Skema: Skema A, Skema B, √ Skema C Jenis Laporan: Tengah Tahunan, √ Tahunan
LAPORAN IMPLEMENTASI PROGRAM HIBAH KOMPETISI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DOKTER (PHK PKPD) Tahun 2011
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 2011
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN IMPLEMENTASI PHK-PKPD Periode Anggaran 2011 1.
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Sriwijaya
2.
Fakultas
: Kedokteran
2.
Penanggung Jawab
: Rektor Universitas Sriwijaya
3.
Direktur Eksekutif Nama
: Dr. dr. Mgs. Irsan Saleh, M.Biomed
Alamat
: Jl. Sukabangun I Kompleks Sarjana B7 KM 6 Palembang
Telepon Kantor
: 0711-373438
Telepon Cellular
: 081310036657
Fax
: 0711-373438
e-mail
:
[email protected]
4.
Skema1
:
5.
Jenis Laporan2
Menyetujui, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Dr. dr. Mohammad Zulkarnain, M.MedSc NIP. 196109031989031002
1 2
Skema A,
Skema B, √
Tengah Tahunan, √
Skema C
Tahunan
Palembang, Januari 2012 Mengesahkan, Direktur Eksekutif PHK-PKPD
Dr. dr. Mgs. Irsan Saleh, M.Biomed NIP. 19660929 199601 1 001
Berilah tanda untuk skema yang diajukan. Berilah tanda untuk jenis proposal yang sesuai.
ii Laporan Akhir Tahun Project Implementation Unit PHK-PKPD Tahun 2011
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
iv
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM
3
2.1 Organisasi Pelaksana Program
3
2.2 Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
8
2.3 Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Internal
9
2.4 Hambatan dan Solusinya
11
BAB III HASIL YANG DICAPAI
12
3.1 Status Indikator Kinerja
12
3.2 Status Kemajuan Fisik Setiap Komponen Biaya
14
3.3 Status Penyerapan Keuangan
14
3.4 Analisis Capaian Kinerja Program, Pengadaan dan Keuangan
37
3.5 Analisis Capaian Kualitatif Masing-masing Aktivitas
39
BAB IV RENCANA SELANJUTNYA
40
BAB V EVALUASI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI
48
LAMPIRAN
iii Laporan Akhir Tahun Project Implementation Unit PHK-PKPD Tahun 2011
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
RINGKASAN EKSEKUTIF Sejak tahun 2006, FK Unsri telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada kondisi sekarang sarana dan prasarana yang ada di FK Unsri dipandang cukup memadai untuk pelaksanaan KBK akan tetapi masih banyak kekurangan untuk mencapai pelaksanaan KBK yang efektif dan ideal. Rasio dosen : mahasiswa mencapai 1: 6, akan tetapi kualitas dosen untuk pelaksanaan sistem KBK ini masih perlu ditingkatkan, jumlah peralatan untuk skill lab masih terbatas, ketersediaan modul untuk pendidikan sarjana kedokteran dan profesi kedokteran masih terbatas, sistem administrasi pendidikan belum terintegrasi dalam suatu sistem terpadu, terbatasnya waktu mahasiswa untuk berkomunikasi secara intens dengan pengajar serta masih belum meratanya akses pendidikan kedokteran bagi calon mahasiswa dengan potensi akademik tinggi tetapi mengalami hambatan ekonomi merupakan permasalahan yang perlu dipecahkan pada saat ini. Adanya kondisi-kondisi di atas, menyebabkan pada proposal Program Hibah Kompetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK PKD) tahun 2010, FK Unsri mengajukan 5 program strategis yang diharapkan mendapat dana dari hibah ini yaitu: 1) Pemantapan pelaksanaan sistem KBK, 2) Peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran melalui kegiatan keterampilan klinik laboratorium (skill lab) mahasiswa, 3) Pengembangan kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri serta pengelolaan sistem informasi akademik berbasis web, 4) Peningkatan kualitas pembelajaran profesi, 5) Perluasan akses melalui program beasiswa penuh bagi mahasiswa dari kalangan akademik tinggi tetapi mengalami hambatan ekonomi. Implementasi PHK-PKPD di tahun pertama secara umum telah memberikan “angin segar dan semangat baru” bagi sivitas akademika FK Unsri walaupun belum banyak kegiatan yang telah direncanakan dapat diimplementasikan mengingat banyaknya hambatan yang terjadi. Hambatan tersebut dapat berasal dari internal (FK Unsri, koordinasi dengan unit-unit di bawah rektorat) maupun eksternal (KPPN, CPCU HPEQ, institusi asal TA atau narasumber). Hambatan internal antara lain kurangnya konsolidasi team PiC dengan sivitas akademika lainnya, kurangnya dukungan pimpinan terutama menyangkut penggunaan dana talangan yang bersumber dari Rektorat dan Fakultas dan permasalahan lainnya yang sebenarnya telah dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Hambatan utama yang menyebabkan tidak sesuainya pelaksanaan kegiatan dengan jadwal yang telah ditetapkan antara lain; persetujuan TOR dari CPCU yang memakan waktu sampai akhir Mei 2011, persetujuan WB yang cukup lama, kesulitan mencari narasumber untuk technical assistant (TA), pendanaan yang tidak sesuai dengan aturan HPEQ bagi institusi tujuan untuk pendidikan bergelar dan tidak bergelar, lambatnya pencairan dana dari KPKN juga mempersulit keuangan di PIU walaupun sebenarnya hal ini dapat diatasi dengan dana talangan. Namun demikian, PIU tetap berusaha untuk mengimplentasikan PHK-PKPD sesuai dengan aktivitas yang telah direncanakan dengan melakukan penjadwalan kembali kegiatan sesuai dengan kemampuan yang ada. Indikator kinerja utama dan tambahan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 ini tampaknya belum banyak berubah dari baseline. Hal ini dikarenakan beberapa aktivitas yang baru dapat terlaksana pada akhir tahun (November-Desember 2011) sehingga sulit untuk mengukur perubahan yang terjadi secara kuantitatif, namun secara kwalitatif dirasakan adanya perubahan pemahaman, pencerahan dan optimisme di iv Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
terutama kalangan dosen untuk menjalankan KBK dengan lebih baik sesuai masukan narasumber yang didatangkan. Implementasi Pemantapan Sistem KBK yang diterjemahkan dalam aktivitas Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pembelajaran Setiap Blok, Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tutorial, Peningkatan Sistem Evaluasi Pembelajaran dan Peningkatan Kemampuan Basic medical Skill. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 telah selesai dilaksanakan pengadaan TA untuk peningkatan efisiensi dan pemantapan KBK sekaligus lokakarya penulisan modul blok untuk Prodi Sarjana Kedokteran, lokakarya sistem evaluasi (asessment), hibah penelitian, dan pengembangan staf bergelar S3. Pengadaan barang yang menunjang aktivitas Pemantapan Sistem KBK seperti pengadaan bahan pustaka (buku kedokteran), peralatan kelas (audio-visual) belum dapat dilakukan karena masih sudah dalam tahapan keluarnya surat NOL (No Objection Letter) World Bank untuk BER (Biding Evaluation Report) prior shopping, sedangkan pengadaan tenaga konsultan (TA) kurikulum dan pembuatan modul blok sudah dilakukan kontrak. Kegiatan ini semuanya dapat terselenggara dengan memanfaatkan dana talangan dari Fakultas, sementara dana APBN yang bersumber dari loan WB baru cair pada akhir tahun 2011. Untuk implementasi Pengembangan Kemampuan Mahasiswa untuk Belajar Mandiri yang diterjemahkan dalam aktivitas Peningkatan Pembelajaran Berbasis ICT dan Self Access Learning, Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Dalam Integrated Learning Melalui Diskusi Online, dan Optimalisasi Pengembangan Belajar Mandiri dalam Proses Pembelajaran. Sampai dengan 31 Desember 2011 telah dilaksanakan pengiriman 2 orang staf untuk mengikuti non degree training dan lokakarya ICT dan Self Access Learning. Sedangkan pengadaan Tenaga ahli untuk SIMAK akan diluncurkan untuk tahun 2012. Untuk implementasi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Profesi yang diterjemahkan dalam aktivitas Sosialisasi Sistem Pembelajaran Klinik kepada Seluruh Staf, Perbaikan dan Pengembangan Modul Pendidikan Profesi Dokter, dan Menyiapkan Lulusan Dokter yang Kompeten, sehingga mampu melakukan pembelajaran yang baik sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 telah dilaksanakan lokakarya pendidik klinik, lokakarya modul klinik dan inhouse training modul klinik. Untuk implementasi Peningkatan Akses Melalui Program Beasiswa Penuh Bagi Mahasiswa dari Kalangan Akademik Tinggi namun Mengalami Hambatan Ekonomi telah dilaksanakan 100% dan telah memberikan beasiswa penuh kepada 2 orang mahasiswa.
v Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
BAB I PENDAHULUAN Universitas Sriwijaya (Unsri) sebagai satu-satunya universitas negeri terbesar di Provinsi Sumatera Selatan terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan kampus dari seluas sekitar 20 Ha pada kampus lama yang berlokasi di Bukit Besar Palembang menjadi 712 Ha (kampus baru di Inderalaya). Saat ini Unsri memiliki 11 Fakultas dengan 83 Program Studi. Dalam pengembangan kapasistas institusi dan kualitas akademis, Unsri telah melakukan beberapa kerjasama secara internal maupun eksternal dengan pemerintah daerah, kerjasama antar perguruan tinggi secara nasional/internasional dan melalui berbagai macam program hibah kompetisi yang diselenggarakan oleh Dikti seperti Program ADB, HEDS, JICA, Program Semi QUE, DUE-like, PHK A1, PHK A2, TPSDP, PHK-I Tema A, dan I-MHERE. Pelaksanaan sejumlah program hibah tersebut telah meningkatkan kuantitas dan kualitas berbagai sumber daya manusia dan fisik. Dampak positif dari pelaksanaan beberapa program hibah tersebut adalah perbaikan dan peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui peningkatan kualitas proses belajar mengajar, peningkatan efisiensi internal (kapasitas manajemen internal) serta peningkatan relevansi. Dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, Unsri didukung oleh beberapa lembaga seperti Lembaga Penelitian (LP) yang membawahi beberapa Pusat Penelitian, Pusat Studi, dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Unsri juga memiliki beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti Perpustakaan, Pusat Komputer, Pusat Pengembangan Pendidikan (Pusbangdik) serta Unit Penjaminan Mutu. Unsri terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas institusi dan mutu pelayanan akademis secara berkelanjutan menuju universitas riset dan World Class University (WCU). Mulai tahun 2009, Unsri mengakselerasi peningkatan kapasitas institusi melalui peningkatan mutu manajemen data dan informasi, peningkatan mutu tatakelola dan organisasi, dan pengembangan sistem penjaminan mutu yang didanai oleh PHK-I tema A (2009 – 2011). Selain itu, Unsri juga menjalankan Program I-MHERE (2009 – 2011) untuk menguatkan Program Studi Agribisnis dan Agronomi dalam rangka pengembangan perkebunan pembibitan yang dapat berkontribusi pada fund generating institusi dalam persiapan menuju BHP dan perluasan akses dengan pemberian beasiswa penuh bagi mahasiswa kurang mampu secara keuangan. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) sendiri telah berdiri sejak tahun 1962 dan dalam kurun waktu 48 tahun perjalanan panjang kiprah FK Unsri menyelenggarakan pendidikan dokter, telah menjadi salah satu lembaga pendidikan dokter terkemuka di Indonesia. Sejak tahun 1994 sampai sekarang, FK Unsri menyandang status akreditasi A. Di mulai dengan sumber daya serta sarana dan prasarana seadanya di awal berdirinya. FK Unsri telah berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan dokter yang siap go international. Selain program pendidikan dokter umum, saat ini FK Unsri juga menyelenggarakan Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK), Program Studi Kedokteran Gigi (PSKG) dan 11 Program Studi Pendidikan Spesialis. Jumlah total lulusan FK Unsri sampai saat ini adalah 3784 orang terdiri dari lulusan dokter umum 2716 orang, lulusan dokter spesialis 553 orang, PSIK 233 orang dan PSKM 282 orang yang saat ini telah menjadi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsri. Animo terhadap pendidikan dokter FK Unsri cukup tinggi terlihat dari tingkat keketatan untuk ujian 1 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
masuk SNMPTN di tahun 2009 adalah 1 : 54. Peserta didik pendidikan dokter dan dokter spesialis berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan dari Malaysia. Sejak tahun 2006, FK Unsri telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada kondisi sekarang sarana dan prasarana yang ada di FK Unsri dipandang cukup memadai untuk pelaksanaan KBK akan tetapi masih banyak kekurangan untuk mencapai pelaksanaan KBK yang efektif dan ideal. Rasio dosen : mahasiswa mencapai 1 : 6, akan tetapi kualitas dosen untuk pelaksanaan sistem KBK ini masih perlu ditingkatkan, jumlah peralatan untuk skill lab masih terbatas, ketersediaan modul untuk pendidikan sarjana kedokteran dan profesi kedokteran masih terbatas, sistem administrasi pendidikan belum terintegrasi dalam suatu sistem terpadu, terbatasnya waktu mahasiswa untuk berkomunikasi secara intens dengan pengajar serta masih belum meratanya akses pendidikan kedokteran bagi calon mahasiswa dengan potensi akademik tinggi tetapi mengalami hambatan ekonomi merupakan permasalahan yang perlu dipecahkan pada saat ini. Adanya kondisi-kondisi di atas, melalui Program Hibah Kompetensi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK PKD) tahun 2010, FK Unsri mengajukan 5 program strategis yang diharapkan mendapat dana dari hibah ini yaitu: 1) Pemantapan pelaksanaan sistem KBK, 2) Peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran melalui kegiatan keterampilan klinik laboratorium (skill lab) mahasiswa, 3) Pengembangan kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri serta pengelolaan sistem informasi akademik berbasis web, 4) Peningkatan kualitas pembelajaran profesi, 5) Perluasan akses melalui program beasiswa penuh bagi mahasiswa dari kalangan akademik tinggi tetapi mengalami hambatan ekonomi. Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, FK Unsri berhasil mendapatkan Hibah Kompetisi Peningkatan Kompetensi Dokter dengan kontrak No 15/HPEQ/K3/PTN/2010. Adapun tujuan yang ingin dicapai antara lain semakin meningkatkan pelaksanaan KBK di FK Unsri melalui terbangunnya sistem managemen pembelajaran yang efektif dan efisien, dosen yang handal dan lebih kompeten untuk mendukung pelaksanaan KBK, mahasiswa yang lebih mandiri dan mempunyai keterampilan klinis yang lebih baik. Dampak yang diharapkan adalah semakin mantapnya pelaksanaan KBK di FK Unsri, peningkatan persentase kelulusan mahasiswa kedokteran tepat waktu, peningkatan persentase kelulusan uji kompetensi dokter Indonesia (UKDI) yang pada akhirnya meningkatnya mutu lulusan dokter secara nasional yang mampu berkompetisi secara internasional. PHK-PKPD merupakan hibah kompetisi kedua yang diterima FK setelah DUELike tahun 1999-2011. Rentang waktu yang panjang tersebut menyebabkan PIU yang dibentuk sebagian besar terdiri atas dosen yang relatif muda dan belum mempunyai pengalaman menjalankan suatu PHK pada mulanya menemui banyak kesulitan, namun dengan dukungan pimpinan Universitas dan Fakultas serta komunikasi yang aktif dengan pengelola PHK di tingkat universitas kesulitan tersebut mulai teratasi. Implementasi program PHK-PKPD secara umum masih berkesesuaian dengan program yang dirancang pada Proposal Lengkap PHK-PKPD dan RIP PHK-PKPD Tahun 2011, hanya saja jadwal pelaksanaannya yang mengalami keterlambatan karena faktor internal dan eksternal yang akan kami uraikan pada laporan berikut ini.
2 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
BAB 2 IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM Pelaksanaan Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) di UNSRI akan dikelola oleh suatu organisasi khusus yang berada di bawah kendali Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sebagai Ketua Pelaksana Program yang dalam pengelolaan sehari-hari dibantu oleh Direktur Eksekutif. Seluruh kegiatan akan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang telah direncanakan dan berdasarkan peraturan yang berlaku.
Struktur Organisasi Unit Implementasi Proyek PHK-PKPD
2.1. Organisasi Pelaksana Program Dalam rangka mengimplementasikan PHK-PKPD di UNSRI, Rektor membentuk suatu organisasi yang bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan seluruh aktivitas yang diusulkan. Dalam menjalankan tugas, Tim Pelaksana melakukan koordinasi kepada unit-unit terkait dengan tetap memperhatikan efisiensi dan efektifitas. Struktur organisasi ini terdiri dari: Penanggung Jawab, Direktur (Ketua Pelaksana), Tim Monev Internal, Tim Pengadaan, Tim Keuangan dan Tim Pelaksana Harian dengan 3 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
melibatkan unit-unit terkait. Tim Pelaksana Harian terdiri atas Direktur Eksekutif, Sekretaris Eksekutif, Koordinator Kegiatan, Koordinator Keuangan, Penanggung-jawab Kegiatan (PIC = person in charge), dan Staf Sekretariat. Bagan organisasi ini tampak pada Gambar di atas. 2.1.1. Penanggungjawab Penanggungjawab PHK-PKPD adalah Rektor UNSRI. Penanggungjawab memiliki wewenang penuh dalam mengambil putusan terakhir dalam rangka menjalankan program. Fungsi dan tugas Penanggungjawab adalah sebagai berikut. 1. Membentuk organisasi pengelola PHK-PKPD, 2. Menunjuk dan mengangkat Personalia Tim Pelaksana PHK-PKPD, 3. Menandatangani kontrak perjanjian kerja pelaksanaan PHK-PKPD dengan DPT, 4. Menyediakan dana pendamping, dan 5. Bertanggungjawab atas keberlangsungan seluruh kegiatan PHK-PKPD. 2.1.2. Direktur Direktur PHK-PKPD adalah Dekan Fakultas Kedokteran yang dalam menjalankan tugasnya berkoordinasi dengan Pembantu Rektor Bidang Akademik (Purek I). Dalam menjalankan tugas sehari-hari Direktur dibantu oleh seorang Direktur Eksekutif. Secara rinci, deskripsi tugas-tugas Direktur adalah sebagai berikut. 1. Melakukan koordinasi dan konsolidasi penyusunan proposal dan rencana implementasi program PHK-PKPD, 2. Mengusulkan struktur dan personalia organisasi pelaksana PHK-PKPD kepada Rektor sebagai Penanggungjawab Program, 3. Mengarahkan secara langsung operasi program PHK-PKPD, 4. Mengkoordinasikan segala kegiatan yang berkaitan dengan Ditjen Dikti, 5. Memastikan bahwa semua kegiatan berlangsung sesuai dengan rencana, dan 6. Memastikan bahwa pengelolaan keuangan dan pengadaan berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2.1.3. Tim Monitoring dan Evaluasi Internal Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal (TMI) dari UPT Penjaminan Mutu bertugas untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan PHK-PKPD. TMI memantau dan mengevaluasi pelaksanaan seluruh kegiatan. Temuan-temuan dari TMI akan digunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan berikutnya. Dalam menjalankan tugas, TMI berkonsultasi kepada Direktur Program dan berkoordinasi dengan Tim Pelaksana Harian dan pihak-pihak terkait lainnya. Tugas dan tanggungjawab TMI adalah: 1. Menyusun mekanisme pelaksanaan monitoring 2. Meminev pelaksanaan program berdasarkan proposal dan RIP 3. Memberikan umpan balik hasil monotoring 4. Menelaah pencapaian indikator kerja 5. Melaporkan hasil kegiatan
4 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
2.1.4. Tim Pelaksana Harian Tim Pelaksana Harian bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan seluruh program dan aktivitas PHK-PKPD dengan penuh tanggungjawab. Tim Pelaksana Harian terdiri dari Direktur Eksekutif, Sekretaris Eksekutif, Koordinator Kegiatan, Koordinator Keuangan, Koordinator Pengadaan, Koordinator Tim Monev Internal, Penanggungjawab Kegiatan (Person in Charge = PIC), dan Staf Sekretariat. Rincian tugas dan tanggungjawab Tim Pelaksana adalah sebagai berikut. a. Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh aktivitas PHKPKPD. Dalam pelaksanaan tugas, Direktur Eksekutif mendapat pengarahan langsung dari Direktur (Dekan) dan Penanggungjawab (Rektor). Secara garis besar tanggung jawab Direktur Eksekutif adalah sebagai berikut. 1. Mengelola kegiatan rutin PHK-PKPD di fakultas. 2. Menjamin pelaksanaan aktivitas sesuai dengan rencana dalam mekanisme dan rancangan serta jadwal yang telah ditetapkan. 3. Melakukan koordinasi rutin dengan para Koordinator dan Penanggung Jawab Kegiatan (PIC). 4. Melakukan koordinasi dengan unit terkait dalam implementasi program. 5. Memantau pelaksanaan program pada tingkat unit pelaksana. 6. Membuat laporan berkala, interim, midterm, dan tahunan atas seluruh aktivitas PHK-PKPD untuk diserahkan ke Ditjen Dikti. b. Sekretaris Eksekutif Sekretaris Eksekutif membantu Direktur Eksekutif dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terutama yang berkaitan dengan kegiatan akademik dan kesekretariatan. Deskripsi tugas Sekretaris Eksekutif secara rinci adalah sebagai berikut. 1. Membantu Direktur Eksekutif dalam mengelola operasi kerja kantor sehari-hari, 2. Mengelola sistem pengadministrasian kegiatan, keuangan, dan pengadaan, 3. Membantu Direktur Eksekutif dalam pemantauan pelaksanaan kegiatan, pengelolaan keuangan, dan proses pengadaan barang dan jasa, dan 4. Membantu Direktur Eksekutif dalam mempersiapkan laporan periodik. c. Koordinator Kegiatan Koordinator Kegiatan bertanggungjawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan seluruh aktivitas. Deskripsi tugas Koordinator Kegiatan secara rinci adalah sebagai berikut. 1. Mempersiapkan format dan mekanisme perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi seluruh kegiatan. 2. Merencanakan dan mengatur prosedur pelaksanaan seluruh kegiatan akdemik secara rinci dan terstruktur. 3. Mengkoordinasikan pelaksanaan seluruh kegiatan 4. Memantau dan mengontrol pelaksanaan seluruh kegiatan agar berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan rencana dan mencapai target yang telah ditentukan. 5. Mengkoordinasikan semua kegiatan akademik bersama Direktur Eksekutif. 6. Menyiapkan dan menyusun laporan berkala, midterm, dan tahunan kegiatan akademik.
5 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
d. Koordinator Keuangan Koordinator Keuangan bertanggung jawab terhadap pengaturan administrasi dan keuangan PHK-I. Rincian tugas dan tanggung jawab Koordinator Keuangan adalah sebagai berikut. 1. Menyusun perencanan anggaran setiap tahun sesuai proposal dan RIP. 2. Merekam semua pengeluaran dan pemasukan anggaran. 3. Mengatur semua aspek yang terkait dengan pembayaran biaya seluruh kegiatan dan pajak. 4. Berkoordinasi dengan unit pengadaan barang dan jasa untuk mengatur pembayaran. 5. Melakukan pembayaran atas persetujuan Direktur Eksekutif. 6. Melaporkan neraca keuangan kepada Direktur Eksekutif secara berkala. 7. Membuat laporan bulanan rutin, tengah tahun dan tahunan tentang keuangan. e. Koordinator Tim Monitoring and Evaluasi Internal Tim Monevin Universitas bertanggung jawab untuk memonitor dan mengevaluasi semua pelaksanaan kegiatan dalam PHK-PKPD baik di level Program Studi maupun di level universitas. Tim Monevin juga memonitor performance dari organisasi pelaksana program. Rincian tugas dan tanggung jawab tim Monevin adalah sebagai berikut. 1. Menyusun mekanisme pelaksanaan monevin PHK. 2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program berdasarkan proposal dan RIP. 3. Memberikan umpan balik kepada organisasi pelaksana PHK atas hasil monevin. 4. Menelaah ketercapaian indikator kinerja. 5. Melaporkan hasil monevin kepada Direktur. f. Koordinator Pengadaan Koordinator Pengadaan bertanggungjawab terhadap pengadaan barang dan jasa yang meliputi pekerjaan sipil, pengadaan peralatan, furniture, buku, dan tenaga ahli. Pengelola Pengadaan dilakukan oleh Unit Pengadaan Barang dan Jasa (UPBJ) FK Unsri. Rincian tugas dan tanggung jawab Koordinator Pengadaan adalah sebagai berikut. 1. Mengusulkan panitia pengadaan barang dan jasa untuk masing-masing paket dengan melibatkan unsur terkait dan pengguna kepada Rektor. 2. Membantu dan mengarahkan panitia dalam menyusun dokumen pengadaan barang dan jasa. 3. Melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa secara transparan dan akuntabel. 4. Mengatur pengadaan barang dan jasa sesuai dengan jenis pengadaan dan jadwal agar pelaksanaannya tepat waktu dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 5. Bertanggung jawab atas pengawasan semua proses pengadaan barang dan jasa mulai dari perencanaan sampai dengan penginvetarisasian barang. 6. Membuat laporan rutin pengadaan barang dan jasa dan pelaksanaan aktivitas dalam program capacity building kepada Direktur Eksekutif. g. Penanggungjawab Kegiatan (PIC) Penanggungjawab Kegiatan (Person in Charge=PiC) memiliki deskripsi tugas sebagai berikut. 1. Bertanggungjawab atas keberlangsungan pelaksanaan seluruh kegiatan yang dibawahinya. 6 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
2. Mengkoordinasikan seluruh staf pada unit-unit terkait untuk berperan aktif melaksanakan seluruh kegiatan. 3. Menyampaikan laporan rutin pelaksanaan kegiatan yang dibawahinya kepada Direktur Eksekutif melalui Koordinator Kegiatan. h. Staf Sekretariat Staf Sekretariat bertanggungjawab atas pengelolaan administrasi PHK-PKPD. Secara rinci, Staf Sekretariat bertugas untuk melakukan hal berikut. 1. Membantu Sekretaris Eksekutif dalam pengelolaan kesekretariatan pelaksanaan berbagai aktivitas PHK-PKPD UNSRI 2. Membantu PIC dalam melakukan seluruh kegiatan. 3. Menyiapkan seluruh keperluan administrasi pelaksanaan kegiatan. 4. Mengarsipkan seluruh dokumen pelaksanaan seluruh kegiatan. 2.1.5. Personalia Pelaksana Program Untuk melaksanakan PHK-PKPD FK UNSRI tahun anggaran 2011-2013, Rektor membentuk Tim Pelaksana Program sesuai dengan struktur organisasi yang telah ditetapkan. Personalia Tim Pelaksana PHK-PKPD adalah sebagai berikut. Penanggungjawab : Badia Perizade (Rektor) Pembantu Rektor Bid. Akademik : Zulkifli Dahlan Pembantu Rektor Bid. Adm. dan : Kencana Dewi Keuangan Direktur Keuangan : Indra Darmawan L Bagian Pengadaan Unsri : Andi Wijaya Bagian Keuangan Unsri : Fathul Hartama Tim Monevin Unsri : Yaswan Karimuddin Ketua Pelaksana Kegiatan : Zarkasih Anwar (Dekan) Direktur Eksekutif : Mgs. Muhammad Irsan Saleh Sekretaris Eksekutif : Diyaz Syauki Ikhsan Koordinator Kegiatan : Dwi Handayani Pen. Jawab Aktivitas (PiC) : 1. Pemantapan Pelaksanaan Sistem KBK 1) Yuwono 2) Veny Larasati 3) Susilawati 4) Eka Febri Zulissetiana 2. Peningkatan Kualitas Kegiatam Pembelajaran Melalui Keterampilan Klinik Laboratorium (Skill lab) 1) Puspa Zuleika 3. Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri 1) Zen Hafy 2) Tri Suciati 3) Ella Amalia 4. Peningkatan Kualitas Pendidikan Profesi 1) Radiati Umi Partan 2) Hertanti Indah L 3) Deny Satria Utama 4) Puji Rizki Suryani
Kegiatan
7 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
5. Perluasan Akses Melalui Program Beasiswa Penuh Bagi Mahasiswa yang Mempunyai Kemampuan Akademik Tinggi dari Kalangan Ekonomi Lemah 1) Kusumo Hariyadi 2) Ahmad Ghiffari 3) Desy Wulansari Koordinator Keuangan : Sadakata Sinulingga Staf Keuangan : 1) Risman Bahagia 2) Syamsu Rizal Koordinator Pengadaan : Deni Chairudin Staf Pengadaan : 1) Haryono Baidjuri 2) Edi Gusmanto Staf Sekretariat Staf Administrasi : 1) Reni Ramadhani 2) Nidya Afriyani 2.2. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Seluruh aktivitas yang telah direncanakan dalam proposal ini akan dilaksanakan sesuai dengan rancangan dan mekanisme yang telah disusun. Mekanisme pengadaan dan pemanfaatan sumberdaya adalah sebagai berikut. 2.2.1. Pengembangan Staf Pengembangan staf dilakukan melalui pendidikan tak bergelar yang dikhususkan untuk pegawai atau dosen. Topik pelatihan dan staf yang akan mengikuti program ini ditentukan berdasarkan kebutuhan FK Unsri khususnya unit yang memerlukan. Unit kerja tersebut menyeleksi calon peserta yang kemudian mengusulkan kepada Dekan melalui Direktur Eksekutif. Calon peserta pendidikan bergelar dan tidak bergelar mengajukan proposal kepada Rektor melalui Direktur Eksekutif dan disetujui oleh Dekan. Berdasarkan evaluasi terhadap proposal ini dan rekomendasi dari atasan langsung calon peserta, Direktur Eksekutif dan Dekan menyampaikan pertimbangan tentang kelayakan kegiatan yang diusulkan ini kepada Rektor melalui Pembantu Rektor I. Calon peserta terpilih wajib melakukan kontak dengan institusi yang dituju dan mengurus segala keperluan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan ini. Setelah menyelesaikan pendidikan atau pelatihan, peserta wajib melaporkan seluruh aktivitas yang telah dilakukan kepada Rektor melalui Direktur Eksekutif. Setelah kembali ke Unsri, peserta wajib melakukan sosialisasi hasil kegiatan yang dilakukan melalui suatu seminar untuk menyebarkan pengetahuan yang telah diperolehnya kepada staf yang lain. 2.2.2. Pengembangan Program Pengembangan program dilakukan melalui kegiatan technical assistance, policy study, lokakarya, workshop, atau pelatihan. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh suatu panitia khusus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota dengan penugasan dari Dekan. Personalia panitia ini ditentukan melalui rapat pada unit pelaksana. Panitia menyusun TOR kegiatan dan mengajukannya kepada Direktur Eksekutif untuk dievaluasi. Setelah kegiatan dinyatakan layak, Direktur Eksekutif meminta persetujuan Dekan sebagai Direktur. Setelah mendapat persetujuan dari Dekan, panitia dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang direncanakan. Laporan kegiatan dan penggunaan dana harus disampaikan kepada Rektor melalui Direktur Eksekutf paling 8 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
lambat dua minggu setelah menyelesaikan kegiatan. Format laporan kegiatan dan keuangan harus mengikuti format yang telah ditentukan oleh Ditjen Dikti. 2.2.3. Pengadaan Barang dan Jasa Dalam melaksanakan kegiatan PHK-PKPD FK Unsri, pengadaan barang dan jasa dikelola oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Unsri. Direktur Eksekutif menyampaikan daftar barang dan jasa yang akan diadakan kepada ULP Unsri. Selanjutnya, unit ini mengusulkan personalia Panitia Pengadaan kepada Rektor untuk diangkat dengan Surat Keputusan. Panitia Pengadaan bertugas untuk menyiapkan segala dokumen pengadaan sesuai dengan aturan yang berlaku dan melakukan seluruh tahapan proses pengadaan hingga pada tahap instalasi dan pelatihan. Seluruh barang yang diadakan harus diperiksa kesesuaiannya dengan Surat Perjanjian Kerja oleh Panitia Penerimaan. Jika barang yang diterima telah sesuai dengan rencana, Panitia Penerimaan harus membuat Berita Acara Penerimaan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja. Penetapan struktur dan personalia Panitia Pengadaan dan Panitia Penerimaan Barang didasarkan pada peraturan yang berlaku. 2.2.4. Pengelolaan Keuangan Mulai tahun anggaran 2009 Unsri telah melakukan pengelolaan keuangan terpusat di biro keuangan dan administrasi sesuai dengan aturan pemerintah. Setiap pendanaan program harus dimasukkan dalam kertas kerja RKAKL di dalam DIPA Unsri. Dalam melakukan pencairan dana, Ketua pelaksana kegiatan harus mengajukan TOR atau proposal kegiatan kepada Direktur Eksekutif, yang selanjutnya Koordinator Keuangan / juru bayar akan mengevaluasi dan membetulkan apabila terdapat mata anggaran yang tidak sesuai dengan RKAKL DIPA Unsri tahun berjalan. Berkaitan dengan honor panitia pelaksana kegiatan, juru bayar mengajukan SK tarif untuk disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran yang diwakili oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan daftar honor yang telah disahkan oleh Ketua Panitia dan disetujui oleh Koordinator Keuangan dan atasan langsung Koordinator Keuangan. Selanjutnya Kuasa Pengguna Anggaran mengajukan permintaan pembayaran dana pelaksanaan kegiatan tersebut ke KPPN untuk selanjutnya dibayarkan kepada penitia pelaksana kegiatan. Jika kegiatan telah selesai dilaksanakan, maka panitia menyampaikan pertanggungjawaban kepada Direktur Eksekutif, melalui Koordinator Keuangannya/juru bayarnya, dan selanjutnya Direktur Eksekutif menyampaikan pertanggung-jawaban kepada Kuasa Pengguna Anggaran/Rektor Unsri. 2.3. Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Internal Monitoring dan Evaluasi Internal (MonEvIn) akan dilaksanakan oleh sebuah Tim MonEvIn (TMI) dengan anggota yang terdiri dari para staf Unsri berkualifikasi sebagai reviewer nasional bidang Program Hibah Kompetisi. TMI dibentuk khusus di bawah Koordinator MonEvIn PHK-PKPD yang juga adalah Kepala UPT Monev Unsri. Pelaksanaan MonEvIn mencakup seluruh level manajemen dan Unit Kerja terkait dengan PHK-PKPD dengan tahapan kegiatan mulai dari perencanaan (evaluasi dokumen RIP), pelaksanaan kegiatan (monitoring dan assesmen), evaluasi hasil (output) kegiatan, hingga penilaian terhadap capaian Indikator Kinerja (baik Indikator Kinerja Utama maupun Indikator Kinerja Tambahan). 9 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
Sesuai tugas dan fungsinya, TMI melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. 1. Menyusun TOR yang mengatur mekanisme koordinasi antar unit kerja dan SOP terkait dengan pelaksanaan MonEvIn terhadap PHK-PKPD. 2. Mengkaji dan mengevaluasi Dokumen RIP PHK-PKPD sebelum dikirimkan ke Dirjen DIKTI. 3. Memonitor dan mengevaluasi kemajuan pelaksanaan program sesuai dengan rencana kegiatan seperti terekam di dalam RIP. 4. Melakukan kunjungan dan mengevaluasi hasil kegiatan berdasarkan pada capaian Indikator Kinerja setiap tahun. 5. Memberikan umpan balik kepada Direktur/Direktur Eksekutif dan pelaksana PHKPKPD menyangkut upaya perbaikan pelaksanaan kegiatan dan peningkatan kinerja di masa depan. 6. Merumuskan tindakan yang perlu dilakukan oleh Direktur/Direktur Eksekutif maupun Pimpinan Unsri menyangkut temuan-temuan spesifik yang perlu ditindaklanjuti segera. 7. Membuat Laporan hasil MonEvIn dan Rekomendasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan PHK-PKPD kepada Direktur dan Pimpinan Unsri. Berbeda dengan monitoring dan evaluasi (atau lebih tepat visitasi) yang dilaksanakan reviewer Dikti (Monev eksternal); MonEvIn, yang dilaksanakan secara internal lebih melihat proses dan rincian kegiatan dibandingkan dengan hanya melihat hasil dan program secara utuh. Dalam hal ini kegiatan-kegiatan yang lebih spesifik seperti Hibah Penelitian, Tenaga Ahli, Lokakarya, Pelatihan Staf, Pengadaan Barang/ Alat, dan sebagainya, juga perlu di-monevin secara terpisah. Namun demikian, berhubung banyak kegiatan yang dilaksanakan secara paralel, maka MonEvIn, dalam beberapa hal, hanya dilaksanakan melalui ”uji petik” terhadap beberapa kegiatan/sub kegiatan secara terpilih. TMI di dalam melaksanakan tugasnya berpegang pada Kalender Kegiatan Tahunan yang meliputi langkah-langkah standar sebagai berikut. 1. Pada setiap awal tahun anggaran: kegiatan MonEvIn menyangkut evaluasi (desk evaluation) terhadap dokumen RIP. 2. Pada setiap tengah tahun anggaran: kegiatan MonEvIn berupa evaluasi terhadap ”Laporan Tengah Tahun” dan kunjungan (visitasi) guna melihat kemajuan pelaksanaan program di unit kerja pelaksana. 3. Pada setiap akhir tahun anggaran: kegiatan MonEvIn berupa evaluasi terhadap ”Laporan Akhir Tahun” dan kunjungan (visitasi) guna melihat hasil pelaksanaan program di unit kerja pelaksana. Kegiatan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan visitasi yang dilaksanakan oleh reviewer DIKTI. Selain dari MonEvIn terjadwal di atas, monitoring dan evaluasi juga dapat dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan spesifik secara terpisah (sesuai dengan waktu pelaksanaannya) atau berdasarkan permintaan khusus dari Pimpinan Program (Direktur/Direktur Eksekutif) atau Pimpinan Unsri. Dalam hal MonEvIn terhadap kegiatan, secara rinci kelayakan kerja setiap kegiatan tersebut harus dilihat dari kesesuaiannya dengan TOR/Proposal yang telah dibuat sebelumnya oleh penanggung jawab kegiatan terkait, sementara pelaksanaan MonEvIn harus disesuaikan dengan SOP dari kegiatan terkait yang telah ditetapkan sebelumnya oleh TMI. Sebagaimana telah dinyatakan di atas, sesuai dengan cakupan tugas TMI, monevin tidak hanya dilakukan pada aspek substansi kegiatan namun juga pada aspek 10 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
pendukung, manajemen, administrasi, dan finansial. Pada sisi yang lain MonEvIn tidak hanya ditujukan kepada para pelaksana kegiatan namun juga pada para eksekutor yang lebih bertanggung jawab secara teknis di lapangan. Temuan-temuan yang diperoleh dari kegiatan MonEvIn di lapangan digunakan sebagai masukan untuk perbaikan proses maupun hasil kegiatan/program tahap/waktu berikutnya serta peningkatan sumber daya pendukungnya. Capaian Indikator Kinerja dan berbagai temuan merupakan bahan dasar penting dalam pengambilan keputusan dari para pimpinan pada berbagai level manajemen di Unsri.
2.4. Hambatan dan Kendala serta Pemecahannya Kendala yang dihadapi dalam tata kelola PHK-PKPD ini adalah sulitnya berkomunikasi secara langsung antara PIU dengan unit-unit terkait di bawah rektorat seperti pengadaan, keuangan. Hal ini disebabkan kampus FK terletak di dalam kota Palembang sedangkan KPA (Rektorat) terletak 35 km di luar kota, dengan kondisi jalan yang sering macet sehingga butuh waktu khusus untuk bertemu. Selain itu, PIU HPEQ FK Unsri sendiri belum banyak pengalaman tentang permasalahan administrasi keuangan, pengadaan, dll. Untuk mengatasi hal tersebut, Direktur eksekutif menugaskan kepada staf administrasi untuk magang di sekretariat IMHERE di KPA Inderalaya untuk mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi keuangan. Selain itu Rektor menunjuk seorang Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk semua PHK dalam lingkungan Universitas Sriwijaya, sehingga koordinasi menjadi lebih mudah dan berdampak pada percepatan pelaksanaan program yang dijadwalkan. Kendala lain yang dihadapi adalah lambatnya pencairan dana loan dari World Bank yang baru dapat cair pada akhir 2011. Hal ini disebabkan proses administrasi yang belum sepenuhnya dipahami oleh PIU HPEQ sehingga proposal yang masuk ke bagian keuangan harus mengalami perbaikan berulangkali. Dengan adanya pengalaman di tahun 2011 ini diharapkan proses pencairan dana di tahun 2012 akan berjalan lebih lancar.
11 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
BAB III HASIL YANG DICAPAI 3.1
Status Indikator Kinerja
3.1.1 Indikator Kinerja Utama No. 1. 2.
3. 4. 5.
6.
Indikator Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Persentase kelulusan mahasiswa kedokteran yang tepat waktu (Profesi Dokter) Persentase kelulusan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) Rata-rata nilai Ujian Nasional mahasiswa baru Status akreditasi/reputasi akademik Persentase mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi
Dasar/ Baseline
Target 2011
Target 2012
Target 2013
60%
75%
85%
100%
70%
80%
90%
100%
83%
90%
95%
98%
8,1
8,2
8,3
8,4
A (363)
A
A
A*
4%
6%
8%
10%
Metode Pengukuran Indikator 1. Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi diukur dengan membandingkan proses yang ada, meliputi : persiapan pelaksanaan Blok (Modul dan Jadwal), Perkuliahan, Praktikum, Tutorial, lab skill, Assignment, Ujian Tulis (MCQ), Ujian Lisan (SOCA) dan Ujian Keterampilan Klinis (OSCE) dengan standar pelaksanaan KBK. 2. Persentase kelulusan mahasiswa kedokteran (Profesi dokter) yang tepat waktu diukur dengan cara membandingkan jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu (5 Tahun) dengan total mahasiswa. 3. Peningkatan rata-rata hasil Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) adalah kelulusan dokter dalam standarisasi kompetensi yang dapat langsung lulus dengan indikator peningkatan nilai ujian >50%. 4. Peningkatan rata-rata hasil Ujian Nasional adalah nilai akhir Ujian Nasional SMA mahasiswa kedokteran yang diterima di fakultas kedokteran dengan peningkatan nilai ujian >8,1. 5. Peningkatan status akreditasi adalah peningkatan hasil standarisasi fakultas oleh Badan Akreditasi Nasional yang dilakukan secara berkala tiap 5 tahun. 6. Peningkatan persentase mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi adalah peningkatan jumlah mahasiswa kedokteran yang memiliki potensi akademik tinggi namun berasal dari keluarga kurang mampu dengan penghasilan <1 juta.
12 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
3.1.2. Indikator Tambahan No. 1. 2. 3.
4.
5. 6. 7. 8. 9.
Indikator Ketersediaan modul pada setiap blok (program S.Ked) Kesiapan SDM/Dosen Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan tutorial Ketersediaan modul pada setiap bagian kepaniteraan klinik (program profesi dokter) Kesiapan dosen pendidikan profesi IPK Kelulusan S.Ked Persentase mahasiswa remedial Ujian MCQ Persentase mahasiswa remedial Ujian SOCA Persentase mahasiswa remedial Ujian OSCE
Dasar/Baseline
Target 2011
Target 2012
Target 2013
20%
50%
75%
100%
50%
60%
75%
100%
25%
50%
75%
100%
50%
75%
85%
100%
40%
60%
75%
100%
3,1
3,3
3,4
3,5
16%
12%
10%
8%
2,5%
2%
1,5%
1%
6%
4%
3%
2%
Metode pengukuran indikator : 1. Ketersediaan modul pada setiap blok diukur dengan banyaknya jumlah modul panduan yang telah tersedia dibandingkan dengan jumlah blok pembelajaran yang ada. 2. Kesiapan SDM/Dosen diukur dengan jumlah tenaga pengajar/dosen yang telah mengikuti pelatihan pengajaran, skill lab, tutorial, pembuatan soal MCQ, OSCE dan SOCA dibandingkan dengan jumlah keseluruhan tenaga pengajar/dosen 3. Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan tutorial diukur dengan kuesioner tingkat kepuasan mahasiswa pada setiap akhir tutorial. 4. Ketersediaan modul pada setiap bagian kepaniteraan klinik (program profesi dokter) diukur dengan banyaknya jumlah modul pembelajaran yang telah tersedia pada setiap bagian rotasi klinik yang dilewati oleh dokter muda yang sesuai dengan kompetensi dokter umum yang telah ditetapkan oleh Kolegium Kedokteran Indonesia dibandingkan dengan jumlah bagian rotasi klinik yang ada. 5. Kesiapan dosen pendidikan profesi diukur dengan jumlah dosen pendidik profesi yang telah mengikuti pelatihan clinical teacher dibandingkan dengan keseluruhan dosen pendidik profesi. 6. Indeks Prestasi Kumulatif kelulusan Sarjana Kedokteran diukur dengan ratarata IPK mahasiswa Sarjana Kedokteran. 7. Persentase mahasiswa remedial ujian MCQ diukur dengan jumlah mahasiswa remedial MCQ dibandingkan dengan keseluruhan jumlah mahasiswa yang mengikuti ujian tersebut. 13 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
8.
Persentase mahasiswa remedial ujian SOCA diukur dengan jumlah mahasiswa remedial SOCA dibandingkan dengan keseluruhan jumlah mahasiswa yang mengikuti ujian tersebut. 9. Persentase mahasiswa remedial ujian OSCE diukur dengan jumlah mahasiswa remedial OSCE dibandingkan dengan keseluruhan jumlah mahasiswa yang mengikuti ujian tersebut.
3.1.3. Analisis Ketercapaian Indikator Kinerja Implementasi PHK-PKPD di FK Unsri praktis baru berjalan setelah bulan Mei 2011. Ada rentang waktu yang cukup lama (± 5 bulan) PIU harus menunggu persetujuan TOR dari CPCU HPEQ Dikti, selain itu dana PHK-PKPD baru masuk ke Unsri setelah bulan Juni 2011, oleh karena itu berdampak pada capaian indikator kinerja utama dan tambahan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja utama dan tambahan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 ini tampaknya belum banyak berubah dari baseline. Hal ini dikarenakan beberapa aktivitas baru dijalankan pada akhir tahun 2011 (November-Desember) sehingga sulit untuk mengukur perubahan yang terjadi secara kuantitatif, namun secara kualitatif dirasakan adanya perubahan pemahaman, pencerahan, perubahan pola pikir, perubahan budaya organisasi, budaya kerja sehingga timbul optimisme di terutama kalangan dosen untuk menjalankan KBK dengan lebih baik sesuai masukan narasumber yang didatangkan. Uraian dan analisis tentang capaian kinerja akan dibahas pada sub bab Analisis Capaian Kinerja Program, Pengadaan dan Keuangan hingga 31 Desember 2011.
3.2. Status Kemajuan Fisik Untuk Setiap Komponen Biaya Terlampir
3.3. Status Penyerapan Keuangan Untuk Pelaksanaan Aktivitas Terlampir
3.4. Analisis Pencapaian Program, Pengadaan dan Keuangan Hingga 31 Desember 2011 1. Pemantapan pelaksanaan sistem KBK Latar Belakang Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya mempunyai input mahasiswa dengan kualitas yang bagus, hal bisa dilihat dari Nilai Ujian nasional berkisar antara 40 s.d. 63 (rerata 51.5) dengan tujuh mata pelajaran. Sejalan dengan implementasi kurikulum baru dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berdasarkan Standar Kompetensi Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006, Fakultas Kedokteran Unsri mulai melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi sejak tahun 2006. Program yang telah berjalan selama 5 tahun tersebut ini, sudah menghasilkan lulusan Sarjana Kedokteran angkatan II yang diharapkan mempunyai kemampuan lebih baik dalam penguasaan ilmu 14 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
dan teknologi kedokteran sesuai kebutuhan masayarakat. Dengan sistem tersebut diharapkan mahasiswa mampu mengeksplorasi lebih banyak materi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi yang disediakan dan akan dikembangkan. Namun demikian dalam kurun waktu pelaksanaan KBK ini, berdasarkan hasil evaluasi diri yang dilakukan, masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan terutama dalam berbagai aspek, misalnya, kesiapan dosen dalam menyiapkan pembelajaran, metoda pembelajaran dan kelengkapan modul sebagai pedoman pembelajaran bagi mahasiswa. Rasional Berdasarkan evaluasi diri, sampai saat ini dinilai bahwa pembelajaran pada setiap blok yang ada belum berjalan secara efektif dan efisien, penyiapan materi pembelajaran blok belum optimal, keterampilan medis dasar lulusan sarjana kedokteran belum optimal, kualitas tutorial masih belum baik, sistem evaluasi pembelajaran kurang valid, dan kualitas penelitian lulusan sarjana kedokteran masih belum optimal. Hal ini disadari disebabkan oleh persiapan pembelajaran berupa modul pembelajaran integrated teaching, tutorial, skill lab masih kurang baik, sistem pembelajaran yang kurang optimal, kesempatan mahasiswa untuk melakukan kegiatan penelitian di laboratorium masih kurang, kesiapan dosen dalam pembelajaran sistem KBK masih belum optimal. Dengan diterapkannya KBK maka ketersediaan dosen yang kompeten, modul kuliah baik integrated teaching (IT), tutorial maupun skill lab dan tersedianya saran laboratorium dasar yang memenuhi syarat research kedokteran merupakan prasyarat yang harus dipenuhi agar efisiensi dan produktivitas pembelajaran menjadi lebih meningkat. Efektivitas dan efisiensi pembelajaran yang baik dapat menyebabkan hasil pembelajaran menjadi berkualitas, hal ini dapat ditandai dengan meningkatnya IPK kelulusan mahasiswa, masa studi yang tepat waktu, tingkat kelulusan ujian kompetensi meningkat. Hal lain juga adalah diharapkan dengan membaiknya pembelajaran akan juga memberikan dampak pada lulusan untuk menjadi lebih mandiri, terampil, serta kritis dan cepat tanggap terhadap permasalahan bidang kesehatan disekitarnya. Dengan demikian lulusan FK Unsri mempunyai daya saing yang tinggi dan mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder. Tujuan 1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran setiap blok, melalui penyiapan kompetensi dosen dan penyiapan materi pembelajaran, dan modul 2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan tutorial. 3. Meningkatkan sistem evaluasi pembelajaran. 4. Meningkatakan kualitas dan kemampuan mahasiswa dalam penyelesaian masalah kesehatan melalui penelitian. 5. Menyiapkan lulusan sarjana kedokteran yang kompeten sehingga mampu mengikuti pendidikan profesi dengan baik. Mekanisme dan rancangan 1. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran setiap blok Semenjak diberlakukannya KBK di FK Unsri sejak tahun 2006, dimana telah berhasil diluluskannya angkatan II Sarjana Kedokteran (S.Ked), masih banyak kendala berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas pembelajaran pada setiap blok. Kendala ini misalnya ketersediaan modul pada setiap blok baru mencapai 20%, masih terbatasnya perangkat pembelajaran berupa hand out, dan juga kompetensi dosen. 15 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
Untuk itu akan dilakukan upaya-upaya berupa peningkatan kemampuan dosen berkaitan dengan peningkatan kinerja pembelajaran terutama kemampuan dosen dalam menyiapkan perangkat pembelajaran, metoda, dan perangkat modul. Peningkatan kemampuan ini dilakukan melalui in house training, pelatihan , akses informasi ilmiah baik melalui internet dan ketersediaan bahan bacaan. Dengan pola ini diharapkan terjadi peningkatan dari sisi efektivitas dan efisiensi pembelajarqan sesuai dengan tuntutan kurikulum berbasis kompentensi yang telah diterapkan, yang pada akhirnya akan terjadi peningkatan IPK, lulus tepat waktu, dan peningkatan profesi lulusan. 2. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tutorial Berdasarkan hasil evaluasi diri yang dilakukan oleh task force, nampaknya pembelajaran tutorial yang selama ini dilaksanakan belum memberikan hasil yang optimal, dari evaluasi diri yang dilakukan tingkat kepuasan pelaksanaan tutorial baru mencapai 25%. Tutorial dalam sistem KBK di FK ini sangat diperlukan karena akan membantu mahasiswa dalam reasoning yang berkaitan dengan kasus-kasus kesehatan/penyakit sehingga dapat membantu mahasiswa untuk mencari solusi pemecahan kasus-kasus di rumah sakit/lapangan. Untuk mengatasi permasalahan ini dilakukan melalui upaya penyiapan bahan ajar dan pengadaan peralatan kelas penunjang pelaksanaan tutorial (audio visual). Dengan meningkatnya kompetensi tutor ini maka diharapkan keterlaksanaan tutorial akan meningkat, dengan optimalisasi ini akan menjadikan lulusan FK mempunyai tingkat kompetensi basic medical sciences dan profesi yang handal, sehingga daya saing lulusan menjadi tinggi sesuai harapan stakeholder. 3. Perbaikan Sistem Evaluasi Pembelajaran Sistem evaluasi yang dilakukan menyangkut dengan KBK yang diterapkan di FK ini menyangkut 7 aspek penilaian, yaitu: ujian tulis, ujian presentasi kasus, ujian keterampilan motorik, penilaian pelaksanaan tutorial, ujian praktikum, penilaian tugas, dan logbook mahasiswa. Dari hasil evaluasi diri yang dilaksanakan oleh team task force, sistem evaluasi ini belum optimal mencapai target yang diinginkan untuk membentuk lulusan yang kompeten. Hal ini belum terstandarisasi alat ukur dari aspek aspek yang akan dinilai di atas. Untuk mengatasi permasalahan ini, dilakukan pelatihan kepada para dosen berkaitan penilaian penilaian dan juga pembuatan soal ujian baik IT, OSCE dan SOCA yang mengacu kepada standar KKI dan membuat panduan (guideline) penilaian sesuai dengan aspek yang dinilai. 4. Peningkatan Kemampuan Basic Medical Sciences Tujuan dari aktivitas ini adalah membekali mahasiswa untuk mampu melakukan penelitian epidemiologis, klinis dan Laboratorik melalui pengembangan kemampuan meneliti melibatkan dosen/pengajar dan peralatan laboratorium yang up to date yang akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan permasalahan kesehatan yang ada dan mencari solusinya. Dari hasil hasil tugas akhir mahasiswa FK selama ini masih banyak mengarah kepada penelitian yang deskriptif yang bersifat superfisial, terbatas berupa survei dengan penggunaan data-data sekunder dan jarang menggunakan laboratorium sebagai basis penelitian. Hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain peralatan laboratorium yang kurang, tidak tersedianya dana penelitian, kurangnya dosen yang mempunyai keahlian dalam penelitian laboratorik. 16 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
Di masa yang akan datang, FK Unsri berkeinginan penelitian-penelitian lebih difokuskan kepada penelitian analitik, dan eksperimental, hal ini diperlukan agar lulusan mempunyai kemampuan analitik berkaitan dengan kasus-kasus kesehatan di tempat mereka bekerja dan mengikuti perkembangan iptekdok. Untuk itu peningkatan kemampuan mahasiswa dalam peneltian akan dilakukan melalui; pembelian alat laboratorium penunjang, penyediaan dana hibah penelitian, pelatihan, seminar ilmiah antara mahasiswa dan dosen, workshop dengan melibatkan pihak eksternal. Salah satu tujuan KBK adalah mahasiswa memiliki kemampuan kognitif yang kuat. Pemahaman yang kuat tersebut sangat memerlukan dukungan kegiatan praktikum laboratorium ilmu-ilmu dasar kedokteran dan diagnostik. Praktikum pada pendidikan dokter tidak hanya penting sebagai pendalaman/pemahaman terhadap suatu konsep melainkan juga sebagai suatu tools atau pendekatan untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit. Sampai saat ini kebanyakan peralatan praktikum di laboratorium FK Unsri sudah banyak yang out of date dan tidak sesuai dengan perkembangan iptekdok masa kini sehingga pengembangan laboratorium dengan pengadaan alat laboratorium standar merupakan solusi untuk mengatasi hal ini.
17 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
5. Sumber daya yang dibutuhkan
Manajemen Program
Beasiswa
Policy Study
Inhouse Training
Lokakarya
Hibah Penelitian
Hibah Pengajaran
Pengembangan Non Gelar
Pengembangan Staf Bergelar
Pekerjaan Sipil
Tenaga Ahli
Alat Pendukung
Furniture
Alat Kelas
Alat Lab
Pustaka
Tahun dan mekanisme dan rancangan
%
No
Ribu (Rp)
Komponen Biaya Yang Diizinkan (Ribu Rp)
Tahun 2011 1.
2. 3. 4.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran setiap blok. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tutorial. Perbaikan Sistem Evaluasi Pembelajaran Peningkatan kemampuan basic medical science. Subtotal 2011
1.043.550
32,76%
223.325
0
0
0
0
27.575
0
221.650
0
550.000
0
21.000
0
0
0
0
500.000
15,70%
0
0
500.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21.000
0,66%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21.000
0
0
0
0
681.300
21,39%
0
431.300
0
0
0
0
0
0
0
0
250.000
0
0
0
0
0
2.245.850
70,50%
223.325
431.300
500.000
0
0
27.575
0
221.650
0
550.000
250.000
42.000
0
0
0
0
18 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
6. Jadwal Pelaksanaan Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Rencana Aktivitas Peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran setiap blok. Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tutorial. Perbaikan Sistem Evaluasi Pembelajaran Peningkatan kemampuan basic medical science.
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X X
X
X X
X
X
X
7. Indikator Kinerja No. 1. 2.
3.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Indikator Utama Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Persentase kelulusan mahasiswa kedokteran yang tepat waktu (Profesi Dokter) Persentase kelulusan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) Indikator Tambahan Ketersediaan modul pada setiap blok (program S.Ked) Kesiapan SDM/Dosen Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan tutorial IPK Kelulusan S.Ked Persentase mahasiswa remedial Ujian MCQ Persentase mahasiswa remedial Ujian SOCA Persentase mahasiswa remedial Ujian OSCE
Dasar/ Baseline
Target 2011
Capaian 2011
60%
75%
75%
70%
80%
58%
83%
90%
79,5%
Dasar/ Baseline
Target 2011
Capaian 2011
20%
50%
20%
50%
60%
60%
25%
50%
25%
3,1
3,3
3,3
16%
12%
16%
2,5%
2%
2,5%
6%
4%
6%
8. Keberlanjutan Dengan adanya instrumen pendidikan berupa modul yang juga termasuk metode pembelajaran, instrumen evaluasi yang lengkap, dan ketersediaan buku ajar, tersedianya modul–modul pembelajaran, peningkatan kemampuan dosen melalui lokakaryalokakarya, komunikasi dan manajemen serta penjaminan mutu akademi, maka kegiatan sistem belajar mengajar dapat berjalan secara berkelanjutan. Dari sisi pendanaan, sustainabilitas kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan sumber dana dari DIPA Fakultas 19 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
dan BHP serta sumber-sumber lain hasil kerjasama dengan pihak terkait baik instansi pemerintah dan juga swasta. 2. Peningkatan Kualitas Kegiatan Pembelajaran melalui Kegiatan Ketrampilan Klinik Laboratorium (Skill Lab) Mahasisiwa 1. Latar Belakang Menurut SK Mendiknas No 015/U/2002, kompetensi didefinisikan sebagai seperangkat tindakan cerdas yang terbentuk berdasarkan kompeten pengetahuan, keterampilan dan perilaku kebiasaan (ability) penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pelajaran tertentu. Dalam menunjang kemampuan kompetensi tersebut diperlukan proses pembelajaran keterampilan khusus dengan sarana dan prasarana yang memadai. Selain didukung oleh staff pengajar yang kompeten, untuk mewujudkan hal tersebut harus dilakukan pembenahan materi praktikum, sehingga materi-materi praktikum yang diberikan semakin menambah keterampilan, pengetahuan, wawasan bagi mahasisiswa. Keberlanjutan kegiatan penelaahan kurikulum mata kuliah praktikum dan skill lab ini adalah adanya inovasi topik-topik praktikum dan pengintegrasian peningkatan keterampuilan dan mata kuliah pada tingkat lanjut. Aktifitas ini perlu memperhatikan feed back yang diberikan oleh pengguna lulusan, sebagai upaya peningkatan kompetensi lulusan. Kegiatan ini juga dapat diperkuat dengan adanyan mata kuliah yang terintegrasi (integrated teaching) pada blok 22 dan workshop pemeriksaan fisik. Workshop ini direncanakan akan dilakukan secara rutin sebagai salah satu upaya peningkatan kompetensi sarjana kedokteran. 2. Rasional Peningkatan keterampilan mahasiswa merupakan fokus untuk melakukan peningkatan mahasiswa di masa depan, sehingga memenuhi tuntutan pasar kerja seperti halnya IPK yang merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memenuhi pasar kerja. Dengan mengintegrasikan topik praktikum, skill lab, dan mata kuliah yang terkait akan meningkatkan kompetensi lulusan sarjana kedokteran sehingga siap bersaing di pasar global. 3. Tujuan Meningkatkan kelulusan sarjana kedokteran melalui peningkatan keterampilan klinik, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa untuk dapat melakukan praktek klinik pada pendidikan profesi secara lebih baik, dan akan mempermudah lulusan mengikuti pendidikan profesi selanjutnya. Tujuan khusus dari aktivitas ini adalah meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam praktek klinik terutama dalam kemampuan anamnesis, pemeriksaan fisik dan diagnosis. 4. Mekanisme dan Rancangan 4.1 Peningkatan kualitas lulusan melalui peningkatan keterampilan klinik Sistem pembelajaran KBK menuntut mahasiswa untuk mempunyai keterampilan klinik dalam hal analisis, diagnosis, dan kemampuan terapi yang memadai untuk mencapai standar kompetensi sebagaimana ditetapkan KKI 2006. Untuk memenuhi kriteria tersebut, diperlukan sarana untuk menunjangnya. Saat ini kendala yang masih 20 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
dirasakan FK Unsri adalah kurang memadainya jumlah dan kualitas peralatan skill lab. Selain itu, kebutuhan akan naracoba dapat dipermudah dengan adanya manikin yang sesuai dengan kebutuhan skill lab. Di masa yang akan datang, FK Unsri mempunyai harapan tersedianya seluruh peralatan skill lab untuk menunjang pembelajaran tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini, akan dilakukan upaya peningkatan dan pengadaan peralatan skill lab.
21 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
5. Sumber daya yang dibutuhkan
Inhouse Training
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0,00%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Beasiswa
Tenaga Ahli
Furniture
Alat Lab
Pustaka
Manajemen Program
0
Policy Study
Hibah Pengajaran
0
Lokakarya
Pengembangan Non Gelar
Hibah Penelitian
Pengembangan Staf Bergelar
0
Pekerjaan Sipil
0,00%
Alat Kelas
0
%
Tahun dan mekanisme dan rancangan
Ribu (Rp)
No
Alat Pendukung
Komponen Biaya Yang Diijinkan (Ribu Rp)
Tahun 2011 1.
Peningkatan kualitas lulusan melalui peningkatan keterampilan klinik Subtotal 2011
22 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
6. Jadwal Pelaksanaan Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Rencana Aktivitas Q1
Q2
Q3
Q4
Peningkatan kualitas lulusan melalui peningkatan keterampilan klinik serta kemampuan lulusan dalam hal analisis, diagnosis, dan kemampuan terapi.
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
X
Q2
Q3
X
7. Indikator Kinerja No.
Indikator Utama
1.
Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Persentase kelulusan mahasiswa kedokteran yang tepat waktu (Profesi Dokter) Persentase kelulusan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) Peningkatan status akreditasi/reputasi akademik Peningkatan persentase mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi (untuk Program Studi dengan akreditasi A)
2.
3. 4. 5.
No.
Indikator Tambahan
1. 2. 3.
Ketersediaan modul pada setiap blok Kesiapan SDM/Dosen Kemampuan SDM dalam pendidikan profesi Peningkatan IPK Kelulusan S.Ked Lama studi kelulusan untuk S.Ked lebih 3,5 tahun Lama studi kelulusan untuk profesi dokter lebih 1,5 tahun
4. 5. 6.
Dasar/Base line 60%
Target 2011 75%
Capaian 2011 75%
70%
80%
98%
83%
90%
79,5%
A (363)
A
A
4%
6%
4%
Dasar/Base line 20% 50% 10%
Target 2011 50% 60% 50%
Capaian 2011 20% 60% 50%
3,1 2,5%
3,3 2%
3,3 1,1%
30%
20%
42%
8. Keberlanjutan Program pengembangan ini selanjutnya diinternalisasikan ke dalam sistem manajemen internal, sehingga program ini dapat dijamin keberlanjutannya karena output kegiatan ini telah dapat dilihat dengan meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam praktek klinik.
23 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Q4
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
3. Pengembangan Kemampuan Mahasiswa untuk Belajar Mandiri 1. Latar Belakang Metode pembelajaran KBK menuntut mahasiswa untuk lebih banyak belajar secara aktif dan mandiri. Kemandirian mahasiswa dalam memperoleh materi pembelajaran tersebut khususnya sangat diperlukan untuk: (1) mendapatkan informasi akademik ilmiah awal sebagai previous knowledge sebelum perkuliahan blok dimulai, (2) mencari materi ilmiah lebih lanjut dari materi yang diberikan dalam perkuliahan, (3) meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan klinik, (4) mempersiapkan bahan-bahan pustaka untuk penyusunan tugas dan tutorial, dan (5) memudahkan mahasiswa dalam menghadapi ujian blok. Kemampuan mahasiswa dalam belajar mandiri pada prinsipnya telah didukung melalui materi kuliah “learning skills” pada blok I-III. Di samping itu, fakultas telah menyediakan fasilitas teknologi informasi dalam proses pembelajaran seperti wifi dan internet bagi seluruh civitas academica, termasuk tersedianya sejumlah literatur secara online. Metode pembelajaran mandiri berbasis teknologi informasi akan memperkaya penguasaan mahasiswa, sehingga proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Keberadaan sistem tersebut diharapkan dapat memperkuat penyelenggaraan pendidikan dan mampu membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Namun demikian, sistem yang tersedia masih belum dapat menunjang sepenuhnya kebutuhan mahasiswa dan keinginan untuk penyelenggaraan proses pembelajaran mandiri secara optimal. Dalam hal ini, mahasiswa masih menemui kesulitan dalam mendapatkan materi kuliah secara mandiri. Kemampuan mahasiswa dalam belajar mandiri yang masih lemah dapat dilihat dari belum aktifnya mahasiswa dalam bertanya pada saat perkuliahan, makalah yang disampaikan oleh mahasiswa belum sempurna, serta diskusi dalam tutorial yang masih perlu ditingkatkan. Dampak yang ada dari lemahnya kemampuan tersebut adalah masih rendahnya nilai mahasiswa pada beberapa komponen nilai, dan selanjutnya akan berpengaruh pada kemampuan mahasiswa untuk dapat lulus pada UKDI. Efisiensi proses pembelajaran ini akan juga tercermin dari masa studi yang tepat waktu dan tingkat kompetensi klinik mahasiswa. 2. Rasional Penguatan kemampuan mahasiswa dalam belajar mandiri merupakan faktor penting yang tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan proses pemajaran secara keseluruhan. Metode pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa dan ditunjang dengan pembelajaran berbasis teknologi informasi diharapkan akan memperkaya penguasaan mahasiswa, sehingga proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Implikasinya adalah adanya peningkatamampuan lulusan sarjana kedokteran, sehingga mahasiswa mampu mengikuti pendidikan profesi dengan baik dan dapat meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam menghadapi pasien yang sesungguhnya. Efisiensi proses pembelajaran ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi klinik mahasiswa sehingga akan meningkatkan persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu dan dapat lebih memberikan landasan yang kuat bagi mahasiswa dalam mengikuti UKDI. 3. Tujuan 1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam belajar mandiri. 24 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
2. Memperkaya penguasaan mahasiswa, sehingga proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien. 3. Memperkuat penyelenggaraan pendidikan dan mampu membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. 4. Meningkatkan kemampuan lulusan sarjana kedokteran. 5. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti pendidikan profesi. 6. Meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa dalam menghadapi pasien yang sesungguhnya. 7. Meningkatkan kompetensi klinik mahasiswa. 8. Meningkatkan persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu. 4 Mekanisme dan rancangan 4.1 Peningkatan Pembelajaran Berbasis ICT dan Self Access Learning. Kegiatan perkuliahan akan menjadi lebih fektif dan efisien melalui penggunaan materi dan proses pembelajaran yang menggunakan ICT. Beberapa materi perkuliahan dalam blok akan didesain menjadi sistem pembelajaran yang berbasis ICT. Dalam proses pembelajaran ini, bahan panduan pembelajaran blok akan disimpan dalam server, sehingga mahasiswa akan dapat mengakses melalui intranet dan internet. Di samping itu, mahasiswa juga dapat mengakses berbagai tugas yang harus dilaksanakan melalui server fakultas. Server komputer selain menyediakan materi perkuliahan yang akan diberikan oleh dosen juga memuat berbagai materi dan bahan pustaka. 4.2 Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Dalam Integrated Learning Melalui Diskusi Online. Untuk melaksanakan kegiatan ini akan dipilih beberapa blok dan atau beberapa materi perkuliahan yang akan menjadi model dalam pelaksanaan perkulihan secara diskusi online. Bahasan materi perkuliahan yang sebelumnya telah ditugaskan kepada mahasiswa untuk dicari materi kuliahnya akan didiskusikan secara bersama melalui diskusi online. Dosen yang bertindak sebagai tutor akan memberikan arahan dan masukan terhadap jalannya diskusi tersebut. 4.3 Optimalisasi Pengembangan Belajar Mandiri dalam Proses Pembelajaran Pengembangan proses pembelajaran KBK untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa akan dilakukan melalui: I. Peningkatan previous knowledge mahasiswa terhadap materi perkuliahan. II. Pengembangan kemampuan mahasiswa dalam menyusun makalah untuk tugas dan tutorial. III. Pembimbingan secara lebih intensif dalam proses tutorial dan remedial.
25 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
5
Sumber daya yang dibutuhkan
0
0
0
0
26.000
0
0
0
0
0
0
0
55.150
1,73%
0
0
0
0
0
55.150
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21.000
0,66%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21.000
0
0
0
0
421.750
13,24%
0
0
319.600
0
0
55.150
0
0
26.000
0
0
21.000
0
0
0
0
Beasiswa
Inhouse Training
Tenaga Ahli
Furniture
Alat Lab
Pustaka
Manajemen Program
Hibah Penelitian
0
Policy Study
Hibah Pengajaran
319.600
Lokakarya
Pengembangan Non Gelar
0
Pekerjaan Sipil
0
Alat Pendukung
10,85%
Alat Kelas
345.600
%
Tahun dan mekanisme dan rancangan
Ribu (Rp)
No
Pengembangan Staf Bergelar
Komponen Biaya Yang Diijinkan (Ribu Rp)
Tahun 2011 1.
2.
3.
Pengembangan pembelajaran berbasis ICT dan self access learning. Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam integrated learning melalui sistem Elearning dan diskusi online Optimalisasi pengembangan belajar mandiri melalui sistem informasi akademik yang terintegrasi Subtotal 2011
26 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
6. Jadwal Pelaksanaan Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Rencana Aktivitas Pengembangan pembelajaran berbasis ICT dan self access learning. Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam integrated learning melalui sistem Elearning dan diskusi online Optimalisasi pengembangan belajar mandiri melalui sistem informasi akademik yang terintegrasi
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
7. Indikator Kinerja No. 1. 2.
3.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Indikator Utama Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Persentase kelulusan mahasiswa kedokteran yang tepat waktu (Profesi Dokter) Persentase kelulusan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) Indikator Tambahan Ketersediaan modul pada setiap blok (program S.Ked) Kesiapan SDM/Dosen IPK Kelulusan S.Ked Persentase mahasiswa remedial Ujian MCQ Persentase mahasiswa remedial Ujian SOCA Persentase mahasiswa remedial Ujian OSCE
Dasar/ Baseline 60%
Target 2011 75%
Capaian 2011 75%
70%
80%
58%
83%
90%
79,5%
Dasar/ Baseline 20%
Target 2011 50%
Capaian 2011 20%
50% 3,1 16%
60% 3,3 12%
60% 3,3 16%
2,5%
2%
2,5%
6%
4%
6%
8. Keberlanjutan Keberlanjutan aktivitas ini dijamin oleh ketersediaan fasilitas yang resmi dan terdaftar sehingga dapat terus dikembangkan sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
27 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
4. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Profesi 1. Latar Belakang Pendidikan profesi merupakan syarat mutlak bagi sarjana kedokteran dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan dalam praktek klinik. Pendidikan profesi yang selama ini dilakukan masih berorientasi pada clinical based education yang menyebabkan pelayanan terhadap penderita masih berkisar kepada penyakit, bukan merupakan pelayanan pasien secara holistik. Selama ini, program pendidikan profesi belum tertata dengan baik, sehingga semua sistem pembelajaran masih dilakukan secara konvensional. Pemahaman yang baik dan kepercayaan diri mahasiswa dapat ditumbuhkan melalui pembelajaran praktek atau pendidikan profesi sehingga mahasiswa dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan selanjutnya dapat membuat diagnosis dan melakukan penatalaksaan yang tepat terhadap pasien. Dengan pembelajaran praktek yang tertata tersebut, diharapkan dihasilkan lulusan yang mampu memberikan pelayanan yang handal dan paripurna serta holistik (meliputi promotif, preventif dan kuratif). 2. Rasional Memfasilitasi mahasiswa program sarjana kedokteran dengan metode yang efektif agar siap memasuki jenjang profesi dokter yang telah paham bekerja di pelayanan kesehatan dengan pelayanan yang holistik dan metode praktek yang mandiri dengan mempersiapkan kemampuan pre klinik, keterampilan kinik di rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya untuk mencapai tenaga dokter yang kompeten. Melatih dan membiasakan mahasiswa bekerja dalam praktek klinik, meningkatkan rasa percaya diri, kemandirian, keterampilan menghadapi pasien dan kemampuan diagnosis dan tatalaksana pasien. Kemampuan yang handal dari lulusan akan mengatasi kebutuhan lulusan seperti yang diharapkan masyarakat, sehingga meningkatkan penghargaan stakeholder terhadap lulusan serta akan meningkatkan akses stakeholder terhadap pelayanan yang berkualitas. 3. Tujuan Mempersiapkan kompetensi lulusan sarjana kedokteran dalam pelayanan kesehatan untuk menunjang keberhasilan tahap pendidikan profesi dokter menuju standar dokter umum sesuai kompetensi KKI tahun 2006.
4. Mekanisme dan Rancangan Mempersiapkan mahasiswa sarjana kedokteran untuk melaksanakan praktek mandiri dengan fokus pembelajaran kompetensi berdasarkan clinical based learning. yaitu : 4.1. Sosialisasi sistem pembelajaran klinik kepada seluruh staf Kegiatan ini merupakan program awal yang harus dilakukan agar seluruh pendidik klinik memahami sistem pendidikan profesi yang baru. Jika selama ini pendidikan profesi dilakukan dengan cara konvensional, maka selanjutnya tidak dapat dilakukan lagi, agar sistem pembelajaran menjadi lebih efisien. Kegiatan sosialisasi dapat dilakukan dengan berbagai workshop. 28 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
4.2. Perbaikan dan pengembangan modul pendidikan profesi dokter. Modul merupakan bahan utama pembelajaran yang dapat dipergunakan sebagai patokan pembelajaran. Pembuatan modul pendidikan profesi untuk pendidikan di FK UNSRI sudah dimulai sejak tahun 2008, tetapi masih belum maksimal. Hal ini disebabkan sebagian besar staff yang kurang mengerti tentang cara pembuatan modul. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan pembuatan modul agar seluruh bagian mempunyai modal dasar untuk pendidikan. 4.3. Menyiapkan lulusan dokter yang kompeten sehingga mampu melakukan pelajaran yang baik Mempersiapkan lulusan dokter yang kompeten sesuai standar kompetensi KKI tahun 2006 merupakan target mutlak dalam sistem pembelajaran di bidang kedokteran. Untuk menunjang hal tersebut, tentu diperlukan tenaga pendidik yang kompeten dalam bidangnyaagar dapat memberikan pengajaran yang optimal dalam bidangnya masingmasing. Pengembangan pendidikan tersebut meliputi pendidikan S2, S3,Sp, dan Sp2. Selain itu, juga diperlukan pelatihan–pelatihan baik di dalam dan di luar negeri.
29 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
5. Sumber daya yang dibutuhkan
0
0
0
0
0
0
21.000
0
0
0
0
21.000
0,66%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21.000
0
0
0
0
471.000
14,79%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
450.000
0
0
21.000
0
0
0
513.000
16,10%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
450.000
0
42.000
21.000
0
0
0
Beasiswa
Inhouse Training
Hibah Penelitian
Tenaga Ahli
Furniture
Alat Lab
Pustaka
Manajemen Program
0
Policy Study
0
Lokakarya
0
Hibah Pengajaran
Pengembangan Non Gelar
0
Pekerjaan Sipil
0
Alat Pendukung
0,66%
Alat Kelas
21.000
%
Tahun dan mekanisme dan rancangan
Ribu (Rp)
No
Pengembangan Staf Bergelar
Komponen Biaya Yang Diijinkan (Ribu Rp)
Tahun 2011 1.
2.
3.
Sosialisasi sistem pembelajaran klinik kepada seluruh staf pengajar klinik Perbaikan dan pengembangan modul pendidikan profesi dokter Menyiapkan Lulusan Dokter yang Kompeten Subtotal 2011
30 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
6. Jadwal Pelaksanaan Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Rencana Aktivitas Q1 Sosialisasi sistem pembelajaran klinik kepada seluruh staf pengajar klinik Perbaikan dan pengembangan modul pendidikan profesi dokter Menyiapkan Lulusan Dokter yang Kompeten
Q2
Q3
Q4
Q1
X
Q3
Q4
X X
X
Q2
X
Q1
Q2
Q3
Q4
X
X
X
X X
X
X
X
X
X
X
X
7. Indikator Kinerja No. 1. 2. 3.
Indikator Utama Peningkatan persentase kelulusan mahasiswa kedokteran yang tepat waktu Nilai rata-rata uji kompetensi lulusan pendidikan dokter Peningkatan persentase mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi (untuk Program Studi dengan akreditasi A)
No.
Indikator Tambahan
1.
Kesiapan SDM/Dosen Ketersediaan modul pada setiap bagian kepaniteraan klinik (program profesi dokter) Kesiapan dosen pendidikan profesi
2. 3.
Dasar/ Baseline
Target 2011
Capaian 2011
70%
80%
70%
83%
85%
79,5%
4%
6%
6%
Dasar/ Baseline
Target 2011
Capaian 2011
50%
60%
60%
50%
75%
50%
40%
60%
70%
5.4.3 Keberlanjutan Adanya peningkatan sarjana kedokteran yang telah siap dan mampu memahami serta melaksanakan penanganan pasien secara holistik akan meningkatkan kepercayaan pasien. Dengan meningkatnya pasien, mengakibatkan kasus sebagai bahan ajar semakin banyak dan berkualitas sehingga dapat menunjang keberhasilan lulusan dokter mencapai kompetensi standar sesuai kompetensi KKI tahun 2006.
31 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
5.
Peningkatan Akses Melalui Program Beasiswa Penuh Bagi Mahasiswa dari Kalangan Akademik Tinggi namun Mengalami Hambatan Ekonomi
1. Latar Belakang Minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sangat besar pada berbagai jenjang pendidikan. Hal ini ditunjukkan oleh jumlah pendaftar yang meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan meningkatnya daya tampung. Ada kecendrungan bahwa untuk mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran (FK) membutuhkan biaya mahal, sehingga FK sangat eksklusif untuk kalangan menengah keatas. Sementara masih banyak kalangan siswa lulusan SMU yang mempunyai kemampuan akademik baik namun terkendala biaya kuliah, hal ini belum sempat menjadi perhatian institusi bagaimana memberikan peluang bagi golongan ini untuk melanjutkan pendidikan tinggi di FK. Asal mahasiswa rata-rata dari kota Palembang 48 %, 36 % berasal dari luar provinsi dan 16 % berasal dari kabupaten. Sehingga dapat dikatakan bahwa akses terhadap wilayah-wilayah marginal belum optimal. Perluasan akses pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya baru mulai dicanangkan di FK melalui program beasiswa Bidik Misi tahun 2010. Program ini juga yang akan dilaksanakan oleh FK melalui hibah PKPD. Program ini diharapkan akan meningkatkan peran dan social responsibility FK untuk masyarakat luas. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya sebagai pengemban tugas pendidikan, telah menetapkan kebijakan untuk memberikan kemudahan akses bagi calon mahasiswa yang kurang mampu dan dari daerah terpencil untuk mengikuti pendidikan di FK. Penjabaran dari kebijakan tersebut, telah disusun draf peraturan rektor tentang Tanggung Jawab Sosial Institusi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya yang akan berlaku mulai tahun akademik 2010/2011. Penerapan kebijakan itu dilakukan melalui proses seleksi dan rekrutmen calon mahasiswa melalui PMDK jalur prestasi dan program beasiswa Bidik Misi. 2. Rasional Perluasan akses ke perguruan tinggi (Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya) dapat memberikan kesempatan juga bagi lulusan SMA berpotensi dari keluarga kurang mampu dari daerah terpencil di Sumatera Selatan untuk menempuh pendidikan tinggi. Agar pendidikan tinggi dari mahasiswa berpotensi dari keluarga kurang mampu dari daerah terpencil dapat berjalan dengan baik, maka perlu dijamin keberlangsungannya melalui penyediaan beasiswa dan peningkatan kompetensi agar dapat bersaing dalam memasuki dunia kerja dan atau menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri. Melalui program ini akan memberikan peluang bagi calon mahasiwa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi terutama dari wilayah marginal dan berekonomi lemah untuk melanjutkan pendidikan dokter.
3. Tujuan Tujuan kegiatan adalah memfasilitasi mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik baik namun mengalami hambatan ekonomi untuk menyelesaikan pendidikan di FK Unsri.
32 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
4. Mekanisme dan Rancangan 4.1. Pengembangan Sistem Pengelolaan beasiswa Bekerjasama dengan bagian kemahasiswaan Unsri di BAAK, sistem pengelolaan beasiswa akan dibangun dengan mengintegrasikan pada skema-skema beasiswa yang sejenis seperti beasiswa Bidik Misi, I-MHERE, dan PHK-I tema B yang mempunyai karakteristik yang sama. Sistem rekruitmen, evaluasi dan penyaluran (diseminasi) beasiswa dilakukan secara terintegrasi dengan skema beasiswa sejenis di Unsri. Pendistribusian beasiswa dilakukan sesuai dengan peraturan keuangan yang berlaku. Keberlanjutan beasiswa akan dinilai dari kemajuan akademik mahasiswa yang diatur sesuai ketentuan Fakultas. Setelah PHK-PKPD selesai, beasiswa akan ditanggung oleh Fakultas. Kriteria Calon Penerima Beasiswa 1. Mahasiswa yang terdaftar di FK Unsri semester pertama 2. Mendapatkan nilai raport selama di SMA tidak ada yang dibawah 70 3. Status ekonomi kurang mampu berdasarkan kriteria yang dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari kepala desa, rekening listrik, kepemilikan rumah, kondisi bangunan rumah, jumlah tanggungan dalam keluarga, penghasilan dibawah UMR 4. Tidak pernah memiliki catatan tindakan melawan hukum 5. Belum mendapatkan beasiswa dari sumber lain 6. Beasiswa dapat diperpanjang setiap semester, bila mahasiswa penerima senantiasa menunjukkan performa akademik yang baik. Mekanisme seleksi calon penerima beasiswa 1. Calon mahasiswa penerima beasiswa diambil dari 2 orang mahasiswa penerima program bidik misi 2. Hasil seleksi calon mahasiswa penerima beasiswa harus mendapat persetujuan CPCU HPEQ sebelum dituangkan dalam SK Rektor. Pembayaran Beasiswa 1. Dilakukan sesuai dengan peraturan keuangan yang berlaku di Unsri 2. Dana yang diberikan kepada mahasiswa tidak dibebani dengan biaya pengelolaan, pajak, dan biaya lainnya. 3. Pembayaran harus disertai dengan bukti pembayaran (3 eksemplar) Pemberhentian/penundaan pembayaran beasiswa 1. Tidak memenuhi kriteria calon penerima beasiswa 2. menunjukkan penurunan prestasi akademik yang melewati batas toleransi yang telah ditetapkan. 3. Keluar, drop out, dan meninggal dunia. 4. Diketahui adanya data yang berbeda dengan data pada saat keputusan penerimaan beasiswa/ data palsu. 5. Mengajukan pengunduran diri sebagai mahasiswa penerima karena satu dan lain hal. 6. Menerima beasiswa dari sumber dana lainnya. 33 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
4.2. Monitoring dan Evaluasi Evaluasi penerima beasiswa dilakukan untuk melihat dampak beasiswa terhadap kemajuan akademik dan kualitas nilai per semester dan lulusan. Mahasiswa yang tidak dapat mempertahankan atau meningkatkan kemajuan akademik, beasiswanya akan dihentikan secara langsung sesuai peraturan Fakultas. Monitoring dan evaluasi berada di bawah koordinasi Tim Monitoring Evaluasi Universitas Sriwijaya dan UPM (Unit Penjamin Mutu) FK Unsri.
34 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
5. Sumber daya yang dibutuhkan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5.000
0
2.
Monitoring & Evaluasi
0
0,00%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5.000
0,16%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5.000
Beasiswa
Inhouse Training
Hibah Penelitian
Furniture
Alat Lab
Pustaka
%
Manajemen Program
0
Policy Study
0
Lokakarya
0
Hibah Pengajaran
Pengembangan Non Gelar
0
Pekerjaan Sipil
0
Tenaga Ahli
0,16%
Alat Pendukung
5.000
Tahun dan mekanisme dan rancangan
Alat Kelas
1.
Pengembangan Sistem Pengelolaan Beasiswa
No
Ribu (Rp)
Pengembangan Staf Bergelar
Komponen Biaya Yang Diijinkan (Ribu Rp)
Tahun 2011
Subtotal 2011
35 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
6. Jadwal Pelaksanaan Tahun 2011
Tahun 2012
Tahun 2013
Rencana Aktivitas Q1
Q2
Pengembangan sistem pengelolaan beasiswa Monitoring dan evaluasi
Q3
Q4
X
X
Q1
Q2
Q3
Q4
X
X
X
Q1
Q2
Q3
Q4
X
X
X
X
7. Indikator Keberhasilan Aktivitas No.
Indikator Kinerja
A.
Indikator Kinerja Utama Rata-rata nilai Ujian Nasional mahasiswa baru Persentase mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi Indikator Kinerja Tambahan Sebaran Mahasiswa dari luar Kota Palembang Jumlah mahasiswa penerima beasiswa full
1. 2. B. 1. 2.
Akhir Tahun 2011
Capaian Juli 2011
8,1
8,2%
8,9%
4
6%
6%
Baseline
5%
5%
5%
2
2
2
8. Keberlanjutan Setelah tahun ke-III, pembiayaan beasiswa akan ditanggung oleh Fakultas melalui program tersebut. Pembinaan dan evaluasi terhadap penerima beasiswa akan dilakukan secara berkesinambungan untuk melihat dampak serta keberlanjutan penyaluran beasiswa. Program ini merupakan program rutin yang dilaksanakan secara berkesinambungan untuk meningkatkan level kompetisi, perluasan akses dan social responsibility Fakultas Kedokteran secara khusus dan Unsri secara umum. Analisis Capaian Program, Pengadaan dan Keuangan PIU HPEQ FK Unsri Hingga 31 Desember 2011 PiC 1 mengusulkan 4 sub aktivitas untuk Program Pemantapan Pelaksanaan Sistem KBK di FK Unsri yaitu Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Pembelajaran Setiap Blok, Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tutorial, Perbaikan Sistem Evaluasi Pembelajaran dan Peningkatan Kemampuan Basic Medical Sciences. Sub aktivitas Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas Pembelajaran Setiap Blok diterjemahkan dalam komponen pembiayaan pengadaan bahan pustaka, pengedaan tenaga ahli (TA), pengembangan staf bergelar, hibah pengajaran modul blok dan lokakarya pengembangan modul blok. Sub aktivitas Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Tutorial dilakukan dengan peningkatan fasiltas melalui pengadaan peralatan kelas. Sub aktivitas Perbaikan Sistem Evaluasi Pembelajaran diterjemahkan dengan komponen pembiayaan lokakarya sistem asessment yang mengarah kepada UKDI, sedangkan sub aktivitas Peningkatan Kemampuan Basic Medical Sciences dilakukan dengan pengadaan peralatan medik dasar untuk menunjang skills lab dan hibah penelitian. 36 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
PiC 2 mengusulkan Program Peningkatan Kualitas Kegiatan Skills Lab pada tahun 2011 tidak ada kegiatan, implementasi program ini baru akan dilaksanakan pada tahun 2012 dan 2013. PiC 3 mengusulkan 3 sub aktivitas untuk mendukung Program Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri, yaitu Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Self Access Learning, Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Integrated Learning Melalui Sistem E-learning dan Diskusi Online dan Optimalisasi Pengembangan Belajar Mandiri Melalui Sistem Informasi Akademik yang Terintegrasi. Sub aktivitas Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Self Access Learning diselenggarakan melaui komponen pembiayaan pengadaan peralatan kelas dan pengembangan staf tidak bergelar dalam negeri. Sub aktivitas Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Integrated Learning Melalui Sistem E-learning dan Diskusi Online diterjemahkan dengan melakukan suatu pengadaan TA bidang ICT, sedagkan sub aktivitas Optimalisasi Pengembangan Belajar Mandiri Melalui Sistem Informasi Akademik yang Terintegrasi diterjemahkan dengan komponen pemiayaan melakukan suatu lokakarya. PiC 4 berkeinginan melaksanakan Peningkatan Kualitas Pembelajaran Profesi dengan melakukan Sosialisasi Sistem Pembelajaran Klinik Kepada Staf di Rumah Sakit Pendidikan beruapa suatu lokakarya Pendidik Klinik, melakukan Perbaikan dan Pengembangan Modul Klinik berupa lokakarya Pengembangan Modul Klinik dan Menyiapkan Lulusan Dokter yang Kompeten melalui Hibah Pengajaran dan melakuan inhouse training. PiC 5 dibentuk sebagai suatu implementasi social responsibilty FK Unsri sebagai institusi pendidikan dokter yang terakreditasi A yang wajib memberikan kesempatan yang lebih luas kepada mahasiswa dengan potensi akademik tinggi akan tetapi kemampuan ekonominya rendah untuk mendapatkan beasiswa penuh selama mengenyam pendidikan di FK Unsri. Beasiswa diberikan kepada 2 orang mahasiswa yang memenuhi kriteria setiap tahunnya sehingga pada akhir PHK-PKPD akan ada 6 orang yang mendapat beasiswa penuh sampai selesai pendidikan, meskipun Proyek PHK-PKPD telah berakhir. PIU merancang agar semua kegiatan sudah dapat dilaksanakan sejak bulan Februari 2011, akan tetapi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan persetujuan TOR, menyebabkan PIU mengundurkan semua jadwal kegiatan sampai setelah sebagian TOR disetujui oleh CPCU PHK-PKPD dan terus melakukan persiapanpersiapan untuk implementasi. Persiapan yang dimaksud misalnya koordinasi administrasi dengan Rektor, Pembantu Rektor I dan Pembantu Rektor II untuk menunjuk seorang pejabat pembuat komitmen (PPK), penerbitan SK Rektor untuk PIU dan panitia penerima pengadaan barang, menghubungi narasumber untuk lokakarya dan TA, mengirimkan staf administrasi untuk belajar di bagian keuangan dan sekretariat IMHERE untuk mempelajari administrasi keuangan, meminta masukan dari PPK dan team Monevin Unsri, memperbaiki kembali spesifikasi barang dan alat yang akan diadakan serta kegiatan-kegiatan lain yang bersifat preparasi. Persetujuan TOR Aktivitas yang diusulkan PIU diperoleh pada tanggal 18 Juni 2011 ketika Workshop Implementasi di Hotel Sahid Jakarta. Dengan memperhatikan rentang waktu antara persetujuan TOR dengan laporan tahunan yang disusun sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 tentulah PIU mempunyai keterbatasan untuk melaksanakan semua kegiatan. Implementasi Program Pemantapan Pelaksanaan Sistem KBK di FK Unsri sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah Lokakarya Evaluasi (Asessment) pada 37 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
tanggal 27-28 Juni 2011 dengan pembicara eksternal dr. Betty Hernowo, PhD, SpPA dari FK UNPAD dan pembicara internal dr. Herry Asnawi, Msi dari UPEP FK Unsri, Lokakarya Pengembangan Modul Blok pada tanggal 25 Juli 2011 dengan narasumber eksternal dr. Titi Savitri Prihatiningsih, MA, M.Med.Ed, Ph.D (FK UGM) dan narasumber internal Dr. dr. Yuwono, M. Biomed dari P2SK FK Unsri, Pengembangan Staf Bergelar (S3) diikuti oleh 4 orang dosen, masing-masing menempuh pendidikan S3 ke UI, UNPAD dan UNAIR. Sedangkan untuk pengembangan staf bergelar S2 tahun ini tidak dapat diserap karena calon staf yang akan berangkat masih berstatus CPNS sehingga belum mendapat izin untuk melanjutkan studi. Hibah Penelitian sudah dalam tahap pengumuman pemenang yaitu sebanyak 5 orang dan para pemenang sudah dapat memulai penelitiannya. Sedangkan Hibah Pengajaran berupa pengembangan modul blok belum terlaksana karena adanya revisi Kurikulum KBK FK Unsri Tahun 2011 dan rencananya akan dilaksanakan setelah mikrokurikulum KBK 2011 disepakati Senat Fakultas dan disahkan oleh Rektor Universitas Sriwijaya pada bulan Agustus 2011. Untuk Pengadaan Bahan Pustaka, Alat Medik Dasar, Peralatan Kelas sudah dalam tahapan keluarnya surat NOL (No Objection Letter) World Bank untuk BER (Biding Evaluation Report) prior shopping, sedangkan untuk Pengadaan Tenaga Ahli Pengembangan Modul Blok telah dilakukan kontrak pada tanggal 25 Juli 2011. Mengenai implementasi Program Pengembangan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri, sampai laporan tahunan ini ditulis pengadaan peralatan ICT masih dalam tahap persiapan karena menurut ULP Unsri masih ada spesifikasi server ICT yang kurang lengkap. Sedangkan pengadaan TA untuk ICT masih dalam tahap negosiasi dengan calon TA menyangkut masalah harga dan kejelasan output yang akan diperoleh FK Unsri dengan TA yang akan diadakan. Untuk pengiriman staf mengikuti pendidikan non gelar sudah dilaksanakan dengan mengirimkan 2 orang staf yang masih berstatus pegawai kontrak untuk mempelajari metode e-learning dan teleconference di Universitas Indonesia. Sebelumnya dibuat suatu perjanjian dengan calon peserta non degree training tersebut untuk mengembangkan keahlian yang didapat dan perjanjian akan tidak berhenti bekerja setidaknya sampai 3 tahun sehingga diharapkan program ini tetap dapat dijalankan. Lokakarya e-learning telah dilaksanakan pada tanggal 25-26 November 2011 dengan narasumber drs. Gatot Fatwanto Hertono M.Sc, PhD. Implementasi Program Peningkatan Kualitas Pembelajaran Profesi telah dilakukan dengan mengadakan suatu lokakarya Pendidik Klinik pada tanggal 15-16 Juli 2011 dengan pembicara dr. Teddesyus OH Prasetyo SpBP(K) dari FKUI dan pembicara internal dari FK Unsri (Dr.dr. Zulkhair Ali, SpPD(K) dan dr. Radiyati UP, SpPD), sedangkan lokakarya dan inhouse training pembuatan modul klinik telah dilaksanakan pada tanggal 17-18 November 2011 untuk lokakarya dan 19-20 November 2011 untuk inhouse training dengan narasumber dr. Titi Savitri Prihatiningsih, MA, M.Med.Ed, Ph.D (FK UGM). Sebagian besar kegiatan ini dapat berjalan karena terlebih dahulu menggunakan dana pinjaman dari Fakultas, sampai tanggal 31 Juli 2011 belum ada dana APBN yang keluar dari KPKN. Hal ini tentunya merepotkan PIU untuk melaksanakan kegiatankegiatan karena harus mencari sumber-sumber dana pinjaman. PIU seharusnya hanya berkonsentrasi pada pelaksanaan program tanpa dibebani permasalahan administratif keuangan. Untuk itu Direktur Eksekutif melalui Dekan FK Unsri telah mengkomunikasikan hal ini kepada Bagian Keuangan Unsri untuk mempercepat proses pencairan dana di KPKN. Pada bulan Desember 2011 dana loan dari World Bank untuk kegiatan 2011 telah dapat dicairkan, namun belum semuanya. 38 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
Pengadaan barang dan jasa, sebagian besar telah dilakukan proses penawaran, walaupun ada beberapa masalah seperti spesifikasi yang kurang lengkap, masih mengarah ke merek tertentu, akan tetapi hal ini dapat diselesaikan dengan adanya pertemuan panitia ULP dengan PIU terutama Koordinator Pengadaan Barang dan Jasa. Saat ini pengadaan barang sudah dalam tahapan keluarnya surat NOL (No Objection Letter) World Bank untuk BER (Biding Evaluation Report) prior shopping. Pada pengadaan jasa konsultan (TA) untuk pendidikan kedokteran juga menemui banyak permasalahan. Umumnya TA tersebut berstatus PNS dan peraturan yang ada mengharuskan yang bersangkutan harus mengambil cuti di luar tanggungan negara selama menjadi TA di suatu institusi. Ini menyebabkan sulitnya mencari TA yang bersedia memenuhi kriteria tersebut apalagi mereka harus tinggal di institusi tempat mereka menjadi TA, oleh karena itu diperlukan kebijakan tertulis dari CPCU untuk memfasilitasi hal ini. Untuk pengadaan TA untuk pembuatan modul blok sudah dilakukan penandatanganan kontrak dengan dr. Titi Savitri Prihatiningsih, MA, M.Med.Ed, Ph.D (FK UGM) pada Juli 2011 dengan menggunakan dana talangan dari FK Unsri. Namun pada pencairan dana loan dari World Bank pada akhir 2011 untuk pembayaran TA mendapatkan kendala karena dokumen administrasi yang tidak lengkap, yaitu tidak adanya surat penawaran untuk ketiga calon TA didalam proposal sehingga dana tidak dapat dicairkan. Untuk mengatasi masalah ini, kemungkinan dana untuk pembayaran kontrak TA diharapkan dapat diambil dari dana PNBP FK Unsri anggaran 2012. 3.5. Analisis Capaian Kualitatif Walaupun belum semua aktivitas yang direncanakan akan dilaksanakan tahun 2011 dapat terlaksana karena keterbatasan dan hambatan seperti yang telah diuraikan di atas, namun dirasakan program/kegiatan yang telah dilaksanakan mempunyai dampak yang positif, memberikan pencerahan, pengalaman baru, pendalaman pemahaman, keterampilan dan perubahan-perubahan ke arah positif untuk meningkatkan profesionalitas sebagai pendidik. Sebagai contoh, lokakarya yang dilakukan selama dua hari berturut-turut selalu ramai dihadiri oleh dosen-dosen yunior maupun senior, baik preklinik maupun klinik, ramainya diskusi yang terjadi selama lokakarya, antusiasme para dosen untuk mengikuti simulasi yang diberikan narasumber menunjukkan bahwa lokakarya-lokakarya yang diadakan PIU PHK-PKPD memang sangat dibutuhkan oleh para sejawat dosen dan merupakan kesempatan untuk menimba pengetahuan dan pengalaman-pengalaman dari narasumber yang kompeten yang berasal dari institusi yang lebih mapan melaksanakan KBK dibandingkan FK Unsri. Hasil yang sejawat dosen dapatkan ketika mereka mengukuti lokakarya mulai diterapkan dalam pembelajaran di blok-blok Prodi Sarjana Kedokteran maupun di kepaniteraan klinik pada Prodi Profesi. Sebagai contoh dapat dilihat dari soal-soal ujian MCQ blok 1-5, blok 9 dan 14 yang sudah menerapkan soal-soal dengan vignette yang mengacu kepada UKDI. Saat ini di FK Unsri telah dilakukan revisi terhadap Kurikulum KBK 2006 dengan melakukan perubahan-perubahan yang cukup signifikan, adanya momentum implementasi PHK-PKPD dirasakan sangat bertepatan dengan rencana implementasi Kurikulum KBK 2011 mulai semester ganjil ini. Ini semua tentunya akan memberikan pengaruh yang baik pada budaya kerja, budaya organisasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dokter di FK Unsri dan pada gilirannya secara nasional akan meningkatkan mutu dokter Indonesia. 39 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
40 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
BAB 4 RENCANA SELANJUTNYA Berdasarkan pengalaman pencapaian sampai 31 Desember 2011, PIU HPEQ FK Unsri cukup optimis untuk menyelesaikan semua program yang sudah dirancang. Implementasi program yang belum terlaksana di tahun 2011 akan diluncurkan untuk kegiatan tahun 2012. Di tahun 2012 sendiri sudah direncanakan aktivitas-aktivitas yang lebih mengarah kepada peningkatan kemampuan atau skill dosen dalam proses belajar mengajar dengan mengacu kepada standar UKDI sehingga diharapkan dapat membuat perubahan yang signifikan dalam proses pembelajaran di FK Unsri dan menghasilkan kualitas lulusan dokter yang kompeten. Koordinasi antara PIU, Dekan FK UNSRI, Rektor, Pembantu Rektor I dan II, PPK, Bagian Keuangan Rektorat serta Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa di tingkat rektorat juga semakin baik terjalin. Dana talangan juga akan dipinjamkan oleh Fakultas dan Rektorat bila terjadi kesulitan dalam pencairan keuangan di KPKN agar tidak menghambat implementasi aktivitas PHK-PKPD. Dengan demikian diharapkan akan menjamin kelancaran peaksanaan PHK-PKPD sepanjang tahun implementasinya.
41 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
4.1. Realisasi Pengeluaran Anggaran sampai Desember 2011 FORMAT 3:
REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN PER KOMPONEN BIAYA1 (dalam ribuan rupiah)
1
2
1 Pengadaan Barang dan Jasa 1. Alat Laboratorium
2
3 4 5
REALISASI ANGGARAN SAMPAI DENGAN 31 Desember 2011 (Rp)*)
RENCANA ANGGARAN 2011 (Rp)
Komponen BIAYA
SISA ANGGARAN 2011 (Rp)*)
PHK
PT
Total
%
PHK
PT
Total
%
PHK
3
4
5
6
7
8
9
10
11= 3-7
PT
Total
12= 4-8 13=11+12
431.300
0
434.906
11.9
0
475
475
431.300
3.131
434.431
2. Bahan Pustaka
223.325
0
226.931
6,1
0
365
365
223.325
3.241
226.566
3. Alat Kelas 4. Alat Pendukung 5. ICT 6. Tenaga Ahli 6. Pekerjaan Sipil Pengembangan staff 1. Pendidikan Bergelar 2. Pendidikan Non Gelar 3. Inhouse training Insentif Staf 1. Hibah pengajaran 2. Hibah Penelitian Policy Study Pengembangan Program 1. Lokakarya modul blok 2. Lokakarya evaluasi 3. Lokakarya ICT 4. Lk. Pendidik klinik 5. Lk. Modul klinik
500.000 0 319.600 82.725 0
0 0
0
503.606 0 323.206 86.331 0
13,8 0 8,8 2,3 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
500.000 0 319.600 82.725 0
3.606 0 3.606 3.606 0
503.606 0 323.206 86.331 0
174.400 26.000 21.000
0 0 5.200
174.400 26.000 26.200
6,1 0,7 0,7
95.775 26.000 14.850
0 0 5.200
95.775 26.000 14.850
78.625 0 6.150
0 0 0
78.625 0 6.150
1.000.000 250.000 0
20.995 20.995 0
1.020.995 270.995 0
28,1 7,5 0
0 175.000 0
12.470 15.065 0
12.470 190.065 0
1.000.000 59.935 0
21.000 21.000 21.000 21.000 21.000
5.200 5.200 5.200 5.200 5.200
26.200 26.200 26.200 26.200 26.200
0,7 0,7 0,7 0,7 0,7
15.950 17.400 16.143 14.850 17.400
5.200 2.425 5.200 5.200 5.200
21.150 19.825 5.200 20.050 19.825
5.050 3.600 4.857 6.150 3.600
0 0
20.050
8.525 1.008.525 5.930 65.865 0 0 0 2.775 0 0 2.775
5.050 6.375 4.857 6.150 6.375
42 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD) 6 Beasiswa 7
5.000
Manajemen Program dan Tim Monev
TOTAL
3.138.350
0
5000
347.200
347.200
420.390
3.576.770
0,01
89.51
5.000
0
5.000
295.396,8
295.396,8
398.368 352.196,8
726.446,8
0
20.050 2.724.917
0
0
51.803,2
51.803,2
88.998,2 2.813.915,2
% Dana PT4 1 Realisasi anggaran sesuai sampai dengan 31 Desember 2011 2 PHK = Dana dari PHK-PKPD 3 PT = Dana dari Perguruan Tinggi, berupa dana pendamping yang wajib disediakan oleh PT ditambah dengan dana tambahan yang disediakan oleh PT (non committed matching funding) 4 Prosentase Dana Perguruan Tinggi terhadap Dana dari PHK-PKPD *)Untuk laporan tahunan maka kolom ini diisi dengan realisasi atau sisa anggaran sampai dengan Desember 2011
43 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
4.2. Realisasi Implementasi Program, Pengadaan dan Keuangan Periode Agustus-Desember 2011 No
Aktivitas
Komponen Biaya
Pemantapan Sistem KBK 1 Peningkatan Efisiensi dan Bahan Pustaka Efektivitas Pembelajaran Tenaga Ahli Konsultan Blok Staf Bergelar Hibah Pengajaran Pembuatan Blok Lokakarya Pembuatan Modul Blok 2 Peningkatan Kualitas Alat kelas Pelaksanaan Tutorial 3 Perbaikan Sistem Evaluasi Lokakarya Pengembangan Pembelajaran Sistem Evaluasi 4 Peningkatan Kemampuan Alat Lab Basic Medical Skill Hibah Penelitian
Agustus Luncuran
September
Tahun 2011 Oktober November
Desember
2012 Selesai di bulan Juli 2011 Luncuran
2012
Selesai di bulan Juli 2011 Luncuran
2012
Selesai di bulan Juli 2011 Luncuran
2012
Peningkatan Kualitas Kegiatan Pembelajaran Melalui Skills Lab Peningkatan kualitas --lulusan melalui peningkatan keterampilan klinik Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri 1 Pengembangan Media Alat Kelas Pembelajaran Berbasis ICT
Luncuran
2012
44 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
& Self Access Learning Staf Non Gelar Lokakarya ICT 2 Peningkatan Kemampuan Tenaga Ahli Mahasiswa dalam Integrated Learning melalui sistem E-learning dan Disukusi Online 3 Optimalisasi Lokakarya Sistem Pengembangan Belajar Informasi Akademik Mandiri Melalui Sistem Informasi Akademik yang terintegrasi Peningkatan Kualitas Pembelajaran Profesi 1 Sosialisasi Sistem Lokakarya Pendidik Klinik Pembelajaran Klinik kepada seluruh Staf 2 Perbaikan dan Lokakarya Pembuatan Pengembangan Modul Modul Klinik Pendidikan Profesi 3 Menyiapkan Lulusan Hibah Pengajaran Dokter yang Kompeten Inhouse Training Pembuatan Modul Klinik
Luncuran
2012
Luncuran
2012
Selesai di bulan Juli 2011
Luncuran
2012
Peningkatan Akses Melalui Program Beasiswa Penuh bagi Mahasiswa Dari kalangan Akademik Tinggi namun Mengalami Hambatan Ekonomi
45 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
1
Pengembangan Sistem Beasiswa Pengelolaan Beasiswa
46 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
4.3. Realisasi Pencapaian Target Indikator Kinerja Hingga Desember 2011 No. 1. 2.
3. 4. 5.
6.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Indikator Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi Persentase kelulusan mahasiswa kedokteran yang tepat waktu (Profesi Dokter) Persentase kelulusan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) Rata-rata nilai Ujian Nasional mahasiswa baru Status akreditasi/reputasi akademik Persentase mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi Indikator Ketersediaan modul pada setiap blok (program S.Ked) Kesiapan SDM/Dosen Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan tutorial Ketersediaan modul pada setiap bagian kepaniteraan klinik (program profesi dokter) Kesiapan dosen pendidikan profesi IPK Kelulusan S.Ked Persentase mahasiswa remedial Ujian MCQ Persentase mahasiswa remedial Ujian SOCA Persentase mahasiswa remedial Ujian OSCE
Dasar/ Baseline
Target 2011
Capaian 2011
60%
75%
75%
70%
80%
58%
83%
90%
79,5%
8,1
8,3
8,9
A (363)
A
A
4%
6%
6%
Dasar/Baseline
Target 2011
Capaian 2011
20%
50%
20%
50%
60%
60%
25%
50%
50%
50%
75%
50%
40%
60%
60%
3,1
3,3
3,3
16%
12%
12%
2,5%
2%
2%
6%
4%
4%
47 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
BAB 5 EVALUASI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI Universitas Sriwijaya (Unsri) sebagai satu-satunya universitas negeri terpandang di Indonesia dan Asia Tenggara terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan kampus dari seluas sekitar 20 Ha pada kampus lama yang berlokasi di Bukit Besar Palembang menjadi 712 Ha (kampus baru di Inderalaya). Saat ini Unsri memiliki 11 Fakultas dengan 83 Program Studi. Dalam pengembangan kapasitas institusi dan kualitas akademis, Unsri telah melakukan beberapa kerjasama secara internal maupun eksternal dengan pemerintah daerah, kerjasama antar perguruan tinggi secara nasional/internasional dan melalui berbagai macam program hibah kompetisi yang diselenggarakan oleh Dikti seperti Program ADB, HEDS, JICA, Program Semi QUE, DUE-like, PHK A1, PHK A2, TPSDP, PHK-I Tema A, dan I-MHERE. Pelaksanaan sejumlah program hibah tersebut telah meningkatkan kuantitas dan kualitas berbagai sumber daya manusia dan fisik. Dampak positif dari pelaksanaan beberapa program hibah tersebut adalah perbaikan dan peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui peningkatan kualitas proses belajar mengajar, peningkatan efisiensi internal (kapasitas manajemen internal) serta peningkatan relevansi. Dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, Unsri didukung oleh beberapa lembaga seperti Lembaga Penelitian (LP) yang membawahi beberapa Pusat Penelitian, Pusat Studi, dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM). Unsri juga memiliki beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti Perpustakaan, Pusat Komputer, Pusat Pengembangan Pendidikan (Pusbangdik) serta Unit Penjaminan Mutu. Unsri terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas institusi dan mutu pelayanan akademis secara berkelanjutan menuju universitas riset dan World Class University (WCU). Mulai tahun 2009, Unsri mengakselerasi peningkatan kapasitas institusi melalui peningkatan mutu manajemen data dan informasi, peningkatan mutu tatakelola dan organisasi, dan pengembangan sistem penjaminan mutu yang didanai oleh PHK-I tema A (2009 – 2011). Selain itu, Unsri juga menjalankan Program I-MHERE (2009 – 2011) untuk menguatkan Program Studi Agribisnis dan Agronomi dalam rangka pengembangan perkebunan pembibitan yang dapat berkontribusi pada fund generating institusi dalam persiapan menuju BHP dan perluasan akses dengan pemberian beasiswa penuh bagi mahasiswa kurang mampu secara keuangan. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri) sendiri telah berdiri sejak tahun 1962 dan dalam kurun waktu 48 tahun perjalanan panjang kiprah FK Unsri menyelenggarakan pendidikan dokter, telah menjadi salah satu lembaga pendidikan dokter terkemuka di Indonesia. Sejak tahun 1994 sampai sekarang, FK Unsri menyandang status akreditasi A. Di mulai dengan sumber daya serta sarana dan prasarana seadanya di awal berdirinya. FK Unsri telah berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan dokter yang siap go international. Selain program pendidikan dokter umum, saat ini FK Unsri juga menyelenggarakan Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK), Program Studi Kedokteran Gigi (PSKG) dan 11 Program Studi Pendidikan Spesialis. Jumlah total lulusan FK Unsri sampai saat ini adalah 3784 orang terdiri dari lulusan dokter umum 2716 orang, lulusan dokter spesialis 553 orang, PSIK 233 orang dan PSKM 282 orang yang saat ini telah menjadi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unsri. Animo terhadap pendidikan dokter FK Unsri cukup tinggi terlihat dari tingkat keketatan untuk ujian 48 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
masuk SNMPTN di tahun 2009 adalah 1 : 54. Peserta didik pendidikan dokter dan dokter spesialis berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan bahkan dari Malaysia. Prestasi yang diperoleh Universitas Sriwijaya secara umum dan Fakultas Kedokteran khususnya merupakan modal dasar untuk melakukan manuver penguatan dan pengembangan institusi pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Unsri. Komitmen penuh yang ditunjukkan pimpinan Universitas dan Fakultas, PPK yang ditunjuk Rektor untuk PHK-PKPD mempunyai track record menangani PHK Dikti sebelumnya TPSDP, PHKI dan I-MHERE sehingga mampu memberikan best practices pada penanganan PHK-PKPD ini, dukungan Kepala Biro Administrasi-Keuangan, Perencanaan dirasakan menyebabkan PIU merasa yakin mampu menyelesaikan PHKPKPD dengan baik. Selain kelebihan-kelebihan di atas, juga dirasakan banyak kelemahan yang dapat mempengaruhi capaian program yang telah dirancang untuk 3 tahun yaitu 2011-2013. Personil PIU yang relatif kurang berpengalaman menangani suatu proyek PHK, beban kerja lain sebagai pengajar, peneliti dan juga sebagai anggota personil struktur lain seperti unit pendidikan, penelitian dan pelayanan di Rumah Sakit dan Laboratorium menyebabkan harus dapat membagi waktu agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar, tetapi dengan semangat kebersamaan dan tanggung jawab terhadap amanah yang diemban diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang lebih besar. Salah satu yang menjadi permasalahan utama adalah lambatnya pencairan dana di KPKN yang bersumber dari APBN. Sampai saat laporan ini dibuat belum ada dana yang dicairkan dari KPKN walaupun SPJ telah diselesaikan. PIU menilai program yang telah dirancang masih tetap relevan untuk dilaksanakan untuk mencapai indikator kinerja utama dan tambahan. Semua pelaksanaan program dan pengadaan diarahkan untuk mencapai baik indikator kinerja utama maupun indikator kinerja tambahan baik secara langsung maupun tidak langsung. Indikator kinerja utama, pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi akan dapat dicapai bila indikator ketersediaan modul pada setiap blok dan profesi terpenuhi, terpenuhinya kualifikasi dosen sebagai pendidik pada program pendidikan S.Ked maupun profesi pada sistem KBK, meningkatnya tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelaksanaan tutorial, meningkatnya IPK kelulusan S.Ked dan menurunnya jumlah mahasiswa yang remedial ujian MCQ, SOCA (pengganti SOCA) dan OSCE. Indikator ini dapat dicapai bila SDM (dosen) telah mempunyai pemahaman yang sama tentang modul dan mampu mengembangkan modul blok S.Ked dan modul profesi, mampu membuat soal-soal untuk evaluasi sesuai standar kompetensi (UKDI) dan tersedianya dana yang cukup untuk merangsang percepatan pengembangan modul blok maupun profesi. Kesemua ini dapat dicapai dengan melakukan lokakarya dan memberikan hibah pengajaran. PIU merencanakan pada tahun 2011 ini semua dana hibah pengajaran harus terserap walaupun hanya 20 modul memungkinkan dikembangkan yang terbagi dalam 11 modul blok dan 9 modul profesi, selebihnya akan menjadi tanggung jawab fakultas. Indikator persentase kelulusan mahasiswa kedokteran yang tepat waktu (Profesi Dokter) dimungkinkan bila terjadi pembelajaran di kepaniteraan klinik yang memenuhi standar. RS Mohammad Hoesin sejak tahun 2009 menyandang sebagai RS tipe A, sejak FK berdiri telah dijadikan sebagai teaching hospital utama ditambah beberapa RS jejaring di wilayah Sumatera Selatan. Walaupun sebagian besar pada tingkat pendidikan profesi dijalankan oleh dosen LB yang berasal dari Kementerian Kesehatan mereka dijadikan sebagai pendidik klinik oleh RS dan FK. Adanya lokakarya pendidik klinik dilakukan untuk menyegarkan dan mengkaji ulang fungsi mereka sebagai pendidik klinik. 49 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
Program yang dirancang PIU untuk mencapai persentase kelulusan Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yang meningkat, secara spesifik belum terjangkau dengan aktivitas yang dilakukan secara langsung, walaupun diharapkan dengan membaiknya pelaksanaan KBK di tingkat program studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter akan dengan sendirinya terjadi kenaikan pula jumlah lulusan UKDI dari mahasiswa FK Unsri. PIU merencanakan suatu program khusus berupa suatu training kepada mahasiswa yang akan mengikuti ujian UKDI dengan format OSCE pada tahun 2012. Team UKDI FK Unsri telah terbentuk dan telah mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan oleh HPEQ komponen 2 dan tahun ini FK Unsri akan menjadi tempat try out UKDI format OSCE ini. Dengan melakukan konsolidasi dengan team ini, PIU berharap kelemahan rancangan aktivitas untuk mencapai indikator ini dapat diatasi. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pendidikan selain proses adalah input calon mahasiswa yang masuk. Mahasiswa yang masuk ke FK Unsri dapat berasal dari jalur seleksi (SNMPTN untuk kelas reguler dan USM untuk kelas non reguler), jalur undangan (PMP, PBKD dan Bidik Misi) tanpa seleksi. Memang calon mahasiswa yang direkrut dari SNMPTN tidak ditentukan kelulusannya berdasarkan besarnya rerata Ujian Nasional SMA. Tetapi mereka yang diterima melalui undangan diharapkan nilai UN juga menjadi pertimbangan untuk seleksi penerimaan. Hal ini perlu dibicarakan dengan pimpian Fakultas. FK Unsri akan diakreditasi BAN PT pada tahun 2013, pada saat ini terakreditasi A (363) dan diharapkan dengan program yang dilakukan dari dana PHK-PKPD dan dana Fakultas tujuan tersebut dapat dicapai. Pada skema C ini, PIU tidak mempunyai program khusus untuk meningkatkan status akreditasi ini, tetapi dengan tersedianya dokumen akademik seperti modul, tersedianya SOP akademik dll yang merupakan borang isian akreditasi. PIU berkesimpulan, secara umum aktivitas yang telah dan akan dilaksanakan pada tahun 2011 masih tetap relevan untuk mencapai indikator kinerja utama dan tambahan dengan menambahkan beberapa program/aktivitas sesuai pada implementasi tahun2012.
50 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
51 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
52 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
53 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
54 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri
Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD)
55 Laporan Akhir Tahun 2011 PIU HPEQ FK Unsri