Pengaruh Self Esteem, Self Aficiacy Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Pada Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Empiris Pada Bank Konvensional di Kota Bukitinggi) Rezi Frinelya, Dandes Rifa, Herawati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
Abstract To reach that goal, a company ought to encourage all of its organization members to improve their individual performance. Otherwise, company might lose its existence. One company that might get great risk of losing its existence is bank. Therefore, this research is aimed to analyze factors that influence individual performance of the employee working in accounting field in certain banks in Bukittinggi. Independent variables used in this research are self-esteem, self-efficacy, and the dependent variable is individual performance. The data were collected by distributing 100 questionnaires throughout the banks in Bukitinggi. However, only 85 questionnaires returned. Hypotheses were examined using multiple regression and t-statistic. The result shows that selfesteem and self-efficacy did not affect significantly on the individual performance of accounting department. In fact, it shows that job-satisfaction gave significant effect on the individual performance of accounting department at several general banks in Bukitinggi. Keyword :
Self Esteem, Self Efficacy, Job Satisfaction, Individual Performance
PENDAHULUAN
strategi
Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut sebuah perusahaan harus dapat menggerakan seluruh
anggota
organisasi
untuk
meningkatkan kinerja individual. Salah satu perusahaan yang rentan kehilangan eksistensi adalah
bank.
Perusahaan
ini
memiliki
ketergantungan yang tinggi kepada dana yang dihimpun
dari
masyarakat.
tingginya
persaingan
untuk
Mengingat menjaga
eksistensi bank, tentu manajemen bank harus berupaya untuk membuat sebuah cara atau
khusus
untuk
menciptakan
keunggulan dalam bersaing. Untuk meningkatkan eksistensi bank maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya adalah pengelolaan terhadap
bidang
akuntansi
di
dalam
lingkungan bank. Sebuah bank tentu tidak akan dapat menjalankan fungsi mediasinya ketika proses pencatatan dan pelaporan secara akuntansi
tidak
berjalan
dengan
baik.
Beberapa kasus telah menunjukan bahwa kegagalan pengelolaan dibidang akuntansi akan mendorong berkurangnya eksistensi bank. Hal tersebut dapat terlihat pada kasus Bank Suma dan Piko Bank ditahun 2001 yang mengalami kebangkrutan dan terlikuidasi, 1
disinyalir salah satu penyebab kebangkrutan
3. Bagaimanakah
pengaruh
kepuasan
kinerja
individual
adalah tidak tepatnya dalam penyusunan
kerja
strategi keuangan. Hal tersebut terjadi karena
karyawan
yang
tidak berjalan dengan baiknya kegiatan
akuntansi
pada
pencatatan dan pelaporan secara akuntansi
konvensional di kota Bukitinggi ?
didalam
Keberhasilan
Sesuai dengan perumusan masalah,
karyawan dibidang akuntansi tentu tidak
secara umum penelitian ini memiliki beberapa
terlepas dari kemampuan mereka dalam
tujuan yaitu mendapatkan bukti empiris:
bank
tersebut.
terhadap
bekerja
dibagian
beberapa
bank
menjaga stabilitas kinerja individual. ketika
1. Pengaruh self esteem terhadap kinerja
kinerja masing masing individu mengalami
individual karyawan yang bekerja di
peningkatan tentu kinerja organisasi juga
bagian akuntansi pada beberapa bank
mengalami peningkatan. Menurut Robbins
di kota Bukitinggi.
dan Timothy (2008) kinerja didefinisikan
2. Pengaruh self efficacy terhadap kinerja
sebagai sejumlah hasil atau prestasi yang
individual karyawan yang bekerja di
berhasil dicapai oleh karyawan dalam bekerja.
bagian akuntansi pada beberapa bank
Peningkatan atau penurunan knerja dapat
di kota Bukitinggi.
ditentukan dari kualitas pekerjaan, kuantitas
3. Pengaruh kepuasan kerja terhadap
pekerjaan dan penguasaan terhadap materi
kinerja individual karyawan yang
pekerjaan yang dilaksanakan.
bekerja di bagian akuntansi pada
Berdasarkan kepada latar belakang masalah
dan
beberapa
hasil
beberapa bank di kota Bukitinggi.
penelitian
terdahulu maka diajukan beberapa perumusan
LANDASAN TEORI
masalah yang akan dibuktikan didalam
Bank
penelitian ini:
Bank
merupakan
lembaga
yang
1. Bagaimanakah pengaruh self esteem
memiliki peranan yang penting dalam
terhadap kinerja individual karyawan
perekonomian sebuah negara. Menurut
yang bekerja dibagian akuntansi pada
Dhendawidjaya (2008) bank merupakan
beberapa bank konvensional di kota
sebuah lembaga yang melakukan kegiatan
Bukitinggi ?
usaha dengan cara mengumpulkan dana
2. Bagaimanakah pengaruh self efficacy
dari
masyarakat,
dan
kemudian
terhadap kinerja individual karyawan
menyalurkannya kembali dalam bentuk
yang bekerja dibagian akuntansi pada
pinjaman kredit dengan mengharapkamn
beberapa bank konvensional di kota
bunga sebagai keuntungan.
Bukitinggi ? 2
Menurut Boediono (2007:24) bank
perusahaan.
merupakan sebuah lembaga keuangan yang
Kinerja merupakan sebuah kegiatan
unik, karena sistem permodalan bank yang
pengelolaan sumber daya manusia untuk
dibiayai oleh hutang. Dalam hal ini bank
mencapai
tujuan
organisasi.
melakukan
(2011:47).
Untuk
menciptakan
kegiatan
operasional
dengan
Wibowo kinerja
menyalurkan dana yang berasal dari nasabah
diperlukan manajemen kinerja. Manajemen
dan mengambil keuntungan kembali dari dana
kinerja
tersebut
penyaluran
komunikasi yang dilakukan secara terus
kredit kepada nasabah dengan mengharapkan
menerus yang bersifat kemitraan antara
bunga sebagai keuntungan.
karyawan dengan atasan langsung.
dengan
memberikan
Kinerja Karyawan
organisasi
adalah
terjadinya
peningkatan karyawan secara individual maupun organisasi secara teratur. Sesuai dengan tujuan tersebut menurut Rivai dan Sagala (2009:548) mendefinisikan kinerja sebagai suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau
pekerjaan,
seseorang
patutnya
memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan
tertentu.
Kesediaan
dan
keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan
dikerjakan
mengerjakannya.
dan
bagaimana
Kinerja
merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai
prestasi
kerja
yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
didalam
sebuah
proses
Self Esteem
Salah satu tujuan yang ingin dicapai setiap
merupakan
perusahaan.
Kinerja
karyawan merupakan suatu hal yang sangat
Self esteem adalah suatu keyakinan nilai diri sendiri berdasarkan evaluasi diri secara keseluruhan. Perasaan-perasaan self esteem, pada kenyataannya terbentuk oleh keadaan kita dan bagaimana orang lain memperlakukan kita. Self esteem diukur dengan pernyataan positif maupun negatif. Pernyataan positif pada survey self esteem adalah “saya merasa bahwa saya adalah seseorang yang sangat berarti, seperti orang lainnya,
sedangkan
pernyataan-pernyataan
yang negatif adalah “saya merasa bahwa saya tidak
memiliki
banyak
hal
untuk
dibanggakan”. Orang yang sepakat dengan pernyataan positif dan tidak sepakat dengan pernyataan negatif memiliki self esteem yang tinggi
dimana
mereka
melihat
dirinya
berharga, mampu dan dapat diterima. Orang yang dengan self esteem rendah tidak merasa baik dengan dirinya (Kreitner & Kinicki, 2003).
penting dalam rangka mencapai tujuan 3
Penelitian yang dilakukan oleh Lee dan
Menurut Rivai dan Sagala (2009:856)
Bobko (1994) menyatakan bahwa individual
mengungkapkan bahwa kepuasan kerja pada
yang memiliki self efficacy tinggi pada situasi
dasarnya merupakan suatu yang bersifat
tertentu akan mencurahkan semua usaha dan
individual. Setiap individu memiliki tingkat
perhatiannya sesuai dengan tuntutan situasi
kepuasan yang berbeda beda sesuai dengan
tersebut dalam mencapai tujuan dan kinerja
sistem nilai yang berlaku pada dirinya.
yang telah ditentukannya. Kegagalan dalam
Dengan
mencapai suatu target tujuan akan membuat
evaluasi yang menggambarkan seseoang atas
individu berusaha lebih giat lagi untuk
perasaan sikapnya senang atau tidak senang
meraihnya kembali serta mengatasi rintangan
puas atau tidak puas dalam bekerja.
yang membuatnya gagal dan kemudian akan
Pengembangan Hipotesis
demikian
kepuasan
merupakan
menetapkan target lain yang lebih tinggi lagi.
Secara umum penelitian yang telah
Individu yang mempunyai self efficacy rendah
dilakukan saat ini telah dilakukan oleh
ketika menghadapi situasi yang sulit dan
beberapa
peneliti
tingkat kompleksitas tugas yang tinggi akan
beberapa
hasil
cenderung
malas
tersebut adalah sebagai berikut:
menyukai
kerja
berusaha sama.
atau
lebih
Individu
yang
mempunyai self efficacy rendah menetapkan target yang lebih rendah pula serta keyakinan
terdahulu. penelitian
Secara terdahulu
Self esteem Berpengaruh Terhadap Kinerja Individual
Prasetya
terhadap keberhasilan akan pencapaian target yang juga rendah sehingga usaha yang
penelitiannya
dilakukan lemah (Bandura, 1997).
esteem
et
al
(2013)
menunjukan
tidak
hasil
bahwa
berpengaruh
self
signifikan
terhadap kinerja individual. Engko (2007) Kepuasan Kerja
hasil penelitiannya menunjukan bahwa self
Kepuasan kerja merupakan salah satu dimensi
yang
cenderung
esteem berpengaruh signifikan terhadap
mempengaruhi
kinerja individual, semakin tinggi tingkat
kinerja karyawan didalam bekerja. Menurut
kepercayaan diri karyawan (self esteem)
Robbins dan Timothy (2008:107) dapat
yang dimiliki karyawan akan mendorong
didefinisikan sebagai suatu perasaan positif
meningkatkan
tentang pekerjaan seseorang yang merupakan
pekerjaan
hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya.
Vroom (1960) dan Strauss (1968). Menurut
Seorang dengan tingkat kepuasan kerja yang
mereka, produktivitas dapat ditingkatkan
tinggi memiliki perasaan perasaaan positif
melalui peningkatan kepuasan kerja, karena
tentang pekerjaan tersebut.
kepuasan kerja memberikan semangat kepada
yang
kualitas berhasil
dan
jumlah
diselesaikan.
4
pekerja untuk meningkatkan produktivitas. Di lain pihak, Iffaldano dan Muchinsky (1986) menemukan korelasi yang tidak signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja individual. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Maryani dan
Bambang
Supomo
menjadikan
dosen
penelitiannya
menyatakan
H2 Self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual karyawan bagian akuntansi pada bank konvensional dikota Bukitinggi.
yang
Kepuasan Kerja Berpengaruh Terhadap Kinerja Individual
sampel
Roharjo (2010) hasil penelitiannya
(2001)
sebagai
akan dibuktikan yaitu:
bahwa
ada
menunjukan
bahwa
kepuasan
kerja
hubungan yang signifikan antara kepuasan
berpengaruh terhadap kinerja individual
kerja dan kinerja individual. Oleh sebab itu
auditor, dalam hal ini semakin tinggi
diajukan
kepuasan yang dirasakan karyawan dalam
sebuah
hipotesis
yang
akan
dibuktikan yaitu:
bekerja akan mendorong semangat yang
H1 Self esteem berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual karyawan bagian akuntansi pada bank konvensional dikota Bukitinggi. Self efficacy Berpengaruh Kinerja Individual
Menurut
Enggo
Terhadap
kuat dari setiap karyawan untuk terus bekerja
sebaik
mendorong
baiknya
sehingga
meningkatnya
kinerja
individual karyawan. Prasetya et al (2013) hasil penelitiannya menunjukan bahwa
(2007)
hasil
penelitiaannya menunjukan bahwa
self
kepuasan kerja berpengaruh positif yang signifikan
terhadap
semakin
kinerja individual. Roharjo (2010) hasil
dirasakan
penelitiannya
semangat yang kuat dalam bekerja dan
bahwa
self
akan
yang
menciptakan
tentu
kinerja
dalam
kinerja individual auditor. Berdasarkan
menjalankan profesi. Prasetya et al (2013)
uraian ringkas tersebut maka diajukan
hasil
sebuah hipotesis yang akan dibuktikan
auditor
penelitiannya
menunjukan
efficacy
berpengaruh
signifikan
terhadap
positif
kinerja
self yang
individual
karyawan, semakin tinggi tingkat self efficacy yang dimiliki karyawan didalam
mendorong
kerja
efficacy berpenngaruh signifikan terhadap individual
akan
tentu
kepuasan
individual,
efficacy berpengaruh signifikan terhadap
menunjukan
tinggi
kinerja
meningkatnya
yaitu: H3 Self efficacy berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual karyawan bagian akuntansi pada bank konvensional dikota Bukitinggi.
bekerja akan mendorong meningkatnya kinerja individual dalam bekerja. Oleh sebab itu diajukan sebuah hipotesis yang 5
diperlihatkan ukuran dari masing masing
METODE PENELITIAN
variabel penelitian yang akan digunakan yaitu
Populasi dan Sampel Menurut Sekaran (2005) populasi merupakan kesatuan item yang saling bekerja
sebagai berikut: Variabel Independen
sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Pada penelitian ini variabel pertama
Dalam pelitian ini dipilih bagian dari populasi
adalah variabel yang nilai selalu berubah.
untuk dijadikan sampel. Karena jumlah
Secara umum variabel independen yang
populasi tidak terbatas, atau tidak memiliki
digunakan didalam penelitian ini adalah
sebuah ukuran yang pasti maka digunakan
sebagai berikut:
beberapa orang diantara karyawan yang
Self Esteem (X1)
bekerja dibagian frontliner pada seluruh bank konvensional di kota Bukittinggi. Agar
sampel
Self esteem adalah suatu keyakinan nilai diri sendiri berdasarkan evaluasi diri
yang dipilih dapat
secara keseluruhan. Self esteem tebentuk dari
mewakili populasi maka digunakan metode
keadaan yang dialami seorang individu dalam
purposive sampling untuk memilih sampel.
bekerja. Semakin diterima seorang karyawan
Menurut Sekaran (2005) purposive sampling
dalam bekerja akan semakin meningkatkan
merupakan metode pengambilan sampel yang
self
didasarkan pada kriteria khusus yang ada
mengukur
pada populasi dan ditetapkan sendiri oleh
indikator dari Rosenberg (1994) yaitu sebagai
penulis.
berikut
yang
yang
self
dimilikinya.
esteem
perasaan
maka
dihargai,
Untuk
digunakan
perasaan
di
hormati, reward yang diterima,
Jenis dan Sumber data Data
esteem
digunakan
didalam
Self Afficiacy (X2)
penelitian ini adalah data primer yaitu data
Menurut Kreitner dan Kinicki (2003)
yang dicari serta diolah secara langsung oleh
merupakan keyakinan seseorang mengenai
peneliti.
peluang untuk berhasil
Proses
pencarian
data
primer
mencapai
tugas
dilakukan dengan menggunakan kuesioner
tertentu. Untuk mengukur self afficiacy maka
penelitian yang disebarkan kepada responden
digunakan indikator yang diadopsi dari Jones
yang memenuhi syarat pengambilan sampel
(1986)
yang telah ditetapkan.
Sumber daya dan Fasilitas
Variabel dan Definisi Operasional
Kepuasan Kerja (X3)
Sebelum hipotesis
perlu
dilakukan di
pengujian
identifikasi
dan
yaitu
Kompetensi,
Pengalaman,
Gibson (2000:106) dikutip dalam Wibowo
(2011)
memberikan
definisi 6
kepuasan kerja sebagai sikap yang dimiliki
Kuantitas kerja, Kuantitas kerja, Efisiensi,
pekerja
Standar kualitas,
tentang
pekerjaan
mereka,
hal
Standar
professional,
tersebut merupakan hasil dari persepsi mereka
Logika, Ketepatan, Pengetahuan karyawan,
tentang pekerjaan. Untuk mengukur kepuasan
dan Kreatifitas karyawan.
kerja di adopsi kusioner dari Celluci,
Metode Analisis
Anthony J dan David L, De Vries (1978)
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis
dikutip dalam Mas,ud (2004:185) kepuasan
maka dilakukan pengujian dengan menggunakan
kerja dapat diukur dengan menggunakan
dua bentuk pendekatan yaitu secara deskriptif dan
indikator yaitu Kepuasan dengan gaji
inferensial. Berikut penjabaran dari dua jenis
(Satisfaction with pay) Kepuasan dengan
analisis tersebut yaitu sebagai berikut:
Promosi (Satisfaction with Promotion),
Uji Validitas
Kepuasan dengan rekan kerja (Satisfaction with
co-workers),
dilakukan
pengujian
dengan
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian
penyelia (Satisfaction with supervisor) dan
validitas yang berguna untuk mengetahui
Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri
tingkat akurasi setiap item pertanyaan yang
(Satisfaction with work itself) merupakan
mendukung sebuah variabel penelitian. Secara
kecocokan
umum Ghozali (2005) mendefinisikan uji
dan
Kepuasan
Sebelum
kenyamanan
yang
dirasakan seorang karyawan
validitas sebagai uji yang digunakan untuk mengetahui apa yang sesungguhnya diukur.
Variabel Dependen
Pada model penelitian ini uji validitas
Kinerja Karyawan (Y) Rivai
dilakukan
dan
mendefinisikan
Sagala
kinerja
(2009)
sebagai
seseorang
tugas
patutnya
atau
model
Konvergen. Uji Reliabilitas
pekerjaan,
memiliki
menggunakan
suatu
fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan
dengan
derajat
Pengujian
reliabilitas
dilakukan
dengan cara mencobakan instrumen sekali
kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
saja
Untuk
mengetahui
dianalisis dengan teknik alpha crobach
penilaian kinerja karyawan didalam sebuah
dengan menggunakan alat bantu program Uji
organisasi tentu dapat dilakukan dengan
reliabilitas
mengamati beberapa indikator. Menurut
menunjukkan sejauh mana pengukuran itu
Jansen Onne (2001) dikutip Dalam Mah,ud
dapat memberikan hasil yang relatif tidak
(2004)
dengan
beda dilakukan pengulangan pengukuran
menggunakan beberapa indikator yaitu
terhadap subjek yang sama. Uji ini hanya
mengukur
dapat
atau
dilakukan
(internal
consistency),
adalah
suatu
kemudian
uji
yang
7
dapat dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan
asumsi
yang
sebaliknya jika nilai VIF kecil dari 10 dapat
valid
saja.
Pengujian
reliabilitas
multikoleniaritas
dilakukan dengan menggunakan rumus alpha
disimpulkan
atau Cronbach’s Alpha, instrumen yang
multikoleniaritas.
terpenuhi
tidak
dan
terjadinya
mempunyai rehabilitasi. Pengujian Hipotesis
Pengujian Asumsi Klasik Secara asumsi
umum
klasik
yang
tahapan
Secara
pengujian
dilakukan
didalam
pengujian
hipotesis yang dilakukan didalam penelitian
Model Regresi Berganda
Uji Normalitas Menurut
Gujarati
(2001)
Untuk mengetahui dan mengenalisis
uji
normalitas digunakan untuk melihat pola penyebaran data apakah berdistribusi normal atau tidak, selain itu uji normalitas juga dapat digunakan untuk menentukan uji statistik apa yang akan digunakan dalam sebuah penelitian apakah menggunakan uji parametrik maupun
pengaruh self esteem, self afficiaty dan kepuasna kerja terhadap kinerja karyawan secara individual, maka digunakan uji regresi linear berganda, Singgih (2003) secara umum persamaan regresi berganda yang dapat dibentuk terlihat dibawah ini: Y = a + β1X1 + β2X2+ β3X3 + e
uji non parametrik. Normal atau tidaknya sebuah data dapat dilihat dari nilai asym sig yang dihasilkan dalam pengujian > 0,05. normalitas
dilakukan
dengan
menggunakan bantuan program SPSS yang diuji dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika data normal maka uji statistik parametrik dapat dilakukan dan sebaliknya.
Keterangan : Y
= Kinerja Karyawan
X1
= Self esteem
X2
= Self Afficiacy
X3
= Kepuasan kerja
a
= Konstanta bila X = 0
β1 – βn
= Koefisien regresi
e
= Erorr term
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Multikolinearitas Pengujian
tahapan
ini adalah sebagai berikut:
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Pengujian
umum
multikolinearitas
yaitu
Uji
koefisien
determinasi
(R2)
adanya hubungan yang sangat kuat antara
bertujuan untuk mengetahui kemampuan dari
variabel
variabel
variabel
independen lainnya atau antara variabel
afficiacy
independen
memberikan variasi kontribusi mempengaruhi
independen
dengan
dengan
variabel
dependen.
independen dan
(self
kepuasan
esteem, kerja)
self dalam
Apabila nilai VIF melebihi angka 10 maka 8
variabel dependen (kinerja karyawan secara
tersebut uji instrumen dilakukan dengan
individual) yang diukur dengan persentase.
tahapan sebagai berikut:
Uji t-statistik
Pengujian Validitas
Meruapakan suatu uji statistik yang digunakan
untuk
melihat
pengaruh
variabel
sejauh
independen
mana
terhadap
Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 1:
variabel secara statistik. Gujarati (2001) merumuskan pengujian t-statistik sebagai berikut : t
Tabel 1 Hasil Pengujian Validitas Variabel Penelitian Self esteem Self Afficiacy Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan
b = Sb
Dimana : t
= Parameter t yang dicari
b
= koefisien regresi setiap x
Sb
= Standar deviasi
KMO
Factor Loading
Kes
0,653 0,581 0,677 0,759
0,405 – 0,846 0,454 – 0,776 0,427 – 0,828 0,430 – 0,844
Valid Valid Valid Valid
Pada pengujian setiap item pertanyaan telah memiliki KMO diatas 0,50 dan factor loading diatas atau sama dengan 0,40,
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
sehingga dapat disimpulkan bahwa selutuh
Prosedur Pengambilan Sampel
item
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
pertanyaan
yang digunakan untuk
mengukur variabel valid.
mendapatkan bukti empiris pengaruh self esteem, self efficiacy dan kepuasan kerja terhadap kinerja individual pada karyawan bagian
accounting.
Sebelum
dilakukan
tahapan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan proses pengumpulan data. Proses pengumpulan
data
dilakukan
dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden yang memenuhi syarat. Pengujian Instrumen Data
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian data.
Pada
model
Sesuai hasil pengujian reliabilitas diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 2 tabel dibawah ini: Tabel 2 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Self esteem Self Afficiacy Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan
Cronbach Alpha 0,710 0,580 0,833 0,825
Berdasarkan
Sebelum dilakukan tahapan pengujian
instrumen
Pengujian Reliabilitas
pengujian
reliabilitas
yang
Cut Off 0,50 0,50 0,50 0,50
Kesimpulan Reliability Reliability Reliability Reliability
hasil
pengujian
telah
dilakukan
teridentifikassi bahwa masing masing variabel penelitian yang digunakan memiliki nilai 9
Cronbach Alpha diatas 0,50 sehingga dapat
data yang mendukung masing masing variabel
disimpulkan bahwa masing masing variabel
penelitian sebelum dilakukan pembentukan
penelitian yang digunakan meliputi self
model
esteem, self efficacy, kepuasan kerja dan
pengujian pengujian asumsi klasik yang
kinerja karyawan dinyatakan telah memiliki
digunakan terlihat pada sub bab dibawah ini:
regresi
berganda.
Secara
umum
tingkat reliability yang tinggi, oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat
Pengujian Multikolinearitas
segera dilakukan.
Berdasarkan multikolinearitas
Pengujian Normalitas Berdasarkan
penguijan
pada tabel 3 dibawah ini: Tabel 3 Hasil Pengujian Normalitas Self esteem Self Afficiacy Kepuasan Kerja Kinerja Karyawan
Asymp Sig (2-Tailed) 0,156 0,112 0,179 0,075
Berdasarkan normalitas
yang
telah
pengujian dilakukan
diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4 hasil
normalitas diperoleh ringkasan hasil terlihat
Keterangan
hasil
Alpha
Kes
0,05 0,05 0,05 0,05
Normal Normal Normal Normal
hasil
teridentifikasi
bahwa
pengujian masing
masing variabel penelitian yang terdiri dari self esteem, self afficacy, kepuasan kerja dan kinerja karyawan telah memiliki nilai asymp sig (2-tailed) diatas atau sama dengan 0,04 sehingga dapat disimpulkan bahwa masing masing variabel penelitian yang digunakan telah berdistribusi normal
Pengujian Asumsi Klasik Sebelum dilakukan tahapan pengujian
dibawah ini: Tabel 4 Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel Independen Self esteem Self Afficiacy Kepuasan Kerja
Tolerance
VIF
Kesimpulan
0,910 0,901 0,982
1,099 1,110 1,018
Tidak Terjadi Tidak Terjadi Tidak Terjadi
Berdasarkan
hasil
pengujian
multikolinearitas yang telah dilakukan terlihat bahwa masing masing variabel independen yang terdiri dari self esteem, self afficiacy dan kepuasan kerja telah memiliki nilai tolerance diatas
0,10
sedangkan
nilai
Variance
Influence Factor (VIF) berada dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa masing masing variabel independen yang digunakan dan dibentuk kedalam pengujian hipotesis terbebas dari gejala multikolinearitas.
Pengujian Autokorelasi Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian
autokorelasi teridentifikasi hasil terlihat pada
asumsi klasik. Tujuan pengujian tersebut
tabel 5 dibawahn ini:
dilakukan untuk mengetahui tingkat akurasi
Tabel 5 10
Hasil Pengujian Autokorelasi Keterangan
Coefisient
Durbin Watson Test
1,548
Sesuai dengan hasil penguian statistik yang telah dilakukan terlihat bahwa masing masing variabel penelitian yang digunakan
bahwa nilai Durbin Watsin yang dihasilkan adalah sebesar 1,548, nilai DW yang dihasilkan telah berada diantara dua
dapat dibuat kedalam sebuah model regresi berganda yaitu sebagai berikut: Y = 27,432 + 0,068x1 + 0,214x2 + 0,152x3 Pada
kuadran yaitu – 2 ≤ 1,548 ≤ 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa gejala autokorelasi tidak terjadi, sehingga tahapan pengolahan data
teridentifikasi
pengujian
bahwa
nilai
statistik koefisien
determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,098
lebih lanjut dapat segera dilakukan.
hasil
hasil
yang
diperoleh
tersebut
mengisyaratkan bahwa self esteem, self afficacy dan kepuasan kerja memiliki variasi
Pengujian Heteroskedastisitas Pada gambar terlihat bahwa masing
kontribusi terhadap kinerja individual pada
masing variabel penelitian memiliki pola
karyawan bagian accounting yang bekerja
sebaran
diatas
pada beberapa bank di kota Bukittinggi
maupun dibawah titik 0. Pola sebaran tersebut
sebesar 9,80% sedangkan sisanya sebesar
menunjukan bahwa gejala heteroskedastisitas
90,20% lagi dipengaruhi oleh variabel lain
didalam model penelitian saat ini tidak terjadi,
yang
sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut
penelitian ini.
variance
menyebar
baik
tidak
digunakan
didalam
model
Pada model pengujian statistik juga
dapat segera dilaksanakan.
diperoleh hasil pengujian F-statistik. Pada tahapan pengujian terlihat nilai signifikan
Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada sub bab dibawah ini:
yang dihasilkan dalam pengujian adalah sebesar 0,041. Pada tahapan engolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,041 < alpha
Tabel 6 Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Penelitian (Konstanta) Self esteem Self afficacy Kepuasan Kerja R-Square F-stat F-sig
Koefisien Sig Regresi 27,432 0,068 0,616 0,214 0,150 0,152 0,015 0,098 0,041 0,041
0,05 maka keputusannya Ho diterima dan Ha
Keterangan
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
Ditolak Ditolak Diterima
self esteem, self afficacy, dan kepuasan kerja secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap terhadap kinerja individual pada karyawan bagian accounting yang bekerja pada beberapa bank di kota Bukittinggi. 11
Secara umum pembahasan terhadap
mendorong self esteem dalam bekerja tidak
masing masing hasil pengujian hipotesis yang
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
diajukan didalam model penelitian ini terlihat
karyawan bagian akuntansi di lingkungan
pada sub bab dibawah ini yaitu teridentifikasi
bank konvensional di kota Bukitinggi.
pada sub bab dibawah ini: Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kinerja Individual Karyawan Bagian Akuntansi Pengaruh Self esteem Terhadap Kinerja Individual Karyawan Bagian Akuntansi Sesuai dengan hasil pengujian statistik teridentifikasi bahwa variabel self esteem memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,068 dengan nilai signifikan hasil pengujian sebesar 0,616. Tahapan pengujian statistik dilakukan
dengan
menggunakan
tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar
0,616
>
alpha
0,05
maka
keputusannya adalah Ho diterima dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa self esteem tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja individual karyawan bagian akuntansi pada beberapa bank konvensional
Pada tabel hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel self efficacy diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,214 dengan nilai signifikan
sebesar
pengujian hipotesis menunjukan self esteem atau rasa percaya diri bukanlah variabel yang kinerja
secara
karyawan
individual
bagian didalam
lingkungan bank, keadaan tersebut terjadi karena
pada
sebagian
besar
responden
merupakan karyawan bank yang memiliki masa kerja yang rendah, dan belum memiliki pengalaman dibidang
yang tinggi yang
0,05.
Hasil
dalam
sama.keadaan
bekerja tersebut
Pada
tahapan
yang
diperoleh
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,150 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa
berpengaruh
signifikan
self
afficacy terhadap
tidak kinerja
individual pada karyawan akuntansi pada beberapa
bank
konvensional
di
kota
Bukitinggi. Berdasarkan
Hasil yang diperoleh pada tahapan
akuntansi
0,150.
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
di Kota Bukitinggi.
mempengaruhi
sebesar
hasil
hipotesis
kedua
ditemukan
efficacy
tidak
berpengaruh
pengujian bahwa
self
signifikan
terhadap kinerja individual karyawan bagian akuntansi di lingkungan bank konvensional di Kota Bukitinggi. Hasil yang diperoleh tidak konsisten dengan hipotesis yang diajukan. Kondisi tersebut terjadi karena pada umum responden
yang
berpartisipasi
didalam
penelitian ini belum memiliki pengalaman yang tinggi dalam bekerja. Untuk terus berhasil mencapai tujuan atau target yang 12
ditetapkan sangat lemah, pada umumnya
diperoleh menunjukan bahwa semakin tinggi
responden
nilai kepuasan kerja yang dirasakan tentu
menilai
masih
memerlukan
kegiatan mentoring dari rekan kerja yang
akan
memiliki pengalaman yang tinggi, untuk
individual. Hasil yang diperoleh tersebut
membantu
meningkatkan
menunjukan bahwa kesesuaian antaara tingkat
kinerja, keadaan tersebut mendorong nilai self
kepentingan dengan kinerja yang dirasakan
afficacy dalam diri setiap karyawan bank
dalam bekerja relatif sesuai dengan yang
yang
tidak
diharapkan, semakin tinggi kepuasan yang
mempengaruhi kinerja mereka dalam bekerja.
dirasakan tentu mendorong semangat yang
mereka
bekerja
dalam
dibagian
akuntansi
mendorong
meningkatkan
kinerja
kuat dalam bekerja sehingga pekerjaan yang Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Karyawan Bagian Akuntansi
Berdasarkan
hasil
hipotesis
ketiga
dengan
variabel
kepuasan
kerja
menjadi tanggung jawab dalam meningkat secara kualitas atau secara kuantitas.
pengujian menggunakan
diperoleh nilai
PENUTUP Kesimpulan
koefisien regresi bertanda positif sebesar
Berdasarkan analisis dan pembahasan
0,152 dengan nilai signifikan sebesar 0,015.
hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan
Pada tahapan pengolahan data digunakan
maka diajukan beberapa kesimpulan penting
tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang
yang merupakan jawaban dari sejumlah
diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan
masalah
sebesar
penelitian ini:
0,015
<
alpha
0,05
maka
yang
dibahas
didalam
model
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
pertama diperoleh hasil 0,616 > alpha
kepuasan
0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja individual pada karyawan
self
akuntansi pada beberapa bank konvensional
signifikan terhadap kinerja individual
di kota Bukitinggi.
karyawan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan bahwa kepuasan kerja
esteem
tidak
bagian
berpengaruh
akuntansi
pada
beberapa bank konvensional di kota Bukitinggi.
kinerja
2. Berdasarkan hasil pengujian kedua
individual karyawan bagian akuntansi, hasil
diperoleh nilai 0,150 > alpha 0,05.
yang diperoleh tersebut diperkuat dengan nilai
Maka dapat disimpulkan bahwa self
koefisien regresi bertanda positif hasil yang
efficacy tidak berpengaruh signifikan
berpengaruh
signifikan
terhadap
terhadap kinerja individual karyawan 13
bagian akuntansi pada beberapa bank
mendorong
konvensional di kota Bukitinggi.
karyawan secara individual.
3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
3. Bagi
meningkatnya
peneliti
dimasa
kinerja
mendatang
ketiga ditemukan bahwa nilai 0,150 <
disarankan untuk mencari sampel
alpha 0,05 maka dapat disimpulkan
yang
bahwa kepuasan kerja berpengaruh
menggunakan
signifikan terhadap kinerja individual
akuntansi
karyawan
perbankan,
bagian
akuntansi
pada
lain
atau
tidak
digunakan
karyawan
dilingkungan serta
bagian lembaga
menambahkan
beberapa bank konvensional di kota
minimal satu variabel baru yang akan
Bukitinggi.
digunakan
seperti
motivasi
dan
kompensasi, saran tersebut penting Saran
untuk meningkatkan kinerja karyawan Berdasarkan
kesimpulan
dan
secaraa individual.
keterbatasan penelitian, peneliti mengajukan sejumlah saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi: 1. Perusahaan disarankan untuk manajer atau supervisor bank agar mencoba memberikan motivasi, semangat dan petunjuk dalam bekerja. Keadaan tersebut penting untuk meningkatkan nilai kepercayaan diri karyawan dan akan meningkatkan kinerja karyawan secara individual. 2. Perusahaan disarankan untuk mencoba meningkatkan kualitas kerja sama dengan sesama karyawan lain didalam organisasi.
Langkah
tersebut
DAFTAR PUSTAKA Anwar Prabu. 2005. pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim. Tesis Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan. Angelina Yuri Pujilistiani. 2007. Analisis Teori Kepuasan Kerja. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Bussing Andre Thomas Biesel Vera Fuch dan Kalus M Perar. 1999. Dalam Fuad. 2004. Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang.
dilakukan dengan cara menciptakan hubungan
yang
harmonis
dengan
sesama karyawan, atau pun antara atasan dengan bawahan, kerja sama yang
semakin
kuat
tentu
akan
Cecilia Enco. 2006. Pengaruh Self Eficiacy dan Self Esteem Terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Seminar Nasional Akuntansi 5. Universitas Patimura, Maluku.
14
Ciptomulyono Udisubakti, Muhamad Syibli dan Indung Sudarso. 2008. Analisis Pengaruh Faktor Faktor Rekrutmen Terhadap Kinerja SDM Outsourcing PT Telkom dengan Pendekatan SEM. Jurnal Manajemen Informasi dan Teknologi. Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi ITS. Surabaya.
Aplikasi. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang. Pantja
Djati. 2005. Pengaruh Kinerja Karyawan Terhadap Kepuasan, Kepercayaan Dan Kesetiaan Pelanggan. Jurnal Berskala Empat ISSN Vol IV No 5. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Dessi Arisman. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Workshop Mechanic Pada PT. Suka Fajar Ltd. Tesis Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Indonesia, Jakarta.
Parwanto. 2008. Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer IMKA di Surakarta. Jurnal Manajemen Kewirauhawan Vol 1 No. 3. Universitas Kristen Petra, Jakarta.
Djokopranoto. 2003. dalam Erna. 2007. Pengaruh Motivasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Outsourcing di Lingkungan PDAM Wilayah I Surabaya. Jurnal Manajemen Kewirausahawan Vol X No IV, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Reginag. Masri. 2011. Outsourcing KUR Bank Nagari Cabang Batusangkar..
Ghozali, Imam 2005. Analisis Mutivariate dengan Pendekatan SPSS versi 14.0. BPFE, Yogyakarta. Haines 1999 dalam Parahyanti, 2005. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Perusahaan BUMN di Jakarta. Jurnal Manajemen ISSN Vol VII No XI. Universitas Sumatera Utara, Medan. Jannsen Onne. 2001. Dalam Mas,sud, Fuad. 2004. Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang. Kreiner, Robert dan Angelo Kinicki, 2001. Dalam Wibowo Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. PT Raja Gravindo, Jakarta. Mas,sud, Fuad. 2004. Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang
Rivai Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori dan Praktik. PT Raja Gravindo, Jakarta. Robbins Stephen P & Timothy A Judge. 2008. Perilaku Organisasi (Organizational Behaviour) Edisi 12. Diterjemahkan Oleh Diana Angelica. Salemba Empat, Jakarta. Sekaran, Uma. 2005. Research methods for Business Fouth Edition. John Willey and Sons Inc. New York. Siagian
P, Sondang. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Tsui, Ane S, Jone L Peace dan Lyman W Poter. 1997. Dalam Mas,sud, Fuad. 2004. Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi. Utami, Kabul Wahyu. 2009. Kepemimpinan dan Pengaruhnya Trehadap Perilaku Cityzenship (OCB) Kepuasan Kerja dan Perilaku Organisasional. Jurnal Riset dan Ekonomi dan Manajemen Vol.2. No.2 Hal 34-52, Jakarta.
Michell Vance R dan Pravin Moudgill (1976) dalam Mas,sud, Fuad. 2004. Survei Diagnosis Organisasional Konsep dan 15