MARKET BRIEF
JULI 2013
ATASE PERDAGANGAN KBRI - MANILA
PENJELASAN SINGKAT PASAR KAWAT TEMBAGA DI FILIPINA
Daftar Isi
1.
Ikhtisar a. Penjelasan tentang Tembaga di Filipina b. Data perdagangan c. Negara pesaing
2.
Selera konsumen
3.
Kebijakan perdagangan dan produk turunannya di Filipina
4.
Saluran Distribusi Pemasaran
5.
Analisis a. Kekuatan; b. Kelemahan; c. Peluang; d. Hambatan;
6.
Rekomendasi;
7.
Lembaga/Instansi yang harus dihubungi dalam kasus sengketa
8.
Daftar Importir
1
1. IKHTISAR a. Penjelasan Produk Tembaga, yang juga dikenal sebagai Cu, merupakan salah satu unsur
tertua.
Tembaga
adalah
zat
padat
berwarna
kemerahan
dengan kilap logam yang cemerlang. Tembaga terbentuk secara alami
di
kerak
bumi
ditemukan
dalam
endapan
silikat
dan
sebagai
bentuk-bentuk pencucian,
dalam
dan
sulfida,
logam
tersebut,
berbagai
endapan
tembaga
tembaga
elektrolisis.
bentuk.
karbonat,
"asli"
diperoleh 80%
Tembaga
yang
endapan
murni.
dengan
output
dapat Dari
peleburan,
katoda
tembaga
dimurnikan dari konsentrat sulfida, meskipun kadar tembaganya hanya 2-3%. Tembaga juga dikenal sebagai logam merah karena warnanya, dan juga dikenal sebagai logam “hijau” atau ramah lingkungan. Tembaga disebut logam “hijau” karena bersifat tahan lama,
mudah
ekonomis
dilebur
untuk
batangan,
ulang
didaur
butiran,
atau
dimurnikan
ulang.
Tembaga
lembaran,
kawat,
kembali,
tersedia balok,
dalam
serta bentuk
lempengan
dan
serbuk. Sifat & Penggunaan Sebagai sebuah logam, tembaga memiliki banyak sifat yang unik dan menguntungkan bagi dunia saat ini. Sifat kimia, fisik dan estetika yang dimiliki tembaga membuatnya menjadi bahan pilihan dalam berbagai aplikasi rumah tangga, industri dan teknologi tinggi. Alasan mengapa tembaga begitu banyak digunakan adalah karena logam ini bersifat fleksibel dan mudah dibentuk. Tembaga adalah
logam
terbaik
nomor
dua
kemampuan
konduktivitas
listrik
dibentuk,
tahan
mudah
korosi,
setelah
perak
dan
panas.
ditempa
dan
dalam
hal
Tembaga
mudah
merupakan
suatu
konduktor panas dan listrik yang sangat baik. Selain merupakan 2
logam yang menarik, tembaga juga merupakan logam yang sangat tahan lama. Inilah mengapa tembaga banyak digunakan untuk bahan pembuat uang logam, peralatan makan, dan benda-benda hiasan. Perpaduan
tembaga
dengan
membentuk
kuningan),
perunggu),
atau
logam
aluminium
nikel,
lain, atau
seperti
timah
misalnya,
seng
(untuk
dapat
(untuk
membentuk
menghasilkan
karakteristik baru untuk digunakan dalam aplikasi yang sangat khusus. Bahkan, infrastruktur masyarakat didasarkan, sebagian, pada tembaga. Salah
satu
penggunaan
utama
tembaga
dalam
bidang
industri
adalah untuk produksi kabel, kawat, dan produk listrik untuk industri
listrik
menyumbang
dan
bangunan.
penggunaan
Industri
terbesar
kedua
konstruksi
tembaga
di
juga bidang
industri, seperti pipa untuk jaringan pemipaan, pemanasan dan ventilasi serta kawat bangunan dan lembaran logam pelapis. Kawat
tembaga
digunakan
dalam
pembangkit
listrik,
transmisi
listrik, distribusi tenaga listrik, telekomunikasi, rangkaian elektronik,
dan
berbagai
jenis
peralatan
listrik
yang
tak
terhitung jumlahnya. Kawat listrik adalah pasar yang paling penting bagi industri tembaga. Ini meliputi kawat bangunan, kabel
komunikasi,
kabel
distribusi
tenaga
listrik,
kawat
peralatan, kawat dan kabel otomotif, dan kawat magnet. Kirakira setengah dari semua tembaga yang ditambang digunakan untuk memproduksi kabel listrik dan kawat konduktor. Banyak perangkat listrik bergantung pada kawat tembaga karena berbagai sifat menguntungkan yang dimilikinya, seperti tingginya konduktivitas listrik,
kekuatan
(deformasi),
tarik,
ketahanan
keuletan,
korosi,
ekspansi
ketahanan panas
yang
bentuk rendah,
konduktivitas panas yang tinggi, kemampuan untuk disolder, dan kemudahan
instalasi.
Batang
kawat
tembaga
digunakan
sebagai 3
bahan baku untuk kawat tembaga. Batang kawat tembaga umumnya memiliki diameter 8 mm dalam gulungan. Penjelasan
Singkat
Pasar
ini
difokuskan
pada
Kawat
Tembaga
Murni, yaitu logam yang mengandung setidaknya 99,85% tembaga berdsarkan berat,
berat,
dengan
atau
setidaknya
ketentuan
bahwa
97,5%
tembaga
kandungan
berdasarkan
unsur
lainnya
berdasarkan berat tidak melebihi batas yang ditentukan dalam tabel berikut: TABEL 1 – Other Elements Limiting content %
Elements
by weight
Ag
Silver
0.25
As
Arsenic
0.5
Cd
Cadmium
1.3
Cr
Chromium
1.4
Mg
Magnesium
0.8
Pb
Lead
1.5
S
Sulphur
0.7
Sn
Tin
0.8
Te
Tellurium
0.8
Zn
Zinc
Zr
Zirconium
1 0.3
Other elements*, each
0.3
* Other elements are, for example, Al, Be, Co, Fe, Mn, Ni, Si.
Kawat [tembaga] mengacu pada produk yang digulung, diekstrusi atau ditarik, dalam gulungan, yang memiliki penampang solid yang seragam di sepanjang seluruh panjang kawat dalam bentuk lingkaran,
oval,
persegi
panjang
(termasuk
bujur
sangkar),
segitiga sama sisi atau segi banyak cembung beraturan (termasuk "lingkaran pipih" dan "persegi panjang yang dimodifikasi", di mana kedua sisi yang berlawanan melengkung cembung, dua sisi
4
lainnya lurus, dengan panjang yang sama dan sejajar). Produk dengan
penampang
persegi
panjang
(termasuk
bujur
sangkar),
segitiga, atau segi banyak mungkin memiliki sudut bulat di sepanjang seluruh panjang kawat tersebut. Ketebalan produk yang memiliki penampang persegi panjang tersebut (termasuk "persegi panjang
yang
dimodifikasi")
melebihi
sepersepuluh
dari
lebarnya. Kawat diperoleh dengan menggulung, mengekstrusi (menekan) atau menarik, dan disajikan dalam gulungan. Pengertian ini tidak meliputi: a. Kawat perunggu steril sangat halus yang digunakan untuk jahitan bedah b. Benang berlogam c. Benang atau tali yang diperkuat dengan kawat d. Kawat untai dan kabel e. Elektroda las berlapis f. Kawat
listrik
dan
kabel
berisolasi
(termasuk
kawat
terbungkus enamel) g. Senar instrumen musik Kawat tembaga tercakup dalam lima Kode HS: HS 7408.11 Kawat tembaga halus di mana ukuran penampang lintang maksimum melebihi 6 mm HS 7408.19 Kawat tembaga halus, lainnya HS 7408.21 Kawat paduan (aloi) berbahan dasar tembaga-seng HS 7408.22 Kawat paduan (aloi) berbahan dasar tembaga-nikel atau paduan (aloi) berbahan dasar tembaga-nikel-seng HS 7408.29 Kawat paduan (aloi) tembaga lainnya Indonesia Pertumbuhan
memiliki yang
enam
lamban
produsen telah
batang
tercatat
kawat
dalam
tembaga.
perkembangan 5
industri batang kawat tembaga di Indonesia. PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk (TMS) memiliki kapasitas produksi terbesar yaitu 48.000 ton per tahun. Selain batang kawat tembaga, perusahaan ini juga memproduksi balok kawat tembaga dan sejumlah produk berbasis tembaga lainnya. Perusahaan ini dimiliki sebesar 33% oleh PT. Supreme Cable Manufacturing, 35% oleh The Furukawa Electric, Co Ltd dan 10% oleh Toyota Tsu Sho. PT. Supreme Cable Manufacturing,
Tbk
sendiri
dimiliki
sebesar
11,81%
oleh
Furukawa Electric, Co Ltd. Furukawa Electric, Co Ltd beroperasi dalam
industri
yang
menopang
industri
telekomunikasi
yang
memproduksi kabel serat optik, konektor optik dan sambungan fusi (fusion splicers). Furukawa memiliki unit-uniit usaha di dalam sektor elektronik yang memproduksi komponen elektronik dan bahan kabel, dalam sektor otomotif yang memproduksi kabel otomotif dan kabel listrik, dan bahan konduktor, dalam industri bahan tembaga dan aluminium, dalam industri bahan konstruksi yang memproduksi pipa panas, isolasi dan bahan tahan api. Produsen terbesar kedua adalah PT. IKI Indah Cable Indonesia/ PT. Sumi Indo Kabel, Tbk. yang didirikan pada tahun 1981 dengan nama
PT.
Industri
Kawat
Indonesia.
Perusahaan
ini
mulai
menggunakan nama PT. IKI Indah Kabel pada tahun 1982. Pada tahun 1994, status mereka menjadi perusahaan penanaman modal asing (PMA) dengan melibatkan Sumitomo Electric dari Jepang sebagai pemegang saham baru sebesar 41%. PT. IKI Indah Kabel memiliki anak perusashaan yaitu PT. Karya Sumiden Indonesia yang memproduksi kawat tembaga. PT. Karya Sumiden Indonesia didirikan pada 1998. Pada tahun 1999, nama IKI Indah Cable diganti lagi dengan nama PT. Sumi Indo Kabel Indonesia setelah go public. Sumitomo Electric Industries saat ini menguasai 88% perusahaan dan Sumitomo memiliki 5%. Bisnis utama PT. Sumi Indo Kabel adalah produksi dan penjualan kabel. Penjualan kabelnya 6
senilai Rp 1,54 triliun pada tahun 2007 dan penjualan batang kawat tembaga senilai Rp 1,94 miliar. Empat dari enam produsen batang kawat juga tembaga memproduksi kabel. Mereka adalah PT. Sumi Indo Cable (SIK), PT. GT Cable Metal Indonesia (GT KMI), PT. Phenolic Prima Indonesia, dan PT. Pulung Copper Works. SIK memproduksi
kabel
listrik,
kabel
berlapis
enamel,
kabel
komunikasi dan kabel serat optik. PT. GT Cable Metal Indonesia memproduksi kabel listrik dari tembaga dan aluminium dan kabel telekomunikasi. PT. Phenolic Prima Indonesia memproduksi kabel listrik
dan
memproduksi
kabel kabel
fleksibel.
udara,
kabel
PT.
Pulung
listrik,
dan
Copper kabel
Works
jaringan
tegangan rendah. Bahan dasar dalam bentuk katoda tembaga yang digunakan oleh produsen batang kawat tembaga sebagian dipasok oleh PT. Smelting.
b. Data Perdagangan Berdasarkan data terlampir yang diperoleh dari Kantor Statistik Nasional atau National Statistics Office (NSO) yang berjudul Impor
&
Ekspor
Filipina
untuk
Kawat,
dari
Tembaga
Murni,
Indonesia merupakan salah satu mitra dagang utama di Filipina yang mengekspor kawat tembaga murni sebesar total US $ 3,82 juta pada tahun 2010, US $ 1,93 juta pada tahun 2011, dan US $ 3,41 juta pada tahun 2012. Mengenai pangsa Indonesia dalam impor Filipina untuk produk kawat tembaga dengan dunia di tahun lalu,
Indonesia
8,60%
persen
Filipina
menduduki
untuk
untuk
ekspor
kawat
peringkat kawat
tembaga
ke-4
tembaga. dari
dengan Data
Indonesia
mendapatkan trend
impor
dan
Dunia
menunjukkan bahwa pangsa Indonesia telah mengalami pergerakan naik turun dari menjadi 5 negara teratas sumber impor kawat tembaga Filipina pada tahun 2008, terdaftar sebagai 4 eksportir teratas Filipina pada tahun 2009 dengan pangsa sebesar 4,15%, turun ke urutan ke-5 pada tahun 2010 dengan pangsa sebesar 7
6,30%, mengalami kinerja terendahnya pada posisi ke-6 eksportir pada
tahun
2011
dengan
pangsa
2,60%,
dan
meraih
kembali
peringkat ke-4 pada tahun 2012 dengan pangsa sebesar 8,60%. (Lihat Grafik 1)
Grafik 1 PHILIPPINE IMPORT OF COPPER WIRE FROM INDONESIA AND THE WORLD, YEAR 2008-2012
Kondisi
non-kompetitif
kinerja
ekspor
Indonesia
ke
Filipina
untuk kawat tembaga disebabkan oeh dua faktor utama. Faktor pertama adalah kompetitifnya harga ekspor kawat tembaga dari negara-negara pesaing, berdasarkan volume pengiriman. Kedua, importir
kawat
tembaga
perdagangan/kemitraan
yang
Filipina kuat dan
telah mantap
memiliki
hubungan
dengan
eksportir
dari negara-negara pesaing, khususnya Taiwan dan Australia.
8
Saat ini, Filipina masih merupakan importir bersih kawat, dari tembaga dikurangi
murni. impor)
Selain
itu,
meningkat
defisit
rata-rata
perdagangan
sebesar
30
(ekspor
persen
per
tahun dalam periode 5 tahun 2008-2012, dari nilai terendah yaitu
US
$
17
juta
pada
tahun
2008
bergerak
naik
hingga
mencapai puncaknya sebesar US $ 57,9 juta pada tahun 2011.
9
TABEL 2
IMPOR DAN EKSPOR FILIPINA UNTUK KAWAT, DARI TEMBAGA MURNI TAHUN: 2008-2012, JAN-MAR 2013/2012 NILAI: '000 FOB US$
2008
2009
2010
2011
2012
Trend (%) 20082012
World
28,065
29,028
60,641
74,170
39,598
17.66
100.00%
Indonesia % Share
1,315 4.69%
1,204 4.15%
3,822 6.30%
1,925 2.60%
3,406 8.60%
26.78
1,646
10,256
18,638
31,091
17,871
20,165
9,569
21,644
25,428
3. Thailand
177
852
4,205
4. Indonesia
1,315
1,204
5. Malaysia
1,471
6. Japan
VALUE COMMODITY
% Share
% Change
2012
(2012-2011)
Jan-Mar 2013
2012
% Change (20132012)
-46.61%
14,239
11,771
20.97%
8.60%
76.94%
1,980 13.91%
1,167 9.91%
69.67%
80.02
45.13%
-42.52%
2,310
6,098
-62.12%
9,213
-5.72
23.27%
-63.77%
3,219
2,928
9.94%
5,281
4,408
128.29
11.13%
-16.53%
805
521
54.51%
3,822
1,925
3,406
26.78
8.60%
76.94%
1,980
1,167
69.67%
1,110
2,594
4,520
2,617
29.13
6.61%
-42.10%
967
428
125.93%
1,576
3,931
5,487
2,612
506
-23.52
1.28%
-80.63%
1,813
214
747.20%
628
278
93
298
496
-3.94
1.25%
66.44%
26
279
-90.68%
HS: 7408.19.00.09 Wire, of refined copper
Imports
1. Australia 2. Taiwan
7. China (PROC)
8. Korea, Rep of 9. United Arab E. 10. Saudi Arabia Others
55 -
862 -
1,458 304 443
1,052 177 165
407 165 161
52.23
1.03% 0.42% 0.41%
-61.31% -6.78% -2.42%
3,091 -
37
1,032
966
1,953
1,621
348
11,038 251 2.3%
7,460 739 9.9%
14,800 5,096 34.4%
16,236 1,025 6.3%
4,644 2,484 632 2,565 462 251 -
4,060 134 190 2,005 73 739 259
3,532 3,869 338 1,963 1 5,096 1
5,528 7,881 417 1,025 1,385
8254%
-15.27
0.88%
-78.53%
28
99
6,885 0.0%
-1.65
100.00%
-57.59%
-
-
-
3,472 3,412 1 -
-2.69 60.15
50.43% 49.56% 0.01%
-37.19% -56.71%
-
-
-
-71.72%
Exports World Indonesia % Share 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Korea, Rep of Taiwan Japan China (PROC) Malaysia Indonesia Others
Source: National Statistics Office, Manila (NSO)
Data tren pada Grafik 2 menunjukkan kestabilan pasar Indonesia dalam
tagihan
total
impor
kawat
tembaga
Filipina.
Secara
konsisten untuk tiga (3) tahun berturut-turut dari tahun 2008 hingga 2010, Indonesia termasuk dalam 5 sumber terats impor kawat tembaga untuk Filipina. Namun, kinerja perdagangan ini diambil alih oleh Jepang, yang mengambil menmpati posisi ke-5 pada tahun 2011. Malaysia juga mengungguli kinerja Indonesia pada
tahun
yang
sama
karena
rendahnya
tagihan
impor
kawat
tembaga Indonesia. Namun demikian, Indonesia mendapat perbaikan penerimaan ekspor di tahun berikutnya.
Grafik 2 TOP 10 IMPORTERS OF COPPER WIRE IN THE PHILIPPINES YEAR 2008-2012
Di
sisi
lain,
kinerja
ekspor
Filipina
untuk
kawat
tembaga
dengan dunia dari tahun 2008-2012 tergolong biasa dan berada di bawah tingkat daya saing, dngan hanya mendapatkan US $ 16,24 12
juta sebagai nilai total ekspor tertinggi pada tahun 2011. Total ekspor produk kawat tembaga dari Filipina ke dunia pada tahun 2012 hanya menghasilkan pendapatan sebesar US $ 6,89 juta.
Ini
mencapai
merupakan
total
nilai
penurunan ekspor
tajam
dari
tertinggi
tahun
untuk
2011
kawat
yang
tembaga
Filipina dalam periode 5 tahun. Filipina telah mengekspor kawat tembaga secara konsisten ke enam negara mitra ekspor utama yaitu Republik Korea, Taiwan, Jepang, Cina Daratan, Malaysia dan Indonesia. Filipina mencapai nilai ekspor tertinggi sebesar US$ 7,9 juta dari Taiwan pada tahun 2010. Berdasarkan data tren,
Republik
Korea
dan
Taiwan,
diikuti
oleh
China
dan
Indonesia merupakan mitra dagang utama dan konsisten Filipina untuk ekspor kawat tembaga. Tahun lalu, pasar ekspor Filipina untuk kawat tembaga berkurang menjadi tiga negara (yaitu Korea Selatan, Taiwan dan Jepang). Tidak ada data perdagangan yang tercatat untuk ekspor kawat tembaga Filipina yang dikirim ke China (RRC), Malaysia, dan Indonesia pada 2012. (Lihat Grafik 3) Grafik 3 EXPORT MARKET OF COPPER WIRE FROM THE PHILIPPINES YEAR 2008-2012
13
Terlepas dari kenyataan bahwa Filipina telah secara konsisten menjadi
pengimpor
kawat
tembaga
dalam
lima
tahun
terakhir,
neraca perdagangan antara Filipina dan Indonesia tidak selalu menguntungkan bagi Indonesia. Selain itu, neraca perdagangan cenderung condong ke Filipina pada tahun 2010 karena kinerja ekspor tembaga Indonesia yang rendah dan peningkatan ekspor kawat
tembaga
Filipina
yang
dikirim
ke
Indonesia.
Filipina
mendapat senilai surplus sebesar US $ 1,27 juta dari ekspor kawat
tembaga
berikutnya
pada
tahun
menunjukkan
2010.
bahwa
Namun
demikian,
Indonesia
kembali
tahun-tahun mengalami
surplus perdagangan dari Filipina. Indonesia menerima surplus senilai masing-masing US $ 900.000 dan US $ 3.406.000 dari ekspor kawat tembaga ke Filipina, pada tahun 2011 dan 2012. (Lihat Grafik 4) Grafik 4 PHILIPPINE EXPORT OF COPPER WIRE TO INDONESIA AND THE WORLD, YEAR 2008-2012
14
Grafik 5 menunjukkan pasar ekspor utama kawat tembaga Filipina untuk tahun 2011 dan 2012. Terlihat bahwa dua tujuan ekspor teratas tetap sama, tetapi nilai ekspornya menurun. Kinerja ekspor Filipina secara keseluruhan untuk ekspor kawat tembaga yang mencakup dua tahun mendapatkan varians -57,59%, dari US $ 16,23 juta turun menjadi US $ 6,89 juta. Semua mitra ekspor mengalami
penurunan
jika
membandingkan
nilai
ekspor
kawat
tembaga Filipina tahun 2012 lalu dengan tahun 2011. Daftar mitra
ekspor
Filipina
untuk
kawat
tembaga
murni
menyusut
menjadi tiga negara yaitu: Korea, Taiwan dan Jepang. Korea Selatan (dengan US $ 3,47 juta) dan Taiwan (dengan US $ 3,41 juta) berbagi pangsa yang hampir sama besar untuk ekspor kawat tembaga
dari
Filipina,
Jepang sebesar
yang
US $ 1.000
menyisakan
sedikit
nilai
untuk
saja. Sementara itu, dari nilai
sebelumnya sebesar US $ 1,02 juta pada tahun 2011, Indonesia merupakan
salah
satu
dari
enam
mitra
ekspor
Filipina
yang
mendapat nilai ekspor nol persen pada tahun 2012 untuk kawat tembaga
dari
Filipina,
bersama
dengan
Cina
Daratan,
dan
Malaysia.
15
Grafik 5 PHILIPPINE EXPORT OF COPPER WIRE 2011 and 2012 VALUE: '000 FOB US$ Jan-Dec 2011
c.
Jan-Dec 2012
Negara Pesaing Australia adalah salah satu negara produsen tembaga utama di seluruh dunia. Dengan produksi 900 ton, Australia menempati peringkat
5
teratas
dalam
daftar
negara-negara
berdasarkan
produksi tembaga terbanyak pada tahun 2009, menurut laporan terbaru oleh British Geological Survey. Australia berada di bawah Chile, Amerika Serikat, Peru, dan Cina Daratan. Dengan latar
belakang
ini,
Australia
telah
muncul
sebagai
sumber
terbesar impor kawat tembaga Filipina pada tahun 2012, serta tahun 2011 dan 2009. Ekspor kawat tembaga Australia ke Filipina untuk
lima
mengungguli Daratan,
tahun
berturut-turut
negara-negara
Thailand,
terakhir
pesaing
Malaysia,
(2008-2012)
lainnya,
Jepang
dan
telah
termasuk
China
Indonesia,
yang
menempati peringkat teratas atau peringkat kedua. Bahkan, kawat tembaga dari Australia menembus pasar Filipina dengan margin 16
yang besar pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012, dengan meraih pangsa
masing-masing
35,33%,
30,73%,
41,92
dan
45,13%
kawat
tembaga
berbanding dengan impor kawat tembaga dari dunia. Taiwan
adalah
sumber
terbesar
kedua
impor
Filipina pada tahun 2012, yang sebelumnya menjadi sumber utama impor kawat tembaga Filipina pada tahun 2008 dan 2010. Taiwan telah bersaing ketat dengan Australia untuk menempati tempat teratas Taiwan
dalam tidak
tagihan mampu
impor
Filipina
mempertahankan
untuk
kawat
keunggulannya
tembaga.
pada
tahun
2011, setelah Australia semakin meningkatkan nilai ekspor kawat tembaga ke Filipina dengan nilai US $ 31,09 juta yang setara dengan 41,92%. Taiwan mendapat pangsa 34,28% pada tahun yang sama, yang mencapai nilai US $ 25,43 juta. Taiwan dan Australia melanjutkan persaingan ketat mereka untuk impor kawat tembaga Filipina pada tahun 2012, di mana dominasi tetap dipegang oleh Australia,
meskipun
nilai
impornya
menurun.
Taiwan
mendapat
pangsa 23,27% dengan nilai US $ 9,21 juta dalam tagihan impor untuk produk kawat tembaga Filipina, sementara Australia hanya mendapat pangsa 45,13% dengan nilai ekspor kawat tembaga ke Filipina sebesar US $ 17,87 juta. Mitra
dagang
utama
lain
Filipina
untuk
impor
produk
kawat
tembaga adalah Jepang, Republik Rakyat China, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi. Negara-negara Asia Tenggara selain
Indonesia,
khususnya
Thailand
dan
Malaysia
juga
kompetitif dalam perdagangan antarnegara ASEAN dengan Filipina sejauh terkait dengan impor produk kawat tembaga.
17
Impor kawat tembaga Filipina mengalami perubahan -46,61 persen jika membandingkan tahun 2011 dengan 2012. Perubahan negatif merupakan indikasi rendahnya permintaan impor kawat tembaga di Filipina. Berdasarkan data impor, sebagian (jika tidak semua) dari
negara-negara
mitra
pengekspor
kawat
tembaga
mengalami
penurunan drastis mulai dari -2,42% (Arab Saudi) hingga -80,63% (Jepang). Di saat negara-negara lain mengalami kinerja ekspor negatif,
Indonesia
bersama
Cina
Daratan
mencapai
penambahan
ekspor kawat tembaga. Indonesia mengalami peningkatan tertinggi data
ekspor
yang
tercatat
mengalami
kenaikan
76,94%
yang
meningkat dari US $ 1.925.000 menjadi US $ 3.406.000. Cina (RRC) mengalami peningkatan 66,44% dengan nilai ekspor sebesar US $ 496.000 pada tahun 2012 dari US $ 298.000 pada tahun 2011. (Lihat Grafik 6)
Grafik 6 PHILIPPINE IMPORT OF COPPER WIRE 2011 and 2012 VALUE: '000 FOB US$ Jan-Dec 2011
Jan-Dec 2012
18
Mengenai 5 negara pengekspor teratas kawat tembaga ke Filipina untuk
tahun
2012,
Australia
adalah
sumber
terbesar
kawat
tembaga dengan pangsa 45,13% dari total tagihan impor sebesar US $ 17.871.000. Menempati posisi kedua adalah Taiwan, yang menyumbang 23,27 persen pangsa tagihan impor kawat tembaga dari Filipina dengan nilai US $ 9.213.000. Thailand menempati urutan 3 besar di antara sumber teratas impor kawat tembaga Filipina senilai 11,13% pangsa total tagihan impor dengan sebesar US $ 5.281.000. Indonesia berada di urutan keempat di antara sumber teratas impor tembaga Filipina dengan pangsa 8.60 persen dengan nilai impor sebesar US $ 3.406.000. Berada di peringkat kelima dengan pangsa 6.61 persen adalah Malaysia yang meraih tagihan impor kawat tembaga untuk Filipina sebesar US $ 2.617.000. Data perdagangan untuk periode Jan-Mar 2012 dibandingkan dengan JanMar 2011 menunjukkan bahwa Australia, Taiwan, dan Indonesia akan tetap menjadi lima eksportir teratas komoditas tersebut ke Filipina pada tahun 2013. Di antara ketiga negara tersebut, Indonesia dan Taiwan mencatat pertumbuhan positif dari periode yang
sama
meskipun
tahun nilainya
lalu. lebih
Australia tinggi
mencatat
penurunan
dibandingkan
dengan
-62,12% negara-
negara pesaing lainnya. Ada juga kemungkinan besar bahwa Korea Selatan dan Jepang untuk masuk ke dalam 5 negara teratas sumber impor kawat tembaga untuk Filipina, yang masing-masing telah mampu mencapai 8.254% dan 747,20%. (Lihat Grafik 7)
19
Grafik 7 PHILIPPINE IMPORT OF COPPER WIRE Q1 2011 and Q1 2012 VALUE: '000 FOB US$
2. SELERA KONSUMEN Tembaga akan terus menjadi logam yang sangat penting di masa depan, yang tetap menjadi bagian penting dari pasar perumahan, serta
industri
bangunan
dan
konstruksi.
Logam
ini
telah
digunakan selama ribuan tahun dan akan terus digunakan untuk berbagai macam tujuan. Memahami pasar tembaga dan fluktuasi biaya logam dapat membantu konsumen mendapatkannya dengan harga terbaik. Tembaga
terus
menjadi
pemain
utama
dalam
produk
berbasis
komoditas, seperti kabel dan kawat. Kondisi pasar dari hari ke hari
terutama
menentukan
harga
harian
tembaga,
sedangkan
20
prinsip dan faktor utama, seperti ekonomi sederhana, membantu menentukan biaya jangka panjang dari tembaga. Tembaga
diakui
sebagai
produk
yang
berkualitas,
sementara
aluminium terutama digunakan karena lebih murah. Dalam kabel penghantar arus listrik - ukuran lebih besar yang digunakan di pasar komersial dan industri untuk menyalurkan subpanel, dan mungkin
membawa
arus
yang
lebih
besar
dari
satu
lantai
ke
lantai lainnya di sebuah gedung bertingkat - industri aluminium telah terkonsentrasi dalam beberapa upaya pemasaran. Aluminium telah berhasil terutama di gedung-gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di mana tekanan biaya adalah yang terbesar, dan di mana
bahan
berkualitas
kadang-kadang
terdepak
dalam
proses
tender. Tindakan mempermurah pekerjaan akhir sering tertutup dengan
penggunaan
istilah
rekayasa
nilai
atau
"value
engineering". Keunggulan bangunan bahan
tak
terbantahkan
adalah
kawat
pada
hal
aluminium
tembaga
atas
sambungan.
bangunan
kawat
Meskipun
telah
aluminium
penyempurnaan
dikembangkan
untuk
mengurangi kecenderungan koneksi mengalami kelonggaran akibat logam yang memuai (atau disebut dengan fenomena “cold creep”), tidak ada penggunaan paduan (aloi) yang bisa mengubah sifat aluminium untuk segera membentuk suatu lapisan oksida akibat paparan
permukaan
dengan
udara.
Ini
berarti
bahwa
kawat
aluminium bangunan hanya dapat disambungkan dengan benar jika menggunakan deoxidizing.
suatu
teknik
khusus,
Persyaratan
ini
seperti
penggunaan
menyempit
tajam
senyawa
keuntungan
aluminium atas rendahnya biaya pertama untuk material ini. Jika dilakukan analisis yang tepat, tidak hanya biaya pertama yang harus cycle).
dipertimbangkan, Dengan
tetapi
aluminium,
juga
biaya
biaya tambahan
ketahanan atas
(life-
ketahanan 21
material ini mungkin terkait dengan "penanganan ulang" untuk mengencangkan koneksi yang telah menjadi longgar, di mana dalam beberapa kasus bahkan mungkin menyebabkan kegagalan dini. Satusatunya
alasan
untuk
menggunakan
murahnya
biaya
pertama
dan
dianggap
unggul
dalam
semua
aluminium
bobotnya aspek
yang lain
adalah ringan.
-
karena Tembaga
ketersambungan,
keandalan keseluruhan, dll. Ada banyak jenis kawat tembaga tetapi ketika harus memilih, jenis kawat berikut bisa menjadi pilihan utama, yang memiliki sifat anti-korosi serta dapat menawarkan konduktivitas listrik dan
panas
yang
sangat
bagus.
Kawat
tembaga
berlapis
nikel
merupakan salah satu kabel tersebut yang memiliki semua sifat ini dan karenanya mendapatkan perlakuan istimewa dalam industri utilitas utama seperti manufaktur dan listrik. Fokus pada keunggulan operasional dalam semua aspek bisnis juga penting. Ini termasuk keunggulan dalam pembuatan dan proses rantai pasokan, pemasaran dan penjualan, sumber daya manusia, praktik
tata
kelola
Keandalan
pasokan
pelanggan
dan
perusahaan
sangat
tujuannya
penting adalah
dan
manajemen
untuk
untuk
keuangan.
keberhasilan
memasok
kawat
bisnis tembaga
dengan dapat diandalkan dan dengan biaya yang efektif.
22
3. KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PRODUK TURUNANNYA DI FILIPINA ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN 2012) menggabungkan seri Executive Order No. 61 tahun 2011 untuk Tarif MFN dan seri Executive Order No. 850 tahun 2009, seri Executive Order No. 617 tahun 2007 dan Executive Order No. 703 tahun 2008, untuk Tarif
CEPT/ATIGA,
mencatumkan
Barang-barang
Impor
Kena
Bea
termasuk Kawat Tembaga, yang ditentukan berdasarkan Bab 74 TEMBAGA DAN BARANG-BARANG DARIPADANYA, Bagian XV - LOGAM DASAR DAN BARANG-BARANG BERBAHAN DASAR LOGAM, Volume I - Tarif dan Kode Bea Cukai Filipina. (Lihat Tabel 3)
Tabel 3 Philippines Tariffs Structure (percent ad valorem) for Copper Wire Tariff rates are applied on the c.i.f. (cost, insurance, freight) value of imports.
AHTN Hdg.
74.08
Description
MFN
CEPT
Copper wire - Of refined copper
7408.11
- - Of which the maximum cross-sectional dimension exceeds 6mm:
1%
0%
7408.11.10
- - Of which the maximum cross-sectional dimension does not exceed 14mm:
1%
0%
1%
0%
- - - Other
7408.11.90
23
- - Other
7408.19
- Of Copper alloys:
7408.21.00
5%
0%
3%
0%
- - Of copper-zinc base alloys (brass) - - Of copper-nickel base alloys (cupro-nickel) or copper-nickel-zinc base alloys (nickel silver)
7408.22.00
7408.29.00
- - Other
UU Republik No 650 - "UNDANG-UNDANG UNTUK MENGATUR IMPOR DAN UNTUK KEPERLUAN LAINNYA" menyatakan bahwa tidak ada komoditas yang dapat diimpor ke Filipina tanpa izin impor, Tembaga dan manufaktur
terdaftar,
termasuk
balok,
batangan,
lempeng
dan
blok, Paku payung, sekrup, mur, baut, ring dan paku keling, Pipa dan fitting, Lembar (logam Montz), Kawat (batang), dan Kawat,
terisolasi.
Undang-undang
tersebut
lebih
lanjut
menyatakan bahwa alokasi kuota dan lisensi impor yang diberikan kepada importir yang bukan produsen, yang meliputi komoditas penting
terdaftar
yang
Perusahaan
Stabilisasi
penjatahan
dalam
dapat
dikenakan
Harga
untuk
distribusinya,
oleh
Dewan
sistem
tunduk
pada
Direksi
kontrol
dan
aturan
dan
peraturan seperti dapat diterbitkan oleh Dewan tersebut. UU
Republik
MENGESAHKAN
No
3127
PEMBEBASAN
yang
berjudul
INDUSTRI
DASAR
"UNDANG-UNDANG DARI
PEMBAYARAN
YANG PAJAK
TERTENTU DAN UNTUK TUJUAN LAIN" mencantumkan industri Tembaga sebagai
bagian
dari
Industri
dasar
bersama
dengan
industri 24
dasar besi, nikel, dan baja; industri kimia dasar, antibiotik dan fungisida, termasuk pembuatan semen dan industri sekutunya dan pupuk; dan peleburan dan pemurnian tembaga dan alumina. Istilah "peleburan dan pemurnian tembaga" merujuk pada produksi dan manufaktur tembaga ke dalam bentuk dasar, seperti batangan, balok,
billet,
lembaran,
strip,
lingkaran,
profil,
batang,
pipa, tabung, cor dan ekstrusi. Bagian 6 dari undang-undang tersebut
menyatakan
Pembebasan
pembebasan
industri
dasar
kemitraan,
perusahaan
atau
dari
yang
pajak
sesuai
korporasi
dan
-
yang
periode
Setiap
sekarang
orang, terlibat
atau tidak terlibat dalam industri dasar akan dibebaskan dari pembayaran pajak impor khusus, kompensasi pajak, biaya marjin valuta asing dan tarif bea sehubungan dengan impor mesin, suku cadang dan peralatan sebagai berikut: (a) Seratus dari
persen
tanggal
tanggal
tiga
dari
pajak
persetujuan puluh
satu
terutang
selama
Undang-Undang Desember,
periode
ini
seribu
sampai
sembilan
ratus enam puluh enam; (b) Tujuh puluh lima persen dari pajak terutang selama periode dari tanggal satu Januari sampai tanggal tiga puluh satu Desember, seribu sembilan ratus enam puluh tujuh; (c) Lima puluh persen dari pajak terutang selama periode dari tanggal satu Januari sampai tanggal tiga puluh satu
Desember,
delapan;
di
seribu
mana
sembilan
setelah
itu
ratus
enam
orang,
puluh
kemitraan,
perusahaan atau korporasi tersebut bertanggung jawab secara
penuh
atas
semua
pajak:
Dengan
ketentuan,
bahwa pabrik pengemasan dan perakitan tidak berhak atas
keuntungan
yang
diberikan
dalam
Undang-Undang
ini: Dengan ketentuan, lebih lanjut, Bahwa pembebasan 25
dari
pajak
untuk
suku
cadang
sebagaimana
yang
disebutkan dalam bagian ini hanya berlaku untuk suku cadang yang diimpor pada saat impor asli mesin dan peralatan tersebut. Tambahan Pajak dan Biaya Impor - Sebuah PPN (pajak pertambahan nilai) sebesar 12 persen diterapkan pada barang. PPN diterapkan pada nilai c.i.f. plus bea, cukai, dan biaya lainnya (biaya lainnya mengacu pada biaya impor sebelum dikeluarkan dari bea cukai, termasuk asuransi dan komisi). Barang Masuk Sementara/Sampel – Produk yang digunakan untuk ditampilkan dalam pameran publik dapat masuk Filipina secara sementara bebas dari bea masuk. Biro Bea Cukai mewajibkan suatu jaminan, yang biasanya sebesar hingga satu setengah kali bea, pajak dan biaya lainnya yang dipastikan pada barang tersebut, dengan
ketentuan
bahwa
barang
tersebut
akan
diekspor.
Bea,
pajak dan biaya lainnya harus dibayarkan dalam waktu enam bulan sejak
tanggal
masuknya
impor.
Komisaris
Bea
Cukai
dapat
memperpanjang waktu untuk ekspor atau pembayaran bea, pajak dan biaya lainnya. Telah dilaporkan bahwa sampel yang diimpor yang tanpa nilai komersial harus disahkan oleh Departemen Keuangan.
4. SALURAN DISTRIBUSI PEMASARAN Beberapa bagian
perusahaan wilayah
di
memiliki dalam
mitra
negeri
dan
distribusi luar
di
berbagai
negeri.
Saluran
distribusi merupakan peluang yang terbuka bagi Indonesia untuk memasuki pasar Filipina dengan melalui saluran berikut: 1. Saluran
B2B
(Business
to
Business)
melalui
kerjasama
dengan perusahaan perdagangan di Filipina;
26
2. Jalur penjualan produk secara langsung melalui perwakilan ritel di Filipina; 3. Melalui internet (jumlah kecil). Kawat
tembaga,
dalam
banyak
perusahaan
seperti kasus
ke
halnya melalui
perusahaan
komoditas kontrak
lainnya,
dipasarkan
bilateral
langsung,
(pemasok/
produsen
dan
pengolah/pengguna) atau negara ke negara. Penjualan dan kontrak biasanya dibuat dalam dolar AS. Kawat tembaga, sebagai produk jadi, dibongkar di pelabuhan besar seperti Manila dan Poro Point
di
Luzon;
Iloilo,
Bacolod,
dan
Cebu
di
Visayas;
dan
Cagayan de Oro, Davao, General Santos dan di Mindanao. Jika mengekspor ke pasar untuk pertama kalinya Anda mungkin bisa
menggunakan
agen
(perwakilan)
atau
distributor.
Jika
mereka telah mapan, Anda akan mendapatkan konsumen tetap dan informasi
pasar
lokal,
sedangkan
mereka
bisa
mendapatkan
persentase (agent) maupun margin (distributor). Mengekspor langsung melibatkan tindakan menjual langsung kepada konsumen target Anda di pasar. Ini bisa dari Indonesia melalui internet
dan
kunjungan
perdagangan
reguler,
atau
dengan
mendirikan cabang, kantor, atau perusahaan di negara target. Menjual secara langsung kepada konsumen mencegah bisnis lain mengambil bagian margin Anda. Namun, pendekatan ini memerlukan komitmen sumber daya keuangan dan manusia yang besar. Menjual ke atau melalui perantara adalah cara yang relatif murah dan mudah untuk memasuki pasar baru. Perantara biasanya berupa agen atau distributor yang berbasis di pasar tujuan ekspor yang menjual produk atau layanan kepada pengguna akhir. Sebuah perantara yang baik akan memiliki pengalaman, reputasi 27
dan kontak pasar. Menggunakan jasa mereka dapat menjadi cara cepat untuk mengantarkan/mendatangkan produk dan jasa kepada pengguna akhir. Agen dan distributor Filipina telah menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam berhubungan dengan distribusi barang dan telah membentuk jaringan besar sistem yang sukses mengingat fitur kepulauan Negara tersebut. Namun, sistem dan proses yang ada cukup rumit dan paling baik dinavigasikan oleh agen lokal yang akrab dengan rutenya. Secara tradisional, ekspor dari negara-negara lain dilakukan melalui
importir,
distributor, bekerja
yang
pengguna
melalui
kemudian
akhir,
sejumlah
memasarkan
atau
besar
pengecer.
perantara
produk
kepada
Kelemahan
dari
antaranya
kita
di
hanya akan sedikit memiliki pengetahuan tentang tren pasar, ketidakmampuan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengadaptasi produk dengan kebutuhan pelanggan tertentu dan, tentu rantai
saja,
hilangnya
nilai.
Di
mengidentifikasi
margin
antara
keuntungan
banyak
orang-orang
mitra
yang
pada
setiap
tahap
Anda
harus
dagang,
sesuai
dengan
profil
perusahaan Anda sendiri dan ragam produk dan oleh karena itu yang paling cocok adalah membangun sebuah hubungan. Periksalah status keuangan, kredibilitas, dan keandalan calon mitra dagang Anda. Perdagangan kawat tembaga sebagai bagian dari industri Filipina sebagian besar beroperasi di bawah sistem pasar bebas. Para pedagang merupakan tahap terakhir dari saluran pemasaran dan merupakan konsumen.
orang-orang Karena
sistem
yang
bersentuhan
pasar
bebas,
langsung
kebanyakan
dengan
distributor
juga memegang lisensi pedagang, dan menjual secara langsung di 28
daerah-daerah di mana tidak ada pedagang atau dalam kondisi di mana pedagang lokal lemah, atau menjual ke konsumen yang tidak memerlukan keuntungan jaringan yang ditawarkan oleh pedagang. Dalam banyak kasus, oleh karena itu sulit untuk membedakan antara distributor dan pedagang.
5. ANALISIS a.
Kekuatan Indonesia memiliki sumber daya tembaga yang melimpah. Data dari British Geological Survey menunjukkan bahwa produksi tembaga di Indonesia mencapai 950.000 ton. Dengan angka ini, Indonesia menempati urutan ke-6 dalam daftar negara dengan produksi tembaga terbesar pada tahun 2009. Produk
kawat
tembaga
buatan
Indonesia
dikenal
karena
harganya terjangkau, higienis, dan ramah lingkungan. Produsen murni
produk
telah
diperlukan
tembaga
mampu
oleh
Indonesia
menyediakan
permintaan
termasuk
semua
jenis
internasional
kawat
tembaga
produk
baik
yang
dalam
hal
kualitas maupun kuantitas. Indonesia,
merupakan
kekuatan
potensial
di
pasar
internasional untuk kawat tembaga, terutama untuk Filipina. Keuntungan kompetitif terbesar di Indonesia meliputi: 1.
biaya yang murah;
2.
demografi angkatan kerja yang baik;
3.
kapasitas produksi yang tinggi (ketersediaan pasokan);
29
4.
kedekatan
geografis
untuk
lama
dan
biaya
pengiriman,
Indonesia memiliki posisi yang strategis untuk memasok konsumen tembaga di seluruh pasar Asia Pasifik; 5.
infrastruktur
yang
efisien
dan
perdagangan/pemasaran/
skema pembiayaan yang lunak (suasana bisnis). Indonesia memiliki keunggulan komparatif atas negara-negara lain dalam menarik investor dalam industri tembaga, secara umum. Indonesia kaya akan sumber daya alam dengan populasi keempat terbesar di dunia yang membuatnya menjadi pasar yang sangat potensial. Semua
investasi
baru
dipicu
oleh
ekonomi
dan
stabilitas
politik yang sehat di Indonesia. Proyek-proyek tembaga baru diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan, yang lebih penting, untuk membuat industri
tembaga
dalam
negeri
bisa
melayani
konsumen
globalnya dengan lebih baik. b.
Kelemahan Indonesia
masih
mengabaikan
Filipina,
untuk
perluasan
negara-negara pasar
tembaga
tetangga di
seperti
kawasan
Asia
Tenggara karena orientasi perdagangan sebelumnya berpusat pada negara-negara maju. Produsen tembaga Indonesia tidak fokus pada perluasan pasar regional khususnya di Asia Tenggara. Jaringan pemasaran
masih
perlu
peningkatan
lebih
lanjut
yang
akan
menyebar pasar luar negeri. Indonesia memiliki cadangan tembaga yang sangat tinggi. Namun, sebagian besar produksi tembaga di Indonesia diekspor serta kurangnya pabrik pemurnian (refinery).
30
Ada juga batasan geografis antara lokasi cadangan tembaga dan produksi nilai tambah untuk logam mentah. Ada kendala produksi tembaga di masa depan untuk produksi nilai tambah: Hambatan
pertama
adalah
ketersediaan
bijih
tembaga
(bahan baku) dengan harga yang terjangkau; Hambatan kedua adalah daya beli produsen tembaga untuk membeli bahan-bahan baku dan proses untuk memberikan nilai tambah. Ketergantungan
pada
impor
untuk
peralatan
&
Teknologi
manufaktur tembaga. Jaringan pemasaran masih perlu peningkatan lebih lanjut yang akan memperluas pasar luar negeri. Kurangnya
promosi
pengusaha
Indonesia.
Kurangnya
inisiatif
pemasaran – Para pengusaha di industri tembaga di Indonesia tidak
begitu
proaktif
berpartisipasi
dalam
pameran
harga
tembaga.
internasional dan pameran dagang. Pasokan
juga
secara
langsung
mempengaruhi
Sementara harga tembaga dapat meningkat atau menurun dari waktu ke waktu, tren tembaga menunjukkan penurunan secara menyeluruh terhadap jumlah tembaga yang sedang ditambang. Asia, Eropa dan Amerika menghasilkan hampir 90 persen dari produksi tembaga dunia.
Seiring
diproduksi,
dengan
tembaga
semakin
semakin
berkurangnya
menjadi
komoditas
tembaga
yang
logam
yang
berharga, yang meningkatkan biayanya. 31
c.
Peluang Prospek Salah
pertumbuhan
satu
faktor
permintaan terbesar
kawat
yang
tembaga
terus
mempengaruhi
harga
menguat. tembaga
adalah permintaan. Saat ini, tembaga digunakan untuk sejumlah aplikasi, termasuk renovasi dan konstruksi. Bangunan menyumbang lebih dari 25 persen dari semua penggunaan tembaga, sedangkan peralatan listrik mencapai 17 persen. Seiring dengan ekonomi yang terus tumbuh, permintaan untuk konstruksi baru dan tembaga terus meningkat. Negara-negara pasar berkembang, termasuk China, India, Brasil dan banyak negara di Asia Tenggara, berada di tengah-tengah pergeseran
demografis
yang
besar.
Populasi
yang
berkembang
pesat semakin banyak bermigrasi ke daerah perkotaan, bersamaan dengan industrialisasi dan pembangunan ekonomi yang dipercepat. Hasilnya adalah suatu kelas konsumen yang berpengaruh di pasar ini,
dengan
produk
kemampuan
baru
-
dari
dan
keinginan
mobil,
alat
untuk
membeli
elektronik,
berbagai
peralatan,
telekomunikasi dan teknologi pribadi. Hal ini, pada gilirannya, mendorong permintaan untuk tembaga. Ada peningkatan permintaan pasar domestik dan pertumbuhan pasar internasional untuk tembaga. Dengan cadangan bijih tembaga yang melimpah, investor
Indonesia asing
tampaknya
yang
mencari
merupakan peluang
pilihan
baru
untuk
ideal
bagi
memperluas
produksi dan kemampuan pasokan tembaga di Asia. Dengan meningkatnya minat produsen tembaga asing di Indonesia – Para
investor
tembaga
akan
melihat
Indonesia
menjadi
pusat
bisnis yang semakin menarik dengan peluncuran ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015. Pada tahun itu, 10 negara 32
anggota ASEAN akan meliberalisasi perdagangan dan investasi di antara mereka, yang memungkinkan aliran bebas barang, modal, jasa, dan orang di seluruh blok regional. Pasar besar AEC yang mulus
tersebut
terdiri
atas
Thailand,
Singapura,
Malaysia,
Indonesia, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar, Brunei dan Filipina yang menawarkan kepada para pengusaha akses mudah dan iklim investasi yang baik. Filipina telah menghapus tarif pada sekitar 99 persen dari semua barang dari negara-negara mitra dagang ASEAN. Faktanya, kawat tembaga menikmati tingkat tarif 0% di bawah ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA). d.
Hambatan Penentuan harga tembaga yang tidak kompetitif dari Indonesia membuatnya sulit untuk menembus pasar yang didominasi oleh pemain yang menawarkan produk tembaga dengan lebih murah, terutama para eksportir yang memiliki hubungan khusus dengan importir mereka. Hambatan birokrasi dan lingkungan mengakibatkan terbatasnya ekspansi usaha untuk perdagangan dan industri tembaga. Hambatan
nontarif
seperti
bea
cukai
dan
persyaratan
dan
prosedur impor. Pengusaha Filipina kurang memiliki komitmen yang kuat dalam mempertahankan hubungan bisnis dan kemitraan yang dinamis.
33
6. REKOMENDASI Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk mengatasi tantangan tersebut di atas: Selain itu, pemerintah harus terus mengambil berbagai upaya untuk
mengembangkan
infrastruktur industri
listrik
dalam
manufaktur
infrastruktur dan
negeri,
jalan,
termasuk
kemungkinan
akan
yang untuk
tepat, mendukung
operasi
tembaga.
Produksi
produsen
lebih
seperti
besar
di
tahun-tahun
mendatang karena beberapa pabrik pemurnian tembaga lainnya dan pabrik
pengolah
nilai
tambah
sedang
dibangun
dan
akan
beroperasi penuh. Sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan lebih banyak
nilai
tambah
produk
dari
sumber
daya
mineral
di
Indonesia, harus semakin banyak investasi dalam proyek-proyek tembaga yang ditarik ke Indonesia, yang memberikan keamanan pasokan bahan baku yang dibutuhkan oleh industri tembaga. Harus ada kolaborasi aktif antar berbagai instansi pemerintah dan sektor swasta. Produsen produk tembaga harus diberikan: akses ke peningkatan kualitas, bantuan manajemen produksi, dan pengendalian dibutuhkan
mutu oleh
meningkatkan
untuk pasar
memenuhi
standar
internasional.
produktivitas
mereka
untuk
kualitas
Mereka
yang
juga
harus
menghasilkan
produk
kawat tembaga yang efisien dan berkualitas tinggi. Harus ada Penelitian dan Pengembangan yang lebih kuat serta pembelajaran pemberian
dan
nilai
penerapan tambah
teknologi
untuk
dan
perluasan
produk-produk
turunan
produksi tembaga
lainnya.
34
Pemerintah harus merumuskan kebijakan yang sehat dan memulai program untuk membuat harga tembaga menjadi lebih kompetitif di pasar internasional. Pemerintah dapat mempertimbangkan untuk menghentikan
ekspor
bijih
tembaga
mentah
untuk
memperkuat
inisiatif nilai tambah untuk industri tembaga. Program-program
pengembangan
dapat
meningkatkan
kerjasama
antar-perusahaan dengan meningkatkan tingkat kepercayaan dan transparansi dalam rantai pasokan untuk produk tembaga. Hal ini terutama penting bagi pembeli dari negara lain yang mencari kualitas yang lebih baik dan pilihan yang lebih banyak dengan menjalin hubungan yang lebih erat dan terarah dengan pemasok. Perusahaan Corporate
mengekspor Governance
tembaga untuk
harus
mengembangkan
memajukan
usaha
mereka
sistem untuk
meningkatkan keberhasilan dalam bisnis tembaga. Presisi sangat penting, dengan demikian, fokus harus diberikan pada pengiriman yang tepat waktu, tepat jumlah, tepat jenis, tempat yang tepat, kualitas yang tepat dan harga yang tepat. Eksportir tembaga Indonesia jangan mengabaikan negara-negara ASEAN. Perdagangan anter-ASEAN harus terus-menerus meningkatkan pangsa impor/ekspor antara negara-negara di kawasan ini. Ini akan
membawa
perkembangan
positif
yang
akan
menguntungkan
Indonesia dan Filipina sebagai penggerak kawasan ini menuju integrasi ekonomi. Pemerintah Indonesia harus lebih waspada dalam memantau gerakan perdagangan (supply dan demand) di pasar tembaga global untuk menghindari kemungkinan kerugian dan kinerja yang buruk dalam perdagangan internasional.
35
Partisipasi
dalam
pameran
dagang
dan
industri
konstruksi
merupakan alat pemasaran yang efektif untuk mendekati pembeli internasional.
Dalam
kebanyakan
kasus,
sulit
bagi
produsen
untuk menarik perhatian dari para pembeli internasional. Namun, partisipasi selektif dalam pameran perdagangan dengan persiapan yang baik akan membawa perusahaan tidak hanya mendapatkan suatu order
atau
kontak,
tetapi
juga
pengetahuan
tentang
tren,
preferensi pembeli dan pesaing. Dengan melihat sifat negosiasi perdagangan yang berkelanjutan, berkembang, dan kompleks, perwakilan pemerintah dalam negosiasi perdagangan harus meningkatkan tingkat dukungan dan memastikan kerja sama penuh dengan perusahaan/industri/ asosiasi bisnis yang bersangkutan untuk sikap atau pertahanan perdagangan yang lebih harmonis dan terkoordinasi. Koordinasi Perdagangan juga sangat
penting
dalam
pengurangan
hambatan
non-tarif
dalam
rangka untuk melakukan transaksi perdagangan yang mulus.
36
7.
LEMBAGA / INSTANSI YANG DIHUBUNGI JIKA TERJADI SENGKETA Instansi yang dapat dihubungi apabila terjadi perselisihan mengenai prosedur sistem perdagangan impor dan ekspor adalah: a)
The Indonesian Embassy (Office of the Trade Attaché) 185 Salcedo Street, Legaspi Village, Makati City, Philippines Phone: +63 2 8925061 - 68 Fax No.: +63 2 8674192
b)
Bureau of Import Services – Department of Trade and Industry, Philippines 389 Sen. Gil Puyat Avenue, Makati City 1200 Philippines Phone: +63 2 8964431
c)
PHILIPPINE ELECTRIC WIRES MANUFACTURERS ASSOCIATION (PEWMA) Suite 602, Campos Rueda Bldg., Urban St., Makati City, Metro Manila, Philippines Contact Person: Mr. Abraham Sanchez Phone: +63 2 843-4583; +63 2 893-4996 Fax: +63 2 844-9119; +63 2 812-0778
d)
FEDERATION OF ELECTRICAL & ELECTRONICS SUPPLIERS & MANUFACTURERS OF THE PHILIPPINES, INC. 3001 Ramon Magsaysay Blvd., corner M. dela Fuente St., Sta. Mesa, Manila Phone: +63 2 716 3789; +63 2 715-3002
37
8. DAFTAR IMPORTIR BOARD OF INVESTMENTS (BOI) Address: Industry & Investments Building 385 Sen. Gil J. Puyat Ave., Makati City Philippines Contact Person: Domingo I. Bagaporo, Director, Investment Assistance and Services Dept. Phone: +63 2 8953989; +63 2 8976682 local 270 Fax: +63 2 896.8329 E-mail:
[email protected] Website: http://www.boi.gov.ph ALTA FAR EAST WELDING MATERIALS INC. 128 Sun Valley Drive Km 15 West Service Road SSH Paranaque 1700, Metro Manila, Philippines Phone: +63 2 823-4032 AVIA CONSTRUCTION & DEVELOPMENT CORP First Solid Compound, Paliparan I Dasmariñas City – 4114 Cavite, Philippines Contact: Ms. Neshir Jane E. Labrada Email:
[email protected] BACKJE PHILIPPINES INC. Bldg. 3A, Lot 1, Block 2 Welborne Industrial Park, Brgy. Bancal, Carmona, 4116 Cavite, Philippines Phone: +63 2 420-8446; +63 46 430-3361 to 62 Fax: +63 46 430-3363 Email:
[email protected] Website: http://www.backjephils.com/index.html CANON MARKETING (PHILIPPINES), INC. 7/F Commerce and Industry Plaza, Campus Ave. Cor. Park Avenue, McKinley Hill, Fort Bonifacio, Taguig 1231, Metro Manila, Philippines Phone: +63 2 884-9000 Website: http://www.canon.com.ph/HOME.aspx CL METALS & WIRE MFG. CORP. 16 Perfecto Drive SMIE, Bagumbayan, Taguig City 1634, Metro Manila, Philippines Phone: +63 2 837-5897 Fax: +63 2 837-5894 Email:
[email protected]
38
EXITO ELECTRONICS CO.PHILS. INC. 14435 Governors Drive, Bo.Bancal, Carmona, Cavite 4116, Philippines Phone: +63 46 972-0074 Fax: +63 46 972-0075 Website: http://www.exito.com.tw/index.htm FIREFLY ELECTRIC AND LIGHTING CORP. 7th floor Zen Offices Bldg, 1111 Natividad St., Ermita, Manila, Philippines Phone: +63 2 789-1000 (Trunkline) Fax: +63 2 789-1030 Website: http://www.fireflyelectric.com/index.htm GENERAL METAL CONTAINER CORPORATION # 62 General Luis St., Bario Capri, Novaliches Quezon City 1117, Metro Manila, Philippines Phone: +63 2 936-1495 Fax: +63 2 938-0945 to 46 Email:
[email protected] Website: http://www.gemeco.com.ph/index.html HALLMARK INDUSTRIAL AND ELECTRICAL SUPPLIES Unit C, 109 del Monte Avenue Brgy. San Jose, 1105 Quezon City, Metro Manila, Philippines Phone: +63 2 365-8612 Fax: +63 2 366-8764 Email:
[email protected] NEWTON ELECTRICAL EQUIPMENT CO INC. #38 Oliveros Compound, F. Bautista Street, Barangay Ugong, Valenzuela City 1448, Metro Manila, Philippines Phone: +63 2 983-7000 Fax: +63 2 984-6434; +63 2 984-6367 Email:
[email protected] Website: http://www.newtonelectrical.com PHILIPS WIRE AND CABLE CO Philflex Building, 407 Dasmarias St., Binondo, Manila, Philippines Phone: +63 2 241-8801 to 06 Fax: +63 2 241-3853 Email:
[email protected]
39
SAFETY SEALS SPECIALIST, INC. 17 Couper St, SFDM, Quezon City 1104, Metro Manila, Philippines Contact Person: Mr. Johnson Chong Phone: +63 2 371-9343 SANYO DENKI PHILS INC. Standard Factory Bldg 2 Block F-1 Subic Technopark Argonaut Hiway, Subic Bay Freeport Zone 2222, Olongapo City 2209, Zambales, Philippines Contact Person: Mr. Tosho Shinohara - President Phone: +63 47 252-1725; +63 47 252-5634 Fax: +63 47 252-1733 TAIFINI COPPER & CONDUCTOR INC. Bo. Maguyam, Silang, Cavite 4118, Philippines Phone: +63 46 972-1855 Fax: +63 46 430-1911 TREASURE ISLAND INDUSTRIAL CORP. #23rd Avenue S. Osmeña Boulevard North Reclamation Area, Cebu City 6000 Philippines Phone: +63 32 232-0513 to 17 Fax: +63 32 232-0518 Website: http://www.treasureisland.com.ph/index.php YOSHITA CORPORATION 143 Shaw Boulevard Cor. Lawson St., Mandaluyong City 1552, Metro Manila, Philippines Phone: +63 2 531-9138 Fax: +63 2 531-9309
40