PENERAPAN MEDIA GAMBAR FOTO DALAM MENGEMBANGKAN PARAGRAF PADA SISWA KELAS III SDN 1 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan
Oleh YULIANTI HALUKOI NIM 151 411 073
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 2015
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo Yulianti Halukoi1, Yusuf Jafar2, Ratnarti Pahrun3 1) Mahasiswa Jurusan PGSD, 2)Dosen Jurusan PGSD, 3) Dosen Jurusan PGSD, Program Studi PGSD, Fakultas Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo Email:
[email protected] Abstrak Yulianti Halukoi 2015. Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Skripsi jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd dan Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd. Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf pada Siswa Kelas III. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian tentang menerapkan media gambar foto pada materi mengembangkan paragraf, pada indikator penerapan media gambar foto memperoleh hasil 95%. Sedangkan indikator pembelajaran mengembangkan paragraf memperoleh hasil rata-rata 96%. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran mengembangkan paragraf sebelum dan setelah menggunakan media gambar foto meningkat yaitu dari 58% menjadi 89%. Hasil observasi pembelajaran mengembangkan paragraf menggunakan media gambar foto oleh siswa diperoleh hasil 92%. Dan dari hasil wawancara dengan guru kelas III diperoleh hasil rata-rata 94%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo telah mencapai hasil yang diinginkan dalam pembelajaran mengembangkan paragraf dengan menggunakan media gambar foto. Kata kunci: Penerapan, Media Gambar Foto, Mengembangkan Paragraf Abstract Yulianti Halukoi. 2015. The Application of Picture Media on Developing the Paragraph to the 3rd Grade Student in SDN 1 Telaga, Sub District Telaga, District of Gorontalo. Skripsi Departement of Elementary Teacher Education, Faculty of Education Sciences, Universitas Negeri Gorontalo. The principal supervisor was Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, and Co-Supervisor was Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd. The problem in this research is “how the application of the picture media on developing paragraph to the 3rd grade students. The aim of this research is to know how the application of this method. The method used in this research was descriptive quantitative.The result of this research on the application the picture media indicator had 95%, while the indicator of developing the paragraph had the average 96%. The result of students’ study on developing the paragraph before and after use the picture media increased form 58% to 89%. The result of observation on the developing paragraph using picture media had 92%. From the interview to the teacher of 3rd grade class had the average 94%. This research concluded that students on the 3rd grade class in SDN 1 Telaga, sub district Telaga, district of Gorontalo has achieved the result in developing the paragraph using picture media. Keywords: Application, Picture Media, Developing the Paragraph
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan hasil pengalaman penulis waktu melaksanakan PPL 2 di SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, penulis menemukan berbagai kendala dan hambatan dalam pembelajaran mengembangkan paragraf. Seperti yang kita ketahui dalam paragraf terdiri dari beberapa kalimat dan terdapat kalimat utama. Akan tetapi pada siswa kelas III SDN 1 Telaga, hasilnya masih di bawah dari yang diharapkan yaitu 58%. Karena penulisan paragraf masih tidak teratur, tidak diketahui mana kalimat utama dan kalimat penjelas, pemilihan kata-kata yang tidak sesuai serta penggunaan ejaan dan tanda baca yang tidak tepat. Pembelajaran mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo perlu diterapkan lagi karena kurangnya minat siswa di dalam mengembangkan paragraf. Sehingga siswa masih kurang mampu dalam mengembangkan paragraf. Hal ini dikarenakan penerapan media pembelajaran yang belum memadai, jadi Identifikasi Masalah Masih redahnya kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf Penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf belum memadai Rumusan Masalah Bagaimana Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo? Tujuan Penelitian “Untuk mengetahui penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo”.
siswa masih kekurangan ide atau gagasan yang seharusnya didapat sehingga perlu digunakannya sebuah media yang menarik. Media yang dimaksud adalah media gambar foto. Dengan adanya media gambar foto ini siswa mampu merespon setiap gambar yang diberikan dan kemampuan nalar siswa dalam membuat paragraf bisa berkembang. Salah satu komponen penting dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya, karena pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Begitupun dengan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik. Berdasarkan permasalah yang ada, penulis mengangkat judul “Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo”. Manfaat Penelitian Manfaat Teoretis Memberikan pengetahuan pada perkembangan pengajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran mengenai mengembangkan paragraf. Manfaat Praktis Bagi Siswa Bagi Guru Bagi Sekolah Bagi Peneliti KAJIAN TEORETIS Kajian Teoretis Pengertian Media Menurut Azhar Arsyad (2013:3) Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
pengirim kepada penerima pesan. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Fungsi Media Pembelajaran Hamalik (dalam Azhar Arsyad, 2013:19) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan peyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Manfaat Media Pembelajaran Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa. Dale (dalam Azhar Arsyad, 2013:27-28) mengemukakan bahwa guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja. Prinsip –Prinsip Penggunaan Media pembelajaran Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegaiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa.
Media Gambar dalam Media Pembelajaran Menurut Azhar Arsyad (2013:109) gambar yang dimaksudkan di sini termasuk foto, lukisan/gambar, dan sketsa (gambar garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa. Media gambar terdiri dari: a. Gambar Jadi b. Gambar Garis (sketsa atau stick figure) Penggunaan Media Gambar Foto dalam Pembelajaran Arief, dkk (2012:29) mengemukakan bahwa di antara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Media merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di manamana. Oleh karena itu, pepatah Cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Pengertian Paragraf Zainurrahman (2013:22) mengemukakan bahwa paragraf merupakan satuan paling mendasar dalam sebuah tulisan. Sebuah paragraf pada umumnya terdiri dari beberapa kalimat, dan ada pula paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat panjang. Menurut Sri Satata, dkk (2012:131) paragraf merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimatkalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Fungsi Paragraf Menurut Zainurrahman (2013:22) fungsi utama dari paragraf adalah menyampaikan satu ide pokok, dengan sejumlah ide pendukung, sebagai informasi yang ingin disampaikan kepada pembaca. Fungsi paragraf sangat penting dalam rangka belajar tentang
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
pengembangan paragraf dan cara menulis paragraf yang baik dan benar. Fungsi paragraf antara lain: a. Menampung Ide Pokok b. Membantu Memahami Isi c. Membantu Menguraikan Masalah d. Memulai Pokok Pikiran Baru Syarat Paragraf yang Baik Paragraf yang baik harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menurut Kuntarto (dalam H. Dalman, 2014:54), paragraf yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu kepaduan paragraf, kesatuan paragraf, dan kelengkapan paragraf. Untuk mencapai kepaduan, langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu. Selain kepaduan, persyaratan penulisan paragraf yang baik adalah prinsip kesatuan. Yang dimaksud dengan kesatuan adalah tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Selanjutnya, sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukkan pokok pikiran atau kalimat utama. Letak Kalimat Utama Menurut Kona‟ah, dkk (2010:8) kalimat utama atau realisasi dari ide pokok yang berupa pernyataan atau kalimat yang terletak di awal dan di akhir paragraf. Kalimat Utama adalah kalimat inti yang digunakan sebagai acuan pengembangan menjadi sebuah paragraf. Kalimat utama atau kalimat pokok paragraf itu harus berisi ide utama dari Paragraf yang bersangkutan. Pengembangan Paragraf Menurut Zainurrahman (2013:22) sebuah paragraf biasanya ada pembuka, isi, dan penutup; ini merupakan konvensi umum, meskipun agak sulit merealisasi konvensi ini dalam paragraf yang hanya terdiri dari beberapa kalimat pendek. H. Dalman (2014:56) mengemukakan bahwa dalam sebuah karya tulis paragraf dapat dikembangkan
dengan berbagai cara. Cara atau teknik atau metode yang digunakan dalam pengembangan paragraf umumnya bergantung pada keluasan pandangan atau pengalaman penulis dan juga materi yang ditulis sendiri itu. Pola pengembangan paragraf adalah bentuk pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat penjelas atau kalimatkalimat pengembang. Jenis-jenis Paragraf Menurut Mustakim (dalam H. Dalman, 2014:65), paragraf pada dasarnya dapat dibedakan menjadi bermacam-macam jenis. Jika dilihat dari fungsinya paragraf dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: a. Paragraf Pengantar Paragraf pengantar atau paragraf pembuka merupakan suatu jenis paragraf yang berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada pokokpokok persoalan yang akan dikemukakan. b. Paragraf Pengembang Paragraf pengembang merupakan paragraf yang terletak antara paragraf pengantar dengan penutup. c. Paragraf Penutup Paragraf penutup merupakan suatu jenis paragraf yang berfungsi mengakhiri karangan atau penutup karangan. Diksi atau Pilihan Kata Menurut (Zegy, 2013) diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan Gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan. Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang.
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
Ejaan dan Tanda Baca Menurut (Sukurudin, 2014) ejaan adalah keseluruhan peraturan melambangkan bunyi ujaran, pemisahan dan penggabungan kata, penulisan kata, huruf, dan tanda baca. Ejaan dan tanda baca ini sangat perlu diperhatikan terutama sekali pada kegiatan menulis. Berkaitan dengan pemakaian ejaan, yang perlu dicermati adalah penulisan huruf dalam kata atau kalimat, dan tanda baca. a. Penggunaan huruf kapital Kaidah huruf kapital itu adalah sebagai berikut. 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat yang berupa petikan langsung. 2) Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama gelar (kehormatan, keturunan, agama), jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang. 3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi,atau nama tempat. 4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa 5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama,tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejarah. b. Penulisan kata ulang Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-). Pemakaian angka dua untuk menyatakan bentuk perulangan, hendaknya dibatasi pada tulisan cepat atau pencatatan saja. Pada tulisantulisan resmi kata ulang ditulis secara lengkap. Berikut akan di paparkan bersama contohnya 1) Pengulangan kata dasar Contoh : Anak-Anak
2) Pengulangan kata berimbuhan Contoh : berkejar-kejaran 3) Pengulangan gabungan kata Contoh : Rumah-Rumah sakit 4) Pengulangan kata yag berubah bunyi Contoh : Sayur-mayur 5) Penulisan gabungan kata Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dituliskan serangkai. Contoh : mana kala ditulis manakala 6) Pemakaian tanda baca Menurut (Bebery, 2013) tanda baca terdiri dari beberapa macam, diantaranya: a. Tanda titik (.) Fungsi dan pemakaian tanda titik: 1) Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. 2) Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan. 3) Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. b. Tanda Koma (,) Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain: 1) Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang. 2) Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat. 3) Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll. c. Tanda Seru (!) Fungsi dan pemakaian tanda seru : 1) Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
d.
e.
f.
g.
h.
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Tanda Titik Koma (;) Fungsi dan pemakaian titik koma adalah: 1) Memisahkan bagianbagian kalimat yang sejenis atau setara 2) Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Tanda Titik Dua (:) Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut: 1) Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. 2) Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian 3) Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan Tanda Hubung (-) Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut: 1) Menyambung unsur-unsur kata ulang 2) Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing Tanda Tanya (?) Tanda tanya selalu dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Tanda Kurung ( ) Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut: 1) Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
2) Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan i. Tanda Petik (“…”) Fungsi tanda petik adalah: 1) Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain 2) Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat 3) Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal j. Tanda Garis Miring (/) 1) Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat 2) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat Contoh : Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s. Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Menurut Azhar Arsyad (2013:102) media gambar merupakan salah satu dari media yang berbasis visual. Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Gambar pada dasarnya membantu menolong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran, membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi,bacaan, penulisan, melukis dan menggambar, serta membantu mereka nmenafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks. Gambar pun bisa dipergunakan sebagai dasar studi untuk
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
kelompok siswa dalam membuat laporannya, referensi untuk studi atau penelitiannya. Penafsiran tentang gambar oleh setiap siswa secara individual pasti akan berbeda-beda sehingga dapat menghasilkan produk kerja yang berbeda-beda pula. Kajian Penelitian yang Relevan Agung Nugroho, (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Sederhana Di Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Plembutan Playen Gunungkidul”. Kesimpulan penelitiannya menyatakan bahwa dalam menulis paragraf sederhana mengalami peningkatan yaitu dari 71,08% menjadi 76,16. Saiful Muna, (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Penggunaan Media Gambar Berseri untuk Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Siswa Kelas IV SD 2 Ploso Kecamatan Jati Kabupaten Kudus”. Kesimpulan penelitiannya menyatakan bahwa dalam menulis paragraf narasi mengalami peningkatan yaitu dari 69,3% menjadi 75,2%. Jadi dari beberapa hasil skripsi yang relevan dapat disimpulkan bahwa di dalam menulis paragraf atau mengembangkan paragraf bisa dibelajarkan dengan menggunakan media gambar yang menarik. METODE PENELITIAN Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, tempat peneliti waktu melaksanakan PPL 2 selama 2 bulan. SDN 1 Telaga terletak di Jln. Husin Bilondatu, Desa Bulila, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini dibangun pada tahun 1982, dengan luas tanah 16620 m2 yang sekarang dipimpin oleh ibu Maharani Mohamad S.Pd. Di depan SDN
1 Telaga terdapat SDN 2 Telaga. Sebelah kiri SDN 1 Telaga jalan menuju SDN 3 Telaga. Sekolah ini beroperasi guna menghasilkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa, mempunyai wawasan yang luas dan mampu berkompetisi. Sekolah ini mempunyai siswa dengan jumlah 174 orang dan guru terdiri dari 9 orang yang turut menunjang proses belajar mengajar di sekolah, serta mempengaruhi proses penyelenggaraan suatu lembaga pendidikan kearah perkembangan yang lebih bermutu dan berkualitas. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Telaga pada T.P 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan sampai peneliti mendapatkan data yang sesuai dan benarbenar untuk tujuan penelitian ini dilakukan. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Secara deskriptif penelitian ini akan memberikan gambaran bagaimana penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga dengan mengolah data berdasarkan prinsip statistik dalam bentuk angka-angka. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni dilakukan secara langsung di sekolah sebagai objek atau tempat penelitian. Variabel Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka dapat dikemukakan bahwa penelitian ini terdapat satu variabel yang dijadikan fokus kajian penelitian dengan indikator-indikator yakni: a. Penerapan media gambar foto 1) Membangkitkan motivasi belajar 2) Menimbulkan gairah belajar 3) Melahirkan minat belajar siswa 4) Menarik perhatian siswa 5) Memberikan umpan balik 6) Memperjelas penyajian materi
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
b. Mengembangkan paragraf 1) Mengembangkan paragraf berdasarkan kalimat utama dan kalimat penjelas 2) Diksi/pilihan kata 3) Ejaan dan tanda baca Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Sampel Menurut Sugiyono (2009:117) sampel adalah bagian dari jumlah data karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dengan sampel total. Peneliti mengambil teknik pengambilan sampel berfokus pada purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Purposive sampling dilakukan dengan cara mengambil subjek dengan didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak mengambil sampel yang besar dan jauh. Yang menjadi sampel dari penelitian adalah SDN 1 Telaga yaitu siswa kelas III yang berjumlah 20 orang. Teknik Pengumpulan Data Salah satu kegiatan dalam penelitian ini adalah menentukan cara mengukur variabel penelitian dan alat pengumpulan data. Untuk mengukur variabel diperlukan instrumen penelitian dan instrumen ini berfungsi untuk digunakan dalam mengumpulkan data. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini, yaitu:
Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang paling utama yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden atau subjek penelitian untuk dijawab oleh guru dan siswa. Pada penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan data. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada siswa dan guru yakni tentang media gambar foto dapat membangkitkan motivasi belajar, menimbulkan gairah belajar, melahirkan minat belajar siswa, menarik perhatian siswa, memberikan umpan balik, memperjelas penyajian materi, siswa mampu mengembangkan paragraf berdasarkan kalimat utama dan kalimat penjelas, mampu menggunakan diksi/pilihan kata, serta mampu menggunakan ejaan dan tanda baca. Observasi Observasi merupakan cara atau teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada objek penelitian. Observasi merupakan pelengkap dari angket. Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian, maka sebagai langkah awal yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi. Dalam pelaksanaan observasi ini, peneliti dapat melihat langsung keadaan lokasi penelitian serta dapat mengetahui proses pembelajaran di kelas dan juga untuk mengetahui penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf. Tes Tes merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah item pertanyaan mengenai materi yang telah diberikan kepada subjek penelitian yaitu guru dan siswa. Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil belajar siswa terhadap pengembangan paragraf menggunakan media gambar foto. Tes dalam penelitian ini berbentuk esay yang memuat hasil
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
belajar siswa dalam pembelajaran mengembangkan paragraf. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Dokumentasi Pada dasarnya dokumentasi merupakan alat dalam mengumpulkan data dan juga informasi bagi objek yang diteliti. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang telah ada yaitu hasil tugas menulis pengembangan paragraf melalui mengarang dan fotofoto saat proses pembelajaran. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengembangkan paragraf menggunakan media gambar foto. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2011:207) dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data akan menggunakan teknik presentase. Dengan rumus sebagai berikut: 𝑓 P = 𝑁 𝑥100% Keterangan: P = Persentase (%) F = Frekuensi N = Jumlah Responden Data yang dikumpul dan diolah secara deskriptif yaitu data tentang Penerapan Media Gambar Foto dalam Mengembangkan Paragraf Pada Siswa Kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan tentang penerapan media gambar foto dalam
mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Hasil penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen angket, tes, wawancara, observasi dan dokumentasi. Pembahasan Penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Pembelajaran mengembangkan paragraf di sekolah dasar merupakan suatu aktivitas atau tindakan yang harus dibelajarkan oleh guru kepada peserta didik, agar peserta didik dapat melatih untuk menuangkan ide-ide atau pemikiran mereka dalam mengembangkan paragraf. Dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dalam mengembangkan paragraf, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan paragraf yaitu mengembangkan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf, pilihan kata yang baik dan benar, serta penggunaan tanda baca yang baik dan benar dalam paragraf. Angket Dari perolehan hasil angket yang dilakukan tentang penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo berhasil dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari presentase yang telah dicapai, yaitu: 1) penerapan media gambar foto memperoleh hasil rata-rata 91% dengan kategori baik, 2) mengembangkan paragraf memperoleh hasil rata-rata 94% dengan kategori baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo yang dilaksanakan oleh guru sudah berjalan dengan baik. Dari perolehan hasil angket
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
guru juga menunjukkan hasil rata-rata 88% dan dapat dikategorikan baik. Pada pelaksanaan penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf dapat dijelaskan bahwa: dengan diterapkannya media gambar foto dapat membuat siswa lebih mudah mengembangkan paragraf, karena dengan mengamati gambar siswa akan mudah mengembangkan ide pemikirannya dalam paragraf. Menurut Riduwan (2010:99) angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang yang bersedia memberikan repons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tes Dari perolehan nilai hasil belajar siswa yang telah dilakukan oleh siswa kelas III SDN 1 Telaga dalam mengembangkan paragraf sebelum menggunakan media gambar foto, nilai dari masing-masing siswa masih di bawah dari nilai yang diharapkan. Yang mendapat nilai 78 ada 2 orang siswa, yang mendapat nilai 67 ada 8 orang siswa, yang mendapat nilai 56 ada 4 orang siswa, yang mendapat nilai 44 ada 5 orang siswa dan yang mendapat nilai 33 1 orang siswa. Dari nilai hasil belajar siswa dalam mengembangkan paragraf sebelum menggunakan media gambar foto memperoleh hasil rata-rata 58% dengan kategori cukup baik. Sedangkan dari perolehan nilai hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Telaga dalam mengembangkan paragraf setelah menggunakan media gambar foto mengalami peningkatan. Yang mendapat nilai 100 ada 12 orang siswa, yang mendapat nilai 89 ada 3 orang siswa, yang mendapat nilai 78 ada 1 orang, yang mendapat nilai 67 ada 2 orang, yang mendapat nilai 56 ada 1 orang siswa dan yang mendapat nilai 44 ada 1 orang siswa. Dari nilai hasil belajar siswa dalam mengembangkan paragraf setelah menggunakan media gambar foto memperoleh hasil rata-rata 89% dengan kategori baik.
Dari hasil perolehan nilai siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dalam mengembangkan paragraf sebelum dan sesudah menggunakan media gambar foto hasilnya mengalami peningkatan yaitu dari 58% menjadi 89%. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo telah berhasil dilaksanakan. Menurut Riduwan (2010:105) tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Wawancara Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas III SDN 1 Telaga diperoleh hasil bahwa sebagian besar guru telah melaksanakan aspek yang dinilai dalam penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dengan baik. Hal tersebut terlihat dari 18 item pertanyaan yang ditanyakan kepada guru diperoleh hasil dengan kategori “Ya” berjumlah 17 item yang telah dilaksanakan guru. Apabila disajikan dalam presentase maka diperoleh hasil 94%. Sedangkan kategori “Tidak” berjumlah 1 item yang tidak dilaksanakan atau 6%. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa indikator yang belum dilaksanakan oleh guru tersebut yaitu guru belum pernah menerapkan media gambar foto dalam pembelajaran mengembangkan paragraf. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar aspek yang diamati dari pertanyaan yang diajukan telah dilaksanakan oleh guru kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo demngan baik dengan hasil
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
yang diperoleh sebesar 94% dengan kategori baik. Hal ini disebabkan hasil rata-rata berada pada rentang 76%-100% maka dapat dikategorikan baik. Menurut Riduwan (2010:102) wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Observasi Dari hasil observasi penelitian yang telah dilakukan, dalam pelaksanaan penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf dapat dijelaskan bahwa guru telah melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran yang disusun dalam RPP secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Beberapa kegiatan yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran mengembangkan paragraf yaitu sebelum memulai pembelajaran, guru mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, memperhatikan kesiapan siswa dengan mengatur tempat duduk, berdoa, apersepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Sebelum masuk dalam materi mengembangkan paragraf, guru menjelaskan materi pembelajaran, guru memberikan contoh dari materi yang diajarkan. Setelah siswa memahami materi pembelajaran, dilanjutkan dengan guru memperlihatkan media gambar foto di papan tulis dan memerintahkan siswa untuk mengamati gambar tersebut, serta guru memerintahkan siswa untuk mengembangkan paragraf melalui menulis karangan dengan mengamati gambar di papan tulis. Penilaian yang digunakan untuk menilai hasil kerja siswa sesuai dengan aspek atau indikator yang akan diukur dalam mengembangkan paragraf yaitu: 1) siswa dapat mengembangkan kalimat utama dan kalimat penjelas dalam paragraf, 2) siswa dapat menggunakan pilihan kata yang baik dan benar dalam mengembangkan paragraf, dan 3) siswa
dapat menggunakan ejaan tanda baca yang baik dan benar dalam paragraf. Adapun hasil observasi penelitian yang telah dilakukan, bahwa dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa telah melaksanakan aspek yang diamati yaitu: 1) kesiapan menerima pembelajaran, 2) menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru, 3) memperhatikan guru menjelaskan materi pelajaran, 4) paham terhadap materi pelajaran, 5) mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan 6) menutup pembelajaran. Dari semua aspek yang diamati dalam observasi, yang melaksanakan aspek pertama 20 orang siswa atau 100%, yang melaksanakan aspek kedua 20 orang siswa atau 100%, yang melaksanakan aspek ketiga 17 orang siswa atau 85%, yang melaksanakan aspek keempat 16 orang siswa atau 80%, yang melaksanakan aspek kelima 20 orang siswa atau 100%, dan yang melaksanakan aspek keenam 20 orang siswa atau 100%, dengan memperoleh hasil rata-rata 92% dan dapat dikategorikan baik karena berada pada rentang 76%-100%. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mulai dari angket, tes, wawancara, dan observasi dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo telah dilaksanakan dengan baik. Dikatakan demikian, karena dari hasil observasi penelitian terhadap guru mencapai 91% dengan kategori baik, dan hasil observasi penelitian terhadap siswa mencapai hasil 92% dengan kategori baik. Hal ini disebabkan hasil rata-rata yang diperoleh berada pada presentase 76%-100% maka dapat dikategorikan baik. Menurut Riduwan (2010:104) observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mulai dari hasil angket, tes, wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf pada siswa kelas III SDN 1 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo telah dilaksanakan dengan baik. Dikatakan demikian, karena hasil analisis data yang diperoleh dari hasil angket siswa 93% dengan kategori baik, angket guru memperoleh hasil 88% dengan kategori baik, tes hasil belajar siswa dalam mengembangkan paragraf sebelum dan setelah menggunakan media gambar foto mengalami peningkatan yaitu dari 58% menjadi 89% dalam hal ini media gambar foto telah berhasil dilaksanakan dalam pembelajaran mengembangkan paragraf, wawancara memperoleh hasil 95% dengan kategori baik, observasi dalam pembelajaran mengembangkan paragraf yang dilakukan oleh guru memperoleh hasil 91% dengan kategori baik dan observasi siswa dalam pembelajaran mengembangkan paragraf yang memperoleh hasil 92% dengan kategori baik. Hal ini disebabkan hasil rata-rata yang diperoleh berada pada presentase 76%-100% maka dapat dikategorikan baik. Selain itu, dengan diterapkannya media gambar foto siswa akan lebih mudah dalam mengembangkan paragraf berdasarkan kalimat utama dan kalimat penjelas, diksi/pilihan kata, serta penggunaan ejaan dan tanda baca dengan benar. Saran Dalam hasil penelitian di atas diharapkan pada guru agar dalam kegiatan proses belajar mengajar guru menggunakan media gambar yang menarik perhatian siswa saat belajar, khususnya menerapkan media gambar foto dalam pembelajaran mengembangkan paragraf dengan alasan sebagai berikut:
Guru diharapkan agar dalam proses mengajar harus menerapkan media gambar yang menarik, karena dengan media gambar akan lebih membantu proses pembelajaran. Diharapkan dengan penerapan media gambar siswa akan lebih senang dengan materi yang diberikan oleh guru, dan bisa membuat guru mencapai standar kompetensi dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Diharapkan kepada peneliti lain dapat melaksanakan penelitian deskriptif kuantitatif yang serupa untuk pokokpokok bahasaan yang lain dalam pembelajaran bahasa Indonesia Dengan pelaksanaan penelitian deskriptif kuantitatif ini diharapkan apat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang penerapan media gambar foto dalam mengembangkan paragraf yang dapat meningkatkan aktifitas dan kualitas pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Arsyad Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Dalman, H. 2014. Keterampialn Menulis. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Riduwan. 2010. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: ALFABETA Sadiman, Arief S. (dkk). 2012. Media Pendidikan. Depok: PT RajaGrafindo Persada Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta Zainurrahman. 2013. Menulis: Dari Teori Hingga Praktik. Bandung: Alfabeta Bebery. 2013. Tanda Baca Fungsi dan Contoh. Blogspot (Online). https://bebery.wordpress.com/20 13/10/03/tanda-baca-fungsi-dancontoh/. Diakses Tanggal 20 Juni 2015 (21:00)
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd
Kona‟ah, dkk. 2010. Makalah Pengembangan Paragraf. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sukurudin. 2014. Makalah Bahasa Indonesia mengenai Jenis-Jenis Ejaan dan Tanda Baca. Blogspot (Online). http://sukurudin474.blog.com/20 14/03/26/makalah-bahasaindonesia-mengenai-jenis-jenisejaan-dan-tanda-baca/. Diakses Tanggal 20 Juni 2015 (20:00) Zegy. 2013. Makalah pilihan Kata Diksi. Blogspot (Online) http://zegy.files.wordpress.com/2 013/05/makalah-pilihan-katadiksi. diakses Tanggal 5 Maret 2015 (20:35)
Yulianti Halukoi 2015. Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Dr. Yusuf Jafar, M.Pd, Pembimbing II Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd