LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS PELAYANAN PAJAK TAHUN 2014
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2014 sebagai pertanggungjawaban kinerja yang telah dihasilkan dalam tahun tersebut. LKIP tahun 2014 merupakan laporan hasil kerja atas pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang telah dilakukan pengukuran atas pencapaiannya, dilakukan evaluasi dan analisis kinerja sehingga memiliki nilai informasi
yang
bermanfaat
bagi
para
pemangku
kepentingan
(stakeholders). Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung melaporkan hasil kinerja atas perencanaan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dirumuskan dalam dokumen Rencana Strategis Tahun 2013-2018, Rencana Kerja Tahun 2014, serta Anggaran Tahun 2014. Penyusunan LKIP tahun 2014 dimaksudkan untuk memenuhi dua kebutuhan. Pertama, sebagai media pertanggungjawaban kinerja kepada pihakpihak
yang
berkepentingan.
Kedua,
sebagai
sarana
untuk
mengevaluasi dan menganalisis capaian kinerja Dinas Pelayanan Kota Bandung secara berkelanjutan dalam rangka memperbaiki kinerja yang akan datang.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
i
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas
laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan LKIP. Laporan Kinerja ini, merupakan akhir
dari
serangkaian
perencanaan,
pelaksanaan,
pengukuran,
evaluasi dan analisis capaian kinerja selama tahun 2014 sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja yang telah dicapai selama
satu
tahun
dalam
rangka
mewujudkan
tata
kelola
pemerintahan yang baik (good governance). Harapan kami adalah semoga LKIP 2014 ini, dapat menjadi pedoman dalam mensikapi berbagai tantangan kedepan dalam rangka peningkatan kinerja di lingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
ii
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ……………………………………………………..........
i
Daftar Isi ……………………………………………………………….......
iii
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................
1
1.1
Gambaran Umum Organisasi ..........................
1
1.2
Tugas Pokok dan Fungsi……………………….
3
1.3
Landasan Hukum………………………………..
5
1.4
Ruang Lingkup……………………………………
6
BAB II
BAB III
BAB IV
PERENCANAAN KINERJA .......
7
2.1
Renstra Disyanjak…………….. ........................
7
2.2
Renstra Disyanjak Hasil Reviu……………………
9
2.3
Indikator Kinerja Utama (Hasil Riviu)……….
14
2.4
Perjanjian Kinerja (Hasil Riviu)………………..
14
AKUNTABILITAS KINERJA ...................................
18
3.1
Kerangka Pengukuran Kinerja……………………..
18
3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama…………….
20
3.3
Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis………
21
3.4
Analisis Pencapaian Kinerja……………………
25
3.5
Akuntabilitas Keuangan Kinerja………………
87
3.6
Prestasi dan Penghargaan……………………...
89
PENUTUP ..............................................................
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
91
iii
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
LAMPIRAN Lampiran I
: Prosentase Ketaatan Wajib Pajak
Lampiran II
: Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Lampiran III
: Capaian Realisasi PBB Perkecamatan
Lampiran IV
: Capaian Realisasi PBB Perkelurahan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
iv
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
BAB I Pendahuluan 1.1. Gambaran Umum Organisasi
Meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, sesuai Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 08 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Sedangkan pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban secara periodik. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur
legitimate
sehingga
penyelenggaraan
pemerintah
dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
1
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung selaku unsur pembantu pimpinan, dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang
berupaya memenuhi aspirasi masyarakat. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, maka dari itu berubah pula nomenklatur Dinas Pendapatan Daerah menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang disingkat DISYANJAKKota Bandung dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Unit Pelayanan Pajak (UPP) yang terbagi di lima wilayah kerja yaitu : Bandung Tengah, Bandung Utara, Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung
Selatan, Dinas
Pelayanan Pajak berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah. Sedangkan yang menjadi landasan hukum tentang uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak, Pemerintah Kota Bandung menerbitkan Peraturan Walikota Bandung No.534 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Berdasarkan peraturan Walikota tersebut, susunan organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung berkedudukan sebagai unsur pelaksanaan Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah, Sebagai bahan landasan tersebut diatas maka Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Dinas Pelayanan PajakKota BandungTahun 2014 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan dinas yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
2
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Pemerintah Kota Bandung dalam mewujudkan nilai evaluasi SAKIP A, maka
Dinas
Pelayanan
pencapaian
tersebut
(RENSTRA)
2013-2018
Pajak
dengan dan
Kota
Bandung
melakukan Indikator
berkontribusi
revisi
Kinerja
Rencana Utama
dalam
Strategis
(IKU)
2013-
2018.Dengan adanya revisi tersebutdiharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan
kualitas
penyusunan
perencanaan
yang
efektif
dan
efesien.Penyusunan LKIP tahun 2014 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung secara otomatis dilakukan revisi LKIP Tahun 2014. 1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
Sejalan dengan dinamika penyelenggaraan pemerintahan dan sinergitas program pembangunan yang berkelanjutan antara pemerintah pusat,
pemerintah
provinsi
dan
pemerintah
kabupaten/kota,
untuk
mengoptimalkan kemampuan daerah dalam membangun daerah, telah diterbitkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Memperhatikan Pasal 98 pada undang-undang tersebut,
pemerintah
kemudian
mengeluarkan
Peraturan
Pemerintah
Nomor 91 Tahun 2010 yang memutuskan jenis pajak daerah yang dipungut berdasarkan penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak. Perubahan aturan mengenai perpajakan tersebut, jenis pajak daerah yang dikelola Pemerintah Kota Bandung bertambah menjadi 9 (sembilan) mata pajak. Sebelum adanya pelimpahan wewenangan pajak ke daerah, Pemerintah Kota Bandung hanya memungut dan mengelola 6 (enam) mata pajak daerah, yaitu : 1. Pajak Hotel; 2. Pajak Restoran; 3. Pajak Hiburan; 4. Pajak Reklame; 5. Pajak Penerangan Jalan; 6. Pajak Parkir; menjadi bertambah 3 (tiga) mata pajak : Pajak Air Tanah, PBB P2 dan BPHTB, sehingga ketentuan-ketentuan yang mengatur perpajakan di Kota Bandung perlu diadakan penyesuaian.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
3
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Atas dasar hal tersebut, untuk meningkatkan pencapaian kinerja dinas daerah dalam pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Bandung, maka dilakukan perubahan susunan organisasi dinas daerah dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 Pasal 2, struktur dinas daerah mengalami perubahan
baik
komposisi,
tugas
pokok
dan
fungsi
maupun
nomenklaturnya. Salah-satu dinas daerah yang mengalami perubahan yaitu Dinas Pendapatan Kota Bandung baik tugas pokok dan fungsi maupun
nomenklaturnya,
sehingga
struktur
organisasi
pun
perlu
disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Nomenklatur Dinas Pendapatan Kota Bandung menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan tugas melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pajak daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah KotaBandung No. 05 Tahun 2013 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban
Membantu
Walikota dalammelaksanakan
sebagian
urusan
pemerintahan dibidang pendapatan daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan.Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Pelayanan PajakKota Bandung mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang Pelayanan Pajak; b. Pelaksanaan tugas teknis pelayanan pajak yang meliputi: perencanaan pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah; c. Pelaksanaan teknis administratif Dinas; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Tugas dan kewajiban Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dipimpin oleh Kepala Dinas,yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh :
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
4
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung a. Sekretariat, membawahi: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Program dan Anggaran. b. Bidang Perencanaan, membawahi: 1. Seksi Perencanaan Pajak Daerah; 2. Seksi Data dan Potensi Pajak;dan 3. Seksi Analisa dan Pelaporan. c. Bidang Pajak Pendaftaran, membawahi: 1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan; 2. Seksi Verifikasi, Otorisasi dan Pembukuan;dan 3. Seksi Penyelesaian Piutang. d. Bidang Pajak Penetapan, membawahi: 1. Seksi Penilaian dan Pengaduan; 2. Seksi Penetapan dan Pembukuan;dan 3. Seksi Penagihan. e. Bidang Pengendalian, membawahi: 1. Seksi Penyuluhan; 2. Seksi Pengawasan; dan 3. Seksi Penindakan. f. Unit Pelayanan Pemungutan,terdiri atas: 1. UPP Bandung Barat; 2. UPP Bandung Utara; 3. UPP Bandung Tengah; 4. UPP Bandung Selatan; dan 5. UPP Bandung Timur g. Kelompok Jabatan Fungsional 1.3. Landasan Hukum LKIP KotaBandung ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
5
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 1.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan NegaraYang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5.
Peraturan
Presiden
Nomor
29
Tahun
2014Tentang
Sistem
AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.; 7.
Peraturan Daerah KotaBandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
KotaBandung Tahun 2013-2018. 1.4. Ruang Lingkup Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah KotaBandung Kemenpan
RB
Tahun
2014ini
dan
konsultasi
menyesuaikan serta
hasil
koordinasi
reviu
dengan
dengan
Bagian
Organisasi RB, maka menggunakan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM ORGANISASI 1.2. TUPOKSI ORGANISASI BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENSTRA DISYANJAK 2.2. HASIL REVIU RENSTRA DISYANJAK (HASIL PENYELARASAN DARI IKU DAN PK DARI YANG LAMA KE YANG BARU) 2.3. IKU HASIL REVIU BARU 2.4. PK HASIL REVIU BARU
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
6
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
BAB 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6.
III AKUNTABILITAS KINERJA KERANGKA PENGUKURAN KINERJA CAPAIAN IKU PENCAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA AKUNTABILITAS KEUANGAN KINERJA PRESTASI DAN PENGHARGAAN
BAB IV PENUTUP
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
7
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
BAB II Perencanaan Kinerja
2.1. Renstra Disyanjak
Berdasarkan Perda No 03 Tahun 2014tanggal 28 Mei 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 20132018. Rancangan RPJMD termaksud merupakan dasar dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang kemudian diterjemahkan ke dalam Rencana Kerja pada setiap tahunnya. Ketiga komponen yang terdiri dari RPJMD, Rencana Strategis dan Renja tersebut, saling
terkait
dan
menghasilkan
sinergi
yang
cukup
kuat
dalam
menciptakan pedoman strategis bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terutama dalam mendukung pencapaian pada Misi ke-4 Kota Bandung yaitu
“MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH, MAJU, DAN
BERKEADILAN”, dari Visi Kota Bandung yaitu : “Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera” atau mewujudkan BANDUNG JUARA. Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, maka dirumuskan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang mempunyai peran dan fungsi dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan serta dapat menggerakkan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah sebagaimana diuraikan di atas terutama dikaitkan dengan pelaksanaan otonomi yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu
mengelola unsur-unsur
organisasi secara optimal, efektif dan efisien serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan
yang
implementatif
yang
ditujukan
untuk
kesejahteraan masyarakat.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
8
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Guna mewujudkan hal-hal tersebut, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Visinya yaitu: “Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju Bandung Unggul, Nyaman dan Sejahtera” Pengelolaan Pajak Daerah yang dimaksud adalah sesuai dengan UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai pengganti dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun
1997
tentang
Pajak
Daerah
dan
Retribusi
Daerah)
dan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Menurut Undang-undang dan Perda tersebut serta berdasarkan potensi yang ada, jenis pajak yang dikelola oleh Dinas Pelayanan PajakKota Bandung terdiri dari: a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Pajak Hotel; Pajak Restoran; Pajak Hiburan; Pajak Reklame; Pajak Penerangan Jalan; Pajak Parkir; Pajak Air Tanah; Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); Pajak Bumi dan Bangunan
Misi
Mewujudkan visi yang telah disepakati dan ditetapkan, disusun misi organisasi yang merupakan dasar/alasan keberadaan suatu organisasi. Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, Misi DISYANJAK adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk
mewujudkan
visi
DISYANJAK.
Rumusan
misi
DISYANJAK yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi DISYANJAK yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh DISYANJAK bersangkutan.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
9
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2.2.
Renstra Disyanjak Hasil Reviu
(Hasil Penyelarasan Dari IKU Dan PK Dari Yang Lama Ke Yang Baru) Penyempurnaan
Visi
dan
Misi
yang
merupakan
hasil
reviu
sertarekomendasi/konsultasi dengan Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Reforfmasi Birokrasi maka disusunlah visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator sesuai arahan Kemenpan RB tersebut untuk memperjelas jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi, misi, tujuan dan sasaran DISYANJAK. Atas dasar konsultasi dan arahan tersebut maka diadakan penyerderhanan dan penyempurnaan dengan menggunakan bahasa yang sederhana, ringkas, dan mudah dipahami tanpa mengurangi maksud yang ingin dijelaskan. Memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik
di
Indonesia
maka
diterbitkannya
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Adapun hasil hasil rekomendasi sebagai berikut : a. Rekomendasi Tim Reviu Kemempan-RB Terhadap Misi SKPD
1. Misi Ke 3 dan 4 bisa di drop karena bukan core business-nya Disyanjak. b. Uraian Misi Setelah Reviu
1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan 2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
10
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2.2.1 MISI Perubahan Misi Sebelum dan Setelah Reviu MISI (sebelum reviu)
MISI (setelah reviu)
1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan
1. Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak
Di Drop
4. Mewujudkan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal
Di Drop
2.2.2.TUJUAN Uraian Tujuan Sebelum dan Setelah Reviu TUJUAN (sebelum reviu)
TUJUAN (setelah reviu)
Optimalisasi penerimaan pajak daerah
Optimalisasi penerimaan pajak daerah.
Melaksanakan kebijakan Insentif dan disinsentif
Terpenuhinya aspek keadilan dan kemampuan masyarakat dalam pengenaan pajak daerah.
Meningkatkan kepuasan atas Pelayanan Pajak Daerah
Meningkatkan kepuasan atas Pelayanan Pajak Daerah.
Terwujudnya Partisipasi dan kepatuhan Masyarakat Terhadap Pentingnya Membayar Pajak
Di Drop
Terwujudnya Laporan keuangan SKPD dan Laporan Akuntabilitas kinerja yang wajar dan akuntabel
Di Drop
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
11
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tujuan dan Indikator Tujuan TUJUAN Uraian
Indikator
Optimalisasi penerimaan pajak daerah.
Jumlah Penerimaan pajak daerah: 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
Terpenuhinya aspek keadilan dan kemampuan masyarakat dalam pengenaan pajak daerah.
Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak
Meningkatkankepuasan atas PelayananPajak Daerah.
IKM bidang pelayanan pajak daerah
2.2.3.SASARAN Uraian Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu SASARAN (sebelum reviu)
SASARAN (setelah reviu)
Meningkatnya Pendapatan Asli Tercapainya target Daerah agar tercapainya Pajak Daerah Penerimaan pajak daerah sesuai potensi Mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik
Penerimaan
Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan.
Terwujudnya peningkatan Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik. kualitas pelayanan publik. kesadaran dan Meningkatnya kesadaran dan Meningkatnya kepatuhan masyarakat kepatuhan masyarakat membayar pajak. membayar pajak. Meningkatnya pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan perpajakan daerah.
Di Drop
Meningkatnya kapasitas Meningkatnya kapasitas danakuntabilitas kinerja danakuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi). instansi pemerintah (birokrasi).
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
12
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2.2.4.INDIKATOR KINERJA SASARAN Uraian Indikator Kinerja Sasaran Sebelum dan Setelah Reviu INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu)
Penerimaan pajak daerah
Jumlah realisasi penerimaan pajak dibandingkan dengan target tahun berjalan dari 9 Mata Pajak Daerah yaitu : 1. Pajak Hotel 2. PajakRestoran 3. PajakHiburan 4. PajakParkir 5. Pajak BPHTB 6. PajakPeneranganJalan 7. PajakReklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
INDIKATOR KINERJA (setelah reviu) Jumlah Penerimaan pajak daerah: 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
Di Drop
Jumlah kelompok sasaran/jenis yang mendapatkan insentif pajak
Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak
IKM bidang pembayaran pajak daerah
IKM bidang pelayanan pajak daerah
Prosentase Wajib Pajak yang taat membayar Pajak Daerah Prosentase jumlah Wajib Pajak (WP) yang ditindaklanjuti terhadap nota pengantar yang harus ditindaklanjuti.
Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu
Di Drop
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
13
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung INDIKATOR KINERJA (sebelum reviu) Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk. Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti. Penilaian AKIP/Lakip SKPD oleh Kementerian PAN /inspektorat.
INDIKATOR KINERJA (setelah reviu)
Di Drop
Prosentase Temuan BPK/ Inspektorat yang ditindaklanjuti. Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB /Inspektorat.
Prosentase tertib Administrasi Barang / Aset Daerah.
Di Drop
2.2.5.TARGET KINERJA SASARAN Rincian Target Kinerja Sasaran Setelah Reviu TARGET KINERJA PADA TAHUN HASIL REVIU TAHUN 2015
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
KONDISI AWAL RENSTRA
(1)
(2)
(3)
2014 (4)
2015 (5)
2016 (6)
2017 (7)
2018 (8)
KONDISI AKHIR RENSTRA (9)
Jumlah Penerimaan Triliun Rp. Pajak Daerah : 1. Pajak Hotel
1,194
1,400
1,613
1,850
2,118
2,426
2,426
177,490
199,350
236
281
326
381
381
2. Pajak Restoran
118,700
135
156
181
216
261
261
3. Pajak Hiburan
37,767
45
56,5
66,5
76
87
87
7,797
12
15
18
21
22,5
22,5
415,761
439,650
488
540
602
670
670
135,297
156
180
210
245
275,658
275,658
17,604
23
26,5
30
35,181
42
42
3,566
30
33
36,5
40
45
45
280,104
360
422
487
557
642
642
0
12
13
14
15
15
15
72.95
81.9
83
84
85
86
86
4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame
Miliar Rp.
8. Pajak Air Tanah 9. PBB Jumlah kelompok Jumlah sasaran yang Kelompoks mendapatkan insentif asaran pajak Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah
%
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
14
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung TARGET KINERJA PADA TAHUN HASIL REVIU TAHUN 2015
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
KONDISI AWAL RENSTRA
(1)
(2)
(3)
2014 (4)
2015 (5)
2016 (6)
2017 (7)
2018 (8)
Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu
%
66.87
80.9
82
83
84
85
85
IKM bidang pelayanan pajak daerah
Nilai
86.78
516.14
75.5
79.5
83.5
87.5
87.5
Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
%
-
80
80
85
90
90
90
Nilai Hasil Evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB/ Inspektorat
Nilai
53.41
63.89
65
68
70
76
76
2.3. INDIKATOR KINERJA UTAMA (HASIL REVIU) Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, oleh karena itu Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung melalui Surat Keputusan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung No. 050/119 – Disyanjak tanggal 3 Maret 2015 menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Disyanjak sebagai berikut :
NO
1
1
2
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
TARGET
2
3
4
Jumlah Penerimaan Pajak Daerah : 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB IKM Bidang Pelayanan Pajak Daerah
1.400.000.000.000,00
Rp.
Nilai
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
202.850.000.000,00 140.000.000.000,00 45.000.000.000,00 12.000.000.000,00 428.000.000.000,00 158.000.000.000,00 24.000.000.000,00 30.000.000.000,00 360.000.000.000,00 516,14
15
KONDISI AKHIR RENSTRA (9)
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2.4. PERJANJIAN KINERJA (HASIL REVIU) Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji yang penting dan perlu
dilakukan
oleh
pimpinan
instansi
di
lingkungan
Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Penetapan Kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2014, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014, dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2014. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dengan uraian sebagai berikut:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
16
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG NO
SASARAN
1
2
1
Tercapainya target penerimaan pajak daerah
2
Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak katagori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan
3
Meningkatnya Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar Pajak
4
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
5
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Birokrasi)
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
3
4
TARGET 5
Jumlah Penerimaan Pajak Daerah :
1.400.000.000.000,00
1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Parkir 5. Pajak BPHTB 6. Pajak Penerangan Jalan 7. Pajak Reklame 8. Pajak Air Tanah 9. PBB
202.850.000.000,00 140.000.000.000,00 45.000.000.000,00 12.000.000.000,00 428.000.000.000,00 158.000.000.000,00 24.000.000.000,00 30.000.000.000,00 360.000.000.000,00
Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak
Rp.
Jumlah KelompokSasaran
12
Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah
%
81.9
Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu.
%
80.9
IKM bidang pelayanan pajak daerah
Nilai
516.14
Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
%
80
Nilai Hasil Evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB/ Inspektorat
Nilai
63.89
LAKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
16
RENCANA ANGGARAN NO 1
2
3
4
5
SASARAN
PROGRAM
Tercapainya target penerimaan pajak daerah Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak katagori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan Meningkatnya Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat Dalam Membayar Pajak
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (Birokrasi)
LAKIP Tahun 2014 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
%
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
12.038.250.000,00
30,07
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
420.495.000,00
1,05
1.508.400.000,00
3,77
13.849.156.300,00
34,59
9.402.500.000,00
23,49
700.000.000,00
1,75
1.685.098.700,00
4,21
230.000.000,00
0,57
200.000.000,00
0,50
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan Program pelayanan administrasi perkantoran Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program perencanaan pembangunan daerah Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
TOTAL
RENCANA (Rp)
40.033.900.000,00
100,00
17
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
BAB III Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas
kinerja
adalah
kewajiban
untuk
menjawab
dari
perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai
keberhasilan
atau
kegagalan
dalam
melaksanakan
misi
organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. DinasPelayanan PajakKota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas KinerjaDinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Renja Tahun 2014. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah. 3.1. Kerangka Pengukuran Kinerja Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi output dan outcomeyang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
18
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja ini dilakukan secara berkala triwulanan dan tahunan. Pengukuran dan
pembandingan
kinerja
dalam
laporan
kinerja
harus
cukup
menggambarkan posisi kinerja instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan terwujudnya kinerja, tercapainya hasil program dan hasil kegiatan. Indikator kinerja instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi. Indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tertentu. Nilai capaian atas pengukuran kinerja dapat dikategorikan dan diinterprestasikan sebagai berikut: No.
Capaian Kinerja
Interprestasi
1
>100%
Melebihi / melampaui target
2
=100%
Tercapai
3
<100%
Tidak Tercapai
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Renja Tahun 2014. Sesuai ketentuan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
19
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tersebut,pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja SKPD Tahun 2014 dan Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 dan hasil review atas Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Tahun 2013-2018, telah ditetapkan 5 (lima) sasaran dengan 7 (tujuh)indikator kinerja
dengan rincian sebagai
berikut : Sasaran 1
terdiri dari 1 indikator
Sasaran 2
terdiri dari 2 indikator
Sasaran 3
terdiri dari 1 indikator
Sasaran 4
terdiri dari 1 indikator
Sasaran 5
terdiri dari 2 indikator
3.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Mengukur
dan
peningkatan
kinerja
serta
lebih
meningkatnya
akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Pelayanan PajakKota Bandung juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Nomor : 050/119-Disyanjak Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
20
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung capaian
kinerja,
permasalahan
dan
isu-isu
strategis
yang
sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2014 menunjukan hasil sebagai berikut: Tabel 3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung NO
Indikator Kinerja
Satuan
1
2
3
1
2
Jumlah Rupiah Penerimaan Pajak (Rp) Daerah: 1.Pajak Hotel 2.Pajak Restoran 3.Pajak Hiburan 4.PPJ 5.Pajak Parkir 6.BPHTB 7.Pajak Reklame 8.Pajak Air Tanah 9.P B B IKM Bidang Nilai Pelayanan Pajak Daerah Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran
Tahun 2014 Target 4
Realisasi 5
% 6
1.400.000.000.000
1.400.939.931.883
100,07
202.850.000.000 140.000.000.000 45.000.000.000 158.000.000.000 12.000.000.000 428.150.000.000 24.000.000.000 30.000.000.000 360.000.000.000
204.674.481.155 142.676.225.417 40.980.498.102 159.123.681.023 12.198.543.998 418.786.427.368 23.694.034.638 26.230.430.978 372.575.609.204
100,90 101,91 91,07 100,71 101,65 97,81 98,73 87,43 103,49
516,14
516,14
100%
100,04% Melebihi Target
Tabel tersebut terlihat bahwa rata-rata capaian IKU sebesar 100,04% dengan Kinerja Capaian Sasaran melebihi target. Karena IKU merupakan ukuran keberhasilan dari suatu SKPD, maka bisa dikatakan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah berhasil mencapai target yang ditetapkan.
3.3. Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
21
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Secara umum Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan
dalam
Renstra
2013-2018.
Jumlah
Sasaran
yang
ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 5 (lima) sasaran. Pada tahun 2014 ditetapkan 5 (lima) sasaran strategis dengan 7 (tujuh) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2014. Dari 5 (lima) sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 7 (tujuh) indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014 NO.
SASARAN STRATEGIS
CAPAIAN
1
Melebihi Target
2
2
Tercapai
3
3
Tidak Tercapai
0 Jumlah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
5
22
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.3 PENCAPAIAN TARGET SASARAN
No
Sasaran
Jumlah Indikator
Capaian rata-rata kinerja sasaran
Tidak Tercapai (<100%) 00.00 s/d 49.99
50.00 s/d 64.99
65.00 s/d 74.99
75.00 s/d 89.99
90.00 s/d 99.99
Tercapai (100%)
Melebihi Target (>100%)
A
Misi 1: Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan
1
Tercapainya target penerimaan pajak daerah
1
2
Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak daerah.
2
100%
2
3
Insentif (pengurangan) pajak bagi Wajib Pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan.
1
100%
1
B
Misi 2: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pajak Daerah. 1
100%
1
2
112,50%
1
1
5
2
4
5
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi). Jumlah
100,07%
7
1
23 LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Dari 5 (lima)Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja Misi terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut: Tabel 3.4 PENCAPAIAN TARGET MISI Tingkat Pencapaian No.
Misi
Jumlah Indikator Sasaran
Tidak Tercapai (<100%) Jumlah
%
Tercapai(100%)
Melebihi Target (>100%)
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan
4
3
100%
1
100,07%
2
Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah
3
2
100%
1
125,00%
Jumlah
7
5
100%
2
112,50 %
24 LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pencapaian Kinerja dari lima sasaran dan tujuh indikator kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.5 KATEGORI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN No.
Jumlah Indikator
Kategori
Persentase
Misi 1: Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan
4
100%
1
Melebihi Target
1
25%
2
Tercapai
3
75%
3
Tidak Tercapai Misi 2: Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah
0
0%
3
100%
1
Melebihi Target
1
33,33%
2
Tercapai
2
66,67%
3
Tidak Tercapai
0
0%
A.
B.
3.4. Analisis Pencapaian Kinerja
Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. Selanjutnya
dilakukan
pula
pengukuran/penentuan
tingkat
efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
25
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pernyataan kinerja sasaran strategis, dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja. Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2014 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator
sasaran
dari
5
sasaran
dan7indikator
kinerja
dari2Misi,
sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun 2013-2018, analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : I. Sasaran 1: TERCAPAINYA TARGET PENERIMAAN PAJAK DAERAH Peraturan Daerah Nomor : 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, bahwa Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan
peraturan perundang - undangan, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah yang sebesar-
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
26
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung besarnya untuk kemakmuran rakyat Daerah.Pajak dipungut karena adanya suatu
keadaan, kejadian, atau perbuatan
yang menurut
peraturan
perundang-undangan dikenakan pajak. Pajak Daerah di Kota Bandung terdiri dari sebagai berikut : A. Pajak Pendaftaran 1. Pajak Hotel, 2. Pajak Restoran, 3. Pajak Hiburan, 4. Pajak Penerangan Jalan, 5. Pajak Parkir, 6. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan
B. Pajak Penetapan 1. Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan. 2. Pajak Reklame, 3. Pajak Air Tanah,
Pajak-pajak daerah tersebut telah memberikan kontribusi terbesar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pembangunan baik sarana maupun prasarana yang diperuntukan bagi kesejahteraan masyarakat Kota Bandung.Untuk anggaran tahun 2014 DPRD kota Bandung telah menetapkan pendapatan pada APBD sebesar Rp. 4,732 Trilyun, dimana pendapatan tersebut digunakan untuk belanja pembangunan Kota Bandung yang besarnya Rp. 5,16 trilyun. Dengan komposisinya pendapatan APBD tersebut yang terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp 1,7 triliun , dana perimbangan Rp 1,9 triliun, dan pendapatan daerah lainnya yang sah Rp 1,02 triliun. Perbandingan komposisi di atas dapat dilihat bahwa PAD mempunyai porsi cukup besar yaitu hampir mencapai 36%, yang sebagian besarnya merupakan pendapatan dari Pajak Daerah sebagaimana telah ditetapkan target pendapatan Rp.1,4 trilyun dari pajak daerah untuk tahun 2014. Adanya kenaikan target sebesar 31,7% dari target Tahun 2013 Rp.1,063 trilyun ke penetapan target Rp. 1,4 trilyun di tahun 2014. Dari data
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
27
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tersebut terlihat bahwa Pajak Daerah merupakan salah satu pendukung penting pembangunan Kota Bandung. Dengan semakin tinggi pendapatan asli daerah, maka semakin tinggi kemampuan suatu daerah untuk membiayai sendiri penyelenggaraan pembangunan daerahnya. Mencapai target tersebut diperlukan optimalisasi penggalian potensi pajak daerah, serta peningkatan pelayanan terhadap wajib pajak. Pajak daerah seharusnya bersifat “visible”, dalam arti bahwa pajak seharusnya jelas bagi pembayar pajak daerah, objek dan subjek pajak dan besarnya pajak terutang dapat dengan mudah dihitung sehingga dapat mendorong akuntabilitas daerah. Pajak yang diserahkan kepada daerah seharusnya relatif mudah diadministrasikan atau dengan kata lain perlu pertimbangan efisiensi secara ekonomi berkaitan dengan kebutuhan data, seperti identifikasi jumlah pembayar pajak, penegakkan hukum (law-enforcement) dan sistem informasi. Tabel 3.6 Capaian Target Sasaran 1 NO
Indikator Kinerja
Satuan
1
2
3
1
Tahun 2014
%
Target 4
Realisasi 5
1.400.000.000.000
1.400.939.931.884
100,07
202.850.000.000
204.674.481.155
100,90
140.000.000.000
142.676.225.418
101,91
3.Pajak Hiburan 4.PPJ 5.Pajak Parkir 6.BPHTB 7.Pajak Reklame
45.000.000.000 158.000.000.000 12.000.000.000 428.150.000.000
40.980.498.102 159.123.681.023 12.198.543.998 418.786.427.368
91,07 100,71 101,65 97,81
24.000.000.000
23.694.034.638
98,73
8.Pajak Air Tanah 9.P B B Capaian Sasaran Kinerja Capaian Sasaran
30.000.000.000 360.000.000.000
26.230.430.978 372.575.609.204 100,07 % Melebihi Target
87,43 103,49
Jumlah Penerimaan Pajak Daerah 1.Pajak Hotel
Rupiah (Rp)
2.Pajak Restoran
6
Secara keseluruhan target penerimaan pajak daerah dapat tercapai dengan realiasi penerimaan jumlah Rp. 1.400.939.931.884,- dari target yang
ditetapkan
sebesar
Rp.1.400.000.000.000,-
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
atau
sebesar
28
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 100,07%,dengan komposisi 5 (lima) mata pajak daerah dapat terpenuhi targetnya dan 4 (empat) mata pajak yang tidak dapat tercapai target dengan grafik dan penjelasan sebagai berikut:
Realisasi Target Pendapatan Pajak Tahun 2014 500.000.000.000 400.000.000.000 300.000.000.000 200.000.000.000 100.000.000.000 0 Pajak Pajak Pajak Hotel Restoran Hiburan
PPJ
Target
Pajak Parkir
BPHTB
Pajak Pajak Air Reklame Tanah
PBB
Realisasi
Pajak Hotel REALISASI BULANAN PAJAK HOTEL TAHUN 2014 BULAN
POKOK
DENDA
JUMLAH
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES JUMLAH
20.630.821.514 13.172.845.784 12.838.771.221 15.681.492.987 13.292.537.625 18.922.936.523 17.638.818.292 14.334.483.916 18.622.377.676 17.668.895.659 19.321.228.125 22.026.853.504 204.152.062.826
33.106.500 25.254.828 16.003.398 16.973.545 12.529.243 66.232.037 8.851.775 66.891.959 186.221.798 18.580.646 24.743.213 47.029.387 522.418.329
20.663.928.014 13.198.100.612 12.854.774.619 15.698.466.532 13.305.066.868 18.989.168.560 17.647.670.067 14.401.375.875 18.808.599.474 17.687.476.305 19.345.971.338 22.073.882.891 204.674.481.155
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
29
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Realisasi Pendapatan Pajak Hotel 25.000.000.000
20.000.000.000
15.000.000.000
10.000.000.000
5.000.000.000
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
Pajak Hotel (Rp)
Pada Tahun 2014 realisasi pendapatan mata pajak hotel adalah sebesar realisasi
Rp.204.674.481.155,pokok
sebesar
Rp.
yang
merupakan
204.152.062.826
jumlah dan
total
denda
antara sebesar
Rp.522.418.329,- dimana pajak hotel ini terdiri dari hotel bintang yang terbagi dalam klasifikasi hotel bintang Lima, hotel bintang empat, hotel bintang tiga, hotel bintang dua dan hotel bintang satu. Selain itu terdapat pula mata pajak hotel melati yang terdiri dari hotel melati tiga, hotel melati dua dan hotel melati satu, serta Rumah Kos. Dari semua klasifiksi pajak hotel/rumah kos, maka hotel bintang 4 memberikan andil yang paling besar terhadap realisasi pencapaian target pajak daerah yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila di lihat dari realisasi bulanan maka perolehan pajak hotel berada pada puncaknya di Bulan Januari dan Bulan Desember yang berada pada kisaran 20 Milyar dan pendapatan terendah berada pada bulan Maret di kisaran 12 Milyar. Dari data yang disajikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat hunian hotel di kota Bandung mencapai puncaknya pada awal tahun dan akhir tahun, salah satu faktornya adalah banyaknya pendatang yang ingin menghabiskan waktu akhir tahunnya di kota bandung dimana Bandung dikenal sebagai salah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
30
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung satu kota tujuan wisata baik bagi wisatawan domestik maupun bagi wisatawan mancanegara. Untuk besarnya realisasi sub mata pajak hotel, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini: REALISASI PAJAK HOTEL TAHUN 2014 Uraian Jumlah
Hotel Bintang 5 Hotel Bintang 4 Hotel Bintang 3 Hotel Bintang 2 Hotel Bintang 1 Hotel Melati 3 Hotel Melati 2 Hotel Melati 1 Rumah Kos Denda JUMLAH
50.399.452.438 79.451.849.291 35.363.258.946 15.204.208.869 1.533.038.669 14.478.832.575 4.187.973.313 2.732.291.615 801.157.110 522.418.329 204.674.481.155
Realisasi Pajak Hotel Rumah Kos Hotel Melati 1 Hotel Melati 2
Hotel Melati 3 Hotel Bintang 1 Hotel Bintang 2 Hotel Bintang 3 Hotel Bintang 4 Hotel Bintang 5 -
20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 Jumlah (Rp)
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
31
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK HOTEL TAHUN 2014 TARGET REALISASI 37.579.299.997 46.716.803.245 82.690.300.000 94.709.505.205 132.311.800.000 145.567.150.621 202.850.000.000 204.674.481.155
BULAN Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
CAPAIAN 124,32% 114,54% 110,02% 100,90%
Capaian Kinerja Pajak Hotel 250.000.000.000
140,00% 124,32% 114,54%
200.000.000.000
120,00% 110,02% 100,90% 100,00%
150.000.000.000
80,00% 60,00%
100.000.000.000
40,00% 50.000.000.000 20,00% 0
0,00% Triwulan I
Triwulan II Target
Realisasi
Triwulan III
Triwulan IV
Capaian
Dilihat dari capaian kinerja per triwulannya, dari grafik di atas menampilkan tren penurunan. Terlihat dari capaian triwulan ke-1 yang berhasil
memperoleh
capaian
kinerja
sebesar
124,32%,
selanjutnya
menurun hingga pada triwulan IV hanya mencapai 100,90%. Sebagai bahan pertimbangan untuk penetapan target triwulanan tahun berikutnya, diharapkan dapat memaksimalkan target pada triwulan pertama. Hal ini didasarkan pada besarnya angka hunian hotel Bulan Desember, yang pajaknya baru dibayarkan Bulan Januari tahun berikutnya.
Pajak Restoran
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
32
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung REALISASI BULANAN PAJAK RESTORAN TAHUN 2014 POKOK DENDA
BULAN
JUMLAH
JAN
12.070.573.753
25.916.707
12.096.490.460
FEB
10.294.465.651
16.612.231
10.311.077.882
MAR
9.756.653.139
23.933.391
9.780.586.530
APR
11.223.031.509
21.302.179
11.244.333.688
MEI
10.918.499.172
12.550.577
10.931.049.749
JUN
12.663.166.279
36.065.408
12.699.231.687
JUL
11.965.282.575
34.236.254
11.999.518.829
AGU
13.481.292.318
21.213.648
13.502.505.966
SEP
12.800.621.605
23.990.286
12.824.611.891
OKT
10.962.265.043
16.198.706
10.978.463.749
NOV
11.884.532.159
17.072.737
11.901.604.896
DES
14.377.532.688
27.421.993
14.404.954.681
142.397.915.891
276.514.117
142.674.430.008
JUMLAH
Realisasi Pendapatan Pajak Restoran 16.000.000.000 14.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000
8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
Pajak Restoran (Rp)
Pada
tahun
2014
Rp.142.674.430.008,-
perolehan
pajak
restoran
adalah
sebesar
yang merupakan jumlah total antara
realisasi
pendapatan pokok sebesar Rp. 142.397.915.891,- dan denda sebesar Rp.276.514.117,- dimana realisasi pajak restoran dapat melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp. 140.000.000.000,- atau sebesar 101,91%. Mata pajak restoran terdiri dari sub mata pajak restoran, pajak rumah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
33
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung makan, dan pajak katering, dimana pendapatan terbesar pajak restoran ini disumbang oleh sub mata pajak restoran sebesar Rp. 89.944.407.257,- . Bila dilihat dari pendapatan per bulan maka perolehan pajak restoran terbesar berada pada bulan Desember yaitu sebesar 14 Milyar, hal ini dapat terjadi dengan keterkaitan antara tingginya tingkat hunian hotel di kota Bandung pada akhir tahun yang diikuti dengan tingginya pendapatan pajak restoran pada bulan Desember. Untuk besarnya realisasi sub mata pajak restoran, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini: REALISASI PAJAK RESTORAN TAHUN 2014 Uraian
Jumlah
Restoran
89.944.407.257
Rumah Makan
43.595.922.456
Katering Denda JUMLAH
8.857.586.178 276.514.117 142.674.430.008
Realisasi Pendapatan Pajak Restoran Denda
276.514.117
Katering
8.857.586.178
Rumah Makan
43.595.922.456
Restoran
89.944.407.257
-
20.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000 80.000.000.000 100.000.000.000 Realisasi Pajak Restoran
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
34
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK RESTORAN TAHUN 2014 BULAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Triwulan I
24.300.000.000
32.188.154.872
132,46%
Triwulan II
60.750.000.000
67.122.825.688
110,49%
Triwulan III
94.530.000.000
105.389.406.682
111,49%
Triwulan IV
140.000.000.000 142.676.225.417
101,91%
Capaian Kinerja Pajak Restoran 160.000.000.000
140,00% 132,46%
140.000.000.000
120,00% 110,49%
120.000.000.000
111,49% 101,91% 100,00%
100.000.000.000 80,00% 80.000.000.000 60,00% 60.000.000.000 40,00%
40.000.000.000
20,00%
20.000.000.000 0
0,00% Triwulan I
Triwulan II Target
Realisasi
Triwulan III
Triwulan IV
Capaian
Dilihat dari capaian kinerja per triwulannya pada grafik di atas menampilkan tren penurunan. Terlihat dari capaian triwulan ke-1 yang sangat tinggi yaitu sebesar 132,46%, selanjutnya menurun hingga pada triwulan IV hanya mencapai 101,91%. Sebagai bahan pertimbangan untuk penetapan target triwulanan tahun berikutnya, sebaiknya pembebanan target pendapatan pajak restoran dapat dimaksimalkan pada triwulan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
35
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pertama. Hal ini didasarkan pada besarnya angka hunian hotel Bulan Desember yang berdampak pada besarnya pendapatan bidang kuliner, sedangkan pajaknya baru dibayarkan Bulan Januari tahun berikutnya.
Pajak Hiburan REALISASI BULANAN PAJAK HIBURAN TAHUN 2014 POKOK DENDA
BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES JUMLAH
3.885.641.317 2.745.201.606 3.176.600.050 3.355.721.424 3.393.045.054 3.607.998.861 3.278.511.583 2.296.908.287 3.457.772.242 3.324.057.945 3.567.519.833 4.641.173.009 40.730.151.211
5.317.789 2.045.421 153.374.523 19.246.462 9.607.674 4.769.358 6.578.563 17.537.278 8.970.075 3.983.625 2.126.420 16.789.703 250.346.891
JUMLAH 3.890.959.106 2.747.247.027 3.329.974.573 3.374.967.886 3.402.652.728 3.612.768.219 3.285.090.146 2.314.445.565 3.466.742.317 3.328.041.570 3.569.646.253 4.657.962.712 40.980.498.102
Realisasi Pajak Hiburan 5.000.000.000 4.500.000.000 4.000.000.000 3.500.000.000 3.000.000.000 2.500.000.000 2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
Realisasi Pajak Hiburan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
36
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pajak hiburan pada tahun 2014 ini mengalami penurunan realisasi yang cukup signifikan dimana realisasi pendapatan berada dibawah target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp. 40.980.498.102 atau sebesar 91,07% dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp. 45 Milyar. Jumlah realisasi pendapatan mata pajak hiburan ini merupakan akumulasi dari pendapatan pokok sebesar Rp. 40.730.151.211,- dan denda sebesar Rp. 250.346.891,-. Mata Pajak hiburan terdiri dari 14 sub mata pajak dengan perolehan tertinggi berasal dari pajak Bioskop sebesar 17 Milyar dan terendah berasal dari pajak diskotik sebesar Rp. 23.874.000,- hal ini disebabkan adanya himbauan pembatasan jam operasional tempat hiburan malam dari pihak kepolisian. Besarnya realisasi sub mata pajak hiburan, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini: REALISASI PAJAK HIBURAN TAHUN 2014 Uraian Jumlah Bioskop
17.442.352.018
Insidentil
359.820.750
Pameran
111.948.000
Diskotik
23.874.000
Karaoke
10.632.568.027
Klab Malam Sirkus
1.372.913.487 -
Billiard
407.232.541
Bowling
32.058.000
MPA
4.082.122.997
Panti Pijat
3.689.151.251
Mandi Uap / Spa Fitnes
92.736.581 2.381.318.756
Olahraga
102.054.803
Denda
250.346.891
JUMLAH
40.980.498.102
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
37
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan Denda Fitnes Panti Pijat Bowling Sirkus Karaoke Pameran Bioskop -
5.000.000.000
10.000.000.000
15.000.000.000
20.000.000.000
Realisasi Pendapatan Pajak Hiburan
CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK HIBURAN TAHUN 2014 TARGET
BULAN
REALISASI
CAPAIAN
Triwulan I
8.524.900.001
9.968.180.706
116,93%
Triwulan II
18.762.400.001
20.398.716.703
108,72%
Triwulan III
30.012.400.000
29.424.847.567
98,04%
Triwulan IV
45.000.000.000
40.980.498.102
91,07%
Capaian Kinerja Pajak Hiburan 50.000.000.000
140,00%
45.000.000.000 40.000.000.000
120,00%
116,93%
108,72%
35.000.000.000
98,04%
30.000.000.000
100,00%
91,07% 80,00%
25.000.000.000 20.000.000.000
60,00%
15.000.000.000
40,00%
10.000.000.000
20,00%
5.000.000.000 0
0,00% Triwulan I
Triwulan II Target
Triwulan III Realisasi
Triwulan IV
Capaian
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
38
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Grafik diatas menggambarkan tren capaian kinerja per triwulan Pajak Hiburan yang menampilkan tren penurunan. Terlihat dari capaian triwulan ke-1 sebesar 116,93%, selanjutnya terus mengalami penurunan hingga pada triwulan III dan IV Pajak Hiburan tidak berhasil mencapai target yaitu hanya
mencapai
91,07%
pada
triwulan
terakhir.
Sebagai
bahan
pertimbangan untuk penetapan target triwulanan tahun berikutnya, sebaiknya
pembebanan
target
pendapatan
pajak
hiburan
dapat
dimaksimalkan pada triwulan pertama. Hal ini didasarkan pada besarnya angka hunian hotel Bulan Desember yang berdampak pada besarnya pendapatan sektor hiburan, serta adanya libur nasional yang cukup banyak sehingga akan menaikkan pendapatan sektor hiburan pada bulan tersebut, sedangkan pajaknya baru dibayarkan Bulan Januari tahun berikutnya.
Pajak Reklame
BULAN
REALISASI BULANAN PAJAK REKLAME TAHUN 2014 POKOK DENDA
JUMLAH
JAN
1.175.439.183
3.119.011
1.178.558.194
FEB
2.727.358.847
2.558.896
2.729.917.743
MAR
2.498.861.047
2.280.224
2.501.141.271
APR
1.352.914.522
2.588.360
1.355.502.882
MEI
1.296.657.770
1.611.661
1.298.269.431
JUN
2.228.020.601
4.417.665
2.232.438.266
JUL
1.619.817.142
4.241.943
1.624.059.085
AGU
2.139.889.613
6.507.194
2.146.396.807
SEP
2.946.921.152
8.766.240
2.955.687.392
OKT
2.449.151.647
9.303.822
2.458.455.469
NOV
1.661.097.083
580.125
1.661.677.208
DES
1.545.275.478
4.580.412
1.549.855.890
23.641.404.085
50.555.553
23.691.959.638
JUMLAH
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
39
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Realisasi Pendapatan Pajak Reklame 3.500.000.000 3.000.000.000 2.500.000.000
2.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
Pajak Reklame (RP)
CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK REKLAME TAHUN 2014 BULAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Triwulan I
3.450.000.000
6.409.617.208
185,79%
Triwulan II
8.050.000.000
11.295.827.787
140,32%
Triwulan III
12.650.000.000 18.021.971.071
142,47%
Triwulan IV
24.000.000.000 23.694.034.638
98,73%
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
40
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Capaian Kinerja Pajak Reklame 30.000.000.000
200,00% 185,79%
180,00%
25.000.000.000
160,00%
142,47%
140,32%
20.000.000.000
140,00%
120,00% 15.000.000.000
100,00%
98,73%
80,00% 10.000.000.000
60,00% 40,00%
5.000.000.000
20,00% 0
0,00% Triwulan I
Triwulan II Target
Triwulan III Realisasi
Triwulan IV
Capaian
Pajak Reklame merupakan salah satu mata pajak lainnya yang pada tahun 2014 ini tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu sebesar 24 Milyar, dimana realisasi pendapatan untuk pajak reklame ini sebesar Rp.23.694.034.638,-
atau
terealisasikan
sebesar
98,73
%.
Hal
ini
disebabkan adanya moratorium pemberian ijin reklame baru di tanah Pemerintah Kota seperti pada Berm,
sebagai salah satu kebijakan
Pemerintah Kota Bandung dalam menata estetika kota. Pajak reklame terdiri dari enam sub mata pajak dimana perolehan terbesar berasal dari sub mata pajak reklame papan sebesar 21 Milyar dan terkecil berasal dari sub mata pajak reklame balon udara sebesar Rp. 16.190.000,Untuk besarnya realisasi sub mata pajak reklame, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
41
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung REALISASI PAJAK REKLAME TAHUN 2014 Uraian Jumlah Reklame Papan Reklame Kain Spanduk Reklame Berjalan Reklame Balon Udara Reklame Bando Jalan Reklame Template Denda JUMLAH
21.760.647.373 500.523.224 563.938.933 16.190.000 800.104.555 50.555.553 23.691.959.638
Realisasi Pendapatan Pajak Reklame Denda Reklame Bando Jalan Reklame Balon Udara Reklame Berjalan Reklame Kain Spanduk Reklame Papan -
5.000.000.000 10.000.000.000 15.000.000.000 20.000.000.000 25.000.000.000 Pajak Reklame (Rp)
Pajak Penerangan Jalan Pajak penerangan jalanpada tahun 2014 dalam realisasi di akhir triwulan ke empat menghasilkan pendapatan sebesar Rp.159.123.681.023,atau sebesar 100,71% dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 158 Milyar.Untuk pajak penerangan jalan ini Dinas Pelayanan Pajak hanya menerima pembayaran dari pihak otoritas kelistrikan nasional yaitu PLN yang besaran pajaknya telah ditetapkan oleh pihak PLN, adapun realisasi
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
42
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pajak penerangan jalan dapat meningkat seiring dengan kenaikan tarif daftar listrik. Besarnya realisasi mata pajak penerangan jalan, terlihat pada tabel dan grafik berikut ini: REALISASI BULANAN PAJAK PPJU TAHUN 2014 BULAN JUMLAH JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES JUMLAH
12.667.061.594 12.642.692.275 12.375.291.368 11.913.177.314 12.804.552.181 12.714.989.557 13.721.817.409 13.427.226.203 13.420.973.133 13.959.658.837 14.590.321.280 14.885.919.872 159.123.681.023
Realisasi Pendapatan PPJ 16.000.000.000 14.000.000.000 12.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 6.000.000.000 4.000.000.000 2.000.000.000 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
PPJU (Rp)
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
43
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK PPJ TAHUN 2014 BULAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Triwulan I
36.750.000.000
37.685.045.237
102,54%
Triwulan II
74.250.000.000
75.117.764.289
101,17%
Triwulan III
114.750.000.000 115.687.781.034
100,82%
Triwulan IV
158.000.000.000 159.123.681.023
100,71%
Capaian Kinerja Pajak Penerangan Jalan 180.000.000.000 160.000.000.000
103,00% 102,54%
102,50%
140.000.000.000 102,00%
120.000.000.000
101,50%
100.000.000.000 101,17%
80.000.000.000
101,00% 100,82%
60.000.000.000
100,71% 100,50%
40.000.000.000 100,00%
20.000.000.000 0
99,50% Triwulan I
Triwulan II Target
Realisasi
Triwulan III
Triwulan IV
Capaian
Pajak Parkir
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
44
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung REALISASI BULANAN PAJAK PARKIR TAHUN 2014 POKOK DENDA
BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
1.239.966.716 818.055.283 835.350.554 901.531.781 914.138.699 1.001.095.415 947.683.155 1.161.653.910 1.087.663.455 1.050.305.947 1.064.626.322 1.133.008.538
JUMLAH
JUMLAH
3.925.420 2.256.540 3.693.636 2.489.410 6.236.106 3.750.220 2.733.415 6.443.644 4.289.130 2.911.395 2.328.949 2.406.358
12.155.079.775
1.243.892.136 820.311.823 839.044.190 904.021.191 920.374.805 1.004.845.635 950.416.570 1.168.097.554 1.091.952.585 1.053.217.342 1.066.955.271 1.135.414.896
43.464.223
12.198.543.998
Realisasi Pendapatan Pajak Parkir 1.400.000.000 1.200.000.000 1.000.000.000 800.000.000 600.000.000 400.000.000 200.000.000 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
Pajak Parkir (Rp)
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
45
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK PARKIR TAHUN 2014 BULAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Triwulan I
2.320.000.000
2.903.249.149
125,14%
Triwulan II
5.050.000.000
5.732.489.780
113,51%
Triwulan III
8.050.000.000
8.942.956.489
111,09%
Triwulan IV
12.000.000.000 12.198.543.998
101,65%
Capaian Kinerja Pajak Parkir 14.000.000.000
140,00% 125,14%
12.000.000.000
113,51%
120,00% 111,09%
101,65% 100,00%
10.000.000.000
8.000.000.000
80,00%
6.000.000.000
60,00%
4.000.000.000
40,00%
2.000.000.000
20,00%
0
0,00% Triwulan I
Triwulan II Target
Triwulan III Realisasi
Triwulan IV
Capaian
Realisasi Pajak Parkir Tahun 2014 sebesar Rp12.198.543.998,- dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 12.000.000.000,-, dimana raihan capaian kinerja tertinggi terdapat pada Triwulan I. Pada Tahun 2014 ini tarif pajak parkir mengalami kenaikan dari semula Rp. 2000,-/jam, menjadi Rp. 3000,-/jam. Kenaikan tarif sebesar 50% seharusnya mendongkrak naik pendapatan pajak parkir, tetapi pada Tahun 2014 kenaikan tersebut belum terlihat signifikan. Diharapkan pada Tahun 2015 kenaikan tarif parkir ini akan memberikan peningkatan yang cukup besar pada pendapatan pajak. Pajak Air Tanah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
46
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung REALISASI BULANAN PAJAK AIR TANAH TAHUN 2014 POKOK DENDA
BULAN
JUMLAH
JAN
324.165.994
-
324.165.994
FEB
118.864.572
-
118.864.572
MAR
720.509.063
47.240
720.556.303
APR
2.396.097.435
16.536.433
2.412.633.868
MEI
2.239.803.388
23.173.761
2.262.977.149
JUN
2.990.953.500
35.632.131
3.026.585.631
JUL
2.498.050.534
12.753.298
2.510.803.832
AGU
2.420.770.919
18.191.653
2.438.962.572
SEP
2.811.548.434
22.209.284
2.833.757.718
OKT
2.162.008.912
11.597.594
2.173.606.506
NOV
2.626.646.981
10.955.979
2.637.602.960
DES
4.719.815.013
46.723.480
4.766.538.493
26.029.234.745
197.820.853
26.227.055.598
JUMLAH
Realisasi Pendapatan Pajak Air Tanah 6.000.000.000 5.000.000.000 4.000.000.000 3.000.000.000
2.000.000.000 1.000.000.000 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
PAT (Rp)
CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK AIR TANAH TAHUN 2014
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
47
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung BULAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Triwulan I
2.100.000.000
1.163.586.869
55,41%
Triwulan II
6.000.000.000
9.067.790.478
151,13%
Triwulan III
16.500.000.000 16.649.307.639
100,90%
Triwulan IV
30.000.000.000 26.230.430.978
87,43%
Capaian Target Pajak Air Tanah 35.000.000.000
160,00% 151,13% 140,00%
30.000.000.000
120,00%
25.000.000.000 100,90% 20.000.000.000
100,00% 87,43%
80,00%
15.000.000.000 60,00%
55,41% 10.000.000.000
40,00%
5.000.000.000
20,00%
0
0,00% Triwulan I
Triwulan II Target
Triwulan III Realisasi
Triwulan IV
Capaian
Tahun 2014 Pajak Air Tanah mengalami penurunan yang cukup tajam dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 30.000.000.000,- hanya dapat terealisasiRp. 26.230.430.978,- atau sebesar 87,43%. Capaian terendah berada pada Triwulan ke-1 yaitu hanya sebesar 55,41%, yang disebabkan karena beberapa hal, salah satunya yaitu adanya kenaikan tarif Nilai Perolehan Air yang awalnya sebesar Rp. 500,- per meter kubik menjadi Rp. 5.000,- per meter kubik sehingga wajib pajak lebih membatasi pemakaian air tanah. Kedua adalah adanya keterlambatan nota Nilai Perolehan Air Tanah dari BPLH yang tentunya menghambat pendistribusian SKPD atas pajak terhutang kepada semua wajib pajak air tanah. Namun
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
48
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung demikian kenaikan tarif nilai perolehan air lebih kepada kebijakan Pemerintah Kota Bandung sebagai salah satu cara dalam rangka menjaga dan mencegah penggunaan air permukaan dan air bawah tanah yang berlebihan. Pajak Bumi dan Bangunan CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN 2014 BULAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Triwulan I
9.000.000.000
18.316.683.950
203,52%
Triwulan II
43.200.000.000
85.661.191.410
198,29%
Triwulan III
216.000.000.000 314.210.018.032
145,47%
Triwulan IV
360.000.000.000 372.575.609.204
103,49%
Capaian Kinerja PBB 400.000.000.000
250,00%
350.000.000.000 203,52%
200,00%
198,29%
300.000.000.000
250.000.000.000
150,00%
145,47%
200.000.000.000 103,49% 100,00%
150.000.000.000 100.000.000.000
50,00%
50.000.000.000
0
0,00% Triwulan I
Triwulan II Target
Realisasi
Triwulan III
Triwulan IV
Capaian
Realisasi pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Tahun 2014 dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu Rp.372.575.609.204,atau sebesar 103,49% pada triwulan terakhir. Capaian kinerja tertinggi LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
49
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pada Tahun 2014 justru berada pada triwulan pertama yaitu mencapai 203,52%. Tingginya capaian kinerja pada triwulan pertama ini disebabkan target yang ditetapkan dari Dinas Pelayanan Pajak sangat kecil, karena pada triwulan pertama Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) PBB sedang dalam proses pencetakan masal sehingga belum diterima wajib pajak. Penerimaan pajak PBB pada triwulan pertama lebih didasarkan pada kebutuhan antara penjual rumah/tanah yang mempersyaratkan pelunasan PBB tahun berjalan, selain itu adanya pembayaran piutang PBB tahun sebelumnya atau wajib pajak yang langsung melakukan pembayaran PBB ke Bank bjb, tanpa sebelumnya menerima SPPT PBB terlebih dahulu. Keberhasilan pencapaian target PBB ini tidak lepas dari peran serta aparat kewilayahan yaitu Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Bandung. Keterlibatan kecamatan dan kelurahan ini ditunjukkan dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat dan upaya pendistribusian SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) PBB. Untuk memberikan motivasi dan penghargaan kepada aparat kewilayahan yang telah membantu dalam merealisasikan target pendapatan PBB, maka Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
pada
Tahun
2014,
memberikan
apresiasi
berupa
piagam
penghargaan kepada 5 Kecamatan dan 10 Kelurahan dengan tingkat capaian target pendapatan tertinggi. Lima Kecamatan peraih tingkat capaian targetpendapatan PBB tertinggi, adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan Kecamatan
Batununggal Bandung Wetan Astanaanyar Cicendo Sumur Bandung.
10 (sepuluh) Kelurahan dengan capaian target pendapatan PBB tertinggi: 1. Kelurahan Karasak 2. Kelurahan Caringin 3. Kelurahan Cibangkong 4. Kelurahan Pasirendah 5. Kelurahan Sukamulya 6. Kelurahan Malabar 7. Kelurahan Sukamaju LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
50
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 8. Kelurahan Margasuka 9. Kelurahan Hegarmanah 10. Kelurahan Pasirkaliki
BPHTB REALISASI BULANAN BPHTB TAHUN 2014 BULAN JUMLAH JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES JUMLAH
9.160.166.333 25.040.029.325 33.233.655.408 35.318.856.204 24.693.714.122 34.367.578.928 34.242.030.465 30.861.225.430 36.543.584.301 33.075.884.121 37.747.453.680 84.501.340.051 418.785.518.368
Realisasi Pendapatan BPHTB 90.000.000.000 80.000.000.000 70.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000 20.000.000.000 10.000.000.000 JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGU
SEP
OKT
NOV
DES
BPHTB (Rp)
Perolehan Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan pada tahun 2014 tidak mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp.428.150.000.000,- pencapaian realisasi hingga triwulan ke IV adalah
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
51
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebesar Rp. 418,786.427.368 atau sebesar 97,81 %. Apabila kita melihat capaian kinerja penerimaan per triwulan maka realisasi penerimaan pajak BPHTB tertinggi pada Triwulan pertama dimana pencapaian realisasi dibandingkan target untuk triwulan pertama sebesar 153,38%. Tetapi untuk target dan realisasi BPHTB tidak dapat kita tentukan besarannya karena bila dilihat dari karakteristik pembayaran pajaknya tidaklah tetap dan
bersifat
insidentil
dimana
ketika
terjadi
transaksi
jual
beli
rumah/tanah. CAPAIAN KINERJA TRIWULANAN BPHTB TAHUN 2014 BULAN
TARGET
REALISASI
APAIAN
Triwulan I
43.965.000.000
67.434.760.066
153,38%
Triwulan II
142.886.250.000 161.820.559.220
113,25%
Triwulan III
263.790.000.000 263.460.840.516
99,88%
Triwulan IV
428.150.000.000 418.786.427.368
97,81%
Capaian Kinerja BPHTB 450.000.000.000 400.000.000.000
180,00% 160,00%
153,38%
350.000.000.000
140,00%
300.000.000.000
120,00%
113,25%
250.000.000.000
99,88%
97,81%
100,00%
200.000.000.000
80,00%
150.000.000.000
60,00%
100.000.000.000
40,00%
50.000.000.000
20,00%
0
0,00% Triwulan I
Triwulan II Target
Realisasi
Triwulan III
Triwulan IV
Capaian
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
52
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.7 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 Indikator Kinerja
Sat uan
1 Jumlah Penerimaan Pajak Daerah 1.Pajak Hotel 2.Pajak Restoran 3.Pajak Hiburan 4.PPJ 5.Pajak Parkir 6.BPHTB 7.Pajak Reklame 8.PAT 9.P B B
2 (Rp)
Perbandingan Antara Kinerja Target 3
Tahun 2013 Realisasi 4
% 5
Target 6
Tahun 2014 Realisasi 7
% 8
1.063.000.000.000,-
1.194.159.468.709,-
112,34
1.400.000.000.000
1.400.939.931.883
100,07
148.000.000.000,-
177.490.303.830,-
119,93
202.850.000.000
204.674.481.155
100,90
102.000.000.000,-
118.700.322.856,-
116,37
140.000.000.000
142.676.225.418
101,91
35.500.000.000,-
37.767.188.531,-
106,39
45.000.000.000
40.980.498.102
91,07
121.500.000.000,7.500.000.000,350.000.000.000,-
135.297.036.036,7.796.908.376,415.761.410.854,-
111,36 103,96 118,79
158.000.000.000 12.000.000.000 428.150.000.000
159.123.681.023 12.198.543.998 418.786.427.368
100,71 101,65 97,81
18.500.000.000,-
17.603.910.300,-
95,16
24.000.000.000
23.694.034.638
98,73
3.000.000.000,277.000.000.000,-
3.566.097.210,280.104.269.023,-
118,87 101,13
30.000.000.000 360.000.000.000
26.230.430.978 372.575.609.204
87,43 103,49
Target-Realisasi Tahun 2013 & Tahun 2014
1.600.000.000.000 1.400.000.000.000 1.200.000.000.000 1.000.000.000.000 800.000.000.000 600.000.000.000
Realisasi
400.000.000.000 200.000.000.000
Target
0 2013
2014
Target
Realisasi
Dari data diatas dapat kami jelaskan bahwa terdapat kenaikan target sebesar Rp. 337.000.000.000,- atau 31,7 % dari target Tahun 2013 sebesarRp.1.063.000.000.000,-
menjadi
Rp.1.400.000.000.000,-
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
pada
53
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014. Meskipun berat dalam pencapaian targetnya namun dari data potensi pajak daerah yang ada dan adanya peningkatan penerimaan yang dapat diperhitungkan secara time series per bulan sampai dengan per tri wulan di Tahun 2014 dari penerimaan objek pajak sehingga optimalisasi pajak daerah dapat tercapai. Secara keseluruhan target pajak terpenuhi pada 2013, namun ada beberapa mata pajak daerah yang tidak dapat terpenuhi targetnya dengan beberapa alasan yang mendasar dikarenakan adanya moratorium penambahan wajib pajak reklame yang mempengaruhi penerimaan pajak reklame sehingga tidak tercapainya target. Salah satu upaya dalam melihat keberhasilan pencapaian sasaran dinas, maka kami mencoba untuk melakukan perbandingan dengan kota lain di Indonesia. Salah satunya Kota Malang, dan hasilnya sebagai berikut: Tabel 3.8 Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran I dengan Kota Malang Indikator Kinerja 1 Jumlah Penerimaan Pajak Daerah
Sat uan 2
Perbandingan Antara Kinerja Target 6
Kota Bandung Realisasi 7
% 8
Target 6
Kota Malang Realisasi 7
% 8
1.400.000.000.000
1.400.939.931.883
100,07
260.000.000.000,00
278.885.457.555,87
107,26
1.Pajak Hotel
202.850.000.000
204.674.481.155
100,90
17.169.937.868,68
25.069.025.889,87
146,01
2.Pajak Restoran
140.000.000.000
142.676.225.418
101,91
28.476.534.584,04
30.473.735.164,90
107,01
3.Pajak Hiburan
45.000.000.000
40.980.498.102
91,07
4.542.595.922,.35
5.140.722.135,41
113,17
158.000.000.000
159.123.681.023
100,71
37.602.101.561,92
39.941.959.559,27
106,22
12.000.000.000
12.198.543.998
101,65
1.947.997.758,99
2.643.529.810,00
135,70
6.BPHTB
428.150.000.000
418.786.427.368
97,81
100.050.000.000,75
101.525.731.993,94
101,47
7.Pajak Reklame
24.000.000.000
23.694.034.638
98,73
15.640.433.942,58
19.390.018.667,52
123,97
30.000.000.000
26.230.430.978
87,43
701.130.420,40
819.219.964,44
116,84
360.000.000.000
372.575.609.204
103,49
53.869.267.940,29
53.881.514.370,52
100,02
4.PPJ 5.Pajak Parkir
8.PAT 9.P B B
(Rp)
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
54
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel perbandingan di atas
dapat
dilihat capaian
kinerja
pendapatan pajak daerah Kota Malang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Kota Bandung. Terlihat dari capaian kinerja pendapatan pajak Kota Bandung hanya mencapai 100,07%, sedangkan Kota Malang bisa mencapai 107,26%. Tetapi apabila dilihat dari tabel diatas, target penerimaan yang ditetapkan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mencapai 538% lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Kota Malang. Namun ketercapaian penerimaan target penerimaan pajak daerahnya dapat dilampaui. Ada 3 (tiga) penerimaan pajak daerah tertinggi di Dispenda Kota Malang yaitu : 1. Pajak Hotel tercapai sebesar 107,26 %, 2. Pajak Parkir tercapai sebesar 135,70 % dan 3. Pajak Reklame sebesar 123,97 %. Data tersebut diatas merupakan hasil studi komparasi kami ke Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang pada Bulan Juni 2015, terlampauinya ke tiga target mata pajak daerah secara signifikan merupakan keberhasilan Kota Malang dalam membangun beberapa obyek wisata atau menjadi destinasi wisata di Provinsi Jawa Timur, ada beberapa obyek wisata yang dikembangkan dan obyek wisata baru seperti kebun binatang Secret Zoo, Batu Night Spectacular (BNS) adalah salah satu taman rekreasi yang sangat terkenal di Kota Batu, tempat sejarah otomotif museum angkut, dan obyekobyek
wisata
kuliner
serta
obyek
wisata
lainnya.
Maka
dengan
dikembangkan dan dibangunnya destinasi wisata di Kota Malang akan mempengaruhi
baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung
ke
peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga akan meningkatkkan ke okupansi hotel, banyak kunjungan wisatawan yang singgah atau transit maupun menginap secara otomatis akan meningkatkan
penerimaan pajak parkir, pada pajak reklame dapat
dilampaui targetnya karena adanya eksekusi jaminan atas pembongkaran reklame dengan penerapan sanksi yang tegas.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
55
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Tabel 3.9 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2018 NO 1
Indikator Kinerja 2 Jumlah Penerimaan Pajak Daerah: 1.Pajak Hotel
Tahun 2014
Satuan 3 Rupiah (Rp)
2.Pajak Restoran 3.Pajak Hiburan 4.PPJ 1 5.Pajak Parkir 6.BPHTB 7.Pajak Reklame 8.Pajak Air Tanah 9.P B B
%
Target 4
Realisasi 5
6
1.400.000.000.000
1.400.939.931.884
100,07
202.850.000.000
204.674.481.155
140.000.000.000
142.676.225.418
45.000.000.000
40.980.498.102
158.000.000.000
159.123.681.023
12.000.000.000
12.198.543.998
428.150.000.000
418.786.427.368
24.000.000.000
23.694.034.638
30.000.000.000
26.230.430.978
360.000.000.000
372.575.609.204
100.90 101,91 91,07 100,71 101,65 97,81 98,73 87,43 103,49
Tahun 2018 (Akhir RPJMD) Target Realisasi 7 8
% 9
2.426.158.437.500
1.400.939.931.884
57,74
381.000.000.000
204.674.481.155
53,72
261.000.000.000
142.676.225.418
54,67
87.000.000.000
40.980.498.102
275.658.437.500
159.123.681.023
57,72
22.500.000.000
12.198.543.998
54,22
670.000.000.000
418.786.427.368
62,51
42.000.000.000
23.694.034.638
56,41
45.000.000.000
26.230.430.978
58,29
642.000.000.000
372.575.609.204
47,10
58,03
Data diatas dapat dijelaskan bahwa Dinas Pelayanan Pajak pada akhir tahun Renstra (Tahun 2018) menetapkan Target Pendapatan Pajak sebesar Rp. 2.426.158.437.500,-. Di Tahun 2014, capaian kinerja untuk sasaran pertama yaitu Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dengan tercapainya penerimaan pajak daerah sesuai dengan potensi apabila dibandingkan dengan Target Kinerja di akhir Tahun 2018 telah mencapai 57,74%. Apabila dilihat dari semua mata pajak hanya ada satu mata pajak yang capaiannya masih berada di bawah 50% yaitu Pajak Hiburan. Mencapai
target kinerja Pendapatan Pajak di Tahun 2018 sebesar
Rp. 2.426.158.437.500,- Dinas Pelayanan Pajak masih harus mengejar pendapatan pajak sebesarRp. 1.025.218.505.616,- atau sebesar 42,26% dari target tahun 2018. Tabel di bawah ini akan menggambarkan beban target yang harus diemban oleh tiap mata pajak untuk mencapai target tahun 2018:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
56
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Perbandingan realisasi pendapatan Tahun 2014 dibandingkan dengan sisa target pendapatan Tahun 2018 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Pajak Hotel
Pajak Pajak Restoran Hiburan
PPJ
Pajak Parkir
BPHTB
Pajak Pajak Air Reklame Tanah
PBB
Sisa Target
46,42
45,44
53,18
42,28
45,98
37,49
43,71
42,15
41,97
Tahun 2014
53,58
54,56
46,82
57,72
54,02
62,51
56,29
57,85
58,03
Tahun 2014
Sisa Target
Dapatlah kami jelaskan dari ke-9 (sembilan) target pajak daerah yang kami kelola, secara keseluruhan target penerimaan pajak daerah dapat tercapai dengan jumlah Rp. 1.400.939.931.883atau 100,07 %, dengan komposisi dari 5 (lima) mata pajak daerah dapat terpenuhi targetnya dan ada 4 (empat) mata pajak yang tidak dapat tercapai target dengan penjelasan sebagai berikut : a.Pajak Hiburan, antara lain disebabkan oleh :
Adanya Pembatasan Jam Operasional Tempat Hiburan
Adanya Beberapa Tempat Hiburan Yang Tutup
Occupancy / Tingkat Kunjungan Menurun (DSR)
b.BPHTB, disebabkan oleh : Adanya kemungkinan penurunan minat investasi sektor properti; c. Pajak Air Tanah, disebabkan oleh : Adanya kenaikan harga dasar air tanah dari semula Rp.500,/m3 menjadi
Rp.
5.000,-/m3
sehingga
Wajib
Pajak
melakukan
penghematan dan menggunakan sumber air lain seperti PDAM
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
57
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung d. Pajak Reklame, disebabkan oleh : Adanya
moratorium/penghentian
sementara
Perijinan
Reklame
sehingga menyebabkan volume Nota Pengantar Perhitungan Pajak menurun. Beberapa
faktor
pendorong
dalampencapaian
realisasi
target
penerimaan pajak daerah yaitu: a. Adanya beberapa event nasional yang diselenggarakan di Kota Bandung; b. Dilaksanakannya penertiban dan penindakan terhadap wajib pajak yang melakukan penunggakan pajak daerah; c. Kerja sama dengan BPN Kota Bandung dalam hal Validasi BPHTB; d. Dilakukannya Operasi Terpadu (OPSDU) PBB; e. Ekspose terhadap pemalsuan Surat Tanda Bukti Setoran BPHTB dan PBB; f.
Intensifnya penyuluhan pajak daerah;
g. Dilakukannya
pertemuan
disyanjak
dengan
asosiasi-asosiasi
masyarakat/usaha; (IPPAT, HIPHI, PHRI,dsb);
Tabel 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran Indi ka tor Ki nerja
Sa tu an
Ta rget
Juml a h Peneri ma a n Pa ja k Da era h
Rp
1.400.000.000.000
Ki nerja Rea l i s a s i
%
1.400.939.931.884 100,07%
Ti ngka t Efi s i ens i Ca pa i a n Ki nerja
Angga ra n
Angga ra n Penyera pa n
12.038.250.000
%
8.731.503.401 72,53%
27,54%
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
58
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Mencapai Target Penerimaan Pajak Daerah di tahun 2014, Dinas Pelayanan Pajak menyediakan 7 (tujuh) Program Kegiatan, yaitu: 1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. 2. Peningkatan sumber pendapatan daerah dengan pengembangan sistem informasi manajemen. 3. Penyusunan data base pajak daerah. 4. Peningkatan penerimaan PBB melalui informasi teknologi. 5. Intensifikasi dan ekstensifikasi PBB. 6. Penyusunan evaluasi tahunan pendapatan. 7. Fasilitasi penyelesaian piutang pendaftaran. Program kegiatan tersebut secara keseluruhan memiliki anggaran sebesar
Rp.12.038.250.000,- dan Dinas Pelayanan Pajak hanya
menggunakan sebesar Rp. 8.731.503.401,- atau sekitar 72,53 % dari total anggaran. Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa tingkat efisiensi anggaran dalam mencapai target sasaran yang telah ditetapkan adalah sebesar 27,54%.
II. Sasaran 2: MENINGKATNYA KESADARAN MEMBAYAR PAJAK
DAN
KEPATUHAN
MASYARAKAT
Mewujudkan tercapainya target penerimaan pajak daerah sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- maka diperlukan peran serta semua pihak, termasuk juga peran serta masyarakat, khususnya wajib pajak daerah. Peran serta Wajib Pajak ini sangat berpengaruh terhadap perolehan penerimaan pajak, terutama bila didukung oleh tingkat kepatuhan Wajib Pajak tersebut dalam membayar pajak. Tingkat kepatuhan ini tidak hanya diukur dari jumlah wajib pajak yang membayar tetapi juga tingkat ketepatan waktu, dalam hal ini dapat terlihat dari pembayaran pajak yang tidak melebihi waktu jatuh tempo.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
59
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Cara Pengukuran Indikator: % WP yang membayar pajak
% WP yang membayar pajak tapat waktu
Jumlah WP yang membayar pajak
=
x
100%
x
100%
Total WP
=
Jumlah WP yang membayar pajak tapat waktu Total WP yang membayar pajak
Tabel 3.11 Capaian Target Sasaran 2 No.
I ndi ka tor Ki ne rja Uta ma
Sa tua n
Ta hun 2014 Ta rge t
Re a l i s a s i
%
1
Pros e nta s e Wa ji b Pa ja k ya ng ta a t me mba ya r Pa ja k Da e ra h
%
81,90
81,90
100,00%
2
Pros e nta s e Wa ji b Pa ja k ya ng me mba ya r Pa ja k Da e ra h s e ca ra te pa t wa ktu
%
80,90
80,90
100,00%
Ra ta -ra ta Ca pa i a n Sa s a ra n
100,00%
Ki ne rja Ca pa i a n Sa s a ra n
Te rca pa i
Tahun 2014 wajib pajak yang membayar pajak daerah sebesar 81,90 %, sedangkan untuk wajib pajak yang membayar secara tepat waktu sebesar 80,90%. Dinas Pelayanan Pajak berhasil merealisasikan target kepatuhan masyarakat ini sebesar 100%. Tingkat ketaatan pajak pada tabel diatas merupakan perhitungan dari 7 (tujuh) mata pajak, dimana BPHTB dan
Pajak
Penerangan
Jalan
Umum
(PPJ)
tidak
termasuk
dalam
perhitungan kepatuhan wajib pajak karena cara pembayaran BPHTB tidak ditentukan oleh tanggal jatuh tempo, seperti yang dapat kami gambarkan dalam diagram tingkat kepatuhan wajib pajak per mata pajaknya di bawah ini:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
60
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung T IN GK AT K EPAT UH AN WA J IB PA JAK PER MATA PA JAK
HOTEL
RESTORAN
HIBURAN
PARKIR
90,65
91,54
99,13 PAT
58,57
69,91
82,89
89,45
WP Bayar
63,13
83,97
76,63
92,48 76,37
87,40
77,50
WP Patuh (Tepat Waktu)
REKLAME
PBB
Tabel 3.12 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013
No.
I ndi ka tor Ki ne rja Uta ma
Sa tua n
1
Pros e nta s e Wa ji b Pa ja k ya ng ta a t me mba ya r Pa ja k Da e ra h .
2
Pros e nta s e Wa ji b Pa ja k ya ng me mba ya r Pa ja k Da e ra h s e ca ra te pa t wa ktu .
Re a l i s a s i 2013
2014
%
%
72.95
81.90
8.95
%
66.87
80.90
14.03
Ketaatan Wajib pajak dalam membayar pajak pada Tahun 2013 hanya sebesar 72,95%, sedangkan untuk Tahun 2014 menjadi 81,90% atau mengalami
kenaikan
sebesar
8,95%.
Persentase
Wajib
Pajak
yang
membayar Pajak Daerah secara tepat waktu-pun mengalami kenaikan dari Tahun 2013 yang hanya sebesar 66,87% menjadi 80,90% atau mengalami kenaikan sebesar 14,03%. Berikut ini ditampilkan perbandingan ketaatan wajib pajak antara Tahun 2013 dengan 2014 per mata pajaknya.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
61
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung P ER BAN D IN GAN K ETAATAN WA J IB PA JAK TAH UN 2013 -2014
58,57
REKLAME
PBB
31,17
58,11
67,94
69,91 71,71
89,71 90,65
82,89
91,54 97,71 99,13
WP Tepat Waktu 2014
59,7
61,85
63,13
76,63
78,78 83,97
76,37
74,41 60,71
55,22
77,5
81,84 87,40
WP Tepat Waktu 2013
89,88 89,45
WP Bayar 2014
92,48
WP Bayar 2013
HOTEL
RESTORAN
HIBURAN
PARKIR
PAT
Tabel 3.13 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2018
No.
1
2
Indikator Sasaran Prosentase Wajib Pajak yang taat membayar Pajak Daerah . Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu .
Realisasi Satuan Tahun 2014
Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2018
Persentase Capaian Kinerja
%
81.90
86
95.23%
%
80.90
85
95.18%
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
62
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.14 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran
Indikator Kinerja Satuan Pros enta s e Wa ji b Pa ja k ya ng ta a t memba ya r Pa ja k Da era h .
%
Kinerja Target Realisasi 81,90
81,90
%
Anggaran
%
80,90
80,90
penyerapan
768.243.580
50,93%
100%
Tingkat efisiensi capaian sasaran
2014
%
100%
1.508.400.000
Pros enta s e Wa ji b Pa ja k ya ng memba ya r Pa ja k Da era h s eca ra tepa t wa ktu .
Tahun
Anggaran Penyerapan
49,07%
anggaran
untuk menunjang Sasaran
Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat membayar pajak mencapai 50,93%. Tetapi dengan menggunakan anggaran yang hanya setengah dari pagu anggaran, Dinas Pelayanan Pajak dapat merealisasikan target kinerjanya sebesar 100%, dengan tingkat efisiensi anggaran sebesar 49,07%. Program Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk menunjang sasaran ini diantaranya adalah: 1. Pengendalian Kualitatif dan Kuantitatif Pajak Terpadu 2. Pengendalian Partisipasi Aktif Wajib Pajak. 3. Pengendalian Program Kerja Pemeriksaan Tahunan.
III. Sasaran 3: INSENTIF (PENGURANGAN) PAJAK BAGI WAJIB PAJAK KATEGORI TERTENTU
SESUAI
DENGAN
PERUNDANGAN
YANG
BERLAKU
SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN. Menjalankan amanah RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018, dimana
terdapat
dalam
indikatornya
jumlah
kelompok
sasaran
sasaran/jenis yang mendapatkan insentif pajak, maka dari itu Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mengeluarkan kebijakan dalam bentuk Peraturan Walikota (Perwal) Bandung Nomor 1331 Tahun LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
2014 tentang
63
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Perubahan ketiga atas Peraturan Walikota Nomor 887 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada pasal 27 Ayat 4 huruf a,b,dan c mengenai pemberian insentif pajak/pengurangan atau Pembebasan PBB. Tabel 3.15 Capaian Target Sasaran 3 No.
1
Indi ka tor Ki nerja Uta ma
Sa tua n
Juml a h kel ompok s a s a ra n ya ng menda pa tka n i ns enti f pa ja k
Juml a h
Ta hun 2014 Ta rget
Rea l i s a s i
%
12
12
100,00%
Ki nerja Ca pa i a n Sa s a ra n
Jumlah
kelompok
sasaran
Ses ua i Ta rget
yang
mendapatkan
insentif
pajak
berdasarkan kepada Peraturan Walikota (Perwal) Bandung Nomor 1331 Tahun 2014 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Walikota Nomor 887 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan pada pasal 27 Ayat 4 huruf a,b,dan c mengenai pemberian insentif pajak/pengurangan atau Pembebasan PBB, ada 12 kelompok sasaran yang mendapat insentif pajak/pengurangan pajak seperti: 1) Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Pensiunan PNS, TNI/Polri; 2) Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak Pensiunan BUMN; 3) Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak yang berpenghasilan rendah; 4) Objek
Pajak
yang
pemanfaatan/dimanfaatkan
dimiliki, oleh
Wajib
dikuasai Pajak
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
dan/atau
orang
pribadi
64
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung veteran, pejuang kemerdekaan dan veteran pembela kemerdekaan, termasuk janda/dudanya; 5) Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak orang pribadi tokoh pejuang social; 6) Objek Pajak yang mempunyai fungsi pelestarian lingkungan; 7) Objek Pajak yang mempunyai fungsi bangunan yang termasuk cagar budaya yang ditetapkan oleh Walikota, antara lain : a) bangunan cagar budaya kelas A diberikan pengurangan 35% dari besarnya pajak terutang; b) bangunan cagar budaya kelas B diberikan pengurangan 30% dari besarnya pajak terutang; c) bangunan cagar budaya kelas C diberikan pengurangan 25% dari besarnya pajak terutang 8) Objek Pajak yang terkena bencana alam; 9) Wajib Pajak badan yang mengalami kerugian dan kesulitan likuiditas pada tahun sebelumnya; 10)
Objek pajak yang dimiliki, dikuasai dan/atau dimanfaatkan
oleh wajib pajak yang berbadan hukum yang mengupayakan kantor
plastik
atau
kantong
alternatif
lain
yang
ramah
lingkungan; 11)
Objek Pajak perguruan tinggi swasta;
12)
Objek Pajak Rumah Sakit Swasta;
Tahun
2014
Dinas
Pelayanan
Pajak
memberikan
Insentif
(Pengurangan) Pajak kepada 4493 objek pajak PBB, yang terdiri dari: 1. Objek
Pajak
yang
pemanfaatan/dimanfaatkan
dimiliki, oleh
Wajib
dikuasai Pajak
dan/atau
Pensiunan
PNS,
TNI/Polri, sebanyak 3438. 2. Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak yang berpenghasilan rendah, sebanyak 471. LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
65
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 3. Objek
Pajak
yang
dimiliki,
dikuasai
dan/atau
pemanfaatan/dimanfaatkan oleh Wajib Pajak orang pribadi veteran, pejuang kemerdekaan dan veteran pembela kemerdekaan, termasuk janda/dudanya, sebanyak 575. 4. Objek Pajak perguruan tinggi swasta, sebanyak 6. 5. Objek Pajak Rumah Sakit Swasta, sebanyak 3.
Kelompok Masyarakat yang Mendapatkan Insentif Pajak 12,80% 0,20% Pensiunan
10,48%
Berpenghasilan Rendah Veteran
76,52%
Lainnya
Pemberian insentif PBB ini didasarkan kepada syarat-syarat yang diberlakukan pada tiap kelompok sasaran tersebut. Adanya sosialisasi tentang Insentif Pajak pada operasi terpadu yang dilaksanakan oleh Bidang Pajak Penetapan, memberikan informasi kepada masyarakat tentang adanya
keringanan
jumlah
PBB
terutang
yang
dibebankan
kepada
kelompok masyarakat tertentu. Pada Tahun 2013 tidak ada kebijakan pemberian insentif atau disinsentif pajak daerah yang diberikan kepada kelomok sasaran/jenis yang mendapatkan insentif/pengurangan atau disinsentif pajak daerah, sehingga baik target maupun realisasinya nihil.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
66
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tabel 3.16 Perbandingan Capaian Indikator dibandingkan dengan Target Tahun 2018 No.
Indi ka tor Sa s a ra n
Sa tua n
Rea l i s a s i Ta hun 2014
Renca na s es ua i denga n Rens tra Ta hun 2018
Pers enta s e Ca pa i a n Ki nerja
1
Juml a h kel ompok s a s a ra n ya ng menda pa tka n i ns enti f pa ja k
Juml a h Kel ompok Sa s a ra n
12
15
80,00%
Untuk akhir tahun Renstra (Tahun 2018), Dinas Pelayanan Pajak menargetkan akan memberikan Insentif pajak kepada 15 kelompok sasaran, terutama kepada Wajib Pajak PBB. Insentif pajak yang diberikan ini sebagai upaya Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dalam memenuhi aspek keadilan sebagai syarat yang diterapkan dalam Undang Undang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Tabel 3.17 Tingkat Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja
Satuan
Jumlah kelompok Jumlah sasaran yang kelompok mendapatkan sasaran insentif pajak
Kinerja Target Realisasi
12
12
%
100,00%
Anggaran
420.495.000
Tingkat efisiensi anggaran
Anggaran Penyerapan
213.372.000
%
50,74%
49,26%
Untuk melaksanakan sasaran ke-3 yaitu Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang berlaku sebagai bentuk penghargaan, Dinas Pelayanan Pajak telah menganggarkan Rp. 420.495.000,-. dan hanya diserap Rp. 213.372.000,- atau sebesar 50,74%. Dengan menggunakan sumber daya yang hanya setengahnya, Dinas Pelayanan Pajak dapat mencapai kinerja yang ditentukan sebesar 100%.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
67
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung IV. Sasaran 4: TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masihbanyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media masa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayanai masyarakat maka pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Tersedianya
data
IKM
kelemahan atau kekurangan
secara
periodik
ini,
dapat
mengetahui
serta kinerja penyelenggaraan pelayanan
sebagai bahan evaluasi, sehingga dapat membuat kebijakan yang perlu diambil dan upaya meningkatkan kinerja pelayanan. Penyusunan pengumpulan
IKM
data
digunakan
kepuasan
kuesioner
masyarakat
sebagai penerima
alat
bantu
pelayanan.
Berdasarkan prinsip pelayanan yang digunakan oleh SMM ISO 9001: 2008 maka
dikembangkan
menjadi
21
unsur
dalam
pengukuran
indeks
kepuasan masyarakat. Unsur tersebut dibagi menjadi 4 bagian: A. Waktu dan Biaya Pelayanan: 1. Waktu tunggu dan pelayanan. 2. Informasi mengenai waktu pelayanan. 3. Tingkat kenyamanan ruang pelayanan. 4. Kesesuaian
jumlah
petugas
dibandingkan
dengan
beban
pekerjaan pelayanan yang harus dilayani. B. Mekanisme / Prosedur Pelayanan: 1. Kemudahan prosedur pelayanan. 2. Sosialisasi persyaratan tentang pelayanan kepada wajib pajak. 3. Prosedur pelaksanaan perbaikan bila terjadi ketidaksesuaian jasa pelayanan.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
68
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung C. Sarana dan Prasarana: 1. Peralatan dalam melakukan pelayanan. 2. Fasilitas toilet. 3. Fasilitas ruang tunggu. 4. Fasilitas area parkir. 5. Fasilitas tempat ibadah. 6. Keamanan dan kenyamanan tempat pelayanan. 7. Informasi pelayanan (brosur, papan informasi pelayanan) telah tersedia sesuai dengan kebutuhan. 8. Tata letak (layout) tempat pelayanan. D. Profesionalisme dan Kepribadian: 1. Petugas telah melakukan pekerjaannya dengan professional dan bertanggung jawab. 2. Responsifitas / daya tanggap dan perhatian (empati) petugas dalam menerim keluhan. 3. Kemampuan yang dimiliki petugas dalam melakukan pelayanan. 4. Pengetahuan petugas dalam menjawab pertanyaan berkaitan dengan pelayanan. 5. Kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan. 6. Kesopanan dan keramahan petugas. Salah satu arah Dinas Pelayanan Pajak dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan yang dihadapi dalam masa lima tahun mendatang adalah meningkatkan kepuasan wajib pajak, maka peningkatan mutu pelayanan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan kinerja Dinas Pelayanan Pajak. Untuk tahun 2014 ini atau bisa dikatakan awal tahun RPJMD 2013-2018, Disyanjak menetapkan target 516,14 untuk IKM bidang pelayanan pajak daerah, dengan sasaran terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik. Dari hasil pengukuran IKM, diperolehlah skala nilai dan skor nilai sebagai berikut:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
69
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Nilai
Nilai Interval
Persepsi
Mutu
Kinerja Unit
Pelayanan
1
150 – 270
E
Sangat Tidak Puas
2
271 – 390
D
Tidak Puas
3
391 – 510
C
Cukup Puas
4
511 – 600
B
Puas
5
601 – 750
A
Sangat Puas
Tabel 3.18 Skor Nilai Unsur Pelayanan No
Unsur Pelayanan
Nilai
Rata-rata
A
Waktu dan Biaya Pelayanan
1
Waktu tunggu dan pelayanan
574
2
Informasi mengenai waktu dan biaya pelayanan
552
551,25
3
Tingkat kenyamanan ruang pelayanan
545
(B/Puas)
4
Kesesuaian
jumlah petugas dibandingkan dengan
beban pekerjaan pelayanan yang harus dilayani
B
Mekanisme / Prosedur Pelayanan
1
Kemudahan prosedur pelayanan
2 3
527
Sosialisasi persyaratan tentang pelayanan kepada wajib pajak. Prosedur
pelaksanaan
perbaikan
534
bila
terjadi
ketidaksesuaian jasa pelayanan.
491
505,67 (C/Cukup Puas)
499
C
Sarana dan Prasarana
1
Peralatan dalam melakukan pelayanan.
504
2
Fasilitas toilet
427
3
Fasilitas ruang tunggu
506
4
Fasilitas area parkir
492
484,63
5
Fasilitas tempat ibadah
492
(C/Cukup Puas)
6
Keamanan dan kenyamanan tempat pelayanan
497
7 8
Informasi pelayanan telah tersedia sesuai dengan kebutuhan Tata letak (layout) tempat pelayanan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
475 484
70
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung D 1 2 3 4
Profesionalisme dan Keprobadian Petugas
telah
melakukan
pekerjaannya
dengan
547
profesional dan bertanggung jawab Responsifitas/daya tanggap dan perhatian (empati)
528
petugas dalam menerima keluhan
540
Kemampuan yang dimiliki petugas dalam melakukan
541
pelayanan Pengetahuan petugas dalam menjawab pertanyaan
(B/Puas)
540
berkaitan dengan pelayanan
5
Kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan
539
6
Kesopanan dan keramahan petugas
545
Total Skor
10.839
IKM
516,14
B/Puas
Pengukuran waktu dan biaya pelayanan, masyarakat dalam hal ini wajib pajak daerah sebagai responden menyatakan bahwa unsur waktu tunggu dan pelayanan menjadi hal yang sangat baik diterima oleh wajib pajak dapat dilihat dengan nilai skor sebesar 574 poin yang mana dalam skala nilai mutu pelayanan berada dalam skala puas dan tidak ada satu responden yang merasa tidak puas, demikian pula dengan unsur informasi mengenai waktu pelayanan responden merasa puas akan informasi mengenai waktu pelayanan dengan nilai skor sebesar 552 poin, walaupun demikian terdapat empat responden atau sebesar 2,67% yang menyatakan kurang puas dengan informasi mengenai waktu pelayanan. Untuk unsur tingkat kenyamanan ruang pelayanan masih terdapat sembilan belas responden atau sebesar 12,67% yang merasa tidak puas atas tingkat kenyamanan ruang pelayanan yang dimiliki oleh dinas pelayanan pajak kota bandung, tetapi secara rata-rata responden merasa puas dengan tingkat kenyamanan ruang pelayanan dengan nilai skor sebesar 545 poin. Sedangkan untuk unsur kesesuaian jumlah petugas dibandingkan dengan beban pekerjaan pelayanan yang harus dilayani, responden merasa puas dengan nilai skor sebesar 534 poin walaupun terdapat limma belas responden yang merasa belum puas
atau sebesar 10% dari jumlah
responden. LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
71
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pengukuran Mekanisme / Prosedur pelayanan terdapat 3 (tiga) unsur pengukuran yang menopang penilaian mekanisme/prosedur pelayanan dengan nilai tertinggi terdapat pada unsur kemudahan prosedur pelayanan dengan nilai skor sebesar 527 poin yang menunjukkan responden merasa puas dengan kemudahan prosedur pelayanan yang diberikan walaupun masih ada sebanyak empat belas responden atau sebesar 9,33% yang merasa tidak mudah atas prosedur pelayanan yang diberikan. Sementara untuk unsur prosedur pelaksanaan perbaikan bila terjadi ketidaksesuaian jasa pelayanan responden merasa cukup puas dengan nilai skor sebesar 499 poin, tetapi masih terdapat empat belas responden atau sebesar 9,33 % yang merasa tidak puas. Dan nilai skor terendah dalam pengukuran mekanisme/prosedur
pelayanan
terdapat
pada
unsur
sosialisasi
persyaratan tentang pelayanan kepada wajib pajak dengan nilai skor sebesar 491 poin yang mana wajib pajak merasa cukup puas atas sosialisasi persyaratan tentang pelayanan kepada wajib pajak walaupun masih terdapat lima belas responden atau sebesar 10% yang merasa tidak puas. Pengukuran sarana dan prasarana merupakan pengukuran yang di topang dengan unsur penilaian terbanyak yaitu sebanyak delapan unsur penilaian dengan penilaian tertinggi terdapat pada unsur fasilitas ruang tunggu dengan jumlah nilai skor sebesar 506 poin yang berarti wajib pajak merasa cukup puas dengan fasilitas ruang tunggu yang dimiliki oleh dinas pelayanan pajak walaupun masih terdapat tiga puluh dua responden atau sebesar 21,33 % yang merasa tidak puas. Sedangkan unsur yang terendah terdapat pada unsur fasilitas toilet dengan nilai skor sebesar 427 poin yang mana menunjukkan wajib pajak merasa cukup puas atas fasilitas toilet yang dimiliki oleh dinas pelayanan pajak namun demikian masih terdapat responden yang merasa tidak puas atas fasilitas toilet yang dimiliki oleh dinas pelayanan pajak sebanyak enam puluh dua responden atau sebesar 61,33%. Untuk unsur peralatan dalam melakukan pelayanan responden menyatakan cukup puas dengan nilai skor sebesar 504 point walaupun terdapat dua puluh satu responden yang merasa tidak puas atas LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
72
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ketersediaan peralatan dalam melakukan pelayanan. Untuk unsur fasilitas area parkir dan fasilitas tempat ibadah,
wajib pajak menyatakan cukup
puas dengan fasilitas yang dimiliki oleh dinas pelayanan pajak dengan nilai skor yang sama yaitu 492 poin, tetapi terdapat responden yang merasa tidak puas atas fasilitas tersebut sebanyak berturut-turut tiga puluh responden atau sebesar 20% dan 36% atau sebanyak tiga puluh enam responden. Untuk unsur keamanan dan kenyamanan tempat pelayanan terdapat wajib pajak yang merasa tidak puas dengan keamanan dan kenyamanan tempat pelayanan dengan jumlah responden sebanyak dua puluh sembilan orang atau sebesar 19,33%, namun secara keseluruhan wajib pajak merasa cukup puas dengan keamanan dan kenyamanan tempat pelayanan yang diberikan oleh dinas pelayanan pajak dengan nilai skor sebesar 497poin. Untuk unsur informasi pelayanan (brosur, papan informasi pelayanan) yang tersedia, wajib pajak merasa cukup puas dengan nilai skor sebesar 475 poin walau demikian masih terdapat dua puluh delapan responden atau sebesar 18,67% yang menyatakan tidak puas atas informasi pelayanan yang tersedia. Sedangkan untuk unsur tata letak (layout) tempat pelayanan wajib pajak sudah merasa cukup puas dengan nilai skor sebesar 484 poin, namun demikian masih terdapat responden yang mersa tidak puas dengan tata letak tempat pelayanan sebanyak dua puluh responden atau sebesar 13,33%. Pengukuran profesionalisme dan kepribadian yang di dalamnya terdapat enam unsur penilaian dimana unsur petugas telah melakukan pekerjaannya dengan profesional dan bertanggung jawab mendapat skor nilai tertinggi sebesar 547 poin dimana wajib pajak merasa puas atas pekerjaan yang dilakukan oleh petugas pelayanan, namun demikian masih terdapat sepuluh respoden atau sebesar 6,67% yang merasa tidak puas. Sedangkan unsur dengan nilai skor terendah sebesar 528 poin terdapat pada responsifitas/daya tanggap dan perhatian (empati) petugas dalam menerima keluhan, walaupun demikian wajib pajak merasa puas atas respon yang diberikan oleh petugas terhadap wajib pajak tetapi masih terdapat tujuh belas responden atau sebesar 11,33% yang merasa tidak LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
73
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung puas atas respon dan empati yang diberikan oleh petugas. Unsur kemampuan yang dimiliki petugas dalam melakukan pelayanan mendapat penilaian puas dengan nilai skor sebesar 541 poin dari wajib pajak namun tetap masih terdapat responden yang merasa tidak puas sebanyak sebelas responden atau sebesar 7,33% terhadap kemampuan petugas dalam melakukan pelayanan. Sedangkan pengetahuan petugas dalam menjawab pertanyaan berkaitan dengan pelayanan para wajib pajak merasa puas atas pengetahuan yang dimiliki oleh petugas dengan nilai skor sebesar 540 poin tetapi masih terdapat sebelas responden atau sebesar 7,33% yang merasa tidak puas akan pengetahuan yang dimiliki oleh petugas. Demikian halnya dengan kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan, wajib pajak memberikan respon puas atas kedisiplinan yang dimiliki oleh petugas dalam memberikan pelayanan, dengan tingkat ketidak puasan sebesar 11,33% atau sebanyak tujuh belas responden yang merasa tidak puas dengan kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan. Demikian pula halnya dengan kesopanan dan keramahan petugas, dimana sebanyak tujuh belas responden atau sebesar 11,33% masih merasa tidak puas atas kesopanan dan keramahan petugas tetapi secara rata-rata wajib pajak merasa puas dengan kesopanan dan keramahan petugas dengan nilai skala sebesar 545 poin. Upaya peningkatan kualitas pelayanan, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung merasa perlu untuk membandingkan IKM yang ada dengan IKM bidang pelayanan yang ada di SKPD lain di Kota Bandung. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pelayanan yang diberikan dapat memenuhi standar pelayanan SKPD sejenis yang ada di Kota Bandung.Oleh karena itu Dinas Pelayanan Pajak melakukan perbandingan dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), yang melakukan perhitungan IKM yang mengacu pada Kepmenpan No. 25 Tahun 2004 tentang pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan masyarakat, dimana hanya terdapat 14 unsur indeks kepuasan masyarakat dan memiliki 4 nilai persepsi, yaitu Tidak Baik, Kurang Baik, Baik, dan Sangat Baik. Untuk kepentingan
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
74
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung perbandingan, kami akan mengelompokkan 14 unsur indeks kepuasan masyarakat ini ke dalam 4 bagian, dan hasilnya sebagai berikut: Tabel 3.19 Skor Nilai Unsur Penilaian IKM BPPT No
Unsur Pelayanan
Nilai
Rata-rata
A
Waktu dan Biaya Pelayanan
1
Kecepatan Pelayanan
83,13
2
Kewajaran Biaya Pelayanan
83,75
3
Kepastian Biaya Pelayanan
81,88
4
Kepastian Jadwal Pelayanan
80,94
B
Mekanisme / Prosedur Pelayanan
1
Prosedur Pelayanan
84,69
84,48
2
Persyaratan Pelayanan
84,38
(B/Baik)
3
Keadilan Mendapatkan Pelayanan
84,38
C
Sarana dan Prasarana
1
Kenyamanan Lingkungan
80,63
2
Keamanan Pelayanan
80,94
D
Profesionalisme dan Kepribadian
1
Kejelasan Petugas Pelayanan
85,63
2
Kedisiplinan Petugas Pelayanan
84,38
84,25
3
Tanggung Jawab Petugas Pelayanan
84,38
(B/Baik)
4
Kemampuan Petugas Pelayanan
84,06
5
Kesopanan dan Keramahan Petugas
82,81
Rata-rata Nilai IKM
83,28
82,43 (B/Baik)
81,79 (B/Baik)
B/Baik
Tabel 3.20 Perbandingan Mutu Pelayanan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung (BPPT)
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
75
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
No
Unsur Pelayanan
Mutu Pelayanan Disyanjak
BPPT
A
Waktu dan Biaya Pelayanan
B
B
B
Mekanisme / Prosedur Pelayanan
C
B
C
Sarana dan Prasarana
C
B
D
Profesionalisme dan Kepribadian
B
B
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari hasil survey IKM Tahun 2014, mutu pelayanan BPPT berada diatas Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, terutama untuk unsur Mekanisme / Prosedur Pelayanan dan Sarana dan Prasarana. Ada beberapa hal yang menyebabkan pelayanan pada unsur Mekanisme / Prosedur Pelayanan Dinas Pelayanan Pajak mutunya lebih rendah dibandingkan dengan BPPT, salah satunya adalah adanya waktu jatuh tempo pembayaran pajak pajak self assesment yaitu tanggal 15 setiap bulannya. Karena survey ini dilakukan pada tanggal 1317, maka kondisi ruang tunggu yang penuh dan antrian yang panjang menyebabkan mekanisme / prosedur pelayanan terasa panjang oleh wajib pajak. Oleh karena itu sebagai saran untuk perbaikan mutu pelayanan kedepannya, agar pada tanggal-tanggal menjelang jatuh tempo Dinas Pelayanan Pajak menambah petugas pelayanan pajak, terutama untuk pajak self assestment. Unsur sarana dan prasarana pada penilaian IKM ini apabila dibandingkan dengan BPPT dinilai masih kurang. Hal ini disebabkan oleh letak toilet dan mushala yang berada jauh dari ruang tunggu pelayanan. Fasilitas ruang tunggu pada tanggal-tanggal jatuh tempo menjadi kurang memadai karena terbatasnya luas ruangan dan meubelair, sementara jumlah wajib pajak yang akan melakukan pembayaran sangat banyak. Sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan mutu pelayanan di tahun mendatang, diharapkan Dinas Pelayanan Pajak dapat mengantisipasi pelayanan pada masa jatuh tempo, misalnya dengan meningkatkan fasilitas pada ruang tunggu agar wajib pajak yang sedang melakukan antrian tetap
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
76
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung merasa nyaman. Menambah tempat-tempat pembayaran pajak (payment point)menjadi solusi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pada wajib pajak yang akan melakukan pembayaran. Tabel 3.21 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2018 No
Indikator Kinerja IKM
1
Satuan
bidang
pelayanan
Kategori
pajak daerah
Mengukur menggunakan menggunakan penyusunan
IKM
Tahun 2014 Target
516,14
(ISO)
(ISO)
pada
pengukuran 21 IKM
Realisasi
516,14
kuesioner.
Target 87,5
100
(Kepmenpan No. 25)
Tahun
2014,
berdasarkan Tahun
menggunakan
Tahun 2018
%
ISO
2015
dasar
Dinas
516,14 (ISO)
Pelayanan
9001:2008
hingga
hukum
Realisasi
2018,
Pajak dengan
tata
Keputusan
cara
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: Kep/25/M.PAN/2/2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, dengan menggunakan 14 kuesioner. Perubahan metode pengukuran ini dikarenakan adanya kesepakatan dari tiap SKPD se-Kota Bandung untuk penentuan metode pengukuran IKM. Keberhasilan Dinas Pelayanan Pajak mendapatkan nilai IKM sesuai dengan nilai yang ditargetkan didukung oleh Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan Kegiatan: 1. Adanya sistem on line dengan pihak Bank yang bekerjasama dalam pemungutan pajak. 2. Pada Tahun 2014 Dinas Pelayanan Pajak meluncurkan 3 unit Bis Layanan Pajak yang berfungsi untuk memberikan pelayanan maksimal dengan caramendekatkan diri dengan lokasi wajib pajak berada. 3. Disusunnya Perwal No. 016 Tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
77
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 4. Adanya renovasi ruang pelayanan yang dilakukan pada akhir Tahun 2013, dan fasilitas ini bisa dirasakan manfaatnya pada Tahun 2014, sehingga memberikan kenyamanan pelayanan pada Dinas Pelayanan Pajak. 5. Adanya renovasi Toilet di Gedung Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, tentunya menambah poin untuk sarana dan prasarana Kantor Pelayanan Pajak. Tabel 3.22 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran IKM Bidang Pelayanan Pajak Daerah
Nilai
516,14
516,14
100%
25.636.755.000
Efisiensi Anggaran Capaian Sasaran
21.124.235.609
82,40%
17,60%
Mewujudkan sasaran Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, Dinas Pelayanan Pajak menyediakan 4 (empat) Program Kegiatan, yaitu: 1. Program pelayanan administrasi perkantoran dengananggaran sebesar Rp. 13.849.156.300,2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan anggaran sebesar Rp. 9.402.500.000,3. Program peningkatan disiplin aparatur, dengan anggaran sebesar Rp. 700.000.000,4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan anggaran sebesar Rp. 1.685.098.700,Anggaran yang terserap untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instasi pemerintah ini sebesar Rp. 21.124.235.609,- atau sekitar 82,40% dari total anggaran yang tersedia yaitu Rp. 25.636.755.000,-. Walaupun anggaran ini tidak terserap 100%, tetapi capaian kinerja yang dihasilkan bisa mencapai 100% dengan tingkat efisiensi anggaran sebesar 17,60%. Hal ini menandakan bahwa program kegiatan yang dilaksanakan sangatlah efektif dalam pencapaian sasaran.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
78
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung V. Sasaran 5: MENINGKATNYA
KAPASITAS
DAN
AKUNTABILITAS
KINERJA
INSTANSI PEMERINTAHAN (BIROKRASI) Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan secara “self assestment” oleh masing-masing instansi pemerintah, ini berarti instansi pemerintah secara mandiri merencanakan, melaksanakan, mengukur, dan memantau kinerja serta melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah melaksanakan dan memperhatikan kinerjanya, serta sekaligus untuk mendorong adanya peningkatan kinerja instansi pemerintah, maka perlu dilakukan suatu pemeringkatan
atas
hasil
evaluasi
akuntabilitas
kinerja
tersebut.
Pemeringkatan ini diharapkan dapat mendorong instansi pemerintah di pusat dan daerah untuk secara konsisten meningkatkan akuntabilitas kinerjanya dan mewujudkan capaian kinerja organisasinya sesuai yang diamanahkan dalam RPJM Nasional / RPJM Daerah. Di dalam misi ke-2 RPJMD Kota Bandung yaitu “Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih, dan melayani” dengan tujuan “Terlaksananya Reformasi Birokrasi”, memuat Sasaran Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi, dengan Target Kinerja: Nilai Evaluasi AKIP Kota CC. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagai SKPD yang berada di dalam Pemerintahan Kota Bandung, tentunya memberikan peranan agar target kinerja tersebut dapat tercapai. Oleh karena itu di Tahun 2014 ini Dinas Pelayanan Pajak menargetkan kategori CC untuk hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Untuk melihat peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (birokrasi), Dinas Pelayanan Pajak menggunakan 2 (dua) indikator kinerja yaitu:
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
79
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 1. Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti. 2. Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh Kemenpan RB / Inspektorat. Berikut ini cara pengukuran dari 2 (dua) indikator kinerja tersebut:
% temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
=
Jumlah temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
X
100%
Total temuan BPK/Inspektorat
Dalam penilaian AKIP SKPD, Inspektorat melakukan evaluasi atas AKIP pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Evaluasi dilaksanakan terhadap 4 (empat) komponen besar manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan
Kinerja,
Pengukuran
Kinerja,
Pelaporan
Kinerja,
dan
Pencapaian Sasaran / Kinerja Organisasi. Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai dengan kisaran mulai dari 0 s.d 100. Nilai hasil akhir dari
penjumlahan
menentukan
komponen-komponen
tingkat
akuntabilitas
akan
Dinas
dipergunakan
Pelayanan
Pajak
untuk
terhadap
kinerjanya, dengan kategori sebagai berikut: No
Kategori
Nilai Angka
1
AA
>85-100
Memuaskan
2
A
>75-85
Sangat Baik
3
B
>65-75
Baik, perlu sedikit perbaikan
4
CC
>50-65
5
C
>30-50
6
D
0-30
Interprestasi
Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk perubahan yang mendasar Sangat Kurang, perlu banyak sekali perbaikan & perubahan yang sangat mendasar Tabel 3.23 Capaian Sasaran 5
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
80
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung No.
Indi ka tor Ki nerja Uta ma
Ta hun 2014
Sa tua n
1
Pros enta s e temua n BPK / Ins pektora t ya ng di ti nda kl a njuti
2
Ni l a i ha s i l eva l ua s i AKIP SKPD ol eh Kemenpa n RB / Ins pektora t
Ta rget
Rea l i s a s i
%
%
80,00
100,00
125,00%
Ni l a i
63,89
63,89
100,00%
Ra ta -ra ta Ca pa i a n Sa s a ra n
112,50%
Ki nerja Ca pa i a n Sa s a ra n
Mel ebi hi Ta rget
Pada
Tahun
2014,
berdasarkan
kegiatan
pengawasan
dan
pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI maupun oleh Inspektorat terhadap
temuan
Tahun
2013,
Dinas
Pelayanan
Pajak
telah
menindaklanjuti seluruh temuan BPK / Inspektorat, sehingga capaian kinerjanya menjadi 125% dikarenakan penetapan target yang hanya sebesar 80%. Berikut ini hasil temuan BPK / Inspektorat yang telah ditindaklanjuti oleh Dinas Pelayanan Pajak: 1. Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja Atas Pengelolaan Pajak Hotel, Restoran dan Reklame pada Pemerintah Kota Bandung TA 2012 dan Semester I Tahun 2013, Nomor: 08/LHP/XVIII.BDG/01/2014 tanggal 21 Januari 2014. Terhadap LHP ini, Dinas Pelayanan Pajak telah melakukan Tindak Lanjut atas Rekomendasi BPK yang terlampir dalam Surat Nomor: 700/323-Disyanjak perihal Tindak Lanjut LHP BPK. 2. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2013 dalam kaitannya dengan Sistem Pengendalian Intern Nomor : 44.B/LHP/XVIII. BDG/05/2014 tanggal 26 Mei 2014. Terhadap LHP ini, Dinas Pelayanan Pajak telah melakukan Tindak Lanjut atas Rekomendasi BPK yang terlampir dalam Surat Nomor: 700/322-Disyanjak perihal Tindak Lanjut LHP BPK. 3. Laporan Hasil Evaluasi Terbatas Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun Anggaran 2013, Nomor Hasil Evaluasi 710/379-Inspektorat Tanggal 30 Juni 2014. Terhadap hasil LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
81
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung evaluasi ini telah dilakukan Tindak Lanjut atas Rekomendasi Inspektorat, yang terlampir dalam Surat Nomor : 700/732-Disyanjak Perihal Tindak Lanjut Rekomendasi Inspektorat Lakip Disyanjak TA 2013. Di dalam meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi, pada Tahun 2014 Dinas Pelayanan Pajak menargetkan nilai evaluasi AKIP untuk Tahun 2013 sebesar 63,89. Hal ini berhasil diraih oleh Dinas Pelayanan Pajak, terbukti dari hasil evaluasi AKIP yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Bandung terhadap 5 dokumen, diantaranya adalah: LAKIP Tahun 2013, Renstra 2008-2013, RKT 2013, Penetapan Kinerja Tahun 2013, berhasil mendapatkan nilai 63,89 dengan kategori CC atau perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar. Nilai sebagaiman tersebut, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan Kinerja, memperoleh nilai 20,56. b. Pengukuran Kinerja, memperoleh nilai 11,46. c. Pelaporan Kinerja, memperoleh nilai 12,63. d. Pencapaian Sasaran, memperoleh nilai 19,20. Tabel 3.24 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2013 No.
1
Indi ka tor Ki nerja Uta ma
Ni l a i ha s i l eva l ua s i AKIP ol eh Ins pektora t
Sa tua n
Ni l a i
Rea l i s a s i 2013
2014
Peni ngka ta n
53,41
63,89
10,48
Pada Tahun 2014, nilai hasil evaluasi terhadap AKIP Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 10,48 poin dari penilaian evaluasi AKIP Tahun 2012. Peningkatan yang cukup signifikan ini didapat dari rincian sebagai berikut: Tabel 3.25
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
82
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Komponen Hasil Evaluasi AKIP Tahun 2012 – 2013
No.
Manajemen
Bobot
Tahun
Kinerja
%
2012
35
20,61
58,89
20,56
58,74
20
5,38
26,9
11,46
57,30
15
13,18
87,87
12,63
84,20
20
14,22
71,10
19,20
96
100
53,41
Perencanaan
1
Kinerja Pengukuran
2
Kinerja Pelaporan
3
Kinerja Pencapaian
4
Sasaran TOTAL
%
Tahun 2013
%
63,89
25 20 15 Tahun 2012
10
Tahun 2013
5 0
Perencanaan Kinerja
Pengukuran Kinerja
Pelaporan Kinerja
Pencapaian Sasaran
Dapat dilihat dari grafik diatas bahwa unsur yang memberikan peningkatan nilai AKIP yang cukup besar adalah Pengukuran Kinerja dengan Pencapaian Sasaran yaitu sebesar 11,06. Sementara unsur Pelaporan Kinerja mengalami penurunan nilai sebesar 0,55 poin.
Tabel 3.26 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2018
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
83
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung No.
1
2
Indi ka tor Sa s a ra n Pros enta s e temua n BPK / Ins pektora t ya ng di ti nda kl a njuti Ni l a i ha s i l eva l ua s i AKIP SKPD ol eh Kemenpa n RB / Ins pektora t
Sa tua n
Rea l i s a s i Ta hun 2014
Renca na s es ua i denga n Rens tra Ta hun 2018
Pers enta s e Ca pa i a n Ki nerja
%
100,00
90
111,11%
Ni l a i
63,89
76
84,07%
Sebagai upaya dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung selalu berupaya menindaklanjuti temuan BPK maupun Inspektorat. Hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja pertama yaitu Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti, telah melampaui target kinerja tahun terakhir Renstra(Tahun 2018), yaitu mencapai 111,11%. Target penilaian evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pelayanan Pajak pada akhir tahun RPJMD atau Tahun 2018 adalah dengan nilai 76. Untuk memperoleh nilai tersebut, Dinas Pelayanan Pajak membutuhkan 12,11 poin lagi atau rata-rata kenaikan nilai evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja sekitar 3,03 poin per tahunnya.
Hal ini
dapat dicapai apabila Dinas berhasil menggambarkan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan Dinas sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi Dinas yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Adanya kenaikan nilai atas Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diperoleh dari komponen Pengukuran Kinerja dan Pencapaian Sasaran. Telah dilakukannya banyak perbaikan atas Laporan Akuntabilitas Kinerja pada Tahun 2013, terutama pada komponen Indikator Kinerja Utama sebagai ukuran kinerja secara formal yang tidak dipenuhi pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013, IKU telah dapat diukur secara objektif, IKU telah menggambarkan hasil, IKU telah cukup untuk mengukur kinerja dan telah diukur realisasinya. LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
84
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Komponen kedua yang mempengaruhi kenaikan nilai evaluasi atas Laporan
Akuntabilitas
mendapatkan
nilai
Kinerja
19,20,
yang
adalah
Pencapaian
merupakan
penilaian
Sasaran
yang
kinerja
yang
dilaporkan(output/outcome) atas target dapat dicapai, capaian kinerja lebih baik dari bahan sebelumnya dan informasi mengenai kinerja cukup diandalkan. Dalam mewujudkan sasaran ke-5 ini tentunya didukung oleh beberapa faktor, diantaranya:
Didukung oleh 2 Program Kegiatan, yaitu: -
Penyusunan RENSTRA dan RENJA SKPD.
-
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
Anggaran sebesar Rp. 430.000.000,-
Adanya pendampingan dari Bagian Organisasi dan Pemberdayaan Aparatur Daerah (Bag. ORPAD) kepada SKPD yang berada di Kota Bandung untuk teknis penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD. Adapun
faktor-faktoryang
menghambat
tercapainya
pencapaian
sasaran, adalah sebagai berikut:
Belum adanya kemandirian dari unit kerja (bidang / bagian) untuk mengukur kinerjanya secara akuntabel.
Untuk beberapa sasaran, tidak adanya kode rekening program kegiatan yang dapat menunjang sasaran tersebut. Dengan mempertimbangkan faktor pendukung dan faktor penghabat
yang ada, serta tingkat pencapaian sasaran, maka dapat terdapat beberapa hal untuk direkomendasikan sebagai bahan perbaikan kinerja sasaran ke-5 ini. Bahan rekomendasi itu sebagai berikut:
Inventarisasi dan menindaklanjuti seluruh Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK/Inspektorat
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
85
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
Review Perjanjian Kinerja Dinas dan Perjanjian eselon 3 dan 4, serta review Renstra Dinas dengan jalan pembentukan Tim LAKIP dan Tim Renstra/Renja.
Monitoring dan Evaluasi Capaian Kinerja Bulanan dan Triwulanan.
Pemanfaatan LKIP sebagai bahan kebijakan Dinas. Tabel 3.27 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Penyerapan Anggaran
Target
Kinerja Realisasi
%
80,00
100,00
125%
Indikator Kinerja Satuan Pros enta s e temua n BPK / Ins pektora t ya ng di ti nda kl a njuti Ni l a i ha s i l eva l ua s i AKIP SKPD ol eh Kemenpa n RB / Ins pektora t
%
Anggaran
430.000.000 Ni l a i
63,89
63,89
dalam
mewujudkan
373.867.800
%
86,95%
100%
Tingkat efisiensi capaian sasaran
Di
Anggaran Penyerapan
25,55%
sasaran
peningkatan
kapasitas
dan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi), Dinas Pelayanan Pajak menyediakan 2 (dua) Program Kegiatan, yaitu: 1. Program perencanaan pembangunan daerah dengan anggaran sebesar Rp. 230.000.000,2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000,Anggaran yang terserap untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kapasitan dan akuntabilitas kinerja instasi pemerintah ini sebesar Rp. 373.867.800,- atau sekitar 86,95% dari total anggaran yang tersedia yaitu Rp. 430.000.000,-. Walaupun anggaran ini tidak terserap 100%, tetapi capaian
kinerja
yang dihasilkan
bisa
mencapai 112,50%. Hal ini
menandakan bahwa program kegiatan yang dilaksanakan sangatlah efektif dalam pencapaian sasaran. Sedangkan efisiensi anggaran yang dilakukan LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
86
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dapat dilihat dari jumlah penyerapan anggaran yang berada di bawah 100%. 3.5. Akuntabilitas Keuangan Selama tahun 2014 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Dinas Pelayanan PajakKotaBandung dianggarkan melalui
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Daerah
(APBD)
KotaBandungDPA Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar Rp.40.033.900.000,- sedangkan realisasi anggaran mencapai Rp. 31.211.222.390,-atau dengan serapan dana APBD mencapai 77,96%, dengan demikian dapat dikatakan kondisi anggaran adalah Silpa Rp. 8.822.677.610,-. Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan sasaran pada setiap Misi Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pada tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.28 Pagu dan Realisasi Anggaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014 No
Misi
Pagu Anggaran
Realisasi Anggaran
%
1
Menja di ka n Pa ja k Da era h s eba ga i penopa ng pemba nguna n.
13.967.145.000
9.713.118.981
69,54%
2
Meni ngka tka n kua l i ta s pel a ya na n Pa ja k Da era h.
26.066.755.000
21.498.103.409
82,47%
Dari tabel diatas dapat diketahui anggaran yang direncanakan dan dimanfaatkan untuk pencapaian misi organisasi serta tingkat efisisensi yang telah dilakukan oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung pada tahun 2014. Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
87
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Pelayanan Pajak Kota Bandung, dapat diketahui dari capaian kinerja misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2014 sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.29
Efetifitas AnggaranTerhadap Capaian Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014 Kategori
Jumlah Indikator
Menjadikan Pajak Daerah sebagai penopang pembangunan
3
1
Melebihi Target
4
100,00%
2
Tercapai
0
0,00%
3
Tidak Tercapai Meningkatkan kualitas pelayanan Pajak Daerah
0
0,00%
1
Melebihi Target
1
100,00%
2
Tercapai
0
0,00%
3
Tidak Tercapai
0
0,00%
No. A.
B.
Anggaran Realisasi
Persentase
%
Rp. 9.713.118.981,-,-
65,54
Rp. 21.498.103.409,-
82,47
1
Tabel 3.30 Penyerapan Anggaran pada setiap Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung 2014-2018
No.
1
2
Misi
Menjadikan Pajak Daerah sebagai Penopang Pembangunan
Pagu Indikatif Renstra (Rp)
Rp. 216.534.229.565,-
Realisasi anggaran tahun ke-1
Rp.31.211.222.390,-
Jumlah
% (dari Pagu Indikatif)
Rp. 31.211.222.390,-
14,41%
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pajak Daerah
Secara umum efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa anggaran yang
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
88
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung digunakan kurang efektif terhadap capaian kinerja misi organisasi.
3.6. Prestasi dan Penghargaan
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dilakukan secara optimal dengan mengerahkan sumber daya dan potensi yang dimiliki, sehingga Dinas Pelayanan PajakKota Bandung telah memperoleh penghargaan yang diberikan oleh pimpinan maupun stakeholder atas prestasi yang dicapai, prestasi dan penghargaan selama kurun waktu 1 (satu) tahun tersebut, sebagai berikut:
NO
NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN
TINGKATKEJUARAAN/ KEGIATAN
1.
JUARA KE I SEPAK BOLA LIGA NGABUBURIT
KEJUARAN SEPAK BOLA LIGA NGABUBURIT PROV.JAWA BARRAT
2.
JUARA KE II POR PEMKOT BANDUNG
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
3.
JUARA KE I OLAH RAGA FUTSAL
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
4.
JUARA KE II OLAH RAGA CATUR
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
5.
JUARA KE I SENAM BEREGU PUTRI
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
6.
JUARA KE II BILLIARD
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
7.
JUARA KE I BULU TANGKIS
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
8.
JUARA KE I GERAK JALAN BEREGU PUTRA
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
KET
89
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung NAMA KEJUARAAN/ KEGIATAN JUARA KE II GERAK JALAN BEREGU PUTRI
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
10.
JUARA KE I SINGLE TENIS LAPANGAN
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
11.
JUARA KE III DOUBLE TENIS LAPANGAN
PEKAN OLAH RAGA PEMERINTAH KOTA BANDUNG (POR PEMKOT)
12.
JUARA KE II PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT/ WEB LAPOR/ MEDIA SOSIAL
PEMERINTAH KOTA BANDUNG / PELAYANAN PENGADUAN PEMKOT BANDUNG
13.
JUARA KE III KENDARAAN HIAS DALAM RANGKA HARI JADI KOTA BANDUNG (HJKB)
PANITIA HJKB PEMERINTAH KOTA BANDUNG
NO 9.
TINGKATKEJUARAAN/ KEGIATAN
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
KET
90
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
BAB IV Penutup Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014 ini merupakan pertanggung jawaban tertulis atas penyelenggaraan pemerintah yang baik (Good Governance) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014. Pembuatan LKIP ini merupakan langkah yang baik dalam memenuhi Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana diharapkan oleh semua pihak. LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014 ini dapat menggambarkan kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dan Evaluasi terhadap kinerja yang telah dicapai baik berupa kinerja kegiatan,maupun kinerja sasaran, juga dilaporkan analisis kinerja yang mencerminkan keberhasilan dan kegagalan. Tahun 2014 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menetapkan sebanyak 5 (lima) sasaran dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014 yang ingin dicapai. Secara rinci pencapaian sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 terdiri dari 1 indikator dengan nilai
100,07% atau
interpretasi melebihi target.
Sasaran 2 terdiri dari 2 indikator dengan nilai 100% atau interprestasi tercapai.
Sasaran 3 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100% atau interprestasi tercapai.
Sasaran 4 terdiri dari 1 indikator dengan nilai 100% atau interprestasi tercapai.
Sasaran 5
terdiri dari 2 indikator dengan nilai 112,5% atau
interprestasi melebihi target.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
91
Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Hasil pengukuran terhadap pencapaian sebanyak 5 (lima) sasaran tersebut, secara umum telah mencapai nilai 112,50% yang termasuk dalam Interpretasi Melebihi Target. Dalam Tahun Anggaran 2014 untuk pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dalam rangka mencapai target kinerja yang ingin dicapai dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp.40.033.900.000,00 sedangkan
realisasi anggaran mencapai Rp.31.211.222.390,00
atau
dengan serapan dana APBD mencapai 77,96%, dengan demikian dapat dikatakan tahun 2014 Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung
kondisi
anggaran adalah Silpa Rp. 8.822.677.610,00 Tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung kepada pihak-pihak terkait baik sebagai stakeholders ataupun pihak lain yang telah mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Bandung.
LKIP Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 2014
92
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG Lampiran: II NO
SASARAN
1
INDIKATOR KINERJA 3 Jumlah Penerimaan pajak daerah :
2
1. Tercapainya target penerimaan pajak daerah.
2.
Meningkatnya kesadaran masyarakat membayar pajak.
dan
kepatuhan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pajak Pajak Pajak Pajak Pajak PPJ Pajak Pajak PBB
Terwujudnya publik.
peningkatan
kualitas
pelayanan
5.
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (birokrasi)
6. 7. 8. 9.
4 Rp.
5 1,613,000,000,000.00 260,000,000,000.00 170,000,000,000.00 60,000,000,000.00 30,000,000,000.00 428,150,000,000.00 180,000,000,000.00 30,000,000,000.00 32,850,000,000.00 422,000,000,000.00
Reklame Air Tanah
Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah.
%
83
Prosentase Wajib Pajak yang membayar Pajak Daerah secara tepat waktu.
%
82
Jumlah Kelompok sasaran
13
Nilai
75.5
%
80
Nilai
65
IKM bidang pelayanan pajak daerah. Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Nilai hasil evaluasi AKIP SKPD oleh KEMENPAN RB/Inspektorat
Program 1. 2. 3. 4. 5.
TARGET
Hotel Restoran Hiburan Parkir BPHTB
Insentif (pengurangan) pajak bagi wajib pajak 3. kategori tertentu sesuai dengan perundangan yang Jumlah kelompok sasaran yang mendapatkan insentif pajak. berlaku sebagai bentuk penghargaan. 4.
SATUAN
Program Perencanaan Pembangunan Daerah. Rp. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Rp. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Rp. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. Rp. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Rp. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Rp. Keuangan. Program Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan Keuangan Daerah. Rp. Program Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan. Rp. Program Perencanaan dan Pengembangan pengelolaan pajak Daerah. Rp.
Anggaran
Keterangan
156,985,000.23 8,070,142,000.00 1,689,250,000.00 388,600,000.00 505,500,000.00
APBD APBD APBD APBD APBD
157,025,000.00
APBD
13,809,034,366.00 401,975,000.00 2,915,625,000.00
APBD APBD APBD
Bandung,
2015
WALIKOTA BANDUNG
KEPALA DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG
MOCHAMAD RIDWAN KAMIL, ST, M.UD
Drs. PRIANA WIRASAPUTRA, MM. Pembina Utama Muda NIP. 19600308 198503 1 007
-2-
Lampiran I REKAP PERSENTASE KETAATAN WAJIB PAJAK DINAS PELAYANAN PAJAK TAHUN 2014 HOTEL
% WP TAAT
77.50%
% WP BAYAR
RESTORAN
% WP TAAT
87.40% 76.37%
% WP BAYAR
92.48%
HIBURAN
% WP TAAT
PARKIR
% WP % WP BAYAR TAAT
76.63% 83.97% 63.13%
% WP BAYAR
89.36%
PAT
% WP TAAT
% WP BAYAR
82.89% 69.91%
REKLAME
% WP TAAT
PBB
% WP % WP BAYAR TAAT
% WP BAYAR
RATA-RATA
% WP TAAT
99.13% 91.54% 90.65% 58.57% 80.90%
% WP BAYAR
81.89%
Bidang Pajak Penetapan PAT
REKLAME
WP BAYAR
BULAN TAAT
%
KURANG TAAT
%
JUMLAH BAYAR
%
JUMLAH WP
PBB
WP BAYAR TAAT
%
KURANG TAAT
JUMLAH BAYAR
%
%
JUMLAH WP
JAN
198
91.67
18
8.33
216
54.27
398
131
99.24
1
0.76
132
84.08%
157
FEB
65
79.27
17
20.73
82
42.05
195
709
99.44
4
0.56
713
93.45%
763
MAR
73
83.91
14
16.09
87
57.24
152
680
98.55
10
1.45
690
99.71%
692
APR
451
80.11
112
19.89
563
55.80
1009
519 100.00
0
0.00
519
99.81%
520
MEI
108
83.08
22
16.92
130
64.04
203
433
98.41
7
1.59
440
89.25%
493
JUN
605
83.45
120
16.55
725
73.08
992
622
99.36
4
0.64
626
82.59%
758
JUL
399
85.62
67
14.38
466
79.79
584
612
99.67
2
0.33
614
82.42%
745
AGU
421
84.71
76
15.29
497
82.01
606
489
99.59
2
0.41
491
84.66%
580
SEP
397
83.58
78
16.42
475
78.51
605
588
99.16
5
0.84
593
98.02%
605
OKT
394
82.25
85
17.75
479
78.14
613
727
98.78
9
1.22
736
90.75%
811
NOV
415
82.34
89
17.66
504
84.00
600
521
99.43
3
0.57
524
96.86%
541
DES
816
74.66
277
25.34
1093
89.96
1215
463
97.89
10
2.11
473
96.93%
488
RATARATA
362
82.89
81
17.11
443
69.91
598 541
99.13
5
0.87
546
91.54%
596
-2-
WP BAYAR TAAT
279,698
%
90.65
KURANG TAAT
28,853
%
9.35
JUMLAH BAYAR
308,551
%
58.57
JUMLAH WP
526,791
Lampiran I
PERSENTASE KETAATAN WAJIB PAJAK TAHUN 2014 Bidang Pajak Pendaftaran HOTEL
RESTORAN
WP BAYAR
BULAN TAAT
%
KURANG TAAT
%
JML BAYAR
%
JML WP
HIBURAN
WP BAYAR TAAT
%
KURANG TAAT
%
JML BAYAR
%
JML WP
PARKIR
WP BAYAR TAAT
%
KURANG TAAT
%
JML BAYAR
%
JML WP
WP BAYAR TAAT
%
KURANG TAAT
%
JML BAYAR
%
JML WP
JAN
315
75.18
104
24.82
419
84.65
495
577
64.11
323
35.89
900
65.55
1373
171
74.35
59
25.65
230
79.58
289
159
56.99
120
43.01
279
90.29
309
FEB
330
78.95
88
21.05
418
84.44
495
784
70.63
326
29.37
1110
71.15
1560
183
77.54
53
22.46
236
81.10
291
173
62.23
105
37.77
278
89.68
310
MAR
336
79.43
87
20.57
423
85.11
497
1285
74.62
437
25.38
1722
83.84
2054
195
82.28
42
17.72
237
81.72
290
180
64.98
97
35.02
277
89.64
309
APR
298
70.45
125
29.55
423
85.45
495
1131
66.92
559
33.08
1690
83.83
2016
177
73.14
65
26.86
242
83.45
290
158
57.45
117
42.55
275
89.00
309
MEI
287
67.21
140
32.79
427
86.09
496
1223
71.19
495
28.81
1718
84.63
2030
161
65.71
84
34.29
245
83.62
293
183
66.06
94
33.94
277
89.35
310
JUN
338
78.60
92
21.40
430
86.69
496
1400
78.34
387
21.66
1787
85.58
2088
174
70.16
74
29.84
248
83.50
297
187
67.27
91
32.73
278
89.68
310
JUL
342
78.98
91
21.02
433
87.47
495
1131
81.31
260
18.69
1391
80.50
1728
117
51.77
109
48.23
226
81.59
277
161
58.12
116
41.88
277
89.64
309
AGU
344
78.90
92
21.10
436
88.08
495
1269
76.49
390
23.51
1659
84.73
1958
195
80.58
47
19.42
242
83.45
290
173
62.68
103
37.32
276
89.32
309
SEP
355
80.50
86
19.50
441
89.09
495
1419
78.57
387
21.43
1806
86.70
2083
210
87.87
29
12.13
239
85.36
280
191
68.95
86
31.05
277
89.64
309
OKT
340
76.40
105
23.60
445
89.72
496
1361
72.90
506
27.10
1867
86.76
2152
202
81.12
47
18.88
249
87.99
283
155
55.96
122
44.04
277
89.64
309
NOV
374
83.48
74
16.52
448
90.51
495
1661
85.97
271
14.03
1932
88.14
2192
215
87.04
32
12.96
247
87.28
283
191
68.95
86
31.05
277
89.64
309
91.43
502
2500
95.38
121
4.62
2621
92.48
2834
243
88.04
33
11.96
276
89.03
310
182
67.91
86
32.09
268
86.73
309
87.40 496
1312
76.37
372
23.63
1684
92.48
2006
187
76.63
56
23.37
243
83.97 289
174
63.13
102
36.87
276
89.45
309
DES RATARATA
376
81.92
83
18.08
459
336
77.50
97
22.50
434
-1-