertarik
perusahaan. Anthony dan Govindrajan
untuk
(2009) menyatakan bahwa kondisi asimetri
memodifikasi penelitian Maiyusti (2014)
informasi muncul dalam teori keagenen
sehingga terdapat beberapa perbedaan,
(agency theory), yaitu karena prinsipal
adapun
tidak memiliki informasi yang mencukupi
sebelumnya adalah dalam penggunaan
mengenai kinerja agen, prinsipal tidak
varibel
pernah merasa pasti bagaimana usaha agen
sebelumnya
memberikan kontribusi pada hasil aktual
independen
perusahaan.
kepemilikan manajerial, dan employee
Penelitian profitabilitas,
mengenai leverage
dan
pengaruh
melakukan
bedanya
independen.
penelitian
dari
dengan
penelitian
Pada
penelitian
menggunakan
variabel
yaitu
asimetri
informasi,
stock ownership program. Sedangkan pada
asimetri
penelitian 3
ini
meneliti
tentang
profitabilitas, informasi.
leverage,
Selain
dan
itu
asimetri
periode
(agent) yang mengurus penggunaan dan
yang
pengendalian sumber daya tersebut.
digunakan juga berbeda dimana pada penelitian
sebelumnya
yang
(2009) Hubungan agensi ada ketika salah
sedangkan
satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain
penelitian ini menggunakan data 2009-
(agen) untuk melaksanakan suatu jasa dan,
2013. Kesamaan hanya pada variabel
dalam melakukan hal itu, mendelegasikan
asimetri informasi, sedangkan variabel
wewenang
yang lain didapat dengan menggabungkan
kepada agen tersebut.
digunakan
periode
Menurut Anthony dan Govindarajan
2007-2012,
untuk
membuat
keputusan
variabel yang ada pada riset-riset terdahulu
Scott (2009) juga menyatakan bahwa
yaitu variabel leverage pada penelitian
teori agensi adalah pengembangan dari
Halim
variabel
suatu teori yang mempelajari suatu desain
profitabilitas didapat melalui penelitian
kontrak dimana para agen bekerja dan
yang dilakukan oleh Suwito dan Herawaty
bertugas
(2005).
keinginan atau tujuan mereka bertolak
dkk.
(2005)
Peneliti
dan
tertarik
melakukan
penelitian pada perusahaan manufaktur di
atas
nama
prinsipal,
ketika
belakang maka akan terjadi konflik.
BEI karena potensi melakukan praktik 2.2 Perumusan Hipotesis
manajemen laba ini cenderung terjadi di
2.2.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap
perusahaan manufaktur, pernyataan ini juga
mengacu
kepada
Manajemen Laba
pernyataan
Bestivano
Gantyowati (1998) dalam Maiyusti (2014) yang
menyatakan
manufaktur
bahwa
sensitif
penelitiannya
perusahaan
terhadap
profitabilitas
setiap
dalam
menemukan berpengarug
bahwa signifikan
negatif terhadap perataan laba, sedangkan
kejadian.
Irawan II. LANDASAN
TEORI
menemukan
berpengaruh
bahwa
positif
dan
signifikan terhadap manajemen laba. Maka penelitian ini ingin menguji pengaruh
2.1 Teori Keagenan dan
(2013)
profitabilitas
DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS
Jensen
(2013)
Meckling
(1976)
profitabilitas terhadap manajemen laba
menjelaskan hubungan keagenan didalam
yang dirumuskan dalam hipotesis berikut:
teori
H1
agensi
(agency
theory)
bahwa
perusahaan merupakan kumpulan kontrak
:
Profitabilitas Berpengaruh Signifikan terhadap Manajemen Laba.
(nexus of contract) antar pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer 4
2.2.2 Pengaruh
Leverage
menggunakan teknik purposive sampling.
terhadap
Manajemen Laba
Sekaran (2011) mendefinisikan purposive
Sosiawan (2012) dan Agustia (2013)
sampling adalah metode mengumpulkan
melakukan penelitian mengenai pengaruh leverage
terhadap
manajemen
sampel yang berdasarkan kriteria.
laba,
Kriteria
yang
dipakai
dalam
sampel
adalah
sebagai
hasilnya leverage berpengaruh signifikan
pengambilan
terhadap manajemen laba. Maka penelitian
berikut:
ini menurunkan hipotesis sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang listing di
H2 : Leverage Berpengaruh Signifikan
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
terhadap Manajemen Laba.
2009-2013. 2. Perusahaan
2.2.3 Pengaruh
Asimetri
Informasi
tahun mulai tahun 2008-2013, serta
Penelitian Rahmawati dkk. (2006)
mempunyai data yang diperlukan dalam
menemukan bahwa asimetri informasi
variabel penelitian.
berpengaruh signifikan positif terhadap
3. Selama periode peristiwa, perusahaan
manajemen laba dan Restuwulan (2013)
melaporkan
juga menemukan bahwa asimetri informasi
penelitian
berpengaruh signifikan positif terhadap
laba
bertujuan
karena menguji
4. Laporan keuangan perusahaan yang di
menurunkan hipotesis sebagai berikut:
terbitkan menggunakan kurs mata uang
Informasi
Berpengaruh
terhadap
Manajemen
Signifikan
adanya
manajemen laba.
manajemen laba. Maka penelitian ini
Asimetri
laporan
keuangan yang telah diaudit setiap
terhadap Manajemen Laba
H3:
menerbitkan
rupiah.
Laba.
Jenis data penelitian ini adalah data sekunder atau dokumenter yang diperoleh
III. METODOLOGI PENELITIAN
melalui
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
perusahaan
manufaktur
perusahaan-perusahaan
Market
sampel
yang
diperoleh dari Indonesia Stock Exchange
periode 2009-2013.
(IDX) cabang Padang dan situs resmi di
Untuk mempersempit ruang lingkup
http : www.idx.co.id.
pembahasan didalam penelitian ini, maka dilakukan
Capital
Directory (ICMD) dan laporan keuangan
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
perlu
Indonesian
pengambilan
Variabel dependen yang digunakan
sampel.
pada penelitian ini adalah manajemen laba.
Penentuan sampel dalam penelitian ini
Manajemen laba (earnings management) 5
dapat diukur melalui discretionary acrual
berganda, uji koefisien determinasi (R2),
(DA) sebagai proksi manajemen laba yang
uji F-statistik, dan uji t-statistik.
dihitung dengan menggunakan Modified Jones
Model
yang
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
merupakan
4.1 Prosedur Pemilihan Sampel
perkembangan dari model Jones. Modified
Prosedur pemilihan sampel dapat
Jones Model dipilih karena model ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
mendeteksi manajemen laba lebih baik
Tabel 1 Prosedur pengambilan sampel Teknik purposive sampling Keterangan Jumlah
dibandingkan dengan model lainnya yang sejalan dengan penelitian Dechow dkk. (1995) dalam Sulistiawan dkk.(2011).
Kriteria 1 Jumlah Perusahaan
162
penelitian ini adalah profitabilitas yang
Pelanggaran kriteria 2
(29)
diukur dengan menggunakan ROA yaitu
Pelanggaran kriteria 3
(58)
membandingkan antara laba bersih dengan
Pelanggaran kriteria 4
(11)
total
Jumlah sampel tersedia
64
Variabel
aset
independen
(Kasmir,
2011).
dalam
Variabel
leverage diukur menggunakan financial leverage yaitu membandingkan antara total
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
utang dengan total aset (Syamsuddin,
bahwa perusahaan yang masuk kriteria
2009). Untuk variabel asimetri informasi
untuk menjadi sampel setelah dikurangi
diukur menggunakan Relative Bid-ask
dengan pelanggaran terhadap kriteria yang
Spreade, dimana asimetri informasi dilihat
telah ditetapkan adalah 64 perusahaan.
dari selisih saat harga saham tertinggi
4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik
dengan harga saham terendah perusahaan
4.2.1 Uji Normalitas data
atau selisih harga jual dan harga beli saham
Menurut
perusahaan selama satu tahun, Komalasari (2001)
dan
Mardyah
(2002)
normalitas
dalam
pengganggu
Untuk melakukan pengujian data,
Sedangkan
untuk
menggunakan
analisis
model
atau
residual
memiliki
ke kiri atau kanan) maka hasil uji statistik
autokorelasi.
pengujian
menguji
tidak berdistribusi secara normal (menceng
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji uji
untuk
Uji
distribusi normal atau tidak. Jika variabel
penelitian ini menggunakan uji asumsi
dan
dilakukan
(2013)
apakah dalam model regresi variabel
Anggraini (2008).
multikoliearitas,
Ghozali
akan terdegradasi. Pengujian normalitas
hipotesis
data dapat dilakukan dengan menggunakan
regresi
uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test 6
dengan ketentuan apabila nilai signifikan
Untuk
menormalkan
data
dapat
diatas 0,05 maka data terdistribusi secara
dilakukan dengan melakukan transformasi
normal. Sedangkan jika hasil Kolmogrov-
data kecuali pada variabel manajemen laba
Smirnov menunjukkan nilai signifikan
karena akan mengakibatkan data banyak
dibawah 0,05 maka data tidak terdistribusi
berkurang yang disebabkan oleh angka dari
secara normal.
manajemen laba yang menunjukkan nilai
Untuk melihat normalitas masing-
negatif dan positif, jika tetap dilakukan
masing variabel dalam penelitian ini dapat
maka hal ini berdampak pada hasil uji
dilihat pada tabel berikut ini:
selanjutnya,
N
DA
320
Asymp Sig(2Tailed) 0,000
Cut Off (α) 0,05
PRO
320
0,000
0,05
LEV SPR
320 320
0,304 0,011
0,05 0,05
untuk
variabel
manajemen laba akan dinormalkan dengan
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Data Variabel
sehingga
melakukan pengurangan pada data yang
Kesimpu lan
outlier. Sebelum melakukan transformasi data terlebih dahulu harus mengetahui
Tidak Normal Tidak Normal Normal Tidak Normal
bentuk grafik histogram dari masingmasing variabel yang tidak normal. Untuk grafik histogram variabel profitabilitas dan asimetri informasi dapat dilihat pada
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 2014
Berdasarkan hasil olahan SPSS pada
gambar berikut ini:
tabel 2 diatas dapat dilihat nilai masingmasing
variabel.
Untuk
variabel
manajemen laba (DA) menunjukan nilai signifikan berada pada angka 0,000 < 0,05 sehingga data tidak berdistribusi secara normal, untuk variabel profitabilitas (PRO) menunjukan nilai signifikan 0,000 < 0,05 sehingga data juga dapat dikatakan tidak berdistribusi leverage
normal,
(LEV)
untuk
variabel
menunjukan
nilai Gambar 1 Grafik Histogram
signifikan 0,304 > 0,05 sehingga data berdistribusi normal, dan untuk variabel asimetri
informasi
menunjukan
nilai
Dari gambar 1 diatas dapat dilihat
signifikan 0,011 < 0,05 sehingga data
bahwa profitabilitas dan asimetri informasi
dapat dikatakan berdistribusi secara tidak
grafik histogramnya berbentuk moderate
normal.
positive 7
skewness
sehingga
dapat
ditransformasikan dengan menggunakan
jika nilai z yang didapat lebih besar dari
SQRT (x) atau akar kuadrat (Ghozali,
angka +2,5 atau lebih kecil dari angka -2,5.
2013). Setelah dilakukan transformasi data
Berdasarkan
kriteria
yang
ada,
maka dapat dilihat normalitas data setiap
jumlah data yang di outlier sebanyak 16
variabel pada tabel 3 berikut ini:
observasi dan data tersebut dikeluarkan dari sampel, sehingga jumlah sampel
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas Data Variabel
DA
N
Asymp Sig(2Tailed) 0,000
320
Cut Off (α) 0,05
penelitian yang ada dalam penelitian ini
Kesimpulan
SQPRO 320 0,082 0,05 LEV 320 0,304 0,05 SQSPR 320 0,331 0,05 Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 2014
berjumlah 304 setelah dikeluarkan sampel yang outlier. Berikut ini adalah hasil uji
Tidak Normal Normal Normal Normal
normalitas per variabel setelah dikeluarkan data yang outlier : Tabel 4 Hasil Uji Normalitas Data
Berdasarkan hasil olahan SPSS pada
Variabel
Asymp Cut Sig(2Off Tailed) (α) DA 304 0,330 0,05 SQPRO 304 0,153 0,05 LEV 304 0,313 0,05 SQSPR 304 0,606 0,05 Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 2014
tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa setelah ditransformasi
variabel
profitabilitas
mempunyai nilai 0,082 > 0,05 sehingga data dapat dikatakan berdistribusi normal dan untuk asimetri informasi mempunyai nilai
0,331
>
0,05 dapat
N
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan hasil olahan SPSS pada
dikatakan
tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa setelah
berdistribusi normal.
dilakukan deteksi data outlier, maka semua
Setelah melakukan tranformasi data
data bernilai lebih besar dari α (0,05).
tetapi data belum berdistribusi normal
Sehingga dapat dikatakan semua data per
maka langkah selanjutnya adalah dengan
variabel terdistribusi secara normal.
mendeteksi apakah ada data yang outlier. Menurut Ghozali (2013) outlier adalah data
4.2.2 Uji Multikolinearitas
atau kasus yang memiliki karakteristik
Menurut Ghozali (2013) pengujian
unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari
multikolinearitas dilakukan untuk melihat
observasi-observasi lainnya yang muncul
ada tidaknya hubungan linear antara
dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk
variabel
sebuah variabel tunggal atau variabel
variabel dependen. Apabila dalam suatu
kombinasi. Menurut Santoso (2000) Nilai
persamaan
dari data outlier bisa dilihat dari nilai z
multikolinearitas maka akan menyebabkan
(standardisasi data). Data dikatakan outlier
ketidakpastian terhadap estimasi, sehingga
independen
regresi
(indeks)
terdapat
dengan
gejala
kesimpulan yang diambil tidak tepat. 8
Menurut Ghozhali (2013) Model regresi
autokorelasi
yang
dari
metode Durbin-watson. Hasil pengujian
multikolinearitas apabila nilai VIF < 10
autokorelasi dapat dilihat pada tabel 7
dan
berikut:
dinyatakan
Tolerance
bebas
>
0,10.
Hasil
uji
multikolenearitas untuk variabel penelitian
Model
Tabel 5 Hasil Uji Multikolinearitas Tolerance
VIF
0,887
1,128
LEV
0,887
1,128
SQSPR
1,000
1,000
dilakukan
dengan
Tabel 6 Hasil Uji Autokorelasi
ini dapat dilihat pada tabel 5 berikut:
Variabel Penelitian SQPRO
dapat
Durbin-Watson
1
1,974
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 2014
Dari tabel 6 di atas diketahui nilai DW sebesar 1,974 dimana nilai tersebut berada pada rentang di antara -2 sampai dengan +2. Menurut
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 2014
Santoso (2000)
apabila nilai D-W antara -2 sampai +2
Berdasarkan hasil olahan SPSS pada tabel 5 di atas dapat dilihat nilai VIF dan
berarti
nilai
masing-masing
Berdasrkan kriteria tersebut maka dapat
variabel bebas tersebut memiliki nilai VIF
disimpulkan bahwa model regresi ini bebas
< 10 dan nilai tolerance > 0,1, sehingga
dari gangguan autokorelasi.
tolerance
pada
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
multikolinearitas
pada
4.3
setiap
tidak
terjadi
autokorelasi.
Hasil Pengujian Hipotesis
4.3.1 Uji Koefisien Determinasi
variabel, maka model ini layak digunakan
Koefisien determinasi (R2) pada
dalam analisis regresi berganda.
intinya
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dalam menerangkan
4.2.3 Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2013) autokorelasi
variasi variabel dependen (Ghozali, 2013).
muncul karena observasi yang berurutan
Hasil uji koefisien determinasi dapat
sepanjang waktu berkaitan satu sama
dilihat pada tabel berikut : Tabel 7 Hasil Uji Koefisien Determinasi
lainnya. Masalah ini timbul karena residual tidak
bebas
dari
observasi lainnya.
satu
observasi
ke
Model
R
R Square
Model regresi yang
Adjusted R Square
baik adalah model regresi yang bebas dari
1
0,180
0,032
0,023
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 2014
autokorelasi. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
Berdasarkan hasil olahan SPSS pada
antara residual pada suatu periode dengan
tabel 7 di atas dapat dilihat nilai Adjusted R
periiode sebelumnya. Untuk pengujian
Square adalah 2,3 %, artinya besarnya 9
kontribusi
variabel
independen
dalam
independen yaitu profitabilitas (SQPRO),
menerangkan variabel dependen adalah
leverage
(LEV),
asimetri
informasi
sebesar 2,3 %, sedangkan sisanya 97,7 %
(SQSPR) dan satu variabel dependen yaitu
ditentukan oleh variabel lain yang tidak
manajemen laba (DA). Hasil uji regresi
teridentifikasi dalam model penelitian ini.
terhadap model penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
4.3.2 Uji F (F-Test) Tabel 9 Hasil uji Model Penelitian
Menurut Ghozali (2013) uji F (FTest) disini bertujuan untuk mengetahui
Model
Koefisien
apakah variabel bebas (independen) secara bersama-sama
berpengaruh
t
Sig.
0,074
1,831
0,068
regresi
terhadap
(Constant)
variabel terikat (dependen). Hasil uji F-
SQPRO
-0,016
-2,537
0,012
Test pada penelitian ini dapat dilihat pada
LEV
-0,001
-2,090
0,037
tabel 8 berikut ini:
SQSPR
0,004
1,371
0,171
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 2014
Tabel 8 Hasil Uji F Statistik Model
F
Regression
Berdasarkan Sig.
3,340
hasil
uji
regresi
berganda dengan SPSS pada tabel 9 di atas
0,020
maka
Sumber: Hasil Olahan SPSS 20 2014
diperoleh
persamaan
regresi
berganda sebagai berikut:
Berdasarkan hasil olahan SPSS untuk uji F-Test pada tabel 8 diatas, nilai
Y=0,074-0,016(SQPRO)-0,001(LEV)+,004(SQSPR)
signifikansi sebesar 0,020 < 0,05. Menurut Ghozali (2013) apabila nilai signifikan
4.4 Analisis Hasil Pengujian Hipotesis
kecil dari 0,05 maka secara simultan
4.4.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap
variabel
independen
Manajemen Laba
berpengaruh
Berdasarkan
signifikan terhadap variabel dependen.
hasil
pengolahan
maka
statistik pada tabel 9 diatas untuk variabel
dan
profitabilitas (SQPRO) diperoleh nilai
asimetri informasi secara bersama-sama
koefisien regresi -0,016 dengan nilai
berpengaruh
signifikansi 0,012 dimana nilai sig kecil
Berdasarkan ketentuan tersebut, variabel
profitabilitas,
leverage
signifikan
terhadap
dari (0,012 < 0,05) maka
manajemen laba.
pertama 4.3.3 Uji Regresi Linear Berganda
yaitu
profitabilitas
berpengaruh signifikan negatif terhadap
Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini
diterima
hipotesis
manajemen laba artinya semakin tinggi
terdiri dari tiga variabel
profitabilitas 10
maka
semakin
rendah
kemungkinan
terjadinya
tindakan
perusahaan
manajemen laba.
maka
kemungkinan
Penelitian ini sama dengan hasil
semakin
terjadinya
rendah tindakan
manajemen laba.
penelitian yang dilakukan oleh Aji dan
Penelitian ini sama dengan penelitian
Mita (2010) dan penelitian Bestivano
yang dilakukan oleh Wardani dan Masodah
(2013)
(2011) dan juga penelitian Agustia (2013)
yang
menemukan
bahwa
perusahaan dengan tingkat profitabilitas
yang
yang tinggi mempunyai kecenderungan
mempunyai pengaruh signifikan negatif
yang lebih kecil untuk melakukan praktek
terhadap
perataan laba dan hasil penelitian ini tidak
perusahaan dengan tingkat leverage yang
sama dengan hasil penelitian Budiasih
tinggi mempunyai kecenderungan yang
(2007)
yang
lebih kecil untuk melakukan tindakan
profitabilitas
manajemen laba dan hasil penelitian ini
signifikan
tidak sama dengan hasil penelitian yang
dan
Irawan
menunjukkan
(2013)
bahwa
berpengaruh
positif
dan
menyatakan
bahwa
manajemen
artinya
dilakukan
tinggi
maka
menemukan bahwa perusahaan dengan
semakin tinggi kemungkinan terjadinya
tingkat leverage yang tinggi mempunyai
tindakan manajemen laba dan juga hasil
kecenderungan yang lebih besar untuk
penelitian
yang
melakukan manajemen laba dan juga
menyatakan bahwa profitabilitas tidak
dengan penelitian yang dilakukan oleh
berpengaruh
Azlina (2010) yang menyatakan bahwa
perusahaan
Wardani
(2014)
signifikan
terhadap
manajemen laba.
leverage
tidak
Halim
laba
terhadap manajemen laba. Artinya semakin profitabilitas
oleh
leverage
(2005)
berpengaruh
yang
terhadap
praktik manajemen laba. 4.4.2 Pengaruh
Leverage
terhadap
Manajemen Laba Berdasarkan
hasil
4.4.3 Pengaruh pengolahan
Asimetri
Informasi
terhadap Manajemen Laba
statistik pada tabel 9 diatas untuk variabel
Berdasarkan
hasil
pengolahan
leverage (LEV) diperoleh nilai koefisien
statistik pada tabel 9 diatas untuk variabel
regresi -0,001
dengan nilai signifikansi
Asimetri Informasi (SQSPR) diperoleh
0,037 dimana nilai sig kecil dari alpha
nilai koefisien regresi 0,004 dengan nilai
(0,037 < 0,05) maka hipotesis kedua
signifikansi 0,171 dimana nilai sig kecil
diterima
berpengaruh
dari alpha (0,171 > 0,05) berarti hipotesis
signifikan negatif terhadap manajemen
ketiga ditolak yaitu Asimetri Informasi
yaitu
leverage
laba artinya semakin tinggi leverage 11
tidak berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan
manajemen laba.
manajemen
Penelitian ini membuktikan bahwa tidak
adanya
pengaruh
dari
melakukan laba.
Sedangkan
tindakan variabel
asimetri informasi tidak memiliki pengaruh
asimetri
yang
signifikan
terhadap
tindakan
informasi terhadap praktek manajemen
manajemen laba, artinya semakin tinggi
laba,
adanya
tingkat asimetri informasi maka tidak
asimetri informasi yang tinggi tidak serta
selalu meyebabkan manajer termotivasi
merta menunjukkan insentif manajemen
melakukan tindakan manajemen laba.
artinya
untuk
bahwa
melakukan
dengan
manajemen
laba, 5.2 Saran
mungkin saja dengan asimetri informasi yang
rendah
melakukan
manajemen manajemen
juga laba.
Berdasarkan hasil penelitian yang
akan
telah dilakukan, penelitian ini masih
Hasil
memiliki beberapa keterbatasan, baik dari
penelitian ini sama dengan penelitian yang
segi jumlah variabel yang diteliti maupun
dilakukan oleh Maiyusti (2014) yang
jumlah sampel yang digunakan dalam
menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat asimetri
informasi
menyebabkan
maka
tingginya
penelitian ini. maka saran dari peneliti
tidak
untuk penelitian selanjutnya adalah agar
tindakan
penelitian selanjutnya bisa menambahkan
manajemen laba dan hasil penelitian ini
variabel-variabel lain yang kemungkinan
tidak sama dengan hasil penelitian dari Rahmawati
dkk.
(2005)
Restuwulan
(2013)
yang
dan
berpengaruh terhadap tindakan manajemen
juga
laba seperti kinerja masa kini, kinerja masa
menyatakan
depan, ukuran perusahaan, Coorporate
bahwa semakin tinggi asimetri Informasi maka
semakin
tinggi
Governance, dan lain-lain. Selain itu
kemungkinan
penelitian selanjutnya bisa menambah
terjadinya manajemen laba.
jumlah sampel yang akan diteliti, tidak V. Kesimpulan dan Saran
hanya memilih sampel pada perusahaan
5.1 Kesimpulan
manufaktur tetapi bisa ditambahkan jenis
Berdasarkan hasil pengujian statistik
perusahaan lain yang terdaftar di Bursa
ditemukan bahwa hasil pengujian hipotesis
Efek Indonesia sehingga hasil penelitian
menunjukkan bahwa profitabilitas dan
dapat mewakili kondisi sebenarnya yang
leverage berpengaruh signifikan negatif
terjadi di Bursa Efek Indonesia.
terhadap tindakan manajemen laba, artinya semakin tinggi profitabilitas dan leverage maka
semakin
rendah
kemungkinan 12
BEI. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
DAFTAR PUSTAKA Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Coorporate Governace, Free Cash Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 15, No. 1. Hal. 27-42.
Budiasih, Igan. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba. Jurnal Akuntansi dan Ekonomi. Darmayanti, Yeasy. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Padang: Bung Hatta University Press.
Aji, Dhamar Yudho dan Aria Farah Mita. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Risiko Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Praktek Perataan Laba. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Fahmi, Irham. 2013. Etika Bisnis: Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Angraini, Yelly. 2008. Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Rekayasa Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Halim, Julia., Meiden Carmel dan Rudolf Lumban Tobing. 2005. Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Termasuk Dalam Indeks LQ-45. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan 2009. Sistem Pengendalian Manajemen Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Irawan, Wisnu Arwindo. 2013. Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Atarwaman, Rita J.D. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Praktik Perataan Laba Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Manufaktur Pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Ilmu Ekonomi Advantage, Volume 2 Nomor 2.
Jensen, Mihael C dan William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, V.3, No. 4, pp. 305-360.
Azlina, Nur. 2010. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba. Pekbis Jurnal, Volume 2 Nomor 3. Bestivano, Wildham. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar di
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
13
Maiyusti, Anisa. 2014. Pengaruh Asimetri Informasi, Kepemilikan Manajerial, dan Employee Stock Ownership Program Terhadap Praktik Manajemen Laba. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Setyaningrum, Rina Moestika dan Aprilia Yunita Sari. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Food and Beverage yang Go Public di BEI. The Indonesian Accounting Review,Volume 1 Nomor 2.
Murtini, Umi dan Denny, Aditya. 2012. Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, Dividend Payout Ratio dan Kecenderungan Prrataan Laba. JRAK, Volume 8.
Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif: dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi. Jakarta. Bumi Aksara.
Rahmawati, Suparno Yacob dan Nurul Qomariah. 2006. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Praktek Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Publik Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang.
Sosiawan, Santhi Yuliana. 2012. Pengaruh Kompensasi, Leverage, Ukuran Perusahaan, Earnings Power Terhadap Manajemen Laba. JRAK, Volume 8, No. 1.
Restuwulan. 2013. Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar di Indonesia Tahun 2009-2011. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
Subramanyam, K.R dan John J Wild. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat. Sulistiawan, Dedhy., Yeni Januarsi., dan Liza Alvia. 2011. Creative Accounting: Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta. Salemba Empat.
Riahi, Ahmed dan Belkaoui. 2006. Teori Akuntansi, Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.
Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Riahi, Ahmed dan Belkaoui. 2011. Teori Akuntansi, Buku Dua. Jakarta: Salemba Empat.
Suwito, Edy dan Arleen Herawaty. 2005. Analisis Pengeruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan Oleh Peusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. 15-16 September.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: Gramedia. Scott,
William R. 2009. Financial Accounting Theory, 5th ed. USA: Prentice-Hall, Inc.
Sekaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, Buku Dua. Jakarta. Salemba Empat.
Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers. 14
Wardani, Katarina Rere. 2014. Pengaruh Profitabulitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas widyatama. Wardani, Dini Tri dan Masodah. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi, Struktur Kepemilikan Manajerial, Dan Leverage Terhadap Praktik Manajemen Laba Dalam Industri Perbankan di Indonesia. Proceding PESAT Universitas Gunadarma, Volume 4. Depok. 18-19 Oktober. Yulia, Mona. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, dan Nilai Saham Terhadap Perataan Laba (Income Smooting) Pada Perusahaan Manufaktur, Keuangan, dan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universtas Negeri Padang.
15