41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Peneltian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Berikut ini dipaparkan hasil analisis angket, wawancara, dan observasi. A. Analisis Hasil Angket Siswa Tabel 1 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Secara Sukarela No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
2
5%
2
Setuju
2
5%
3
Tidak Setuju
5
12%
4
Sangat Tidak Setuju
32
78%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5%, setuju sebanyak 5%, tidak setuju sebanyak 12%, sangat tidak setuju sebanyak 78%. Hal ini berarti siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling secara sukarela 10% sedangkan siswa yang tidak secara sukarela mengikuti layanan bimbingan dan konseling 90%.
42
Tabel 2 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Atas Dasar Kesadaran Sendiri No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
3
7%
2
Setuju
4
10%
3
Tidak Setuju
5
12%
4
Sangat Tidak Setuju
29
71%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 10%, tidak setuju sebanyak 12%, sangat tidak setuju sebanyak 71%, hal ini berarti siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling atas dasar kesadaran sendiri 17%. sedangkan siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling tanpa kesadaran diri sendiri 83% Tabel 3 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Atas Dasar Dorongan Orang Lain No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
35
85%
2
Setuju
2
4%
3
Tidak Setuju
2
4%
4
Sangat Tidak Setuju
2
4%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 85%, setuju sebanyak 4%, tidak setuju sebanyak 4%, sangat tidak setuju sebanyak 4%. Hal ini berarti siswa yang memanfaatkan layanan bimbingan
43
dan konseling atas dasar dorongan orang lain 89% sedangkan siswa yang memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling tanpa dorongan orang lain 8%. Tabel 4 : Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Karena Dipaksa Oleh Guru No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
30
73%
2
Setuju
5
13%
3
Tidak Setuju
3
7%
4
Sangat Tidak Setuju
3
7%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 73%, setuju sebanyak 13%, tidak setuju sebanyak 7%, sangat tidak setuju sebanyak 7%. Hal ini berarti siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling atas dasar paksaan oleh guru 86% sedangkan siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling tanpa paksaan oleh guru 14%. Berdasarkan indikator rekapitulasi persentase alasan siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling maka diperoleh item soal sebagai berikut : Tabel 5 : Rekapitulasi Indikator Alasan Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling secara sukarela Kategori
Persentase Item
Rata-Rata
1
2
3
4
Baik
10%
17%
8%
14%
13%
Tidak Baik
90%
83%
89%
86%
87%
44
Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara sukarela sebanyak 13%, sedangkan siswa yang tidak memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara sukarela sebanyak 87%, Tabel 6 : Siswa Lebih Senang Meninggalkan Kelas Pada Saat Proses Layanan Bimbingan dan Konseling Berlangsung No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
27
66%
2
Setuju
7
17%
3
Tidak Setuju
3
7%
4
Sangat Tidak Setuju
4
10%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 66%, setuju sebanyak 17%, tidak setuju sebanyak 7%, sangat tidak setuju sebanyak 10%. Hal ini berarti siswa yang lebih senang meninggalkan kelas pada saat proses layanan bimbingan dan konseling berlangsung 83% sedangkan siswa yang tidak meninggalkan kelas pada saat proses layanan bimbingan dan konseling berlangsung 17%. Tabel 7 : Apabila Ada Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Maka Saya Memilih Untuk Kekantin Saja No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
5
13%
2
Setuju
30
73%
3
Tidak Setuju
3
7%
4
Sangat Tidak Setuju
3
7%
Jumlah
41
100%
45
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 13%, setuju sebanyak 73%, tidak setuju sebanyak 7%, sangat tidak setuju sebanyak 7%. Hal ini berarti siswa lebih suka memilih ke kantin dari pada mengikuti layanan bimbingan dan konseling 86% sedangkan siswa yang memilih untuk mengikuti kegiatan layanan bimbingan dan konseling 14%. Tabel 8 : Siswa Mengikuti Proses Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Dengan Bersunguh-sungguh No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
3
7%
2
Setuju
15
37%
3
Tidak Setuju
15
37%
4
Sangat Tidak Setuju
8
19%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 37%, tidak setuju sebanyak 37%, sangat tidak setuju sebanyak 19%. Hal ini berarti siswa mengikuti proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling dengan bersungguh-sungguh 44% sedangkan siswa yang tidak bersungguh-sungguh mengikuti proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling 56%.
46
Tabel 9 : Dalam Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling Saya Lebih Mudah Mengungkapkan Masalah yang Dialami No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
25
61%
2
Setuju
10
25%
3
Tidak Setuju
3
7%
4
Sangat Tidak Setuju
3
7%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas adalah dari soal angket yang menyatakan dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 61%, setuju sebanyak 25%, tidak setuju sebanyak 7%, sangat tidak setuju sebanyak 7%. Hal ini berarti siswa lebih mudah mengungkapkan masalah yang dialami dalam proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling 86% sedangkan siswa yang belum mau mengungkapkan masalah yang dialami 14%. Tabel 10 : Siswa Mengharapkan Pemecahan Masalah yang Dihadapi Dari Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
30
73%
2
Setuju
6
15%
3
Tidak Setuju
4
10%
4
Sangat Tidak Setuju
1
2%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas adalah dari soal angket yang menyatakan dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 73%, setuju sebanyak 15%, tidak setuju sebanyak 10%, sangat tidak setuju sebanyak 2%. Hal
47
ini berarti siswa yang mengharapkan pemecahan masalah yang dihadapi dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling 88% sedangkan siswa yang tidak mengharapkan pemecahan masalah yang dihadapi dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling 12%. Rekapitulasi persentase kehadiran siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling sebagai berikut : Tabel 11 : Rekapitulasi Indikator Kehadiran Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling. Persentase Item
Kategori
Rata-Rata
5
6
7
8
9
Baik
17%
14%
44%
86%
88%
50%
Tidak Baik
83%
86%
56%
14%
12%
50%
Jadi dapat disimpulkan siswa yang mengikuti proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling dengan bersungguh-sungguh sebanyak 50%, sedangkan siswa lebih senang meninggalkan kelas pada saat proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling berlangsung sebanyak 50%. Tabel 12 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Informasi dalam Satu Minggu Satu Kali No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
3
7%
2
Setuju
4
10%
3
Tidak Setuju
9
22%
4
Sangat Tidak Setuju
25
61%
Jumlah
41
100%
48
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 10%, pernyataan tidak setuju sebanyak 12%, sangat tidak setuju sebanyak 71%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan informasi dalam bimbingan dan konseling 83% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan informasi dalam bimbingan dan konseling 17%. Tabel 13 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Orientasi Sebulan Satu Kali No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
5
12%
2
Setuju
15
36%
3
Tidak Setuju
15
36%
4
Sangat Tidak Setuju
6
15%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12%, setuju sebanyak 36%, tidak setuju sebanyak 36%, sangat tidak setuju sebanyak 15%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan orientasi dalam bimbingan dan konseling 51% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan orientasi dalam bimbingan dan konseling 48%. Tabel 14 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Konseling Individual Atau Perorangan Satu Minggu Satu Kali No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
3
7%
2
Setuju
10
25%
3
Tidak Setuju
25
61%
4
Sangat Tidak Setuju
3
7%
Jumlah
41
100%
49
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 25%, tidak setuju sebanyak 61%, sangat tidak setuju sebanyak 7%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan konseling individual dalam bimbingan dan konseling 68% dan siswa yang memanfaatkan kegiatan layanan konseling individual dalam bimbingan dan konseling 32%. Tabel 15 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok Satu Minggu Satu Kali No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
4
10%
2
Setuju
3
7%
3
Tidak Setuju
7
17%
4
Sangat Tidak Setuju
27
66%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 10%, setuju sebanyak 7%, tidak setuju sebanyak 17%, sangat tidak setuju sebanyak 66%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam bimbingan dan konseling 83% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan bimbingan kelompok dalam bimbingan dan konseling 17%.
50
Tabel 16 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Konseling Kelompok Satu Minggu Satu Kali No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
3
7%
2
Setuju
9
22%
3
Tidak Setuju
4
10%
4
Sangat Tidak Setuju
25
61%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel di atas jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7%, setuju sebanyak 22%, tidak setuju sebanyak 10%, sangat tidak setuju sebanyak 61%. Hal ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 71% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan konseling kelompok dalam bimbingan dan konseling 29%. Tabel 17 : Siswa Mengikuti Kegiatan Layanan Penguasan Konten Satu Minggu Satu Kali No
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Persentase
1
Sangat Setuju
2
4%
2
Setuju
2
4%
3
Tidak Setuju
2
4%
4
Sangat Tidak Setuju
35
85%
Jumlah
41
100%
Hasil analisis dari tabel diatas adalah dari soal angket yang menyatakan dengan jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 4%, setuju sebanyak 4%, tidak setuju sebanyak 4%, sangat tidak setuju sebanyak 85%. Hal
51
ini berarti siswa kurang memanfaatkan kegiatan layanan penguasaan konten dalam bimbingan dan konseling 89% dan siswa memanfaatkan kegiatan layanan penguasaan konten dalam bimbingan dan konseling 8%. Berdasarkan indikator rekapitulasi persentase frekuensi pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 18 : Rekapitulasi Indikator Frekuensi Pemanfaatan Layanan Bimbingan dan Konseling
Persentase Item
Kategori
Rata-Rata
10
11
12
13
14
15
Baik
17%
48%
32%
17%
29%
8%
26%
Tidak Baik
83%
51%
68%
83%
71%
89%
74%
Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang memanfaatkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebanyak 26%, sedangkan siswa yang kurang memanfaatkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling sebanyak 74%. B. Analisis Wawancara Berikut dipaparkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan konseling : 1. Apakah ada siswa yang datang mengikuti layanan bimbingan dan konseling secara sukarela? “Tidak ada bu, siswa yang datang ke ruangan bimbingan dan konseling itu karena diundang oleh guru BK berkaitan dengan masalah yang dialami seperti sering bolos dan berkelahi dengan teman”.
52
2. Apakah ada siswa yang datang dengan keadaan terpaksa hadir dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling? “Iya bu, ada siswa yang datang dengan keadaan terpaksa, apalagi kalau di undang karena ada masalah, kadang siswa tersebut sudah tidak mau masuk sekolah karena teringat akan masuk keruangan bimbingan dan konseling 3. Apakah ada siswa yang enggan mengungkapkan masalahnya kepada guru pembimbing? “Ada bu, malah paling banyak siswa yang diajak untuk mengungkapkan masalah yang dihadapi tidak mau membicarakannya dengan guru BK 4. Berapa jumlah siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling setiap hari? Jumlah siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling setiap hari itu tidak ada bu 5. Apakah ada siswa yang hanya senang untuk berbincang-bincang tanpa menyelesaikan masalahnya? “Iya bu, banyak siswa hanya senang berbincang-bincang tentang hal-hal yang tidak perlu untuk dibicarakan. 4.2 Pembahasan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru bimbingan konseling tentang pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo masih terdapat 87% siswa yang belum memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling secara sukarela, Siswa yang datang ke ruangan BK itu karena diundang oleh guru berkaitan dengan
53
masalah yang dialami seperti bolos dan berkelahi dengan teman, siswa yang masih enggan mengungkapkan masalahnya kepada guru pembimbing malah paling banyak siswa yang diajak untuk mengungkapkan masalahnya yang dihadapi tidak mau membicarakannya dengan guru BK, siswa yang masuk keruangan BK hanya senang
berbincang-bincang tentang hal-hal yang tidak
diperlukan. Melihat dari analisis di atas ditarik kesimpulan bahwa kebanyakan siswa menilai bahwa layanan bimbingan konseling itu hanya untuk mengatasi siswa yang bermasalah saja, dan bahkan masih ada siswa yang beranggapan BK adalah “polisi sekolah” yang harus menjaga dan mempertahankan tata tertib, disiplin dan keamanan di sekolah. Hasil pengolahan data tentang pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling oleh siswa di SMA Negeri 1 Telaga Biru kabupaten Gorontalo ditemukan : 4.2.1 Alasan Siswa Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling Layanan bimbingan dan konseling adalah layanan yang disediakan sekolah untuk peserta didik guna mengatasi permasalahn yang sedang dihadapi, sehingga tidak menghambat perkembangan diri peserta didik. Anggapan bahwa ruang bimbingan dan konseling sangatlah menyeramkan menjadi permasalahan utama yang dapat mengahambat jalannya layanan bimbingan konseling di sekolah, karena hal ini merupakan permasalahan pokok yang membawa pemahaman mengenai apa sebenarnya fungsi dari adanya layanan BK di sekolah dan mempengaruhi anggapan siswa yang membuatnya enggan untuk mengunjungi
54
ruang bimbingan konseling, akibatnya layanan bimbingan konseling di sekolah tidak bisa berjalan secara optimal. Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling tidak secara sukarela hingga mencapai 87%. Hal ini searah dengan pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling menurut Willis (2009:116) siswa yang merasa mengalami kesulitan diharapkan punya kesadaran diri untuk memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling dengan sukarela. Namun walaupun siswa datang secara sukarela jika pembimbing kurang terampil, kurang bersahabat maka siswa tersebut akan kecewa. 4.2.2 Kehadiran Siswa Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, apabila ada kegiatan layanan bimbingan dan konseling maka siswa lebih senang meninggalkan kelas pada saat proses kegiatan layanan bimbingan dan konseling berlangsung hingga mencapai 50%, hal ini perlu mendapat perhatian khusus bagi guru BK, karena guru BK sebagai salah satu penanggung jawab dalam mengatasi permasalahan siswa. menurut Shertzre and Stone (dalam Willis 2009:111) mengemukakan bahwa keberhasilan dan kegagalan proses konseling ditentukan oleh tiga hal yaitu kepribadian siswa, harapan siswa, dan pengalaman pendidikan siswa. Menurut keterangan dari guru bimbingan dan konseling melalui wawancara sebagai kegiatan pendukung bahwa siswa yang mengikuti layanan bimbingan dan konseling itu, karena di undang oleh guru BK berkaitan dengan masalah yang dialami seperti sering bolos, dan berkelahi dengan teman. Ada yang datang dengan keadaan terpaksa hadir dalam kegiatan layanan BK apalagi kalau
55
diundang karena ada masalah, kadang siswa tersebut tidak mau masuk sekolah karena teringat akan masuk keruangan BK, malah paling banyak siswa yang diajak untuk mengungkapkan masalah yang dihadapi tidak mau membicarakannya dengan guru BK. Hubungan guru bimbingan dan konseling dengan siswa lebih baik dan bermakna apabila guru bimbingan dan konseling dapat mewujudkan harapan siswa dengan cara memecahkan masalah pribadi yang dialaminya tidak dibeberkan kepada orang lain. Sehingga siswa dapat memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling. 4.2.3 Frekuensi Pemanfaatan Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, siswa kurang mendapatkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling hingga mencapai 74%. Karena layanan bimbingan dan konseling dapat dijadikan program layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah baik itu program tahunan maupun program harian yang merupakan wujud dari kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah sehingga dapat menarik perhatian siswa. Menurut Tohirin (2007:141) dalam kegiatan layanan BK ada sembilan layanan yang dapat dilaksanakan oleh guru BK. Sembilan layanan itu meliputi : (1) orientasi (2) informasi (3) penempatan dan penyaluran (4) penguasan konten (5) layana konseling perorangan (6) layanan bimbingan kelompok (7) layana konseling kelompok (8) konsultasi dan mediasi. hal ini harus menjadi acuan bagi guru bimbingan konseling untuk memperbaiki program pelayanannya menyangkut layanan. Karena layanan bimbingan konseling merupakan kegiatan utama yang harus dilaksanakan oleh guru BK.