KEMAMPUAN SISWA MEMBANDINGKAN DUA TEKS DI KELAS V SDN 2 TELAGA 2 KABUPATEN GORONTALO OLEH YULIN PATILIMA Pembimbing I: Dra. Dajani Suleman M.Hum Pembimbing II: Dra. Hj. Pertiwi Laboro M.Pd Mahasiswa Program Studi S1 – PGSD) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Kemampuan Siswa Membandingkan Dua Teks di kelas V SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo? Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa membandingkan dua teks di kelas V SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, Tehnik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, tes, serta dokumentasi. Sesuai dengan hasil penelitian di kelas V SDN 2 Telaga, kemampuan siswa membandingkan dua teks dari 22 siswa yaitu 11 atau 50 % siswa yang sudah mampu, dan siswa tidak mampu 11 orang atau 50 %. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kemampuan siswa membandingkan dua teks di kelas V SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo, tingkat kemampuan yang dimiliki setiap individu berbeda-beda, ada tingkat kemampuan siswa yang tinggi dan ada pula tingkat kemampuan siswa yang rendah. Kata kunci : Membandingkan dua teks, kemampuan siswa PENDAHULUAN Kemampuan adalah suatu proses perbuatan atau cara meningkatkan usaha dengan di dasari kesanggupan, kekuatan untuk melakukan sesuatu potensi yang dimilikinya. Menurut slameto (2010: 56) mengemukakan bahwa “ kemampuan adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan
kedalam
situasi
yang
baru
dengan
cepat
dan
afektif,
mengetahui/menggunaakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat”. Kemampuan ini telah berkembang selama berabad-abad yang lalu untuk memperkaya diri dan untuk mencapai perkembangan kebudayaan yang lebih tinggi. Kemampuan dapat diartikan sebagai setiap kompetensi seseorang untuk melaksanakan sesuatu. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Kemampuan sebagai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Untuk menjadi kompeten dalam bidang tertentu, seseorang harus secara konsisten dan terus menerus menunjukan
kompetensi dalam bidang tersebut dalam cara berfikir dan berperilaku/bertindak sehari-hari. Menagacu pada pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa setiap individu memiliki tingkatan kemampuan yang berbeda dalam melakukan tindakan. Kemampuan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu tersebut. Dapat diartikan bahwa siswa yang mempunyai tingkat kemampuan yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang memilki kemampuan rendah. Kemampuan merupakan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya Menurut Umri dan Indriyani (2008: 69) Mampu membandingkan dua bacaan yang dibaca dengan sekilas perlu memperhatikan bagian-bagian teks yaitu judul, alenia, paragraf, dan hal-hal yang dianggap perlu. Membandingkan teks adalah proses mengolah teks yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan diantara masingmasing teks yang diperbandingkan. Teks merupakan wacana tertulis/bacaan yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran, selain terdiri dari isi teks juga terdiri dari bentuk. Bentuk adalah cerita dalam teks yang dapat dibaca dan berdasarkan berbagai pendekatan misalnya alur, perwatakan dan gaya bahasa (Journey 2012: 3). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti memformulasikan judul” Kemampuan Siswa Membandingkan Dua Teks Di Kelas V SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo. KAJIAN PUSTAKA Hakikat kemampuan Kemampuan/kompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir dan bertindak secara konsistensi sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki. kemampuan merupakan suatu penambahan atau perkembangan keterampilan kearah yang baik dimana penambahan atau perkembangan keterampilan tersebut diperoleh dari metode latihan yang terstruktur dan bertahap. Menurut Mohammad Zain dalam Milman Yusdi (2010 : 1) mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Siswa dapat dikatakan berhasil karena adanya
kemampuan. setiap siswa
dikatakan berhasil dalam belajar apabila memiliki kemampuan dalam belajar sebagaimana dikemukakan diatas akan tetapi yang menjadi masalah adalah tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kemampuan merupakan suatu potensi yang dimiliki seseorang dan dapat diaplikasikan secara tepat pada suatu tugas. Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Kemampuan Siswa a. kemampuan intelektual (intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental-berfikir, bernalar dan memecahkan masalah. b. kemampuan fisik (physical ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa. Hakikat Membandingkan Dua Teks Membandingkan isi dua teks merupakan kegiatan membaca sekilas. Dari kegiatan ini, kamu akan tahu isi bacaan dengan mencatat hal yang berkaitan dengan benda-benda seperti ukiran, tempat, jumlah, atau keterangan lainnya ( Edi Wardisi dan Farika 2008: 75). Tehnik membaca sekilas dibutuhkan pada saat kita ingin mengetahui pada sudut pandang penulis tentang sesuatu, menemukan pola organisasi paragraf atau menemukan gagasan umum dengan cepat, membaca sekilas adalah membaca yang membuat mata bergerak cepat melihat, memperlihatkan bahan tertulis untuk mengetahui isi umum atau bagian umum pada bacaan (Mickulecky dan Jeffries, dalam Resmini dan Juanda, 2007: 81). Teks/bacaan biasanya terdiri dari beberapa alinea dan paragraf. Sebuah teks biasanya membicarakan satu tema, tema dapat diketahui dengan melihat judul teks, isi teks dapat diketahui dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan konsep 5W+ 1H. Menurut Suyanto (2008: 92) Unsur 5W + 1H adalah sebagai berikut: a. What (apa) berkaitan dengan apa yang dibicarakan b. Who (siapa) berkaitan dengan orang yang ada dalam pembicaraan c. When (kapan) berkaitan dengan waktu d. Where (dimana) berkaitan dengan tempat e. Why (mengapa) berkaitan dengan alas an f. How (bagaimana) berkaitan dengan uraian peristiwa Langkah-Langkah Membandingkan Dua Teks Menurut Suyanto (2008: 92) Dalam membandingkan isi teks langkah -langkah yang dilakukan adalah: a. Menentukan garis besar isi teks 1 dan isi teks 2. Agar dapat menentukan garis besar isi sebuah teks, dapat membaca teks tersebut secara sekilas. Membaca sekilas berarti membaca pokok-pokoknya saja, hal ini
dilakukan dengan memperhatikan judul, membaca sekilas bagian pendahuluan (paragraf pertama), bagian tengah, dan bagian penutup (Suyanto 2008:90) b. Menentukan persamaan dan perbedaannya Untuk dapat menentukan persamaan dan perbedaan dari kedua teks tersebut. Ditentukan terlebih dahulu garis-garis besar dari teks tersebut, dengan begitu mudah untuk menentukan persamaan dan perbedaan dari kedua teks tersebut c. Menyimpulkan Menurut Gufy Nakka (2012: 6) untuk dapat meyimpulkan isi bacaan pada teks, kita harus membaca isi teks dari awal hingga akhir dengan seksama. Simpulan isi teks diambil berdasarkan ide pokok cerita tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Telaga, Kabupaten Gorontalo Tahun Ajaran 2012/2013. Peneliti menetapkan objek penelitian di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo karena
ada beberapa alasan bahwa objek tersebut sesuai dengan tujuan penelitian..
Tenaga pendidik yang ada di SDN 2 Telaga berjumlah 19 guru, terdiri dari 1 kepala sekolah 13 PNS dan 5 GTT dan jumlah siswa 301 . Gedung SDN 2 Telaga di bangun di atas lahan seluas 4.060 M2 dan luas bangunan 1.304 M2, SDN 2 Telaga didirikan tahun 1946. Pendekatan dan jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif dengan metode deskriptif karena
peneliti
ingin
mengetahui
dan
mengidentifikasi
kemampuan
siswa
membandingkan dua teks. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pasrtisipasi aktif sekaligus pengumpul data. Peran peneliti sangat penting karena peneliti sebagai pengamat penuh dalam penelitian. Kehadiran peneliti diketahui oleh kepala sekolah, dan stap guru-guru di SDN 2 Telaga. Dalam penelitian kualitatif ini peneliti ingin mengetahui secara langsung bagaimana kemampuan siswa membandingkan dua teks kelas V SDN 2 Telaga.
Data dan Sumber Data Data Primer
Data dalam penelitian ini merupakan data yang diambil langsung dari lokasi penelitian. Data tersebut berupa hasil wawancara dengan guru dan wawancara dengan siswa SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo mengenai kemampuan siswa membandingkan dua teks. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti terdahulu. Data sekunder dapat digunakan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Prosedur Pengumpulan data Observasi Adapun tehnik pengumpulan data dengan menggunakan observasi yakni peneliti mengamati proses berlangsungnya pembelajaran bahasa indonesia khususnya materi membandingkan dua teks di kelas V SDN 2 Telaga. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban responden akan dicatat atau direkam. Wawancara peneliti dengan responden menggunakan tape recorder atau handphone,dengan maksud mempermudah peneliti dalam merekam informasi yang telah disampaikan oleh responden. Selain itu peneliti juga mencatat semua informasi atau data yang dituangkan oleh responden yang ditulis dalam cacatan lapangan. Tes Tes atau evaluasi belajar siswa yang dilakukan guna untuk mengetahui gambaran kemampuan siswa dalam membandingkan dua teks Dokumentasi Adapun tehnik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi yakni peneliti mengamati proses berlangsungnya pembelajaran bahasa indonesia khususnya “Materi Membandingkan Dua Teks” di kelas V SDN 2 Telaga dengan mendokumentasikan proses pembelajaran berlangsung dari membuka pelajaran hingga selesai pelajaran, sehingga peneliti benar-benar turun langsung dalam penelitian.
Pengecekan sumber data Ketekunan Pengamat Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Hal ini berarti bahwa peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Pemeriksaan sejawat Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat yang mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan data, melalui diskusi ini banyak pertanyaan dan saran, pertanyaan yang berkenaan dengan data yang belum bisa terjawab, maka peneliti kembali kelapangan untuk mencarikan jawabanya. Dengan demikian data menjadi semakin lengkap. Analisis Data Analisis data dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir penelitian. Untuk memperoleh data Tentang Kemampuan Siswa Membandingkan Dua Teks di kelas V SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo, peneliti menggunakan data dari hasil observasi dan wawancara, data dari observasi yaitu dengan mengamati segala sesuatu yang ada di SD tersebut seperti siswa, guru, sarana dan prasarana, catatan-catatan dari sekolah, serta lingkungan keseluruhan. Sedangkan wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi yang diperlukan oleh peneliti serta melengkapi data-data yang diperlukan. Tahap-tahap penelitian Dalam melakukan penelitian tentang kemampuan siswa membandingkan dua teks, Proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan disain, penelitian sebenarnya sampai pada penulisan laporan. Pada penelitian pendahuluan bertujuan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penelitian, peneliti baru mulai melihat-lihat atau mengamati segala sesuatu yang ada di lingkungan sekolah seperti guru, siswa, sarana dan prasarana, serta keadaan lingkungan keseluruhan. Pada penelitian ini, observasi dan wawancara yang dilakukan belum mendalam.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo pada kelas V, Dengan jumlah siswa 22 orang. Adapun penelitian ini mengenai kemampuan siswa membandingkan dua teks. Hasil pengamatan proses pembelajaran diperoleh dari: Observasi Pengumpulan data dimulai Selasa 30 April 2013, ketika siswa mulai ke sekolah dan berada di dalam kelas mengikuti proses belajar mengajar seperti biasa. Siswa diminta untuk memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi membandingkan dua teks, kemudian peneliti mulai mengamati siswa dan guru dari membuka pelajaran sampai menutup pelajaran. Kemudian pada hari rabu tanggal 22 Mei 2013, peneliti mengadakan wawancara guru dan siswa. Wawancara dilakukan untuk melengkapi data- data yang ada. Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilaksanakan dalam penelitian, dari 22 siswa kelas V SDN 2 Telaga Kabupaten Gorontalo Tahun Ajaran 2012/2013 diperoleh data hasil observasi wawancara, Dari hasil tersebut peneliti menemukan dua temuan yaitu temuan umum dan temuan khusus, adapun gambaran dari kedua temuan tersebut yaitu sebagai berikut: Temuan Umum Penelitian Secara umum, peneliti menemukan gambaran bahwa kemampuan siswa membandingkan dua teks di SDN 2 Telaga kelas V, sudah setengah dari 22 jumlah siswa yang memahami bagaimana cara membandingkan dua teks tersebut, karena cara yang digunakan guru untuk membelajarkan materi pada siswa disesuaikan dengan tingkat kemampuan setiap siswa itu sendiri. Temuan Khusus Penelitian Adapun temuan khusus yang ditemukan oleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada siswa kelas V SDN 2 Telaga, ternyata setengah dari 22 jumlah siswa sudah dapat memahami materi membandingkan dua teks, namun masih ada beberapa/setengah siswa dalam membandingkan dua teks, masih kurang memahami bagaimana cara untuk mengerjakannya adapun faktor yang menyebabkan siswa masih sulit dalam membandingkan dua teks yaitu: 1. Kosa kata yang sulit dipahami 2. Kalimat-kalimat yang susah untuk dimengerti
3. Menentukan perbedaaan dan menyimpulkan isi teks bacaan Adapun hasil dari wawancara guru cara mengatasi siswa yang sulit dalam membandingkan dua teks yaitu 1. Memberikan contoh teks bacaan yang mudah dan menarik 2. Dibuat
dengan
cara
pendekatan
dan
metode
sesuai
dengan
materi
Pembelajaran. 3. Melalui kerja kelompok atau dibimbing secara mandiri Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setengah dari jumlah siswa dapat memahami materi membandingkan dua teks. Kesulitan yang dialami siswa yaitu dalam menentukan perbedaan kedua teks dan menyimpulkan isi bacaan teks. Sesuai dengan hasil penelitian kemampuan secara keseluruhan siswa kelas V yaitu sekitar 11 atau 50 % siswa yang secara keseluruhan sudah mampu, kurang mampu 6 orang 27.27 % dan siswa tidak mampu sekitar 5 orang atau 22.72%. Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan di SDN 2 Telaga, tepatnya pada siswa kelas V peneliti menemukan temuan umum dan khusus bahwa kemampuan siswa membandingkan dua teks, bahwa setengah dari 22 jumlah siswa di kelas V sudah memahami bagaimana cara untuk menentukan garis-garis besar pada teks, dapat membandingkan (persamaan dan perbedaan teks), dan menyimpulkan teks. Meskipun masih ada beberapa/setengah siswa yang masih kurang memahami materi tersebut. Karena setengah dari 22 jumlah siswa memahami materi membandingkan dua teks, maka yang beberapa/setengah siswa yang lambat dalam memahami materi ini, guru lebih khusus memperhatikan mereka (dibimbing secara mandiri), tanpa mengurangi sedikit perhatian pada siswa yang lain. Adapun Hasil yang diperoleh siswa secara keseluruhan kelas V yaitu sekitar 11 atau 50 % siswa yang secara keseluruhan sudah mampu, kurang mampu 6 orang 27.27 % dan siswa tidak mampu sekitar 5 orang atau 22.72%. kemampuan siswa membandingkan dua teks Kemampuan merupakan kecakapan atau potensi seseorang individu untuk mengusai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang (Robin, dalam Yusdi 2011: 1). Kemampuan siswa membandingkan dua teks di kelas V, tingkat kemampuan dalam membandingkan dua teks setiap masing-masing siswa itu berbeda. Ada siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang cepat, adapun siswa yang tingkat
kemampuanya lambat. Siswa yang memiliki kemampuan yang lambat, disini bagaimana peran guru dalam memberikan materi ajar agar supaya mereka tidak ketinggalan dengan teman-teman lainya yaitu dengan cara memberikan perhatian lebih, penggunaan metode yang tepat, penggunaan media yang sesuai. Hasil yang diperoleh siswa secara keseluruhan kelas V yaitu sekitar 11 atau 50 % siswa yang secara keseluruhan sudah mampu, kurang mampu 6 orang 27.27 % dan siswa tidak mampu sekitar 5 orang atau 22.72%. Kemampuan siswa untuk dapat membandingkan dua teks tidak lepas dari kemampuan membaca siswa itu sendiri. karena dengan membaca seseorang dapat memahami arti dari teks/bacaan yang dibaca. Kegiatan membaca bukanlah kegiatan yang sederhana seperti yang diperkirakan banyak pihak sekarang ini. Tujuan dari membaca ialah agar siswa dapat memahami isi teks tanpa menerjemahkanya dalam bahasa daerah/bahasa ibu. Karena salah satu faktor keberhasilan siswa dalam menyelesaikan tugas tersebut yaitu dengan kemampuan siswa dalam membaca. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data pembahasan yang dilakukan penulis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Kemampuan siswa dalam memahami suatu materi yang diajarkan berbeda-beda, ada tingkat kemampuan siswa yang cepat menyerap pelajaran ada juga yang lambat. Bagaimana model atau metode pembelajaran yang digunakan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa khususnya pada materi membandingkan dua teks sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal. Sesuai dengan hasil penelitian kemampuan siswa secara keselurahan di kelas V yaitu sekitar 11 atau 50 % siswa yang secara keseluruhan sudah mampu, kurang mampu 6 orang 27.27 % dan siswa tidak mampu sekitar 5 orang atau 22.72%. saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: a. Kapada guru Sebagai guru hendaknya menyadari bahwa membagi ilmu pengetahuan kepada siswa harus memerlukan model atau metode, agar tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal. Dengan adanya kemampuan pada setiap siswa yang berbeda, maka dalam proses pembelajaran hedaknya guru menggunakan pendekatan secara individual atau membimbing siswa secara mandiri
b. Kepada Siswa Untuk siswa agar dapat memahami materi yang diajarkan guru, siswa harus memperhatikan apa yang dijelaskan, sehingga materi yang diajarkan dapat dipahami dengan cepat, tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik khususnya pada materi “Membandingkan Dua Teks”. c. Sekolah Untuk meningkatkan kemampuan pada setiap siswa, perlunya penyusunan program-program dengan memberdayakan model, metode atau strategi serta media pembelajaran dalam proses pembalajaran. d. Peneliti peneliti diharapkan dalam penelitian memperhatikan cara guru dalam proses belajar mengajar, karena ilmu yang peneliti dapat dalam penelitian dapat aplikasikan apabila sudah menjadi seorang guru nanti. DAFTAR PUSTAKA Gani, lilisandri. 2012. Meningkatkan kemampuan berbicara siswa dengan menggunakan dengan kata-kata sendiri melalui cerita guru. Gorontalo:Universitas Negeri Gorontalo Iskandar. 2008. Strategi pembelajaran bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya Laguna. S Marlina. 2008. Kemampuan Siswa Menentukan Huruf Kapital dalam bacaan pada kelas III SD Inpres 2 birobuli. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Mukarim, Hasmini. 2012. Faktor-faktor lingkungan sekolah yang mendukung dan menghambat prestasi belajar siswa kelas iv disn 64 kota timur kab. Gorontalo. Gorontalo. UNG Nur’aini, Umri dan Indriyani. 2008. Bahasa Indonesia SD Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Resmini, Novi Dan Juanda Dadan. 2007. Pendidikan bahasa dan sastra dikelas tinggi. Bandung: UPI PRESS Slameto. 2010. Belajar dan faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineke Cipta. Simatupang, D.S.Mauritis. 2000. Pengantar teori terjemahan. Jakarta: direktorat jendral pendidikan tinggi departemen pendidikan nasional. Sugiyono. 2008. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta
Suyanto, H. 2008. Indahnya Bahasa Sastra Indonesia SD Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Warsidi, Edi Dan Farika. 2008. Bahasa indonesia membantuku cerdas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. SUMBER DARI INTERNET Nakka, Gufi. 2013. Rangkuan Materi Bahasa Indonesia. Artikel (Online) Http://com.localhost/MATERI/UNTUK/BAHAS/IINDONESIA.htm (Diakses 15 April 2013) Tugino. 2012. Membandingkan Teks. Artikel (Online) Http://Mastugino.Blogspot.Com/2012/12/Membandingkan-Teks.Html (Diakses 20 April 2013 Yusdi, Milman . 2011. Pengertian Kemampuan. Journal (Online) Http://Milmanyusdi.Blongspot.Com.Pengertian-Kemampuan.Html. Diakses April 2013 Journey. 2012. Analisis Perbandingan Teks Wikridita Dan Kusuma Wiwitri Dalam Serat Dewaruci Sekar Ageng.Proposal (Online) Http://journey.blongspot. teks bacaan/analisis-perbandingan-tekswikridita.html. (Diakses 10 juni 2013)