PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, CORPORATE GOVERNANCE DAN JANGKA WAKTU PENUGASAN AUDITOR TERHADAP KUALITASA LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013)
Amelia Susanti, Herawati, Mukhlizul Hamdi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to test empirically the effect of systematic risk, corporate governance and auditor assignment period to the earning quality. The population used in this study are all companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) during the period 2011 to 2013. The sampling method is purposive sampling with a sample of 48 companies during the observation period 2011 to 2013. The results of these studies show that systematic risk variables, audit comite and board of directors have a significant effect on the earnings quality, while institutional ownership, managerial ownership and the assignment period auditor not significant effect on earnings quality. The results showed that systematic risk, corporate governance and auditor assignment period can be used to analyze the level of earnings quality in manufacturing companies.
Keywords : Systematic risk, corporate governance, auditor assignment period, earnings quality.
PENDAHULUAN
utama
Laporan keuangan merupakan alat untuk
menyampaikan
perusahaan
meningkatkan
informasi
nilai
adalah perusahaan.
Rendahnya kualitas laba akan dapat
keuangan mengenai tanggungjawab
membuat
manajemen atas kinerjanya. Tujuan
keputusan para pemakainya seperti
1
kesalahan
pembuatan
investor, kreditor dan pemerintah,
mencatat laba sebesar Rp. 6,9 miliar.
sehingga
Padahal
nilai
berkurang
perusahaan
akan
(Siallangan
dan
tersebut
mengalami kerugian sebesar Rp. 63 miliar ( Suara karya Online, 2012).
Machfoedz, 2006). Kualitas laba adalah laba yang secara
perusahaan
akurat
Perubahan harga saham yang
menggambarkan
terjadi akibat perubahan laba yang
profitablitas operasional perusahaan
diumumkan perusahaan tentu juga
dan laba tahun berjalan memiliki
dipengaruhi oleh tingkat risiko yang
kualitas yang lebih baik, jika laba
terkandung
tersebut menjadi indikator yang baik
secara
untuk laba masa mendatang, atau
menjadi dua yaitu risiko sistematis
berhubungan secara kuat dengan arus
(systematic risk) yang merupakan
kas
risiko yang mempengaruhi banyak
operasi
dimasa
mendatang
di
umum
dalamnya. dapat
Risiko
dibedakan
(future operating cash flow) (Paulus,
perusahaan
dan
risiko
tidak
2012).
sistematis
(unsystematic
risk)
merupakan
risiko
yang
mempengaruhi
kelompok
kecil
Adanya
skandal
menunjukkan
keuangan
bahwa
keuangan
telah
memenuhi
kebutuhan
laporan
gagal
dalam
perusahaan (Amelia, 2013). Corporate
informasi
governance
konsep
kepada
para
pengguna
laporan
yang diajukan dalam peningkatan
tersebut.
Di
Indonesia,
skandal
kinerja perusahaan melalui supervisi
keuangan
juga
menimpa
atau monitoring kinerja manajemen
pernah
beberapa perusahaan diantaranya PT
dan
Telkom Tbk., PT Indofarma Tbk.,
manajemen
PT Lippo, PT kimia Farma Tbk, dan
dengan mendasarkan pada kerangka
PT
peraturan. Ada empat mekanisme
KAI.
Pos
yang
seharusnya
menjamin terhadap
akuntabilitas stakeholder
oleh
Corporate Governance yang dipakai
perusahaan dibukukan sebagai pos
dalam penelitian yang bertujuan
yang
menggelembungkan
untuk mengurangi konflik keagenan,
Menurut
yaitu
dicatatkan
dalam
dapat
pendapatan.
kerugian
laporan
keuangan tahun 2009, PT KAI
2
komite
audit,
komisaris
indepenen, kepemilikan institusional,
sistematis, corporate governanve dan
dan kepemilikan manajerial.
jangka waktu penugasan auditor
Teori
yang
digunakan
dalam
terhadap
kualitas
laba
pada
penelitian ini adalah teori agency.
perusahaan
Tujuannya
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
yaitu
pada
prinsip
manufaktur
corporate governance menyangkut
Pengembangan Hipotesis
kepentingan para pemegang saham,
Pengaruh
peranan
terhadap Kualitas Laba
semua
berkepentingan,
pihak
yang
transparansi
dan
Risiko
Menurut
Scott
yang
Sistematis
(2009)
dalam
penjelasan, serta peranan Dewan
Amelia (2013), perusahaan dengan
Komisaris dan Dewan audit.
risiko
Jensen
dan
Meckling
(1976)
beta
perusahaan
rendah,
ketika
tersebut
laba
diumumkan
menjelaskan bahwa hubungan agensi
maka investor akan bereaksi positif
muncul ketika satu orang atau lebih
terhadap saham perusahaan tersebut.
(principal)
Penelitian
mempekerjakan
orang
yang
lain (agent) untuk memberikan jasa
Paramitasari
dan
adanya
kemudian
mendelegasikan
dilakukan
(2011)
pengaruh
oleh
menyebutkan positif
risiko
wewenang pengambilan keputusan
sistematis terhadap expected return
kepada agen tersebut.
portofolio saham. Ahmadillah (2013)
Berdasarkan latar belakang diatas,
menemukan
rumusan masalah dari penelitian ini
berpengaruh
adalah
relevansi nilai laba akuntansi. Atas
apakah
risiko
sistematis,
corporate governance dan jangka
dasar
waktu
dirumuskan
penugasan
auditor
Risiko
Sistematis
negatif
pertimbangan hipotesis
terhadap
diatas, sebagai
berpengaruh terhadap kualitas laba
berikut:
pada perusahaan manufaktur yang
H1: Risiko sistematis signifikan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
terhadap kualitas laba
Berdasarkan permasalahan diatas,
Pengaruh Komite Audit terhadap
maka yang menjadi tujuan dalam
Kualitas Laba
penelitian ini adalah untuk menguji secara
empiris
pengaruh
Komite audit bertanggung jawab
risiko
untuk mengawasi laporan keuangan,
3
mengawasi
audit
eksternal,
mengawasi
sistem
dan
:
H3
pengendalian
internal. Siregar dan Utama (2005),
Komisaris
Independen
signifikan
terhadap
Kualitas Laba.
Siallagan dan Machfoedz (2006) dan
Pengaruh
Khanifah
Institusional
(2007)
bahwa komite
menyebutkan
audit
bepengaruh
Kepemilikan terhadap
Kualitas
Laba
terhadap kualitas laba. Berdasarkan
Kepemilikan institusional dapat
pertimbangan diatas, maka dapat
menekan kecenderungan manajemen
dirumuskan
untuk memanfaatkan discretionary
hipotesis
sebagai
berikut: H2
:
dalam laporan keuangan. Penelitian Komite
Audit
signifikan
Siregar dan Utama (2005), Muid
terhadap Kualitas Laba.
(2009)
dan
Adriani
(2011)
Pengaruh Komisaris Indpenden
menyebutkan
bahwa
terhadap Kualitas Laba
institusional
berpengaruh
Dewan komisaris memiliki peran pengawasan
terhadap
kepemilikan positif
signifikan terhadap kualitas laba.
dewan
Berdasarkan pertimbangan diatas,
komisaris yang diharapkan dapat
maka dirumuskan hipotesis sebagai
meminimalisir
berikut:
konflik
keagenan
yang timbul antara dewan direksi
H4
:
Kepemilikan
dengan pemegang saham. Boediono
signifikan
(2005) menguji pengaruh mekanisme
Kualitas Laba.
corporate
governance
terhadap
Institusional terhadap
Pengaruh Kepemilikan Manajerial
kualitas laba. Siregar dan Utama
terhadap Kualitas Laba
(2005), Sari (2010) dan Adriani
Jansen
dan
Meckling,
(1976)
(2011) menguji bahwa komisaris
menyatakan Kepemilikan manajerial
independen
berpengaruh
diharapkan
kualitas
laba.
pertimbangan dirumuskan
terhadap
Berdasarkan diatas,
hipotesis
dapat
menyelaraskan
maka
potensi
membantu perbedaan
kepentingan antara pemegang saham
sebagai
di
berikut:
luar
dengan
manajemen.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
4
Siallagan
dan
Machfoedz
(2006),
Khanifah
(2009)
dan
Adriani
menyatakan manajerial
(2007),
bahwa
Muid
H6 : Jangka Waktu Penugasan
(2011)
Auditor signifikan terhadap
kepemilikan
mempunyai
Kualitas Laba.
pengaruh
yang signifikan terhadap kualitas laba.
Berdasarkan
METODOLOGI
pertimbangan
Populasi
pada
penelitian
diatas, maka dirumuskan hipotesis
adalah
sebagai berikut:
manufaktur yang terdaftar di Bursa
H5
Kepemilikan
:
Manajerial
signifikan
seluruh
ini
Efek Indonesia (BEI) pada periode
terhadap
penelitian
kualitas laba.
2011-2013.
Metode
sampel
dalam
pengambilan
Pengaruh
Jangka
Waktu
Penugasan
Auditor
terhadap
perusahaan
penelitian
ini
adalah
metode
purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut ; 1) Termasuk dalam
Kualitas Laba Semakin meningkat pengetahuan
perusahaan
manufaktur
yang
klien yang diperoleh dari pekerjaan,
terdaftar di BEI periode 2011-2013.
maka
akan
2) Menerbitkan laporan keuangan
yang
yang berakhir pada 31 Desember
dikhawatirkan
mengancam
kualitas
laba
diaudit dan menyebabkan auditor
periode
menjadi
dalam
keuangan dalam Rupiah dan semua
menerapkan tindakan atas kesahan
data dalam penelitian ini tersedia
material.
terdahulu
dengan lengkap. 4) Memiliki laba
dilakukan oleh Khanifah (2007) dan
positif. Setelah data dikelompokkan
Yonatan (2012) menemukan bahwa
sesuai dengan kriterianya, terdapat
masa
akuntan
total perusahaan dalam penelitian ini
publik memiliki pengaruh positif
berjumlah 48 perusahaan. Jenis data
terhadap kualitas laba. Berdasarkan
yang digunakan adalah data sekunder
pertimbangan
berupa laporan keuangan tahunan
kurang
Penelitian
penugasan
dirumuskan
objektif
kantor
diatas, hipotesis
maka sebagai
2011-2013.
perusahaan
berikut:
yang
www.idx.co.id.
5
3)
Laporan
diperoleh
dari
Devenisi
Operasional
PPEit
dan
pengukuran Variabel 1. Variabel Dependen Variabel
dependen
dalam
: Gross property, plant and equipment perusahaan i pada tahun t.
2. Variabel Independen
penelitian ini adalah kualitas laba.
Variabel
Kualitas laba diukur melalui total
digunakan
accruals
adalah :
(TACC)
dan
non
discretionary accruals (NDACC).
independen dalam
yang
penelitian
ini
a. Risiko sistematis
a. Total Accruals
Risiko
TACCit = EBXTit - OCFit
dapat
diukur
dengan
menggunakan risiko sitematik (beta)
Dimana:
dengan menggunakan model indeks
TACCit: Total accruals pada tahun t.
tunggal (single index model) yang
EBXTit: Laba bersih sebelum pajak
dirumuskan sebagai berikut :
pada tahun t.
R = α + β. Rm + e
OCFit :Arus kas dari aktivitas operasi
Dimana : R :Return saham. αi :Variabel regresi untuk komponen-komponen perusahaan ke-i. β :Beta saham (Indikator risiko sistematis). Rm :Tingkat return pasar harian.
pada tahun t. b. Non Discretionary Accruals NDACCit=α1(1/TAi,t-1) +α2((∆REVit-∆RECit)/TAi,t-1) +α3(PPEit/TAi,t-1) Dimana: NDACCit:Nondiscretionary accruals pada tahun t. TAi,t-1 : Total assets untuk sampel perusahaan i pada akhir tahun t-1. ∆REVit:Perubahan pendapatan perusahaan i daritahun t-1 ke tahun t. ∆RECit : Perubahan piutang bersih (net receivable) perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t.
Dimana Rm dirumuskan sebagai berikut : IHSGt - IHSGt-1 Rm = IHSGt-1 Dimana : IHSG: Indeks harga saham gabungan pada hari t. IHSGt-1:Indeks harga saham gabungan pada hari t-1.
6
meminimalisir
b. Corporate Governance corporate
Tujuan adalah
untuk
governance
menciptakan
keagenan
yang timbul antara dewan direksi
nilai
dengan pemegang saham.
tambah bagi semua pihak yang berkepentingan
konflik
∑ Dewan komisaris independen
holders).
(stake
∑ Dewan komisaris perusahaan
Mekanisme corporate governance yang digunakan adalah komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional
dan
3. Kepemilikan Institusional
kepemilikan
Kepemilikan institusional adalah
manajerial.
kemampuan insentif
1. Komite Audit
untuk
para
manajer
yang
kepentingan
diri
Komite
audit
dilihat
dari
persentase
jumlah
komite
audit
sendiri melalui tingkat pengawasan
total
yang
independen
dengan
jumlah
mementingkan
mengurangi
intensif
(Boediono,
2005).
institusional
dapat
komite audit yang ada dalam susunan
Kepemilikan
komite
audit
menekan kecenderungan manajemen
bertanggungjawab untuk mengawasi
untuk memanfaatkan discretionary
laporan keuangan, mengawasi audit
dalam laporan keuangan sehingga
eksternal, dan mengawasi system
memberikan
pengendalian internal. Komite audit
dilaporkan.
audit.
Komite
kualitas
laba
yang
merupakan variabel Dummy, bagi
∑ persentase saham yang
perusahaan yang memiliki komite
dimiiliki
oleh
investor
audit maka akan mendapat nilai 1, sedangkan perusahaan yang tidak
4. Kepemilikan Manajerial
memiliki komite audit mendapat nilai
Kepemilikan
0.
manajerial
yaitu
kepemilikan saham oleh manajemen yang secara aktif ikut mengambil
2. Dewan Komisaris Independen Dewan komisaris independen
keputusan perusahaan. Kepemilikan
menggambarkan puncak dari sistem
manajerial dihitung dengan besarnya
pengendalian pada perusahaan. Peran
persentase saham yang dimiliki oleh
dewan komisaris ini diharapkan akan
manajemen yang secara aktif ikut
7
dalam
pengambilan
keputusan
KM : Kepemilikan Manajerial. KI : Komisaris Independen. KA : Komite Audit. KINTS : Kepemilikan Institusional. WPKAP:Waktu Penugasan Kantor Akuntan Publik. b :Error / variabel Gangguan.
perusahaan (komisaris dan direksi). ∑ persentase saham yang dimiliki oleh manajemen c. Jangka
waktu
penugasan
auditor HASIL DAN PEMBAHASAN
Jangka waktu penugasan auditor adalah
masa
penugasan
Berdasarkan data yang diperoleh
kantor
dari www.idx.co.id total perusahaan
akuntan publik (KAP) atau partner audit
dalam
mengaudit
sampel
sejak
dengan
Efek Indonesia periode 2011-2013
kliennya.
dengan
Jangka waktu penugasan auditor
publik
Teknik Analisis Data analisis
data
yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
regresi
data
Tabel 1 Hasil Pengujian Normalitas Distri Variabel Nilai Asym busi Penelitian K-S p Sig Norm al Kualitas 1,740 0,005 Tidak Laba Norm al Resiko 0,949 0,328 Norm Sistematis al Komite 3,608 0,000 Dum Audit my Dewan 1,939 0,001 Tidak Komisaris Norm al Kepemilika 1,061 0,210 Norm n al Institusiona l
dengan
kliennya.
Teknik
observasi
Uji Normalitas
dari berapa lama hubungan suatu akuntan
hasil
penelitian sebanyak 142 perusahaan.
merupakan variabel dummy, di lihat
kantor
dalam
manufaktur yang terdaftar di Bursa
lama hubungan suatu kantor akuntan (KAP)
digunakan
penelitian ini yaitu 48 perusahaan
perusahaan go public atau berapa
publik
yang
berganda
dengan persamaan sebagai berikut : DACCit = b0 + b1RS + b2KM + b3KI+b4KA + b5KINST + b6WPKAP +b Dimana : DACCit:Discretionary accruals perusahaan i pada tahun t. B0 : Koefisien Konstanta. RS : Risiko Sistematis. 8
Kepemilika 1,615 0,011 n Manajerial Jangka 3,494 0,000 Waktu Penugasan Sumber : Hasil Pengolahan
Tidak Norm al Dum my
Differenc Negative
-.066
es
Data
Kolmogorov-Smirnov Z
.468
Asymp. Sig. (2-tailed)
.981
a. Test distribution is
dengan SPPS 16.0
Normal.
Pada tabel 1 terdapat tiga variabel yang tidak berdistribusi normal yaitu Pada tabel 2 terlihat bahwa semua
kualitas laba, dewan komisaris dan kepemilikan
manajerial.
Maka
dilakukan uji normalitas selanjutnya
dilakukan
maka
diperoleh
variabel dummy, jadi tidak perlu
hasil
dilakukan
disimpulkan
Extreme Positive
tahapan
Tabel 3 Hasil Pengujian Multikolinieritas Variab Nila el Kesim Tolerance i Indepe pulan VIF nden Risiko Bebas Sistema 1,07 multiko 0,930 tis 5 linearit as Komite Bebas 1,50 Audit 0,664 multiko 7 linearit
48
Absolute
bahwa
Uji Multikolinearitas
Residual
Most
pada
terus dilaksanakan.
ardized
Paramete Std. rsa Deviation
normalitas
pengolahan data lebih lanjut dapat
Unstand
Mean
uji
variabel tersebut. Sehingga dapat
Tabel 2 Hasil Pengujian Normalitas setelah Transform Data One-Sample KolmogorovSmirnov Test
Normal
masing-masing
waktu penugasan auditor adalah
telah
sebagai berikut :
N
karena
Variabel komite audit dan jangka
terlebih dahulu. Berdasarkan hasil yang
normal,
berdistribusi
asymp sig (2-tailed) diatas 0,05.
mentransform variabel kualitas laba
data
penelitian
variabel tersebut telah memiliki nilai
menggunakan uji non-parametrik dan
pengolahan
variabel
.0000000 3.6188285 5 .068 .068
9
Dewan Komisa ris Kepemi likan Institusi onal Kepemi likan Manaje rial Jangka Waktu Penuga san Sumber
0,805
0,604
0,705
0,881 : Hasil
Pada tabel 4 terlihat bahwa nilai
as Bebas 1,24 multiko 2 linearit as Bebas 1,65 multiko 4 linearit as Bebas 1,41 multiko 9 linearit as Bebas 1,13 multiko 5 linearit as Pengolahan Data
Durbin
Watson
dalam
pengujian
yang
dihasilkan
adalah
sebesar
1,750. Model regresi terbebas dari adanya autokorelasi apabila nilai -2 ≤ 1,750
≤
disimpulkan
+2.
Sehingga
bahwa
pada
dapat model
regresi yang akan dibentuk tidak terdeteksi gejala autokorelasi. Uji Heteroskedastisitas Gambar 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
dengan SPPS 16.0 Pada tabel 3 hasil pengujian multikolinearitas
teridentifikasi
masing-masing variabel independen yang
digunakan
telah
memiliki
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Tolerance >10 dan nilai VIF <10. Maka
dapat
disimpulkan
dengan SPPS 16.0
bahwa
Pada gambar 1 dapat dilihat
masing-masing variabel independen
bahwa titik-titik menyebar secara
yang digunakan terbebas dari gejala
acak
multikolinearitas.
tersebar
baik
diatas
maupun dibawah angka 0 pada
Uji Autokorelasi
sumbu Y. Maka dapat disimpulkan
Tabel 4 Hasil Pengujian Autokorelasi Durbin-Watson Kesimpulan 1,750
serta
bahwa
tidak
heteroskedastisitas
terjadi pada
model
Tidak terjadi
regresi, sehingga dapat dilakukan
Autokorelasi
tahapan pengolahan data selanjutnya.
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPPS 16.0
10
Pengujian Hipotesis
F sebesar 4,274 dengan probabilitas
Uji Koefisisen Determinasi ( ) Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Nilai Adjusted R Cut off Square
0,002
0,295
berpengaruh
Variab el Indepe nden Resiko Sistema tis Komite Audit
2
square (R ) sebesar 0,295 yang bermakna bahwa kontribusi variabel
penugasan menjelaskan
corporate
auditor
waktu mampu
kontribusinya
29,5%. Sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji F-Statistik Tabel 6 Hasil Uji Kelayakan Model (F) Nilai Probab Α Kesimp ilitas
4,274
0,002
ulan <
Signifik
0,05 an Sumber : Hasil Pengolahan Data
hasil
Sig
α
3,19 4
0,00 3
< 0,05
2,74 5
0,00 9
< 0,05
Kesim pulan H1 Diteri ma H2 Diteri ma H3 Diteri ma
Berdasarkan hasil pengujian H1
dengan SPPS 16.0 Berdasarkan
Nila it
Dewan 2,26 0,02 > Komisa 3 9 0,05 ris Kepemi likan 0,76 0,44 > H4 Institusi 7 8 0,05 Ditolak onal Kepemi likan 0,45 0,65 > H5 Manaje 8 0 0,05 Ditolak rial Jangka Waktu 0,09 > H6 1,69 Penuga 7 0,05 Ditolak 9 san Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPPS 16.0
dalam
mempengaruhi kualitas laba sebesar
F
variabel
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t
tabel 5 maka dapat nilai adjusted R
jangka
terhadap
Uji t-Statistik
Berdasarkan hasil pengolahan dari
dan
0,05).
dependen.
dengan SPPS 16.0
governance
dari
variabel independen secara simultan
Sumber : Hasil Pengolahan Data
sistematis,
kecil
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
0-1
risiko
(lebih
teridentifikasi
pengolahan
variabel
risiko
sistematis memiliki nilai koefisien
data pada tabel 6 maka didapat nilai
11
regresi -3,194 dan pada pengujian t-
audit berpengaruh positif terhadap
statistik diperoleh nilai signifikan
kualitas laba.
sebesar 0,003 (kecil dari 0,05). Maka dapat
disimpulkan
bahwa
sistematis
berpengaruh
terhadap
tingkat
perusahaan
Hasil pengujian H3 teridentifikasi
risiko
signifikan
kualitas
manufaktur
variabel
komisaris
memiliki
nilai
independen
koefisien
regresi
laba
sebesar 2,263 dan nilai probabilitas
yang
sebesar 0,029 (kecil
dari 0,05)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hasil
komisaris independen berpengaruh
penelitian
penelitian
ini
yang
mendukung
dilakukan
oleh
terhadap
kualitas
laba
Ahmadillah (2013). Namun hasil
perusahaan
penelitian
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
ini
tidak
mendukung
manufaktur
pada
penelitian paramitasari (2011) yang
Hasil
menyatakan bahwa risiko sistematis
penelitian yang pernah dilakukan
berpengaruh
Boediono (2005), Siregar dan Utama
negatif
dan
tidak
signifikan terhadap kualitas laba.
penelitian
ini
yang
mendukung
(2005), Sari (2010), Adriani (2011)
Hasil pengujian H2 teridentifikasi
menyatakan
bahwa
komisaris
variabel komite audit memiliki nilai
independen berpengaruh signifikan
probabilitasnya adalah sebesar 0,009
terhadap kualitas laba.
dengan koefisien regresi 2,745 dan
Hasil pengujian H4 teridentifikasi
nilai probabilitas sebesar 0,009 (kecil
variabel
dari 0,05). Maka dapat disimpulkan
memiliki
bahwa komite audit berpengaruh
sebesar
terhadap
pada
dengan koefisien regresi sebesar
yang
0,767.
perusahaan
kualitas
laba
manufaktur
kepemilikan nilai 0,44
probabilitasnya
(besar
Bahwa
institusional
dari
0,05),
kepemilikan
terdaftar di Bursa efek Indonesia.
instutisional tidak memiliki pengaruh
Hasil penelitian ini mendukung hasil
terhadap
penelitian
perusahaan
dari
Siallagan
dan
kualitas
laba
manufaktur
pada yang
Machfoedz (2006), Khanifah (2007)
terdaftar di Bursa efek Indonesia.
yang membuktikan bahwa komite
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Siregar dan Utama
12
(2005), Muid (2009), Adriani (2011)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
yang
bahwa
Hasil penelitian ini tidak sejalan
instutisional
dengan penelitian Khanifah (2007),
menyatakan
kepemilikan berpengaruh
signifikan
terhadap
Yonatan (2012) yang menunjukan
kualitas laba.
bahwa
Hasil pengujian H5 teridentifikasi variabel
kepemilikan
memiliki
nilai
auditor
manajerial
signifikan
jangka
waktu
penugasan
berpengaruh
signifikan
terhadap kualitas laba.
0,650
(besar dari 0,05) dengan koefisien
KESIMPULAN
regresi sebesar 0,458. Maka dapat
Berdasarkan hasil penelitian yang
disimpulkan
bahwa
kepemilikan
dilakukan, maka dapat disimpulkan
manajerial
tidak
berpengaruh
bahwa variabel risiko sistematis,
signifikan terhadap kualitas laba
komite
pada perusahaan manufaktur yang
independen
terdaftar di Bursa Efek indonesia.
kualitas
Hasil penelitian ini berbeda dengan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
penelitian
dan
Efek Indonesia, variabel kepemilikan
Machoedz (2006), Khanifah (2007),
institusional, kepemilikan manajerial
Muid (2009) membuktikan bahwa
dan jangka waktu penugasan auditor
kepemilikan manajerial berpengaruh
tidak berpengaruh terhadap kualitas
signifikan terhadap kualitas laba.
laba pada perusahaan manufaktur
oleh
Siallagan
Hasil pengujian H6 teridentifikasi
yang
audit
dan
komisaris
berpengaruh
laba
terdaftar
pada
di
terhadap
perusahaan
Bursa
Efek
variabel jangka waktu penugasan
Indonesia. Saran bagi peneliti dimasa
auditor memiliki nilai probabilitas
yang
0,097 (lebih besar 0,05) dengan
memperpanjang periode penelitian
koefisien regresi sebesar -1,699.
karena semakin panjang periode
Maka
penelitian
tentu
jangka waktu penugasan auditor
memperlihatkan
siklus
tidak
situasi ekonomi yang lebih luas,
dapat
disimpulkan
berpengaruh
terhadap perusahaan
kualitas
bahwa
signifikan laba
manufaktur
akan
datang
untuk
akan perubahan
pada
menambah variabel lain yang juga
yang
dapat mempengaruhi kualitas laba
13
seperti ukuran kantor akuntan publik
Simposium
dan kesempatan bertumbuh.
Akuntansi VII Solo. Ghozali,
Irma,
Imam,
2013.
“aplikasi
Analisis Multivariate dengan
DAFTAR PUSTAKA Adriani,
Nasional
2011.
“Pengaruh
Program IBM SPSS 19”, BP
Investment Opportunity Set dan
Universitas
Corporate
Mekanisme
Diponegoro,
Semarang.
Governance Terhadap Kualitas
Jensen,
Michael
C.
Dan
W.H.
Laba dan Nilai Perusahaan”,
Meckling. 1976. Theory of the
Universitas
Firm : Manajerial Behavior,
Diponegoro
Agency Cost and Ownership
Semarang.
Strukture.
Ahmadillah, Haris, 2013. “Pengaruh Leverage,
Risiko
Nilai
Of
Financial Economics 3.
sistematis
dan Kualitas Auditor Terhadap Relevansi
Journal
Khanifah, 2007. “Pengaruh Masa
Laba
Penugasan
Kantor
Akuntan
Akuntansi”, Universitas Negeri
Publik,
Padang.
Manajemen, Dan Keberadaan
Amelia,
Novi,
2013.
Risiko
“Pengaruh
sistematis
kesempatan
Komite
Indonesia”,
bertumbuh
Ekonomi Jurusan Akuntansi, Semarang.
Bursa Skripsi
Muid,
Gideon
dul,
2009.
“Pengaruh Corporate
Efek
Mekanisme
tidak
governance terhadap Kualitas
dipublikasikan. Boediono,
Terhadap
Kualitas Laba”, Sripsi Fakultas
perusahaan manufaktur yang di
Audit
dan
terhadap kualitas laba pada
terdaftar
Kepemilikan
Laba”, Fokus Ekonomi, Vol. 4 SB,
2005.
No.2.
“Kualitas laba: Studi Pengaruh
Paramitasari, Ratih, 2011. “Pengaruh
Corporate
Risiko Sistematis dan risiko
Mekanisme Governance
dan
dampak
tidak
Manajemen
Laba
dengan
Expected
Menggunakan Analisis Jalur”,
Sistematis Return
Terhadap Portofolio
Saham Perusahaan Manufaktur
14
yang Terdaftar di Bursa Efek
Perusahaan”,
Indonesia”, Universitas Sebelas
Nasional Akuntansi IX padang.
Maret.
Siregar,
Paulus, Christian, 2011. Analisis Faktor-faktor
Sylvia
Siddharta
yang
Simposium
Veronica Utama,
dan
2005.
“
Pengaruh
Struktur
mempengaruhi Kualitas Laba,
Kepemilikan,
Ukuran
Universitas
Perusahaan,
Diponegoro
dan
Corporate
Semarang. Sari, Tahayu dan Ridwan M, 2010.
governance
Terhadap Pengelolaan Laba,
Corporate
“Pengaruh
Praktek
Simposium
Governance terhadap tingkat
Nasional
Akuntansi VIII.
Perataan Laba Pada Perusahaan
Website : www.idx.co.id
Manufaktur yang Listed di
Yonatan, Yustina, 2012. “Pengaruh
BEI”, Jurnal Akuntansi dan
Masa
Keuangan Volume 2 No. 4.
Akuntan Publik, Kepemilikan
Universitas
Manajerial, dan ukuran Kantor
Brawijaya,
Malang.
Akuntan
Penugasan
Publik
Kantor
Terhadap
Siallangan, Hamonangan dan Mas’ud
Kualitas Laba”. Jurnal Ilmiah
Machfoedz, 2006, “Mekanisme
Mahasiswa Akuntansi Vo. 1
Corporate
No. 4. Universitas Universitas
Kualitas
Governance, Laba,
dan
Nilai
Widya
15
Mandala
Surabaya.