MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PROJECT HOPE TENT ANG KESEHATAN PEKERJA PEREMPUAN DI TEMPAT KERJA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, selanjutnya disebut "KEMENKES", dan Project HOPE, The People to People Health Foundation Incorporation, selanjutnya disebut "Project HOPE", selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai "Para Pihak". MENGINGAT bahwa Project HOPE adalah lembaga intemasional non-pemerintah yang bersifat non sektarian, non-politik dan nir-laba.
BERKEINGINAN untuk mendukung kerjasama antara Para Pihak dalam program Kesehatan pekerja perempuan di tempat kerja; SESUAI dengan peraturan perundang-undangan, dan kebijakan-kebijakan serta prosedur Pemerintah Republik Indonesia yang berlaku tentang kerjasama teknik luar negeri. TELAH MENCAPAI suatu pengertian sebagai berikut:
PASAL1 TUJUAN KERJASAMA Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian (MSP) ini adalah untuk mengatasi isu-isu kesehatan yang berdampak pada kesakitan dan kematian ibu pada perempuan pekerja pabrik di Indonesia PASAL 2 RUANG LINGKUP KERJASAMA Para Pihak sepakat untuk bekerja sama pada bidang-bidang sebagai berikut: 1.
Peningkatan pengetahuan dan perilaku kesehatan
yang berkaitan dengan Keluarga
Berencana (KB), Kesehatan lbu, gizi, kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit
2.
Peningkatan keterampilan tenaga kesehatan profesional yang bekerja di tempat kerja
3.
Pengembangan model pelayanan kesehatan pekerja perempuan di pabrik
4.
Peningkatan hubungan dan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau di luar tempat kerja
5.
Peningkatan manajemen dan kebijakan lingkungan pabrik untuk keberlangsungan peningkatan pelayanan dan perilaku kesehatan
PASAL 3 LOKASI KEGIATAN
Para Pihak sepakat untuk bekerjasama di Propinsi Jawa Barat. Perubahan terhadap lokasi kerjasama wajib disetujui bersama secara tertulis oleh Para Pihak
PASAL4 PIHAK PELAKSANA
Untuk pelaksanaan MSP ini: (1 ). KEMENKES menunjuk Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga. (2). Project HOPE menunjuk Project HOPE di Indonesia (selanjutnya disebut Project HOPE Indonesia).
PASALS ARAHAN PROGRAM
(1 ). Project HOPE Indonesia bersama Dlrektorat Bina Kesehatan Kerja Dan Olahraga wajib menyusun arahan program yang memuat fokus
program, ruang lingkup program,
pembiayaan program 1 lokasi pelaksanaan program,
mekanisme pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi, pelaporan dan publikasi serta penutup. Arahan Program merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MSP ini sebagai lampiran. (2). Semua program yang akan dilaksanakan di bawah MSP ini wajib sejalan dengan strategi KEMENKES tentang pembangunan nasional dan daerah. (3). Rincian program wajib dirumuskan dalam Rencana lnduk Kegiatan
-
PASAL6 RENCANA KEGIATAN
(1) . Project HOPE wajib menyusun dan menyampaikan Rencana lnduk Kegiatan yang berisi keseluruhan program selama tiga tahun kepada KEMENKES untuk mendapat persetujuan. (2). Dengan difasilitasi KEMENKES, Project HOPE dapat berkonsultasi dengan pemerintah daerah dan/atau maupun lembaga terkait lainnya untuk menyusun Rencana Kegiatan Tahunan yang memuat keseluruhan rencana kegiatan tahunan. (3). Rencana lnduk Kegiatan dan Rencana Kegiatan Tahunan wajib disetujui oleh Para Pihak PASAL 7 KEWAJIBAN
1. KEMENKES wajib: a. Memfasilitasi Pemerintah Daerah dan Project HOPE dalam menyusun Rencana Kegiatan Tahunan. b. Memantau dan mengevaluasi terhadap pelaksanaan program kegiatan yang tercantum dalam MSP bersama-sama dengan instansi pemerintah Indonesia terkait. c. Memfasilitasi Project HOPE dalam pengurusan visa, ijin kerja, ijin tinggal, ijin keluar dan masuk ke Indonesia bagi maksimum 3 (tiga) tenaga kerja asing Project HOPE beserta keluarga intinya . Pemberian ijin tersebut wajib sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. d. Memfasilitasi
Project HOPE dalam mendapatkan fasilitas
kepabeanan
dan
perpajakan sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan Indonesia yang berlaku. e. Melakukan registrasi penerimaan bantuan melalui Pusat Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan ke Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, u.p. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, Kementerian Keuangan 2. Project HOPE wajib: a. Mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. b. Melaksanakan program yang telah disepakati dalam MSP ini. c. Menyediakan pendanaan, peralatan dan fasilitas yang diperlukan bagi pelaksanaan seluruh program, serta menyediakan tenaga ahli asing hanya apabila tenaga ahli Indonesia tidak tersedia dalam kerangka alih pengetahuan dan teknologi kepada
tenaga lokal dan masyarakat sesuai dengan hukum dan peraturan perunda ngundangan yang berlaku di Indonesia. d. Mengutamakan penggunaan produk-produk buatan lokal yang ramah lingkungan bagi semua peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam rangka pelaksanaan program. e. Menyediakan bantuan pelatihan dan bantuan teknis dalam rangka melaksanakan program-program yang berfokus pada masyarakat dan meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia serta kesejahteraan bagi penerima manfaat. f.
Membatasi jumlah tenaga kerja asing dalam struktur manajemen, sebanyakbanyaknya 3 (tiga) orang.
g. Memiliki kantor perwakilan di wilayah DKI Jakarta. h. Mewajibkan semua tenaga kerja asing Project HOPE Indonesia mengikuti orientasi yang dilakukan oleh KEMENKES. i.
Mewajibkan semua tenaga kerja asing Project HOPE memenuhi ketentuan keimigrasian di bidang perijinan dan pengawasan orang asing.
j.
Mendukung dan memperkuat kapasitas masyarakat dan lembaga masyarakat di pedesaan dalam mendesain dan merencanakan program/proyek.
k. Menjaga citra baik Indonesia di mata lntemasional dan tidak mempublikasikan segala bentuk informasi negatif yang merusak nama bajk Indonesia. I.
Mengkoordinasikan kepada KEMENKES segala bentuk publikasi tentang Indonesia baik di dalam maupun luar negeri yang diprakarsai oleh Project HOPE Indonesia.
m. Bertanggungjawab atas segala pengeluaran yang telah disetujui secara tertulis sesuai dengan prosedur akunting Project HOPE Indonesia untuk biaya orientasi, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh KEMENKES bersama-sama dengan instansi terkait. n. Selalu berkonsultasi dan berkoordinasi dengan KEMENKES dan Pemerintah Daerah dan lembaga terkait lainnya untuk menjamin kelancaran pelaksanaan program. o. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program oleh mitra lokal yang didanai Project HOPE Indonesia dan melaksanakan audit terhadap mitra tersebut jika dibutuhkan. p. Menyampaikan laporan perkembangan tahunan
kepada KEMENKES melalui
Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga dan laporan tambahan
bila
diperlukan. q. Mencantumkan logo KEMENKES secara layak pada setiap pengumuman progr am, laporan tahunan dan seluruh jenis publikasi lainnya. I
PASALS BATASAN AKTIFITAS PROJECT HOPE INDONESIA DAN STAFNYA
(1 ). Project HOPE Indonesia menjamin bahwa semua kegiatan dan staf yang bertugas dalam status kedinasan berdasarkan MSP ini wajib: a. Memperhatikan, menghormati dan mematuhi hukum dan peraturan perundangundangan, serta kebijakan Pemerintah Republik Indonesia. b. Sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia. c. Menghormati keutuhan, kebebasan politik dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak mendukung gerakan separatis apapun. d. Menghormati kebiasaan, tradisi, budaya, adat istiadat, agama dan kepercayaan masyarakat lokal. e. Tidak terlibat dalam kegiatan intelijen/klandestin apapun. f. Tidak terlibat dalam kegiatan politik dan komersial apapun. g. Tidak terlibat dalam penyebaran agama apapun, dan/atau aliran kepercayaan yang dapat mengganggu stabilitas kehidupan beragama. h. Tidak melakukan aksi penggalangan dana dari individu maupun organisasi di Indonesia untuk mendukung program dan kegiatannya . i. Tidak menggunakan fasilitas Lembaga Pemerintah dan Pemerintah Daerah un tuk kegiatan selain yang disetujui oleh MSP ini.
j. Tidak melakukan kegiatan selain yang disetujui oleh MSP ini.
(2). Pelanggaran terhadap ketentuan di atas dapat menyebabkan pencabutan izin person ii dan aktivitas dimaksud serta tindakan-tindakan lain yang sesuai hukum dan peraturan perundangan serta kebijakan yang berlaku di Indonesia.
PASAL9 STATUS PERLENGKAPAN DAN MATERIAL PENDUKUNG
1. Semua perlengkapan dan material pendukung program yang diadakan/dibeli oleh Project HOPE Indonesia dalam rangka pelaksanaan program hanya digunakan sematamata demi kepentingan pelaksanaan program. 2. Apabila sebelum berakhimya program terjadi perubahan pemanfaatan dan atau penghapusan atas perlengkapan dan material pendukung, maka hal tersebut wajib didiskusikan terlebih dahulu dengan KEMENKES. 3. Setelah berakhirnya program, penghapusan peralatan dan material yang bebas pajak harus didiskusikan dan disetujui bersama-sama oleh Para Pihak.
4. Serah terima peralatan dan material pendukung dimaksud wajib dituangkan dalam dokumen Serita Acara Serah terima.
PASAL10 SURAT MENYURAT
Setiap pemberitahuan, laporan, permintaan, persetujuan dan komunikasi sehubungan dengan MSP ini wajib dibuat secara tertulis, disampaikan secara langsung, dan dikirim metalui pos tercatat, email atau melalui faksimili ke masing-masing pihak di alamat berikut:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga Jalan H.R Rasuna Said Blok X-5 Kav 4-9, Jakarta 12950, Indonesia. Fax:021-5275256/5214875 Email: direktorat_kesja@yahoo,com
cc : Pusat Kerjasama Luar Negeri Fax: (021) 521-4870 Email:
[email protected]
Project HOPE 255 Carter Hall Lane, Millwood, Virginia 22634, USA UP: Project HOPE Indonesia Patra Office Tower 17 Floor Suite 1702-05. JI. Gatot Subroto Kv 32-34 Jakarta 12950
Fax no. (021) 75884469 E-mail:
[email protected] Apabila terjadi perubahan domisili, Project HOPE Indonesia wajib memberitahukan kepada KEMENKES.
PASAL11 PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perbedaan penafsiran dan/atau penerapan MSP ini wajib diselesaikan secara damai melalui konsultasi atau negosiasi diantara Para Pihak.
PASAL12 PERUBAHAN (1 ). MSP ini dapat dirubah setiap saat melalui persetujuan bersama secara tertulis oleh Para Pihak. (2). Perubahan dimaksud wajib mulai berlaku pada tanggal yang dapat ditentukan oleh Para Pihak. PASAL13 MULAI BERLAKU, JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN (1 ). MSP ini wajib mulai berlaku sejak tanggal ditandatanganinya, wajib berlaku untuk jangka waktu tiga tahun, dan dapat diperpanjang melalui kesepakatan tertulis antara Para Pihak. (2). Salah satu pihak dapat mengakhiri MSP ini setiap saat dengan mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum . tanggal pengakhiran. (3) . Dalam hal MSP ini diakhiri , Project HOPE Indonesia wajib menyelesaikan kegiatan yang sedang berlangsung di bawah MSP ini paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tanggal pengakhiran, kecuali Para Pihak menentukan lain. SEBAGAI BUKTI, pejabat yang ditunjuk, telah menandatangani MSP ini. .
DIBUAT di Jakarta pada tanggal
I b Acau-.tus- .lO I~
bahasa Indonesia dan bahasa lnggris, yang mempunyai
, dalam rangkap dua dalam kekuatan hukum yang sama.
Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, dokumen dalam bahasa Indonesia yang berlaku.
I
KEMENlt.ERIAN KESEHATAN
PROJECT HOPE
REPUBill J DONESlA
r
Signed
Signed ~w~ .- - -ar..-,~ ..... ....,;.;: uahlan. MHA
Direktur Bina Ke ehatan Kerja dan Olahraga
- .
~ -
" Jtuart 12. 'M"yers, enior
:i
e President
ARAHAN PROGRAM (Tahun 2013-2016) TENTANG KESEHATAN PEKERJA PEREMPUAN DI TEMPAT KERJA
I. KEGIATAN Semua kegiatan akan dilaksanakan dalam 3 tahun kedepan : (selengkapnya lihat Matriks Rencana lnduk Kegiatan)
1.
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan
yang berkaitan
dengan KB, Kesehatan lbu, gizi, kesehatan reproduksi dan pencegahan penyakit a. Hasil yang ingin dicapai: meningkatnya pengetahuan dan prilaku kesehatan pada kelompok sasaran menggunakan strategi komunikasi perubahan perilaku b. Kegiatan utama: 1) Mengadopsi materi-materi Komunikasi Perubahan Perilaku 2) Mengadopsi modul-modul pelatihan Komunikasi Perubahan Perilaku 3) Pelatihan
bagi tenaga kesehatan
untuk menjalankan
kegiatan-kegiatan
komunikasi perubahan perilaku 4) Petugas Kesehatan menjalankan penyuluhan tentang KB, Kesehatan lbu, gizi, kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit agar terjadi perubahan perilaku sehat c. Jadwal (tanggal pelaksanaan): tahun 2013-2016 d. Kelompok sasaran: Pekerja Perempuan dan Petugas Kesehatan di pabrik e. Lokasi: Jawa Barat f.
Unit I Mitra Lokal: Yayasan Kusuma Buana
g. Deskripsi I Pelaksanaan / lndikator Keberhasilan: o
Jumlah petugas kesehatan dilatih dalam komunikasi perubahan prilaku
o
Jumlah kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan
o
Jumlah
perempuan
yang
berpartisipasi
dalam
kegiatan
komunikasi
perubahan perilaku o
% perempuan mempunyai pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan yang sehat
o
% lbu hamil yang memunyai rencana kesiapan melahirkan
o
% ibu melahirkan anak terakhir dibantu petugas kesehatan
o
% ibu dengan anak 0-6 bulan yang memberikan ASI Ekslusif
o
% ibu hamil yang mempunyai pengetahuan tetang gizi untuk ibu hamil dan menyusui
o
% perempuan yang mempunyai pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
h. Anggaran: Selama 3 tahun sekitar Rp 226.000.000- (Tergantung perubahan Nilai Tukar)
2.
Tujuan : Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan yang bekerja di pabrik tentang pelayanan kesehatan ibu dan kesehatan reproduksi a. Hasil yang ingin dicapai: Meningkatnya kemampuan petugas kesehatan melalui penyegaran pengetahuan terkini terkait kesehatan ibu dan reproduksi b. Kegiatan utama: 1) Mengembangkan kebijakan dan protokol kesehatan di tempat kerja dan mengadopsi materi-materi pelatihan tenaga kesehatan 2) Pendampingan dan dukungan bagi petugas kesehatan pabrik oteh Yayasan Kusuma Buana 3) Petatihan penyegaran bagi petugas kesehatan pabrik 4) Supervisi dan monitoring c. Jadwat: tahun 2013 - 2016 d. Kelompok sasaran: Petugas Kesehatan pabrik e. Lokasi: Jawa Barat f.
Unit I mitra lokat: Yayasan Kusuma Buana
g. Deskripsi I Petaksanaan / lndikator Keberhasilan: • Jumtah petugas Kesehatan yang dilatih • Jumlah pendampingan/supervision kepada petugas kesehatan pabrik
• % ktinik pabrik yang tutus nitai cektis pendampingan dan supervisi h. Anggaran: Setama 3 tahun sekitar Rp. 575.700.000,- (Tergantung perubahan Nilai Tukar)
3.
Tujuan: Pengembangan model pelayanan kesehatan pekerja perempuan di pabrik a. Hasil yang ingin dicapai: Tersedianya petayanan Keluarga Berencana, lbu hamil, dukungan dan pelaksanaan pemberian ASI , skerining dan pengobatan anemia, TB, dan kecacingan b. Kegiatan utama: 1) Memberikan bantuan kepada petugas kesehatan datam penyediaan petayanan kesehatan datam hat Keluarga Berencana, lbu hamit, dukungan
dan
pelaksanaan pemberian ASI, skerining dan pengobatan anemia, TB, dan kecacingan 2) Melakukan
pemeriksaan
pengobatannya
skrining
anemia,
TB
dan
kecacingan
dan
3) Melaksanakan pencegahan kecacingan setiap 6 bulan 4) Menjalankan pemeriksaan antenatal dan postpartum di klinik pabrik maupun di tempat rujukan di fasilitas kesehatan ektemal 5) Kegiatan-kegiatan pendukung pemberian ASI k. Jadwal· tahun 2013-2016
I.
Kelompok sasaran: Perempuan pekerja pabrik
m. Lokasi: Jawa Barat n. Unit I mitra lokal: Yayasan Kusuma Buana o. Deskripsi I Pelaksanaan / lndikator Keberhasilan: •
Jumlah prempuan yang melaksanakan pemberian ASI
•
Jumlah perempuan dengan kedaruratan obstetri yang dirujuk ke faslitas kesehatan eksternal
•
Jumlah perempuan mendapat pelayanan kontrasepsi sesuai metode
•
Jumlah perempuan yang mendapat konseling Keluarga berencana
•
Jumlah perempuan dirujuk untuk pemeriksaan TB
•
Jumlah perempuan yang medapat pengobatan TB
•
Jumlah perempuan yang mendapat pengobatan kecacingan
•
% ibu hamil mendapat pemeriksaan antenatal minimal 4 kali
•
% ibu nifas mendapat kunjungan pospartum 3 hari dan 6 minggu paska persalinan
•
% perempuan dengan anemia
•
% perempuan yang mendapat pengobatan anemia
p. Anggaran: Selama 3 tahun sekitar Rp 228.000.000,-(Tergantung perubahan Nilai Tukar)
4.
Tujuan: Meningkatkan hubungan dan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau di luar tempat kerja a. Hasil yang ingin dicapai: fasilitas kesehatan pabrik secara formal terhubung dengan fasilitas kesehatan eksternal dan mempunyai sistem rujukan dan rencana tranportasi untuk kasus gawat darurat b. Kegiatan utama: 1) Pembuatan MSP dengan fasilitas kesehatan ekstemal (Puskesmas dan Rumah Sakit) 2) Mengembangkan perencanaan tranportasi rujukan gawat darurat
3) Mengembangkan prosedur klinik pabrik untuk memastikan semua ibu hamil melahirkan di fasilitas kesehatan yang mempunyai ketrampilan terlatih dalam menolong persalinan c. Jadwal: 2013-2016 d. Kelompok sasaran: petugas kesehatan pabrik dan fasilitas Kesehatan eksternal dan Pekerja Perempuan e. Lokasi: Jawa Barat f.
Unit I mitra lokal: Yayasan Kusuma Buana
g. Deskripsi I Pelaksanaan / lndikator Keberhasilan: • Jumlah Memorandum Saling Pengertian dengan fasilitas kesehatan ekstemal untuk pengobatan dan rujukan • Jumlah memorandum saling pengertian dengan fasilitas kesehatan ekstemal untuk tranportasi darurat • Jumlah perempuan dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan eksternal h. Anggaran: Selama 3 tahun sekitar Rp 85.500.000,- (Tergantung perubahan Nilai Tukar) 5.
Tujuan: Meningkatkan dukungan manajemen pabrik dan kebijakan lingkungan pabrik untuk keberlangsungan peningkatan pelayanan kesehatan dan perilaku sehat a. Hasil yang ingin dicapai: peningkatan kesadaran dan pengetahuan pemangku kepentingan tentang dampak isu kesehatan dalam bisnis dan mendukung perubahan untuk meningkatkan pelayan kesehatan di tempat kerja b. Kegiatan utama: 1) Membuat pedoman dan SOP pelayanan kesehatan di tempat kerja 2) Membuat uraian tugas bagi petugas kesehatan 3) Membuat layanan promosi, penyuluhan dan pendidikan di pabrik-pabrik 4) Melakukan pertemuan triwulanan dengan pemangku kepentingan 5) Mendorong manajemen pabrik untuk mendukung program dan menyediakan dana untuk pengadaan peralatan dan kelengkapan yang dibutuhkan untuk penyuluhan dan layanan kesehatan 6) Memberikan umpan balik kepada pemangku kepentingan tentang indikatorindikator kesehatan dan bisnis 7) Mendorong manajemen pabrik untuk menyediakan ruang , peralatan dan kesempatan kepada perempuan untuk menyusui/memerah ASI pada jam kerja c. Jadwal: 2013-2016
d. Kelompok sasaran: Manager/pemilik pabrik e. Lokasi: Jawa Barat f.
Unit I mitra lokal: Yayasan Kusuma Buana
g. Deskripsi I Pelaksanaan / lndikator Keberhasilan: • Jumlah karyawan tidak masuk kerja karena sakit • % pertukaran/turnover pekerja
• Jumlah pertemuan/rapat tentang masalah kesehatan dan bisnis dengan pemangku kepentingan • Jumlah kunjungan klinik dan biaya • Adanya komitmen tertulis dari manajemen pabrik untuk mendukung dan melanjutkan keberlangsungan program kesehatan pekerja perempuan di tempat kerja. h. Anggaran: Selama 3 tahun sekitar Rp199.500.000,- (Tergantung perubahan Nilai Tukar)
II. PELAPORAN 1. Project HOPE Indonesia akan mempersiapkan laporan kemajuan tahunan yang akan disampaikan kepada Direktorat Bina Kesehatan Kerja dan Olah raga tembusan Pusat Ke~asama
Luar Negeri. lsi dari laporan ini akan meliputi:
1) Kegiatan dan pencapaian proyek dan program yang telah selesai dan sedang berlangsung; 2) Melanjutkan dan evaluasi proyek dan program yang telah selesai dan sedang berlangsung; 3) Laporan keuangan, mengenai pengeluaran untuk program dan proyek termasuk peralatan dan tenaga ahli; 4) Penilaian dan rekomendasi untuk tindak lanjut; 5) Peristiwa tak terduga dan kendala yang dihadapi; 2. Laporan kemajuan tahunan harus dilaporkan setidaknya sekali setiap tahun atau jika ada permintaan dari Kemenkes.
Ill. PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Project HOPE Indonesia bersama-sama dengan Kemenkes dan lembaga terkait lainnya, jika diperlukan setiap tahun , secara berkelanjutan sebagai bagian dari kegiatan proyek tertentu;
2. Project HOPE Indonesia akan mengkoordinasikan dan memberikan pengaturan untuk masing-masing perwakilan ; 3. Hasil monitoring dan evaluasi harus disampaikan oleh Project HOPE Indonesia ke Kemenkes dan Lembaga Pemerintah terkait. 4. Sebelum Monitoring dan Evaluasi , sebuah Kerangka Acuan mengenai isi dari kunjungan, sumber daya manusia dan keuangan dalam melakukan kunjungan ini, akan dibahas dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. IV. KESIMPULAN
Arah Program ini memberikan gambaran singkat tentang strategi dan intervensi dari Project HOPE Indonesia di Indonesia sesuai dengan yang telah disepakati dalam MSP. Oleh karena itu menetapkan mekanisme intervensi dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan pada tingkat yang berbeda. Dalam tahun-tahun mendatang kemitraan dengan LSM lokal dan jaringan masyarakat sipil akan didorong dan diperkuat. Kemajuan proyek akan dipantau dan dievaluasi oleh internal Project HOPE Indonesia, donor, dan oleh Kemkes , melalui penyampaian laporan tahunan oleh Project HOPE Indonesia dan kunjungan tahunan ke lapangan.
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE MINISTRY OF HEALTH OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND PROJECT HOPE ON WOMEN'S HEALTH AT WORK The Ministry of Health of the Republic of Indonesia, hereinafter referred to as "MOH", and Project HOPE, The People to People Health Foundation Incorporation, hereinafter referred to as "Project HOPE", hereinafter jointly referred to as "The Parties". NOTING that Project HOPE is an international non-governmental organization (INGO) that is non-sectarian, non political and non-profit. DESIRING to support the cooperation between the Parties in the women's health at work ; PURSUANT TO the prevailing laws and regulations of the Republic of Indonesia as well as Indonesian Government policies and procedures conce rning international technical cooperation. HAVE REACHED the following understanding: ARTICLE 1 OBJECTIVE OF COOPERATION
The objective of this Memorandum of Understanding (MOU) is to address health issues which impact on maternal morbidity and mortality among female factory workers in Indonesia. ARTICLE 2 SCOPE OF COOPERATION The Parties agree to cooperate in the following areas:
1. Improvement of women knowledge and health behaviors related to Family Planning (FP) , ma ernal health, nutritio , reproductive health, prevention of common diseases 2. Improvement of the skills of professional health workers employed at the place of work 3. Development of a model of women health services available at factory
4. Improvement of the linkage and access to affordable health services outside the place of work 5. Improvement of factory management and policy environment for sustainable improved health services and behaviors
ARTICLE 3 LOCATION OF ACTIVITIES
The Parties agree to cooperate in West Java. Any change of the location of activities shall be agreed in writing by the Parties
ARTICLE 4 EXECUTING AGENCY
For the implementation of this MOU: (1 ). MOH appoints Directorate of Occupational Health. (2) . Project HOPE appoints Project HOPE in Indonesia (hereinafter referred to as Project HOPE Indonesia).
ARTICLES PROGRAM DIRECTION
(1 ). Project HOPE Indonesia and Directorate of Occupational Health shaJI prepare a Program Direction, containing program focus, program scope, program funding, the locations for program implementation, mechanisms of implementation, monitoring and evaluation, reporting and publication, as well as conclusion. The Program Direction shall constitute an integral part of this MOU as an annex. (2). All programs to be implemented under this MOU shall be in line with the national and regional development strategies of MOH. (3). The details of programs shall be formulated in the Master Plan
ARTICLE 6 PLAN OF OPERATION
(1). Project HOPE shall prepare and submit a Master Plan containing overall three-year programs to MOH to get approval. (2). Project HOPE, facilitated by MOH, will consult with local government and/or other related agencies in preparing an Annual Action Plan containing the overall Annual Action Plan of activities (3). The Master Plan and Annual Action Plan shall be agreed upon by the Parties
ARTICLE 7 OBLIGATIONS
1. MOH shall: a. Facilitate Local Government and Project HOPE in formulating the Annual Action Plan. b. Monitor and evaluate the implementation of the program activities described within this MOU in cooperation with related Indonesian government institutions. c. Facilitate Project HOPE in arranging visa, working permit, stay permit, entry and reentry permit for maximum of 3 (three) Project HOPE Indonesia's foreign staffs as well as their immediate family members. The issuance of permits shall be in accordance with the prevailing laws and regulations of the Republic of Indonesia. d. Facilitate Project HOPE in obtaining customs and tax exemption facilities in accordance with the prevailing Indonesian laws and regulations e. Register the receipt of the financial assistant through the Center for International Cooperation, attention to the Directorate of Evaluation, Accounting and Settlement of the Ministry of Finance 2. Project HOPE shall: a.
Comply with all applicable laws and regulations in Indonesia.
b.
Implement all programs that have been mutually agreed under this MOU.
c.
Provide necessary funding , equipment and facilities for the implementation of all programs, and provide foreign experts only if Indonesian experts are not available, within the framework of transfer of knowledge and technology to local staffs and communities in accordance with the prevailing laws and regulations of Republic of Indonesia.
d.
Prioritize the use of locally made and environmental friendly products for all equipment and materials used in the implementation of the program activities.
e.
Provide training and technical assistance in the implementations of the programs which are focused on community and building the capacity of human resources as well as the welfare of the beneficiaries. Limit the number of foreign staff in the management structure as many as 3 (three)
f.
persons. g.
Have a representative office in Jakarta.
h.
Require all foreign human power resources of Project HOPE Indonesia to follow orientation held by the MOH.
i.
Require all foreign staff of Project HOPE to comply with immigration regulations relating to permits and foreigners monitoring procedure. Support and strengthen rural communities and institutions capacity in designing
j.
and arranging the program/project. k.
Maintain Indonesia's good image in the International forum and refrain from publishing any negative infonnation that may damage Indonesian reputation. Coordinate with the MOH regarding any national or international publication on
I.
Indonesia initiated by Project HOPE Indonesia. m. Be responsible for all reasonable expenses previously agreed in writing according to Project HOPE Indonesia's accounting procedures for orientation, monitoring and evaluation of the project conducted by MOH together with related institutions. n.
Consult and coordinate with the MOH and Local Government as well as related institution to ensure a smooth program implementation. Monitor and evaluate program implementation by local partners funded by the
o.
Project HOPE Indonesia and audit those partners, if necessary. p.
Submit
annual
progress
reports
to
MOH
through
DIREKTORAT
BINA
KESEHATAN KERJA DAN OLAH RAGA, and if deemed necesarry any additional reports. q.
Appropriately place the MOH logo on every program board, annual report and all type of publication.
ARTICLE 8 LIMITATION ON THE ACTIVITIES OF PROJECT HOPE INDONESIA AND ITS PERSONNEL
1.
Project HOPE assures that its activities and staff assigned in their official status under this MOU, shall:
a. Observe, respect and comply with the laws and regulations, as well as policies of the Government of the Republic of Indonesia. b. Be in line with Indonesian national interest. c. Respect the integrity, political freedom and sovereignty of the Unitary State of the Republic of Indonesia and refrain from supporting any separatist movements. d. Respect the customs, traditions, culture, religions, and beliefs of the local community. e. Refrain from involving in any intelligence/clandestine actrvities.
f. Refrain from engaging in any political and commercial activities. g. Refrain from conducting any religious and or belief propagation that potentially sabotage the religious harmony stability condition in Indonesia. h. Refrain from conducting funds raising activities from individuals or local organizations in Indonesia to support its programs and activities.
i. Refrain from using the facilities of Government Institutions and Local Government for activities other than approved under this MOU. j. Refrain from doing activities other than approved under this MOU
2.
Any violation of the above provisions may result in the revocation of the permits of the concerned person and or activities and other measures required by the prevailing laws and regulations of the Republic of Indonesia as well as Indonesian Government Policies.
ARTICLE 9 STATUS OF EQUIPMENT AND MATERIALS SUPPORTER
1. All equipment and materials provided/purchased by Project HOPE Indonesia to support the implementation of the program shall be used solely for the purpose of the implementation of the program. 2. If there is a change of purpose and or abolition of the equipment and materials before completion of the program , then it shall be discussed with and approved by MOH. 3.
After the completion of the program, disposal of the tax exempted equipment and materials shall be discussed and agreed by The Parties.
4. The said handing over of the materials and equipment shall be documented in a Handover Minutes.
ARTICLE 10 CORESPONDENCE Any notice, report, request, approval, consent and other communication required or permitted under this MOU shall be made in writing , delivered in person, and sent by registered mail, email, or by facsimile transmission to the Parties respectively at the following addresses:
Ministry of Health of the Republic of Indonesia Directorate of Occupational Health JI. HR Rasuna Said Blok XS Kav 4-7 Jakarta 12950 Indonesia
Fax no: 021-527525615214875 E-mail: direktorat_kesja@yahoo,com Attention: Center for International Cooperation Fax no.: (021) 5214870 E-mail:
[email protected] Project HOPE 255 Carter Hall Lane, Millwood, Virginia 22646, USA Att : Project HOPE Indonesia Patra Office Tower 17 Floor Suite 1702-05, JI. Gatot Subroto Kv 32-34, Jakarta 12950
Fax no. (021) 75884469 E-mail:
[email protected] Any change of address shall be infonned to MOH. ARTICLE 11 SEITLEMENT OF DISPUTES
Any dispute concerning the interpretation and/or application of this MOU shall be settled amicably through consultation or negotiation between The Parties.
ARTICLE 12 AMENDMENT (1 ). This MOU may be amended at any time by mutual written consent of The Parties.
(2). Such amendment or revision shall come into force on the date as may be determined
by the Parties. ARTICLE 13 ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION
(1). This MOU shall enter into force on the date of its signing , shall be effective for a period of three years, and may be extended by mutual written consent of the Parties.
(2). Either party may terminate this MOU at any time by sending a written notification to the other Party at least 6 (six) months prior to the intended date of termination. (3). In the event that this MOU is terminated, Project HOPE Indonesia shall complete
on-
going activities under this MOU no later than 3 {three) months after the termination date, unless the Parties decide otherwise.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this MOU.
DONE in duplicate at Jakarta on the lG"' day of
Auguc~t
in the year
::<.o \?>
In
Indonesian and English languages, both of the text being equally authen ic. In case of any divergence of interpretation, the lndoneslan texts shal prevail.
MlNISM:t OF HEALTH OF TM
PROJECT HOPE
E15UBQ_ OF INDONESIA
Signed
,./ -
Signed I
-
/·
d
Dahlan MHA
Dir•ctor Of Occu~ational Health
-
/ . §tuait Ci Myer@. Senio)'_\liCe President
-
-
.......--
........__
-
..
.
PROGRAM DIRECTION (Year 2013-2016) ON WOMEN'S HEALTH AT WORK I.
ACTIVITIES
All activities will be conducted for at least the next 3 years: (for details see Matrix Master Plan)
1. Objective: Improve women's knowledge and health behaviors related to FP, maternal health, nutrition, reproductive health, prevention of common diseases. a. Outcome: Increase in health knowledge and behaviour of the target population from using Behavior Change Communication (BCC) strategies. b. Main activities: (1) Adapt Behavior Change Communication (BCC) materials (2) Adapt Training modules (3) Train health staff to conduct BCC interventions (4) Health staff conduct health education on family planning , maternal health, nutrition, reproductive health and prevention of common diseases in order to have health behavioural change and lead birth preparedness c. Schedule (date of activities): In year 2013- 2016 d. Target group: Women factory workers and Factory health staff e. Location: West Java f. Unit/Local Partner: Yayasan Kusmua Buana g. Description/Implementation/Success indicators: •
Number of health staff trained in BCC
• Number of educational events held •
Number of women participating in BCC events
•
% of women with knowledge of healthy pregnancy and delivery
•
% of pregnant women with a birth preparedness plan
•
% of mother whose last delivery was assisted by skilled birth attendant
•
% of mothers with children 0 to 6 months that are exclusively breastfed
• % of pregnant women that have the knowledge about nutrition for pregnant and breastfeeding woman
• % of women that have knowledge on clean and healthy living behaviour h.
Budget: Estimated for 3 years IDR 266.000.000.- (Subject to change due to Exchange Rate)
2. Objective: Improve the skills of factory health care workers in maternal and reproductive health a. Outcome: Health staff will have up to date information on evidence based maternal and reproductive health b. Main activities: (1) Develop workplace policy and protocols and adapt training materials for health workers (2) Mentoring and support of factory health workers by Yayasan Kusuma Buana (3) Retrain existing factory health staff (4) Monitoring and supervision c. Schedule: in year 2013 - 2016 d. Target group: Factory health staff e. Location: West Java f.
Unit/Local partner: Yayasan Kusuma Buana
g. Description/Implementation/Success indicators: •
Number of health staff trained
•
Number of mentoring/supervision visits to factory health staff
•
% of health staff passing hands on skills assessment
•
% of factory clinics with satisfactory mentoring/supervision checklist
scores h. Budget: Estimated for 3 years IDR 575.700.000.- (Subject to change due to Exchange Rate)
3. Objective: Develop a model of women's health services that are available at the factory
a. Outcome: Clinical services are provided for FP, pregnant women, breastfeeding support, screening and treatment for anemia, TB and worm infestation. b. Main activities:
(1) Assist health staff in setting up health services on FP, Maternal health, breastfeeding support, deworming, screening and treatment for anemia and TB. (2) Conduct screening for anaemia, TB and worm infestation.
(3) Conduct deworming every six months. (4) Conduct ANC and PNC visit at the factory health facility or through referral to an outside health centre. (5) Breast feeding support activities. c.
Schedule: in year 2013 - 2016
d. Target group: factory women workers e. Location (Subject to be dropped): West Java f.
Unit/Local partner: Yayasan Kusuma Buana
g. Description/Implementation/Success indicators: •
Number of women provided with breastfeeding support
•
Number of women with an obstetric emergency that are referred to external health care facility
•
Number of women provided with contraceptives by type
•
Number of women seeking family planning counseling
•
Number of women referred for TB testing
•
Number of women treated for TB
•
Number of women who received treatment for worm infestation
•
% of pregnant women with at least 4 ANC visits
•
% of postpartum women with PNC visits at 3 days and 6 weeks after birth
•
% of women with anemia
•
% of women treated for anemia
h. Budget: Estimated for 3 years IDR 228.000.000,- (Subject to change due to Exchange Rate)
4. Objective: Improve the linkage and access to affordable health services outside the place of work
a. Outcome: Factory health facilities are formally linked with external health services. have a referral system and a transport plan in place for emergencies. b. Main activities: (1) Establish MOUs with external health services (health centres and hospital). {2) Develop an emergency transport plan with the clinics. (3) Develop factory clinic procedure that ensures all pregnant women deliver at a health facility with a skilled birth attendant. c. Schedule: in year 2013 - 2016 d. Target group: Staff in factory and external health care facilities that provide care for the factory workers e. Location West Java f.
UniULocaJ partner: Yayasan Ksuma Buana
g. Description/Implementation/Success indicators: •
Number of MOUs with external health services for treatment and referrals
•
Number of MOUs with external health services for emergency transport
•
Number of women referred to external health facility
h. Budget: Estimated for 3 years IDR 85.500.000,- (Subject to change due to Exchange Rate)
5. Objective: Improve factory management support and policy environment for sustainable improved health services and behaviors a. Outcome: Stakeholders will have a greater awareness and knowledge of the impact of health issues on their business and will support changes to improve health in the workplace. b. Main activities: (1) Establish protocols and guidelines for clinical services. (2) Develop and strengthen job descriptions for clinic staff (3) Set up clinical and educational services in factories. (4) Conduct quarterly meeting with stakeholders. (5) Encourage factory management to support the program and provide funding for provision of equipment and supplies needed for clinical and education services.
(6) Set up reporting feed back to stakeholders regarding health and business indicators (7) Encourage management to support the establishment of a nursing room for breastfeeding and expressing milk during working hours. c. Schedule: in year 2013 - 2016 d. Target group: Factory managers/owners e. Location (Subject to be dropped): West Java f.
UniULocal partner: Yayasan Kusuma Buana
g. Description/Implementation/Success indicators: • Number of employees absent due to illness • % of employee turnover • Number of stakeholders meeting on health and business issues • Number of clinic visits and cost • Written commitment from factory management to continue to support and sustain the Women's Health at Work program. h. Budget: Estimated for 3 years IDR 199.500.000,- (Subject to change due to Exchange Rate) 11.
REPORTING
1. Project HOPE Indonesia will prepare the annual progress report to be submitted to Directorate of Occupational Health cc-ed Center for International Cooperation. The content of the report will cover: 1) Activities and achievement of the completed and ongoing project and programs; 2) Continuation and evaluation of the completed and ongoing projects and programs; 3) Financial report, regarding expenditures for the programs and projects including equipment and expert expenses; 4) Assessments and recommendation for further actions; 5) Unforeseen events and constraints faced ; 2. The annual progress report should be reported at least once every year or if there is a request from MOH.
Ill.
MONITORING AND EVALUATION
1. Monitoring and evaluation shall be conducted by Project HOPE Indonesia together with MOH and other related institutions , if needed every year, on an ongoing basis as part of specified projects activities; 2. Project HOPE Indonesia shall coordinate and provide any arrangements for each of these representatives; 3. The results of the monitoring and evaluation shall be submitted by Project HOPE Indonesia to the MOH and related Government Institutions. 4. Prior to the Monitoring and Evaluation programs, a Terms of Reference regarding the content of the visit, the human resources and financial settlements of conducting this visit, will be discussed and signed by both parties.
IV.
CONCLUSION
This Program Direction has given just a brief overview on the strategy and the interventions of Project HOPE Indonesia in Indonesia as agreed in the MOU. Hence it sets out the mechanisms of intervention and collaboration with the Ministry of Health at different levels. In the coming years partnerships with local NGO's and civil society networks will be encouraged and strengthened. The progress of the projects will be monitored and evaluated by Project HOPE Indonesia internally, the donor, and by MOH, through submission of annual reports by Project HOPE Indonesia and annual visits to the field.