PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI ARUS KAS, LABA BERSIH DAN NILAI PASAR TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA INDUSTRI KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2013)
Robby 𝐒𝐞𝐭𝐢𝐚𝐝𝐢𝟏 Mukhlizul 𝐇𝐚𝐦𝐝𝐢𝟏 , Yunilm𝐚𝟏 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta ¹Email :
[email protected] Abstract This study aimed to determine the effect of cash flow information from cash flows net income, and the market value of the abnormal stock returns in the financial industry listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). This study classified causative research. The population in this study is the entire financial industry listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2009 to 2013. While the sample is determined by using purposive sampling method in order to obtain 25 industrial samples. The method of analysis used in this study using multiple regression analysis. Data used in this study used secondary data obtained from the official website: http//www.idx.co.id. Based on the results of multiple regression analysis with a significance level of 5% and 10%, then the results of this study concluded that the variable operating cash flow, net income and market value significantly influence abnormal stock returns, while the variable cash flows of investment, and financing cash flow does not have a significant effect to abnormal stock returns. Keywords : Abnormal Stock Return, Cash Flow, net income, and Market Value
mencapai harga keseimbangan yang baru
Pendahuluan Sumber
informasi
dapat
merupakan hal yang sangat penting. Pasar
berperan penting dalam berinvestasi di
yang efisien ialah jika pasar akan bereaksi
pasar modal adalah laporan keuangan yang
dengan cepat dan akurat untuk dapat
dipublikasikan oleh setiap perusahaan yang
mencapai harga keseimbangan yang baru
telah going public. Investor membutuhkan
yang sepenuhnya mencerminkan informasi
informasi dalam laporan keuangan yang
yang tersedia. Pasar yang efisien dapat di
mendukung
dapat
uji dengan melihat return tidak wajar atau
investasinya
abnormal return yang terjadi. Suatu pasar
keputusan
memaksimalkan
utilitas
yang
agar
(Darmadji, 2001). Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk dapat
dikatakan tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati return tidak normal dalam jangka waktu yang tidak singkat (Jogiyanto,2010). 1
Return merupakan salah satu faktor
investasi
dan
kredit.
Penelitian
ini
yang memotivasi investor menanggung
menggunakan laba bersih yang terdapat
risiko atas investasi yang telah dilakukan.
dalam
Jika semakin besar return yang dihasilkan
Laporan laba bersih (Net Income/Net
suatu
akan
Earning Statement) menjadi bahan kajian
semakin besar pula daya tarik investasi
yang sangat penting untuk menganalisis
tersebut.
perlu
kinerja perusahaan yang terdaftar di BEI.
yang
Dalam analisis fundamental menggunakan
investasinya
laba bersih untuk memperkirakan apakah
investasi
tersebut,
Investor
juga
memperhitungkan
faktor
dimiliki
setiap
dari
maka
risiko
(Tandelilin, 2010).
return normal yang proporsional dengan pengorbanan yang dikeluarkan. Namun, yang
keuangan
perusahaan.
sebuah saham perusahaan layak dibeli.
Umumya, investor mengharapkan
investor
laporan
canggih
(sophisticated)
dapat memperoleh return aktual melebihi return normal. Return ini disebut abnormal return, yaitu terjadi dari selisih antara return yang sesungguhnya terjadi (actual return) dengan return yang diharapkan oleh investor (expected return) (Sidik, 2008).
Asumsi yang digunakan kemudian adalah bahwa
data
akuntansi
menggambarkan
nilai
tersebut fundamental
perusahaan dan arah perubahannya, maka seharusnya informasi akuntansi tersebut berdampak terhadap saham perusahaan (Beaver dkk,1997). Selain infromasi
informasi
dari
arus
kas
dari
laba,
juga
dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.
Ketersediaan
laporan arus kas, para pemakai laporan Parameter kinerja perusahaan yang
mendapat
perhatian
utama
dari
para
investor dan kreditor dalam membaca dan
keuangan
melakukan
penilaian
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
menilai laporan keuangan ini adalah laba dan arus kas. Informasi laba
dapat
Laporan arus kas harus melaporkan
dapat
arus kas selama periode tertentu dan
digunakan oleh investor untuk menilai
diklasifikasikan menurut arus kas operasi,
kinerja suatu perusahaan. Parawiyati dan
investasi, dan pendanaan. Arus kas operasi
Baridwan
merupakan
(1998)
menyatakan
bahwa
kegiatan
operasi
yang
pentingnya informasi laba selain untuk
melibatkan pengaruh kas dari transaksi
menilai kinerja manajemen dapat pula
yang
digunakan untuk membantu mengestimasi
bersih. Arus kas investasi merupakan
kemampuan laba serta menaksir resiko
aliran kas masuk dan aliran kas keluar
mengakibatkan
penentuan
laba
2
perusahaan dalam kegiatan berinvestasi
kas operasi, investasi, pendanaan, laba dan
pada aktiva tetap maupun surat-surat
ukuran perusahaan terhadap abnormal
berharga perusahaan. Arus kas pendanaan
return saham. Namun terdapat perbedaan
merupakan arus kas yang melibatkan pos-
yakni penambahan variabel independen
pos dari kewajiban dan ekuitas pemegang
yaitu nilai pasar karena menurut penelitian
saham.
yang Selain dari laba dan arus kas
perusahaan,
para
pemakai
laporan
keuangan juga perlu mempertimbangkan karakteristik lain dari laporan keuangan
dilakukan
oleh
Abid
(2013)
menunjukan bahwa nilai pasar tidak berpengaruh signifikan
secara
signifikan
terhadap
abnormal
dan return
saham.
perusahaan. Nilai pasar dapat dijadikan
Penelitian ini menggunakan teori
sebagai salah satu dasar pertimbangan
sinyal untuk memberikan hubungan antara
dalam pengambilan keputusan investasi.
informasi arus kas, laba bersih, dan nilai
Nilai pasar adalah harga saham yang
pasar terhadap abnormal return. Teori
terjadi di pasar bursa pada saat tertentu
sinyal
yang
memperhitungkan kenyataan bahwa orang
ditentukan
(Hartono,2009).
oleh
pelaku
Sedangkan
pasar
menurut
dalam
dikembangkan
(insiders)
perusahaan
untuk
pada
Sunariyah (2006) menyatakan bahwa nilai
umumnya memiliki informasi yang lebih
pasar saham (market value) adalah harga
baik dan lebih cepat berkaitan dengan
suatu saham pada pasar yang sedang
kondisi mutakhir dan prospek perusahaan
berlangsung
dibandingkan
di
bursa
efek.
Apabila
dengan
investor
luar
perdagangan pada bursa efek telah tutup,
(Zainal,2005). Kandungan dari informasi
maka harga pasar yang akan diambil
arus kas yang terdiri dari tiga komponen
adalah harga penutupannya (closing price).
aktivitas yaitu arus kas operasi, investasi,
Untuk mendapatkan jumlah nilai pasar
dan pendanaan dapat memberikan sinyal
(market value) suatu saham yaitu dengan
bagi investor dalam menentukan kinerja
melihat harga saham penutupan dari
perusahaan
perusahaan tersebut.
volume perdagangan saham.
sehingga
tercermin
pada
Penelitian ini merupakan replikasi
Berdasarkan uraian latar belakang
dari penelitian Nurhidayah dan Djam’an
di atas, maka dapat dibuat rumusan
(2011). Penelitian ini juga merupakan
masalah dalam penelitian ini yaitu :
pengembangan studi terdahulu dengan menguji kandungan informasi laporan arus 3
1. Apakah
terdapat
pengaruh
sebanyak
25
perusahaan.
Teknik
kandungan informasi arus kas dari
pengambilan sampel dalam penelitian ini
operasi terhadap abnormal return
adalah menggunakan purposive sampling,
saham?
yang merupakan tipe pemilihan sampel
2. Apakah
terdapat
pengaruh
secara tidak acak yang informasinya
kandungan informasi arus kas dari
menggunakan
investasi terhadap abnormal return
(umumnya disesuaikan dengan tujuan atau
saham?
masalah dalam penelitian), dengan kriteria
3. Apakah
terdapat
pengaruh
kandungan informasi arus kas dari pendanaan
terhadap
abnormal
return saham? 4. Apakah
terdapat
pengaruh
kandungan informasi laba bersih terhadap abnormal return saham? 5. Apakah
terdapat
pengaruh
pertimbangan
tertentu
yaitu : 1. Industri yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) khusus pada sektor industri keuangan. 2. Industri
yang
melaporkan
laporan
keuangan yang telah di audit berturutturut dari tahun 2009-2013. Jenis data yang digunakan dalam
kandungan infromasi nilai pasar terhadap abnormal return saham?.
penelitian ini yaitu menggunakan data
Berdasarkan perumusan masalah di
sekunder yang diperoleh dari situs resmi
atas, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris kandungan informasi arus kas operasi,
investasi
pendanaan, laba bersih, dan nilai pasar terhadap abnormal return saham.
BEI,http//www.idx.co.id . Abnomal return dalam penelitian ini didefinisikan sebagai selisih antara return actual
dan
(expected
return
return)
yang
yang
diharapkan
dapat
terjadi
sebelum informasi resmi diterbitkan atau
Metodologi dalam
telah terjadi kebocoran informasi (leakage
penelitian ini adalah perusahaan yang
of information) sesudah informasi resmi
bergerak di sektor industri keuangan yang
diterbitkan.
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dihitung dengan langkah-langkah sebagai
pada tahun 2009-2013. Populasi yang akan
berikut :
Populasi
yang
terdapat
dijadikan sampel adalah populasi yang telah memenuhi kriteria yang dipakai dalam
pengambilan
sampel,
Abnormal
return
dapat
a. Menghitung Actual Return (realized return) saham
yaitu 4
Actual return merupakan return yang terjadi
pada
merupakan
waktu
selisih
ke-t,
harga
E[𝑅𝑖,𝑡 ] = 𝑅𝑚,𝑡
yang
sekarang
Dimana :
terhadap harga sebelumnya. Rumus
𝑅𝑚
dari actual return (Jogiyanto,2010)
,𝑡=
adalah sebagai berikut :
𝑅
𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡− 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡−1 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
Keterangan : 𝑃 𝑖𝑡 − 𝑃 𝑖𝑡 −1 𝑖𝑡= 𝑃 𝑖𝑡 −1
𝑅𝑚,𝑡
: Actual return pasar yang
Dimana : Rit
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡
: Indeks harga saham
I pada hari ke-t
gabungan yang terjadi
: harga saham penutupan
pada periode peristiwa
perusahaan I pada hari ke-t Pit-1
ke-t. 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 :
: harga saham penutupan
Ekspektasi
adalah return yang diharapkan akan diperoleh
investor
Sedangkan
return
c. Menghitung Abnormal Return Abnormal return saham merupakan
Return ekspektasi (expected return)
mendatang. realisasi
yang
selisih antara return aktual dengan return ekspektasi (Tandelilin,2010). Abnormal
sifatnya
adalah
belum
terjadi. Dalam penelitian ini return dihitung
dengan
menggunakan model pasar yang telah disesuaikan (market adjusted model). Return saham yang diestimasi sama return
Menghitung
pasar expected
(Tandelilin,2010) :
harian. return
return
dihitung
dengan
rumus sebagai berikut :
sifatnya adalah sudah terjadi, return
dengan
saham
ke-t. Return
(expected return) saham
ekspektasi
harga
pada periode peristiwa
t-1
ekspektasi
Indeks
gabungan yang terjadi
perusahaan I pada hari ke
b. Menghitung
pada
periode peristiwa ke-t. : actual return perusahaan
Pit
terjadi
𝐴𝑅𝑖𝑡 = 𝑅𝑖𝑡 − 𝑅𝑚𝑡 Dimana : 𝐴𝑅𝑖𝑡 = abnormal return saham I pada periode ke –t. 𝑅𝑖𝑡
=
actual return saham I pada periode ke –t.
𝑅𝑚𝑡
= return
return)
pasar saham
(expected I
pada
periode ke-t. 5
Sedangkan arus kas operasi diproxy
𝜀1
: Kesalahan pengganggu (variabel-
dari total arus kas operasi yang terdapat
variabel independen lain yang
dalam laporan keuangan, arus kas investasi
tidak diukur dalam penelitian yang
diproxy dari total arus kas investasi yang
mempunyai
terdapat dalam laporan keuangan, arus kas
variabel dependen).
pendanaan diproxy dari total arus kas pendanaan yang terdapat dalam laporan keuangan, laba bersih diproxy dari total laba bersih yang terdapat dalam laporan keuangan, dan nilai pasar diproxy dengan melihat harga saham penutupan dari perusahaan.
pengaruh
terhadap
Sebelum melakukan regresi data, terlebih asumsi
dahulu klasik
dilakukan yang
pengujian
terdiri
atas
uji
normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Hasil dan Pembahasan
Metode Analisis Data Pengujian
Metode hipotesis
dapat
dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan persamaan berikut : Y = α + 𝛽1 𝑥1 + 𝛽2 𝑥2 + 𝛽3 𝑥3 +𝛽4 𝑥4 + 𝛽5 𝑥5 + 𝜀1
analisis
data
yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu uji asumsi
klasik
multikolinieritas,
(uji
normalitas,
autokorelasi,
uji
heteroskedastisitas), uji F, uji R² dan uji t. Adapun
pengujian
hipotesis
dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda.
Dimana : Y
: Abnormal return
α
: Konstanta
𝛽1….. 𝛽5 : Koefisien regresi masing-masing variabel independen
Uji Normalitas Pengujian
normalitas
dilakukan
dengan
menggunakan
sample
Kolmogorov
Smirnov
dapat One (KS).
Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan > 0.05 maka dapat dikatakan distribusi
𝑋1
: Arus kas operasi
𝑋2
: Arus kas investasi
𝑋3
: Arus kas pendanaan
𝑋4
: Laba bersih
𝑋5
: Nilai pasar
data normal. Hasil uji normalitas data dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
6
Tabel 2
Tabel 1 Variabel
Ln_
Ln_
Ln_
Ln_
Ln_
Ln_
AR
CO
CI
CP
PM
MV
Asymp.
0,32
0,66
0,38
0,27
0,37
0,34
Sig.
5
8
1
0
7
3
(2-
tailed)
Collinearity Statistic No Variabel Tolerance VIF 1 Ln_CO 0,405 2,472 2 Ln_CI 0,423 2,362 3 Ln_CP 0,322 3,102 4 Ln_PM 0,211 4,741 5 Ln_MV 0,486 2,056 Sumber : Data diolah, 2015 Dari tabel 2 menunjukkan bahwa
Sumber : Data diolah, 2015
semua variabel memiliki nilai Tolerance Berdasarkan tabel 1 di atas, setelah dilakukan logaritma natural terhadap setiap variabel, dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas menunjukkan nilai asymp sig (2 tailed) lebih besar dari 0,05 yang berarti
diatas 0,1 dan Variance Information Factor (VIF) kurang dari 0,1. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa tidak ada gejala multikolinieritas antar semua variabel yang terdapat dalam variabel penelitian.
bahwa semua variabel telah berdistribusi Uji Heteroskedastisitas
dengan normal.
Hasil uji heteroskedastisitas dapat
Uji Multikolinieritas
dilihat pada tabel dibawah ini : Gejala multikolinieritas ditandai dengan diantara
adanya variabel
hubungan
yang
independen
(bebas)
dalam suatu persamaan regresi. Jika dalam suatu persamaan regresi terdapat gejala multikolinieritas, maka akan menyebabkan ketidakpastian
perkiraan,
Tabel 3
kuat
sehingga
kesimpulan yang dapat diambil kurang tepat. Model regresi yang dinyatakan bebas dari gejala multikolinieritas adalah apabila
Variabel
Nilai Signifikansi
Ln_CO
0,894
Ln_CI
0,896
Ln_CP
0,695
Ln_PM
0,962
Ln_MV
0,566
Sumber : Data diolah, 2105
nilai Tolerance ≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10.
Berdasarkan tabel 3 diatas, apabila
Hasil Pengujian asumsi multikolinieritas
hasilnya sig > 0,05 maka tidak terdapat
untuk variabel penelitian ini dapat dilihat
gejala heteroskedastisitas, dan model yang
berdasarkan nilai VIF dan nilai Tolerance
baik adalah model yang tidak terjadi
sebagai berikut :
heteroskedastisitas.
Nilai
signifikan 7
Dari hasil tabel 5 diatas, diketahui
variabel Ln_CO, Ln_CI, Ln_CP, Ln_PM, dan Ln_MV di atas α 5%, yang artinya,
nilai
signifikansi 0,040 < 0,05 (tingkat
tidak ada satu pun variabel independen yang
tidak
signifikan.
jadi
dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari gejala heterokedastisitas.
signifikan
digunakan)
yang
menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel
Uji Autokorelasi
yang
independen
(Ln_CO,
Ln_CI,
Ln_CP, Ln_PM, dan Ln_MV) berpengaruh
Hasil uji autokorelasi untuk semua variabel bisa dilihat pada tabel 4 dibawah
positif dan signifikan terhadap abnormal return (AR).
ini : Tabel 4
Uji Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )
Model
Durbin-Watson
1
2,129
Hasil uji 𝑅 2 dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini :
Sumber : Data diolah, 2015 Berdasarkan hasil pengujian pada
Tabel 6
tabel 4 didapatkan nilai Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 2,129, sedangkan
Model
R
R Square
nilai dU yaitu 1,780 dan dL sebesar 1,571;
R Square
4 – dU = 2,220 ; dan 4 – dL = 2,429; maka 1
dapat disimpulkan bahwa DW-test terletak pada daerah uji. Sehingga kesimpulannya
Adjusted
0,303𝑎
0,092
0,054
Sumber : Data diolah, 2015
adalah uji autokorelasi terpenuhi. Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui
Uji F-Statistik Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini :
bahwa nilai Adjusted 𝑅 2 yang diperoleh sebesar 0,054. Ini berarti bahwa abnormal
Tabel 5 Model
F
Sig
1
2,412
0,040𝑎
Sumber : Data diolah, 2015
return
pada industri keuangan yang
terdaftar di BEI periode 2009-2013 dapat dijelaskan oleh variabel bebas dalam penelitian ini sebesar 5,4%. Sisanya 94,6%
8
lagi ditentukan oleh variabel lain yang
1,979, dengan signifikansi 0,078 < 0,1. Hal ini berarti bahwa arus kas operasi
tidak dianalisis dalam
berpengaruh positif dan signifikan berada pada tingkat signifikan α = 0,1
penelitian ini.
terhadap abnormal return, Uji Hipotesis (Uji t)
Dengan
demikian disimpulkan bahwa hipotesis pertama (𝐻1 ) diterima (𝐻0 ditolak).
Hasil uji hipotesis (uji t) dapat
makna bahwa investor menganggap
dilihat pada tabel 7 dibawah ini : Tabel 7 Hasil Pengujian Hipotesis Koefisien Variabel
Regresi
Constanta
0.465
(Ln_CO)
0.063
(Ln_CI)
-0.014
Sig
α
0.078
0.662
0,1
investasi
tidak
dari
cukup
aktivitas informatif
sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
0,05
Signifikan
aktivitas investasi perusahaan tidak
Tidak
mampu berpengaruh pada peningkatan
Signifikan Tidak
nilai return. Investor dalam hal ini tidak melihat pelaporan arus kas dari
0,05
Signifikan
(Ln_PM)
-0.104
0.03
0,05
Signifikan
(Ln_MV)
0.141
0.008
0,05
Signifikan
0.092
kas
besar kecilnya nilai arus kas dari
0.871
R-Square
arus
Hal ini juga mengasumsikan bahwa
-0.006
0.000
informasi
Kesimpulan
(Ln_CP)
F-Prob
Hasil pengujian ini memberikan
Sumber :Data diolah, 2015 Berdasarkan hasil olahan data pada
aktivitas
investasi
informasi
yang
yang
berisikan
termasuk
kedalam
setara kas sebagai informasi yang dapat digunakan
untuk
pengambilan
keputusan investasinya.
tabel diatas, maka dapat dilihat pengaruh Penelitian
antara variabel arus kas operasi, investasi, pendanaan, laba bersih, dan nilai pasar terhadap abnormal return secara parsial adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh arus kas operasi terhadap abnormal return saham. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa koefisien β arus kas operasi bernilai positif sebesar 0,063 dan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 1,778 <
penelitian
ini
yang
sejalan
dengan
dilakukan
oleh
Adiniratama (2012), yang menyatakan hasil bahwa arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap return saham, dan
menentang
penelitian
yang
dilakukan oleh Sulaiman (2009), yang menyatakan berpengaruh abnormal
arus
kas
investasi
signifikan
terhadap
return
saham,
serta 9
penelitian oleh Nurhidayah (2011), yang menyatakan arus kas investasi berpengaruh
signifikan
dalam hal ini tidak melihat pelaporan arus kas dari aktivitas investasi yang
terhadap berisikan
abnormal return. 2. Pengaruh arus kas investasi terhadap
informasi
yang
termasuk kedalam setara kas sebagai suatu informasi yang dapat digunakan
abnormal return saham. Pada tabel diatas
tentang
dapat dilihat
bahwa nilai koefisien β arus kas investasi bernilai positif sebesar -0,014
untuk
pengambilan
keputusan
investasinya dalam perusahaan.
dan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu -0,439 <
Penelitian
ini
sejalan
dengan
1,979, dengan signifikansi 0,333 > 0,05. Hal ini berarti bahwa arus kas
penelitian
yang
dilakukan
oleh
investasi berpengaruh negatif dan tidak
Adiniratama (2012), yang menyatakan
signifikan terhadap abnormal return,
hasil bahwa arus kas investasi tidak
dengan demikian hipotesis kedua (𝐻2 ) ditolak (𝐻0 diterima).
berpengaruh terhadap return saham, dan
Dari
hasil
data
olahan
menentang
penelitian
yang
diatas dilakukan oleh Sulaiman (2009), yang
menunjukkan bahwa informasi yang menyatakan terkandung
dalam
arus
kas
arus
kas
investasi
signifikan
terhadap
dari berpengaruh
aktivitas investasi yang dipublikasikan abnormal
return
saham,
serta
dalam laporan keuangan, menganggap penelitian oleh Nurhidayah (2011), informasi
arus
investasi
tidak
kas
dari
aktivitas yang menyatakan arus kas investasi
cukup
informatif berpengaruh
signifikan
terhadap
sebagai alat ukur kinerja perusahaan. abnormal return. Hal ini juga mengasumsikan bahwa besar kecilnya nilai arus kas dari aktivitas investasi perusahaan belum
3. Pengaruh arus kas pendanaan terhadap abnormal return saham. Pada tabel diatas diketahui nilai
mampu
mempengaruhi
peningkatan
nilai
return.
terhadap
koefisien β
Investor
bernilai negatif -0,006 dan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
arus kas pendanaan
10
< 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu -0,162 < 1,979, dengan
Dapat dilihat pada tabel diatas
signifikansi 0,871 > 0,05. Hal ini
bahwa nilai koefisien β laba bersih
berarti bahwa arus kas pendanaan
bernilai negatif sebesar -0,104 dan nilai
berpengaruh
tidak
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu -2,198 < 1,979,
signifikan terhadap abnormal return,
dengan signifikansi 0,030 > 0,05. Hal
dengan demikian hipotesis ketiga (𝐻3 )
ini
ditolak (𝐻0 diterima).
berpengaruh negatif dan signifikan
negatif
dan
Tidak berpengaruhnya arus kas pendanaan
dimungkinkan
karena
investor beranggapan bahwa struktur
berarti
bahwa
laba
bersih
terhadap abnormal return, dengan demikian
hipotesis
keempat
(𝐻4 )
diterima (𝐻0 ditolak).
modal dan pembagian dividen yang
Hasil pengujian ini memberikan
terdapat dalam arus kas pendanaan
makna bahwa informasi yang diperoleh
tidak
relevan
alat
ukur
dari laba bersih yang dipublikasikan
selain
itu,
dalam laporan keuangan menunjukan
dimungkinkan pasar bereaksi negatif
jika investor menganggap informasi
terhadap
penerbitan
laba bersih cukup informatif sebagai
utang, sehingga memberikan sinyal
alat ukur kinerja perusahaan. Laba
yang kurang baik untuk menaksir arus
yang besar akan berpengaruh terhadap
kas.
return
penilaian
sebagai
perusahaan.
pengumuman
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
yang
dilakukan
oleh
Sulaiman (2009), yang menyatakan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh tidak signifikan terhadap abnormal return saham dan menolak penelitian
yang
dilakukan
oleh
menanamkan
laba
modalnya
dalam
perusahaan. Hasil dalam penelitian ini sesuai dengan yang telah dilakukan oleh
bahwa
4. Pengaruh
dan
saham merupakan balas jasa yang telah
pendanaan return saham.
laba
bagi para investor atau pemegang
Daniati
terhadap
karena
keuntungan yang diperoleh perusahaan
Adiniratama yang menyatakan arus kas berpengaruh
saham
(2006),
yang
informasi
menyatakan
laba
secara
berpengaruh signifikan terhadap return bersih
abnormal return saham.
terhadap
saham, dan menolak penelitian yang dilakukan oleh Adiniratama (2012), yang menyatakan bahwa laba tidak
11
berpengaruh terhadap return saham
tinggi,
perusahaan.
berpengaruh signifikan terhadap return
5. Pengaruh
nilai
pasar
terhadap
hal
ini
juga
akan
saham.
abnormal return saham. Hipotesis
dan
Penelitian
ini
sejalan
dengan
kelima
menyebutkan
penelitian yang dilakukan oleh Irsandi
pasar
berpengaruh
(2013) menyatakan bahwa nilai pasar
terhadap abnormal return pada industri
berpengaruh terhadap return saham
keuangan yang terdaftar di BEI. Pada
dan memiliki hubungan yang positif.
Tabel diatas dapat diketahui bahwa
Sedangkan bertolak belakang dengan
nilai koefisien β nilai pasar bernilai
penelitian yang dilakukan oleh Larasati
positif sebesar 0,141 dan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
(2014) menyatakan bahwa nilai pasar
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 2,688 > 1,979, dengan
tidak berpengaruh secara signifikan
signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini
terhadap abnormal return saham.
bahwa
nilai
berarti bahwa nilai pasar berpengaruh positif
dan
signifikan
Kesimpulan
terhadap
abnormal return, dengan demikian hipotesis kelima (𝐻5 ) diterima (𝐻0 ditolak).
Berdasarkan pendahuluan, kajian teori
dan
pengolahan
serta
pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,
Hasil pengujian ini memberikan
data
kesimpulan
maka yaitu
dapat arus
ditarik
kas
operasi
makna bahwa informasi yang diperoleh
berpengaruh positif dan signifikan pada α
dari nilai pasar yang diproksikan
= 10%, laba bersih dan nilai pasar pada α =
dengan harga pasar saham penutupan
5% terhadap abnormal return saham pada
dari
yang
industri keuangan yang terdaftar di BEI
laporan
periode 2009-2013. Sedangkan arus kas
sebuah
perusahaan
dipublikasikan
dalam
keuangan menunjukan bahwa investor
investasi
menganggap informasi yang diperoleh
berpengaruh negatif dan tidak signifikan
dari nilai pasar cukup informatif
terhadap abnormal return saham pada
sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
industri keuangan yang terdaftar di BEI
Asumsi dari para investor bahwa
periode 2009-2013.
perusahaan yang memiliki harga saham penutupan
rendah
dibandingkan
lebih
dengan
profitable perusahaan
dan
arus
kas
pendanaan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan diberikan
sebelumnya, beberapa
saran
maka yaitu
dapat bagi
dengan harga saham penutupan yang 12
peneliti selanjutnya, akan lebih baik jika
Journal
dalam penelitiannya menambah jumlah
Economics (23) 53-81.
sampel penelitian dengan membandingkan industri keuangan dan non keuangan serta
Daniati,
Ninna
Perusahaan
akurat.
Return
Saran bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan
pendukung
lainnya
variabel
seperti
karena
Darmadji,
ukuran
terhadap
Terhadap
Saham.
Expected Simposium
Tjiptono,
dan
Fakhruddin.
Pendekatan Tanya Jawab. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
penelitian ini variabel arus kas operasi,
berpengaruh
2006.
2001. Pasar Modal Di Indonesia:
dalam
laba bersih dan nilai pasar yang dapat
Suhairi.
Nasional Akuntansi IX. Padang.
perusahaan, ROA, ROE, dan leverage penelitiannya,
dan
&
Arus Kas, Laba Kotor, dan Size
lama agar hasil pengujiannya bisa lebih
mencoba
Accounting
Pengaruh Kandungan Informasi
menambahkan jumlah periode yang lebih
dalam
of
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
pengambilan
SPSS 21. Semarang: Universitas
keputusan investasi.
Diponegoro. DAFTAR PUSTAKA Abid,
Muhammad Analisis
Talkhisul.
2013.
Faktor-faktor
yang
Hartono. 2009. Pengaruh Pengumuman Right
Pada
Panjang
Kinerja
Penawaran
Kinerja
Efek
Indonesia.
Jurnal
Akmenika. Vol.4. Oktober 2009.
Umum
Diponegoro. Semarang. Arifin, Zainal. 2005. Teori Keuangan dan Modal.
Bursa
Jangka
Perdana (IPO). Skripsi Universitas
Pasar
Terhadap
Saham dan Likuiditas Saham di
Mempengaruhi Abnormal Return Saham
Issue
Yogyakarta:
EKONISIA. Beaver W.H., M.L McAnally C. H. Stinson. 1997. The Information Content of Earnings and Prices: A Simulenous Equations Approach.
Idx.
2014.
Prospektus
Tahunan
dan
Laporan
Perusahaan
yang
Terdaftar di BEI. http:// www. idx.co.id.
Diakses
tanggal
18
Desember 2014. 19:24. Irsandy, Griya Sumarsana. 2013. Pengaruh Nilai Saham
Pasar di
Indonesia.
Terhadap LQ45 Skripsi
Bursa
Return Efek
Universitas
Pendidikan Indonesia. Bandung. 13
Jundan
Adiniratama.
2012.
Pengaruh
Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 1. No.1 (Januari).
Informasi Laba, Arus Kas, dan Size Perusahaan
Terhadap
Return
Saham. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan
dan Humanika JINAH. Vol. 2.
dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Sidik,
Cahyasuci. Kandungan
Kotor, Ukuran Perusahaan dan
Malang.
Nilai Pasar Terhadap Abnormal return Saham. Skripsi Universitas Ali
haji.
TanjungPinang.
Incremental
Information
Content of Cash-Flow Component. of
Accounting
and
Economics 13. North Holland. Nurhidayah, Djam’an. 2011. Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas, Laba dan Ukuran Perusahaan Terhadap Abnormal Return Saham. Jurnal
dan
Terhadap
Sulaiman,
Abnormal
Universitas
Shidiq.
Return.
Brawijaya
2009.
Pengaruh
Laporan Arus Kas dan Leverage Ratio Terhadap Abnormal Return
Baridwan.
Pada
Jakarta
Islamic
Index.
Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Sunariyah.
2004.
Modal.
Pengetahuan Edisi
Pasar
Keempat.
Yogyakarta: AMP YKPN. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kansius. Tjiptowati dan Endang Irianti. 2008.
Riset Akuntansi Indonesia. Parawiyati
Laba,
Saham Perusahaan yang Terdaftar
Livnat, Joshua dan Paul Zarowin. 1990.
Journal
Informasi
Cummulative Skripsi
The
Pengaruh
Komponen Arus Kas, dan Ukuran
Informasi Laporan Arus Kas, Laba
Raja
2008.
Perusahaan
Larasati dan Sunarto. 2014. Pengaruh
Maritim
Portofolio.
Jakarta: Erlangga.
No.1. Singaraja. Jogiyanto, Hartono. 2010. Teori Portofolio
Manajemen
1998.
Kemampuan Laba dan Arus Kas Dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Perusahaan GO Publik Di
Pengaruh Kandungan Informasi Arus
Kas,dan
Terhadap Saham.
Laba
Harga
Akuntansi
dan
Simposium
Return Nasional
Akuntansi.
14
15