LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2013
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA BANDUNG Jl. Cianjur no. 34 Bandung
RENCANA KERJA BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2013
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA BANDUNG Jl. Cianjur no. 34 Bandung
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang
berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Pelaksanaan lebih lanjut mengenai Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah dimaksud
diatur
melalui
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan
kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.
Untuk mencapai akuntabilitas kinerja yang diharapkan, Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung dituntut selalu melakukan pembenahan
kinerja.
Pembenahan
kinerja
diharapkan
mampu
meningkatkan peran serta fungsi BPPT sebagai sub sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat.
Pendahuluan
I.1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung,
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, tetapi juga memperhatikan
korelasinya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan provinsi dan nasional.
Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel
merupakan harapan semua pihak. Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah diterbitkan sejalan dengan pelaksanaan UndangUndang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam salah satu pasal dalam Undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas
proporsionalitas
dan
profesionalitas
serta
akuntabilitas.
Azas
akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara negara harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pendahuluan
I.2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Sehubungan dengan hal tersebut Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai alat untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Bandung dalam mencapai misi dan tujuan
organisasi yang dicerminkan melalui realisasi pencapaian target indikator kinerja utama dan sasaran. 1.2.
GAMBARAN UMUM ORGANISASI Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung
merupakan lembaga yang memegang peranan dan fungsi strategis di bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu Kota Bandung, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun
2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis
Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah keduakalinya melalui Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2013.
Berdasarkan Peraturan Daerah dimaksud, tugas pokok Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu adalah melaksanakan koordinasi dan
menyelenggaraakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.
Pendahuluan
I.3
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di
atas Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan program ;
b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan; c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan; d. Pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan; e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan; f. Pelaksanaan pelayanan teknis administratif badan; dan g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dipimpin oleh seorang
Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun
2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis
Daerah Kota Bandung sebagaimana telah diubah keduakalinya melalui Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2013, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu terdiri atas : a. Kepala Badan
b. Kepala Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan dan Program; Pendahuluan
I.4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
c.
3) Sub Bagian Informasi dan Pelayanan Pengaduan.
Bidang Perizinan I.
d. Bidang Perizinan II.
e. Bidang Perizinan III. f.
Bidang Perizinan IV.
g. Kelompok Jabatan Fungsional. h. Tim Teknis
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA BANDUNG KEPALA BADAN
KABAG TU SUBBAG KEUANGAN & PROGRAM
SUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN
BIDANG PERIZINAN II
BIDANG PERIZINAN I
baik
BIDANG PERIZINAN III
SUBBAG INFORMASI DAN PELAYANAN PENGADUAAN BIDANG PERIZINAN IV
Pelayanan perizinan pada BPPT adalah pelayanan administrasi
pelayanan
pemberian
perizinan
baru,
perubahan
perizinan,
perpanjangan/her registrasi/daftar ulang perizinan dan pemberian salinan
perizinan dalam bidang penanaman modal, perdagangan, industri,
kebudayaan dan pariwisata, penataan ruang, bangunan, konstruksi, Pendahuluan
I.5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
pertanahan, bina marga, sumber daya air, lingkungan hidup, komunikasi dan informasi serta perhubungan.
Pelayanan perizinan dimaksud terdiri dari empat bidang, sebagai berikut : 1) Bidang perizinan I meliputi 9 jenis izin : 1.
Izin Gangguan (HO)/Izin Tempat Usaha;
3.
Izin Usaha Perdagangan (SIUP);
2. 4. 5. 6.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP); Tanda Daftar Gudang (TDG); Tanda Daftar Industri (TDI);
Izin Usaha Industri (IUI); dan
7.
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK).
1.
Izin Lokasi; dan
2) Bidang perizinan II meliputi 2 jenis izin: 2.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
3) Bidang perizinan III meliputi 14 jenis izin : 1.
Izin
2.
Izin Pembuatan Jalan Masuk Pekarangan;
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pemancangan
Tiang
Pancang
Penyeberangan Orang (JPO) dan sejenisnya;
Reklame,
Jembatan
Izin Pembuatan Jalan Masuk di dalam Kompleks Perumahan, Pertokoan dan sejenisnya.
Izin Penutupan/Penggunaan Trotoar, Berm dan Saluran; Izin Pematangan Lahan/Tanah;
Izin Pengelolaan Air Bawah Tanah;
Izin Penggalian Ruang Milik Jalan (Rumija); Izin Pengambilan Air Permukaan;
Izin Pembuangan Air Buangan ke Sumber Air;
10. Izin Perubahan Alur, Bentuk, Dimensi dan Kemiringan Dasar Saluran/Sungai;
Pendahuluan
I.6
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
11. Izin Perubahan atau Pembuatan Bangunan dan Jaringan Pengairan serta Perkuatan Tanggul yang dibangun oleh Masyarakat;
12. Izin Pembangunan Lintasan yang berada di bawah/diatasnya;
13. Izin Pemanfaatan Bangunan Pengairan dan Lahan pada daerah Sempadan dan Saluran/Sungai; dan
14. Izin Pemanfaatan Lahan Mata Air dan Lahan Pengairan lainnya.
4) Bidang perizinan IV meliputi 5 jenis izin : 1. Izin Trayek;
2. Izin Pengelolaan Tempat Parkir; 3. Izin Jasa Titipan;
4. Izin Usaha Angkutan; dan
5. Izin Penyelenggaraan Reklame. 1.3.
LANDASAN HUKUM Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Badan
Pelayanan
Perizinan
Terpadu Kota Bandung Tahun 2013 disusun dengan memperhatikan :
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
c.
2005;
Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004
tentang
Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
Pendahuluan
I.7
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
e. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan f.
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
g. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal;
h. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja i. j.
Instansi Pemerintah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah;
k. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja l.
Instansi Pemerintah;
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;
m. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kota
Pendahuluan
I.8
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Bandung sebagaimana telah diubah keduakalinya dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2013;
n. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2011 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) o.
Tahun 2009-2013;
Peraturan Walikota Bandung Nomor 300 Tahun 2013 tentang Rincian
Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung; dan
p. Keputusan Walikota Bandung Nomor 050/Kep.090-Bappeda/2013 tentang Pengesahan Rencana Strategis SKPD.
1.4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Laporan Akuntabilitas Kinerja BPPT Kota
Bandung Tahun 2013 adalah sebagai berikut :
1. 2. 3. 4. 5.
Dokumen penetapan kinerja Tahun 2013;
Tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan yang tercantum dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2013; Pencapaian tujuan dan sasaran;
Realisasi pencapaian Indikator Kinerja Utama;
Perbandingan capaian indikator kinerja lima tahun berjalan dengan target kinerja (lima) tahunan yang direncanakan.
Pendahuluan
I.9
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
1.5. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan
Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Bandung Tahun 2013 disusun dengan memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan penyajian sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
Memuat latar belakang dan landasan hukum penyusunan serta
gambaran umum Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung. BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Berisi gambaran singkat mengenai Rencana Strategis, Rencana Kinerja, Rencana Anggaran dan Perjanjian Kinerja Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung Tahun 2013.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Berisi uraian mengenai pencapaian sasaran-sasaran Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Bandung Tahun
BAB IV
2013.
PENUTUP
Pendahuluan
I.10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan
tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman
Umum
Penetapan
Indikator
Kinerja
Utama
di
Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.
Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing Satuan Kerja Perangkat
Daerah
melalui
Keputusan
Walikota
Bandung
Nomor
050/Kep.966-Orpad/2013 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama
RPJMD Kota Bandung 2009-2013. Sebagai upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Pemerintah Kota Bandung juga melakukan reviu terhadap
Indikator Kinerja Utama baik tingkat Pemerintah Daerah maupun tingkat
Satuan Kerja Perangkat Daerah. Reviu dilakukan dengan memperhatikan capaian kinerja,
permasalahan dan
isu-isu strategis yang
sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Adapun penetapan target Indikator Kinerja Utama BPPT Kota Bandung tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
TABEL II.1 TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2013 NO
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET
1
Tingkat kinerja pelayanan perizinan satu pintu
%
100
%
80
2
Indeks Kepuasan Masyarakat
2.1. RENCANA STRATEGIS Untuk
menyatukan
persepsi
dan
arah
tindakan,
maka
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi senantiasa harus dilandasi dengan visi, misi dan tujuan serta strategi yang secara jelas dirumuskan dalam
Rencana Strategis. Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Tahun 2010-2013 ditetapkan melalui Keputusan Walikota Bandung Nomor 050/Kep.090-Bappeda/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis SKPD. dan
misi
Renstra BPPT Kota Bandung ditujukan untuk mewujudkan visi daerah
sebagaimana
telah
ditetapkan
dalam
Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009-2013.
Renstra
BPPT
Kota
Bandung
juga
diharapkan
dapat
mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah
Provinsi Jawa Barat, Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Kementerian
Dalam Negeri serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Reformasi Birokrasi sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional.
Penyusunan Renstra BPPT Kota Bandung telah melalui tahapan-
tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun
2009-2013
dengan
melibatkan
stakeholders
pada
saat
dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD dan Forum SKPD, sehingga Renstra BPPT Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara BPPT Kota Bandung dan
stakeholder.
Selanjutnya Renstra BPPT Kota Bandung tersebut dijabarkan ke
dalam Rencana Kerja (Renja) BPPT Kota Bandung yang merupakan
dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja
BPPT Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.
Renstra BPPT Kota Bandung memuat penetapan visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi yang dijabarkan ke dalam kebijakan dan program, serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya sebagai berikut :
2.1.1. VISI Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa
mendatang. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Satuan Kerja Perangkat Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.3
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Daerah yang melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu dituntut untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, dengan
meningkatkan kualitas layanan publik terpadu satu pintu dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan
publik secara terpadu melalui satu pintu di lingkungan Kota Bandung. Untuk itu, disusun visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung
sebagai berikut : “Terpercaya dan unggul dalam pelayanan perizinan menuju kota jasa bermartabat“.
Adapun pemahaman visi BPPT Kota Bandung 2010-2013 sebagai berikut : 1.
BPPT Kota Bandung pada tahun 2010-2013 diharapkan dapat menjadi pusat
pelayanan perizinan terpadu yang dapat dipercaya
oleh masyarakat. BPPT harus bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), pungli, calo, lambat, rumit, manipulasi, bohong
atau tidak jujur dan perbuatan-perbuatan lainnya yang bertentangan
dengan nilai-nilai kepercayaan yang secara moral melekat pada 2.
moral agama dan budaya masyarakat.
Secara terperinci, BPPT Kota Bandung yang terpercaya dan unggul dalam pelayanan perizinan dan investasi dapat diukur melalui : a.
Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan;
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif
yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya yang tidak berbelit, jelas atau transparan;
Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya);
Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas
dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku;
Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang
dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan;
Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan
yang
dimiliki
petugas
dalam
memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan;
Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan
dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani;
Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
secara j. k. l.
sopan
menghormati;
dan
ramah
serta
saling
menghargai
dan
Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;
Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;
Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
m. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi dan teratur sehingga dapat
n.
memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan; Keamanan
Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan
digunakan,
sehingga
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang masyarakat
merasa
tenang
untuk
mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan o.
dari pelaksanaan pelayanan;
Proses Pengaduan Masyarakat, untuk memperoleh umpan balik
dari masyarakat atas pelayanan yang diberikan aparatur, perlu disediakan
akses
kepada
masyarakat
untuk
memberikan
informasi saran/pendapat/tanggapan dan pengaduan. Bandung
Visi BPPT Kota Bandung diarahkan untuk mendukung Visi Kota sebagai
Kota
Jasa
yang
Bermartabat
menyediakan jasa pelayanan yang didukung Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
yaitu
kota
yang
dengan terwujudnya
II.6
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
kebersihan,
masyarakat.
kemakmuran,
ketaatan,
ketakwaan
dan
kedisiplinan
2.1.2. MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan organisasi
untuk
itu
ada,
mewujudkan apa
yang
visi.
Misi
menjelaskan
dilakukannya,
dan
mengapa
bagaimana
melakukannya. Misi adalah tindakan nyata yang harus dilaksanakan oleh
organisasi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi, diharapkan seluruh pegawai dan pihak
yang berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran
dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa
mendatang. Sejalan dengan hal tersebut, maka Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung merumuskan pernyataan misi sebagai berikut :
“Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan”
2.1.3.
TUJUAN
Pernyataan visi dan misi dicapai melalui pencapaian tujuan.
Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi organisasi. Tujuan yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, adalah hasil akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu. Dalam
hal ini penetapan jangka waktu pencapaian tujuan adalah tahun 2010 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.7
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
sampai
dengan
tahun
2013.
Penetapan
tujuan
harus
dapat
menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh semua unit-unit kerja dalam suatu organisasi. Penetapan tujuan tidaklah mutlak harus terukur atau kuantitatif, namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang
jelas
mengenai
apa
yang
akan
dicapai
dimasa
mendatang. Pernyataan tujuan Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung berdasarkan rumusan misi adalah sebagai berikut : TABEL II.2 TUJUAN MISI Meningkatkan kualitas pelayanan perijinan
TUJUAN Terwujudnya peningkatan investasi di wilayah Kota Bandung
Penjabaran dari tujuan secara lebih spesifik dan terukur
dirumuskan ke dalam sasaran. Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis organisasi. Fokus utama penentuan sasaran
adalah tindakan dan alokasi sumber daya organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan dapat diukur.
Pernyataan sasaran Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota
Bandung untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut :
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.8
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013 TABEL II.3 SASARAN TUJUAN
SASARAN
Terwujudnya peningkatan investasi di wilayah Kota Bandung
2.1.4.
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan perizinan
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang
dijabarkan ke dalam kebijakan-kebijakan dan program-program. Sesuai dengan tujuan dan sasaran Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung, maka strategi yang akan dilakukan dalam periode 2010-2013 adalah sebagai berikut : 1.
Mengembangkan kualitas sumber daya aparatur;
2. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi; 3. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan;
4. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat; 5. Meningkatkan
kualitas
sarana
penyelenggaraan pelayanan perizinan.
dan
prasarana
pendukung
Sementara itu kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan
program/kegiatan
guna
tercapainya
kelancaran
dan
keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan misi Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.9
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
instansi pemerintah. Kebijakan yang ditetapkan dalam periode 2010-2013 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan
kemampuan
dan
keterampilan
keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan;
SDM
melalui
2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi pada seluruh tahapan proses penyelenggaraan pelayanan perizinan;
3. Dilakukan review dan pemutakhiran terhadap seluruh produk hukum daerah yang berkaitan dengan pelayanan perizinan terpadu beserta pedoman teknis pelaksanaannya;
4. Penyederhanaan prosedur penyelenggaraan pelayanan perizinan; 5. Menindaklanjuti pengaduan masyarakat secara tepat dan cepat;
6. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pelayanan perizinan.
2.2. RENCANA KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah
melalui berbagai kegiatan tahunan. Untuk melaksanakan kebijakan yang
merupakan perwujudan dari Visi dan Misi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung, maka ditetapkan program dan kegiatan urusan
wajib serta program dan kegiatan penunjang (non urusan dan lintas urusan) Tahun 2013 sebagai berikut : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
A. PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN WAJIB
1. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Terdiri dari 2 (dua) kegiatan sebagai berikut :
1) Koordinasi Penyelenggaraan dan Pengembangan PPTSP 2) Penyelenggaraan Pameran PPTSP
2. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media
1) Penyebarluasan Informasi dengan Mass Media
3. Program Pelayanan Perijinan
Terdiri dari 6 (enam) kegiatan sebagai berikut :
1) Kajian Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Instansi Publik Kota Bandung
2) Kegiatan
Fasilitasi
Pelayanan
Administrasi
Perizinan
Bidang
Fasilitasi
Pelayanan
Administrasi
Perizinan
Bidang
Penanaman Modal, Perdagangan, Industri serta Kebudayaan dan Pariwisata;
3) Kegiatan
Penataan Ruang Bangunan dan Konstruksi Serta Pertanahan;
4) Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perizinan Bidang Bina Marga, Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup;
5) Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perijinan Bidang Perhubungan serta Komunikasi dan Informatika
6) Kajian dan Penyusunan Standar Operasional Prosedur Perijinan Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.11
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
4. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Terdiri dari 1 (satu) kegiatan sebagai berikut :
1) Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi
5. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Terdiri dari 2 (dua) kegiatan sebagai berikut :
1) Fasilitasi Pelayanan Penanganan Pengaduan
2) Penelitian Kepuasan Masyarakat mengenai Pelayanan Perijinan di BPPT Kota Bandung
6. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Terdiri dari 2 (dua) kegiatan sebagai berikut :
1) Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundangundangan;
2) Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan. B. PROGRAM DAN KEGIATAN PENUNJANG (NON URUSAN DAN LINTAS URUSAN)
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari 10 (sepuluh) kegiatan yaitu :
1.1.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik;
1.3.
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja;
1.2. 1.4. 1.5.
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor; Penyediaan Alat Tulis Kantor;
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
1.6.
Penyediaan
1.7.
Penyediaan
1.8. 1.9.
Komponen
Bangunan Gedung Kantor; Undangan;
Bahan
Bacaan
Instalasi dan
Listrik/Penerangan
Peraturan
Perundang-
Penyediaan Makanan dan Minuman;
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah;
1.10. Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu : 2.1.
Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur;
2.3.
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan dinas/operasional.
2.2.
Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, terdiri dari 1 (satu) Kegiatan yaitu : 3.1.
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, terdiri dari 2 (dua) Kegiatan yaitu : 4.1. 4.2.
Pendidikan dan Pelatihan Formal; Pembinaan Kinerja Aparatur.
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem capaian Kinerja dan Keuangan, terdiri dari 3 (tiga) Kegiatan yaitu : 5.1.
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD;
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.13
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
5.2.
Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran;
5.3.
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.
6. Program Pengembangan Data Informasi, terdiri dari 1 (satu) Kegiatan yaitu : 6.1.
Pengumpulan, updating, dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan.
7. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari 1 (satu) Kegiatan yaitu : 7.1.
Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
2.3. RENCANA ANGGARAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun
2013 tentang APBD Tahun 2013, anggaran pendapatan dan belanja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah sebagai berikut : 1. Pendapatan 2. Belanja
:
:
a. Belanja Tidak Langsung b. Belanja Langsung
Rp. 56.770.000.000,00 Rp.
21.513.370.034,00 terdiri dari :
:
:
Rp.
Rp.
11.563.231.644,00
9.950.138.390,00
Anggaran belanja langsung Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung sebesar Rp. 9.950.138.390,00 digunakan untuk membiayai 13 Program dan 36 kegiatan di lingkungan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung sebagai berikut :
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.14
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
TABEL 2.1 PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN WAJIB NO I
I.1 I.2 II
II.1 III
PROGRAM/KEGIATAN
Program Peningkatan promosi dan Kerjasama Investasi Koordinasi Penyelenggaraan dan Pengembangan PPTSP Penyelenggaraan Pameran Investasi Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media Penyebarluasan Informasi Pelayanan Perijinan Program Pelayanan perizinan
III.1
Kajian Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Instansi Publik Kota Bandung
III.2
Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perizinan Bidang Penanaman Modal, Perdagangan, Industri serta Kebudayaan dan Pariwisata Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perizinan di Bidang Bina Marga, Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perizinan Bidang Bina Marga, Sumber Daya Air dan Lingkungan Hidup Fasilitasi Pelayanan Administrasi Perijinan Bidang Perhubungan serta Komunikasi dan Informatika Kajian dan Penyusunan Standar Operasional Prosedur Perijinan Penyusunan Standar Pelayanan Publik Penyelenggaraan PPTSP Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Fasilitasi Pelayanan Penanganan Pengaduan
III.3 III.4 III.5 III.6 III.7 IV
IV.1 V V.1 V.2 VI
Penelitian Kepuasan Masyarakat mengenai Pelayanan Perizinan di BPPT Kota Bandung Program Penataan Peraturan Perundangundangan
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
ANGGARAN (Rp) 572.650.000 106.050.000 466.600.000
207.950.000 207.950.000
1.278.400.000 208.300.000 445.750.000 200.000.000 160.000.000 150.000.000 214.350.000 108.300.000 992.000.000 992.000.000 155.000.000 100.000.000
55.000.000
669.757.490 II.15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013 VI.1 VI.2
Penyusunan Rencana Kerja Rancangan Peraturan Perundang-undangan Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
504.100.000 165.800.000
TABEL 2.2 PROGRAM DAN KEGIATAN PENUNJANG (NON URUSAN DAN LINTAS URUSAN) NO
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
I.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
I.1
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
I.2
Penyediaan jasa kebersihan kantor
320.400.000
I.3
Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
129.600.000
I.4
Penyediaan alat tulis kantor
361.575.000
I.5
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
I.6
I.9
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundangundangan Penyediaan makanan dan minuman
122.788.390
I.10
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
409.200.000
I.11
Penyediaan jasa pengamanan kantor
161.050.000
II. II.1
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan Perlengkapan Peralatan Aparatur
II.2
Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor
328.925.000
II.3
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan dinas/operasional
531.200.000
III.
Program peningkatan disiplin aparatur
III.2
Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
IV.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pendidikan dan pelatihan formal
I.7
IV.1 IV.2
Pembinaan Kinerja Aparatur
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
2.939.438.390 225.000.000
1.063.775.000 51.050.000 95.000.000
2.113.650.000 1.253.525.000
228.150.000 228.150.000 403.300.000 140.000.000
263.300.000
II.16
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013 V.
V.2
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
V.3
Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
V.1
VI.
Program pengembangan data/informasi
VI.1
Pengumpulan, updating, dan analisis data informasi capaian target kinerja program dan kegiatan
VII.
Program perencanaan pembangunan daerah
VII.1
Penyusunan Renstra dan Renja SKPD
149.300.000 35.500.000 34.700.000 79.100.000
88.625.000 88.625.000 151.775.000 55.294.050
2.4. PENETAPAN KINERJA Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan
komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai
kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan
khusus
penetapan
kinerja
antara
lain
adalah
untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur
kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Bandung telah membuat penetapan kinerja
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.17
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Tahun 2013 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2013 sebagai berikut : Tapkin 2013.xlsx
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.18
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
II.19
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
instansi
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu pemerintah
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Badan
melaksanakan
Pelayanan
akuntabilitas
Perizinan
kinerja
Terpadu
melalui
Kota
penyajian
Bandung
Laporan
Akuntabilitas Kinerja, yang disusun sesuai Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan
ini
memberikan
gambaran
mengenai
tingkat
pencapaian sasaran strategis dengan membandingkan capaian realisasi indikator kinerja sasaran strategis terhadap target yang telah ditetapkan.
Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Instruksi Presiden
RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Akuntabilitas Kinerja
III.1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kota Bandung diukur berdasarkan pencapaian target indikator kinerja Sasaran Strategis. Berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor 050/Kep.090-Bappeda/2012 tentang Pengesahan Rencana Strategis SKPD, ditetapkan 1 (satu) sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator kinerja sasaran dengan target kinerja pada tahun 2013 sebagai berikut : TABEL 3.1 SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA DAN TARGET KINERJA TAHUN 2013 SASARAN STRATEGIS
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan perizinan
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Tingkat Kinerja Pelayanan Perizinan Satu Pintu
100%
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Jumlah Investor baru per tahun Penataan Penyelenggaraan Reklame melalui Perizinan Pelayanan Perijinan Satu Pintu Berbasis Teknologi Informasi (IT)
80%
500 perusahaan 100% 100%
Secara umum Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota
Bandung telah mencapai target indikator kinerja sasaran strategis Tahun 2013 yang telah ditetapkan dalam Renstra BPPT 2010-2013.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran strategis Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung Tahun 2013 dapat diuraikan sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja
III.2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
1. SASARAN STRATEGIS :
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan perizinan. Indikator Kinerja :
1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Target Tahun 2013
Capaian Tahun 2013 Keterangan
: 80%
: 95,04%
: Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
diukur melalui survey kepuasan pelanggan (7 button). Capaian
tahun 2013
sebesar
95,04%
terdiri
dari masyarakat
yang
menyatakan puas dan sangat puas terhadap penyelenggaraan
pelayanan perijinan terpadu satu pintu di BPPT Kota Bandung. Adapun hasil survey kepuasan pelanggan secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
a. Sangat puas
: 17,78%
c. Kurang puas
: 4,96%
b. Puas
: 77,26%
2. Tingkat Kinerja Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Target Tahun 2013
Capaian Tahun 2013 Keterangan
: 100%
: 137%
: Tingkat Kinerja Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu diukur dengan cara membandingkan realisasi PAD dengan target PAD dari retribusi perizinan tahun yang
bersangkutan dikalikan seratus persen (realisasi PAD/target PAD x Akuntabilitas Kinerja
III.3
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
100%). Realisasi PAD dari retribusi perizinan pada tahun 2013
adalah sebesar Rp. 78.116.960.000,00 atau sebesar 137,6% dari target sebesar Rp. 56.770.000,00
3. Jumlah Investor Baru Pertahun Target Tahun 2013
Capaian Tahun 2013 Keterangan
: 500 perusahaan
: 5527 perusahaan :
Capaian
Tahun
2013
jumlah ijin usaha baru yang terbit pada tahun 2013
merupakan
4. Penataan penyelenggaraan reklame melalui perizinan. Target Tahun 2013
: 100%
Keterangan
: Pada tahun 2013 terdapat 5.540 izin
Capaian Tahun 2013
: 92,33%
penyelenggaraan reklame dari 6.467 reklame yang terdata.
5. Pelayanan Perijinan Satu Pintu Berbasis Teknologi Informasi (IT) Target Tahun 2013
Capaian Tahun 2013 Penataan
: 100%
: 100%
penyelenggaraan
reklame
dikarenakan dua faktor sebagai berikut :
tidak
mencapai
target
1. Dengan diterbitkannya surat nomor 510.12/ 3032-BPPT tanggal 25 November
2013
Penyelenggaraan
tentang
Reklame
penghentian
bahwa
untuk
sementara
permohonan
Izin
baru
perizinan penyelenggaraan reklame yang dipancang pada ruang milik jalan dihentikan sementara. Akuntabilitas Kinerja
III.4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
2. Adanya perubahan pendelegasian wewenang penandatanganan perizinan dari Walikota Bandung kepada Kepala Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Bandung, yang semula diatur dalam Keputusan Walikota Bandung Nomor 875.1/Kep.641-BPPT/2010
tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Penandatanganan Perizinan dari Walikota Bandung kepada Kepala Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Bandung sebagaimana telah diubah
menjadi Keputusan Walikota Bandung Nomor 503/Kep.1172Bag.Orpad/2013
tentang
Pendelegasian
Sebagian
Wewenang
Penandatanganan Perizinan dari Walikota Bandung kepada Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran strategis Tahun
2013 diharapkan dapat berkontribusi terhadap pencapaian misi 2 “Mengembangkan
Perekonomian
Kota
yang
Berdaya
Saing
dalam
Menunjang Penciptaan Lapangan Kerja dan Pelayanan Publik serta Meningkatkan Peranan Swasta dalam Pembangunan Perekonomian Kota”, misi 4 “Menata Kota Bandung Menuju Metropolitan Terpadu Yang
Berwawasan Lingkungan” dan misi 5 “Meningkatkan Kinerja Pemerintah Kota
yang Efektif, Efisien, Akuntabel dan
Transparan dalam Upaya
Meningkatkan Kapasitas Pelayanan Kota Metropolitan” pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2009–2013.
Akuntabilitas Kinerja
III.5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
Pencapaian target indikator kinerja sasaran strategis Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung Tahun 2013 dicapai melalui
pelaksanaan 6 program dan 14 kegiatan dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 3.760.150.000,- dan realisasi sebesar Rp. 3.285.250.000,-.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran strategis Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung Tahun 2013 dapat dilihat pada formulir pengukuran kinerja sebagai berikut :
Akuntabilitas Kinerja
III.6
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
SKPD TAHUN ANGGARAN
PENGUKURAN KINERJA
: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU : 2013
SASARAN STRATEGIS
Terwujudnya peningkatan pelayanan perizinan.
kualitas
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
Tingkat Kinerja Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu
100%
136,73%
500 perusahaan
5527 perusahaan
100%
100%
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Jumlah Investor Baru pertahun Penataan perijinan
Penyelenggaraan
reklame
melalui
Pelayanan Perijinan Satu Pintu Berbasis Teknologi Informasi (IT) Jumlah Anggaran Kegiatan untuk Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2013
Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan untuk Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2013
Akuntabilitas Kinerja
80%
100%
: Rp 3.760.150.000,-
: Rp 3.285.250.000,-
III.7
95,04%
92,33%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
BAB IV PENUTUP Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Bandung Tahun 2013 ini disusun sebagai alat untuk
melaksanakan
akuntabilitas
kinerja yang
merupakan
wujud
pertanggungjawaban Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung
dalam mencapai misi dan tujuan organisasi, untuk selanjutnya diajukan kepada Bapak Walikota Bandung dan pihak lain yang berkepentingan sebagai bahan evaluasi. Guna
mencapai
target
kinerja
sasaran
organisasi
dan
menghadapi berbagai kendala yang ada dilakukan berbagai upaya secara terus menerus, antara lain :
1. Pengkajian dan penyempurnaan produk hukum daerah yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu;
2. Peningkatan menunjang
kapasitas
sumber
keberhasilan
daya
manusia
pelaksanaan
aparatur
keseluruhan
penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu;
3. Penataan kembali sistem aplikasi dan data base
Penutup
guna
proses
penyelenggaraan
IV.1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
pelayanan
perizinan
secara
terpadu.
Dukungan
teknologi
informasi semakin penting mencermati kompleksitas penerapan sistem dan prosedur penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu;
4. Perbaikan sistem pengendalian internal. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan lingkungan pengendalian yang sehat, terselenggaranya penilaian
resiko,
aktifitas
pengendalian,
sistem
komunikasi serta kegiatan pemantauan pengendalian;
informasi
dan
5. Peningkatan intensitas koordinasi dan konsultasi baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini bermanfaat dalam memecahkan berbagai permasalahan dan hambatan yang dihadapi;
6. Peningkatan fungsi-fungsi staf sebagai dukungan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi organisasi meliputi pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, sarana dan pengelolaan aset Badan.
Kami menyadari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung Tahun 2013 ini masih jauh dari harapan. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun guna perbaikan penyusunan di masa mendatang sangat kami harapkan.
Akhirnya semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Kota Bandung Tahun 2013 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, dan semoga
Penutup
target kinerja yang
IV.2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2013
diinginkan
dalam
menunjang
pencapaian
visi
Kota
Bandung
“Memantapkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa BERMARTABAT” setiap tahun senantiasa dapat tercapai.
Bandung,
Februari 2014
KEPALA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU,
DR. H. MARYUN SASTRAKUSUMAH, M.Si PEMBINA TK. I NIP. 19610903 199109 1 001
Penutup
IV.3