LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program SKPD. RENSTRA Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur merupakan perencanaan jangka panjang dan bersifat global yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang lebih mikro, operasional, dan berjangka pendek dalam satu tahunan berupa Rencana Kinerja Tahunan. 2.1. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009-2014 Rencana Stategis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014. Pembangunan subsektor peternakan yang tercantum dalam RPJMD Jawa Timur dilaksanakan melalui 5 (lima) program prioritas, yaitu : (1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; (2) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak; (3) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan; (4) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan; (5) Program Pengembangan Agribisnis. Untuk mendukung program diatas, maka telah ditetapkan visi, misi tujuan/sasaran kebijakan pembangunan peternakan Provinsi Jawa Timur. 2.1.1. VISI Dalam rangka memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan kinerja dan peranan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur serta untuk memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin diwujudkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, maka perlu dirumuskan visi SKPD yang mencerminkan keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan. Visi dimaksud juga diperlukan untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja dan individu serta sebagai panduan serta acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. Visi yang dirumuskan tentunya harus selaras dengan arah kebijakan dan program pembangunan daerah yang ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Timur 2009 – 2014. “Terwujudnya peningkatan kontribusi subsektor peternakan terhadap perekonomian Jawa Timur. ” 2.1.2. MISI Sejalan dengan visi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang mencerminkan apa yang akan dapat dicapai (pada level dampak) dan bagaimana mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuran-ukuran pencapaiannya. Misi yang dirumuskan menggambarkan tindakan atau upaya sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
II- 11
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 Selanjutnya misi diharapkan dapat menjadi pedoman untuk mencapai tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, yaitu : 1. Menjamin pemenuhan kebutuhan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal. 2. Mengendalikan dan menanggulangi penyakit hewan. 3. Memberdayakan peternak lokal agar dapat mengembangkan produk pertenakan unggulan yang berdaya saing.
2.1.3. TUJUAN Tujuan merupakan kondisi yang ingin diwujudkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur pada lima tahun mendatang, dimana tujuan tersebut selaras dengan visi dan misi. Perumusan tujuan menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang akan diberikan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Dengan berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka tujuan strategis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dirumuskan sebagai berikut :
Tujuan 1. Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal. 2. Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan. 3. Meningkatkan status kesehatan hewan. 4. Meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen. Tabel 2.1 Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan
MISI Menjamin pemenuhan kebutuhan produk hewan yang aman, sehat, utuh, dan halal.
1
TUJUAN Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
1.1
1.2
Mengendalikan dan menanggulangi penyakit hewan.
2
Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
2.1
3
Meningkatkan status kesehatan hewan
3.1
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
3.2
INDIKATOR Persentase peningkatan populasi ternak : Sapi potong Sapi perah Kambing Domba Ayam buras Ayam ras petelur Ayam ras pedaging Itik Entok Persentase peningkatan produksi hasil ternak : Daging Telur Susu Persentase peningkatan unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner. Persentase penurunan kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah Persentase penurunan kasus penyakit Avian Influenza pada unggas.
II- 12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 MISI Memberdayakan peternak lokal agar dapat mengembangkan produk pertenakan unggulan yang berdaya saing.
TUJUAN Meningkatkan pendapatan peternak melalui penanganan pasca panen.
4
4.1
INDIKATOR Persentase peningkatan pendapatan peternak
2.1.4. SASARAN STRATEGIS Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 5 tahun (2009 – 2014) , dapat dirumuskan berdasarkan tujuan yang ada, yaitu : Tujuan 1:
Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal. Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah: a. Meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan.
Tujuan 2:
Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan. Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah: a. Meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi.
Tujuan 3:
Meningkatkan status kesehatan hewan. Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah: a. Menurunnya kasus penyakit Brucellosis pada Sapi Perah. b. Menurunnya kasus penyakit Avian Influenza pada unggas.
Tujuan 4:
Meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen. Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah: a. Meningkatnya pendapatan peternak.
Tabel 2.2 Matrik Hubungan antara Tujuan dan Sasaran TUJUAN 1.
URAIAN Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal.
INDIKATOR Persentase peningkatan populasi ternak : -Sapi potong -Sapi perah -Kambing -Domba -Ayam buras -Ayam ras petelur -Ayam ras pedaging -Itik -Entok Persentase peningkatan produksi hasil ternak :
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
SASARAN URAIAN Meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan.
INDIKATOR Persentase peningkatan populasi ternak : -Sapi potong -Sapi perah -Kambing -Domba -Ayam buras -Ayam ras petelur -Ayam ras pedaging -Itik Entok Persentase peningkatan produksi hasil ternak :
II- 13
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 TUJUAN URAIAN
2.
Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
3
Meningkatkan status kesehatan hewan
4
Meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen.
SASARAN
INDIKATOR -Daging -Telur -Susu Persentase peningkatan unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner.
URAIAN
Meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi.
Persentase penurunan kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah
Menurunnya kasus penyakit Brucellosis pada Sapi Perah.
Persentase penurunan kasus penyakit Avian Influenza pada unggas Persentase peningkatan pendapatan peternak
Menurunnya kasus penyakit Avian Influenza pada unggas. Meningkatnya pendapatan peternak
INDIKATOR -Daging -Telur -Susu Persentase peningkatan unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner. Persentase penurunan kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah Persentase penurunan kasus penyakit Avian Influenza pada unggas Persentase peningkatan pendapatan peternak
2.1.5. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran. Strategi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan adalah sebagi berikut : a. Ketrampilan dari Sumberdaya Manusia yang siap pakai; b. Sinkronisasi dan simplifikasi program kerja dan faktor pendukungnya; c. Kekuatan dan kesadaran hukum dan keadilan bagi pengguna maupun penyedia program; d. Koordinasi dan kerjasama kelembagaan yang berkesinambungan antar instansi terkait; e. Mempunyai daya tarik terhadap investor untuk menanamkan modalnya; f.
Digunakannya teknologi tepat guna yang menghasilkan efisiensi dan efektifitas produksi;
g. Terciptanya kepastian pemasaran produk peternakan. h. Intensifnya pemasaran produk lokal dan regional i.
Tersedianya lembaga keuangan yang mampu membiayai investasi yang dibutuhkan
j.
Terdapatnya potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya buatan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yang masih belum termanfaatkan
k. Terbukanya peluang pembangunan kewilayahan terutama di wilayah kepulauan serta Kawasan Selatan Jawa Timur. l.
Tersedianya potensi Agribisnis yang cukup menonjol di Jawa Timur
m. Tersedianya Potensi dan Kemampuan industri bidang peternakan yang cukup besar.
Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk
dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam
pengembangan ataupun
pelaksanaan program / kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
II- 14
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 mewujudkan sasaran, tujuan, serta visi dan misi instansi pemerintah. Kebijakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Jawa Timur adalah sebagai berikut : a. Memanfaatkan semua ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai ”alat” untuk mempermudah mencapai tujuan; b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) baik petani maupun aparat pendukungnya sebagai ”subyek”, dan ternak sebagai ”obyek” untuk keberhasilan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; c. Mengembangkan fungsi kelembagaan dan tata kerja organisasi sebagai ”status” untuk menjalin jejaring kerja; d. Memberikan kepastian hukum melalui penegakan peraturan sebagai bentuk pelayanan publik di bidang peternakan dan kesehatan hewan untuk keamanan berusaha; e. Menciptakan mekanisme pasar sebagai ”iklim” niaga yang dapat menumbuhkan minat investasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; f.
Memperluas potensi kapasitas tampung lahan sebagai basis ekologi untuk persiapan proses produksi dan reproduksi.
g. Peningkatan ”pemberdayaan ekonomi rakyat peternakan” untuk meningkatkan produksi ternak dalam rangka swasembada daging tahun 2014; h. Peningkatan lanjutan program INTAN SEJATI menjadi SAPI BERLIAN; i.
Peningkatan pengamanan ternak dari ”penyakit hewan” menular yang mewabah;
j.
Peningkatan pengendalian pemotongan ”hewan betina” produktif;
k. Pengembangan ”standarisasi” tata niaga hewan, bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan; l.
Pengembangan usaha perbaikan ”gizi” keluarga dengan gerakan ”TELAGA SURGA” (Telur untuk Keluarga dan Susu untuk keluarga)
m. Peningkatan pemberdayaan ”Iptek” bidang peternakan dan kesehatan hewan; n. Pengembangan ”privatisasi” unit-unit usaha dan asosiasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; o. Peningkatan ”investasi dan promosi” produk unggulan bidang peternakan dan kesehatan hewan. 2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENSTRA Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur merupakan perencanaan jangka menengah yang perlu dijabarkan dalam perencanaan tahunan dalam bentuk dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN & RB) Nomor : 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun Rencana Kinerja Tahun 2013 Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
II- 15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan 2013
1.
2.
3
TUJUAN Meningkatkan produksi ternak dengan pendayagunaan sumber daya lokal
SASARAN Meningkatnya populasi ternak dan produksi hasil peternakan.
Meningkatkan unit usaha produk hewan yang memenuhi syarat kesmavet dan kesrawan.
Meningkatnya unit usaha produk hewan yang memenuhi standar hygiene sanitasi.
Meningkatkan dan mempertahankan status kesehatan hewan
Menurunnya kasus penyakit Brucellosis pada Sapi Perah. Menurunnya kasus penyakit Avian Influenza pada unggas.
4
Meningkatkan nilai tambah hasil peternakan melalui penanganan pasca panen.
Meningkatnya pendapatan peternak.
INDIKATOR Persentase peningkatan populasi ternak : -Sapi potong -Sapi perah -Kambing -Domba -Ayam buras -Ayam ras petelur -Ayam ras pedaging -Itik -Entok Persentase peningkatan produksi hasil ternak : -Daging -Telur -Susu Persentase peningkatan unit usaha produk hewan yang memperoleh sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner.
TARGET
6,18% 4,53% 1,5% 1,5% 1,5% 2,5% 2,5% 1,5% 1,5%
4,39% 3,35% 3,28%
20%
Persentase penurunan kasus penyakit Brucellosis pada sapi perah terhadap populasi sapi perah. Persentase penurunan kasus penyakit Avian Influenza pada unggas terhadap populasi unggas. Persentase peningkatan pendapatan peternak :
10%
10%
- sapi potong
19,36%
-sapi perah -kambing -domba -ayam buras -ayam ras petelur -ayam ras pedaging -itik
5,46% 2,56% 2,60% 2,02% 21,82% 12,21% 1,68%
2.3. PENETAPAN KINERJA (PK) Penetapan
kinerja
pada
dasarnya
adalah
pernyataan
komitmen
yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur telah membuat penetapan kinerja tahun 2013 sesuai dengan sasaran strategis. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2013. Penetapan Kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur tahun 2013 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2013 yang telah ditetapkan. DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
II- 16
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengatur bahwa Penetapan Kinerja sebagai komitmen kinerja Kepala Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Timur harus dinyatakan dalam Perjanjian Kinerja yang
ditandatangani oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Gubernur Jawa Timur, sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran.
DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA TIMUR
II- 17