MARKET BRIEF ATASE PERDAGANGAN RI DI SINGAPURA
EDISI Februari 2013
Peluang Pasar Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit Indonesia (HS 1511) Di Singapura
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA SINGAPURA 2013
i
DAFTAR ISI Sampul
i
Daftar Isi I.
II.
ii
PENDAHULUAN.
I-1
1.1 Tinjauan Singapura.
I-1
1.1.1 Profil Geografi dan Penduduk.
I-1
1.1.2 Penduduk Singapura.
I-2
1.2 Perekonomian.
I-3
1.2.A. Struktur Ekonomi.
I-3
1.2.B Perdagangan Internasional.
I-5
PASAR MINYAK SAWIT DAN PRODUK MINYAK SAWIT DI
II-1
SINGAPURA. 2.1 Tinjauan Pasar Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit
II-1
Singapura. 2.2 Impor Minyak Sawit dari Indonesia.
II-2
2.3 Jenis Komoditas Minyak Sawit.
II-3
2.4 Channel of Distribution Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit
II-3
di Singapura.
II-4
2.5 Regulasi impor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit di Singapura. III.
II-4 II-5
POTENSI PASAR MINYAK SAWIT DAN PRODUK MINYAK
III-1
SAWIT DI SINGAPURA. 3.1 Perkembangan Singapura.
III-1
3.2 Potensi Ekspor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit
III-2
Indonesia ke Singapura. IV.
III-3
PELUANG DAN STRATEGI
IV-1
4.1 Peluang Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit Indonesia di
IV-1
Singapura. 4.2 Tantangan Ekspor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit Indonesia ke Singapura.
IV-1 IV-2
4.3 Strategi Memasuki Pasar Singapura. ii
IV-3
BAB I PENDAHULUAN
Tinjauan Singapura.
1.1 Profil Geografi dan Penduduk Singapura.
A. Letak Geografis
Singapura adalah negara pulau di Asia Tenggara, terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya antara Malaysia dan Indonesia. Singapura memiliki total lahan 778 km ² dan 193 km dari garis
I-1
pantai. Singapura terdiri dari 63 pulau, termasuk pulau utama, dikenal sebagai Pulau Singapura.
B. Penduduk Singapura
Warga Singapura : 3.79 juta Populasi : Non-Resident: 1.39 juta 5,18 juta (jiwa) Pertumbuhan : 2.1% (2011) Usia dibawah 15 th
188.2 ribu
Usia 65+
352.6 ribu
Pengangguran
angka pengangguran: 2.0% (2011)
GDP 2011
S$ 326.83 miliar (US$ 259.82 miliar)
GDP percapita 2011
S$ 63,050 (US$ 50,123)
GNI percapita 2011
S$ 61,692 (US$ 49,044)
Ekspor 2011
US$ 514.7 miliar (pertumbuhan: 7.5%)
Impor 2011
US$ 459.7 miliar (pertumbuhan: 8.6%)
Inflasi
5.2% (2011); 2.8% (2010)
Sumber: Department of Statistic Singapore
Pada 2011, tercatat 5,18 juta orang tinggal di Singapura dengan tingkat pertumbuhan penduduk 2.1% pada 2011. Dari jumlah tersebut, 3.79 juta adalah warga Singapura sedangkan sisanya 1.39 juta adalah bukan warga Singapura (Non-resident). Penduduk
I-2
Singapura terdiri dari berbagai etnis, diantaranya China (74.1%); Melayu (13.4%); India (9.2%) dan etnis lainnya 3.3%.
Komposisi Penduduk Singapura 2011 Others , Indians ,3.31% 9.21% Malays , 13.37%
3.8 Juta Chinese, 74.11%
1.2 Perekonomian
A. Struktur Ekonomi
Singapura memiliki struktur ekonomi pasar bebas yang sangat maju. Lingkungan bisnis dan infrastruktur yang baik adalah kunci di balik kesuksesan ekonomi Singapura. Sektor jasa memiliki kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura diikuti oleh industri.
I-3
Singapura menikmati lingkungan yang sangat terbuka dan bebas korupsi, harga yang stabil, dan PDB per kapita lebih tinggi dari sebagian besar negara maju. Sebagai negara dengan wilayah yang kecil, pasar domestik yang terbatas dan kelangkaan sumber daya alam, ekonomi Singapura sangat tergantung pada perdagangan, terutama dalam consumer electronics, produk-produk teknologi informasi, farmasi dan sektor jasa keuangan yang maju.
Pertumbuhan PDB per kapita Singapura pada 1960-2011 seperti terlihat pada grafik berikut:
Singapore Annual GDP Per Capita (S$ per person; current market price; 1960-2011 ) S$
70,000.0
63.05 (2011)
60,000.0 50,000.0 40,000.0 30,000.0 20,000.0 10,000.0 0.0 1960
1970
1980
Sumber: Department of Statistic Singapore
I-4
1990
2000
2010
Dari grafik, terlihat bahwa pertumbuhan PDB per kapita Singapura mengalami peningkatan tajam dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. B. Perdagangan Internasional
Ekonomi
Singapura
sangat
dipengaruhi
oleh
perdagangan
internasional. Karena lokasi geostrategis dan fasilitas pelabuhan yang maju, volume ekspor barang Singapura
yang besar
melibatkan perdagangan dengan 47% dari ekspor adalah reekspor.
Sebagai pendukung perdagangan bebas, Singapura memiliki hambatan perdagangan relatif sedikit. Mitra dagang dengan Most Favoured Nation (MFN) memiliki tingkat tarif nol untuk produk mereka selain untuk minuman beralkohol. Namun ada pembatasan impor beberapa terutama berdasarkan pada isu-isu lingkungan, kesehatan dan keamanan publik. Impor beras juga membutuhkan lisensi impor dalam rangka untuk menjamin keamanan pangan dan stabilitas harga.
Karena
pasar
domestik
yang
relatif
kecil,
kebijakan
perdagangan Singapura sering sejalan dengan lembaga eksternal. Dalam arena internasional, prioritas utama Singapura sejalan dengan World Trade Organization (WTO) dan Doha
I-5
Development Agenda. Singapura juga merupakan anggota dari berbagai perjanjian perdagangan bebas, antara lain:
Perdagangan Bebas (FTA) Regional, antara lain: 1. Perdagangan Bebas Kawasan ASEAN (AFTA), 2. ASEAN-Australia-Selandia Baru FTA (AANZFTA), 3. ASEAN-China FTA (ACFTA), 4. ASEAN-India FTA (AIFTA), 5. ASEAN-Jepang Mitra Ekonomi (AJCEP), dan 6. ASEAN-Korea FTA (AKFTA). Perjanjian Perdagangan Bebas Multilateral: 7. Perdagangan Bebas FTA Singapura- Eropa (ESFTA - Swiss, Liechtenstein, Norwegia dan Islandia) 8. Gulf Cooperation Council-Singapura FTA (GSFTA - Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab), dan 9. Trans-Pacific Strategic Economic Partnership (TPFTA Brunei, Chili dan Selandia Baru). Perjanjian Perdagangan Bebas Bilateral: 10. Singapura dengan Australia (Singapura-Australia FTA), 11. Singapura dengan Cina (Cina-Singapura FTA), 12. Singapura dengan Yordania (Singapura-Yordania FTA), 13. Singapura dengan India 14. Singapura dengan Jepang (Jepang-Singapura Perjanjian Kemitraan Ekonomi),
I-6
15. Singapura dengan Korea (Korea-Singapura FTA), 16. Singapura dengan Selandia Baru 17. Singapura dengan Panama (Panama-Singapura FTA), 18. Singapura dengan Peru (Peru-Singapura FTA) 19. Singapura dengan Amerika Serikat (AS-Singapura FTA) dan 20. Singapura.dengan Uni Eropa (EU-Singapura FTA)
I-7
BAB II KONDISI DAN INFORMASI PASAR MINYAK SAWIT DAN PRODUK MINYAK SAWIT DI SINGAPURA
2.1 Tinjauan Pasar Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit di Singapura Singapura merupakan salah satu top 10 negara-negara yang mengimpor minyak sawit, seperti yang tertera di Tabel di bawah ini:
Importir Utama Minyak Sawit (periode 2008-2013) (‘000 metric tons) 2008-09 India 6867 China 6118 EU-27 5505 Pakistan 1915 Malaysia 1047 Egypt 1024 United States 1036 Bangladesh 700 Singapore 336 Japan 531 Other 8976 34055 Total
2009-10 6603 5760 5438 2172 1283 1174 994 951 435 581 9926 35317
2010-11 6661 5711 4639 2102 1648 1277 980 996 656 570 10636 35876
2011-12 7300 6000 5200 2150 1830 1350 1021 975 775 585 10814 38000
2012-13 7700 6400 5400 2260 1700 1375 1111 1075 725 585 11216 39547
2012-13 7700 6400 5400 2260 1700 1375 1111 1075 725 620 11216 39582
Source: USDA (2012). http://www.fas.usda.gov/psdonline/psdHome.aspx
Singapura yang menduduki posisi nomor 9 dipercayakan masih memiliki banyak potensi untuk meningkatkan impor minyak sawit dan produk minyak sawit untuk konsumsi domestik dan re-ekspor.
II-1
Jumlah total impor komoditas minyak sawit yang masuk ke Singapura pada 2011 adalah US$ 547 juta1. Pada periode yang sama, Singapura melakukan ekspor komoditas minyak sawit sebesar US$ 207 juta1. Ini berarti total konsumsi komoditas minyak sawit untuk pasar dalam negeri Singapura bernilai US$ 340 juta pada 2011.
Pertumbuhan tahunan (CAGR) untuk impor minyak sawit Singapura dari dunia adalah 67% dari tahun 2007 sampai 2011. Selain itu, untuk impor minyak sawit Singapura dari Indonesia, pertumbuhan tahunan (CAGR) nya adalah 595% untuk periode 2007-2011. Pertumbuhan yang luar biasa ini mungkin disebabkan oleh 3 faktor berikut ini:
Pembelian minyak sawit yang sangat mencondong ke pasaran Malaysia sebelum tahun 2011. Bahkan pada tahun 2011, dimana impor dari Indonesia naik tajam mencapai US$ 215 juta, impor dari Malaysia masih 254% lebih besar.
Selesainya pembangunan kilang biofuel di Singapura yang paling besar di dunia pada tahun 2010, yang memiliki kapasitas sebesar 800,000 ton per tahun2.
Peningkatan
jumlah
minyak
sawit
dari
Indonesia
yang
disertifikasi
sustainable,berhubungan dengan meningkatnya permintaan untuk minyak sawit sustainable3.
1
Commodity List, UN Comtrade data. http://comtrade.un.org/db/mr/rfCommoditiesList.aspx?px=H2&cc=1511 Neste to Build US$814 Mln Singapore Biofuel”, Reuters. http://www.planetark.org/dailynewsstory.cfm/newsid/45658/story.htm 3 Palm Oil Plantation, PwC. http://www.pwc.com/id/en/publications/assets/Palm-Oil-Plantation-2012.pdf 2
II-2
2.2 Impor Minyak Sawit Singapura dari Indonesia
Pada 2011, total nilai impor minyak sawit Singapura dari Indonesia adalah US$ 215 juta, mengalami peningkatan 338% dibandingkan dengan tahun 2010.
Indonesia mempunyai pangsa pasar berkisar antara 0-28% untuk impor minyak sawit Singapura dalam kurun 2007-2011; berikut adalah grafik pangsa minyak sawit dari Indonesia, yang menunjukan peningkatan yang cukup luar bisa:
4
Sumber: UN Comtrade Data
Mengenai perbandingan impor minyak sawit Indonesian dengan negara-negara lain, tabel di bawah ini memberikan informasi yang lebih lengkap dari segi nilai dagang (US$ juta):
4
Commodity List, UN Comtrade data. http://comtrade.un.org/db/mr/rfCommoditiesList.aspx?px=H2&cc=1511
II-3
Sumber: UN Comtrade Data
5
Secara rata-rata harga minyak sawit Indonesia (/Kg) lebih tinggi dibanding harga minyak sawit negara lain pada tahun 2007 dan 2008 (lihat tabel di bawah untuk data selengkapnya), dengan premium rata-rata 7%. Tetapi antara tahun 2009-2010, harga minyak sawit dari Indonesia menurun, antara 4%-8% di bawah harga minyak sawit dari negara lain. Hal ini mungkin terjadi karena unit biaya produksi yang sedikit lebih rendah dan dengan volume produksi yang lebih tinggi, sejalan dengan volume ekspor ke Singapura yang meningkat.
5
Commodity List, UN Comtrade data. http://comtrade.un.org/db/mr/rfCommoditiesList.aspx?px=H2&cc=1511
II-4
Year
Total net weight (Kg)
Indonesia Total value (US$)
2007
99,840
$ 92,109
0.92
85,344,684
$ 70,243,174
0.82
-11%
2008
454,980
$ 493,063
1.08
332,730,887
$ 348,468,384.00
1.05
-3%
2009
2,082,967
$ 1,380,006
0.66
334,010,441
$ 239,453,516.00
0.72
8%
2010
58,655,298
$ 49,058,877
0.84
376,281,846
$ 331,836,576.00
0.88
5%
2011
197,094,302
$ 214,885,533
1.09
481,684,756
$ 546,956,101.00
1.14
4%
Avg $/Kg
Total net weight (Kg)
Negara-negara lain Total value (US$)
Avg $/Kg
Premium over Indonesia
2.3 Macam Komoditas Minyak Sawit Dalam ruang lingkup perdagangan international ragam komoditas minyak sawit dikelompokkan ke dalam kode untuk pengklasifikasiannya. Berikut adalah yang termasuk komoditas minyak sawit berdasarkan Harmonized System Codes6:
1511 Palm oil and its fraction, whether or not refined, but not chemically modified 151110 Palm oil, crude 151190 Palm oil, other than crude, & fractions thereof, whether or not refined, but not chemically modified
6
Commodity List, UN Comtrade data. http://comtrade.un.org/db/mr/rfCommoditiesList.aspx?px=H2&cc=1511
II-5
2.4 Aliran Rantai Pasokan untuk Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit di Singapura
Produksi Domestik
Impor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit
Wholesale Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit
Ekspor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit
Re-ekspor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit
Eceran Produk Minyak Sawit
PRODUKSI DOMESTIK dan RE-EKSPOR MINYAK SAWIT & PRODUK MINYAK SAWIT
Di Singapura terdapat para pemain yang mengimpor bahan minyak sawit dan/atau produk minyak sawit; yaitu:
Produser: mengimpor minyak sawit sebagai bahan baku untuk produk-produk yang dihasilkan. Bidang-bidang utama yang menggunakan minyak sawit di Singapura adalah7,8: o Bidang makanan: minyak sawit digunakan untuk memproduksi minyak makan dan berbagai jenis makanan
7
WebMD. http://www.webmd.com/vitamins-supplements/ingredientmono-1139PALM%20OIL.aspx?activeIngredientId=1139&activeIngredientName=PALM%20OIL 8 Palm Oil Uses, Pacidunia. http://www.pacidunia.com/palmoil/palmoiluses.html
II-6
o Bidang energi: sebagai bahan baku (feedstock) biofuel o Bidang personal care products (produk perawatan pribadi): sabun, sampo, deterjen, kosmetik, dsb. o Bidang kesehatan: suplemen gizi, obat-obatan, dsb. o Bidang industry: pelumas, tinta, dsb.
Re-ekspotir: memanfaatkan fasilitas-fasilitas logistik Singapura yang mapan, dan fluktuasi harga di pasar minyak sawit. Para re-eksportir membeli minyak sawit dan produk minyak sawit dengan harga yang kompetitif dari para penjual di Indonesia dan menjualnya kembali ke berbagai negara di pasaran internasional, tanpa mengelola / memberikan nilai tambahan.
ECERAN PRODUK MINYAK SAWIT
Retail Besar terdiri dari supermarket dan hipermarket dengan share 80% terhadap total retail di Singapura. Contohnya seperti: NTUC, Giant, Carrefour, Shop N Save, dsb.
Pasar Tradisional: Pasar tradisonal terbagi menjadi 2, antara lain: o Pasar basah yang menjual makanan dan produk perawatan pribadi o Provision shop yang terletak di pemukiman dan terlihat seperti pasar tradisional
2.5 Regulasi Impor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit ke Singapura
Singapura memungkinkan semua impor makanan dan produk olahan, akan tetapi sebagai negara yang terkenal akan keamanan dan kebersihan pangan, Singapura II-7
memiliki peraturan yang ketat untuk memastikan keamanan pasokan makanan dan makanan yang diimpor ke negara itu. Tarif dan kewajiban secara lengkap impor makanan ke Singapura dapat dilihat di website Singapore Customs9 dan Otoritas Makanan dan Hewan Singapura (AVA)10. Selain itu, produk obat-obatan11 dan kosmestik12 juga dikontrol oleh pihak Singapore Customs dan Health Sciences Authority (HSA).
Regulasi Makanan Olahan, Obat-obatan dan Kosmetik
Otoritas Makanan dan Hewan Singapura (Agri-Food and Veterinary Authority/AVA) dan Departemen Pengawasan Makanan adalah badan pemerintah utama perdagangan pangan. Selain itu, Otoritas Sains Kesehatan (Health Sciences Authority/HSA) mengontrol pemasukan obat-obatan dan kosmetik ke Singapura. Ekspor ke Singapura terutama dikendalikan melalui peraturan yang dikenakan pada importir.
Kebijakan impor makanan olahan, obat-obatan dan kosmetik oleh pemerintah Singapura adalah untuk menjamin pasokan, keselamatan dan kualitas dari jumlah yang luas negara. Singapura menerapkan sistem persyaratan sanitasi dan phyto-sanitasi yang ketat. Untuk pedagang harus memastikan bahwa produknyanya berkualitas premium dan mempunyai dokumentasi yang rapi.
A. Impor Makanan Olahan
9
Singapore Customs. http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/imp/Goods+Subject+to+Control.htm Food Traders & Establishment, AVA. http://www.ava.gov.sg/FoodSector/FoodTradersAndEst/LicRegFoodTraders/index.htm 11 Health Products Regulation Group, Singapore Customs. http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/Health+Sciences+Authority++Health+Products+Regulation+Group+%28HPR%29.htm 12 Cosmetics Control Unit, Singapore Customs. http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/Health+Sciences+Authority++Cosmetics+Control+Unit+%28CCU%29.htm 10
II-8
Peraturan mengenai makanan olahan relatif ketat. Importir diwajibkan untuk mencantumkan sumber produk dari perusahaan di mana, makanan ini diproduksi di bawah kondisi sanitasi yang tepat. Oleh karena itu penting bahwa pedagang dan produsen mengikuti prosedur jaminan kualitas yang dapat diterima oleh AVA. Untuk menegakkan ini AVA menuntut importir untuk menyerahkan dokumen salinan sertifikat yang asli, dari otoritas keamanan makanan dari negara asal, yang menyatakan bahwa produk makanan impor diproduksi atau diproduksi oleh suatu tempat berlisensi atau sesuai dengan premis.
Produk makanan olahan yang sedang dinilai untuk impor ke Singapura akan dikenakan UU Penjualan Pangan yang mengatur ketentuan mengenai:
Kemasan
Penjualan berdasarkan tanggal / tanggal kadaluwarsa
Persyaratan Pelabelan
Minimum atau diijinkan tingkat konstituen tertentu dari setiap jenis makanan
Semua impor produk makanan olahan menjadi sasaran pemeriksaan. Produk makanan tertentu yang telah diidentifikasi melalui studi trend sebagai produk berisiko tinggi akan memerlukan penilaian pra-pasar seperti laporan pengujian laboratorium dan sertifikat kesehatan untuk menjamin keamanan produk. Sertifikat Kesehatan, yang dikeluarkan oleh pihak berwenang dari negara asal harus berisi rincian berikut:
Deskripsi produk dan kemasan (termasuk merek, merek dagang, jika ada) II-9
Jumlah, berat
Nama dan alamat pengolahan
Nama dan alamat pengirim
Nama dan alamat penerima barang
B. Impor Obat-Obatan Departemen bagian dari HSA yang mengontrol importasi obat-obatan adalah Grup Regulasi Produk Kesehatan (Health Products Regulation Group/HPR). Produk-produk yang termasuk dalam tanggung jawab HPR adalah:
Obat-obatan untuk digunakan oleh manusia
Bahan-bahan yang mengandung zat-zat yang termasuk dalam Undang-Undang
Racun
(Poisons
Act)
atau
Undang-Undang
Penyalah-gunaan Obat-obatan (Misuse of Drugs Act)
Produk tembakau yang termasuk dalam Undang-Undang Rokok (Smoking Act)
Hal-hal utama yang harus diberi perhatian sewaktu mendaftar izin untuk mengimpor obat-obatan ke HPR ialah13:
Deklarasi produk dalam “item details” o Deklarasikan nama produk secara lengkap berdasarkan label produk o Masukkan nomor izin produk (kalau ada) bersama dengan nama produk o Deklarasikan setiap produk dengan nomor ser yang terpisah
13
Health Products Regulation Group. http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/Health+Sciences+Authority++Health+Products+Regulation+Group+%28HPR%29.htm
II-10
o Jangan mendeklarasikan lebih dari 1 produk dalam satu nomor seri, walaupun produk-produk tersebut memiliki HS Code yang sama
Dokumen-dokumen pendukung o Dokumen-dokumen yang diperlukan termasuk:
Faktur perdagangan (commercial invoice)
Surat izin dari HAS
Label kemasan produk
Brosur produk
Dokumen-dokumen yang lain yang dapat membantu pendaftaran
C. Impor Kosmetik Para pengimpor produk kosmetik diharuskan untuk memberikan notifikasi pada Unit Kosmetik Kontrol (Cosmetics Control Unit/CCU) yang merupakan bagian dari HSA. Selain itu, para pengimpor juga harus memenuhi Pengarahan Produk Kosmetik ASEAN (Cosmetic Products-ASEAN Cosmetic Directive).
Hal-hal utama yang harus diberi perhatian sewaktu mendaftar izin untuk mengimpor obat-obatan ke HPR adalah14:
Sebelum mengajukan aplikasi untuk izin impor: Pastikan CCU sudah dinotifikasi tentang produk-produk kosmetik tersebut
14
Cosmetics Control Unit. http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/TradeNet/Health+Sciences+Authority++Cosmetics+Control+Unit+%28CCU%29.htm
II-11
Sewaktu mengajukan aplikasi untuk izin impor, deklarasikan rincian yang termasuk: o Deskripsi barang yang akan diimpor (description of goods) o Nama merek produk tersebut (brand name)
Ada beberapa kategori produk yang dikenakan pajak bea cukai di Singapura. Produk tersebut dianggap sebagai “dutiable goods” dan termasuk: produk minuman keras, produk tembakau, kendaraan bermotor dan produk minyak bumi. Minyak sawit dan produk minyak sawit secara umumnya tidak dikenakan pajak bea cukai. Tetapi mereka tetap dikenakan pajak Goods and Services Tax (GST) sebesar 7% dari nilai impor CIF (Cost, Insurance and Freight).
Untuk minyak sawit dan produk minyak sawit yang akan dire-ekspor (dan mungkin memerlukan re-packing atau re-conditioning), barang-barang tersebut dapat disimpan di dalam Free Trade Zone (FTZ). Di dalam daerah FTZ, pembayaran bea cukai dan pajak-pajak lainnya dapat ditunda. Selain itu, dokumentasi and birokrasi di FTZ lebih mudah.
Pihak-pihak yang berwajib yang mengelola FTZ di Singapura adalah:
PSA Corporation Limited
Jurong Port Pte. Ltd.
The Changi Airport Group (Singapore) Pte. Ltd.
Lokasi-lokasi FTZ di Singapura adalah sebagai berikut:
Dibawah PSA Corporation Limited: II-12
o
Brani Terminal
o
Keppel Distripark
o
Pasir Panjang Terminal
o
Sembawang Wharves
o
Tanjong Pagar Terminal & Keppel Terminal
Dibawah Jurong Port Pte Ltd: o
Jurong Port
Dibawah The Changi Airport Group (Singapore) Pte Ltd: o
Airport Logistics Park of Singapore (ALPS)
o
Changi Airport Cargo Terminal Complex
Pemasok minyak sawit dan produk minyak sawit wajib mengisukan “Certificate of Origin” (Sertifikat Asal) kepada pembeli di Singapura untuk mengambil manfaat dari AFTA (ASEAN Free Tade Agreement)15.
15
Singapore Customs. http://www.customs.gov.sg/leftNav/trad/Certificates+of+Origin.htm
II-13
BAB III POTENSI PASAR MINYAK SAWIT DAN PRODUK MINYAK SAWIT DI SINGAPURA
3.1 Perkembangan Singapura
Singapura adalah negara maju dengan populasi 5.2 juta dan GDP S$ 326.83 miliar pada 2011. Berikut adalah table demografi Singapura1:
Penduduk Singapura (Residents) Total Tahun
populasi
Kebangsaan Total
Penduduk
Penduduk tetap
Singapura (Singaporean)
(Singapore PR)
tidak tetap (NonResidents)
(dalam ribuan orang) 2007
4,588.6
3,583.1
3,133.8
449.2
1,005.5
2008
4,839.4
3,624.7
3,164.4
478.2
1,196.7
2009
4,987.6
3,733.9
3,200.7
533.2
1,253.7
2010
5,076.7
3,771.7
3,230.7
541.0
1,305.0
2011
5,183.7
3,789.3
3,257.2
532.0
1,394.4
Pertumbuhan tahunan (per cent) 2007
4.3
1.6
0.8
7.5
14.9
2008
5.5
1.7
1.0
6.5
19.0
2009
3.1
2.5
1.1
11.5
4.8
2010
1.8
1.0
0.9
1.5
4.1
2011
2.1
0.5
0.8
-1.7
6.9
1
Population Trends 2012, Department of Statistics Singapore. http://www.singstat.gov.sg/pubn/popn/population2012b.pdf
III-1
Dibanding sektor lain, penduduk tidak tetap mencatat angka pertumbuhan yang terbesar dalam lima tahun terakhir, dengan pertumbuhan 6.9% di tahun 2011, dan 8.52% (CAGR) antara 2007 dan 20112. Sebagai negara dengan luas wilayah yang kecil dan minim sumber daya alam, Singapura sangat bergantung pada sumber daya manusia. Oleh sebab itu, Singapura membuat kebijakan ketenagakerjaan dan imigrasi yang liberal dengan tujuan untuk menarik tenaga kerja asing berpendidikan tinggi untuk datang dan menetap di Singapura.
Di luar itu, Singapura merupakan pusat wisata dan transportasi di kawasan Asia Tenggara. Jumlah kedatangan turis ke Singapura berkembang dari 11.64 juta di 2010 menjadi 13.17 juta turis di 2011 (bertumbuh 13.14%)3. Hal ini menyebabkan perkembangan tingkat konsumsi Food and Beverage oleh para turis di Singapura yang mencapai S$ 2.24 miliar di tahun 2011, dan ini merupakan kenaikan 18% dibanding dengan tahun 20104.
3.2 Potensi Ekspor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit Indonesia ke Singapura
Kondisi perekonomian Amerika dan Eropa yang memburuk menyebabkan derasnya arus modal masuk ke Asia dan Singapura pada khususnya. Faktor-faktor yang mendukung dari segi pertumbuhan penduduk dan arus modal masuk menyebabkan investasi di sektor komoditas di Singapura berkembang dengan pesat beberapa tahun
2
Population Trends 2012, Department of Statistics Singapore. http://www.singstat.gov.sg/pubn/popn/population2012b.pdf Quarterly Tourism Focus 2011, Singapore Tourism Board. https://www.stbtrc.com.sg/images/links/X14QTF_2011.pdf 4 Ibid 3
III-2
belakangan ini5, sebagian dipicu oleh kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil) , seperti yang ditunjukkan figur di bawah ini:
Harga Minyak Sawit Mentah (Crude Palm Oil) periode 2009 – 2011 (US$/MT)
Sumber: World Bank6
Harga minyak sawit mentah melonjak sebesar 25% (CAGR) per tahun dari periode 2009-2011. Kenaikan harga yang signifikan ini terlihat cukup untuk menarik perhatian para investor.
Singapore-EU Free Trade Agreement Terlebih lagi, dengan ada EU-Singapore Free Trade Agreement (FTA) yang tercapai pada bulan Desember 2012, perusahaan-perusahaan Singapura dapat meningkatkan ekspor ke Uni Eropa dengan total ongkos yang lebih rendah karena kebebasan tarif.
5
“Commodity Investing in Asia to rise with Increasing Interest from Retail Participants”, Channel News Asia. http://www.channelnewsasia.com/stories/singaporebusinessnews/view/1051651/1/.html 6 GEM Commodities, World Bank. http://data.worldbank.org/data-catalog/commodity-price-data
III-3
FTA ini akan menguntungkan berbagai industri di Singapura; salah satunya adalah industri food processing yang menggunakan minyak sawit7.
Produk-produk dari Kelapa Sawit Untuk dapat menangkap nilai yang lebih besar dalam mata rantai perdagangan minyak sawit dan produk terkait, pengusaha sawit Indonesia dapat bergerak menuju pengolahan minyak sawit menjadi produk minyak sawit siap pakai, seperti minyak sayur (vegetable oil), sebelum mengekspor produk-produk minyak sawit tersebut.
Salah satu contoh produk minyak sawit adalah minyak sayur dan produk makanan yang menggunakan minyak sawit. Ada tren dalam proses produksi makanan yang menjauh dari penggunaan alternatif trans-fat yang semakin dianggap tidak sehat8. Selain itu, penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku menurunkan biaya produksi9. Dibandingkan dengan minyak sayur yang lain, misalnya: minyak soya, minyak rapeseed, minyak bunga matahari, minyak sayur dari kelapa sawit merupakan yang paling populer di dunia dengan pangsa pasar sebesar 38%10. Tabel di bawah ini menunjukkan posisi minyak sayur dari kelapa sawit dibandingkan dengan yang lain:
7
“Singapore, EU successfully conclude FTA talks”, The Straits Times. http://www.straitstimes.com/breakingnews/singapore/story/singapore-and-eu-successfully-conclude-fta-talks-20121216 8 “Indonesia: Palm Oil Production Prospects Continue to Grow,” United States Department of Agriculture. http://www.pecad.fas.usda.gov/highlights/2007/12/Indonesia_palmoil/ 9 Carter, C. “Palm Oil Markets and Future Supply.” European Journal of Lipid Science and Technology 109, no. 4 (2007): 307. 10
“Indonesia: Raising Global Demand Fuels Palm Oil Expansion.” United States Department of Agriculture, October 8, 2010. Accessed October 20, 2012. http://www.pecad.fas.usda.gov/highlights/2010/10/Indonesia/
III-4
Produksi Minyak Sayur Dunia (2009-2010) Produksi (Mtons) Soybean 41.90 Cotton oil 4.88 Rapeseed 22.82 Sunflower 11.91 Groundnut 4.16 Palm oil & Palm Kernel Oil 54.53 Coconut 3.30 143.50 Total Sumber: Oil World (2010)
Persentase (%) 29.20 3.4 15.9 8.3 2.9 38 2.3 100.00
11
Pasar produk kombinasi minyak sawit dengan material lain yang dapat dimanfaatkan dan ditingkatkan oleh Indonesia di Singapura adalah: 1. Produk makanan 2. Produk perawatan pribadi (personal care products) 3. Suplemen makanan (dietary supplements) Minyak sawit memiliki berbagai manfaat kesehatan, dan dapat digunakan untuk proses penyembuhan. Faktor-faktor yang memungkin itu adalah: minyak sawit mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah serangan jantung dan asam lemak yang dapat membantu pencernaan12. Selain itu, minyak sawit tidak mengandung kolesterol13. Oleh karena itu, minyak sawit merupakan bahan yang disukai sebagai suplemen makanan.
11
Oil World. http://www.oilworld.biz “Healing Food Pyramids”, University of Michigan. http://www.med.umich.edu/umim/food-pyramid/fats.htm 13 “Palm Oil Health Benefits”, American Palm Oil Council. http://www.americanpalmoil.com/benefits.html 12
III-5
4. Bahan bakar nabati (biofuel) Singapura memiliki kilang biofuel yang paling besar di dunia dengan kapasitas 800,000 ton per tahun, dipicu oleh kenaikan permintaan dari negara-negara di Asia dan Eropa14. Dan minyak sawit merupakan salah satu bahan baku (feedstock) yang paling penting dalam produksi biofuel.
14
“Neste to Build US$814 Mln Singapore Biofuel”, Reuters. http://www.planetark.org/dailynewsstory.cfm/newsid/45658/story.htm
III-6
BAB IV PELUANG DAN STRATEGI
4.1 Peluang Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit Indonesia di Singapura
A. Dari Indonesia
Mempunyai sumber daya alam yang melimpah, terutama tanah perkebunan dan sumber daya air
Keseriusan pemerintah untuk mengimplementasi sustainability practice, seperti sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainability Palm Oil) 1
Mempunyai ongkos produksi yang relatif lebih rendah
Lokasi yang strategis (dekat dengan Singapura)
B. Dari Singapura
Singapura mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan pangan and produk-produk rumah tangga. Situasi ini tidak akan berubah ke depannya dan angka permintaan akan meningkat seiring dengan perkembangan populasi Singapura
Tingkat
kesadaran
masyarakat
Singapura
akan
kesehatan
yang
meningkat beberapa tahun belakangan menuntut produk yang lebih kompleks dan dapat dijamin kesehatannya
Tingkat kesadaran masyarakat Singapura akan isu “sustainability” (kelestarian) minyak sawit akan meningkat, sejalan dengan pasar-pasar
1
Indonesian Sustainabile Palm Oil. http://ispo-org.or.id/
IV-1
maju yang lain. Minyak sawit Indonesia telah membangun momentum untuk meningkatkan produksi “CSPO” (Certified Sustainable Palm Oil) yang permintaan pasar nya diperkirakan akan bertambah
Tingkat pendapatan nasional per kapita yang tinggi sebesar S$ 61,692 (tahun 2011)2 memungkinkan pengeluaran yang lebih tinggi untuk memenuhi tuntutan kesehatan yang telah dibahas di atas
Harga minyak bensin yang semakin tinggi, diikuti oleh biaya hidup di Singapura yang semakin meningkat, memicu berbagai pihak swasta dan pemerintah untuk meriset dan memproduksi bahan bakar alternatif dalam bentuk biofuel, dengan minyak sawit sebagai salah satu komponen utamanya
Jumlah ekspatriat dan wisatawan yang tinggi menyebabkan tingginya konsentrasi para individu yang tinggi tingkat pengeluarannya (high spending individuals), dan diperkirakan akan terus meningkat di Singapura
Tingginya tingkat sumber daya manusia di Singapura menyebabkan tersedianya tenaga kerja terampil untuk proses produksi yang kompleks
Memanfaatkan kekuatan AFTA
Di luar itu, Singapura merupakan tempat yang cocok sebagai langkah pertama dalam ekspansi perusahaan Indonesia. Pengakuan akan mutu produk Indonesia di Singapura akan membantu dalam perkembangan di negara-negara maju lainnya dan juga dalam segmen premium di dalam negara Indonesia sendiri.
2
Singapore in Brief 2012, Ministry of Trade and Industry. http://www.singstat.gov.sg/pubn/reference/sib2012.pdf
IV-2
4.2 Tantangan Ekspor Minyak Sawit dan Produk Minyak Sawit Indonesia ke Singapura
Tantangan yang perlu diperhatikan Indonesia dalam mengekspor minyak sawit dan produk minyak sawit antara lain:
Diperlukan proses yang relatif lebih kompleks untuk dapat bergerak naik dalam value chain dan menghasilkan barang dengan nilai tambah yang lebih tinggi
Konsumen yang peduli dengan kesehatan dari produk pribadi/rumah tangga: menuntut kontrol kualitas yang ketat, tertutama setelah skandal keamanan makanan yang menggemparkan masyarakat dunia belakangan ini
Berbagai pihak di Singapura juga sedang melakukan riset minyak jatropha 3 yang mungkin dapat menjadi substitusi dan mengancam posisi minyak sawit di masa mendatang
Kompetisi dengan negara lain, terutama negara-negara ASEAN dan China
Di luar itu, proses pemasaran dan pembentukan brand image adalah sangat penting untuk memasuki segmen premium
4.3 Strategi Memasuki Pasar Singapura
1. Bekerja sama dengan mitra lokal Mitra lokal dapat membantu untuk memasuki pasar dengan sukses mengingat kekayaan pengalaman mereka akan pasar Singapura. Eksportir biasanya akan
3
Biofuels, Energy Market Authority. http://www.ema.gov.sg/page/33/id:66/
IV-3
memilih distributor atau agen. Mempunyai mitra lokal akan memudahkan proses pemilihan distributor yang lebih berkualitas. 2. Bekerja sama dengan universitas lokal dan pusat penelitian di Singapura Di luar dapat meningkatkan kapabilitas perusahaan Indonesia untuk naik ke value chain yang lebih tinggi, kerja sama dengan universitas Singapura ataupun badan riset di Singapura, seperti: Temasek Life Sciences Laboratory (TLL), A*STAR, dsb., dapat memberikan keyakinan kepada konsumen bahwa produk yang mereka dapatkan adalah produk berkualitas tinggi. 3. Menawarkan produk khusus (customized products) yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar Singapura yang lebih mencondong ke segmen premium 4. Menjaring pangsa baru dalam mewujudkan produk buatan Indonesia dengan proses produksi yang disertifikasi oleh organisasi-organisasi international seperti: ISO 22000, HACCP Food Safety Management System, dsb. 5. Pemasaran dan promosi Mengingat tingginya pendapatan Singapura, produk dengan merek yang sudah dikenal tergolong lebih disukai di pasaran. Kemasan yang bagus disertai dengan pemasaran dan promosi yang sesuai akan berperan penting dalam menentukan kesuksesan produk Indonesia
IV-4