BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media kartu dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-1 SMA Negeri I Tapa Tahun ajaran 2013/2014 berlangsung dalam 2 siklus selama 3 pekan yaitu dari minggu kedua Mei sampai minggu keempat Mei. Siklus I dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan selama 2 pekan, untuk setiap pertemuan alokasi waktunya yaitu 2 x 45 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2013 dan pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 12 Mei 2013. Setelah siklus I selesai dilaksanakan, dilakukan perbaikan dan dilanjutkan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.Pada siklus II ini dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan.Pertemuan pertama tanggal 15 Mei 2013 dan pertemuan keduanya tanggal 22 Mei 2013.Siklus II ini dilaksanakan karena pada siklus pertama baik hasil maupun aktivitas siswa belum maksimal atau belum memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan.Penyajian materi pada siklus I dan siklus II mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dirancang oleh peneliti sesuai dengan materi dan media yang digunakan. Pada siklus I dan siklus II dilakukan pengamatan oleh guru mitra sebanyak 1 orang dan akan mengamati proses belajar mengajar dan aktivitas siswa didalam kelas sesuai dengan lembar observasi yang
telah disediakan. Berikut ini diuraikan hasil pelaksanaan tindakan pada setiap siklus pembalajaran
Pelaksanaan penelitian pada siklus I ini dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dan guru mitra atau pengamat yang ada disekolah tersebut. Kegiatan guru maupun kegiatan siswa selama proses pembalajaran berlangsung dipantau dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Dapat dilihat pada lampiran 2. Adapun materi yang dibahas pada pertemuan pertama yaitu menjelaskan konsep reaksi oksidasi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron dan ditinjau dari kenaikan bilangan oksidasi dan pertemuan kedua membahas tentang cara menghitung bilangan oksidasi dari suatu senyawa atau unsur. Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan guru dan kegiatan siswa selama pembalajaran berlangsung pada siklus I (dua kali pertemuan) diperoleh data sebagai berikut 4.1.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pengamatan kegiatan guru dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru yang terdiri dari 12 aspek untuk siklus I pertemuan pertama dan untuk siklus I pertemuan kedua ada 12 aspek yang diamati untuk kegiatan guru, adapun yang menjadi acuan dalam menilai setiap aspek yang diamati dalam kegaiatan guru yaitu dengan menggunakan kriteria sebagai berikut Sangat Baik (SB) bobotnya 4, Baik (B) bobotnya 3, Cukup (C) bobotnya 2 dan Kurang (K) bobotnya 1.
Sama halnya dengan siklus I, yang menjadi acuan dalam mengamati atau menilai kegiatan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu yaitu lembar observasi. Pada pertemuan pertama dan kedua ada 13 aspek yang akan diamati oleh pengamat pada kegiatan guru dan kriteria penilaian yang digunakan sama seperti pada siklus I. Data hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2: Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Kriteria Nilai
Jumlah persentase yang diamati Siklus I Pertemuan Pertemuan 1 II
Ratarata %
Jumlah persentase yang diamati Siklus II Pertemuan Pertemuan 1 II
Rata -rata %
Sangat baik Baik cukup kurang
8,33 17,30 33,33 -
25 31,25 12,5 2,08
16,66 24,27 22,91 1,04
53,84 34,61 -
79,92 17,30 -
66,8 25,9 -
Jumlah
58,96
70,83
64,88
88,45
97,22
96,4
Berdasarkan data pada Tabel 2 di atas diperoleh persentase hasil pengamatan kegiatan guru siklus I terdapat 16,66% untuk kriteria sangat baik, 24,27% untuk kriteria baik, 22,91% untuk kriteria cukup dan 1,04% kriteria kurang Dan untuk siklus II dapat dilihat bahwa hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama yaitu sebesar 88,45%,untuk pertemuan kedua yaitu 97,22% dan secara keseluruhan pengamatan kegaiatan guru pada siklus II persentase rata-ratanya yaitu 96,43% 4.1.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Dalam mengamati aktivitas siswa, digunakan lembar observasi aktivitas siswa yang terdiri dari 12 aspek penilaian yang dilakukan baik pada siklus I dan siklus II.Penilaian aktivitas siswa dilakukan oleh guru mitra sebagai observer. Adapun acuan yang digunakan untuk mengamati atau menilai aktivitas siswa terdiri dari beberapa kategori yaitu kategori sangat baik (SB) bobot 4, Baik (B) bobot 3, cukup (C) bobot 2 dan kurang (K) bobot 1. Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 3. Table 3: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan siklus II
N O
Aspek yang diamati Pada aktivitas siswa
1
Motivasi selama proses belajar mengajar Perhatian dalam proses belajar mengajar Mencatat materi yang diberikan oleh guru Kemampuan dalam mengajukan pertanyaan Kemampuan menjawab pertanyaan guru Interaksi antar siswa Interaksi antar kelompok Kemampuan mengerjakan soal-soal latihan Kerjasama antara siswa dengan siswa Kerjasama antar kelompok Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas Membuat kesimpulan materi
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Frekuensi capaian Siklus I (%) Perte Perte muan muan I II 44,4 51,8
ratarata %
48,1
Frekuensi capaian Siklus II (%) Perte Perte muan muan I II 79,6 84,3
ratarata %
81,94 %
45,3
60,1
52,7
76.9
89,8
83,33
47,2
62
54,6
79,6
85,2
82,4
48,1
62,9
55,5
80.6
86,1
83,35
43,5
55,5
49,5
80,6
84,3
82,45
50 44,4 50
61,1 56,5 60,1
33 50,4 32,6
78,7 76,9 80,6
90,7 86,1 88
84,7 81,5 84,3
49
58,3
53,7
76,9
85,2
81,05
50
58,3
54,2
76,9
85,2
81,05
50,9
59,2
55,1
78,7
86,1
82,4
56,4
67,5
61,9
78,7
84,3
81,5
%
Jumlah
579.2
713.3
601,3
Rata-rata
48,26
59,44
50,10
944.6
1035.
991.79 2 2 6 78,71 86,27 82,64
4.1.3 Hasil Belajar Siswa Untuk mengukur daya serap siswa dalam penggunaan media kartu, maka diakhir pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I dan siklus II dilakukan penilaian dengan menggunakan soal objectif sebagaimana yang dipaparkan dalam lampiran 2. Soal yang diberikan sebanyak 10 nomor dimana siswa harus menjawab soal tersebut dengan benar dan jelas.Data hasil belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4: Hasil Belajar Siswa Siklus I N Rentan O g Skor Capaia n 1 2 3 4 5
90-100 79-89 68-78 57-67
< 56 Jumlah
Kriteria
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I % 51,85 3,70 22,22 22,22
Jumlah siswa
Jumlah Siswa
14 1 6 6
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I % 33,34 51,85 11,11 3,70
100
27
100
27
9 14 3 1
Hasil evaluasi yang dilakukan pada siklus ini, dari 27 orang siswa yang mengikuti tes hanya 14 orang yang memenuhi nilai ketuntasan dengan nilai 75-89, dan 13 orang siswa lainnya belum mencapai nilai ketuntasan yang telah ditetapkan. Persentase ketuntasan untuk siklus I sebesar 51,85% sebagai mana dipaparkan pada
Lampiran 2, dan persentase ketidak tuntasan sebesar 48,1% dan daya serap klasikal yang diperoleh pada siklus I sebesar 67,40% dan pada siklus II Berdasarkan hasil evaluasi pada akhir pembelajaran pada siklus II, diperoleh data hasil belajar siswa pada materi yang diajarkan untuk persentase ketuntasan siswa diperoleh hasil sebesar 85%, persentase ketidak tuntasan sebesar 14,81% dan untuk daya serap klasikalnya sebesar 80% 4.1.4 Refleksi Tindakan Refleksi dilakukan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mendapat gambaran dari pembelajaran yang dilakukan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.Refleksi dilakukan pada akhir pertemuan siklus I melalui diskusi dengan pengamat yang merupakan guru mata pelajaran kimia yang ada disekolah tersebut.Berdasarkan hasil diskusi dengan guru mitra atau pengamat dapat diketahui bahwa tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I belum terlaksana sebagai mana yang diharapkan.Hal ini dikarenakan kegiatan guru dan aktivitas siswa belum terlaksana secara optimal serta hasil yang diperoleh belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu 80%, sehingga disarankan untuk melanjutkan penelitian pada siklus selanjutnya sehingga diperoleh hasil yang lebih maksimal. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada akhir pembelajaran siklus II, dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan telah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa sudah telah mencapai target yang diharapkan sehingga tidak perlu lagi untuk dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
4.2 Pembahasan Pada pertemuan pertama siklus I ditemukan beberapa kendala yaitu pada saat jam mata pelajaran kimia sebagian siswa masih ada diluar kelas sehingga menunda proses pembelajaran dan menunggu sampai semua siswa ada didalam ruangan Kendala pada saat proses pembelajaran akan dimualai yaitu sebagian siswa masih sibuk bercerita dengan teman sebangkunya, sehingga guru belum bisa memulai pembelajaran, pada pembagian kelompok sebagian siswa tidak mau duduk dengan anggota kelompok yang sudah ditentukan ini dikarenakan mereka ingin memilih anggota kelompok mereka sendiri, dalam proses pembelajaran berlangsung siswa tidak mampu menjawab soal yang diberikan dalam bentuk kartu ini dikarenakan siswa belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan menggunakan media kartu. Hal ini dikarenakan guru kurang memahami keterampilan mengajar dimana keterampilan dasar mengajar sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar.Selain itu siswa belum terbiasa melakukan pembelajaran dengan menggunakan media kartu.Media kartu merupakan media yang dapat membantu siswa dalam proses belajar dan mempermudah guru dalam menyampaikan materinya. Berdasarkan kendala yang dihadapi, peneliti mencari solusi atau cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi yaitu dengan cara
mengiformasikan
kepada siswa agar masuk didalam kelas setelah istirahat sholat dan memberi pengertian dan bimbingan kepada siswa agar mau duduk sesuai dengan kelompok yang ditentukan serta memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal dan
membuat media kartu serta memberikan petunjuk bagaimana cara membuat media kartu tersebut. Pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan kedua siklus I kegiatan guru sudah bisa dilaksanakan dengan baik dan dimana saat guru mengarahkan siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan masing-masing siswa sudah duduk sesuai dengan kelompoknya.Pada saat pembelajaran dimulai guru mengalami kendala dimana siswa tidak membuat tugas yang diberikan dari 9 kelompok yang ada hanya 2 kelompok membuat tugas yang diberikan sehingga hanya dua kelompok yang memaparkan jawabannya didepan kelas.Hal ini dikarenakan penjelasan guru terhadap materi yang diajarkan masih belum menarik perhatian siswa sehingga siswa tidak memperhatikan penjelasan guru didepan kelas serta aktivitas siswa masih kurang maksimal di dalam kelas. Dari kendala yang dihadapi peneliti mencari solusi atau jalan keluar agar siswa mampu mengerjakan tugas yang diberikan, yaitu dengan cara memberi bimbingan kepada siswa cara menyelesaikan soal serta memberikan latihan soal kepada masing-masing kelompok. Kegiatan guru sangat berimplikasi pada aktivitas siswa, aktivitas siswa yang diamati pada siklus I terdiri dari 12 aspek penilaian untuk masing-masing siswa. Pada pertemuan pertama dan kedua siklus I siswa tidak termotivasi dalam belajar, ini dikarenakan guru kurang memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, siswa belum mampu mengerjakan soal yang diberikan dan siswa belum mampu mempresentasikan hasil jawabannya didepan kelas, siswa belum mampu bertanya kepada guru jika masih ada yang kurang dipahami, siswa belum mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru, ini dikarenakan pembelajaran yang berlangsung sebelumnya masih menggunakan sistem pembelajaran yang berpusat kepada guru dan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan dari guru, sehingga dari kendala yang dihadapi guru mencari solusi dengan cara memperbaiki cara mengajar sehingga siswa termotivasi dan mendesain kelas sehingga pembelajaran yang dilaksanakan menjadi menyenangkan serta siswa mampu bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Hasil pengamatan kegiatan guru dan aktivitas siswa baik pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada siklus I menunjukan bahwa hasil yang diperoleh belum mencapai kriteria ketuntasan atau tergolong masih rendah dimana untuk kegiatan guru persentase rata-rata yang diperoleh yaitu 64,88% dan untuk aktivitas siswa diperoleh persentase rata-rata 50,10%. Rendahnya kegiatan guru dan aktivitas siswa pada siklus I berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh dimana dari 27 siswa yang diberikan tes evaluasi pada pertemuan ketiga siklus I, 14 orang siswa atau sama dengan 51,85% yang mencapai kriteria ketuntasan dan 13 orang siswa atau sama dengan 48,14% belum mencapai kriteria ketuntasan. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh disebabkan penguasaan konsep reaksi oksidasi reduksi masih rendah khusunya dalam menentukan bilangan oksidasi dari masing-masing unsur dalam suatu senyawa, ini terlihat dari kesalahankeslahan siswa dalam menjawab tes evaluasi yang diberikan.Kesalahan siswa dalam menjawab soal yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5: Kesalahan Siswa Dalam Menjawab Soal Evaluasi siklus I No
Jawaban Siswa
Jawaban Yang Benar
3
Kebanyakan siswa tidak A. +3 menjawab soal yang diberikan dan hanya menulis Bilangan oksidasi Cr pada senyawa Cr(NO3)3 1 x Biloks Cr + 3 x Biloks NO3 = 0 nomor soal tersebut dan Biloks Cr + 3 x -1 = 0 sebagaian lagi hanya Biloks Cr + -3 = 0 menulis +3
4
Sebagian siswa menjawab 2 dan +2 Dan sebagian lagi tidak menjawab soal tersebut
Biloks Cr = +3 D. +2 dan -2 Bilangan oksidasi K dan O pada senyawa K2O Jumlah biloks dari 2 atom K dalam K2O = 2 x biloks K= 2 x 1 = +2 Jumlah biloks atom O dalam K2O = 1 x biloks O = 1 x -2 = -2
Rendahnya hasil pengamatan kegiatan guru, pengamatan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa peneliti melakukan diskusi dengan guru mitra mencari solusi yang tepat, dan disarankan untuk melakukan pembelajaran pada siklus selanjutnya guna memperoleh hasil yang lebih baik. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II guru melakukan inovasi dengan merubah cara penggunaan media kartu dimana pada pertemuan pada siklus sebelumnya guru menyediakan kartu yang berisikan soal dan siswa hanya menjawab soal dengan cara memasangkan soal dengan jawaban yang sudah disediakan, disini siswa sendiri yang membuat media kartu dan menjawab soal yang diberikan oleh guru sehingga pembelajaran yang berlangsung berpusat kepada siswa. Berdasarkan hasil pengamatan baik pada kegaiatan guru dan aktivitas siswa menunjukan hasil yang lebih baik, hal ini dikarenakan guru sudah memahami keterampilan mengajar dan siswa sudah terbiasa melkukan pembelajaran dengan menggunakan media kartu sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dari siklus sebelumnya, dimana untuk
pengamatan kegaiatan guru persentase yang diperoleh yaitu 96,43% naik 31,55% dari siklus sebelumnya. Meningkatnya kegiatan guru dapat dilihat dari rekapitulasi aktivitas guru dari siklus I sampai siklus II. Tabel 6: Rekapitulasi kegiatan Guru Siklus I Sampai Siklus II Kriteria Nilai
Rata-Rata Dalam Pertemuan Siklus I
Siklus II
Sangan baik Baik cukup kurang
16,66% 24,27% 22,91% 1,04%
66,88% 25,95% -
Jumlah
64,88%
96,43%
Kategori
Cukup
Sangat baik
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I sampai siklus II dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan terhadap aktivitas guru dari siklus I sampai siklus II.
Tabel 7: Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I Sampai Siklus II N O
Aspek Yang Diamati Pada Aktivitas Siswa
Rata-rata % Siklus I
Rata-Rata % Siklus II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Motivasi selama proses belajar mengajar Perhatian dalam proses belajar mengajar Mencatat materi yang diberikan oleh guru Kemampuan dalam mengajukan pertanyaan Kemampuan menjawab pertanyaan guru Interaksi antar siswa Interaksi antar kelompok Kemampuan mengerjakan soal-soal latihan Kerjasama antara siswa dengan siswa Kerjasama antar kelompok Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas Membuat kesimpulan materi
48,1
81,94
52,7 54,6
83,33 82,4
55,5
83,35
49,5
82,45
33 50,4 32,6
84,7 81,5 84,3
53,7
81,05
54,2 55,1
81,05 82,4
61,9
81,5
Jumlah Rata-rata
601,3 50,10
991.79 82,64
Kategori
Kurang
Baik
Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I sampai siklus II dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan sebesar 32,54% terhadap aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus ke II, selanjutnya pada akhir siklus II dilakukann tes evalusi untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Hasil yang diperoleh ternyata masih ada kesalahan siswa dalam menjawab soal yang diberikan, hal ini dikarenakan siswa masih belum paham dalam menentukan bilangan oksidasi dari suatu senyawa, sehingga guru mencari solusi dengan cara memberikan bimbingan atau penjelasan kembali kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.
Kesalahan-kesalahan siswa dalam menjawab soal yang diberikan dapat dilihat pada Tabel 10 Tabel 8: Kesalahan Siswa Dalam Menjawab Soal Evaluasi Yang Diberikan N o
Jawaban Siswa
Jawaban Yang Benar
2Ag++ Zn→2Ag + Zn2+
5
+1
- Zn sebagai oksidator dan Ag reduktor - Zn sebagai reduktor dan Ag oksidator 7 - zat yang melepaskan oksigen - zat yang menerima electron - zat pereduksi
0
0
+2
2Ag++ Zn→2Ag + Zn2+ Zn sebagai oksidator dan Ag+ sebagi reduktor zat pengoksidasi
Hasil evaluasi pada siklus II diperoleh dari 27 siswa yang mengikuti tes evaluasi terdapat 23 orang siswa atau sama dengan 85,18% yang mencapai kriteria ketuntasan dan sisanya yaitu 4 orang siswa atau sama dengan 14,81% yang belum mencapai kriteria ketuntasan. Untuk melihat tingkat keberhasilan tindakan hasil belajar siklus I, dan II dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 9: Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Sampai Siklus II No
Siklus
Nilai
Jumlah Siswa
Persentase Ketuntasan (%)
1
Siklus I
75-100
14
51,85%
2
Siklus II
75-100
23
85,18%
Tabel di atas menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II, ini berarti bahwa penggunaan media kartu pada materi reaksi oksidasi reduksi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas X-1 SMA Negeri I Tapa. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan yaitu jika dalam pembelajaran kimia khususnya pada materi reaksi oksidasi reduksi dengan menggunakan media kartu, maka hasil yang diperoleh dapat meningkat, dengan diterimanya hipotesis tindakan, maka pembelajaran dengan menggunakan media kartu dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.