32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, yaitu suatu metode yang secara sistematis menggambarkan hubungan antara kecenderungan perilaku asertif dengan konformitas terhadap teman sebaya pada siswa SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo.
3.2 Tempat Penelitian Penelitian penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten gorontalo, dengan subyek penkelitian adalah siswa kelas XI. pemilihan tempat penelitian ini didasarkan atas kemudahan memperoleh data, keringanan biaya dan waktu yang tersedia dalam melakukan penelitian.
3.3 Variabel Penelitian Dalam penelitian ini akan dianalisis dua variabel penelitian yaitu: 1.
Variabel Y yaitu dependetn (terikat). Variabel Y adalah konfrmitas terhadap teman sebaya yang indikatornya: -
Adanya informasi yang dimiliki kelompok
-
Adanya persamaan pendapat
-
Mendapat penerimaan kelompok
-
Menghindari hukuman kelompok 32
33
2.
Variabel X yaitu variabel independent (bebas). Variabel X yaitu kecenderungan perilaku asertif terhadap teman sebaya yang indikatornya meliputi: -
Merasa bebas untuk mengemukakan diri
-
Dapat berkomunikasi dengan orang lain
-
Mempunyai pandangan aktif tentang hidup
-
Bertindak dengan cara yang dihormatinya sendiri
3.4 Populasi dan Sampel a.
Populasi Populasi adalah keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian. Populasi yang dibatasi sebagai kumpulan subyek perilaku atau karakteristik yang menjadi pusat penelitian sehingga terkandung informasi yang ingin diketahui. Populasi ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Telaga Biru kabupaten Gorontalo sebanyak 139 siswa.
b.
Sampel Sampel adalah sebagian darijumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penelitian ini nantinya dipusatkan hanya pada kelompok subyek (sampel) yang dianggap dapat mewakili populasi. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi. Apabila populasinya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1996:120). namun jumlah populasi yang ada di SMA Negeri I Telega Biru Kabupaten
34
Gorontalo berjumlah 139 orang, maka 25% dari 139 yang akan menjadi anggota sampel yaitu 34 orang (Arikunto, 1996:120) yang ditarik secara acak dan proporsional.
3.5 Validitas dan reliabilitas a.
Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mengandung pengertian sejauh
mana kecepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurannya. Suatu tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan mempunyai faliditas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalani fungsi ukurannya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Dasar kerja yang digunakan dalam menguji validitas item adalah memilih item yang mengukur valid masing-masing item atau hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan. Secara teknis, untuk menguji analisis item dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi setiap skor item yang diperoleh individu. Butir dianggap valid jika Corrected item total korelation lebih besar dari 0,3.
b.
Reliabelitas Reliabelitas atau keterandalan atau keajengan dalam suatu pengukuran
maksudnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Dalam penelitian ini, reliabilitas tes diukur malalui pendekatan konsistensi internal yang dalam prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes tunggal kepeda
35
sekelompok individu sebagai subyek. Pendekatan ini digunakan karena mempunyia nilai praktis dan efisiensi tinggi (Saifuddin Aswar, 2004:41).
3.6 Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini metode pengumpulan data yang digunaka adalah skala. Skala menurut Azwar (2004:3) memiliki karakteristik sebagai berikut: a.
Stimulusnya berupa pernyataan atau pertanyaan yang tidak lansung mengungkapkan atribut yang hendak diukur serta mengungkapkan perilaku dari atribut yang bersangkutan.
b.
Jawaban subyek merupakan sebagian dari banyak indikasi mengenai atribut yang diukur, sedangkan kesimpulan akhir sebagai diagnosis baru dapat dicapai bila setelah item telah di respon.
c.
Respon subyek tidak diklasifikasikan salah atau benar. Semua jawaban dapat diterima sejau dijawab dengan jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja jawaban yang berbeda akan diinterpretasikan berbeda. Pada penelitian ini digunaka skala Model Likert yang terdiri dari lima
kategori jawaban pernyataan sikap, yaitu: Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Sesuai (S), Sangat Sesuai (SS). Adapun skor penilaian atau skor dalam penelitian adalah sebagai berikut:
36
Penilaian Respon Skala Respon Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai
Skor Favorable 4 3 2 1
Unfavorable 1 2 3 4
3.7 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dan korelasi, Dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.