Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran dengan tujuan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Pada dasarnya laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan organisasi yang menyusun perjanjian kinerja dan menyajikan informasi tentang: 1.
Uraian singkat organisasi;
2.
Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;
3.
Pengukuran kinerja;
4.
Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud;
5.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya. Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja
adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan
publik
dan
meningkatkan
akuntabilitas
dengan
melakukan klarifikasi output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan terwujudnya organisasi yang akuntabel. Untuk mencapai keberhasilan kinerja, maka indikator kinerja yang digunakan harus memenuhi kriteria spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan kurun waktu tertentu, sebagaimana tertuang dalam Renstra Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo Tahun 2012 – 2017 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kabupaten Boalemo Tahun 2012 - 2017. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian
dan
Perkebunan
Kabupaten
Boalemo
Tahun
2016
ini
merupakan wujud pertanggungjawaban Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai satuan kerja perangkat dinas (SKPD) yang melaksanakan kebijakan teknis, pengelolaan dan pembangunan bidang pertanian dan perkebunan
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 demi terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance). Selain itu, laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan
Kabupaten
Boalemo
dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya yang mengacu kepada Rencana Kerja (Renja) dan Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016 sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo 2012-2017. 1.2. Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang Dinas Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boalemo yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Kewenangan Dinas Pertanian dan Perkebunan dijabarkan dalam Peraturan Bupati Boalemo Nomor 10 Tahun 2009 dan Nomor 29 Tahun 2009. Dinas Pertanian dan Perkebunan dipimpin oleh Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dengan menyelenggarakan kewenangan Pemerintah
Daerah
di
bidang
pertanian
(tanaman
pangan
dan
hortikultura) serta perkebunan. Guna penyelenggaraan kewenangan tersebut, Dinas Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas-tugas sebagai berikut : 1.
Merumuskan kebijakan teknis dibidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan.Memberikan perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
2.
Pembinaan dan pengaturan terhadap Unit Pelaksana Teknis dibidang pertanian tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.
3.
Pengelolaan dan pembinaan urusan ketatausahaan Dinas. Guna operasionalisasi tugas di lapangan, dibentuk pula Unit
Pelayanan Perkebunan (UPP) di dua kecamatan yaitu UPP Tilamuta dengan wilayah kerja Kecamatan Tilamuta, Kecamatan Boatumoito, Kecamatan Mananggu, dan Kecamatan Dulupi dan UPP Paguyaman dengan wilayah kerja Kecamatan Paguyaman, Kecamatan Wonosari, dan Kecamatan Paguyaman Pantai. Selain itu, dibentuk pila Unit Pelaksana
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Utama (BBU) dengan wilayah kerja meliputi seluruh Kecamatan dalam wilayah hukum Kabupaten Boalemo dan berkedudukan di Desa Pangi Kecamatan Dulupi. Kepala
Dinas
menyelenggarakan
mempunyai sebagaian
tugas tugas
membantu pemerintah
Bupati
dalam
daerah
dalam
merencanakan, melaksanakan dan melakukan pengawasan terhadap program
dan
kegiatan
pembangunan
di
bidang
pertanian
dan
perkebunan. Dalam melaksanakan tugas kepala Dinas mempunyai fungsi : a.
Merencanakan
dan
mengarahkan
sasaran
dan
kebijakan
pembangunan pertanian dan perkebunan yang mengacu pada sasaran dan kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat di sektor pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan; b.
Penyusunan rencana dan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas;
c.
Pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan dilingkungan Dinas;
d.
Pengendalian, evaluasi dan penilaian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan dilingkungan Dinas;
e.
Memberikan
saran
dan
pertimbangan
kepada
Bupati
tentang
kebijakan bidang pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan; f.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik tingkat pusat maupun tingkat daerah;
g.
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Bupati.
Sekretariat Dinas membawahi: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Penyusunan Program 3. Sub Bagian Keuangan Tugas dan Fungsi Sekretaris yaitu: 1) Memberikan pelayanan teknis administrasi kepada semua satuan organisasi di lingkungan Dinas serta pengelolaan tata usaha, kepegawaian, keuangan, administrasi umum, perlengkapan dan penyusunan rencana program;
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 2) Menyiapkan rencana program dan kegiatan serta penyediaan dan penyajian data tentang profil dan ruang lingkup tugas Dinas; 3) Melaksanakan
monitoring,
evaluasi
dan
pengendalian
serta
menyusun laporan; 4) Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan; 5) Menghimpun
peraturan
perundangan-undangan
yang
terkait
dengan pelaksanakan program dan kegiatan Dinas; 6) Penyiapan informasi dan hubungan masyarakat serta pengelolaan perpustakaan; 7) Pengelolaan
administrasi
umum,
keuangan,
kepegawaian
dan
perlengkapan; 8) Mengkoordinasikan tindak lanjut hasil pengawasan/ pemeriksaan; 9) Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Tugas dan fungsi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut: 1) Melakanakan
urusan
surat
menyurat,
pengarsipan
dan
keprotokoleran; 2) Melaksanakan ururan perlengkapan dan rumah tangga dinas; 3) Melaksanakan inventarisasi, pemeliharaan dan penatausahaan aset milik negara/daerah; 4) Menyusun rencana kebutuhan dan penghapusan barang inventaris; 5) Pengelolaan administrasi kepegawaian yang meliputi pengembangan karir,
kenaikan
pangkat,
gaji
berkala,
mutasi
intern
dan
kesejahteraan pegawai; 6) Membuat laporan kepegawaian secara periodik; 7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Tugas dan fungsi Sub Bagian Penyusunan Program sebagai berikut: 1) Menyusun
dan
menyiapkan
perencanaan
program/kegiatan
pembangunan pertanian dan perkebunan; 2) Menghimpun,
mengolah,
menganalisis,
merumuskan
menyajikan data statistik pertanian dan perkebunan;
dan
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 3) Menyusun,
menganalisis,
monitoring,
dan
pengendalian
menyiapkan
dan
bahan
pelaporan
evaluasi,
pelaksanaan
program/kegiatan; 4) Mengumpulkan dan menyatukan program kerja dan rencana kegiatan kerja dinas yang di susun dan diajukanoleh masing-masing bidang, seksi, dan sub bagian; 5) Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan. Tugas dan fungsi Sub Bagian Keuangan sebagai berikut: 1) Menjalankan kebijakan
kebijakan
Bupati
pengelolaan
selaku
pemegang
keuangan
berdasarkan
kekuasaan
pengelolaan
keuangan daerah; 2) Menyusun anggaran keuangan tahunan berdasarkan rencana kerja SKPD 3) Mengendalikan pelaksanaan penerimaan PAD, penerimaan pejakpajak negara, penerimaan pihak ketiga serta penyetoran ke Kas Daerah, Kas Negara atas ke Kas pihak ketiga; 4) Mengendalikan pelaksanaan pembayaran SKPD yang membebani APBD; 5) Mengendalikan penatausahaan pelaksanaan anggaran SKPD; 6) Menyelenggarakan pengarsipan bukti – bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan SKPD; 7) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan intern dan tahunan SKPD kepada PPKD; 8) Menyusun analisa kinerja keuangan SKPD berdasarkan prinsipprinsip kewirausahaan; 9) Membantu BUD mengendalikan kekayaan daerah yang di kuasakan kepada pengguna barang; 10)
Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan.
Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, membawahi: 1. Seksi Produksi Tanaman Pangan 2. Seksi Produksi Hortikultura
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Tugas dan fungsi Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagai berikut: 1) Menyusun rumusan kebijakan teknis dibidang tanaman pangan dan hortikultura; 2) Merencanakan kebutuhan sarana produksi tanaman pangan dan hortikultura; 3) Melaksanakan pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pengendalian dibidang tanaman pangan dan hortikultura; 4) Melaksanakan pembinaan perbenihan dan perlindungan tanaman; 5) Mengkoordinasi pelaksanaan tugas dengan sekretaris dinas dan kepala-kepala
bidang
lainnya
dilingkungan
dinas
melalui
rapat/pertemuan untuk penyatuan pendapat; 6) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai job untuk tertibnya pelaksanan tugas; 7) Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi; 8) Melaksnaakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas. Tugas dan fungsi Seksi Produksi Tanaman Pangan sebagai berikut: a) Menyusun dan melaksnakan
program pembangunan pertanian
tanman pangan; b) Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi budidaya komoditas tamanan pangan; c) Melaksanakan pembinaan, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pengendalian pengembangan tanmanan pangan; d) Melaksanankan
koordinasi dan sosialisasi penerapan teknologi
budidaya serta pengendalian organisme tumbuhan (opt) komoditas tanaman pangan; e) Melakukan pembinaan penangkar benih dalam meningkatkan jumlah dan mutu produksi benih/bibit tanaman pangan; f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Tugas dan fungsi Seksi Produksi Hortikultura sebagai berikut: a) Menyusun dan melaksanakan program pembangunan pertanian tanaman hortikultura; b) Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi budidaya komoditas hortikultura; c) Melaksanakan pembinaan, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pengendalian pengembangan hortikultura; d) Melaksanakan
koordinasi
dan
sosialisasi
penerapan
teknologi
budidaya serta pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) komoditas hortikultura; e) Melakukan pembinaan penangkar benih dalam meningkatkan jumlah dan mutu produksi benih/bibit hortikultura; f) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Perkebunan, membawahi: 1. Seksi Pengembangan Perkebunan 2. Seksi Produksi Perkebunan Tugas dan fungsi bidang perkebunan sebagai berikut: 1)
Menyusun rumusan kebijakan teknis di bidang perkebunan;
2)
Merencanakan
kebutuhan
sarana
produksi
dan
pengembangan
perkebunan; 3)
Melaksnakan
pemantauan,
evaluasi,
pelaporan
dan
pengendalian
dibidang perkebunan; 4)
Melakukan
pembinaan
perbenihan
dan
perlindungan
tanaman
perkebunan; 5)
Mengkoordinasi pelaksanaan tugas dengan sekretaris dinas dan kepalakepala bidang lainnya dilingkungan dinas melaui rapat/pertemuan untuk penyatuan pendapat;
6)
Mendistribusikan
tugas kepada bawahan sesuai job untuk tertibnya
pelaksanaan tugas; 7)
Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi;
8)
Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Tugas dan Fungsi Seksi Pengembangan Perkebunan sebagai berikut: a)
Menginventarisir lahan-lahan usaha perkebunan;
b)
Menyusun peta perwilayahan komoditas perkebunan berdasarkan kesesuaian lahan;
c)
Melaksanakan
pembinaan,
pemantauan,
evaluasi,
pelaporan
dan
pengendalian pengembangan usaha perkebunan; d)
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Tugas dan Fungsi Seksi Produksi Perkebunan sebagai berikut: a)
Menyusun dan melaksanakan program pembangunan perkebunan;
b)
Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi budidaya komoditas perkebunan;
c)
Melaksanakan
pembinaan,
pemantauan,
evaluasi,
pelaporan
dan
pengendalian pengembangan tanaman perkebunan; d)
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bidang Pengelolaan Lahan dan Air, membawahi: 1.
Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Perkebunan
2.
Seksi Pengelolaan Lahan Air Tanaman Pangan
Tugas dan fungsi Bidang Pengelolaan Lahan dan Air adalah berikut: 1. Melakukan iventarisasi potensi lahan dan air dalam pengembangan komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura dan tanaman perkebunan; 2. Menyusun rumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan lahan dan air; 3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam pembinaan kepada petani dalam hal pengelolaan lahan dan air; 4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dengan sekretaris dinas dan kepala bidang lainnya melalui rapat/pertemuan; 5. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai job untuk tertibnya pelaksanaan tugas; 6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi; 7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Tugas dan fungsi Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Perkebunan sebagai berikut: a. Melakukan inventarisasi potensi lahan dan air Perkebunan b. Menyusun rencana pengelolaan lahan dan air Perkebunan c. Melakukan pembinaan dan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal rencana pengelolaan lahan dan air Perkebunan d. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan rencana perluasan areal Perkebunan; e. Menyusun dan mensosialisasikan pedoman teknis pengelolaan lahan dan air Perkebunan; f. Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan. Tugas dan fungsi Seksi Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Pangan sebagai berikut: 1) Melakukan inventarisasi potensi lahan dan air tanman pangan dan hortikultura; 2) Menyusun rencana pengelolaan lahan dan air tanaman pangan dan hortikultura; 3) Melakukan pembinaan dan koordinasi dengan instansi terkait rencana pengelolaan lahan dan air tanaman pangan dan hortikultura; 4) Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan rencana perluasan areal tanaman pangan dan hortikultura; 5) Menyusun dan mensosialisasikan pedoman teknis pengelolaan lahan dan air tanaman pangan dan hortikultura; 6) Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan. Bidang Sarana Produksi Pertanian, Pengolahan dan Pemasaran Hasil membawahi: 1. Seksi Sarana Produksi Pertanian, Pengolahan dan Pemasaran Hasil 2. Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Tugas dan fungsi Bidang sarana Produksi Pertanian, Pengolahan dan Pemasaran Hasil sebagai berikut: 1) Melaksanakan penataan dan pengembangan sarana produksi pertanian;
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 2) Mengiventarisir kebutuhan sarana produksi dan alat mesin pertanian serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian; 3) Mengiventalisir kebutuhan sarana produksi dan alat mesin pertanian serta mesin pengolahan hasil pertanian; 4) Melaksanakan pembinaan dan bimbingan pada unit pelaksanaan jasa alsintan (UPJA); 5) Mengkoordinasi pelaksanaan tugas dengan sekretaris dinas dan kepalakepala bidang lainnya dilingkungan dinas melalui rapat/pertemuan untuk penyatuan pendapat; 6) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai job untuk tertibnya pelaksanaan tugas; 7) Menyusun laporan pelaksaan tugas secara berkala sebagai bahan evaluasi; 8) Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas. Tugas dan fungsi Seksi sarana Produksi Pertanian, Pengolahan dan Pemasaran Hasil sebagai berikut: a) Menyusun rencana kebutuhan sarana produksi (pupuk,pestisida dan alat mesin pertanian); b) Melakukan sosialisasi, pembinaan dan monitoring penggunaan sarana produksi
(pupuk,pestisida
dan
alat
mesin
pertanian)
tanaman
pertanian; c) Melakukan pembinaan terhadap penggunaan pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian dalam mengembangkan tanaman pertanian; d) Melaksanakan pertemuan teknis dengan komisi atau tim pengawasan pupuk dan pestisida di tingkat propinsi dan kabupaten/kota; e) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penanganan pasca panen; f)
Melakukan kegiatan promosi dan pemasaran hasil pertanian;
g) Melaksanakan tugas lain yang di berikan oleh atasan. Tugas dan fungsi Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman sebagai berikut: a) Melaksanakan koordinasi dan sosialisasi penerapan teknologi budidaya tanaman pertanian;
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 b) Melakukan
pembinaan
terhadap penangkar benih dalam rangka
peningkatan jumlah dan mutu produksi benih/bibit tanaman; c) Melakukan
koordinasi
dan
sosialisasi
pengendalian
organisme
penganggu tanaman (OPT); d) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Untuk
melaksanakan
tugas
operasional
Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan Kabupaten Boalemo terdapat Unit Pelaksana Teknis yang terdiri dari 3 Unit Pelaksana Teknis, yaitu: 1. UPP Tilamuta 2. UPP Paguyaman 3. UPT BBU Pangi Kec. Dulupi Susunan Organisasi UPP terdiri dari: 1)
Kepala UPP;
2)
Sub Bagian Tata Usaha; dan
3)
Kelompok Jabatan Fungsional.
Susunan Organisasi BBU terdiri dari: 1)
Kepala BBU;
2)
Sub Bagian Tata Usaha; dan
3)
Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas Kepala UPP dijabarkan sebagai berikut: a) Menyusun rencana kerja UPP sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b) Membagi tugas dan memberi petujuk kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan kelompok jabatan fungsional agar pelaksaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c) Menilai hasil kerja kelompok jabatan fungsional dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karir; d) Mengarahkan pelayanan pengembangan perkebunan di wilyah kerja masing-masing berdasarkan pedoman dan petunjuk teknis yang ditetapkan Kepala Dinas; e) Melaksanakan pengendalian pelayanan dan pengembangan perkebunan pedoman dan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas; f) Melaksanakan
pembinaan
dan
bimbingan
teknis
penyelenggaraan
pelayanan dan pengembangan perkebunan di wilayah kerja masing-masing;
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 g) Melaksanakan
pembinaan
dan
pengawasan
teknis
penyelenggaraan
pelayanan dan pengembangan perkebunan; h) Melaksanakan hubungan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait; i) Mengontrol pengelolaan kegiatan ketatausahaan dan administrasi umum UPP; j) Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisir permasalahan pelayanan dan pengembangan perkebunan di wilayah kerja masing-masing serta mencari alternatif pemecahannya; k) Mengumpulkan dan mempelajari perturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayanan dan pengembangan perkebunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; l) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas; m) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Tugas Kepala BBU dijabarkan sebagai berikut: a) Menyusun rencana kerja BBU sebagai pedoman dan pelaksanaan tugas; b) Membagi tugas dan memberi petujuk kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan kelompok jabatan fungsional agar pelaksaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c) Menilai hasil kerja kelompok jabatan fungsional dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karir; d) Menyelengarakan pengembangan dan pengendalian mutu perbenihan pertanian dan perkebunan berdasarkan pedoman dan petunjuk teknis; e) Melaksanakan penyelenggaraan
pembinaan
dan
pengembangan
pengawasan
dan
teknis
pengendalian
mutu
operasional perbenihan
pertanian dan perkebunan berdasarkan pedoman dan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Dinas; f)
Melaksanakan
pengendalian
penyelenggaraan
pengembangan
dan
pengendalian mutu perbenihan pertanian dan perkebunan berdasarkan pedoman dan petunjuk teknis yang di tetapkan oleh Dinas;
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 g) Melaksanakan
pembinaan
dan
bimbingan
teknis
penyelenggaraan
pelayanan dan pengembangan perbenihan pertanian dan perkebunan berdasarkan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Dinas; h) Melaksanakan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait; i)
Mengontrol pengelolaan kegiatan ketatausahaan dan administrasi umum;
j)
Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisir permasalahan pelayanan dan pengembangan perkebunan di wilayah kerja masing-masing serta mencari alternatif pemecahannya;
k) Mengumpulkan dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayanan dan pengembangan perbenihan pertanian dan perkebunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; l)
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas;
m) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. 1.3. Struktur Organisasi Dinas Bagan struktur organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Tahun 2016 digambarkan sebagai berikut : KEPALA DINAS SEKRETARIS KJF
SUBAG KEUANGAN
KABID TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA
KABID PERKEBUNAN
SUBAG PENY. PROGRAM
KABID P L A PERTANIAN
SUBAG KEPEGAWAIAN
KABID SAPROTAN & P2HP
KASIE PROD. TANAMAN PANGAN
KASIE PENG. PERKEBUNAN
KASIE PLA PERKEBUNAN
KASIE SAPROTAN P2HP
KASIE PROD. HORTI
KASIE PROD. PERKEBUNAN
KASIE PLA TPH
KASIE PERBENIHAN TP
UPTD
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 1.4. Aspek Strategis Dinas Aspek strategis yang dilaksanan Dinas sebagai berikut: a) Mengembangkan usahatani yang produktif, efisien dan lestari. b) Mengembangkan komoditas unggulan daerah berbasis kawasan. c) Memediasi petani dan pelaku usaha investasi bidang pertanian. d) Memfasilitasi
prasarana
dan
sarana
peningkatan
produksi,
pengolahan dan pemasaran hasil. Sasaran strategis sebagai berikut: a) Meningkatnya produksi padi rata rata 10% per tahun b) Meningkatnya produksi jagung rata rata 10% per tahun c) Meningkatnya produksi kakao rata rata 10% per tahun 1.5. Sistematika Penyajian Dokumen
LAKIP
Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan
Kabupaten
Boalemo Tahun 2016 melaporkan pencapaian kinerja selama Tahun 2016. Capaian kinerja 2016 ini diukur dan dinilai berdasarkan Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap perjanjian rencana kinerja Tahun 2016 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian LAKIP Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo sebagai berikut ini: PENDAHULUAN
BAB I
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Penjanjian/Penetapan Tahun 2012-2017 KinerjaTahun 2015
BAB II
AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III
PENUTUP
BAB IV
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(SAKIP),
perencanaan kinerja (PK) merupakan suatu kesepakatan kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah, sekaligus sebagai pimpinan suatu unit/organisasi kepada atasan langsung. Dalam dokumen PK, juga menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi
pemerintah/unit
kerja
dalam
satu
tahun
tertentu
dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Sebagai langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah, maka dokumen PK yang memuat pernyataan komitmen serta janji dalam mencapai target kinerja tertentu harus jelas dan sinergis, serta selaras antara visi dan misi dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Pada prinsipnya, setiap SKPD seharusnya mempunyai barometer untuk menilai sampai sejauh mana roda organisasi berjalan dengan baik atau tidak, apa hambatan dan tantangan serta tujuan yang belum tercapai. Para pegawai/staf juga mempunyai peranan yang sama dalam memajukan dan menjalankan roda organisasi tersebut, sehingga kualitas kinerja pegawai adalah merupakan suatu yang mutlak demi maksimalnya pelayanan (client service), baik internal maupun secara eksternal. Kualitas keterampilam (skill) pegawai/staf selaku pelaksana tugas dan karya tentunya harus dimulai dari diri sendiri yang bertekad untuk meningkatkan kualitas pribadi dalam menunjang tugas pokok dan fungsi masing-masing (SDM). Perjanjian kinerja menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boalemo dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan umum disusunnya Perjanjian Kinerja yaitu: intensifikasi pencegahan korupsi, peningkatan kualitas pelayanan publik; percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Namun demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama
organisasi,
yaitu
program-program
yang
dapat
menggambarkan
keberadaan organisasi serta menggambarkan isu strategik yang sedang dihadapi organisasi.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Dokumen PK Tahun 2016 disusun berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah, sehingga istilah PK masih menggunakan istilah Penetapan
Kinerja.
Adapun
Penetapan
Kinerja
Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan Kabupaten Boalemo Tahun 2016 sebagai berikut: 1) Visi Mengacu pada visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2012–2017 yang
menjadi
“MEWUJUDKAN
Visi
Pemerintah
BOALEMO
Daerah
SEBAGAI
Kabupaten
KABUPATEN
Boalemo
yaitu:
PRODUKTIF
DAN
MANDIRI” dengan Misi “Membangun Masyarakat Boalemo yang Cerdas, Berkualitas dan Sejahtera”, maka visi dan misi tersebut menjadi arah penentu kebijaksanaan pemerintah daerah, sehingga Dinas Pertanian dan Perkebunan menetapkan visinya yang mengacu pada kebijakan yang tertuang dalam visi dan misi Pemerintah Kabupaten Boalemo. Berdasarkan hal tersebut, maka visi Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Boalemo
sebagai berikut : “ TERWUJUDNYA PERTANIAN YANG PRODUKTIF MENUJU KEMANDIRIAN PETANI” Penjabaran dari visi ini diuraikan sebagai berikut: Pertanian adalah rangkaian kegiatan usaha budidaya tanaman (sistem) yang dimulai dari hulu sampai hilir dalam upaya pembudidayaan tanaman (segala hal yang bertalian dengan tanam-menanam), proses produksi dan pengolahan hasil produksinya. Produktif adalah usaha pertanian yang mampu mendatangkan atau memberi hasil dan manfaat dalam jumlah besar serta menguntungkan bagi petani. Mandiri adalah suatu kondisi dimana petani mampu memenuhi kebutuhannya, mampu mengambil keputusan dan tindakan dalam penanganan masalahnya, mampu merespon dan berkontribusi terhadap upaya pembangunan pertanian dan tantangan zaman secara otonom dengan mengandalkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. Petani adalah orang atau penduduk yang bermata pencaharian di sektor pertanian.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 2) Misi Visi
Misi usaha tani yang produktif, efisien dan lestari melalui inovasi penerapan Teknologi, peningkatan sumber daya petani dan daya saing 2. Mengembangkan komoditas unggulan daerah berbasis kawasan untuk kesejahteraan dan peningkatan perekonomian daerah 3. Memediasi petani dan pelaku usaha investasi bidang pertanian dalam upaya penerapan teknologi dan pengembangan Agribisnis 4. Memfasilitasi sarana prasarana peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran hasil
1. Mengembangkan
Terwujudnya Pertanian yang Produktif menuju Kemandirian Petani
3) Tujuan Misi
Tujuan produksi pertanian tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan untuk meningkatakan ketahanan pangan masyarakat serta peningkatan pendapatan petani Meningkatkan produksi Komoditas unggulan daerah melalui penyediaan sarana dan prasarana pendukung guna meningkatan perekonomian dan kemandirian. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya Pertanian dengan teknologi budidaya petanian yang memperhatikan kaidah konservasi dan kelestarian lingkungan Mengembangkan kawasan agribisnis dan agroindustri pedesaan melalui pembinaan dan pelayanan penyediaan teknologi berbasis sumber daya lokal.
1. Mengembangkan usaha tani yang Meningkatkan produktif, efisien dan lestari melalui inovasi penerapan teknologi, peningkatan sumber daya petani dan daya saing 2. Mengembangkan komoditas unggulan daerah berbasis kawasan untuk kesejahteraan dan peningkatan perekonomian daerah 3. Memediasi petani dan pelaku usaha investasi bidang pertanian dalam upaya penerapan teknologi dan pengembangan Agribisnis 4. Memfasilitasi sarana dan prasarana peningkatan produksi, pengolahan dan pemasaran hasil
4) Sasaran Tujuan Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan untuk meningkatakan ketahanan pangan masyarakat serta peningkatan pendapatan petani Meningkatkan produksi Komoditas unggulan daerah melalui penyediaan sarana dan prasarana pendukung guna meningkatan perekonomian dan kemandirian.
Sasaran Meningkatnya produksi dan pProduktifitas pertanian tanaman pangan. Meningkatnya produksi dan produktifitas pertanian tanaman holtikultura Meningkatnya produksi dan produktifitas tanaman perkebunan Meningkatnya pendapatan petani
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Tujuan Mengembangkan kawasan agribisnis dan agroindustri pedesaan melalui pembinaan dan pelayanan penyediaan teknologi berbasis sumber daya lokal.
Sasaran Meningkatnya konstribusi sector pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
5) Indikator Kinerja Sasaran Sasaran Meningkatkan produksi dan Produktifitas pertanian tanaman pangan.
Meningkatkan produksi dan Produktifitas pertanian tanaman holtikultura
Meningkatkan Produktifitas perkebunan
produksi dan tanaman
Meningkatnya pendapatan petani Meningkatnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
Indikator Kinerja Jumlah produksi tanaman pangan: Padi Jagung - Jumlah produktifitas tanama pangan: Padi Jagung - Jumlah produksi tanaman hortikultura: Cabai Tomat - Jumlah produktifitas tanaman hortikultura: Cabai Tomat - Jumlah produksi tanaman perkebunan: Kakao Kelapa - Jumlah produktifitas tanaman perkebunan: Kakao Kelapa - Nilai Tukar Petani - Persentase kostribusi sektor pertanian terhadap PDRB kabupaten -
6) Indikator Kinerja Utama Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Pemerintah Kabupaten Boalemo juga melakukan reviuw terhadap Indikator Kinerja Utama, baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo Tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pertanian dan Perkebunan dan Perkebunan Kabupaten Boalemo Tahun 2016 No
Sasaran Strategis
1
Meningkatkan produksi dan Produktifitas pertanian tanaman pangan.
Indikator Kinerja Utama 1.1 Jumlah produksi tanaman pangan: Padi Jagung
1.2
2
Meningkatkan produksi dan Produktifitas pertanian tanaman holtikultura
2.1
2.2
3
Meningkatkan produksi dan Produktifitas tanaman perkebunan
3.1
Jumlah produktifitas tanaman pangan: Padi Jagung
Jumlah produksi tanaman hortikultura: Cabai Tomat Jumlah produktifitas tanaman hortikultura: Cabai Tomat Jumlah produksi tanaman perkebunan: Kakao Kelapa
Program 1.1.1
Peningkatan Ketahanan Pangan
1.1.2
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
1.2.1
Peningkatan Ketahanan Pangan
1.2.2
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
2.1.1
Kegiatan 1.1.1.1 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian 1.1.1.2 Pengembangan Perbenihan/ Perbibitan 1.1.2.1 Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebuna n modern bercocok tanam
1.2.1.1 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian 1.2.1.2 Pengembangan Perbenihan/ Perbibitan 1.2.2.1 Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebuna n modern bercocok tanam 2.1.1.1 Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
2.2.1
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
2.2.1.1 Pengembangan Perbenihan/ Perbibitan
3.1.1
Peningkatan Kesejahteraan Petani
3.1.2
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
3.1.1.1 Peningkatan Sistem Insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani 3.1.2.1 Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan tepat guna
3.1.3
Peningkatan
3.1.3.1 Pengembangan bibit
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
3.2
Jumlah produktifitas tanaman perkebunan: Kakao Kelapa
3.2.1
3.2.2
3.2.3
4
Meningkatnya pendapatan petani
4.1
Nilai Tukar Petani (NTP)
4.1.1
5
Meningkatnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
5.1
Persentase kostribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten
5.1.2
Produksi Pertanian/ Perkebunan Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
Peningkatan Kesejahteraan Petani
unggul pertanian/ perkebunan 3.2.1.1 Peningkatan Sistem Insentif dan disinsentif bagi petani/ kelompok tani 3.2.2.1 Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan tepat guna 3.2.3.1 Pengembangan bibit unggul pertanian/ perkebunan 5.1.1.1 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan hasil pertanian 5.1.2.1 Peningkatan sistem insentif dan disnisentif bagi petani/ kelompok tani
7) Perjanjian Kinerja Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen untuk melaporkan capaian kinerja, dan menilai keberhasilan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo Tahun 2016. Dalam dokumen perjanjian kinerja Tahun 2016 tersebut diuraikan sasaran-sasaran dalam Renstra yang diprioritaskan untuk dicapai, indikator kinerja yang digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran beserta target yang harus dicapai Tahun 2016, programprogram, dan anggaran yang disediakan untuk mendukung pencapaian masing-masing sasaran, yang selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.2
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016 No 1.
2
3
4 5
Sasaran Strategis Meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian tanaman pangan.
Meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian tanaman holtikultura.
Meningkatkan produksi dan produktifitas tanaman perkebunan
Meningkatnya pendapatan petani Meningkatnya konstribusi sector pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
Indikator Kinerja Jumlah produksi tanaman pangan: Padi Jagung Jumlah produktifitas tanama pangan: Padi Jagung Jumlah produksi tanaman hortikultura: Cabai Tomat Jumlah produktifitas tanaman hortikultura: Cabai Tomat Jumlah produksi tanaman perkebunan: Kakao Kelapa Jumlah produktifitas tanaman perkebunan: Kakao Kelapa Nilai Tukar Petani Persentase kostribusi sektor pertanian terhadap PDRB kabupaten
Target 53.050,00 Ton 194.970,00 Ton
54,50 kw/ha 50,07 kw/ha
4.155,35 Ton 393,08 Ton
6,60 kw/Ha 8,25 kw/Ha
1.050 Ton 7.850 Ton
6,50 kw/Ha 15 kw/Ha 104% 50%
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA a.
Pengukuan Kinerja Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Boalemo diukur dengan membandingkan antara target dan capaian indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk Tahun 2016 oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo pada Tahun 2016 mendasarkan pada format Pengukuran Kinerja sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo Tahun 2016 dengan realisasinya. Guna mempermudah interpretasi atas pencapaian indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo tersebut digunakan
skala nilai peringkat kinerja yang mengacu pada formulir Tabel
VII-C dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomot 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Tabel 3.1). Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
1.
Interval Nilai Realisasi Kinerja ≥ 91
Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Sangat Tinggi
2.
76 - 90
Tinggi
3.
66 - 75
Sedang
4.
51 - 65
Rendah
5.
≤ 50
Sangat Rendah
Nomor
Sumber : Permendagri 54 Tahun 2010
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
1
Adapun tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo pada Tahun 2016 berdasarkan hasil pengukurannya (Tabel 3.2) tergolong sangat tinggi (220,72%). Tabel 3.2 Capaian Realisasi Terhadap Target Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Tahun 2016 No 1.
2.
3.
4. 5.
Sasaran Strategis Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan.
Meningkatkan produksi pertanian tanaman holtikultura.
Meningkatkan produksi pertanian tanaman Perkebunan.
Meningkatnya pendapatan petani Meningkatnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
Indikator Kinerja Jumlah produksi Tanaman Pangan: Padi Jagung Jumlah produtifitas Tanaman Pangan : Padi Jagung Jumlah produksi Tanaman Hortikultura : Cabai Tomat
Target
Realisasi
53.050,00 Ton 194.970,00 Ton
55.583,96 Ton 151.260,31 Ton
104,8% 77,6%
54,50 Ton/Ha 50,07 Ton/Ha
55,80 kw/Ha 51,10 kw/Ha
102,4% 102,1%
4.155,35 Ton 393,08 Ton
24.738,00 Ton 6.604,00 Ton
595,3% 1.680,1%
6,60 Ton/Ha 8,25 Ton/Ha
12,13 kw/Ha 31,15 kw/Ha
183,8% 377,6%
1.041,29 Ton 8.399,95 Ton
1.050,00 Ton 7.850,00 Ton
110,3% 85,4%
6,50 kw/Ha 15 kw/Ha 104
6,98 kw/Ha 10,80 kw/Ha 105,95
107,4% 72,0% 101,9
50%
51%
102%
Jumlah produktifitas Tanaman Hortikultura : Cabai Tomat Jumlah produksi Tanaman Perkebunan : Kakao Kelapa Jumlah produktifitas Tanaman Perkebunan : Kakao Kelapa Nilai Tukar Petani Persentase kontribusi sekor pertanian terhadap PDRB Kab. Boalemo
Rata-Rata Capaian
% Capaian
220,72%
Keterangan: na = belum ada data
b.
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan hasil pengukuran kinerja di atas, dilakukan evaluasi dan
analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih detail dan transparan terkait penyebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang telah ditargetkan. Adapun evaluasi dan analisis tingkat pencapaian kinerja dari 5 (lima) sasaran strategis Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo pada Tahun 2016 tersebut adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 1. Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan Hasil pengukuran sasaran meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan menunjukan bahwa rata-rata realisasi capaian sebesar 96,73%
atau
termasuk
kategori
sangat
tinggi.
Adapun
hasil
pengukuran capaian sasaran strategis 3 disajikan pada table 3.3.: Tabel 3.3 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1 No
Indikator
1
Jumlah produksi Tanaman Pangan: Padi Jagung Jumlah produtifitas Tanaman Pangan : Padi Jagung
2
Realisasi 2015
Target
Tahun 2016 Realisasi
% Capaian
49.513,11 Ton 146.353,40 Ton
53.050,00 Ton 194.970,00 Ton
55.583,96 Ton 151.260,31 Ton
104,8% 77,6%
51,95 Ton/Ha 50,08 Ton/ Ha
54,50 Ton/Ha 50,07 Ton/Ha
55,80 kw/Ha 51,10 kw/Ha
102,4% 102,1%
Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: 1) Jumlah produksi Tanaman Pangan Capaian kinerja sasaran 1 untuk meningkatkan produksi tanaman Pangan khususnya Padi telah memenuhi target, dengan persentasinya mencapai 104,8% (55.583,96 ton dari target 53.050,00 Ton). Keberhasilan ini dipengaruhi oleh adanya Program Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedele (UPSUS PAJALE) yang dicanangkan sejak tahun 2015. Disamping itu, kesadaran petani dalam menggunakan benih unggul dan penerapan teknik budidaya sesuai rekomendasi anjuran terus meningkat. Hal ini dibuktikan diantaranya dengan serapan alokasi benih dan pupuk yang melampaui alokasi untuk Kabupaten Boalemo. Sementara itu, untuk komoditas Jagung mencapai 77,6%. Hal ini disebabkan karena realisasi penyaluran bantuan benih jagung dari total lahan seluas 19.500 Ha (alokasi CP/CL Jagung Kabupaten Boalemo) yang terealisasi hanya seluas 10.343,75 Ha (realisasi hanya 53,04%). Penyebab utamanya adalah adanya kebijakan pemangkasan anggaran dan perubahan varietas yang disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Selain itu, pada pelaksanaan teknis di lapangan waktu penyaluran benih yang telah melewati musim tanam, sehingga halhal tersebut secara langsung akan mempengaruhi luas tanam yang pada akhirnya memperngaruhi luas panen.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 2) Jumlah produktifitas Tanaman Pangan Ternyata
tidak
berpengaruh
tercapainya
pada
jumlah
target
produksi,
produktifitas
secara
tanaman
langsung
pangan.
tidak
Hal
ini
ditunjukkan oleh jumlah produktifitas padi justru meningkat sebesar 102,4%. Sementara jagung mencapai 102,1%. Hal ini karena penggunaan benih unggul bantuan pemerintah dan pupuk bersubsidi mencapai target serta ditunjang oleh penerapan teknologi ditingkat kelompok tani sesuai dengan rekomendasi anjuran, serta ditunjang dengan perbaikan prasarana dan sarana pertanian. Berdasarkan hasil capaian kinerja sub sektor tanaman pangan, maka kinerja ini melampui target dari Indikator kinerja dalam RPJMD Kabupaten Boalemo tahun 2012-2017 yaitu untuk komoditas Padi dari target RPJMD sebesar 54,50 kw/Ha realisasi tahun 2016 sebesar 55,80 kw/Ha atau 102,4%, sementara untuk komoditas jagung dengan target produktifitasnya 50,75 kw/Ha (target RPJMD), terealisasi di tahun 2016 sebesar 51,10 kw/Ha dengan persentase sebesar 102,1%. Apabila dilihat dari perkembangannya capaian masing-masing indikator kinerja sasaran dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.4 Capaian Indikator Sasaran Strategis 1 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2012-2017 No
Indikator
1
Jumlah produksi Tanaman Pangan: Padi Jagung Jumlah produtifitas Tanaman Pangan : Padi Jagung
2
Realisasi 2015
Realisasi 2016
Target 2017
49.513,11 Ton 146.353,40 Ton
55.583,96 Ton 151.260,31 Ton
69.328,00 Ton 323.057,00 Ton
51,95 Ton/Ha 50,08 Ton/ Ha
55,80 kw/Ha 51,10 kw/Ha
54,50 kw/Ha 50,75 kw/Ha
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah:
Keberhasilan pencapainya sasaran -
Adanya kebijakan Program Upaya Khusus Padi, Jagung dan Kedelai (UPSUS PAJALE)
-
Meningkatnya penggunaan varietas unggul/sesuai rekomendasi anjuran
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
-
Prasarana dan Sarana pendukung seperti jaringan irigasi tersier, embung, dam parit semakin bertambah.
-
Pemanfaatan alat mesin pertanian dalam kegiatan budidaya semakin meningkat
Penerapan teknologi budidaya ditingkat petani
Hambatan/masalah: -
Adanya kebijakan pemangkasan anggaran yang berdampak pada penurunan luas tanam dan luas panen
-
Anomali dan perubahan iklim yang mempengaruhi meningkatnya populasi hama, banjir dan kekeringan serta iklim mikro pertanaman.
Strategi pemecahan masalah: -
Penyediaan anggaran pendamping yang bersumber dari APBD Provinsi dan Kabupaten serta sumber-sumber lain yang terkait.
-
Menyediakan prasarana dan sarana pertanian sebagai antisipasi anomali dan perubahan iklim diantaranya pembangunan embung, dam parit, jalan usaha tani, jaringan irigasi serta sarana produksi (benih, pupuk dan pestisida).
-
Penerapan kalender tanam yang dipaduserasikan dengan kearifan lokal setempat (Panggoba).
-
Penanganan pasca panen untuk mengurangi kehilangan hasil panen melalui penyediaan alat mesin pasca panen berupa Corn Combine, Combine Harvester, Corn Sheller, PMG (Power Threser Multiguna), RMU (Rice Milling Unit).
2. Meningkatkan produksi pertanian tanaman hortikultura Sasaran strategis 2 ini merupakan salah satu upaya pencapaian misi ke dua yaitu”Mengembangkan komoditas unggulan daerah berbasis kawasan untuk kesejahteraan dan peningkatan perekonomian daerah”. Pencapaian misi ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo. Untuk mengukur sasaran ke-2 (dua) tersebut ada 2 (dua) indikator sasaran dan rata-rata capaian kinerja sasarannya kategori predikat Sangat tinggi (≥ 91%). Hasil pengukuran sasaran Meningkatkan produksi tanaman hortikultura disajikan pada Tabel 3.5.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
1
Tabel 3.5 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2 No
Indikator
1.
Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura : Cabai Tomat Jumlah Produktifitas Tanaman Hortikultura : Cabai Tomat
2.
Realisasi 2015
Tahun 2016 Realisasi
Target
Capaian
4.719,83 Ton 1.918,00 Ton
4.155,35 Ton 393,08 Ton
24.738,00 Ton 6.604,00 Ton
595,3% 1.680,1%
47,20 kw/Ha 299,69 kw/Ha
6,60 kw/Ha 8,25 kw/Ha
12,13 kw/Ha 31,15 kw/Ha
183,8% 377,6%
Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: 1) Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura Peningkatan produksi tanaman hortikultura khususnya komoditas Cabai telah melampaui dari target sebesar sebesar 595%. Demikian halnya untuk komoditas
Tomat
yang
persentasenya
mencapai
1.680,1%.
Hal
ini
dipengaruhi oleh animo petani untuk menanam kedua komoditas ini cukup tinggi yang disebabkan oleh tingginya harga kedua komoditas ini di pasaran serta ditunjang oleh iklim yang mendukung kegiatan budidaya hortikultura 2) Jumlah Produktifitas Tanaman Hortikultura Tingginya produksi cabe dan tomat dipengaruhi oleh meningkatnya luas tanam.
Tanaman
Tomat
dan
cabai
di
Kabupaten
Boalemo
belum
merupakan komoditas unggulan, namun produktifitas tanaman ini telah melampaui dari target capaian, dimana cabai dari 183,8%. Sementara untuk Tomat persentasenya 377,6% (Tabel 3.6). Kenaikan ini disebabkan oleh kesadaran petani dalam melakukan kegiatan penerapan teknologi budidaya sesuai rekomendasi anjuran. Tabel 3.6 Capaian indikator sasaran strategis 2 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2012-2017 No 1
2
Indikator Jumlah Produksi Tanaman Hortikultura : Cabai Tomat Jumlah Produktifitas Tanaman Hortikultura : Cabai Tomat
Realisasi 2015
Realisasi 2016
Target 2017
4.719,83 Ton 1.918,00 Ton
24.738,00 Ton 6.604,00 Ton
4.702,87 Ton 425.26 Ton
47,20 kw/Ha 299,69 kw/Ha
12,13 kw/Ha 31,15 kw/Ha
6,80 kw/Ha 8,50 kw/Ha
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah:
Keberhasilan pencapainya sasaran
-
Meningkatnya luas tanam
-
Permintaan harga pasar yang tinggi
-
Kesadaran akan penggunaan bibit/benih unggul semakin meningkat
-
Aplikasi GAP sudah sesuai anjuran teknologi
-
Iklim yang menunjang untuk kegiatan budidaya cabe dan tomat.
Hambatan/masalah: -
Harga Cabai dan tomat yang cenderung fluktuatif
-
Serangan hama dan penyakit
-
Akses pasar yang masih mengandalkan pedagang pengumpul
-
Belum berkembangannya penerapan pengolahan hasil oleh petani.
Strategi pemecahan masalah: -
Intervensi
pemerintah
dalam
menentukan
segmen
pasar yang
berpihak pada petani dan harga komoditas -
Penerapan GAP sistem budidaya cabe dan tomat
-
Penyedian prasarana dan sarana pengendalian hama dan penyakit
-
Pengembangan pusat informasi pasar
-
Penyediaan prasarana dan sarana serta pelatihan pengolahan hasil.
3. Meningkatkan produksi pertanian tanaman perkebunan Sasaran strategis 3 ini juga merupakan salah satu pendukung pencapaian misi ketiga yaitu: mengembangkan komoditas unggulan daerah berbasis kawasan untuk kesejahteraan dan peningkatan perekonomian daerah”. Hasil pengukuran sasaran ke-3 (tiga) tersebut ada 2 (dua) indikator kinerja sasaran menunjukkan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 93,78% atau sangat tinggi (Tabel 3.7). Tabel 3.7 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 3 No
Indikator
1
Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan: Kakao Kelapa Jumlah Produktifitas Tanaman Perkebunan: Kakao Kelapa
2
Realisasi 2015
Target
Tahun 2016 Realisasi
Capaian
1.041,29 Ton 8.399,95 Ton
1.050,00 Ton 7.850,00 Ton
1.157,86 Ton 6.703,00 Ton
110,3% 85,4%
6,50 kw/Ha 15 kw/Ha
6,50 kw/Ha 15,00 kw/Ha
6,98% 10,80%
107,4% 72,0%
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:
1) Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan Realisasi dari indikator kinerja jumlah produksi tanaman perkebunan khususnya komoditas Kakao mencapai 110,3%. Hal ini disebabkan oleh Program Gerakan Sejuta Kakao (GSK) yang dibuktikan dengan semakin meluasnya penggunaan bibit kakao sambung pucuk serta rehabilitasi tanaman kakao tua dan kegiatan intensifikasi ditingkat petani. Khusus untuk komoditas Kelapa, capaian produksi sebesar 85,4% dari target. Hal ini
disebabkan
oleh
banyaknya
tanaman
yang
sudah
tua
dengan
produktifitas yang mulai menurun.
2) Jumlah Produktifitas Tanaman Perkebunan Program Gerakan Sejuta Kakao melalui kegiatan rehabilitasi, intensifikasi dan ekstensifikasi melalui penggunaan bibit kakao sambung pucuk berpengaruh pada meningkatkan produktifitas tanaman kakao yang merupakan program unggulan Kabupaten Boalemo. Capaian indikator ini sebesar 107,3%. Sementara untuk kelapa baru mencapai 72,0% (Tabel 3.8). Hal ini sebagai dampak dari fenomena perubahan iklim dan terjadinya kemarau yang berkepanjangan dari akhir tahun 2015 sampai awal tahun 2016. Disamping produktifitas tanaman yang sudah menurun karena umur tanaman yang sudah tua. Tabel 3.8 Capaian Indikator Sasaran Strategis 3 terhadap Target Kinerja RPJMD tahun 2012-2017 No 1
2
Indikator Jumlah Produksi Tanaman Perkebunan: Kakao Kelapa Jumlah Produktifitas Tanaman Perkebunan: Kakao Kelapa
Realisasi 2015
Realisasi 2016
Target 2017
1.041,29 Ton 8.399,95 Ton
1.050,00 Ton 7.850,00 Ton
3.102 Ton 8.132 Ton
7,16 kw/ha 13,61 kw/ha
7,16 kw/ha 13,61 kw/ha
7,00 kw/ha 15,2 kw/ha
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah:
Keberhasilan pencapaian sasaran -
Adanya Program Gerakan Sejuta Kakao (GSK)
-
Meningkatnya luas areal tanaman kakao yang direhabilitasi dan peremajaan
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Penggunaan
-
prasarana
dan
sarana
produksi
pertanian
dalam
menunjang kegiatan GAP Kakao -
Peningkatan mutu intensifikasi kakao
-
Penggunaan bibit kakao sambung pucuk
Hambatan/masalah : -
Serangan hama kakao (PBK),
-
Kemampuan petani dalam melakukan pemangkasan, pemupukan dan pengendalian hama/penyakit masih rendah
-
Anomali
dan
perubahan
iklim
yang
sangat
mempengaruhi
perkembangan serta produksi kakao dan kelapa
Minimnya modal petani untuk pengembangan usaha
Strategi pemecahan masalah : -
Penyediaan bibit kakao sambung pucuk klon unggul
-
Penyediaan peralatan prasarana dan sarana panen dan pasca panen.
-
Bantuan
program
intensifikasi,
diversifikasi,
rehabilitasi
dan
peremajaan kakao dan kelapa. -
Bantuan bibit untuk perluasan areal kakao dan kelapa.
-
Pendampingan petani dalam upaya penerapan teknologi budidaya kakao dan kelapa
4. Meningkatnya pendapatan petani Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai tukar petani merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani. NTP merupakan indikator proxy kesejahteraan petani, NTP merupakan perbandingan antara Indeks harga yg diterima petani (It) dengan Indeks harga yg dibayar petani (Ib). Hasil pengukuran sasaran ke-4 (empat) tersebut menunjukkan capaian kinerja sasaran sebesar 101,9% atau sangat tinggi (Tabel 3.9). Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 4 No 1
Indikator Meningkatnya petani
pendapatan
Realisasi 2015 102%
Target 104%
Tahun 2016 Realisasi 105,95%
Capaian 101,9%
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: 1) Meningkatnya pendapatan petani Realisasi dari indikator kinerja meningkatnya pendapatan petani mencapai 105,95%. NTP secara dominan dipengaruhi oleh indeks harga tanaman pangan dan harga konsumsi rumah tangga. Kemerosotan nilai tukar petani dan produk pertanian pada umumnya juga terjadi karena penurunan harga komoditas yang diproduksi dan dijual petani, sementara harga barang industri yang dibeli petani meningkat. Disamping itu penurunan NTP lebih banyak terjadi karena menurunnya indeks harga yang diterima petani dari subsektor tanaman perdagangan rakyat. Capaian indikator kinerja sasaran disajikan pada Tabel 3.10. Tabel 3.10 Capaian Indikator Sasaran Strategis 4 terhadap Target Kinerja RPJMD Tahun 2012-2017 No 1
Indikator Meningkatnya pendapatan petani
Realisasi 2015 102,43%
Realisasi 2016 105,95%
Target 2017 104%
Hambatan/masalah: -
Harga sarana produksi yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, sementara harga produksi petani cenderung fluktuatif
-
Upah Tenaga kerja naik
-
Produksi tanaman pangan yang belum stabil dari target capaian
-
Tingginya resiko kegagalan dalam usaha pertanian
Strategi pemecahan masalah: -
Program Intensifikasi, Ekstensifikasi sebagai alternative upaya dalam pencapaian produksi dan produktifitas tanaman pangan yang berpengaruh pada NTP
-
Bantuan sarana produksi, prasarana dan sarana pertanian (alat dan mesin pertanian, irigasi, dan jalan usaha tani)
-
Kredit Modal kerja yang fleksibel dan mudah diakses oleh petani
5. Meningkatnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo. PDRB perkapita adalah nilai dari hasil pembagian PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, dalam arti bahwa semakin tinggi jumlah penduduk akan semakin kecil besaran PDRB perkapita daerah tersebut. Semakin tinggi PDRB perkapita suatu daerah, semakin baik tingkat
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 perekonomian daerah tersebut walaupun ukuran ini belum mencakup faktor kesenjangan pendapatan antar penduduk. Meskipun masih terdapat keterbatasan, indikator ini sudah cukup memadai untuk mengetahui tingkat perekonomian suatu daerah dalam lingkup makro, paling tidak sebagai acuan memantau kemampuan daerah dalam menghasilkan produk domestik barang dan jasa. Nilai tambah yang bisa diciptakan oleh penduduk Kabupaten Boalemo sebagai akibat adanya aktifitas produksi menurut harga berlaku, menunjukkan trend yang positif. Hasil pengukuran sasaran ke-5 (lima) menunjukkan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 102% atau sangat tinggi (Tabel 3.11). Tabel 3.11 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 5 No
Indikator
1
Meningkatnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
Realisasi 2015 55%
Target 50%
Tahun 2016 Realisasi Capaian 51% 102%
Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut: 1) Meningkatnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo Pembangunan
ekonomi
pada
hakekatnya
bertujuan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata. Masalah pertumbuhan ekonomi di suatu daerah tergantung kepada banyak faktor, salah satunya adalah kebijakan pemerintah itu sendiri. Kondisi ini harus dikenali dan diidentifikasi secara tepat supaya faktor tersebut dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat diukur dengan melihat PDRB dan laju pertumbuhannya atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi yang cepat akan berdampak terhadap ketimpangan dalam distribusi pendapatan. Apalagi dengan diberlakukannya UU RI No 32 dan 33 tahun 2004, peranan pemerintah daerah sangat
dominan
dalam
menentukan
kebijakan
didaerahnya,
sehingga
memungkinkan terjadi ketimpangan regional terjadi. Realisasi dari indikator kinerja
Meningkatnya
konstribusi
sektor
pertanian
Kabupaten Boalemo mencapai 51% (Tabel 3.12).
terhadap
PDRB
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Tabel 3.12 Capaian indikator sasaran strategis 5 terhadap target kinerja RPJMD tahun 2012-2017 No
Indikator
1
Meningkatnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
Hambatan/masalah: -
Realisasi 2015
Realisasi 2016
Target 2017
55%
51%
50%
Menurunnya hasil produksi tanaman pangan (Jagung dan Padi) sebagai akibat anomali iklim yang berkepanjangan
-
Daya beli masyarakat terhadap hasil produksi pertanian rendah sebagai akibat terjadinya lonjakan harga komoditas pertanian
Strategi pemecahan masalah: - Penyesuaian
waktu
tanam
berdasarkan
perkiraan
musim
dan
kesepakatan tanam - Menyeimbangkan produksi dengan kebutuhan c. Akuntabilitas Keuangan Dalam rangka untuk mencapai target kinerja sebanyak 5 sasaran strategis sebagaimana yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2016, maka besaran alokasi dan realisasi belanja untuk setiap sasaran strategis dapat dijelaskan sebagai berikut: Sasaran Strategis 1 : Meningkatkan produksi Pertanian Tanaman Pangan
dan
Produktifitas
Besaran alokasi untuk sasaran strategis 1 sebesar Rp. 8.954.535 dengan realisasi capaian belanja sebesar Rp. 8.654.489.000 atau 96,65%. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh akselesari pelaksanaan programprogram pemerintah yang berpihak kepada masyarakat terutama petani dan kelompok tani. Salah satu program itu adalah Program Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedele (UPSUS PAJALE) yang telah memberikan peningkatan yang cukup signifikan dalam upaya pencapaian produksi dan produktifitas tanaman pangan. Sasaran Strategis 2
: Meningkatkan produksi dan Pertanian Tanaman Hortikultura
Produktifitas
Alokasi untuk sasaran strategis 2 ini adalah Rp. 7.120.388.035 dengan realisasi sebesar Rp. 6.834.000.834 (95,98%). Persentase capaian ini
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 tidak terlepas dari minat masyarakat tani dalam merespon programprogram
pemerintah
dalam
mengembangkan
komoditas
unggulan
berbasis kawasan untuk kesejahteraan dan peningkatan perekonomian daerah. Sasaran Strategis 3
: Meningkatkan produksi dan Pertanian Tanaman Perkebunan
Produktifitas
Persentase capaian untuk sasaran strategis 3 sebesar 94% dari alokasi sebesar Rp. 2.603.697.500 dengan realiasasi Rp. 2.447.391.300. Alokasi anggaran untuk sasaran strategis ini terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya,
dikarenakan
sasaran
strategis
ini
menjadi
program
unggulan daerah yang dikemas dalam Program Gerakan Sejuta Kakao (GSK). Sasaran Strategis 4
: Meningkatnya pendapatan petani dan,
Sasaran Strategis 5
: Meningkatnya kontribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
Meningkatnya pendapatan
petani
dan
konstribusi
pertanian
sektor pertanian
terhadap PDRB sangat dipengaruhi oleh peningkatan produksi dan produktifitas sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Alokasi
anggaran
yang
dikucurkan
pada
kegiatan
intensifikasi,
ekstensifikasi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan telah memberikan konstribusi yang signifikan pada peningkatan produksi dan produktifitas tanaman dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani dan keluarganya. Adapun alokasi dan realisasi belanja untuk setiap Sasaran Strategis tahun 2016 dapat dilihat pada tebel 3.13.
1
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Tabel 3.13 Alokasi dan Realisasi Belanja untuk Setiap Sasaran Strategis Tahun 2016 No 1
2
Sasaran Meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan
Meningkatkan produksi pertanian tanaman hortikultura
Indikator Sasaran Jumlah produksi Tanaman Pangan : Padi Jagung Jumlah produktifitas Tanaman Pangan : Padi Jagung Jumlah produksi Tanaman Hortikultura: Cabai Tomat Jumlah produktifitas Tanaman Hortikultura : Cabai Tomat
Kinerja Target
53.050 Ton 194.970 Ton
Realisasi
55.583,96 Ton 151.260,31 Ton
Anggaran % Capaian
Pagu/Target (Rp)
Realisasi (Rp)
% Capaian
8.954.596.535
8.654.489.000
96,65
7.120.388.035
6.834.000.834
95,98
104,8% 77,6%
54,50 kw/Ha 50,07 kw/Ha
55,80 kw/Ha 51,10 kw/Ha ‘
102,4% 102,1%
4.155,35 Ton 393,08 Ton
24.738 Ton 6.604 Ton
595,3% 1680,1%
6,6 kw/Ha 8,25 kw/Ha
12,13 kw/Ha 31,15 kw/Ha
183,8% 377,6%
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
No 3
4 5
Sasaran Meningkatkan produksi pertanian tanaman perkebunan
Meningkatnya pendapatan petani Menimgkatnya konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Boalemo
Indikator Sasaran Jumlah produksi Tanaman Perkebunan: Kakao Kelapa Jumlah produktifitas Tanaman Perkebunan : Kakao Kelapa Nilai Tukar Petani Persentase konstribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kab. Boalemo
Kinerja Target
1.050 Ton 7.850 Ton
6,50 kw/Ha 15 kw/Ha 104% 50,00%
TOTAL
Realisasi
1.157,86 Ton 6.703,00 Ton
6,98 kw/Ha 10,80 kw/Ha 106% 51,00%
Anggaran % Capaian
Pagu/Target (Rp)
Realisasi (Rp)
% Capaian
2.603.697.500
2.447.391.300
94,00
18.678.682.070
17.935.881.134
96,02
110,3% 85,4%
107,4% 72,0% 101,88% 102,00%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 BAB IV PENUTUP a.
Kesimpulan Dari hasil uraian capaian kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Boalemo dapat disimpulkan beberapa hasil sebagai berikut: 1 Dari sisi pencapaian kinerja program dan kegiatan, mayoritas targettarget indikator capaian yang telah ditetapkan sudah dapat tercapai dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi. Beberapa target indikator capaian yang baru mencapai tingkat keberhasilan sedang sampai tinggi, umumnya disebabkan karena terjadi penurunan jumlah produksi (produksi jagung dan kelapa yang menurun) pada tahun 2016. 2 Dari sisi target dan realisasi keuangan juga menunjukan peningkatan dari tahun sebelumnya, dengan target dan capaian yang tidak terpaut jauh, dengan persentase rata-rata 95,54 % kategori sangat tinggi. Keberhasilan ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat tani dalam mendukung program-program pemerintah dalam upaya pencapaian dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. 3 Secara umum juga dapat diketahui dua faktor yang menjadi kunci keberhasilan pencapaian target-target sasaran. Kedua faktor tersebut adalah faktor eksternal dan faktor internal. 4 Faktor eksternal, terkait dengan beberapa permasalahan sebagai berikut: a)
Terjadinya anomali dan perubahan iklim sangat mempengaruhi jumlah produksi tanaman pertanian (jagung, kakao dan kelapa). Hal ini sangat berpengaruh pada luas panen, sehingga mempengaruhi jumlah produksi dan produktifitas tanaman tersebut.
b)
Adanya
serangan
hama
dan
penyakit
tanaman
yang
sangat
mempengaruhi produksi dan kehilangan hasil pertanian. c)
Adanya
kebijakan
pemangkasan
anggaran
(efisiensi)
terhadap
pembiyaan pengadaan benih dan bibit tanaman juga mempengaruhi luas tanam dan indeks pertanaman. 5 Faktor internal terkait dengan beberapa permasalahan sebagai berikut: a)
Terbatasnya pengetahuan petani dan petugas penyuluh lapangan dalam mengantisipasi kejadian anomali dan perubahan iklim.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 b)
Terbatasnya alokasi APBD Kabupaten Boalemo untuk penyediaan sarana produksi pertanian (saprotan) selama ini.
c)
Rendahnya kemampuan dan pemahaman pegawai di lingkungan Dinas
Pertanian
dan
Perkebunan
Kabupaten
Boalemo
dalam
melakukan tugas koordinasi pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program dan kegiatan selama ini. d)
Belum
terdapat
standardisasi
bahan-bahan/materi
yang
dipergunakan dalam melakukan asistensi, pemberian bimbingan teknis ataupun konsultasi petani oleh penyuluh lapangan. b.
Rekomendasi perbaikan Sebagai bagian dari upaya perbaikan secara berkelanjutan, dapat
diusulkan beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1 Memperkuat kompetensi SDM di lingkungan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo dalam melakukan tugas koordinasi pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program dan kegiatan. 2 Membuat
standarisasi
materi-materi
untuk
asistensi,
pemberian
bimbingan teknis ataupun konsultasi petani oleh penyuluh lapangan. 3 Merubah strategi untuk peningkatan kemampuan dan pemahaman pegawai di lingkungan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Boalemo dalam melakukan tugas koordinasi pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program dan kegiatan; 4 Menetapkan pilot project Bidang Unggulan di lingkungan Dinas Pertanian dan
Perkebunan
Kabupaten
Boalemo
yang
benar-benar
memiliki
komitmen yang kuat untuk mensukseskan program dan kegiatan unggulan daerah.
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 2. Daftar Prestasi yang Telah Diraih pada Tahun 2016 3. Daftar Nama Pejabat Struktural di Lingkungan Dinas Pertanian dan Perkebunan Tahun 2016
1
PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO Kinerja Laporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN Tahun 2016
Alamat: Jl. Balombo Desa Piloliyanga Kecamatan Tilamuta
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: NURDIN,SP,M.Si
Jabatan
: Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.
Boalemo Selanjutnya disebut pihak pertama Nama
: Drs. Rum Pagau
Jabatan
: Bupati Boalemo
Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua Pihak
pertama
berjanji
akan
mewujudkan
target
kinerja
yang
seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervise yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil
tindakan
yang
diperlukan
dalam
rangka
pemberian
penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua,
Pihak Pertama,
BUPATI BOALEMO
Kepala Dinas Pertanian & Perkebunan
Drs. RUM PAGAU
NURDIN, SP.M.S.i NIP. 19800419 200501 1 003
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN NO 1.
2
3
4 5
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatkan produksi dan - Jumlah produksi Produktifitas pertanian tanaman pangan: tanaman pangan. Padi Jagung - Jumlah produktifitas tanama pangan: Padi Jagung Meningkatkan produksi dan - Jumlah produksi Produktifitas pertanian tanaman hortikultura: tanaman holtikultura. Cabai Tomat - Jumlah produktifitas tanaman hortikultura: Cabai Tomat Meningkatkan produksi dan - Jumlah produksi Produktifitas tanaman tanaman perkebunan: perkebunan Kakao Kelapa - Jumlah produktifitas tanaman perkebunan: Kakao Kelapa Meningkatnya pendapatan - Nilai Tukar Petani petani Meningkatnya konstribusi - prosentase kostribusi sector pertanian terhadap sector pertanian PDRB Kabupaten Boalemo terhadap PDRB kabupaten
TARGET 57.050 Ton 194.970 Ton
54,50 kw/ha 50,07 kw/ha
4.155,35 Ton 393,08 Ton
6,60 kw/Ha 8,25 kw/Ha
1.050 Ton 7.850 Ton
6,50 Ton 15 Ton 104 50 %
Pihak Kedua, BUPATI BOALEMO
Pihak Pertama, Kepala Dinas Pertanian & Perkebunan
Drs. RUM PAGAU
NURDIN, SP.M.S.i NIP. 19800419 200501 1 003
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 4. Daftar Prestasi yang Telah Diraih pada Tahun 2016 No 1
Nama Prestasi/Penghargaan Juara I LAKIP Terbaik Tahun 2015 (nilai BB)
Tingkat/ Level Kabupaten Boalemo
Institusi Pemberi Penghargaan Bupati Boalemo
2
Juara I Mantri Tani a.n Eni Masruroh, SP
Nasional
Ditjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI
3
Juara II Lomba Biji Kakao Berkualitas: Kelompok Tani Karya Tani a.n Musa Umar
Nasional
Ditjen Perkebunan Kementrian Pertanian RI dan Dewan Kakao Nasional
4
Juara II Lomba Biji Kakao Berkualitas: Kelompok Tani Karya Selatan II a.n Ambo Ajeng
Nasional
Ditjen Perkebunan Kementrian Pertanian RI dan Dewan Kakao Nasional
5
Juara Kelompok Tani Perkebunan Tebu Terbaik oleh Kelompok Tani KPTR Wonggahu Kecamatan Paguyaman a.n Mahmud Ibrahim
Nasional
Ditjen Perkebunan Kementrian Pertanian RI
6
Juara II Lomba Kendaraan Hias dalam Rangka HUT Kabupaten Boalemo ke-17 tahun 2016
Kabupaten Boalemo
Pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo
Dokumentasi
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 5. Daftar Nama Pejabat Struktural di Lingkungan Dinas Pertanian dan Perkebunan Tahun 2016 Nurdin, SP, M.Si Kepala Dinas Ir. Joni Malabali Sekretaris Dinas
Hermanto Payuyu, STP Kasubag Penyu. Program
Lola Musa Kasubag Kepegawaian
Ervina Napu, SE Kasubag Keuangan
Hanriyadi, STP Kepala Bidang Perkebunan
Ir. Rosman Mantu Kepala Bidang Tanaman Pangan & Hortikultura
Dewi R. Ilyas, SP Kepala Bidang Pengelolaan Lahan & Air (PLA)
Mokadir Ohorela, SP Kasie Produksi Perkebunan
Nunung Wijayanti, SP Kasie Produksi Tanaman Pangan (TPH)
Sarinda Igirisa, SP Kasie PLA TPH
J. Dj. Pangkey, SP, M.Si Kasie Pengembangan Perkebunan
I. Hambali, STP, M.Si Kasie Produksi Tanaman Horikultura
Jantje Moningka Kasie PLA Perkebunan
Hendra Abdullah, SP, MM Kepala Bidang P2HP
Sumitro Nusi, SP Kasie Perbenihan dan Perlintan
Kurniati, SP Kasie Saprotan dan P2HP
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016
1