LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Tahun 2010
Subang, Februari 2011
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG-LIPI) Alamat : Jl. Aipda KS. Tubun No. 5 Subang – 41213 Telepon : (0260) 411 478, 412 878 Faksimili : (0260) 411 239 E-mail :
[email protected]
Kata Pengantar
Gambar 1. Kegiatan produksi pakan ikan yang disertai dengan evaluasi proses meliputi penanganan bahan baku dan evaluasi kinerja peralatan
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
i
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini merupakan bentuk tertulis pertanggung jawaban Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna, sebagai instansi pemerintah. Laporan ini menyajikan informasi tentang kinerja instansi yang diungkap melalui tingkat pencapaian sasaran program yang dirancang dan diselenggarakan sejalan dengan visi dan misi instansi. Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna oleh karenanya kritik dan saran dari pembaca akan kami perhatikan dan sangat kami hargai. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga laporan ini dapat terwujud.
UPT BBP TTG-LIPI Kepala,
Ir. Adil Jamali,M.Sc. NIP. 19550504 198103 1 004
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
ii
Daftar Isi
PEMDA
LITBANG
PA SA R
PEL AB UH AN
SAT PP PP
LO KA L PB
PB
PB
PB
Keterangan : SAT : Stasiun Alih Teknologi, PP : Pusat Produksi, PB : Penyedia Bahan Baku
Gambar 2. Skema Konsep Central Place dalam Pengembangan Masyarakat (ESCAP 1979)(atas). Kegiatan pelatihan olahan pangan dan proses pelatihan roasting kopi (bawah)
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
iii
Daftar Isi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
IKHTISAR EKSEKUTIF
xi
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1. Latar Belakang
2
1.2. Tugas Pokok dan Fungsi
2
1.2.1 Tugas Pokok
2
1.2.2 Fungsi
2
1.3. Struktur Organisasi 1.3.1. Bagian Tata Usaha
3
1.3.1.2. Sub Bagian Keuangan
3
1.3.2. Bidang Pengembangan Teknologi
4
1.3.2.1 Sub Bidang Pengembangan Proses dan Sistem Produksi
4
1.3.2.2. Sub Bidang Pengembangan Peralatan
4 4
1.3.3.1. Sub Bidang Kerjasama
4
1.3.3.2. Sub Bidang Alih Teknologi
4
1.3.4. Kelompok Jabatan Fungsional
4
1.4. Sistematika Penyajian
4
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 2010
7
2.1. Umum
7
2.2. Arah dan Kebijakan
8
2.3. Program Utama
9
2.4. Strategi
10
2.5. Program dan Kegiatan
10
2.5.1. Program
10
2.5.2. Kegiatan
11
2.6. Rencana Strategis Implementatif BBPTTG LIPI 2010-2014
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
3
1.3.1.1. Sub Bagian Umum
1.3.3. Bidang Jasa dan Kerjasama
BAB II
2
12
2.6.1. Visi dan Misi
12
2.6.2. Tujuan LIPI dan Sasaran Kedeputian Bidang IPT LIPI
12 iv
Daftar Isi
BAB III
BAB IV
2.7. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh
14
2.8. Penetapan Kinerja Tahun 2010
15
AKUNTABILITAS KINERJA
17
3.1. Arahan Stratejik LIPI
17
3.2. Indikator Kinerja
17
3.3. Pengukuran Capaian Kinerja
18
3.4. Analisis Capaian Kinerja
20
3.5. Akuntabilitas Keuangan
27
PENUTUP
30
4.1. Kesimpulan
30
4.2. Saran
30
Lampiran – Lampiran Lampiran 1
Tabel Rencana Strategis Implementatif BBPTTG LIPI 2010-2014
Lampiran 2
Tabel Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2010
Lampiran 3
Tabel Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2010
Lampiran 4
Tabel Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2010
Lampiran 5
Tabel Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2010
Lampiran 6
Tabel Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2010
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
v
Daftar Tabel
Gambar 3. Proses Difusi dan Adopsi TTG : Pemasyarakatan TTG pada Pembudidaya Ikan Air Tawar (atas), Pembentukan Kelompok melalui Focus Grup Discussion (FGD) (bawah)
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
vi
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel Program, Kegiatan dan Sumber Dana BBPTTG LIPI 2010
10
Tabel 2
18
Tabel 3
Tabel Pencapaian Indikator Kinerja BBPTTG LIPI Tahun 2010 Tabel Kenaikan Jabatan Fungsional Peneliti dan Non Peneliti
Tabel 4
Tabel Capaian Jumlah Publikasi dan HKI yang dihasilkan
21
Tabel 5
Tabel Hasil Litbang BBPTTG LIPI Tahun 2010
22
Tabel 6
Tabel Daftar Kerjasama yang dihasilkan Tahun 2010 Tabel Keikutsertaan BBPTTG Mengikuti Seminar Nasional/Internasional Tahun 2010 Tabel Pembinaan SDM BBPTTG LIPI Tahun 2010 Tabel Realisasi Anggaran DIPA, Kompetitif, Iptekda dan Insentif Peneliti/PerekayasaBBPTTG Tahun 2010
22
Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
21
24 26 27
vii
Daftar Tabel
Gambar 4. Persentase Perkembangan Produksi Olahan Pangan (kanan) dan Produksi Lada (kiri) di Selat Nasik (atas), Leaflet Pemasyarakatan TTG Produk Olahan Berbasis Ikan (kanan) dan Potensi Lokal (kiri) di Selat Nasik (bawah)
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
viii
Daftar Tabel
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Kegiatan produksi pakan ikan yang disertai dengan evaluasi proses meliputi penanganan bahan baku dan evaluasi kinerja peralatan Skema Konsep Central Place dalam Pengembangan Masyarakat (ESCAP 1979)(atas). Kegiatan pelatihan olahan pangan dan proses pelatihan roasting kopi (bawah) Proses Difusi dan Adopsi TTG : Pemasyarakatan TTG pada Pembudidaya Ikan Air Tawar (atas), Pembentukan Kelompok melalui Focus Grup Discussion (FGD) (bawah) Persentase Perkembangan Produksi Olahan Pangan (kanan) dan Produksi Lada (kiri) di Selat Nasik (atas), . Leaflet Pemasyarakatan TTG Produk Olahan Berbasis Ikan (kanan) dan Potensi Lokal (kiri) di Selat Nasik
i
iii
vi
viii
Gambar 5
Proses Pembuatan Minuman Fungsional Dietary Fiber
x
Gambar 6
Proses pembuatan dan hasil turbin pikohidro Crossflow T14 d 200 (atas), Skema rangkaian kontrol pikohidro dan panel box kontrol pikohidro (bawah)
1
Gambar 7
Struktur Organisasi BBPTTG LIPI PLTMH Palakka dan pengelolaannya
3
Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10
Gambar 11
Proses pengerjaan screw Press nanas (kiri), Pengujian screw press (kanan) Teknologi Peralatan yang Diterapkan Pada Usaha Pengolahan Empon-empon (atas), Beberapa label produk instan emponempon (bawah) Pemasyarakatan TTG untuk Pengolahan Kakao (Milk & Dark Chocolate)
Gambar 12
Pemasyarakatan TTG untuk Pengolahan Kakao (Milk & Dark Chocolate)
Gambar 13
Proses Uji Coba Alat Pelecet Polong Kedelai
Gambar 14
Penyaringan minyak jarak dan uji coba minyak jarak (atas), Pencetakan briket dan briket hasil cetakan (bawah)
Gambar 15
Kegiatan Litbang dan Pemasyarakatan Pakan Ikan Lele
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
6 16 29
ix
Ikhtisar Eksekutif
Gambar 5. Proses Pembuatan Minuman Fungsional Dietary Fiber
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
x
Ikhtisar Eksekutif
IKHTISAR EKSEKUTIF Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 2001, telah ditetapkan organisasi dan tata kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan telah dijabarkan dengan Surat Keputusan Kepala LIPI No. 3213/M/2004 tanggal 28 Oktober 2004, Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, pengembangan dan pelayanan di bidang teknologi tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat, memajukan industri kecil menengah, dan pendayagunaan hasil-hasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala LIPI. Dalam melaksanakan tugasnya Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana, program serta pengembangan dan pelayanan teknologi tepat guna b. Pelaksanaan pemantauan pemanfaatan hasil pengembangan dan pelayanan teknologi tepat guna c. Pelaksanaan pelayanan jasa dan kerja sama serta alih teknologi bidang teknologi tepat guna d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan hasil kegiatan di bidang pengembangan dan pelayanan teknologi tepat guna e. Pelaksanaan urusan tata usaha Anggaran yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI berjumlah Rp. 9.325.375.000,-terdiri dari : Anggaran DIPA (meliputi kegiatan mengikat/Rutin dan PNBP, kegiatan tidak mengikat/tematik) terealisasi sebesar 101,48% atau Rp. 8.204.939.609,- ; Kompetitif terealisasi sebesar 99.84% atau Rp. 289.536.669,- ; Iptekda terealisasi sebesar 99.93% atau Rp. 149.895.400,- ; dan Insentif Peneliti dan Perekayasa terealisasi sebesar 98.68% atau Rp. 789.467.875,-. Anggaran tersebut di atas didukung oleh SDM Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI sebanyak 122 pegawai dengan komposisi 47 Peneliti (29 Peneliti Fungsional, 18 Peneliti Non Fungsional/Kandidat Peneliti), 18 Teknisi Litkayasa, dan 57 Administrasi (3 Fungsional, 54 Non Fungsional). Di tahun 2010, BBPTTG LIPI juga menerima 4 orang CPNS untuk formasi 4 orang Kandidat Peneliti. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPTTG LIPI Tahun 2010 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh BBPTTG LIPI pada tahun anggaran 2010. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Ada pun capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di BBPTTG LIPI menggambarkan bahwa dari 11 indikator kinerja, secara umum berhasil dicapai 9 indikator sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal tahun dan hanya 2 indikator yang tidak tercapai targetnya. Ditinjau dari aspek keuangan, rata-rata realisasi anggaran keseluruhan pendanaan terserap 99.98%, dengan capaian terendah adalah pada anggaran PNBP. Kedepan diperlukan penguatan peran BBPTTG LIPI guna mempertegas fungsi koordinasi agar dapat lebih efektif mengendalikan pelaksanaan kegiatan di BBPTTG LIPI. Sebagai institusi penelitian BBPTTG LIPI diharapkan dapat berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat diaplikasikan dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan yang berorientasi pada hasil dan berbasis kinerja.
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
xi
Bab I Pendahuluan
Gambar 6. Proses pembuatan dan hasil turbin pikohidro Crossflow T14 d 200 (atas), Skema rangkaian kontrol pikohidro dan panel box kontrol pikohidro (bawah)
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
1
Bab I Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG
Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (UPT BBPTTG) merupakan salah satu satuan kerja yang berada di lingkup Kedeputian Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT)–Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pada tahun 2005 BBPTTG LIPI telah mengalami perubahan dari Eselon IIIa menjadi Eselon IIb dengan nama Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna berdasarkan SK Ketua LIPI Nomor : 3213/M/2004 tanggal 28 Oktober 2004 yang diresmikan pada tanggal 25 Januari 2007 oleh Kepala LIPI. Kebijakan untuk merubah status menjadi balai besar ditetapkan dengan mempertimbangkan kebutuhan daerah dan masyarakat terhadap teknologi tepat guna. Hal ini menjadi penting dan strategis mengingat sangat mendasarnya kebutuhan daerah dan masyarakat terhadap teknologi tepat guna. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2001 dan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 4 tahun 2001, maka keputusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk meningkatkan kedudukan Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI, merupakan tanggapan tepat yang dengan sendirinya perlu ditindaklanjuti dengan langkah strategis penguatan organisasi, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. 1.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI Dengan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 2001, telah ditetapkan organisasi dan tata kerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Surat Keputusan Kepala LIPI No. 3213/M/2004 tanggal 28 Oktober 2004 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI, sebagai berikut: 1.2.1 Tugas Pokok Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, pengembangan dan pelayanan di bidang teknologi tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat, memajukan industri kecil menengah, dan pendayagunaan hasilhasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala LIPI. 1.2.2 Fungsi Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana, program serta pengembangan dan pelayanan teknologi tepat guna b. Pelaksanaan pemantauan pemanfaatan hasil pengembangan dan pelayanan teknologi tepat guna c. Pelaksanaan pelayanan jasa dan kerja sama serta alih teknologi bidang teknologi tepat guna d. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan hasil kegiatan di bidang pengembangan dan pelayanan teknologi tepat guna e. Pelaksanaan urusan tata usaha 1.3 STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan SK Ketua LIPI No. 3213/M/2004, Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari Kepala UPT yang membawahi : Bagian Tata Usaha, Bidang Jasa dan Kerjasama, Bidang Pengembangan Teknologi, Sub. Bagian Keuangan, Sub Bagian Umum, Sub Bidang Pengembangan Peralatan, Sub Bidang Proses dan Sistem Produksi, LAKIP BBPTTG LIPI 2010
2
Bab I Pendahuluan
Sub Bidang Kerjasama, Sub Bidang Alih Teknologi dan Kelompok Jabatan Peneliti. Struktur organisasi BBPTTG LIPI secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 7. Struktur Organisasi BBPTTG LIPI 1.3.1 Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas untuk mengatur urusan kepegawaian, keuangan, persuratan dan kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, keamanan dan ketertiban, serta pemeliharaan sarana dan prasarana. 1.3.1.1 Sub Bagian Umum Sub bagian ini mempunyai tugas untuk mengatur urusan kepegawaian, kearsipan dan persuratan, rumah tangga, keamanan dan ketertiban, inventarisasi Barang /Kekayaan Milik Negara, serta pemeliharaan sarana dan prasarana. 1.3.1.2 Sub Bagian Keuangan Subbagian keuangan mempunyai tugas menyelesaikan administrasi keuangan.
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
3
Bab I Pendahuluan
1.3.2 Bidang Pengembangan Teknologi Bidang Pengembangan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan teknologi proses dan sistem produksi serta pengembangan teknologi di bidang rekayasa dan rancang bangun peralatan. 1.3.2.1 Sub bidang Pengembangan Proses Dan Sistem Produksi Sub bidang Pengembangan Proses dan Sistem Produksi mempunyai tugas melakukan urusan penyiapan bahan pengembangan proses pengolahan pangan, energi, lingkungan, dan pengembangan sistem produksi. 1.3.2.2 Sub bidang Pengembangan Peralatan Sub bidang Pengembangan Peralatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan teknologi di bidang rekayasa dan rancang bangun peralatan bidang pertanian, khususnya pascapanen, energi dan lingkungan. 1.3.3 Bidang Jasa dan Kerjasama Bidang Jasa dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan pelayanan jasa dan kerjasama, alih teknologi dibidang teknologi tepat guna, evalusi serta penyusunan laporan. 1.3.3.1 Sub bidang Kerjasama Sub bidang Kerjasama mempunyai tugas menyiapkan program kerjasama bidang teknologi tepat guna. 1.3.3.2 Subbidang Alih Teknologi Subbidang Alih Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan program alih teknologi tepat guna. 1.3.4 Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan penelitian sesuai dengan bidang kepakaran dan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. 1.4 SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPTTG LIPI tahun 2010 disajikan dengan susunan sebagai berikut: BAB 1
: PENDAHULUAN Bab ini terdiri atas latar belakang, tugas pokok dan fungsi, serta gambaran struktur organisasi BBPTTG LIPI.
BAB 2
: RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 2010 Menjelaskan Rencana Strategis Implementatif BBPTTG LIPI 2010-2014, Penetapan Kinerja 2010, serta lingkungan strategis yang berpengaruh selama tahun 2010.
BAB 3
: AKUNTABILITAS KINERJA Menjelaskan analisis pencapaian kinerja BBPTTG LIPI dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2010.
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
4
Bab I Pendahuluan
BAB 4
: PENUTUP Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja BBPTTG LIPI tahun 2010 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
5
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
Gambar 8. PLTMH Palakka dan pengelolaannya
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
6
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 2010
2.1 UMUM Di antara tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) II (2010-2014) adalah memantapkan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dan memperkuat daya saing ekonomi. Salah satu faktor daya saing ekonomi adalah penguasaan dan pemanfaatan IPTEK. Sehingga RPJMN II tersebut secara substantif mengandung pesan, bahwa IPTEK menjadi fokus penting. Sesuai dengan paradigma baru pengembangan teknologi tepat guna dipengaruhi oleh lingkungan strategis baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Dalam kaitan ini, pengaruh dari dalam negeri selain kebijakan yang digariskan tentang IPTEK juga perangkat serta hal lain yang terkait dalam pelaksanaan dan pengelolaan pengembangan IPTEK, sedangkan pengaruh dari luar negeri di antaranya adalah kecenderungan global terhadap pengembangan IPTEK yang berlaku. Kebijakan strategis IPTEK yang telah digariskan melalui Keputusan Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia No. 3/M/Kp/II/2001 menjadi landasan pikir dalam merancang dan menyelenggarakan program lembaga. Kebijakan tersebut diterjemahkan dalam Rencana Strategis LIPI 2010-2014 yang pada dasarnya dibangun untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan pemerintah baik jangka menengah maupun jangka panjang. Pembangunan IPTEK Nasional dilakukan untuk menumbuhkan kemampuan mendayagunakan kemajuan IPTEK melalui peningkatan pemanfaatan, pengembangan dan penguasaan oleh bangsa Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga masyarakat akan mandiri, mempunyai ketahanan dan keunggulan serta berkelanjutan. Faktor lain yang menjadi landasan kuat terhadap pemasyarakatan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna, adalah Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2001 tentang penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna. Inpres tersebut pada dasarnya mempunyai misi antara lain untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dengan melakukan percepatan pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna melalui penyebarluasan hasil-hasil riset dari lembaga-lembaga litbang dan perguruan tinggi. Instruksi Presiden tersebut diberikan kepada 10 Kementerian di dalam struktur Kepemerintahan Indonesia, termasuk Kementerian Riset dan Teknologi. Berdasarkan Inpres Nomor 3 tahun 2001 tersebut dikemukakan bahwa penugasan khusus terhadap Menteri Riset dan Teknologi adalah mengkoordinasi pengkajian, penelitian dan ujicoba dalam pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna. Hal ini menunjukkan bahwa peran dari riset dan teknologi dalam penerapan dan pengembangan teknologi tepat guna sangatlah penting; dan keberadaan lembaga BPPTTG merupakan tindak strategis yang mendukung implementasi kebijakan tersebut. Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 22 dan 25, Tahun 1999 telah memberikan keleluasaan bagi Pemerintah Daerah untuk menentukan kebijakan yang terkait dengan pembangunan setempat. Bagi daerah yang memiliki sumber daya baik manusia, teknologi maupun kekayaan alam yang cukup baik, akan mendorong percepatan pembangunan daerahnya. Akan tetapi bagi daerah dengan kondisi sumberdaya alam tidak seimbang dengan faktor manusia dan teknologi, maka percepatan pembangunan akan berjalan timpang. LAKIP BBPTTG LIPI 2010
7
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
Dengan bergulirnya era reformasi dan diterapkannya otonomi daerah membuka kesempatan dalam pengembangan IPTEK tidak terkecuali adalah TTG. Kecenderungan global pengembangan IPTEK mengarah pada penguasaan dan terobosan dalam cabang disiplin yang berpotensi memberi dampak pada peningkatan kesejahteraan, kekuasaan, dan prestise bagi suatu negara. Sedangkan tantangan pembangunan yang harus dijawab antara lain upaya peningkatan daya saing sektor produksi, pembentukan keunggulan dan kemandirian, pengembangan kemitraan dan peningkatan kemampuan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) serta pengembangan SDM. Berdasarkan pengaruh strategis tersebut, UPT-BPPTTG mengarahkan tujuan dan sasaran kegiatan, program dan kebijakan yang ditetapkan kepada upaya pengembangan, perekayasaan, pemanfaatan dan penguasaan TTG dalam memberdayakan masyarakat dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). 2.2 ARAH KEBIJAKAN Selaras dengan kebijakan yang telah ditetapkan dalam Renstra Koordinatif Kedeputian Bidang IPT LIPI, kebijakan BBPTTG LIPI dalam peningkatan SDM dan penentuan arah kegiatan penelitian adalah sebagai berikut: A. Sumber Daya Manusia Kebijakan sumber daya manusia dimaksudkan untuk menyelaraskan jumlah peneliti dan penunjangnya, serta peningkatan kemampuan mereka dalam melaksanakan kegiatannya agar dapat meningkatkan kinerja BBPTTG khususnya daln LIPI pada umumnya. Pengembangan sumber daya manusia BBPTTG ditunjukkan untuk mencapai angka ideal antara S3 : S2 : S1= 1: 2: 4 dengan kompetensi yang sama, sedangkan perbandingan tenaga peneliti dan penunjang adalah 1 : 2. B. Program Program yang dijalankan lebih diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan dan potensi pengembangan wilayah, serta kegiatan pengembangan dan inovasi teknologi. Secara terperinci, kegiatan-kegiatan yang dijalankan tetap berpedoman pada lima program korporat LIPI, yaitu (1) program tematik, (2) program peningkatan kompetensi individu, (3) program kompetitif, (4) program penugasan khusus, dan (5) program pengembangan kelembagaan. C. Topik Kegiatan dalam Program a. Program Penelitian dan Pengembanan Iptek (Tematik) : - Program pangan dan kesehatan. - Program perekayasaan energi. b. Program peningkatan kompetensi individu - Program pengembangan sumber daya manusia (SDM). - Program peningkatan kompetensi individu melalui fungsional peneliti dan litkayasa. c. Program Penguatan Kemampuan Industri Berbasis Teknologi (Penerapan Ilmu Pengetahuan di Daerah) : - Pemberdayaan UKM berbasis Iptek: program IPTEKDA. - Peningkatan SDM Iptek di daerah: program pengembangan alih teknologi. - Penumbuhan usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan. d. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik (Pengembangan Kelembagaan) : - Pengembangan organisasi dan sumber daya manusia. - Pendayagunaan kerjasama Iptek. - Pengembangan dan pemantapan sistem penatausahaan, inventaris dan arsip, serta peningkatan pelayanan: LAKIP BBPTTG LIPI 2010
8
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
Pengembangan sarana peralatan, pergantian dan penambahan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan secara berkala. Pengembangan sarana fisik. Program pengembangan kelembagaan jasa dan kerjasama. - Program penyusunan pedoman dan bimbingan teknis. D. Monitoring dan Evaluasi Dibentuk Tim Perencanaan Monitoring dan Evaluasi (PME) di satuan kerja yang bertugas membantu pimpinan dalam perencanaan , pelaksanaan dan pengendalian satuan kerja. E. Anggaran Anggaran disusun berbasis program prioritas dan non prioritas serta kinerja kelompok penelitian. Diusahakan peningkatan kerja sama yang menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan rasio 1 terhadap dana penelitian Tematik di akhir tahun 2012. 2.3 PROGRAM UTAMA Program di BBPTTG didasarkan pada Program Pembangunan Nasional (Propenas), Renstra Ristek, Renstra LIPI, Renstra Kedeputian bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) dan kebijakan-kebijakan lain yang telah ditetapkan. Program-program tetap diarahkan pada upaya yang menunjang pencapaian visi misi LIPI dan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik. Selain itu kemampuan sumber daya manusia yang ada, serta pendanaan menjadi dasar penentuan cakupan kegiatan. Program yang dijalankan lebih diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan dan potensi pengembangan wilayah, serta kegiatan pengembangan dan inovasi teknologi. Secara terperinci, kegiatan-kegiatan yang dijalankan tetap berpedoman pada lima program korporat LIPI, yaitu (1) program tematik, (2) program peningkatan kompetensi individu, (3) program kompetitif, (4) program penugasan khusus, dan (5) program pengembangan kelembagaan. Program Tematik, terdiri dari: pangan dan kesehatan; perekayasaan; energi. Sementara Program Peningkatan Kompetensi Individu diselaraskan dengan kebutuhan penguatan kompetensi dan program BBPTTG dalam jangka menengah dan panjang. Program Kompetitif di BBPTTG mencakup bidang: produk, komoditi teknologi, serta penelitian berdimensi kewilayahan dan bernuansa pengembangan masyarakat. Program Penugasan Khusus terdiri dari: pemberdayaan UMKM berbasis IPTEK; peningkatan SDM IPTEK di Daerah; penumbuhan usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan; program penanggulangan bencana alam dan peningkatan SDM Iptek di daerah; program pengembangan alih teknologi; penumbuhan usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan. Sedangkan Program Pengembangan Kelembagaan terdiri dari Pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, Pendayagunaan kerjasama Iptek, Pengembangan dan pemantapan sistem penatausahaan, inventaris dan arsip, serta peningkatan pelayanan; pengembangan sarana peralatan, pergantian dan penambahan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan secara berkala; pengembangan sarana fisik; program pengembangan kelembagaan jasa dan kerjasama, yang terakhir adalah program penyusunan pedoman dan bimbingan teknis. Program-program di atas direncanakan dan dilaksanakan oleh 2 (dua) kelompok fungsional peneliti, yakni: Kelompok Fungsional pengembangan Teknologi dan Kelompok fungsional Pengembangan Masyarakat. Dua kelompok fungsional tersebut didukung oleh unit-unit struktural relevan di dalam institusi. Dua kelompok fungsional tersebut menjadi kompetensi institusi BBPTTG.
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
9
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
2.4 STRATEGI Strategi yang dilakukan untuk melaksanakan program utama tersebut adalah dengan cara: Memanfaatkan berbagai pengalaman, kemampuan dan jejaring yang telah dibangun selama ini serta memperkuat kompetensi inti dan SDM. Mengupayakan pembaharuan sarana penelitian terutama sarana laboratorium yang sudah sangat tidak memadai. Mengikuti arahan dan koordinasi kegiatan-kegiatan penelitian dan pengembangan di Kedeputian Bidang IPT LIPI. Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain untuk dapat menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan oleh industri ataupun masyarakat luas, atau menghasilkan penemuan bernilai yang dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Mengalokasikan sejumlah anggaran untuk perbaikan sarana/prasarana. 2.5
PROGRAM DAN KEGIATAN
2.5.1 PROGRAM Dalam tahun 2010, kegiatan BBPTTG LIPI terfokus pada 3 (tiga) program kegiatan penelitian yang penganggarannya dari APBN LIPI, dan 1 (satu) program lainnya yang penganggarannya melalui institusi luar LIPI, sebagai berikut: 1. APBN LIPI a. Kegiatan Tematik (DIPA BBPTTG LIPI) b. Kegiatan Kompetitif (DIPA BPK LIPI) c. Kegiatan IPTEKDA Bottom Up (DIPA BPK LIPI) 2. APBN Luar LIPI Kegiatan Insentif Peneliti dan Perekayasa LIPI dikelola oleh Dikti)
(anggaran KNRT yang sebelumnya
Kedua program tersebut difokuskan pada 2 (dua) kegiatan sebagai berikut: a. Pengembangan Material Baru dan Nano Teknologi a.1 Pengembangan Usaha Ekonomi a.2 Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi a.3 Rancang Bangun Rekayasa Teknologi Industri Proses b. Pengembangan Teknologi Fuel Cell Bio Fuel dan Panas Surya. b.1 Pengembangan Energi Sedangkan untuk kegiatan di luar DIPA BBPTTG LIPI, difokuskan pada bidang Ketahanan Pangan. 2.5.2 KEGIATAN Sebagai pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas, BBPTTG LIPI melaksanakan kegiatankegiatan seperti pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Program, Kegiatan, dan Sumber Dana BBPTTG LIPI Tahun 2010 PROGRAM UTAMA
Peningkatan Penelitian, Pengembangan, dan
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Rutin dan PNBP
KEGIATAN
SUMBER DANA DIPA BBPTTG LIPI
TEMATIK
DIPA BBPTTG LIPI 10
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
PROGRAM UTAMA
Penerapan IPTEK (P3 IPTEK)
KEGIATAN A. Pengembangan Material Baru dan Nano Teknologi a.1 Pengembangan Usaha Ekonomi 1.
SUMBER DANA
Pengembangan Sistem Usaha Pakan Ikan Melalui Penanganan Bahan Baku dan Penguatan Peralatan
2.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Berbasis Produk Pangan di NTB dan NTT a.2 Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi
1.
Pengembangan Model Difusi dan Adopsi TTG pada Komunitas Pembudidaya Ikan Mas di Kab. Subang a.3 Rancang Bangun Rekayasa Teknologi Industri Proses 1. Pengembangan Rancang Bangun Sistem Peralatan Pengolahan Minuman Fungsional Berbasis Buah Nenas 2. Perancangan Sistem Produksi Minuman Fungsional Dietary Fiber B. Pengembangan Energi 1. Rancang Bangun Percontohan Pembangkit Listrik Piko Hidro 2. Peningkatan Pemanfaatan Produktif Energi Terbarukan PLTMH dalam Difusi Pembangunan Desa Mandiri di Kab. Enrekang
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
DIFUSI DAN PEMANFAATAN IPTEK (KOMPETITIF) Ketahanan dan Daya Saing Wilayah dan Masyarakat Pesisir 1. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Melalui Pengembangan Produk Unggulan Daerah Agromarine di Kab. Bangka Belitung Prov. Kepulauan Bangka Belitung
DIPA BPK LIPI
DIFUSI DAN PEMANFAATAN IPTEK PENUGASAN KHUSUS (IPTEKDA) 1. Penerapan Teknologi Usaha Minuman Instan Empon-empon di Desa Tanggulun Kec. Kalijati Kab. Subang
DIPA BPK LIPI
INSENTIF RISET PENELITI DAN PEREKAYASA LIPI Ketahan Pangan 1. Peningkatan Kemampuan Teknologi Proses Pada usaha Olahan Kakao di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah 2. Perancangan Sistem Produksi Produk Olahan Berbasis Jagung: Beras Jagung Instan Berserat
KNRT
11
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
PROGRAM UTAMA 3.
KEGIATAN Rancang Bangun Prototipe Mesin Pelecet Kulit Polong Kedelai Pembuatan Kedelai Sayur Mukimame
4.
Penerapan Teknologi Pembuatan Pakan Campuran untuk Efisiensi Budidaya Ikan Lele di Pantura - Subang
5.
Implementasi Teknologi Proses Pengolahan Biji Jarak sebagai Sumber Energi Alternatif Subsitusi BBM pada UMKM di Kabupaten Subang
SUMBER DANA
2.6 RENCANA STRATEGIS IMPLEMENTATIF BBPTTG LIPI 2010-2014 Rencana Strategis (Renstra) Implementatif Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI Tahun 2010-2014 mengacu pada Renstra LIPI dan Renstra Koordinatif Kedeputian Bidang IPT LIPI Tahun 2010-2014, sebagai arahan kegiatan yang layak untuk dikerjakan dalam usaha pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan LIPI pada umumnya, seperti tercantum dalam Lampiran 2. 2.6.1 VISI DAN MISI 1. Visi LIPI LIPI dalam mendorong agar visi pembangunan nasional dapat tercapai melalui landasan keilmuan yang mendasar, mencanangkan Visi: “Menjadi lembaga ilmu pengetahuan nasional berkelas dunia yang dapat mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis.” Dalam upaya mencapai visi jangka panjang tersebut, dan sejalan dengan Visi Pembangunan 2010-2014, LIPI menetapkan Visi (target capaian) tahun 2014 yaitu : “Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam menghasilkan IPTEK guna peningkatan kualitas SDM dan memperkuat daya saing perekonomian nasional.” 2. Misi LIPI Untuk mencapai visi LIPI tersebut, dan dengan memperhatikan Misi Pembangunan Nasional 2010-2014, maka LIPI menetapkan 5 (lima) misi yang akan dilaksanakan masa mendatang: 1. Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional; 2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI; 3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan; 4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional; 5. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem). 2.6.2 TUJUAN LIPI DAN SASARAN KEDEPUTIAN BIDANG IPT LIPI Untuk mencapai visi dan misi LIPI, ditentukan tujuan LIPI yang dijabarkan dalam sasaran Kedeputian Bidang IPT LIPI. LAKIP BBPTTG LIPI 2010
12
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
Tujuan LIPI 1. Menciptakan "great science" (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkan daya saing perekonomian nasional 1.1 Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan dan menemukan pengetahuan baru yang berdampak luas. Sasaran Kedeputian Bidang IPT LIPI: 1.1.1 Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional 1.1.2 Meningkatnya hasil dan kapasitas penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI. Tujuan LIPI 1.2 Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) dan penemuan yang diintegrasikan dengan faktorfaktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi. Sasaran Kedeputian Bidang IPT LIPI: 1.2.1 Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan IPTEK yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai. 1.2.2
Memperkuat jaringan antara LIPI dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama.
Tujuan LIPI 2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI 2.1 Mendorong terciptanya kebijakan strategis dalam upaya penegakan good governance. Sasaran Kedeputian Bidang IPT LIPI: 2.1.1 Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional, yang diukur dari jumlah saran kebijakan dan timbangan ilmiah dari LIPI. Tujuan LIPI 3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan 1.1 Turut meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam berperilaku rasional (ilmiah) dan humanis melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pengetahuan. Sasaran Kedeputian Bidang IPT LIPI: 1.1.1 Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional. 1.1.2 Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat, yang diukur dari jumlah kegiatan dan peserta berbagai aktivitas pemasyarakatan IPTEK LIPI Tujuan LIPI 4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional 4.2 Meningkatkan kontribusi dan keterlibatan ilmiah Indonesia pada aras internasional. Sasaran Kedeputian Bidang IPT LIPI: LAKIP BBPTTG LIPI 2010
13
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
4.2.1
Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional, yang diukur dari jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional.
Tujuan LIPI 5. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem) 5.1 Meningkatkan, memelihara dan memanfaatkan sarana /prasarana penelitian, infrastruktur dan standar ilmiah, dokumentasi dan pemanfaatan informasi ilmiah. Sasaran Kedeputian Bidang IPT LIPI: 5.1.1 Tersedianya sarana dan prasarana penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana penelitian yang baik yang dipakai untuk kegiatan. 5.1.2 Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian. 5.1.3 Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan kompetensi satuan kerja. 2.7 LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH Ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI, yaitu: 1. Sumber Daya Manusia Adanya kesenjangan dalam hal pangkat/jabatan fungsional antara peneliti senior dan yunior, sehingga masih diperlukan pembinaan. 2. Sarana dan Prasarana Fisik - Peralatan litbang yang sudah tua dan belum memadai - Pola pemeliharaan tidak kontinyu 3. Dana - Anggaran DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) memuat rincian Belanja Pegawai (Mengikat dan Tidak mengikat), Belanja barang (Mengikat dan Tidak Mengikat), dan Belanja Modal. - Dalam DIPA BBPTTG LIPI, dibagi dalam dua program sebagai berikut: a. Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik Program ini terbagi atas empat kegiatan, yaitu: 0001 Pengelolaan Gaji, Honorarium, dan Tunjangan 0002 Penyelenggaraan Operasional Perkantoran 0003 Pelayanan Publik atau Birokrasi 6861 Peningkatan Jasa Pelayanan Litbang IPTEK (PNBP) b. Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK Program ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu: 6867 Pengembangan Material Baru dan nano Teknologi 6869 Pengembangan Teknologi Fuel Cell Bio Fuel dan Panas Surya
Anggaran DIPA tahun 2010 secara total jumlah anggaran mengalami kenaikan sebesar 2,11% jika dibandingkan tahun 2009, yaitu dari Rp. 7.915.080.000,- menjadi Rp. 8.085.375.000,-.
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
14
Bab II Rencana Strategis & PK 2010
Walaupun ada penurunan anggaran di Program Penelitian dan Pengembangan IPTEK sebesar 12,28% , namun terlihat kenaikan pada anggaran gaji sebesar 11,18% dan anggaran PNBP sebesar 7,31%.
Anggaran Kegiatan Kompetitif BBPTTG LIPI tahun 2010 mengalami kenaikan yang tidak signifikan dibandingkan tahun 2009 sebesar 2,12 %, yaitu dari Rp. 283.966.000,- menjadi Rp. 290.000.000,-. Hal ini disebabkan karena kegiatan di tahun 2010 merupakan kegiatan lanjutan di tahun 2009.
Pada tahun 2010, BBPTTG LIPI melaksanakan penerapan IPTEK di daerah (IPTEKDA) hanya 1 (satu) kegiatan anggaran bottom up dengan pagu biaya kegiatan sebesar Rp. 150.000.000,-
Pada tahun 2010 anggaran penelitian DIKTI yang sekarang dikelola oleh KNRT berupa Insentif Peneliti dan Perekayasa sebesar Rp. 800.000.000,-, dengan jumlah kegiatan sebanyak 5 (lima) kegiatan.
2.8 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2010 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. BBPTTG LIPI telah membuat penetapan kinerja tahun 2010 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2010. Penetapan kinerja BBPTTG LIPI tahun 2010 selengkapnya terdapat pada lampiran 3, yang disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2010, seperti terlihat pada Lampiran 2.
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
15
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Gambar 9. Proses pengerjaan screw Press nanas (kiri), Pengujian screw press (kanan)
16 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja di BBPTTG LIPI mengacu pada arahan strategis serta indikator kinerja Kementerian Riset dan Teknologi, dan terutama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; dan Kedeputian Ilmu Pengetahuan Teknik. Akuntabilitas Kinerja BBPTTG LIPI merupakan gambaran kinerja dari 2 program yaitu : 1. Program Penelitian dan Pengembangan Iptek, 2. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik sebagai fasilitator dan pendukung dalam pengelolaan Sumber Daya serta pengembangan kerjasama dengan stakeholder. Penilaian Kinerja dilakukan terhadap seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh BBPTTG LIPI selama satu tahun anggaran 2010, baik untuk kegiatan teknis ataupun administratif. 3.1. ARAHAN STRATEJIK LIPI Arahan strategik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dipakai sebagai acuan untuk menilai keberhasilan tentang apa yang telah dicapai, apakah sesuai dengan arahan yang diinginkan dan ditetapkan pimpinan LIPI. Beberapa arahan strategik yang dijadikan pegangan untuk menilai kinerja BBPTTG, yaitu: 1. Menegakkan integritas BBPTTG dengan didasari pada kewibawaan ilmiah, 2. Membangun kewibawaan ilmiah melalui iptek yang berbasis sumber daya lokal, 3. Merencanakan dan mengelola program dengan acuan kepada lingkungan eksternal yang berpengaruh, 4. Mendayagunakan segenap kemampuan dan kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Balai untuk meningkatkan kinerja pelayanan terhadap publik. 3.2. INDIKATOR KINERJA Indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kinerja akan digunakan untuk mengukur capaian BBP-TTG dalam kurun waktu tertentu. Indikator keluaran digunakan sebagai alat evaluasi untuk menilai pencapaian program atau kegiatan dalam hal: 1. Pembaruan teknologi, 2. Sumbangan kepada pembangunan sosial ekonomi. Ke 2 hal di atas dapat diukur dengan dua dimensi, yaitu dimensi akademik dan dimensi keluaran. Dimensi akademik terdiri atas : 1. Jumlah pejabat fungsional (Penjenjangan jabatan fungsional peneliti maupun non peneliti), 2. Jumlah pembaruan yang dihasilkan dari inovasi teknologi tepat guna, 3. Jaringan kerja sama litbang dan penerapan teknologi dengan lembaga akademik, litbang dan lembaga intermediasi, 4. Membangkitkan wacana publik dalam hal penerapan teknologi tepat guna, 5. Kerja sama penelitian nasional dan internacional, 6. Publikasi: Prosiding Nasional & Internasional; Jurnal Nasional dan Internasional, dan Buku, 7. Sitasi.
17 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dimensi keluaran terdiri atas: 1. Jumlah contoh produk, 2. Jumlah prototipe alat yang dihasilkan, 3. Jumlah model penerapan teknologi tepat guna, 4. Jumlah kerjasama dalam pemanfaatan paket pengembangan teknologi tepat guna, 5. Jumlah publikasi ilmiah, 6. Jumlah HKI yang dihasilkan, 7. Dokumen Standard Operating Procedure (SOP), 8. Jumlah UMKM yang terbentuk dan terbina, 9. Rekomendasi kebijakan: pengembangan masyarakat, pengembangan UMKM, penguatan dan penerapan teknologi tepat guna untuk UMKM dan masyarakat. 3.3. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja BBPTTG LIPI Tahun 2010 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Adapun tujuan yang telah ditetapkan sesuai Rencana Strategis Impementatif BBPTTG LIPI Tahun 2010 – 2014, adalah sebagai berikut : 1. Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan pengetahuan dan teknologi baru di bidang Teknologi Tepat Guna yang berdampak luas dan dapat dimanfaatkan guna mendukung daya saing bangsa, 2. Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) di bidang Teknologi Tepat Guna yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi, 3. Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional dalam bidang teknologi, 4. Memperkuat infrasruktur kelembagaan melalui Penguatan manajemen dan sistem. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian juga terdapat beberapa sasaran strategis yang tidak berhasil dicapai pada tahun 2010 ini. Pencapaian Indikator Kinerja di BBPTTG LIPI dapat dilihat dalam tabel 2 dibawah ini : Tabel 2. Tabel Pencapaian Indikator Kinerja BBPTTG LIPI Tahun 2010 Uraian Sasaran 1 1. Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang pada jabatan fungsional 2. Meningkatnya hasil dan penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI 3. Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek
3
4
Tingkat Capaian 5
6 Orang
5 orang
83,3%
15 Orang
15 Orang
100%
Jumlah Publikasi Nasional
7 Buah
38 Buah
542%
Jumlah Publikasi Internasional Jumlah HKI
- Buah
5 Buah
100%
1 Buah
3 Buah
300%
10 Buah
12 Buah
120%
-
-
-
Indikator Kinerja 2 Jumlah SDM yang melanjutkan pendidikan Jumlah SDM yang naik Jabatan Fungsional
Jumlah Contoh Produk Yang Digunakan Masyarakat Jumlah HKI yang digunakan
Target
Realisasi
18 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Uraian Sasaran
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
2
3
4
Tingkat Capaian 5
9 Buah
7 Buah
77,8%
-
-
-
Jumlah Keikutsertaan pameran dan promosi iptek lainnya
5 kali
5 Kali
100%
Jumlah Keikutsertaan dalam seminar dan pertemuan ilmiah lainnya
12 kali
9 kali
75%
Jumlah keikutsertaan dalam organisasi internasional,seminar internasional dan pertemuan ilmiah internasional lainnya
-
-
-
Jumlah sarana dan prasarana
1 Lab
1
4.
5.
6.
7.
8.
9.
yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai Memperkuat jaringan dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat melalui terdiseminasinya informasi teknologi hasil litbang ke masyarakat industri Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional. Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional melalui peningkatan kerjasama dengan lembaga litbang dan perguruan tinggi dari Negara lain, dan ikut serta dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional Tersedianya Sarana dan Prasarana kegiatan penelitian yang memenuhi kebutuhan
masyarakat
Jumlah Kerjasama
Jumlah Kebijakan Bidang Teknologi Tepat Guna
1 Lab + seperangkat alat laboratorium
100%
19 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
1
2
3
4
Tingkat Capaian 5
10. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel yang tertib dan taat azas. 11. Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan guna melaksananakan tugas sesuai kompetensi satuan kerja
Jumlah Laporan Administrasi
1 Paket
1 Paket
100%
6 Orang 13 Orang
4 Orang 10 orang
66,7% 76,9%
Uraian Sasaran
Indikator Kinerja
Jumlah penerimaan CPNS Jumlah Keikutsertaan Training / Kursus
Target
Realisasi
Dari uraian tabel diatas pencapaian indikator kinerja diatas tergambarkan bahwa dari 11 (sebelas) sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, secara umum berhasil dicapai 9 (sembilan) sasaran sedangkan hanya 2 (dua) sasaran yang tidak tercapai targetnya. 3.4. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Adapun seluruh capaian kinerja BBPTTG LIPI sampai dengan akhir tahun 2010 diuraikan sebagai berikut : Tujuan 1. Memperkuat kompetensi inti (melalui penelitian dan pengembangan) untuk menciptakan pengetahuan dan teknologi baru di bidang Teknologi Tepat Guna yang berdampak luas dan dapat dimanfaatkan guna mendukung daya saing bangsa Uraian Sasaran : 1.1
Meningkatnya kualitas pengetahuan para peneliti yang diukur dari peningkatan pendidikan dan jenjang jabatan fungsionalnya Indikator Luaran : a. Peningkatan Strata Pendidikan BBPTTG LIPI senantiasa meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan meningkatkan jenjang jabatan fungsional baik fungsional peneliti maupun fungsional non-peneliti. Pada tahun 2010 SDM BBPTTG LIPI yang telah lulus menempuh pendidikan yang lebih tinggi berjumlah 5 orang, dengan tingkat pendidikan 2 orang lulus S1, 2 orang lulus S2 dan 1 orang lulus S3. Adapun 1 orang peserta program S2 (luar negeri) yang ditargetkan lulus pada tahun 2010, Namun ternyata belum dapat direalisasikan. b. Peningkatan Jenjang Jabatan Fungsional
20 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
SDM yang naik jabatan fungsionalnya pada tahun 2010 berjumlah 15 orang, diantaranya Peneliti sebanyak 9 orang dan Fungsional Non-Peneliti sebanyak 6 orang. Tabel 3. Tabel Kenaikan Jabatan Fungsional Peneliti dan Non Peneliti No 1.
2.
Jabatan Fungsional Awal Peneliti Kandidat Pertama Muda Madya IV/b Madya Utama IV/d Non - Peneliti Fungsional Umum Teknisi Litkayasa Lanjutan III/b Teknisi Litkayasa Penyelia III/c
1.2
Jabatan Fungsional baru
Jumlah (Orang)
Peneliti Pertama Peneliti Muda Peneliti Madya Peneliti Madya IV/c Peneliti Utama Peneliti Utama IV/e
1 2 1 1 3 1
Pranata Humas Teknisi Litkayasa Lanjutan III/c Teknisi Litkayasa Penyelia III/d
1 1 4
Meningkatnya hasil dan penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI Indikator Luaran : Peningkatan Jumlah Publikasi Ilmiah dan HKI
Secara umum, jumlah Publikasi Ilmiah dan Jumlah HKI yang dihasilkan pada tahun 2010 sudah sesuai dengan yang ditargetkan dengan rincian sebagai berikut : Tabel 4. Tabel Capaian Jumlah Publikasi dan HKI yang dihasilkan No 2.
Uraian Sasaran Meningkatnya hasil dan penelitian yang diukur dari peningkatan jumlah publikasi dan HKI
Indikator Jumlah Publikasi Nasional Jumlah Publikasi Internasional Jumlah HKI (Usulan Paten)
Target
Realisasi
7 Buah
38 Buah
Capaian (%) 542%
- Buah
5 Buah
100 %
1 Buah
3 Buah
300 %
Pencapaian publikasi ilmiah pada tahun 2010 yang ditargetkan semula sebesar 7 buah telah dicapai melebihi target, hal ini dikarenakan pada tahun 2010 BBPTTG LIPI mendapatkan tambahan kegiatan Program Insentif Peneliti dan Perekayasa sebanyak 5 kegiatan. Untuk HKI (draft Paten) yang sudah didaftarkan sebanyak 3 buah dengan sumber pendanaan berasal dari Program Insentif Peneliti dan Perekayasa tahun 2010 dengan perincian sebagai berikut : 1. Pembuatan susu dan susu kental manis rendah lemak dari kacang hijau serta produk yang dihasilkannya, 2. Pembuatan yogurth dari susu kacang hijau untuk terapi gizi rendah protein,
21 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
3. Proses pembuatan minuman fungsional sari jagung manis probiotik dan produk yang dihasilkannya. 3. Meningkatnya kreativitas dalam menciptakan iptek yang bernilai ekonomis yang diukur dari jumlah hasil yang dipakai Indikator Luaran : Hasil litbang unggulan yang dipakai masyarakat Hasil litbang BBPTTG LIPI pada tahun 2010 berupa contoh produk sebanyak 12 buah yang dipakai oleh masyarakat seperti dalam tabel 5 sebagai berikut : Tabel 5. Tabel Hasil Litbang BBPTTG LIPI Tahun 2010 No 1.
Kegiatan Tematik
1. 2. 3. 4. 5. 6.
2.
Insentif Peneliti dan Perekayasa
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Hasil Litbang (Contoh Produk) Produk pangan berbasis ubi kayu : selondok (UKM Flamboyan, UKM Anggrek, dan UKM Sukamaju, NTT) Produk pangan berbasis ubi kayu : renggining (UKM Flamboyan, UKM Anggrek, dan UKM Sukamaju, NTT) Produk kopi bubuk ( UKM Mule Paice, Dusun Batu, Desa Prabe, Lombok Barat, NTB) Produk kopi bubuk 2 in 1 ( UKM Mule Paice, Dusun Batu,Desa Prabe, Lombok Barat, NTB) Produk kopi bubuk jahe ( UKM Mule Paice, Dusun Batu, Desa Prabe, Lombok Barat, NTB) Produk pengolahan hasil ikan : kerupuk ikan (UKM Sugi Mandiri, Sumur Gintung, Subang) Produk olahan cokelat : milk chocolate (Unit Pengolahan Kakao Desa Masamba, Kab. Poso) Produk olahan cokelat : dark chocolate (Unit Pengolahan Kakao Desa Masamba, Kab. Poso) Produk kedelai sayur edamame menjadi mukimame (CV. Iswara, Kab. Malang - Jatim) Produk pakan campuran untuk ikan lele dumbo (Petani Ikan Lele - Pantura Subang) Produk minyak jarak pagar (UKM di Cipeundeuy - Subang Jabar) Produk briket biji jarak (UKM Kelompok Tani Jarak, Cipeundeuy, Subang - Jabar)
4. Memperkuat jaringan dengan industri dan pihak terkait lainnya dalam meningkatkan adopsi inovasi yang diukur dari jumlah kerja sama. Indikator Luaran : Jumlah Kerjasama Dalam tahun 2010 dari 9 buah kerjasama yang ditargetkan BBPTTG LIPI, hanya 7 buah yang dapat direalisasikan. Berikut daftar kerjasama dalam negeri baik dalam rangka kerjasama pelatihan maupun kerjasama pembinaan UMKM dan industri: Tabel 6. Tabel Daftar Kerjasama yang dihasilkan Tahun 2010 No 1
Ruang Lingkup Kerjasama Pelatihan 1. TTG (PNBP)
Jenis Kerjasama Pelatihan Teknologi Hasil Perikanan Tahun 2010, bekerjasama dengan Dinas Peternakan Dan 22
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
No
Ruang Lingkup 2. 3.
4.
5.
2.
Kerjasama Pembinaan dan Industri
1. UMKM 2.
Jenis Kerjasama Perikanan Kabupaten Sumedang Pelatihan Bina Usaha Mandiri Pensiunan Pegawai LIPI, bekerjasama dengan KORPRI UNIT LIPI PUSAT Pelatihan Industri Kecil Menengah Teknologi Tepat Guna Mesin Perbengkelan, bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Bekasi Pelatihan Teknologi Tepat Guna Perbengkelan, bekerjasama dengan Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi DIY Pelatihan Keterampilan Bagi Pegawai Yang Akan Memasuki Pensiun Di Lingkungan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara T.A. 2010, bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah Kantor Kepegawaian Kota Administrasi Jakarta Utara Iptekda, UKM Minuman Instan Empon-empon, Kabupaten Subang – Jawa Barat Pemanfaatan Alat pelecet kedelai Edamame, program DIKTI, bekerjasama dengan CV. Iswara Kabupaten Malang – Jawa Timur
5. Tersedianya timbangan ilmiah dan rekomendasi untuk menjawab isu nasional Indikator Luaran : Peningkatan saran kebijakan ke LIPI maupun ke pihak Luar LIPI. Pada tahun 2010, BBPTTG LIPI tidak mentargetkan dokumen yang bersifat saran dan kebijakan ke LIPI maupun ke pihak Luar LIPI. 6. Meningkatnya perilaku “rasional” dalam masyarakat melalui terdiseminasinya informasi teknologi hasil litbang ke masyarakat industri Indikator Luaran : Mengadakan pameran dan promosi Iptek dan lainnya Selama tahun 2010, BBPTTG LIPI telah mengikuti 5 kali/event pameran sesuai dengan target yang telah dijanjikan sebelumnya, dengan rincian kegiatan pameran sebagai berikut : 1. Pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional XII, bertempat di Jogja Expo Center – Yogyakarta, waktu pelaksanaan 22 – 26 September 2010, penyelenggara DEPDAGRI. 2. Eco Products International Fair, bertempat di Jakarta Convention Center, waktu pelaksanaan 4 – 7 Maret 2010, penyelenggara KADIN – Indonesia. 3. Pekan Produk Kreatif Indonesia Tahun 2010, bertempat di Jakarta Convention Center, waktu pelaksanaan 22 – 27 Juni 2010, penyelenggara Kementrian Kesra dan Kementrian Perindustrian. 4. Pameran Teknologi Tepat Guna ”Regional Leaders Gathering 2010”, bertempat di PUSPITEK – Serpong, waktu pelaksanaan 20 – 22 Juli 2010, penyelenggara DPD –RI. 5. Cooperative Fair 2010, bertempat di Lapangan Gasibu Bandung, waktu pelaksanaan 4 – 8 Agustus 2010, penyelenggara Dinas Tenaga Kerja – Propinsi Jawa Barat. Tujuan 2.
Meningkatkan nilai invensi (penciptaan) di bidang Teknologi Tepat Guna yang diintegrasikan dengan faktor-faktor yang mendukung terjadinya inovasi bernilai ekonomi Uraian Sasaran : 23 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Meningkatnya akses terhadap pengetahuan yang diukur dari frekuensi interaksi dan jumlah keikutsertaan dalam aktivitas ilmiah nasional, regional dan internasional. Indikator Luaran : Mengikuti pertemuan ilmiah, seminar, dan lainnya Keikutsertaan BBPTTG LIPI dalam mengikuti berbagai seminar baik ditingkat nasional maupun internasional sebanyak 43 orang/kali. Adapun jenis seminar yang telah diikuti oleh BBPTTG LIPI adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Tabel Keikutsertaan BBPTTG Mengikuti Seminar Nasional/Internasional Tahun 2010 No 1
Ruang Lingkup Nasional
1.
2. 3. 4.
5.
6.
7.
2.
Internasional
Tujuan 3.
1.
Judul Seminar dan Tempat Penyelenggaraan Seminar Nasional Teknik Kimia Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta “Pengembangan Teknologi Kimia Untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia”, waktu pelaksanaan 26 Januari 2010 Seminar Nasional Perteta 2010 di Purwokerto, waktu pelaksanaan 10 Juli 2010 Seminar Nasional Ketahanan Pangan dan Energi di UPN Veteran Surabaya, 24 Juni 2010 Seminar Teknik Kimia Institut Teknologi Nasional Bandung "Sumber Daya Alam Indonesia : Perananan Pendidikan dan Teknologi Kimia dalam Pemanfaatannya Secara Berkelanjutan", waktu pelaksanaan 30 September 2010 Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri IX Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, waktu pelaksanaan 4 Desember 2010 Seminar Nasional Teknoin 2010, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, waktu pelaksanaan 11 Desember 2010 Seminar Nasional Energi Terbarukan Indonesia I , Purwokwerto, waktu pelaksanaan 18 – 19 Desember 2010 International Conference of Food Safety and Food Security, UGM, Yogyakarta, waktu pelaksanaan 1 s/d 4 Desember 2010
Turut memperjuangkan kepentingan nasional dan posisi tawar Indonesia di dunia internasional dalam bidang teknologi
Uraian Sasaran : Meningkatnya peran LIPI dalam pergaulan dunia internasional melalui peningkatan kerjasama UPT BBPTTG - LIPI dengan lembaga litbang dan perguruan tinggi dari Negara 24 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
lain, dan ikut serta dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional Indikator Luaran : Jumlah keikutsertaan dalam organisasi dan berbagai pertemuan ilmiah regional dan internasional Pada tahun 2010, BBPTTG LIPI tidak mentargetkan untuk menjadi anggota organisasi internasional.
Tujuan 4.
Memperkuat infrastruktur kelembagaan melalui penguatan manajemen dan sistem.
Uraian Sasaran : 4.1 Tersedianya Sarana dan Prasarana kegiatan penelitian yang memenuhi kebutuhan, yang diukur dari jumlah sarana dan prasarana yang baik yang dipakai untuk kegiatan penelitian. Pada tahun 2010, BBPTTG LIPI telah melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana diantaranya penambahan jumlah peralatan baik peralatan bengkel mekanik, Laboratorium Kimia Pangan sebanyak 33 unit serta peralatan penunjang perkantoran. Selain itu, BBPTTG LIPI juga telah melakukan penambahan 1 buah gedung berupa perluasan gedung uji peralatan yang digunakan untuk kegiatan pengujian peralatan hasil litbang baik dari kegiatan tematik, insentif maupun dari kegiatan lainnya. Terwujudnya Tata Kelola Organisasi yang Baik (Good Corporate Governance) yang dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan yang berkualitas dan akuntabel yang tertib dan taat azas. Terwujudnya tata kelola organisasi yang baik (Good Corporate Governance) dapat diukur dengan terlaksananya perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan yang berkualitas dan akuntabel serta peningkatan status pengelolaan administrasi keuangan dan inventaris (Barang Milik negara) LIPI yang tertib dan taat azas sehingga tercapai penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ada beberapa tim yang dibentuk oleh Kepala BBPTTG LIPI diantaranya sebagai berikut : 1. Tim Perencana, Monitoring dan Evaluasi (PME) yang dibentuk berdasarkan SK Kepala BBPTTG LIPI, bertugas merencanakan, monitoring dan mengevaluasi kegiatan yang berjalan selama kurun waktu 1 tahun anggaran. Adapun tugas dari tim PME adalah sebagai berikut : a. Menyusun dan merumuskan rencana kegiatan/program serta memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lingkungan BBPTTG LIPI; b. Menyelenggarakan persiapan dan pelaksanaan pertemuan tim; c. Menyusun kalender kegiatan litbang di BBPTTG LIPI; d. Menyeleksi program litbang di BBPTTG LIPI dan berkoordinasi dengan Tim PME Kedeputian Bidang IPT LIPI; e. Membuat laporan pelaksanaan perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan litbang kepada kepala BBPTTG LIPI; f. Melaksanakan penyusunan Lapran Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 2. Tim SAI/SABMN
25 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Bertugas menyusun laporan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) tiap semester dan akhir tahun. 3. Tim P2JP BBPTTG LIPI Bertugas melakukan penilaian terhadap usulan angka kredit, setiap ada usulan dari para peneliti. 4. Rapat-rapat 1. Struktural Seluruh pejabat struktural BBPTTG LIPI selalu mengadakan rapat untuk mengkoordinasikan kegiatan dan hal-hal penting yang disampaikan dan ditindaklanjuti. Hasil rapat didokumentasikan dalam bentk notulen hasil rapat. 2. Bidang/Bagian Rapat pada Bidang/bagian di BBPTTG LIPI belum sepenuhnya dilaksanakan secara rutinitas dan terencana, hal ini berkaitan dengan seluruh kepala Bagian/Bidang adalah merupakan anggota peneliti dan peneliti utama di beberapa kegiatan baik tematik, kompetitif maupun kegiatan lainnya. 3. Rapat Kerja Implamentatif Sudah menjadi agenda BBPTTG LIPI untuk mengadakan rapat kerja implementatif 1 kali dalam setahun, sebagai tindak lanjut dari Raker Koordinatif Kedeputian Bidang IPT LIPI. Hal ini dilaksanakan agar pelaksanaan kegiatan lebih terencana dan fokus. 4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 1 buah dokumen LAKIP BBPTTG LIPI disusun dengan mengacu pada Rencana Implementatif BBPTTG LIPI 2010 – 2014, Rencana Kerja Tahunan 2010, dan Penetapan Kinerja Tahun 2010. 5. Laporan Tahunan Merupakan 1 buah dokumen rangkuman seluruh aktifitas organisasi dalam kurun waktu 1 tahun anggaran. Dalam laporan tahunan terangkum seluruh aktifitas BBPTTG LIPI selama tahun 2010 dilihat dari aspek penelitian, anggaran, perkembangan SDM, sarana prasarana ataupun kerjasama yang telah dilakukan dengan pihak lain. 6. Laporan Teknis Laporan ini memuat seluruh kegiatan tematik tentang hasil yang telah dicapai dalam tahun 2010. 7. Analisis Jabatan Urusan kepegawaian di BBPTTG LIPI berada pada Sub Bagian Umum. Urusan kepegawaian bertugas menyusun dokumen analisa jabatan yang memuat tugas seluruh pegawai BBPTTG LIPI. Updating dokumen kepegawaian selalu dilakukan agar data selalu dalam keadaan valid. 8. Formasi Pegawai Kebutuhan pegawai tahun 2010 dan hal-hal yang menyangkut perencanaan pegawai dibuat dalam 1 buah dokumen formasi pegawai yang merupaka acuan BBPTTG LIPI dalam mempersiapkan SDM BBPTTG LIPI yang sesuai dengan kompetensi bidang yang dimiliki. Terbinanya SDM yang diukur dari terpenuhinya kebutuhan guna melaksananakan tugas sesuai kompetensi satuan kerja Tabel 8. Tabel Pembinaan SDM BBPTTG LIPI tahun 2010 No 11.
Uraian Sasaran Terbinanya
SDM
Indikator yang Penambahan jumlah
Target
Realisasi
6 orang
4 orang
Capaian (%) 66,7 % 26
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
diukur dari terpenuhinya kebutuhan guna melaksananakan tugas sesuai kompetensi satuan kerja
PNS baru minimal sejumlah pegawai UPT BBPTTG - LIPI yang akan pensiun pada tahun berikutnya. Peningkatkan pembinaan, dilakukan untuk meningkatkan kompetensi SDM untuk meningkatkan kompetensi
13 Orang
10 Orang
76,9 %
Pembinaan SDM dilakukan BBPTTG LIPI dengan mengikutsertakan pegawainya dalam diklatdiklat seperti berikut : 1. Diklat Teknis : 5 orang 2. Diklat Administrasi : 5 orang 3.5 AKUNTABILITAS KEUANGAN Ada empat sumber pendanaan yang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan riset di BBPTTG LIPI, yaitu : 1. Anggaran DIPA (meliputi program penelitian dan pengembangan iptek/Tematik dan program penerapan kepemerintahan yang baik/Rutin-PNBP); 2. Anggaran Kompetitif – DIPA Biro Perencanaan dan keuangan LIPI; 3. Anggaran Iptekda – DIPA Biro Perencanaan dan Keuangan LIPI; 4. Anggaran Insentif Peneliti dan Perekayasa – DIPA Kementerian Reset dan Teknologi. Tabel 9 dibawah ini menyajikan pagu anggaran dan realisasi masing-masing kegiatan untuk tahun anggaran 2010. Tabel 9. Tabel Realisasi Anggaran DIPA, Kompetitif, Iptekda dan Insentif Peneliti/Perekayasa BBPTTG Tahun 2010
No 1.
2. 3. 4.
Sumber Dana
Pagu Anggaran (Rp)
Penerimaan (PNBP) (Rp)
Realisasi Rp
DIPA 5.975.191.000,6.554.438.309, Rutin 620.184.000,- 355.626.000,- 170.998.000, PNBP 1.490.000.000,1.479.503.300, Tematik Kompetitif 290.000.000,289.536.669,Iptekda 150.000.000,149.895.400,Insentif Peneliti 800.000.000,789.467.875,dan Perekayasa Jumlah 9.325.375.000,9.433.839.533,Rata-rata Realisasi
% 101,48%
99,84% 99,93% 98,68% 101,16% 99,98%
Dari tabel 9 diatas realisasi anggaran DIPA pada tahun 2010 adalah sebesar 101,48% melebihi pagu anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya dengan keterangan sebagai berikut:
27 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab III Akuntabilitas Kinerja
1. Pencapaian realisasi anggaran rupiah murni (DIPA) sebesar 101,48 % di atas disebabkan adanya kekurangan pembayaran Belanja Pegawai pada tahun 2010 sebesar Rp. 509.448.733. Pada tanggal 23 Agustus 2010, UPT. BBPTTG telah menyampaikan surat usulan penambahan pagu belanja pegawai tahun 2010 No. 0978/IPT.UPT.1/KU/2010 ke pihak Sekreatis Utama LIPI Cc Biro Perencanaan dan Keuangan LIPI yang ditindak lanjuti dengan penerbitan DIPA tambahan No. 0387/999-08.1/-/2010, tanggal 18 Nopember 2010 yang rencananya digunakan untuk menutupi kekurangan belanja pegawai bulan Desember pada tahun 2010, namun karena DIPA tersebut baru diterima pada tanggal 20 Nopember 2010 sedangkan batas waktu pengajuan pembayaran gaji bulan Desember adalah pada tanggal 10 Nopember 2010, maka walaupun DIPA tambahan tersebut sudah disampaikan ke KPPN Purwakarta namun tetap tidak dapat direalisasikan. Namun, atas kekurangan Belanja Pegawai tersebut tetap mendapatkan kompensasi pembayaran dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Purwakarta sehingga realisasi anggaran secara keseluruhan melebihi anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Pada tahun 2010 realisasi PNBP sebesar Rp. 335.626.000,- atau sebesar 51,71% dari target tahun 2010 sebesar Rp. 649.000.000,-. Dari total penerimaan tersebut baru direalisasikan penggunaannya sebesar Rp. 170.998.000,- sedangkan sisanya sebesar Rp. 164.628.000,akan direalisasikan pada tahun 2011, hal ini disebabkan penerimaan sebesar Rp. 176.000.000,- diterima pada akhir bulan Desember 2010.
28 LAKIP BBPTTG LIPI 2010
Bab IV Penutup
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI merupakan satu-satunya Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari 4 (empat) UPT yang sudah berstatus Balai Besar di lingkungan Kedeputian Bidang IPT LIPI, dan sebagai institusi pemerintah di bawah Lembaga Pemerintah Non Kementerian. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala LIPI No. 3213/M/2004 tanggal 28 Oktober 2004, Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BBPTTG) LIPI mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, pengembangan dan pelayanan di bidang teknologi tepat guna untuk pemberdayaan masyarakat, memajukan industri kecil menengah, dan pendayagunaan hasilhasil penelitian dan pengembangan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala LIPI. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPTTG LIPI Tahun 2010 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh BBPTTG LIPI pada tahun anggaran 2010. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU), maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Ada pun capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di BBPTTG LIPI menggambarkan bahwa dari 11 indikator kinerja, secara umum berhasil dicapai 9 indikator sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada awal tahun dan hanya 2 indikator yang tidak tercapai targetnya. 4.2 SARAN Secara keseluruhan, tingkat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di BBPTTG LIPI hampir 100% dapat tercapai, namun masih ada hal-hal lainnya yang harus diperhatikan demi memperbaiki sistem akuntabilitas di BBPTTG LIPI lebih baik lagi, di antaranya: 1. Koordinasi di antara berbagai macam kegiatan yang cukup banyak di BBPTTG LIPI harus lebih ditingkatkan kembali, terutama koordinasi tentang kegiatan penelitian yang kewenangannya ada pada bidang-bidang. 2. Harus lebih cermat lagi dalam hal perencanaan dan kebijakan yang akan diambil untuk memutuskan sesuatu masalah.
LAKIP BBPTTG LIPI 2010
34
Gambar 11. Pemasyarakatan TTG untuk Pengolahan Kakao (Milk & Dark Chocolate)
Gambar 12. Pemasyarakatan TTG untuk Pengolahan Kakao (Milk & Dark Choco
Gambar 13. Proses Uji Coba Alat Pelecet Polong Kedelai
Gambar 14. Penyaringan minyak jarak dan uji coba minyak jarak (atas), Pencetakan briket dan briket hasil cetakan (bawah)
Gambar 15. Kegiatan Litbang dan Pemasyarakatan Pakan Ikan Lele