Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2014
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
LAPORAN AKUNTABILITAS RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2015
i
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
KATA PENGANTAR
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan rumah sakit milik Kementerian Kesehatan. Sejak diresmikan pada tahun 1923, RSHS telah berkembang menjadi rumah sakit besar di Jawa Barat yang dicanangkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional dan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan institusi pendidikan tenaga kesehatan lainnya. Sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2005 dan berdasarkan SK Menkes RI No. 861/Menkes/VI/2005, RSHS telah berubah status dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi institusi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU). Tahun 2015, bagi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (RSHS) merupakan tahun pertama melaksanakan program dan kegiatannya mengacu pada Rencana Strategis Bisnis Bisnis (RSB) RSHS 2015-2019. Laporan ini menggambarkan pencapaian kinerja RSHS mengacu pada Penetapan Kinerja RSHS Tahun 2015 sebagai penjabaran dari RSB tersebut, dan pelaporannya mengacu kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi Birokrasi RI No 53 tahun 2014. Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan penilaian bagi Kementerian Kesehatan mengenai pencapaian kinerja RSHS dan umpan balik bagi unit-unit terkait di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menunjukkan komitmennya dalam rangka mewujudkan visi RSHS.
Bandung, Januari 2016 Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
dr. Ayi Djembarsari, MARS NIP. 195711091984102001
ii
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dicapai selama tahun 2015. Rencana kinerja tahun 2015 dan penetapan kinerja 2015 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2015 yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi serta Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr. Hasan Sadikin 2015–2019. Laporan akuntabilitas kinerja memiliki dua fungsi utama, kesatu, merupakan sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dan seluruh pemangku kepentingan baik yang terkait langsung maupun tidak langsung.
Kedua,
merupakan sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan. Tingkat kesehatan/kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat dikategorikan sehat dengan skor 80,38 (AA) yang terdiri dari Penilaian pada aspek Pelayanan sebesar skor 26,50, Indikator kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat sebesar skor 28,58 serta Indikator Kinerja Keuangan sebesar skor 25,3. Secara keseluruhan Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin mendekati target yang telah ditetapkan dalam Penetapan kinerja tahun 2015, hal ini dapat diketahui dari : Peningkatan kepuasan stakeholder melalui capaian kepuasan pasien yang mencapai 73,65% dari target sebesar 75%. Capaian peningkatan kepuasan karyawan adalah 67,10% dari target sebesar 65%, capaian peningkatan kepuasan peserta didik mencapai 82,52% dari target sebesar 75%, dan capaian tingkat kesehatan BLU mencapai skor 80,38 dari target skor 84. Pelayanan paripurna dan prima melalui peningkatan capaian akreditasi JCI mencapai 0% dari target 100% serta capaian angka NDR (net death rate) mencapai 4,79% dari target 4,5%. iii
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Sistem rujukan pelayanan kesehatan yang bermutu melalui capaian persentase pasien severity level 3 sebesar 21% dari target sebesar 25%. Jejaring dengan RS dan institusi lain melalui jumlah kerjasama baru sebanyak 46 PKS dari target sebanyak 10 PKS. Jumlah angka kecelakaan RS mencapai 79 kasus dari target sebanyak 30 kasus. Angka infeksi nosokomial skor 1,49 dari target skor 1,67. Jumlah publikasi internasional mencapai peningkatan sebesar 37,3% dari target sebesar 10%. Persentase asuhan pelayanan sesuai clinical pathway di 5 area prioritas yang ditetapkan pertahun mencapai 91,87% dari target sebesar 85%. Terwujudnya Good Governance and Clean Governance melalui pencapaian hasil audit laporan keuangan yang meraih WTP (proses) dari target WTP. Persentase realisasi master plan IT terintegrasi sebesar 25% dari target sebesar 25%. Tingkat keandalan peralatan kesehatan dasar sebesar 89,95% dari target sebesar 70%. Presentase realisasi pencapaian implementasi tahapan master plan tahap 1 sebesar 17,5% dari target sebesar 20%. Persentase nakes di 5 area prioritas yang mendapat pelatihan 20 jam perorang pertahun sebesar 50,65% dari target sebesar 25%. Persentase pendidik klinis yang mendapat TOT sebesar 61,65% dari target sebesar 60%. Persentase pemenuhan kompetensi SDM sesuai standar sebesar 71,7% dari target sebesar 50%. Rasio PNBP terhadap biaya operasional sebesar 69,23% dari target sebesar 86%. Rasio lancar sebesar 671,94% dari target 700%. ROI sebesar 1,12% dari target 4%.
iv
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
DAFTAR ISI Hal Lembar Pengesahan........................................................................................................ Kata Pengantar................................................................................................................. Ikhtisar Eksekutif............................................................................................................. Daftar Isi............................................................................................................................ Daftar Tabel ..................................................................................................................... Daftar Gambar.................................................................................................................. Daftar Grafik….................................................................................................................. BAB I
:
i ii iii v vii viii ix 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang. ................................................................................. B. Maksud dan Tujuan. ......................................................................... C.Tugas Pokok dan Fungsi.................................................................... D. Sistematika Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja......................
1 2 2 7
BAB II
:
RENCANA KERJA TAHUNAN DAN PENETAPAN KINERJA A.Rencana Kerja Tahunan (RKT).......................................................... B.Penetapan Kinerja..............................................................................
9 9 10
BAB III
:
AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja 1. Meningkatnya Kepuasan Stakeholder a. Indeks Kepuasan Pasien………….. .................................... b. Indeks Kepuasan Karyawan ................................................ c. Indeks Kepuasan Peserta Didik ........................................... d. Tingkat Kesehatan BLU ....................................................... 2. Terwujudnya Pelayanan Paripurna dan Prima a. Capaian Akreditasi JCI ........................................................ b. Angka Net Death Rate (NDR) .............................................. 3. Terwujudnya Sistem Rujukan Pelayanan kesehatan yg bermutu…………………………………………………………….. a. Persentase Pasien Severity Level 3 .................................... 4. Terwujudnya Jejaring dengan RS dan Institusi Lain a. Jumlah Kerjasama Baru ...................................................... 5. Terwujudnya pelayanan yang terintegrasi pendidikan dan penelitian a. Jumlah angka Kecelakaan RS (Hospital incidents) ............ b. Penurunan angka Infeksi nosokomial ................................. c. Jumlah publikasi international ............................................ d. % asuhan pelayanan sesuai dg CP di 5 area prioritas yang ditetapkan per tahun ................................................. 6. Terwujudnya Good Governance dan Clean Government a. Hasil audit laporan Keuangan.............................................. 7. Terwujudnya teknologi informasi untuk mendukung tujuan organisasi a. % Realisasi Master plan IT terintergasi ................................. 8. Terwujudnya penguatan manajemen asset a. Tingkat keandalan peralatan kesehatan dasar ................. b. Persentase realisasi pencapaian implementasi tahapan master plan tahap I................................................................
12 11
v
14 17 17 18 25 28 29 29 29 30 30 31 31
35 37 47 50
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
9.
Terwujudnya pengembangan kompetensi SDM berkelanjutan a. % Nakes di 5 area prioritas yang mendapat pelatihan 20 jam per org per tahun ........................................................... b. Persentase Pendidik Klinis yang mendapat TOT ................. c. Persentase pemenuhan kompetensi SDM sesuai standar ... 10. Terwujudnya keseimbangan antara pendapatan dan belanja a. Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional ............................ b. Rasio lancar ......................................................................... c. ROI .......................................................................................
51 52 53 54 54 55
B. Sumberdaya 1. Sumber Daya Manusia ....................................................... 2. Sumber Daya Sarana Pra sarana........................................ 3. Sumber Daya Anggaran dan Realisasi.................................... BAB IV
:
KESIMPULAN
Lampiran
:
Pernyataan Penetapan Kinerja Form Penetapan Kinerja Form Rencana Kerja Tahunan Form Pengukuran Kinerja Neraca Tingkat Satuan Kerja TIM Penyusun LAKIP
55 57 59 61
vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17 Tabel 3.18 Tabel 3.19 Tabel 3.20 Tabel 3.21 Tabel 3.22
Sasaran Strategis Indikator dan Target Kinerja Tabel Indeks Kepuasan Masyarakat Kinerja Keuangan Tahun 2015 Kelengkapan RBA Definitif Tahun 2015 dan Tahun 2016 Persetujuan Rekening Skor Penilaian Kinerja pada Aspek Peniliaian Target dan Realisasi Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat Upaya untuk Meraih WTP dan zona Integritas Pengembangan dan Pemeliharaan Perangkat Keras dan Jaringan Pengembangan dan Pemeliharaan Server dan Database Pelatihan SDM (Brain Ware) Pelatihan-pelatihan Instalasi SIRS pada Tahun 2015 Nilai OEE Mesin Sterilisasi Steam Tahun 2015 Nilai OEE Mesin Sterilisasi EO Tahun 2015 Tenaga Kesehatan di 5 Area yang ditetapkan RSHS Rekapitulasi Jam Pelatihan bagi tenaga Kesehatan Data Dokter Pendidik Klinis yang sudah TOT tahun 2015 Komposisi SDM berdasarkan Status Kepegawaian keadaan Desember 2015 Komposisi SDM berdasarkan Jenis tenaga keadaan Desember 2015 Komposisi SDM berdasarkan Jenjang Pendidikaan keadaan Desember 2015 Komposisi SDM berdasarkan Jenis Jabatan Posisi Barang Milik Negara (BMN) RSHS Sumber Daya Anggaran dan Realisasi
vii
11 16 19 21 23 24 25 35 40 41 42 42 49 50 51 52 52 55 55 55 56 57 59
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3 Gambar 3.4 Gambar 3.5 Gambar 3.6 Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11 Gambar 3.12 Gambar 3.13 Gambar 3.14 Gambar 3.16
Struktur Oranisasi Kegiatan Peserta Didik Kegiatan Telusur Dokumen Mock Survey Telusur Alur Pelayanan Konsultan Mock Survey JCI bersama Direksi dan Tim Akreditasi Dokumentasi Kepatuhan Clinical Pathway Sistem Informasi E-office Sistem Informasi asuhan Gizi Sistem Infromasi PPIRS Arsip Elektronik RSHS Contact Center RSHS Kegiatan Pemeliharaan Perangkat Keras & Jaringan Server SDM Kegiatan Maintenance Server dan Database Pelatihan Perangkat lunak pelaporan mutu RSHS Manual Book Perangkat Lunak
viii
8 18 27 27 28 33 38 39 39 39 39 40 40 41 44 45
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
DAFTAR GRAFIK
Grafik. 3.1 Grafik. 3.2 Grafik 3.3 Grafik. 3.4 Grafik. 3.5 Grafik. 3.6
Net Death Rate (NDR) Persentase Pasien dengan Severity Level 3 Persentase Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway Gawat Janin Persentase Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Ca Mamae Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Persentase Kepatuhan terhadap Clincial Pathway Stroke Infark
ix
28 29 32 32 32 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2014
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Tata pengelolaan/pemerintahan yang baik (good governance) merupakan harapan semua pihak. Upaya untuk mewujudkan good governance tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain: 1. TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN ; 2. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN; 3. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP); 4. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan 5. PermenPAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Tapja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6. PermenPAN dan RB No. 35 Tahun 2011 tentang Juklak Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 7. Keputusan Direktur Jenderal BUK No.HK.02.02.04/1568/12 tanggal 28 Agustus 2012 8. Perpres Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia. 9. PermenPAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut di atas menginsyaratkan bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan
mengimplementasikan
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah (SAKIP) dengan tujuan mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
instansi
pemerintah
sebagai
salah
satu
prasyarat
untuk
terciptanya
pemerintahan yang baik dan terpercaya. SAKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya. Terwujudnya transparansi instansi
pemerintah
dan
partisipasi
masyarakat
dalam
pelaksanaan
pembangunan nasional serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dengan menerapkan SAKIP tersebut setiap instansi pemerintah diharuskan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Akuntabilitas Kinerja (Performance Accountability Report). Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung (LAKIP RSHS) Tahun 2015 disusun sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam kurun waktu tahun 2015.
B. Maksud dan Tujuan LAKIP
RSHS
Tahun
2015
disusun
dengan
tujuan
untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan Kinerja RSHS Tahun 2015 dan juga sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja RSHS di tahun yang akan datang.
C. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1673/MENKES/PER /XII/2005 tanggal 27 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, RSHS merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. RSHS dipimpin oleh seorang Kepala yang disebut Direktur Utama. 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
RSHS
dikategorikan sebagai Rumah Sakit Kelas A dan berfungsi sebagai
Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Puncak untuk Provinsi Jawa Barat. RSHS juga berfungsi sebagai Pusat Unggulan Nasional (National Center of Excellence) dalam bidang Kedokteran Nuklir dan ditetapkan sebagai satu-satunya penyelenggara Pendidikan Spesialis Kedokteran Nuklir di Indonesia. 1. Tugas Pokok RSHS mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan
yang
dilaksanakan
secara
serasi,
terpadu,
dan
berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, pendidikan dan penelitian serta upaya lainnya sesuai kebutuhan. 2. Fungsi Dalam melaksanakan tugas pokok di atas RSHS menyelenggarakan fungsi: a. Pelayanan Medik dan Penunjang Medik. b. Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan. c. Pelayanan Rujukan. d. Pelayanan Umum dan Operasional Penunjang Non Medik. e. Pengelolaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit. f. Pelayanan Administrasi dan Keuangan. g. Pendidikan dan Pelatihan di Bidang Kesehatan serta Pengembangan Sumber Daya Manusia h. Penelitian dan Pengembangan 3. Struktur Organisasi Secara garis besar
berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI
(Permenkes) No. 1673/MENKES/PER/XII/2005, RSHS dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur Utama dengan susunan organisasi sebagai berikut: a. Direktorat Medik dan Keperawatan b. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
c. Direktorat Keuangan d. Direktorat Umum dan Operasional. e. Unit-unit Non Struktural
Selain itu, di RSHS terdapat pula komite yang memberikan pertimbangan strategis
kepada
Direktur
Utama
dalam
rangka
peningkatan
dan
pengembangan pelayanan rumah sakit. komite tersebut antara lain adalah: a. Komite Medik b. Komite Etik dan Hukum c. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien d. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit e. Komite Etik dan Penelitian f.
Komite Keperawatan
Dalam
melaksanakan
tugasnya
terutama
yang
berkaitan
dengan
pengawasan pelaksanaan tugas-tugas rumah sakit, Direktur Utama dibantu oleh Ketua Satuan Pemeriksa Intern (SPI).
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung sebagai rumah sakit milik Kementerian Kesehatan RI merupakan puncak rujukan untuk propinsi Jawa Barat dan merupakan Rumah Sakit Kelas A. RSHS memiliki kemampuan untuk memberikan
pelayanan medis
spesialistik
dan subspesialistik
luas.
Pelayanan spesialistik yang diberikan terdiri dari 21 pelayanan spesialistik dan 133 pelayanan subspesialistik. Pelayanan medik spesialistik tersebut adalah: 1. Penyakit Dalam 2. Kebidanan dan Kandungan 3. Kesehatan Anak 4. Bedah Umum 5. Bedah Saraf 6. Bedah Ortopedi 7. Bedah Mulut 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
8. Penyakit Saraf 9. Telinga, Hidung, Tenggorok dan Bedah Kepala Leher (THT-KL) 10. Anestesiologi dan Reanimasi 11. Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi 12. Penyakit Kulit dan Kelamin 13. Kesehatan Jiwa 14. Radiologi 15. Patologi Klinik 16. Patologi Anatomi 17. Kedokteran Nuklir 18. Kedokteran Kehakiman 19. Farmakologi Klinik 20. Gigi dan Mulut 21. Mata
Khusus untuk pelayanan mata masih belum berbentuk SMF (Staf Medis Fungsional) karena tenaga SDM Spesialis Mata yang ada di RSHS baru satu orang, yang saat ini juga diberikan tugas sebagai Kepala Instalasi Promosi Kesehatan. Pelayanan spesialistik maupun subspesialistik tersebut diselenggarakan di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Intensif, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Penunjang, Instalasi Pelayanan Jantung, Instalasi Hemodialisa, Instalasi Radioterapi, Instalasi Reproduksi Berbantu, dan Instalasi Paviliun Parahyangan yang didukung oleh pelayanan penunjang lainnya, seperti: Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Instalasi Rekam Medis, Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (IKLRS), Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (ISIRS), Instalasi Binatu, Instalasi Central Sterile Supply Department (CSSD) dan lain sebagainya. Selain pelayanan-pelayanan tersebut di atas, RSHS memiliki pelayananpelayanan khusus seperti: Teknologi Reproduksi Berbantu (Klinik Aster), 5
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Instalasi Pelayanan Jantung, Klinik Teratai (HIV/AIDS ), Klinik DOTS, Klinik TB MDR, Klinik Terapi Rumatan Metadon, Klinik Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL), Klinik Alergi, Klinik Lupus, Instalasi Hemodialisis, Pelayanan Geriatri, Medical Check Up dan Pengujian Kesehatan Pegawai, Klinik Asnawati (Pelayanan Kemoterapi), Lab . Biologi Molekuler, Klinik Thalasemia, Klinik Osteoporosis, Klinik Mendengkur (Snoring Clinic), Klinik Anestesi, Klinik Kosmetik/Anti Aging, Fetomaternal Diagnostik, Skrining Tiroid, Pelayanan PKBRS, Bank Darah, Instalasi Radioterapi dan pelayanan Kedokteran Nuklir. Kapasitas tempat tidur (TT) yang tersedia adalah 928 terdiri dari 72 TT (7,76%) VIP, 96 TT (10,34%) Kls I,
152 TT (16,38%) Kls II, 506 TT
(54,53%) Kls III, 33 TT (3,56%) Intensif, 45 TT (4,85%) High Care Unit dan 24 TT (2,29%) perawatan perinatologi. Sejalan dengan tuntutan atau kebutuhan masyarakat yang semakin besar dan mengacu pada keunggulan sumberdaya manusia yang dimiliki, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, serta keinginan yang kuat untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, maka RSHS terus mengembangkan pelayanan unggulan (Center of Excellence) sebagai berikut: 1) Pelayanan Jantung 2) Kedokteran Nuklir 3) Pelayanan Onkologi dan Infeksi 4) Pelayanan Minimal Invasif 5) Pelayanan Transplantasi Ginjal 6) Pelayanan Reproduksi Berbantu Pelayanan diberikan di Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Darurat dan Rawat Inap yang didukung oleh pelayanan penunjang non medis, seperti: Instalasi Gizi, Instalasi Farmasi, Instalasi Pemeliharaan Sarara Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit (IKLRS), Instalasi Sistem Informasi Rumah Sakit (ISIRS), Instalasi Binatu, Central Sterile Supply Department (CSSD) dan lain sebagainya. 6
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
D. Sistematika Penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut: Pendahuluan yang berisi : kata pengantar, ringkasan eksekutif, daftar isi
BAB I, Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan penulisan laporan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan susunan organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta sistematika penulisan pelaporan.
BAB II, Dalam bab ini dipaparkan beberapa hal penting dalam perencanaan dan perjanjian kinerja, meliputi: Gambaran singkat Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2015 - 2019 dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan rencana kerja tahunan serta indikator dan targetnya yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja (penetapan kinerja) yang menggambarkan keterkaitan dengan Renstra/Rencana Lima Tahunan. Bab III, Akuntabilitas Kinerja dalam Bab ini diuraikan pencapaian sasaransasaran, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja, serta
analisis
capaian
kinerja
yang
objektif
dideskripsikan
mengenai
keberhasilan dan kegagalan, permasalahan serta Usulan Pemecahan Masalah di bagian ini disajikan juga SDM, Sumber Daya Anggaran dan Sumber Daya Sarana dan Prasarana. BAB IV, Penutup, mengemukakan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama berkaitan dengan kinerja RSHS serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun 2016. Lampiran-Lampiran
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
BAB II RENCANA KERJA TAHUNAN DAN PENETAPAN KINERJA Dalam rangka pencapaian visi,
misi dan tujuan RSHS sesuai dengan Rencana
Strategis Bisnis Bisnis (RSB) RSHS 2015 - 2019, ditetapkan sasaran Strategis sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kepuasan Stakeholder 2. Terwujudnya pelayanan paripurna dan prima 3. Terwujudnya sistem rujukan pelayanan kesehatan yang bermutu 4. Terwujudnya jejaring dengan RS & Institusi lain 5. Terwujudnya pelayanan yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian 6. Terwujudnya good governance and clean government 7. Terwujudnya teknologi informasi untuk mendukung tujuan organisasi 8. Terwujudnya penguatan manajemen aset 9. Terwujudnya pengembangan kompetensi SDM berkelanjutan 10. Terwujudnya keseimbangan antara pendapatan dan belanaja
Sasaran strategis tersebut di atas merupakan penjabaran rencana strategis yang tertuang dalam matrik RSB 2015-2019 dan indikator sasarannya tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2015.
A. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Rencana Kerja Tahunan RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2015 merupakan rencana tahun kesatu dari Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr. Hasan Sadikin tahun 2015-2019 yang menjadi acuan serta arah kegiatan RSUP Dr. Hasan Sadikin di tahun 2015. 1. Area Klinis 1.1. Kategori Kepatuhan terhadap standar pelayanan - Indikator kinerja kepatuhan penggunaan formularium nasional 9
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
1.2. Kategori pengendalian infeksi di rumah sakit - Indikator kinerja Ventilator Associated Pneumonia (VAP) 1.3. Kategori capaian indikator medik - Indikator kinerja Net Death Rate (NDR) 2. Area Manajerial 2.1. Kategori Utilisasi - Indikator kinerja Bed Occupancy Rate (BOR) 2.2. Kategori kepuasan pelanggan - Indikator kinerja Kecepatan Respon terhadap Komplain (KRK) 2.3. Kategori Ketepatan waktu pelayanan - Indikator kinerja Emergency Response Time 2 (ERT) 2.4. Kategori Keuangan - Indikator kinerja Rasio PNBP terhadap biaya operasional (PB)
B. Penetapan Kinerja Perjanjian kinerja yang ditetapkan dalam penetapan kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2015 adalah sebagai berikut :
10
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 2.1 Sasaran Strategis, Indikator dan Target Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, tahun 2015
11
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja Guna mengetahui tingkat capaian kinerja terhadap standar, rencana atau target dari masing-masing indikator, maka dapat dilakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui tercapainya sasaran strategis. Pengukuran kinerja diperlukan untuk mengetahui realisasi atau capaian kinerja yang dilakukan oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam kurun waktu Januari sampai dengan Desember 2015. Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2015-2019. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target) pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan di masa yang akan datang agar setiap program/kegiatan yang direncanakan dapat lebih berhasil-guna dan berdaya-guna. Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing Indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dibandingkan dengan target di dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) 2015 - 2019. Manfaat pengukuran kinerja antara lain memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Kinerja Utama dan Penetapan Kinerja. Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator12
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
indikator dari masing-masing sasaran yang telah ditetapkan. Sasaran RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagai berikut : I. Perspektif Konsumen 1. Meningkatnya kepuasan stakeholder a. Indeks kepuasan Pasien b. Indeks kepuasan karyawan c. Indeks kepuasan Peserta didik d. Tingkat kesehatan BLU II. Perspektif Proses Bisnis 2. Terwujudnya pelayanan paripurna dan prima a.
Capaian akreditasi
b.
Penurunan angka NDR
3. Terwujudnya sistem rujukan pelayanan kesehatan yang bermutu a.
Persentase kunjungan pasien dg severity level 3
4. Terwujudnya jejaring dengan RS & Institusi lain a.
Jumlah kerjasama baru
5. Terwujudnya pelayanan yang terintegrasi pendidikan dan penelitian a. Jumlah angka Kecelakaan RS (Hospital incidents) b. Penurunan angka Infeksi nosokomial c. Jumlah publikasi international d. % asuhan pelayanan sesuai dg CP di 5 area prioritas yang ditetapkan per tahun III. Perspektif pengembangan personil dan organisasi 6. Terwujudnya Good Governance dan Clean Government a. Hasil audit laporan Keuangan 7. Terwujudnya teknologi informasi untuk mendukung tujuan organisasi a.
% Realisasi Master plan IT terintergasi
8. Terwujudnya penguatan manajemen asset a.
Tingkat keandalan peralatan kesehatan dasar
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
b. Persentase realisasi pencapaian implementasi tahapan master plan tahap I 9. Terwujudnya pengembangan kompetensi SDM berkelanjutan a. % Nakes di 5 area prioritas yang mendapat pelatihan 20 jam per org per tahun b. Persentase Pendidik Klinis yang mendpt TOT c. Persentase pemenuhan kompetensi SDM sesuai standar IV. Perspektif Finansial 10. Terwujudnya keseimbangan antara pendapatan dan belanja a. Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional b. Rasio lancar c. ROI Uraian kinerja dari masing-masing sasaran dan indikatornya adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kepuasan Stakeholder a. Indeks Kepuasan Pasien Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik. Survei IKM merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan yang diberikan oleh Unit Pelayanan publik. Survey ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengetahui kinerja pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat. Survey yang dilakukan mengacu pada Peraturan Menteri Pembinaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 25 tahun 2004 meliputi unsur-unsur: 1. Prosedur Pelayanan 2. Persyaratan Pelayanan 3. Kejelasan Petugas Pelayanan 4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 5. Tanggungjawab Petugas pelayanan 6. Kemampuan Petugas Pelayanan 14
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
7. Kecepatan Pelayanan 8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 9. Kesopanan & Keramahan Petugas 10. Kewajaran Biaya Pelayanan 11. Kepastian Biaya Pelayanan 12. Kepastian Jadwal Pelayanan 13. Kenyamanan Lingkungan 14. Keamanan Pelayanan Pengukuran IKM ini di tahun 2015 di targetkan 75% realisasi mencapai 73,65% atau sekitar 98,20%, bila dibandingkan dengan realisasi ditahun 2014 74 menurun sebesar 0,56 atau 0,75%. Apabila membandingkan dengan rencana capaian di dalam rencana strategis yang ditetapkan pada tahun 2015 setara dengan nilai 0,74 atau belum tercapai. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) berkala yang dilakukan setiap tahun di RSUP Dr. Hasan Sadikin memiliki trend nilai yang hampir sama antara 73% s.d. 74% dengan kriteria baik. Nilai yang diperoleh dari hasil survey belum memenuhi target yang telah
ditetapkan yaitu sebesar 75% dikarenakan
masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan masih adanya keluhan masyarakat yang menimbulkan citra yang kurang baik terhadap RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Terdapat beberapa masalah yang terjadi di lapangan seperti diungkapkan oleh responden diantaranya Sarana dan prasarana yang belum memadai, kenyamanan, pelayanan, pungutan liar dan kebersihan. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan salah satu ukuran keberhasilan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. Penilaian IKM dilakukan secara periodik agar setiap perbaikan dan pembenahan terhadap pelayanan yang diberikan dapat terukur dan optimal pelaksanaanya di lapangan. Permasalahan-permasalahan yang sering terjadi merupakan salah satu indikasi bahwa pelayanan harus diperbaiki. Saransaran yang masuk dari responden sebaiknya ditindaklanjuti oleh unit-unit terkait sehingga ada peningkatan mutu pelayanan setiap tahunnya sesuai dengan tujuan 15
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
dari survey IKM yaitu sebagai acuan penerapan langkah-langkah guna mengetahui tingkat kinerja pelayanan rumah sakit secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya.
Guna
mendukung
terciptanya
pelayanan
kepada
masyarakat
diperlukan perbaikan baik dari segi sarana dan prasarana serta pembenahan mental dan budaya kerja birokrasi. Perbaikan-perbaikan tersebut membutuhkan dukungan dari seluruh Pimpinan baik dari segi moral maupun non moral sehingga dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Perlu adanya peningkatan dan pembenahan pelayanan terutama pada aspek kecepatan pelayanan, ketepatan pelaksanaan dengan jadwal waktu pelayanan, serta kenyamanan lingkungan. Dalam aspek kecepatan pelayanan dan jadwal waktu pelayanan perlu ditetapkan standarnya sercara konkrit dan jelas kemudian disosialisasikan ke masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat skema alur pelayanan, persyaratan yang harus dilengkapi oleh pemohon pelayanan dan lamanya waktu proses suatu pelayanan. Selain itu diperlukan pengontrolan dan pemantauan kebersihan dan kerapihan secara rutin di setiap unit pelayanan.
Tabel 3.1 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) NO 1 2 3 4 5
7 8
TAHUN 2015
LOKASI
TAHAP I 74,14 73,88 73,98 74,52
Perawatan Bedah Perawatan Medikal Perawatan Anak Perawatan Obgyn Perawatan Khusus A. High B. Intensif C. Parahyangan Instalasi Rawat Jalan Instalasi Gawat Darurat Total Rata-rata persemester Total pertahun Rata-rata pertahun
74,11 74,11 74,29 73,21 75 667,24 73,27
16
TAHAP II 73,21 74,63 74,11 74,17 74,59 73,88 75,00 73,39 73,21 666,19 74,02 147,29 73,65
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
b. Indeks Kepuasan Karyawan Indeks Kepuasan Karyawan dapat dilihat sebagai berikut: Hasil pencapaian indikator kepuasaan pelanggan internal telah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2015 dari target 65% terealisasi 67,1% (Kategori Baik) bila dibandingkan dengan capaian ditahun 2014 sebesar 67% meningkat 0,1%. Hal ini disebabkan adanya beberapa perbaikan pada indikator pelayanan kepegawaian, namun demikian masih ada beberapa hambatan/masalah terkait penilaian indikator pelayanan yang masih rendah sebagai berikut : 1. Ketepatan petugas dalam memberikan target waktu penyelesaian pekerjaan 2. Kecepatan petugas dalam memberikan pelayanan 3. Kejelasan informasi yang diberikan petugas SDM 4. Pemberian solusi terhadap keluhan pelanggan internal
Untuk mengatasi hambatan/masalah tersebut pada tahun 2016 telah rencanakan kegiatan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kompetensi terhadap pegawai bagian SDM sesuai dengan bidang tugasnya. 2. Melakukan penataan dan penempatan pegawai bagian SDM sesuai dengan kompetensinya. 3. Memberikan pelatihan komunikasi yang efektif bagi pegawai bagian SDM. 4. Melakukan Workshop yang diikuti oleh seluruh staf bagian SDM dalam terlaksananya pelayanan prima c. Indeks Kepuasan Peserta Didik Realisasi
tingkat
kepuasan
peserta
didik
yang
dimulai
dari
proses
penerimaan, pelaksanaan proses pendidikan dan ketersediaan sarana-prasarana secara umum melebihi yang ditargetkan. Dari target nilai 75%, tercapai realisasi nilai 82,52% (kategori puas sekali) atau capaian sebesar 110,03%. Hal ini harus dapat
dipertahankan
bahkan
ditingkatkan
untuk
waktu
mendatang.
Bila
dibandingkan dengan capaian ditahun 2014 sebesar 80%, menurun sebesar 2,5%.
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Permasalahan yang timbul dalam kegiatan ini yaitu tidak seluruhnya pengembalian
pengisian
kuesioner
peserta
didik
keperawatan/kebidanan
dikembalikan kepada Koordinator CI/Bagian DIKLIT dan belum dilakukannya evaluasi kepuasan pelanggan bagi peserta didik kedokteran/medik. Adapun saran dan upaya tindak lanjut terhadap permasalahan tersebut yaitu harus dilakukan penunjukkan koordinator yang bertanggungjawab untuk pengembalian kuesioner peserta didik keperawatan/kebidanan, untuk pengembalian pengisian kuesioner ditunjuk seorang koordinator, serta menyusun kuesioner untuk kepuasan peserta didik kedokteran/medik. Gambar . 3.1 Kegiatan Peserta Didik
d. Tingkat Kesehatan BLU Indeks Kepuasan Tingkat Kesehatan BLU dapat dilihat sebagai berikut: Tingkat kesehatan/kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin dapat dikategorikan sehat dengan Skor Tingkat Kesehatan RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2015 adalah 80,38 (AA) yang terdiri dari Penilaian pada aspek Pelayanan 26,50, indikator kinerja Mutu Pelayanan dan Manfaat bagi Masyarakat sebesar 28,58 serta Indikator Kinerja Keuangan sebesar 25,3. Bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar skor 77,70 meningkat sebesar skor 2,68 atau 2,8%.
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Rincian untuk masing masing aspek dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.2. Kinerja Keuangan Tahun 2015 NO
INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RASIO KEUANGAN Rasio Kas Rasio Lancar Periode Penagihan Piutang Perputaran Persediaan (PP) Perputaran Aset Tetap Imbalan atas Aset Tetap Imbalan Ekuitas Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional Ratio Subsidi Biaya Pasien
1 2 3
KEPATUHAN PENGELOLAAN RBA Definitif Laporan Keuangan SP3B BLU
4 5 6 7 8 9 10 11
NILAI/ BOBOT
BOBOT
TARGET
HAPER
2 2.5 2 2 2 2 2 2.5 2 19
1,5 2,5 1,0 1,5 2 1 1 2,5 1,5 14.5
169,86% 671,94% 9 hari 17 hari 46% 3,80% 4,7% 69,23% 4,82%
1 2,5 2 1 2 1,1 1,2 2,5 1 14,3
2 2 2
2 2 2 1
Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu
2 2 2
Tarif Layanan Sistem Akuntansi Persetujuan Rekening SOP Pengelolaan Kas SOP Pengelolaan Piutang SOP Pengelolaan Utang SOP Pengelolaan Barang & Jasa SOP Pengelolaan Barang Inventaris
1 1 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 11
TOTAL
30
1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 11 25,5
Dari kemenkeu Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada
1 1 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 11 25,3
Untuk mencapai sasaran ini, ada beberapa indikator kinerja yang digunakan, dimana tiap-tiap indikator dapat diuraikan yang meliputi kondisi capaian, permasalahan dan usulan pemecahan masalahnya sebagai berikut: 1) Rasio Keuangan a. Rasio Kas (Cash Rasio) Pada tahun 2014 nilai bobot 2 capaian sebesar 1, sedangkan untuk tahun 2014 target indikator Cash Rasio dengan bobot 1,5 dimana pencapaian pada tahun 2015 sebesar 1 atau 66,67% Target Rasio kas tidak tercapai, hal ini disebabkan masih terdapat piutang dari penjamin/pihak ketiga (BPJS) yang belum diterima sampai dengan 31 Desember 2015 oleh Rumah sakit sehingga menyebabkan rendahnya saldo kas. 19
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
b. Rasio Lancar (Current Rasio) Pada tahun 2014 target bobot 2,0 capaian sebesar 2,5 sedangkan untuk tahun 2015 target indikator Current Rasio dengan bobot 2,5 pencapaian sebesar 2,5 atau 100% c. Periode Penagihan Piutang /Collection Period (CP) Pada tahun 2014 target bobot 1,5 capaian sebesar 1 sedangkan untuk tahun 2015 target indikator Collection Period dengan bobot 1,0 pencapaian sebesar 2 atau 200% d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) Pada tahun 2014 Perputaran Aset tetap target bobot 2 pencapaian 2, sedangkan untuk perputaran Aset tetap tahun 2015 target bobot sebesar 2 pencapaian sebesar 2 atau 100%. e. Imbalan atas Aset Tetap /Return of Fixed Asset (ROFA) Pada tahun 2014 Perputaran Aset tetap target bobot 1 tercapai sebesar 0,5. Imbalan atas Asset/Return on Fixed Asset (ROFA) untuk tahun 2015 dengan target bobot nilai 1 dengan pencapaian 1,1 atau 110%. f. Imbalan Equitas (Return on Equitas) Pada tahun 2014 Perputaran Aset tetap target bobot 1 capaian 0,8 sedangkan Imbalan Equitas untuk tahun 2015 dengan target bobot nilai 1 dengan pencapaian 1,2 atau 120% g. Perputaran Persediaan (PP) /Inventory Turn Over Pada tahun 2014 target bobot 1,5 capaian sebesar 1,25 sedangkan untuk tahun 2015 indikator Perputaran Persediaan target bobot 1,5 tetapi tercapai sebesar 1 atau 66,67%, hal ini disebabkan masih tingginya nilai persediaan di akhir tahun terutama persediaan medis untuk berjaga di awal tahun. h. Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional Pada tahun 2014 target bobot 2 capaian 2,5 sedangkan tahun 2015 indikator POBO target bobot 2,5 dengan capaian 2,5 atau 100%. i. Rasio Subsidi terhadap Biaya Pasien Pada tahun 2014 Rasio Subsidi terhadap biaya pasien dengan target bobot 1,5 capaian 1,5 sedangkan tahun 2015 menargetkan sebesar 1.5 dan tercapai 20
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
dengan bobot 1 atau 66,67%, dikarenakan adanya piutang macet yang masih proses di KPKNL belum dibebaskan oleh rumah sakit yang menjadi subsidi.
2) Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU a. Rencana Bisnis dan Anggaran (BBA) Definitif 1) Penyusunan Anggaran sudah terjadwal untuk RBA 2015 ditanda tangani pada tanggal 27 Oktober tahun 2014 sedangkan untuk tahun 2016 RBA definitive RSUP Dr. Hasan Sadikin ditandatangani pada tanggal
11
November 2015 2) Kelengkapan RBA definitive tahun 2015 telah disusun sesuai dengan ketentuan sedangkan untuk tahun 2016 telah dilakukan : Tabel 3.3. Kelengkapan RBA definitive tahun 2015 dan Tahun 2016 Kegiatan
Tahun 2015
Tahun 2016
Penandatangan oleh Direktur Utama RSHS
27-10-2014
06 -08-2015
Diketahui oleh Dewas
27-11-2014
07-08-2015
Disetujui Oleh Meteri kesehatan
30-12-2014
31-12-2015
Note : Format telah sesuai dengan PMK No.92/PMK.05/2011 b. Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan Keuangan tahun anggaran 2014 telah disusun sesuai dengan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit yang berdasarkan SAK. Untuk audit terhadap Laporan Keuangan SAI tahun anggaran 2014 telah dilakukan oleh BPK pada bulan Februari 2015, sedangkan Audit Laporan Keuangan PABLU TA 2014 oleh audit external KAP dilakukan pada bulan Mei 2015.
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Untuk laporan keuangan tahun 2015 telah disusun berdasarkan SAK yang berpedoman pada Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum (PABLU) Kementerian Kesehatan. Laporan Keuangan tahun 2015 telah disampaikan: - TW I
Tanggal 14 April 2015
- Semesteran
Tanggal 8 Juli 2015
-
TW III
Tanggal 13 Oktober 2015
- Tahunan
Tanggal, 15 Januari 2016
Untuk audit Laporan Keuangan TA 2015 oleh KAP, masih dalam proses pengadaan. c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan & Belanja BLU SP3BLU telah dibuat sesuai dengan ketentuan PER-30/PB/2011 baik untuk tahun 2014 maupun untuk 2015 sudah dibuat tepat waktu. (Rincian SP3 BLU terlampir) d. Tarif Layanan Untuk Tarif layanan pada tahun 2014 dan 2015 RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ditetapkan oleh Menteri Keuangan berupa PMK Nomor 73/PMK.05/2013 Ditetapkan pada tanggal 3 April 2013 tentang Tarif Badan Layanan Umum RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada Kementerian Kesehatan. e. Sistem Akuntansi Tahun 2015 RSHS telah membuat pedoman akuntansi sendiri sebagai dasar pelaporan dan pedoman itu masih berlaku sampai sekarang dengan Nomor : 6326 Tahun 2012 pada tanggal 01 Mei 2012 Tentang Pedoman Standar Akuntansi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan System Informasi Akuntansi yang terdiri dari Akuntansi piutang, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Asset Tetap.
f. Persetujuan Rekening RSHS telah mengajukan kepada Kementerian Keuangan untuk membuka rekening, dan telah ada persetujuan dengan rekening-rekening tersebut dengan No surat persetujuan dari Kementerian Keuangan Nomor : 22
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 3.4. Persetujuan Rekening No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
No. Rekening 132-00-9202550-2 132-00-03124592 132-00-9202554-4 132-00-0006489-0 132-00-2399767-0 132-00-4444440-5 132-00-2222220-3 132-00-0210770-5
Nomor S-1493/WPB.13/KP.022/2015 S-1493/WPB.13/KP.022/2015 S-1493/WPB.13/KP.022/2015 S-1493/WPB.13/KP.022/2015 S-525/WPB.13/KP.022/2015 S-1493/WPB.13/KP.022/2015 S-1493/WPB.13/KP.022/2015 S-1493/WPB.13/KP.022/2015
Tanggal 24 Juni 2015 24 Juni 2015 24 Juni 2015 24 Juni 2015 13 Maret 2015 24 Juni 2015 24 Juni 2015 24 Juni 2015
g. SPO Pengelolaan Kas -
SPO pengelolaan Kas telah dibuat terdiri dari : 1. Nomor : HS.01.D022.11.0005 tanggal 4 Januari 2016
Pasien Pulang
Rawat Inap, 2. Nomor : HS.01.D022.11.0006
tanggal 4 Januari 2016 Pasien Pulang
Rawat jalan 3. Nomor : HS.01.D022.11.008 tanggal 4 Januari 2016 Pasien ODS. -
SPO Pengeluaran Kas terdiri dari : 1. Pembayaran Intern No. HS.GLD.D021.11.012 tanggal 20 April 2015 2. Pembayaran kepada Vendor No HS.GLD.11.012 tanggal 20 April 2015
3) SPO Pengelolaan Piutang Pedoman telah sesuai dengan pedoman piutang kemenkes dan SPO pengelolaan piutang telah dibuat dengan Nomor :
HS.01.D03.11.00016 pada tanggal 11
November 2015 tentang Prosedur Pengelolaan Piutang RSUP Dr. Hasan Sadikin 4) SPO Pengelolaan Utang SPO Pengelolaan utang sesuai dengan SPO telah dibuat dengan nomor : HS.02.D031.11.0003 yang ditetapkan pada bulan Januari 2013 dan sampai saat ini masih dipakai sebagai pegangan untuk pengelolaan utang. 5) SPO Pengadaan Barang dan Jasa Untuk pengelolaan barang dan jasa telah dibuat Pedoman Pengadaan barang / Jasa dengan nomor ; HS.2.E09.07.0002 tanggal 7 Desember 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa dengan Metode Pengadaan Langsung di RSUP Dr. Hasan Sadikin, yang dibuat berdasarkan Peppres 70 tahun 2012,dan 23
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Pengadaan Barang/Jasa dengan Metode Pelelangan elektronik/E-Tendering dengan nomor HS.2.E09.07.0003 tanggal 7 Desember 2015.
4. Pengelolaan Barang Inventaris SPO Pengelolaan barang inventaris terdiri dari : -
Prosedur perolehan Dokumen Sumber Barang Inventaris/Aset Tetap (BMN) dengan Nomor : HS.2.E012.11.02 revisi 2 Tanggal 10 Agustus 2015 .
-
Prosedur Penarikan Barang Inventaris Alkes yang sudah tidak digunakan lagi karena rusak. HS.2.E012.11.2 revisi 2 Tanggal 10 Agustus 2015 .
-
Prosedur
Penghapusan/Pemusnahan
BMN,
HS.2.E012.11.02
revisi
2
Tanggal 24 Juli 2015 .
Tabel 3.5 Skor Penilaian Kinerja pada Aspek Pelayanan NO. 1. a. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. b. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. c. 1. 2. 3.
BOBOT NILAI
INDIKATOR Layanan Pertumbuhan Produktivitas Pertumbuhan rata-rata kunjungan Rawat Jalan Pertumbuhan rata-rata kunjungan Rawat Darurat Pertumbuhan Hari Perawatan (HP) Rawat Inap Pertumbuhan Pemeriksaan Radiologi Pertumbuhan Pemeriksaan Laboratorium Pertumbuhan Operasi Pertumbuhan Rehabilitasi Medik Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran Pertumbuhan Penelitian yang dipublikasikan Efektivitas Pelayanan Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan Pengembalian Rekam Medik Angka Pembatalan Operasi Angka Kegagalan Hasil Radiologi Penulisan Resep sesuai Formularium Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium Bed Occupancy Rate (BOR) Pertumbuhan Pembelajaran Rata-rata jam Pelatihan / Karyawan Persentase Dokter Pendidik Klinis yang mendapat TOT
18 2 2 2 2 2 2 2 2 2 14 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1
Program Reward and Punishment
1
TOTAL
35
24
HASIL PERHITUNGAN
NILAI RIIL
1,06 0,84 0,92 0,90 0,98 0,94 1,52 1,46 3,6
1,5 0 1 1 1,25 1 2 2 2
83% 82% 7,69% 0,67% 98,10% 0,13% 80,42%
2 2 0,5 2 2 2 1,5
1,73 61,05 Ada program dilaksanakan sepenuhnya
1 0,75 1 26,50
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 3.6 Target dan Realisasi Mutu Pelayanan dan Manfaat Bagi Masyarakat NO. 2.
INDIKATOR
BOBOT NILAI
HASIL PERHITUNGAN
NILAI RIIL
<5’ 58”’ 6 hari 44,2” 6 hari 2 jam 3 jam
2 1,5 2 0,5 0,5 2 1,5
2,53% 4,79% 0,14%
1,5 2 2
4,55% 1,49% 2,35% 2,74% 0,64%
0.75 0.5 0.75 0.75 2
1
Ada program dilaksanakan
1
Mutu dan Manfaat Kepada Masyarakat a.
Mutu Pelayanan Emergency Response Time Rate Waktu Tunggu Rawat Jalan Length of Stay Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi Waktu Tunggu sebelum Operasi Waktu Tunggu Hasil Laboratorium Waktu Tunggu Hasil Radiologi
14 2 2 2 2 2 2 2
Mutu Klinik Angka Kematian di Gawat Darurat Angka Kematian > 48 jam Post Operative Death Rate Angka Infeksi Nosokomial Dekubitus Phlebitis Infeksi saluran kemih (ISK) Infeksi Luka Operasi (ILO) Angka Kematian Ibu di Rumah Sakit
12 2 2 2 4
4
2. 3.
Kepedulian Kepada Masyarakat Pembinaan Kepada Pusat Kesehatan Masyarakat dan Sarana Kesehatan Lain Penyuluhan Kesehatan Rasio Tempat Tidur Kelas III
1 2
Ada program dilaksanakan sepenuhnya 54,53%
1 2
1. 2.
Kepuasan Pelanggan Penanganan Pengaduan / Komplain Kepuasan Pelanggan
2 1 1
100 73,65
1 0,73
Kepedulian Terhadap Lingkungan Kebersihan Lingkungan (Program Rumah Sakit Berseri)
3
Proper Lingkungan
1
TOTAL
35
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. b. 1. 2. 3. 4.
5. c. 1.
d.
e. 1. 2.
2
8662
2
Biru semua pengukuran dilaksanakan namun hasil pengukuran ada yang melebihi ambang batas
2 0,6 28,58
2. Terwujudnya Pelayanan Paripurna dan Prima a. Capaian Akreditasi JCI Capaian Akreditasi JCI dapat dilihat sebagai berikut: Capaian akrediatasi di tahun 2015 di targetkan 100% realisasi mencapai 0%, bila dibandingkan dengan capaian ditahun 2014 meningkat 0%. Sesuai persyaratan proses akreditasi JCI maka sebelum dilaksanakan initial survey 25
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
akreditasi JCI terlebih dahulu rumah sakit harus dilakukan mock survey oleh konsultan dari JCI Consulting. Mock survey tersebut telah dilaksanakan tanggal 3 s.d 14 Agustus 2015. Konsultan Mock Survey: 1. Judith Moomjian (Tgl 3 s.d 14 Agustus 2015); 2. Clive Fernandes (Tgl 3 s.d 7 Agustus 2015); 3. Chinhak Chun (Tgl 10 s.d 14 Agustus 2015); 4. Banu Izmen (Tgl 3 s.d 14 Agustus 2015). Kekuatan organisasi dalam mencapai akreditasi JCI yaitu antusiasme dari pimpinan dan staf dalam proses konsultasi dan akreditasi, keinginan yang kuat dari pimpinan dan staf untuk belajar melakukan perbaikan, perbaikan dan kemajuan yang signifikan dalam beberapa area dari sebelum asesmen awal dan proses SQE untuk perawat dan professional lainnya. Tantangan utama (key challenges) dalam mencapai akreditasi JCI ini adalah proses pengelolaan obat,
dokumentasi dan integrasi rekam medis pasien, keselamatan pasien, kebijakan dan prosedur yang fragmented (tidak terintegrasi), pemeliharaan gedung , keselamatan akibat kebakaran dan kurangnya ruang dan proses isolasi yang tepat. Berdasarkan JCI Survey Process Guide for Hospitals, 5th Edition, Tahun 2014, disebutkan bahwa rumah sakit yang bermaksud untuk dilakukan akreditasi JCI yang pertama kali (initial survey) harus menyampaikan eapplication untuk survei, enam bulan sebelum waktu pelaksanaan survey. eapplication sudah disampaikan pada tanggal 28 Oktober 2015. Waktu pelaksanaan initial survey akan dilaksanakan pada tanggal 11 April sampai dengan 15 April 2016. Upaya Komite Mutu dan Keselamatan Pasien untuk meningkatkan Capaian
Akreditasi
yaitu
menyusun
program
Peningkatan
Mutu
dan
Keselamatan Pasien yang menggambarkan kapatuhan pada standar akreditasi JCI pada semua unit pelayanan, merevisi dan melengkapi kebijakan, panduan dan prosedur yang terkait dengan akreditasi rumah sakit, menterjemahkan kebijakan, panduan dan prosedur yang diwajibkan oleh akreditasi JCI kedalam bahasa inggris, melakukan bimbingan akreditasi kepada rumah sakit yang sudah lulus akreditasi nasional dan internasional. Mengadakan pelatihan dan pendampingan untuk pengumpul data dan validator data indikator mutu rumah 26
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
sakit dan indikator mutu unit, mengkoordinasikan kegiatan telusur mandiri bersama direksi ke semua unit pelayanan, mengkoordinasikan kegiatan tim pendukung, tim akreditasi, serta tim edukasi dan evaluasi, dan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap semua kegiatan pelayanan di RSUP Dr. Hasan Sadikin. Gambar 3.2. Kegiatan Telusur Dokumen Mock Survey
Gambar 3.3 Telusur Alur Pelayanan
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Gambar 3.4. Konsultan Mock Survey JCI bersama Direksi dan Tim Akreditasi
b. Angka NDR (Net Death Rate) Angka NDR(Net Death Rate) dapat dilihat sebagai berikut: Angka NDR (Net Death Rate) pada
tahun 2015 dari target 4,5 %
terealisasi 4,79% atau capaian sebesar 93,95%. Tingginya angka NDR disebabkan karena Critical Ill Patient yang dirujuk sudah dalam kondisi MOF ke RSHS dan belum optimalnya sistim koordinasi antar unit terkait, sehingga kerjasama tim multidisiplin perlu ditingkatkan. (catatan: disisi lain data menunjukan sebanyak 6,8% kematian rawat inap merupakan kasus severity level I), ketersediaan rawat inap intensif dan high care yang terbatas. Rencana tindak lanjut dari permasalahan tersebut yaitu peningkatan Audit Medik melibatkan semua unit terkait, penyediaan sarana prasarana alkes dan SDM pelayanan high care (dikembangkan HCU Alamanda, NIC) ke depan HCU anak, NCCU, ULB juga perlu ditingkatkan. Grafik 3.1 Net Death Rate
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
3. Terwujudnya Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan yang bermutu a. Persentase pasien severity level 3 Persentase pasien severity level 3 dapat dilihat sebagai berikut: Capaian severity level III untuk kasus rawat inap yang dilayani di RSHS ditargetkan sebesar 25%, realisasi 21% atau capaian sebesar 84%. Beberapa kendala yang dihadapi terkait capaian severity level III belum tertatanya system rujukan berjenjang dengan baik, kualitas pengisian rekam medis (analisis yang dilakukan bulan Agustus 2015 terhadap beberapa sampel rekam medis menujukkan sebanyak 85% pasien rawat inap dengan severity level I berubah menjadi severity level II dan III setelah dilengkapi diagnosanya berdasarkan semua diagnosis, tindakan dan pemeriksaan penunjang (lab) termassuk penilaian status gizi pasien. Rencana tindak lanjut dari permasalahan tersebut yaitu pertemuan berkala untuk evaluasi penataan sistem rujukan dengan RS-RS dan Dinas Kesehatan dan sosialisasi/road show INA CBGs, Pelatihan pengisian RM, umpan balik ke SMF. Grafik 3.2 Persentase Pasien dengan Severity Level 3
60% 52% 53% 52% 53% 53% 53% 53% 51% 52% 52% 51% 51% 52% 50% 40% 30% 20%
28% 28% 29% 27% 27% 27% 27% 26% 26% 26% 27% 24% 21% 26%24% 21% 21% 20% 22% 21% 21% 20% 20% 22% 21% 22%
10% 0% JANUARI
APRIL
Severity level I
JULI
Severity Level II
OKTOBER
Severity Level III
4. Terwujudnya Jejaring dengan RS dan Institusi lain a. Jumlah Kerjasama baru Jumlah Kerjasama baru dapat dilihat sebagai berikut: 29
RATA2
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Jumlah kerjasama baru di tahun 2015 di targetkan 10 PKS, realisasi mencapai 46 PKS atau sekitar 460%. Permasalahan yang terjadi yaitu bertambahnya jumlah Perjanjian Kerja Sama (PKS) sedangkan sumber daya manusia (SDM) masih kurang, masih terdapat kekurangan kelengkapan persyaratan Perjanjian Kerja Sama (PKS), serta sarana dan prasarana yang belum memadai (jumlah printer yang masih kurang). Saran untuk permasalahan tersebut yaitu untuk mengoptimalkan pelayanan pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) diperlukan adanya penambahan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM), unit terkait
sebaiknya melengkapi terlebih dahulu persyaratan
pembuatan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebelum masuk ke Subbagian Hukum dan Kemitraan, dan perlu adanya penambahan sarana berupa printer.
5. Terwujudnya pelayanan yang terintegrasi dengan pendidikan dan penelitian a. Jumlah Angka Kecelakaan Rumah Sakit Jumlah Angka Kecelakaan rumah sakit dapat dilihat sebagai berikut: Pencapaian jumlah angka kecelakaan rumah sakit tahun 2015 ditargetkan sebanyak 30 kasus, tetapi dilaporkan terjadi 79 kasus atau sebesar 37,97%. Bila dibanding dengan capaian tahun 2014 sebesar 26 kasus, meningkat sebesar 203,85%. Permasalahan yang dihadapi yaitu tidak tersedianya pegawai tetap (full time) untuk mengumpulkan/menerima, mendokumentasikan dan mengelola laporan insiden keselamatan pasien dan jumlah sosialisasi/pelatihan pelaporan belum maksimal meliputi seluruh karyawan (baru 10% yang sudah terpapar. Adapun rekomendasi dari permasalahan tersebut yaitu diadakannya sosialisasi pelaporan kasus/insiden minimal 30% karyawan, menetapkan peningkatan jumlah laporan insiden keselamatan pasien sebagai indikator antara sebelum indikator penurunan jumlah angka kecelakaan serta pelaporan tindak lanjut unit atas rekomendasi yang diberikan oleh TKPRS terhadap laporan kasus insiden.
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
b. Jumlah Angka Infeksi Nosokomial Jumlah Angka Infeksi Nosokomial dapat dilihat sebagai berikut: Angka infeksi nosokomial dalam RSB RSHS tahun 2015-2019 ditetapkan berdasarkan angka kejadian infeksi dalam rumah sakit dan atau cidera fisik yang didapat pasien berdasarkan 4 indikator meliputi dekubitus, flebitis, infeksi saluran kemih dan infeksi luka operasi, namun untuk tahun 2015 pengukuran capaian hanya berdasarkan flebitis. Pencapaian jumlah angka infeksi nosokomial tahun 2015 ditargetkan sebesar skor 1,67, realisasi 1,49 atau sebesar 89,22%. c. Jumlah Publikasi Internasional Jumlah penelitian yang dipublikasikan adalah jumlah penelitian yang dilakukan oleh staf medis yang mampu diterbitkan dalam jurnal internasional dalam setahun. Pencapaian jumlah penelitian di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung yang telah dipublikasi internasional selama tahun 2015 melebihi dari target 10% realisasi mencapai 37,3% atau 373%. Publikasi internasional terrealisasi 136 dengan jumlah staf medik 365 orang. Terdapat masalah dalam kegiatan ini yaitu pengumpulan data penelitian staf yang dipublikasikan, tidak rutin setiap bulan. Adapun saran dan tindaklanjut dari permasalahan tersebut yaitu koordinasi dan komunikasi dengan peneliti/ SMF ke Bagian Pendidikan dan Penelitian dan laporan setiap 6 bulan, judul publikasi internasional. d.Presentase asuhan pelayanan sesuai clinical pathway di 5 area prioritas yang di tetapkan per tahun Jumlah Presentase asuhan pelayanan sesuai clinical pathway di 5 area prioritas yang di tetapkan per tahun dapat dilihat sebagai berikut:. Pencapaian persentase asuhan pelayanan sesuai clinical pathway di 5 area prioritas yang ditetapkan pertahun pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 85%, realisasi sebesar 91,87% atau sebesar 108,08%.
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Grafik 3.3 Presentase Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Gawat Janin
Grafik 3.4 Presentase Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Ca. Mammae 120% 100% 80%
100% 85%
100% 85%
85% 80%
90% 85%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
85%
85%
85%
85%
85%
85%
85%
85%
60% 40% 20% 0% Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agu-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15
Kepatuhan
Target 85%
Grafik 3.5 Presentase Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Infark Miokard Akut (Primary PCI)
120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agu-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15
Kepatuhan
32
Target 85%
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Grafik 3.6 Presentase Kepatuhan terhadap Clinical Pathway Stroke Infark 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15
Kepatuhan
Jul-15 Agu-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15
Target 100%
Gambar 3.5 Dokumentasi Kepatuhan Clinical Pathway
Permasahan yang dihadapi : 1. SC atas indikasi Gawat Janin Belum pahamnya penggunaan cefazolin sebagai antibiotik profilaksis terpilih dan asam mefenamat sebagai analgetik terpilih di Clinical Pathway 2. Ca. Mamae Lama rawat yang panjang dikarenakan ketidakseimbangan pasien masuk rawat inap dan ketersediaan ruang operasi, sehingga dilakukan pemeriksaan berulang untuk persyaratan operasi di ruangan. 33
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
3. Sindrom Koroner Akut dengan Primary PCI Kurangnya kepatuhan pada asuhan gizi dan kelengkapan pemeriksaan penunjang . Apabila terdapat kepatuhan clinical pathway 0% dikarenakan tidak ada pasien sindrom koroner akut yang menjalani tindakan primary PCI 4. Community Acquired Pneumonia Ketidaksesuaian pemberian antibiotik karena pasien rujukan dari rumah sakit sebelumnya dengan golongan antibiotik tertentu serta adanya perbedaan kebutuhan antibiotik sesuai kondisi pasien. 5. Ischemic Stroke Adanya ketidakmampuan pemberian r-TPA yang mutlak diberikan sebelum 6 (enam) jam setelah
masa onset dan ketidaktepatan pemberian aspilet
sebelum 30 menit karena kurangnya koordinasi dengan bagian CT-Scan Saran atau rekomendasi dari permasalahan diatas: 1. SC atas indikasi Gawat Janin Dilakukan sosialisasi yang lebih menyeluruh tentang Clinical Pathway kepada DPJP dan Residen 2. Ca. Mamae Pengaturan jadwal pasien masuk ruangan yang lebih pasti, sehingga pemeriksaan pre-operasi dapat dilakukan di poliklinik 3. Sindrom Koroner Akut dengan Primary PCI Melakukan koordinasi dengan tim gizi agar asuhan gizi sesuai dengan target yang ingin dicapai dan mengingatkan kembali pada DPJP agar melakukan pemeriksaan penunjang yang lengkap sebelum dilakukan primary PCI 4. Community Acquired Pneumonia Melakukan kajian kebutuhan antibiotik yang spektrumnya dapat memenuhi kebutuhan pasien 5. Ischemic Stroke Pembentukan Stroke Unit/ Neurological Care Unit agar pasien yang indikasi untuk r-TPA dapat dilakukan sesuai standar terapi dan melakukan edukasi ulang pada unit terkait untuk mematuhi Clinical Pathway, sehingga aspilet dapat diberikan sebelum 30 menit setelah dilakukan CT-Scan 34
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
6. Terwujudnya Good Governance and Clean Government a. Hasil Audit Laporan Keuangan Hasil Audit Laporan keuangan dapat dilihat sebagai berikut: Audit atas Lapkeu PABLU TA 2014 dilakukan oleh Auditor Independen dbsd & a dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian, dalam semua hal yang material posisi keuangan BLU RSHS tanggal 31 Desember 2014, serta kinerja keuangan, perubahan ekuitas dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Audit atas Lapkeu PABLU TA 2015 sedang dalam proses, pengusulan tanggal 15 Desember 2015 (Proses Audit Minimal 30 hari kalender), sekarang sedang dalam proses pengadaan oleh pejabat pengadaan. Tabel 3.7 Upaya Untuk Meraih WTP dan Zona Integritas
No
Strategi
1
Membangun komitmen dan integritas Pimpinan,Para Pengelola dan Para pelaksana kegiatan
2
Penguatan perencanaan dan penganggaran
Langkah-Langkah Membangun Budaya Organisasi “mempertahankan WTP “ lingkungan RSUP Dr.Hasan Sadikin
1.
2.
3.
Penguatan penelaahan RKA-KL agar selaras dengan RPJMN, RSB dan RBA (prioritas kegiatan , output, outcome, jadual pencapian) Penggunaan Bagan Akun Standar (BAS) secara cermat ( Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal) Penyiapan kelengkapan dan keakuratan Dokumen Pendukung Perencanaan (TOR, RAB)
35
Pencapaian 1. Penyempurnaan SPO (Standar Prosedur Operasional) pengelolaan keuangan di Direktorat keuangan 2. Melaksanakan sistem pengendalian keuangan RS dengan pemisahan fungsi penganggaran &evalusi di bagian PEA.fungsi penerimaan dan pengeluaran uang di Bagian Pembendaharaan serta fungsi pencatatan dan pelaporan di bagian Akuntansi, 1. Penyusunan RBA berdasarkan usulan unit kerja (button up) dan sesuai kemampuan sumber dana rumah sakit / pagu anggaran. 2. Penyusunan RBA dan RKA dilengkapi TOR dan RAB. 3. Pelaksanaan anggaran menggunakan monitor CPA atau catatan penggunaan anggaran dengan menggunakan BAS yang sesuai. 4. Koordinasi dengan SIMAK – BMN dalam pencatatan Aset
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015 3
4
Pembenahan Pengelolaan kas / Sistem Pembukuan / Akutansi
Perbaikan Penatausahaan pendapan BLU
5
Peningkatan kualitas pengadaan barang / jasa
6
Pembenahan Penata Usahaan
7
Penguatan kapasitas SDM
1.
Reviu dan Penyempurnaan Kebijakan Akutansi Kementerian Kesehatan; 2. Melaksanakan peraturan yang ditetapkan oleh Kementrian Keuangan. 3. Meningkatan kualitas penyusunan perencanaan Kas; 4. Meningkatkan ketepatan waktu pelaksanaan anggaran; 5. Pemeriksaan Kas Intern oleh KPA melalui SPI 1. Pendapatan PNBP masuk rekening Rumah Sakit 2. Melakukan kerjasama dengan bank pemerintah 3. Pengesahan rekening dengan persetujuan Kementerian keuangan
1. SPI melakukan reviu atas laporan keuangan setiap semester dan akhir tahun. 2. Sistem pembukuan dari Kas menuju berbasis akrual 3. Pemeriksaan kas oleh SPI setiap bulan, berupa Berita Acara pemeriksaan Kas
Pengadaan barang dan jasa selalu berpedoman pada Keppres dan menggunakan LPSE 1. Pengisian data entry secara rutin ke dalam SIMAK BMN 2. Pengisian dan entry persediaan oleh SIMAK BMN 3. Peningkatan Koordinasi antara Bagian Akuntansi dan bagian Umum (BMN)
Proses Pengadaan barang dan jasa sudah menggunakan LPSE (layanan pengadaan secara elektronik) 1. Input data aset tetap yang dibeli dan hibah jika ada ke dalam SIMAK BMN secara periodik 2. Melakukan rekonsiliasi data internal setiap bulan antara bagian akuntansi dan verifikasi dengan tim SIMAK- BMN 3. Melakukan penatausahaan pesediaan secara Aplikasi 1. Mengirim eselon III, IV, dan staf direktorat keuangan untuk mengikuti pelatihan peningkatan kualitas SDM keuangan yang di selenggarakan kemenkeu dan kemenkes 2. Mengirim SDM ULP, pokja pengadaan dan penerima untuk mengikuti pelatihan pengadaan barang / jasa. Membuat perencanaan sistem pengendalian internal di unit kerja masing – masing di bawah koordinasi SPI
Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan-pelatihan
8
Sistem Pengendalian Internal
Melakukan koordinasi dengan SPI
9
Penguatan Monitoring dan Evaluasi
1.
2.
3.
Meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring terpadu terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran; Melakukan perbaikan segera terhadap ketidaksesuaian pelaksanaan kegiatan dan anggaran Melakukan pertemuan rutin secara berkala dan berjenjang dalam rangka evaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran
36
1. Pendapatan PNBP masuk ke rekening penerimaan RS paling lambat 1x24 jam 2. CashManagement tahap pelaksanaan dengan 11 outlet pelayanan 3. Adanya persetujuan no rekening dari kementerian keuangan
1. Membuat laporan realisasi penyerapan anggaran setiap tanggal awal bulan berikutnya 2. Melakukan usulan pergeseran MAK terhadap kegiatan yang melebihi pagu sebelumnya 3. Melakukan rapat koordinasi secara rutin
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015 10
Perbaikan penyusunan dan penyampaian laporan keuangan
Melakukan koordinasi dengan KPPN,DJPB, Bag Keuangan Yankes dan Biro Keuangan Setjen Kemkes di dalam perancangan Teknologi informasi
1. Melakukan konsultasi ke KPPN, DJPB, PKBLU, Bagian keuangan BUK dan Biro keuangan setjen kemkes. 2. Tahap perancangan informasi Teknologi (IT)
11
Peningkatan kualitas pengawas
Melakukan koordinasi dengan SPI
1. Laporan keuangan di reviu oleh SPI setiap semester dan tahun, untuk LK 2015 di reviu mulai tanggal 11 s.d 15 Januari 2016 2. Laporan keuangan di audit oleh KAP mulai tanggal 01 April 2015 sampai dengan 30 April 2015. Yang tahun 2016 masih dalam proses pengadaan KAP. 3. Laporan keuangan di reviu oleh Irjen dari tanggal 18 sd 23 Januari 2016
7. Terwujudnya Teknologi Informasi untuk mendukung tujuan organisasi a. Persentase Realisasi Master Plan IT Terintegrasi Pada
tahun
2015
di
rencanakan
untuk
membuat
perencanaan
pengembangan masterplan IT Tahap kedua. Dengan rincian pengembangan infrastruktur
hardware
1
paket
pekerjaan,
Paket
pemeliharaan
dan
pengembangan infrastruktur jaringan 1 paket pekerjaan, penambahan kapasitas server untuk Data sistem informasi SDM, penggantian UPS lama untuk server dengan UPS 10 KVA, Pengembangan contact center rshs, dan pembuatan perangkat lunak E- Office, Sistem informasi asuhan Gizi, Re engineering sistem informasi pengadaan barang medis, pengembangan sistem informasi Diklat, Re engineering sistem informasi mutu. Pengembangan master plan tahap II tercapai dengan total penyerapan anggaran sebesar 4,756.473.265 M. Prosentase rencana
pengembangan masterplan tahap II tahun 2015
tercapai 100 %, sehingga apabila di konversikan ke rencana keseluruhan pencapaian master plan tahun 2015. Maka pencapaian nya sebesar 25% sesuai dengan target pencapaian masterplan IT tahun 2015 sebesar 25%. Pengembangan perangkat lunak lainnya diluar rencana pengembangan master plan IT tahap II adalah :
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
1. Pengembangan arsip elektronik versi beta 2 2. Pengembangan sistem informasi assessment awal keperawatan 3. Pengembangan sistem informasi Early warning sistem untuk DPJP 4. Pengambangan sistem informasi nilai kritis pasien 5. Pengembangan sistem informasi monitoring dan evaluasi standar IPSG 6. Pengembangan sistem informasi monitoring dan evaluasi PPIRS 7. Pengembangan sistem informasi resep elektronik 8. Pengembangan sistem informasi pejadwalan pasien operasi 9. Pengembangan web service integrasi data tempat tidur online ke BUK KEMKES. 10. Sistem informasi billing forensic.
Pengembangan – pengembangan tersebut di laksanakan dalam rangka mendukung operasional rumah sakit, khususnya untuk memenuhi standar Akreditasi Rumah Sakit. Gambar 3.6 Sistem Informasi E Office
38
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Gambar 3.7 Sistem Informasi Asuhan Gizi
Gambar 3.8 Sistem informasi PPIRS
Gambar 3.9 Arsip Elektronik RSHS
Gambar 3.10 Contact Center RSHS
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 3.8 Pengembangan dan pemeliharaan perangkat keras dan jaringan No
Uraian
Volume Jlh
Sat
1
Koneksi internet (1 tahun)
1
paket
2
Pengembangan LAN RSHS
1
paket
1
Paket
1
Paket
3 4
Pengembangan Hardware tahun 2015 Pengembangan contact center
Harga (Rp) Satuan
Jumlah
180.000.000
180.000.000
444.116.200
444.116.200
1.065.567.514
1.065.567.514
1.633.621.000
1.633.621.000
Gambar 3.11 Kegiatan pemeliharaan perangkat keras& jaringan
Gambar 3.12 Server SDM
40
Terlaksana Ya V V V V
Tidak
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Gambar 3.13. UPS 10 KVA
Tabel 3.9 Pengembangan dan pemeliharaan Server & Database No
Namabarang&spesifikasi
Volume Jlh
Sat
harga (Rp) Satuan
Realisasi
Jumlah
1
Maintenance Database
2
Paket
135.000.000 135.000.000
100%
2
Pengadaan server SDM
1
Paket
143.230.000 143.230.000
100%
Pencapaian pemeliharaan server dan database sebesar 100 % untuk rencana 2015. Saat ini RSHS telah melakukan pengembangan untuk menambah kapasitas server SDM yang menyimpan data pribadi karyawan RSHS, karir, jenjang pendidikan dan pelatihan karyawan dan juga data absensi karyawan untuk kepentingan displin pegawai. Gambar 3.13 Kegiatan maintenance server & database
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 3.14 Pelatihan SDM (Brain Ware)
No
Pelatihan
Biaya per orang
peserta (Orang)
Total Biaya
Realisasi Ya/ Tidak
1
Designing MTCNA + MTCRE
4.000.000
1
4.000.000
YA
2
Web Development with PHP & MySQL Full Package
8.450.000
4
33.800.000
YA
3
Oracle APEX (Application Express) Developing Web Applications
4.300.000
2
8.600.000
YA
4
Android Mobile Development Full Package
8.450.000
2
16.900.000
YA
Pelatihan untuk peningkatan skill SDM di instalasi SIRS sampai dengan semester II tahun 2015 terlaksana sebesar 80%. Salah satu pelatihan yaitu pelatihan DBA oracle 11g tidak terlaksana di karenakan tidak cukup waktu pelaksanaan nya Instalasi SIRS juga melaksanakan program pelatihan kepada user di unit unit di RSHS untuk implementasi perangkat lunak atau aplikasi baru. Sampai dengan tahun 2015 Instalasi SIRS telah melakukan pelatihan dan implementasi sebagai berikut : Tabel 3.11 Pelatihan - pelatihan Instalasi SIRS pada tahun 2015 No
TANGGAL PELATIHAN
PELATIHAN
DI RUANG
1
04 Mei 2015
Akuntansi
2
09 Maret 2015 – 07 April 2015
Pelatihan Aplikasi GL Pelatihan Aplikasi Elektronik Medical Record Spesialis Sosialisasi Ulang Aplikasi Elektronik Medical Record IRJ Pelatihan dan Sosialisasi Ulang Aplikasi Menu Sensus TT, BOR Pelatihan Surveilans Infeksi RS berbasis Komputer Pelatihan Pelaporan Asessment Rawat Inap
3
4
5
29 Juni 2015 – 30 Juli 2015
6
31 Juli 2015
42
JUMLAH PESERTA 5 Orang
Poli Spesialis Anggrek
121 Orang
Poli Rawat Jalan
26 Orang
Rawat Inap
279 Orang
Komite PPIRS
65 Orang
Komite PPIRS
45 Orang
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
7
8 9
10
23 Desember 2015
Sosialisasi Ulang Virtual Cash Management (VCM) Mandiri Pelatihan dan Sosialisasi Ulang SPPD RAB Sosialisasi Menu RSHS Contact Center Pelatihan dan Sosialisasi Ulang Sistem Informasi Forensik TOTAL
16 Orang
Tata Usaha
2 Orang
Contact Center
6 Orang
Forensik
16 orang 586 Orang
Catatan : -
Selain kegiatan pelatihan diatas tim implementasi juga melakukan pelatihan maupun supervisi lapangan ke unit-unit yang ada di RS. Hasan Sadikin secara berkala. Adapun pelatihan tersebut diantaranya adalah : 1. Pelatihan atau Sosialisasi ulang kepada perawat di ruangan – ruangan yang mengalami kendala ketika akan menggunakan Perangkat lunak PPIRS. 2. Pelatihan atau Sosialisasi ulang kepada penatajasa, dokter spesialis, dokter residen di ruangan – ruangan karena adanya perubahan / modifikasi perangkat lunak diantaranya : - Penata rekening - Menu Tempat Tidur - Pembayaran Pasien Rawat Inap - Penata jasa / Billing - Sensus Harian Rawat Inap - Elektronik Medical Record IRJ - Elektronik Medical Record Spesialis - Virtual Cash Management - Menu Laporan Billing Kasir
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Dokumentasi Pelatihan dan Sosialisasi Ulang Aplikasi Tahun 2015 Gambar 3.14 Pelatihan perangkat lunak pelaporan mutu RSHS
Pelatihan VCM
Pelatihan Surveilans Infeksi RS
Pelatihan Sensus TT, BOR
Pelatihan E Medrec Rawat Jalan
Pelatihan assessment keperawatan
Pelatihan E Medrec Spesialis
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Sosialisasi contact center Sosialisasi sistem informasi forensik
Gambar 3.15 Manual book perangkat lunak
Dalam pengembangan masterplan IT ini instalasi SIRS juga mendapatkan beberapa Hambatan dan tantangan dalam melaksanakannya hambatan dan tantangan yang dihadapi instalasi sirs adlah sebagai berikut :
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
1. Perencanaan unit rshs terkait pengembangan sistem informasi masih tidak terencana dengan baik. Unit masih mengusulkan infrastruktur sistem informasi baik LAN, HW dan sistem informasi secara tidak terprogram . 2. Implementasi sistem informasi terkendala dengan budaya kerja yang masih menganut budaya lama. Unit masih nyaman menggunakan cara manual padahal sistem informasi telah di sediakan untuk dapat di pakai. 3. Tanggung jawab sistem informasi yang telah di implementasikan ke unit masih di anggap merupakan tanggung jawab dari instalasi sistem informasi saja. Apabila sistem informasi tidak di gunakan oleh unit terkait, maka instalasi sirs yang di anggap tidak mampu melaksanakan implementasi nya. 4. Kekurangan SDM di instalasi SIRS. Sesuai dengan analisa beban kerja yang telah dilaksanakan secara internal di SIRS , dapat di simpulkan bahwa instalasi sirs masih kekurangan SDM sebanyak 9 orang. Kebutuhan yang sangat mendesak untuk instalasi sirs adalah tenaga programmer ahli sebanyak 6 orang, 2 orang sebagai database administrator dan 1 orang tenaga lapangan untuk pemeliharaan HW dan Jaringan. Saran dari permasalahan tersebut adalah: 1. Perencanaan unit terkait dengan pengadaan sistem informasi baik infrastruktur LAN, HW, SW harus mulai terencana sebelum tahun anggaran berjalan. Sehingga pengembangan instalasi SIRS dapat fokus untuk pemenuhan sesuai rencana. 2. Perubahan budaya dari sistem manual menjadi sistem online perlu dilakukan dikarenakan perkembangan teknologi yang sudah sangat pesat dan rumah sakit di tuntut untuk dapat mengikuti perubahan tersebut. Oleh karena itu seluruh unit dan sdm yang bekerja di rumah sakit harus mengikuti perkembangan teknologi untuk pelayanan di rumah sakit. 3. Sharing responsible antara instalasi sirs dan unit pengguna sistem informasi perlu dilakukan sehingga. Apabila ada kerusakan pada sistem, pemeliharaan sistem dan penjagaan keamanan sistem merupakan tanggung jawab penuh instalasi sirs. Akan tetapi implementasi sistem informasi, pengisian data yang
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
baik dan benar adalah merupakan tanggung jawab penuh dari unit pengguna sistem informasi. 4. Penambahan SDM untuk membantu instalasi sirs dalam operasionalisasi instalasi SIRS. Sistem perekrutan SDM yang spesifik sehingga instalasi SIRS bisa mendapatkan tenaga sesuai kualifikasi dan kemampuan yang dibutuhkan oleh instalasi SIRS. Selain proteksi terhadapa SDM yang ada di instalasi sirs agar SDM di instalasi SIRS tidak mempertimbankan untuk pindah kerja atau instansi dengan cara lebih memberikan insentif khusus untuk tenaga IT RS.
8. Terwujudnya Penguatan Manajemen Aset a. Tingkat Keandalan Peralatan Kesehatan Dasar Tingkat Keandalan Peralatan Kesehatan Dasar dapat dilihat sebagai berikut: Peralatan kesehatan dasar terdiri dari 4 buah alat Sterilisator Steam Autoclave GETINGE dan 1 buah alat Sterilisator EO Sterivac 5-XL yang berada di CSSD. Presentase tingkat keandalan peralatan kesehatan dasar pada tahun 2015 di targetkan 70%, realisasi mencapai 80,4% atau capaian sebesar 114,86%, bila dibandingkan dengan capaian ditahun 2014 sebesar 91,29% atau turun sebesar 10,29%. Pengukuran indikator manajemen penguatan aset rumah sakit dilakukan terhadap keandalan peralatan kesehatan dasar berupa peralatan sterilisasi yang ada di Instalasi CSSD. Peralatan sterilisasi ini meliputi empat unit sterilisator suhu tinggi steam (autoclave) merek Getinge Type GE-2612-AR2, inventaris pengadaan tahun 2001 serta satu unit sterilisator suhu rendah dengan gas etilen oksida (EO) merek Steri-Vac 5XL inventaris pengadaan tahun 2007. Target capaian tingkatkeandalan aset yang ditetapkan rumah sakit yaitu berupa nilai OEE (overall equipment effectiveness) pada tahun 2015 adalah 70,00%.Keandalan mesin atau nilai OEE dihitung berdasarkan: KE (ketersediaan alat/availability) yaitu perbandingan jumlah hari alat beroperasi dibagi jumlah hari alat tersebut direncanakan beroperasi 47
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
KI (kinerja alat/performance) yaitu kemampuan alat yang ada dibagi kemampuan ideal alat KU (kualitas alat/quality) yaitu terhadap produk steril yang dihasilkan, untuk mengetahui kualitas produk sterilisasi, dilakukan pengujian dengan indikator biologi (BI-test) pada setiap siklus sterilisasi. Keandalan aset juga harus mencerminkan persentase capaian kinerja alat yang baik, dengan demikian dapat memastikan kegiatan pelayanan berjalan tanpa kendala. Kinerja sterilisator diukur berdasarkan persentase tingkat capaian antara rencana tingkat capaian kinerja sterilisator dalam satu tahun dibandingkan dengan realisasi capaiannya. Berikut ini pengukuran kinerja dan keandalan sarana: a.SterilisatorSteam Realisasi capaian nilai OEE sterilisator steam tahun 2015 adalah 83,24%dari target 70,00%, sedangkan realisasi kinerja sterilisator steam mencapai 83,25%. Efisiensi biaya dan jumlah siklus sterilisasi sebesar 20,17% diperikan terjadi karena adanya
modifikasi cara pengemasan instrumen medis, instrumen
keperawatan serta barang medis kasa. Efisiensi ini tidak memperhitungkan biaya pengadaan material pengemas sekali pakai yang ditetapkan sesuai standar (plastic paper pouch). Melihat target yang tercapai pada saat ini, tampak seperti tidak ada masalah atau hambatan pelayanan. Namun jika dikaji lebih jauh, tidak operasionalnya mesin sterilisator pada periode tahun 2015 banyak disebabkan belum optimalnya program pemeliharaan maupun lamanya realisasi penggantian komponen suku cadang. Dengan life time alat yang telah mencapai lebih dari 10 tahun (saat ini tahun ke-15 beroperasi), dikhawatirkan suatu saat pelayanan sterilisasi dapat terganggu. Sebagai tindak-lanjut sesuai saran kajian fihak principal alat, maka rumah sakit perlu merencanakan peremajaan berupa pengadaan alat baru secara bertahap pada tahun 2017. Selain itu perhatian pada program pemeliharaan dan penggantian komponen suku cadang serta kalibrasi peralatan secara tepat waktu perlu dilakukan.
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 3.12. Nilai OEE Mesin Sterilitasasi Steam Tahun 2015
b. Sterilisator EO Realisasi capaian nilai OEE sterilisator EO tahun 2015 adalah 77,55% dari target 70,00%, sedangkan realisasi kinerja sterilisator EO mencapai 96,44%. Kinerja sterilisator EO selama periode tahun 2015 sangat tinggi sebagai akibat dari meningkatnya permintaan sterilisasi peralatan yang tidak boleh dilakukan sterilisasi dengan steam (peralatan yang tidak tahan suhu tinggi) Capaian kinerja sterilisator EO yang sangat tinggi mencapai 96,44% dengan nilai OEE 77,55% dapat berdampak terhadap kerusakan sterilisator EO maupun tidak tercapainya kualitas produk steril akibat overload kegiatan. Sebagai
tindak-lanjut
sesuai
saran
dari
ketua
SPI,perlu
dilakukan
kajianefisiensi dan efektifitas terkait pengadaan sterilisator suhu rendah dengan proses singkat (dalam waktu satu jam) ataukah pengadaan asesories peralatan laparoskopi yang dapat mencukupi jumlah kegiatan setiap hari. Selain itu juga diperlukan realisasi program pemeliharaan dan penggantian komponen suku cadang serta kalibrasi peralatan secara tepat waktu. 49
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 3.13. Nilai OEE Mesin Sterilisasi EO Tahun 2015
b.
Presentase Realisasi pencapaian implementasi Tahapan Master Plan tahap I Presentase Realisasi pencapaian implementasi Tahapan Master Plan tahap I dapat dilihat sebagai berikut: Pencapaian persentase realisasi pencapaian implementasi tahapan master plan tahap 1 pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 20%, realisasi sebesar 17,5% atau capaian sebesar 87,50%. Capaian tersebut tidak memenuhi target karena beberapa
permasalahan
yang
terjadi
yaitu
adanya
perubahan
prosedur
pengurusan IMB, sulitnya pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sehingga sampai akhir tahun 2015 IMB belum jadi, dan danya perubahan/adendum sehubungan dengan saran TABG sehingga penutup atas (kap) tidak dapat dilaksanakan karena ada penambahan tangga dan tiang pancang. Saran dan Upaya Tindak Lanjut yaitu penyelesaian IMB dan persiapan dokumen lelang Tahap 2. 50
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
9. Terwujudnya Pengembangan Kompetensi SDM berkelanjutan a. Presentase Nakes di 5 area prioritas yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per tahun Presentase Nakes di 5 area prioritas yang mendapat pelatihan 20 jam per orang per tahundapat dilihat sebagai berikut: Pencapaian persentase nakes di 5 area prioritas yang mendapat pelatihan 20 jam perorang pertahun di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 25%, realisasi sebesar 50,65% atau capaian sebesar 202,6%. Jika dibanding capaian tahun 2014 sebesar 61% maka terjadi kenaikan sebesar 10,35 atau sebesar 5,11%. Permasalahan yang terjadi yaitu sistem IT pelatihan belum terintegrasi dengan Bagian SDM, perhitungan staf yang telah melakukan pelatihan dilakukan secara manual, dan kamus indikator belum jelas. Upaya dan tindak lanjut dari permasalahan
tersebut
adalah
perlunya
usulan
dari
tiap
SMF
untuk
pengembangan SDM khususnya untuk para dokter melalui in house training, perbaikan & penyempurnaan sistem IT yang terintegrasi terutama berkaitan dengan pelatihan, dan perbaikan & penyempurnaan kamus indikator. Tabel. 3.14. Tenaga Kesehatan di 5 Area yang ditetapkan RSHS
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 3.15 Rekapitulasi Jam Pelatihan Bagi Tenaga Kesehatan
b. Presentase Pendidik klinis yang mendapat TOT Presentase Pendidik Klinis yang mendapat TOT dapat dilihat sebagai berikut: Pencapaian persentasi pendidik klinis yang mendapat Traning of Trainer (TOT) pertahun di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 60%, realisasi sebesar 61,05% atau capaian sebesar 101,75%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 sebesar 60% maka menurun 1,05% atau sebesar 1,72%. Tabel 3.16. Data Dokter Pendidik Klinis yang sudah TOT Tahun 2015
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
c. Persentase Pemenuhan kompetensi SDM sesuai standar Persentase Pemenuhan Kompetensi SDM sesuai standar dilihat sebagai berikut: Pencapaian persentase pemenuhan kompetensi SDM sesuai standar ditargetkan tahun 2015 sebesar 50%, realisasi sebesar 71,7% atau sebesar 143,4%. Permasalahan yang terjadi yaitu tidak semua pfofesi telah mempunyai standar untuk melakukan uji kompetensi profesinya dan beberapa profesi menggunakan STR (Surat Tanda Registrasi) sebagai bukti telah kompeten diakui profesinya. Adapun tindaklanjut dari permasalahan tersebut adalah telah diusulkan untuk tenaga kesehatan lainnya di RSHS mendapatkan TOT Uji kompetensi untuk Tenaga Kesehatan
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
10. Terwujudnya keseimbangan antara pendapatan dan belanja a. Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional dapat dilihat sebagai berikut: Pencapaian rasio PNBP terhadap biaya operasional tahun 2015 ditargetkan sebesar 86%, realisasi sebesar 69,23% atau capaian sebesar 80,50%. Hal ini disebabkan masih banyak piutang BPJS yang belum terealisasi pembayarannya sehingga penerimaan RS tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan karena untuk pengakuan biaya operasional dihitung selama 1 tahun anggaran sedangkan untuk pendapatan dihitung sesuai dengan piutang yang sudah diverifikasi oleh pihak penjamin. Upaya yang dilakukan setiap bulan mengadakan rapat koordinasi dengan BPJS agar klaim piutang BPJS dapat terbayarkan tepat waktu.
b. Rasio Lancar Rasio Lancar dapat dilihat sebagai berikut: Pencapaian rasio lancar tahun 2015 ditargetkan sebesar 700%, realisasi sebesar 671,94% atau capaian sebesar 95,99%. Hal ini disebabkan masih banyak piutang BPJS yang belum di verifikasi , pengakuan piutang yang terdapat dalam Laporan Keuangan adalah piutang sudah diverifikasi oleh pihak penjamin. Upaya yang dilakukan setiap bulan mengadakan rapat koordinasi dengan BPJS agar klaim piutang BPJS dapat terbayarkan tepat waktu. c. Return of Investment (ROI) Return of Investment (ROI) dapat dilihat sebagai berikut: Pencapaian Return of Investment (ROI) tahun 2015 ditargetkan sebesar 4%, realisasi sebesar 1,12% atau capaian sebesar 28%. Masih terdapat Kontruksi Dalam Pengerjaan (KDP) yang masih belum dimanfaatkan di tahun 2015. 54
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
B. SUMBER DAYA a. Komposisi SDM Berdasarkan Status Kepegawaian Tabel 3.17 Komposisi SDM Berdasarkan Status Kepegawaian keadaan Desember 2015 No 1 2
Status PNS NON PNS JUMLAH
Jumlah 2346 756 3102
b. Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Tenaga Tabel 3.18 Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Tenaga Keadaan Desember 2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jenis tenaga DOKTER SPESIALIS DOKTER GIGI SPESIALIS DOKTER UMUM DAN BSB DOKTER GIGI PERAWAT BIDAN FUNGSIONAL KES. LAINNYA FUNGSIONAL NON KESEHATAN ADMINISTRASI TENAGA STRATEGIS SATPAM JUMLAH
Jumlah 370 21 28 4 1164 79 496 23 515 392 10 3102
c. Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan Tabel 3.19. Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan Keadaan Desember 2015 No 1 2 3 4 5 6
Jenis Pendidikan Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter gigi Spesialis Dokter gigi Dokter Spesialis S3 S2
Jumlah 345 28 21 4 25 107
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
7 8 9 10 11 12 13
S1 D4 D3 D1 SLTA SLTP SD Jumlah
394 52 1352 25 641 85 23 3102
d. Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Jabatan Tabel 3.20 Komposisi SDM berdasarkan Jenis Jabatan No 1 2 3 4 5 6
Jenis Jabatan Eselon-2 Eselon-3 Eselon-4 Fungsional Staf(Non Fungsional) Pegawai Non PNS (BLU) Jumlah Pegawai (Desember 2015)
56
Jumlah 5 8 24 1699 610 756 3102
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana Tabel 3.21. Posisi Barang Milik Negara (BMN) RSHS Tahun 2015 KEADAAN/KONDISI No
A
URAIAN
Qtt
RUSAK RINGAN
BAIK
TANAH
87,798
Tanah Persil
87,798
B
PERALATAN DAN MESIN
43,824
1
Alat Besar Darat
2
Nilai (Rp)
-
-
437,792,861,620
-
-
437,792,861,620
41,898
618
1,308
594,369,354,732
3
2
1
Alat Besar Apung
39
39
3
Alat Bantu
71
4
Alat Angkutan Darat Bermotor
36
5
Alat Angkutan Darat Tak Bermotor
50
39
8
6
Alat Bengkel Bermesin
40
39
1
-
436,606,000
7
Alat Bengkel Tak Bermesin
261
255
6
-
196,052,940
8
Alat Ukur
180
180
-
9
Alat Pengolahan
10 Alat Kantor 11 Alat Rumah Tangga
-
RUSAK BERAT
-
-
1,501,560,000
-
-
62,626,000
71
-
-
34
-
-
603,623,570
3
456,196,957
280
91
50
9,069,925,847
238
460
38,150,412,258
-
-
13,592 297
13 Alat Komunikasi
670
658
12
12
15,483
14,657
2,917,681,988
6
6
1,703,049,189
-
-
214
612
420,946,602,213
-
-
2,799,908,457
16 Alat Kesehatan Umum
757
757
17 Unit Alat Laboratorium
2,449
2,312
507
506
14
13
119
74
-
45 -
19 Unit Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 20 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 21 Radiation Application&Non Destructive Testing Laboratory 22 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 23 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 24 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi&Instrumentasi 25 Persenjataan Non senjata Api 26 Alat Khusus Kepolisian
25,789,000
4,844
297
18 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir
6,306,648,261
283 14,290
15 Alat Kedokteran
3
4,985
12 Alat Studio
14 Peralatan Pemancar
13,232,002,572 2
49
984,303,985 88
-
1 1
-
36,847,592,827 2,051,596,054 10,544,476,520
1
1
-
111
110
-
28
28
-
-
154
143
-
11
8
8
-
-
-
-
1,513,184,100 58,991,000
1
568,459,269 842,050,000 671,951,250 84,345,250
3
3
27 Komputer Unit
1,169
1,165
28 Peralatan Komputer
1,509
1,484
1
1
-
-
171,000
1
1
-
-
562,318,185
13
13
-
-
92,317,500
-
5,393,025
29 Alat Eksplorasi Geofisika 30 Pengolahan dan Pemurnian 31 Alat Pelindung
3
457,105,000 4
10,844,925,501
22
6,833,725,398
8
8
-
33 Alat Kerja Penerbangan
24
24
-
-
61,758,400
34 Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan
51
51
-
-
21,190,210,800
189
189
-
-
1,738,754,416
8
8
-
-
7,040,000
32 Alat Sar
35 Unit Peralatan Proses/Produksi 36 Peralatan Olah Raga
57
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015 KEADAAN/KONDISI No
URAIAN
Qtt
Nilai (Rp)
C. GEDUNG DAN BANGUNAN
75
RUSAK RUSAK RINGAN BERAT 71 4
1
Bangunan Gedung Tempat Kerja
62
62
-
-
2
Bangunan Gedung Tempat Tinggal
2
2
-
-
3
Tugu/Tanda Batas
11
7
-
D. JALAN DAN JEMBATAN
22,271
22,266
1
22,271
22,266
11
11
-
-
621,903,297 110,655,000
Jalan
BAIK
E. IRIGASI
4 4
237,403,152,376 237,178,275,076 117,800,000
4
107,077,300
1
4,724,270,205
1
4,724,270,205
1
Bangunan Pengembangan Sumber Air dan Sumber Tanah
4
4
-
-
2
Bangunan Air Bersih/Air Baku
3
3
-
-
38,369,570
3
Bangunan Air Kotor
4
4
-
-
472,878,727
F. JARINGAN
42
42
-
-
2,321,810,869
1
Instalasi Pertahanan
1
1
-
-
20,320,300
2
Instalasi Gas
1
1
-
-
42,176,200
3
Instalasi Lain
1
1
-
-
24,833,600
4
Jaringan Listrik
38
38
-
-
2,212,745,769
5
Jaringan Telephone
1
1
-
-
21,735,000
G. ASET TETAP LAINNYA
19
19
-
-
14,924,750
19
1
Bahan Perpustakaan Tercetak
19
H. ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN
-
-
853
-
-
853
7,192,156,529
2
-
-
2
91,090,909
3
3
475,000
3
3
754,000
1
Alat Angkutan Darat Bermotor
2
Alat Angkutan Darat Tak Bermotor
3
Alat Ukur
4
Alat Pengolahan
5
Alat Kantor
6 7 8
Alat Komunikasi
6
9
Alat Kedokteran
308
-
18
-
-
-
-
14,924,750
-
50
-
-
50
26,388,000
Alat Rumah Tangga
432
-
-
432
697,431,133
Alat Studio
-
-
-
-
10 Unit Alat Laboratorium 11 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir
-
12 Alat Laboratorium Standarisasi kalibrasi & Instrumentasi
10
13 Komputer Unit
186,000
-
308
5,327,832,209
-
18
965,892,878
-
4
14 Peralatan Komputer
17
I.
PATEN
19
19
-
-
1
Aset Tak Berwujud
19
19
-
-
-
-
J. KONTRUKSI DALAM PENGERJAAN
-
6
-
10
2,690,000
4
20,834,000
17
58,582,400 2,825,844,575 2,825,844,575 125,743,053,426
Sumber daya sarana dan prasarana atau Barang Milik Negara (BMN) yang dimiliki RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah sebagaimana pada dokumen Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Anggaran 2015. BarangMilik Negara (BMN) Intrakomptabel RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahunan 2015 bernilai nominal sebesar Rp1.412.994.407.629,00 dengan uraian per kelompok barang sebagai berikut: 58
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
a. Tanah, dengan kode kelompok barang 131111, seluas 87.798 M2 dengan nilai nominal sebesar Rp.437.792.861.620,00 b. Peralatandan Mesin, dengan kode kelompok barang 131311, sejumlah 43,824 unit dengan nilai nominal sebesar Rp.594.369.354.732,00 c. Gedung dan Bangunan, dengan kode kelompok barang 131511, sejumlah 75 unit dengan nilai nominal sebesar Rp.237.403.152.376,00 d. Jalandan Jembatan, dengan kode kelompok barang 131711,22.271m² lokasi dengan nilai nominal sebesar Rp.4.724.270.205,00 e. Irigasi, dengan kode kelompok barang 131712, sejumlah 11 unit dengan nilai nominal sebesar Rp.621,903,297,00 f. Jaringan, dengan kode kelompok barang 131713, sejumlah 42 unit dengan nilai nominal sebesar Rp.2,321,810,869,00 g. Konstruksi dalam pengerjaan gedung dan bangunan dengan kode kelompok 132111 sebesar Rp.125.743.053.426,00 h. Aset tidak berwujud, dengan kode kelompok barang 153151, dengan nilai nominal sebesar Rp.2.825.844.575,00 i. Aset tetap yang tidak digunakan, dengan kode kelompok barang 154112, sejumlah 853 unit dengan nilai nominal sebesar Rp.7.192.156.529,00 3. Sumber Daya Anggaran dan Realisasi Tabel 3.22. Sumber Daya Anggaran dan Realisasi KODE
JENIS BELANJA
1
2
A
SUMBER DANA 3 RM
APBN (RUPIAH MURNI)
2094.01 51 511111
PAGU
REALISASI
%
4
5
6
242.880.464.000
227.372.405.016
136.518.985.000
133.311.201.632 89.187.841.100
93,61
LAYANAN PERKANTORAN PEMBAYARAN GAJI DAN TUNJANGAN Belanja Gaji Pokok
97,65 99,18
89.928.116.000 511119
Belanja Pembulatan Gaji PNS
72,73 3.135.000
511121
Belanja Tunj.Suami/Istri PNS
2.280.091 6.597.904.300
98,97
1.803.008.376
99,64
449.115.000
100,00
8.279.496.900
99,43
6.666.659.000 511122
Belanja Tunj. Anak PNS 1.809.604.000
511123
Belanja Tunj. Struktural PNS 449.116.000
511124
Belanja Tunj.Fungsional PNS 8.326.682.000
59
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015 511125
Belanja Tunj.PPh PNS
2.056.774.465
79,53
5.313.651.200
100,00
17.621.133.000
91,04
51.355.200
77,39
1.728.850.000
96,35
219.792.000
99,91
2.586.143.000 511126
Belanja Tunj. Beras PNS 5.313.652.000
511129
Belanja Uang Makan PNS 19.355.118.000
511147
Belanja Tunjangan Uang Duka 66.356.000
511151
Belanja Tunjangan Umum 1.794.404.000
512211
Belanja Uang Lembur 220.000.000
52 52111
Penyelenggaran oprs & Peml. Perkantoran Belanja Bahan Makanan
98,44 36.361.479.000
35.792.819.175 5.775.049.652
99,71
19.655.883.700
99,97
10.361.885.823
94,99
5.791.560.000 52112
Obat-obatan 19.661.475.000
52211
Belanja Langganan Daya dan Jasa 10.908.444.000
53 532111
Belanja Modal
83,24 70.000.000.000
58.268.384.209
70.000.000.000
58.268.384.209
66.253.510.000
54.933.571.829 2.733.235.130
91,11
601.577.250
80,59
Belanja Modal Peralatan & Mesin
83,24 91,11
- Alat Kesehatan dan Pendidikan - Fasilitas Perkantoran 3.000.000.000 - Kendaraan Dinas 533111
Belanja Modal Gedung & Bangunan
B
PNBP-BLU 525
525111
746.490.000 0
0
735.653.033.000
725.386.186.306
656.373.841.000
654.967.722.472 230.540.810.661
100,00
328.195.349.548
99,57
6.918.400.964
100,00
10.741.364.287
100,00
755.305.988
99,97
77.816.491.024
100,00
BLU
#DIV/0! 98,60
Belanja Barang (BLU)
99,79
Belanja Gaji dan Tunjangan (BLU) 230.540.823.000
525112
Belanja Barang (BLU) 329.601.089.000
525113
Belanja Jasa (BLU) 6.918.404.000
525114
Belanja Pemeliharaan (BLU) 10.741.368.000
525115
Belanja Perjalanan (BLU) 755.509.000
525119
Belanja Peny. Barang dan Jasa BLU Lainya
77.816.648.000 88,82
537 537112 537113
Belanja Modal (BLU) Belanja Modal Peralatan dan Mesin (BLU) Belanja Modal Gedung dan Bangunan (BLU)
79.279.192.000 30.855.699.000 48.423.493.000
JUMLAH (RUPIAH MURNI + PNBP BLU)
978.533.497.000
60
70.418.463.834 24.765.360.483 45.653.103.351 952.758.591.322
147,96 94,28 97,37
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
BAB IV KESIMPULAN
Capaian kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2015 dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian dapat dilihat melalui hasil pengukuran pencapaian target tiap-tiap indikator yang mendukung sasaran program sesuai dengan Rencana Strategis Bersama (RSB) RSUP Dr. Hasan Sadikin Tahun 2015 – 2019 dan capaian dari kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi di tiap-tiap Bagian.
Pada umumnya kinerja pelaksanaan kegiatan untuk mendukung program-program yang ada telah mendekati pencapaian sesuai target yang telah direncanakan, adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi antara lain diterapkannya kebijakan tentang sistem rujukan berjenjang yang berdampak pada menurunnya jumlah kunjungan.
Keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2015 diharapkan dapat menjadi parameter agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan untuk hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana pelaksanaan
kegiatan
diharapkan
dapat
ditemukan
solusi
serta
alternatif
penyelesaiannya dengan mengedepankan profesionalisme di lingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin.
Laporan akuntabilitas kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin ini selain merupakan media pertanggungjawaban kinerja, juga diharapkan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan bahan masukan bagi para pemangku jabatan baik dilingkungan RSUP Dr. Hasan Sadikin maupun di tingkat Kementerian Kesehatan RI dalam rangka peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
61
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015 Lampiran Tabel 1. Laporan Neraca Tahun 2015
62
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 2. Laporan Operasional Tahun 2015 dan tahun 2014
63
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Tabel 3 Laporan Arus Kas
64
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
Lampiran
65
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
66
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
67
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
68
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
69
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
70
Laporan Akuntabilitas Kinerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, Tahun 2015
71