BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan jumlah subyek 28 orang siswa. Proses pelaksanaan tindakan dilaksanakan sebagai berikut : 4.1.1 Observasi Awal Sebelum peneliti melakukan tindakan dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Siswa Materi Numbers Melalui Metode Talking Stick di Kelas I SDN 11 Limboto Barat, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal guna mencari tahu sejauh mana kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dan hasil yang dicapai siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris. Hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Kemampua Siswa Pada Pembelajaran Observasi Awal
No
Nama Siswa
Pengucapan
3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Alan S. D. Ardiyansah Hasan T. Frangki R. Rendi H. Jafar H. Firmansyah Rahmat H. Rifaldi I. Rahman N. Andri Y. Ardan L. Harun I. Lisnawati Amanda Marni I. Sustri A. CristinL. Destri I. Minarti B. Melis I. Isra N. Maryam H. Nurlaila N. Indri K. Maryam Nesa B. Fitriyani Jumlah Persentase
2 √ √ √
1
Kriteria Penilaian Kelancaran kosakata
3
2 √ √ √
√
√
√
√ √ √ √
√
√ √
√
√ √
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √
√
√
√
√
√ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ 17 61 %
√ √
√ √
√ √
8
5
28 %
18 %
13 46 %
√ √
10 36 %
3
6
√ √ 19
11
22 %
68 %
%
Keterangan: M
= Mampu
TM
= Tidak Mampu
1
√
√
3
2 √
√
√ √
11 %
3
√ √ √ √
√ √
1
Untuk mendapatkan persentase kemampuan yakni M = Jumlah Siswa yang Mampu X 100% Jumlah Siswa
Jlh Sk or 6 5 5 7 3 8 5 3 5 8 4 7 4 4 6 4 4 7 3 5 5 4 3 6 4 7 5 5
Per sent ase
KET
67 56 56 77 34 88 55 34 56 88 44 78 44 44 67 44 44 77 34 56 56 44 34 66 44 77 56 56
TM TM TM M TM M TM TM TM M TM M TM TM TM TM TM M TM TM TM TM TM TM TM M TM TM
M = 6 X 100 28 M = 600/28 M = 21% TM = 100% - 21% TM = 79 % Dari hasil observasi awal yang ditemui Kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 3 orang siswa atau 11 % dan 17 orang siswa atau 61 % yang kurang mampu dan yang tidak mampu 8 orang atau 28 %. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan kata-kata dengan intonasi, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 18 % dan 13 orang siswa atau 46 % yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 36% atau 10 orang. Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28 orang siswa terdapat 3 orang siswa yang mampu atau 11% dan yang kurang mampu sebanyak 6 orang siswa atau 22% dan yang tidak mampu sebanyak 19 orang siswa atau 68 %. Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata pada pejalaran bahasa Inggris di Kelas I SDN 11 Limboto Barat masih dikatakan rendah yaitu 21%
maka peneliti melakukan tindak lanjut dengan
melaksanakan tindakan siklus I dan II dengan menggunakan Metode Talking Stick. 4.1.2 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Pelaksanaan kegiatan pembelajaran silkus I dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada observasi awal dimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris sangat rendah karena kurangnya penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa. Dengan menggunakan Metode Talking Stick pada siklus I membuktikan bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris oleh siswa meningkat namun belum mencapai hasil maksimal yang telah ditargetkan oleh peneliti. 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I, terlebih dahulu peneliti menyusun rencana pembelajaran, adapun hal-hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah : a.
Guru akan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
b.
Guru menyampaikan apersepsi
c.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
d.
Guru menjelaskan materi pembelajaran.
4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan siklus I ini diawali dengan pemberian motivasi kepada siswa agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan sebaik mungkin. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kemudian
dilanjutkan dengan do’a sebelum belajar. Setelah berdoa guru mengabsen siswa dan ditanyai kabar satu per satu, hal ini dimaksudkan agar tercipta keakraban antara guru dan siswa sehingga siswa dapat merasa nyaman dan tidak bosan dengan pelajaran yang guru sajikan. Sebelum masuk pada materi pembelajaran guru terlebih dahulu memberikan umpan atau stimulus berupa pertanyaan yang menyangkut dengan materi yang akan dibahas (apersepsi), setelah siswa merespon dan menjawab dengan benar pertanyaan dari guru, guru memberikan penguatan kepada siswa. Kemudian guru melanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai bersama oleh guru dan siswa. Masuk pada kegiatan inti,. guru menampilkan media pembelajaran,. Guru akan memberikan penjelasan model pembelajaran yang akan dilakukan yaitu talking stick atau tongkat berbicara, bagi siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan guru. Kemudian Guru membagikan materi untuk setiap siswa dan dipelajari bersama dalam kelompok. Guru akan membaca berbagai kosakata bahasa Inggris materi Numbers bersama seluruh siswa. Guru akan memberikan pertanyaan kepada setiap siswa dan menunjuk siswa dengan menggunakan tongkat yang telah disiapkan sebelumnya. Guru meminta siswa menyebutkan Numbers yang diitunjukkan guru, dan siswa lainnya menyimak jawaban temannya. Guru memberikan penghargaan atas penampilan siswa Pada kegiatan akhir guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran, siswa merangkum materi dan guru memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dicapai.
4.1.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi
Adapun data hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan Siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Kemampuan Siswa pada pelaksanaan siklus I No
Nama Siswa
Kriteria Penilaian Pengucapan Kelancaran Kosakata
3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Alan S. D. Ardiyansah Hasan T. Frangki R. Rendi H. Jafar H. Firmansyah Rahmat H. Rifaldi I. Rahman N. Andri Y. Ardan L. Harun I. Lisnawati Amanda Marni I. Sustri A. CristinL. Destri I. Minarti B. Melis I. Isra N. Maryam H. Nurlaila N. Indri K. Maryam Nesa B. Fitriyani Jumlah Persentase
2 √ √ √
3
2
√
3
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√
√ √
√
√ √
√ √
√ √ √ √
√
√
√ √ √ √
√ √ √
√
√ √ √ √ √ √
√
√ √
√
√ √
√
√
√
= Mampu
√
√ √ √ √
√ √ √
20 72 %
√
√ √
√ √
√
5 18 %
6 22 %
√ √
√ 3 11 %
7 25 %
1 √ √
√ √
√
2 √
√
√
5 18 %
1 √
√ √ √
√
Keterangan: M
1
16 57 %
√ 12 43 %
10 36 %
Jlh Skor
4 6 5 8 5 8 7 4 5 8 4 8 6 5 7 7 5 7 5 5 7 6 4 6 8 6 7 5
Perse ntase
KET
44 66 55 88 55 88 77 44 55 88 44 88 66 55 77 77 55 77 55 55 77 66 44 66 88 66 77 55
TM M TM M TM M M TM TM M TM M M TM M M TM M TM TM M M TM M M M M TM
TM
= Tidak Mampu
Untuk mendapatkan persentase kemampuan yakni M = Jumlah Siswa yang Mampu X 100% Jumlah Siswa M = 16 X 100 28 M = 1600/28 M = 58% TM = 100% - 58% TM = 42 % Kemampuan di siklus 1 Kelas I SDN 11 Limboto barat Kabupaten Gorontalo pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan huruf, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 18 % dan yang kurang mampu 20 atau 72% serta yang tidak mampu sebanyak 11 % atau 3 orang. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 7 orang siswa atau 25 % dan 16 orang siswa atau 57 % yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 18% atau 5 orang. Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris Siswa Materi Numbers di kelas 1 SDN 11 Limboto Barat adalah 58% atau 16 orang siswa dari 28 jumlah siswa Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28 orang siswa terdapat 6 orang siswa yang mampu atau 22 % dan yang kurang mampu
sebanyak 12 orang siswa atau 43 % dan yang tidak mampu sebanyak 10 orang siswa atau 36 %. Berikut data dari kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus I dalam pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick.
Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I No
Aspek Yang Dinilai
Kriteria Penilaian A B C D √
1.
Mempesiapkan diri untuk mengikuti pelajaran
2.
Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran
3.
Mengikuti dengan baik seluruh pengarahan guru
4.
Mengemukakan masalah
5.
Aktif dalam menjawab pertanyaan guru
√
6.
Bekerjasama
√
7.
Berani menjawab pertanyaan guru
√
8.
Mengajukan pertanyaan
√
9.
Mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru
√ √ √
√ √
10. Dapat menarik kesimpulan JUMLAH PERSENTASE
0
40
50
10
Kegiatan Siswa Kualifikasi Jumlah 0 Sangat Baik 4 Baik 5 Cukup 1 Kurang Total
Persentase 0,00 40 50 10 100
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 5,26 yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 9 atau 47, 37 % yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 8 atau 42,11 yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 5,26% yang memperoleh kualifikasi kurang. 4.1.2.4 Tahap Analisis dan Refleksi Setelah mengadakan siklus I peneliti mengadakan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa bersama guru mitra. Refleksi terutama ditujukan untuk melihat apakah pemahaman konsep siswa meningkat melalui metode talking stick. Dari refleksi yang dilakukan pada pembelajaran ini, dapat disimpulkan bahwa tindakan siklus I mengalami peningkatan namun belum mencapai kriteria keberhasilan sebab hanya memperoleh 58% yang mendapat nilai 65 ke atas. Masih ada beberapa factor yang menyebabkan pencapaian hasil belajar siswa belum terlaksana dengan baik. Adapun factor-faktor yang dimaksud adalah :
a. Siswa masih ribut saat pembelajaran berlangsung karena belum termotivasi untuk mengikuti pejalaran dengn serius b. Siswa kurang memberikan pertanyaan terhadap kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran c. Penerapan langkah – langkah metode pembelajaran talking stick dalam proses pembelajaran belum dilaksanakan secara optimal. d. Kurang menggunakan pendekatan lingkungan pada proses pembelajaran Berdasarkan hasil refleksi di atas, maka pelaksanaan tindakan siklus I dinyatakan belum berhasil. Oleh karenanya penelitian dilanjutkan pada siklus II. 4.1.3 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan lanjutan dari kegiatan siklus I dengan harapan pada tindakan siklus II akan tercapai hasil optimal yang ditargetkan oleh peneliti dan pada tindakan siklus II juga diharapkan guru mampu memecahkan masalah yang terdapat pada saat tindakan siklus I. 4.1.3.1 Tahap Perencanaan Pada siklus II dilakukan perencanaan yang hampir sama dengan siklus I dengan perbedaan media yang disiapkan. Adapun tahapan perencanaan yang disipkan adalah: a. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyusun Skenario Pembelajaran c. Menyiapkan format pengamatan guru dan siswa saat pembelajaran d. Menyiapkan media (gambar) berbagai macam Numbers
e. Menyiapkan berbagai pertanyaan mengenai Numbers (kosakata bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) f. Menyiapkan format penilaian siswa g. Menyiapkan lembar evaluasi untuk siswa 4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Seperti halnya siklus I, kegiatan awal pada tindakan siklus II juga diawali dengan salam, doa, pemberian motivasi dan penguatan, apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran pada siswa. Masuk pada kegiatan inti,. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Guru akan memberikan penjelasan model pembelajaran yang akan dilakukan yaitu talking stick atau tongkat berbicara, bagi siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan guru. Kemudian Guru membagikan materi untuk setiap siswa dan dipelajari bersama dalam kelompok. Guru akan membaca berbagai kosakata bahasa Inggris materi Numbers bersama seluruh siswa. Guru akan memberikan pertanyaan kepada setiap siswa dan menunjuk siswa dengan menggunakan tongkat yang telah disiapkan sebelumnya. Guru meminta siswa menyebutkan Numbers yang diitunjukkan guru, dan siswa lainnya menyimak jawaban temannya. Guru memberikan penghargaan atas penampilan siswa. Setelah semua kelompok selesai, guru memberikan kesimpulan dari materi yang diajarkan, siswa diminta untuk merangkum materi kemudian guru memberikan tindak lanjut dengan pemberian evaluasi pada siswa guna mengetahui berhasil tidaknya tindakan siklus II yang telah dilaksanakan.
4.1.3.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Berikut adalah tabel nilai (skor) hasil capaian siswa pada pelaksanaan tindakan siklus II : Tabel 4.4 Kemampuan Siswa pada pelaksanaan siklus II No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Siswa
Alan S. D. Ardiyansah Hasan T. Frangki R. Rendi H. Jafar H. Firmansyah Rahmat H. Rifaldi I. Rahman N. Andri Y. Ardan L. Harun I. Lisnawati Amanda Marni I. Sustri A. CristinL. Destri I. Minarti B. Melis I. Isra N. Maryam H. Nurlaila N. Indri K. Maryam Nesa B. Fitriyani Jumlah Persentase
Keterangan:
Kriteria Penilaian Pengucapan Kelancaran Kosakata
3 √
2
1
√ √ √
3 √ √ √ √
√
1
√
√ √ √
√ √
√ √
√
√ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
√
√ √ √ √ √
√
√ √
√ √ √ √
√ √ √ √ 0 0 %
20 71 %
√ √ √ √ √
5 14 %
2 7 %
21 75 %
6 21 %
Per sent ase
KET
9 8 9 8 6 9 9 8 8 9 7 6 9 9 7 8 7 8 8 9 8 6 7 4 9 9 9 9
100 88 100 88 66 100 100 88 88 100 77 66 100 100 77 88 77 88 88 100 88 66 77 44 100 100 100 100
M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M TM M M M M
1
√ √ √ √ √
√
√
2
√ √
√ √
13 46 %
3 √ √ √
√
√ √ √
15 54 %
2
Jlh Skor
1 4 %
M
= Mampu
TM
= Tidak Mampu
Untuk mendapatkan persentase kemampuan yakni M = Jumlah Siswa yang Mampu X 100% Jumlah Siswa M = 27 X 100 28 M = 2700/28 M = 98% TM = 100% - 82% TM = 2 % Kemampuan di siklus 2 Kelas I SDN 11 Limboto Barat pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan huruf, yang mampu hanya 15 orang siswa atau 54 % dan 13 orang siswa atau 46% yang kurang mampu. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 20 orang siswa atau 71% dan 5 orang siswa atau 14 % yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 7% atau 2 orang. Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28 orang siswa terdapat 21 orang siswa yang mampu atau 75% dan yang kurang mampu sebanyak 6 orang siswa atau 21% dan yang tidak mampu sebanyak 1 orang siswa atau 4 %.dan yang
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa penguasaan kosakata bahasa Inggris Siswa Materi Numbers di kelas 1 SDN 11 Limboto Barat adalah 98% atau 27 orang siswa dari 28 anak. Adapun data dari kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam pelaksanaan tindakan siklus II dalam pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II No
Aspek Yang Dinilai
Kriteria Penilaian A
B
1.
Mempesiapkan diri untu mengikuti pelajaran
√
2.
Termotivasi dalam kegiatan pembelajaran
√
3. 4.
Mengikuti dengan baik seluruh pengarahan guru Mengemukakan masalah
√ √
5.
Aktif dalam menjawab pertanyaan guru
√
6.
Bekerjasama
√
7.
Bisa menjawab pertanyaan guru dengan berani
√
8.
Mengajukan pertanyaan
√
9.
Mampu menjawab soal yang diberikan oleh guru
10.
Dapat menarik kesimpulan
C
D
√ √
JUMLAH PERSENTASE
70
30
0
0
Kegiatan Siswa
Persentase
Kualifikasi
Jumlah
Sangat Baik
7
70
Baik
3
30
Cukup
0
0,00
Kurang
0
0,00
Total
100
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 70 aspek atau 70% yang memperoleh kualifikasi sangat baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 3 aspek atau 30% yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi cukup. Dari 10 aspek yang dinilai dalam aktivitas siswa, terdapat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kulifikasi kurang. Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dipaparkan hasil dari aktifitas siswa pada tindakan siklus I adalah dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 11 aspek atau 57,89%
yang memperoleh kualifikasi
sangat baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 8 atau 42,11% yang memperoleh kualifikasi baik. Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 0 atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi cukup.
Dari 19 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 0 aspek atau 0,00% yang memperoleh kualifikasi kurang. Dari pelaksanaan tindakan siklus II diperoleh data bahwa dari 28 orang siswa yang dikenai tindakan memperoleh peningkatan. Bila pada siklus I hanya 12 orang siswa atau 42,85 % yang berhasil memperoleh nilai 70 ke atas, maka pada siklus II ini mengalami peningktan menjadi 21 orang atau 75,00 %
yang
memperoleh nilai lebih dari 70 dan 7 orang atau 25,00 % yang belum menguasai kosakata bahasa Inggris sebab masih tetap memperoleh nilai 65% kebawah. 4.1.3.4 Tahap Analisis dan Refleksi Setelah pelaksanaan tindakan siklus II selesai, peneliti kembali mengadakan refleksi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitan ini. Dari hasil refleksi yang dilakukan diketahui bahwa factor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya hasil yang diinginkan pada siklus I telah di atasi yaitu : a.
Siswa tidak lagi ribut saat pembelajaran berlangsung
b.
Peneliti sudah mampu menguasai metode pembelajaran talking stick sehingga dapat mengunakannya secara optimal dalam proses pembelajaran. Dari hasil refleksi yang dilaksanakan pada siklus II ini disimpulkan bahwa
tindakan siklus II telah berhasil karena sudah terlaksana dengan baik dan nilai yang diperoleh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. 4.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana tiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian. Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengajar dan
melaksanakan proses pembelajaran dengan bantuan guru mitra yang bertindak sebagai pengamat baik kepada guru maupun kepada siswa dengan bantuan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Selama proses pembelajaran berlangsung, tidak jarang guru mendapat kesulitan diantaranya adalah kurangnya kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas pelajaran bahasa Inggris
yang diberikan oleh guru karena kurangnya
pemahaman dan penguasaan kosakata Numbers bahasa Inggris oleh siswa, hal inilah yang diperoleh oleh peneliti saat observasi awal. Dari hasil observasi awal yang ditemui Kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 3 orang siswa atau 11 % dan 17 orang siswa atau 61% yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 28% atau 8 orang. Kemudian pada aspek dari 28 orang siswa terdapat aspek kelancaran, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 18 % dan 13 orang siswa atau 46 % yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 36% atau 10 orang. Berdasarkan hasil yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa skor rata-rata pada pelajaran bahasa Inggris di Kelas I SDN 11 Limboto Barat masih dikatakan rendah yaitu 21%
maka peneliti melakukan tindak lanjut dengan
melaksanakan tindakan siklus I dan II dengan menggunakan Metode Talking Stick. Kemampuan di siklus 1 Kelas I SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam
pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan huruf, yang mampu hanya 5 orang siswa atau 18 % dan yang kurang mampu 20 atau 72% serta yang tidak mampu sebanyak 11 % atau 3 orang. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 7 orang siswa atau 25 % dan 16 orang siswa atau 57 % yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 18% atau 5 orang. Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris Siswa Materi Numbers di kelas 1 SDN 11 Limboto Barat adalah 58% atau 16 orang siswa dari 28 jumlah siswa Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28 orang siswa terdapat 6 orang siswa yang mampu atau 22 % dan yang kurang mampu sebanyak 12 orang siswa atau 43 % dan yang tidak mampu sebanyak 10 orang siswa atau 36 %. Setelah menyelesaikan tindakan siklus I, diketahui bahwa kemampuan anak dalam penguasaan bahasa Inggris meningkat akan tetapi belum mencapai indicator dan target yang telah ditetapkan. Adapun data yang diperoleh pada siklus I adalah dari 28 siswa yang dikenai tindakan, 12 orang siswa atau 42,85 % memperoleh nilai 65 ke atas, yang artinya mengalami peningkatan dari observasi awal meskipun belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Belum berhasilnya capaian yang ditargetkan peneliti terjadi karena pada pelaksanaan siklus I siswa belum sepenuhnya memperhatikan guru dan lebih banyak bermain,
selain itu guru atau peneliti juga belum menggunakan metode pembelajaran talking stick secara optimal. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I menggunakan metode pembelajaran talking stick mempengaruhi peningkatan kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Inggris, meskipun belum mncapai target yang telah ditetapkan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, factor yang menjadi penyebab belum berhasilnya tindakan siklus I yaitu siswa yang masih ribut dan belum optimalnya guru dalam menggunakan model pembelajaran, maka diputuskan untuk melakukan tindakan siklus selanjutnya dengan berbagai perbaikan atas kekurangan yang telah terjadi pada siklus sebelumnya. Siklus II dilaksanakan 2 minggu setelah pelaksanaan siklus I. pada pelaksanaan siklus II siswa terlihat lebih antusias dengan pelajaran yang diberikan dan tidak ribut lagi. Guru pun telah menguasai model pembelajaran sehingga metode pembelajaran dapat diterapkan seraca optimal. Kemampuan di siklus 2 Kelas I SDN 11 Limboto Barat pada aspek pengucapan (pronunciation) masih sangat rendah dalam pencapaian yang diinginkan. Dari 28 orang siswa pada aspek Mengucapkan huruf, yang mampu hanya 15 orang siswa atau 54 % dan 13 orang siswa atau 46% yang kurang mampu. Kemudian pada aspek kelancaran dari 28 orang siswa terdapat aspek Mengucapkan Numbers, yang mampu hanya 20 orang siswa atau 71% dan 5 orang siswa atau 14 % yang kurang mampu dan yang tidak mampu sebanyak 7% atau 2 orang. Kemudian pada aspek jumlah aspek kosa kata yang dikuasai dari 28
orang siswa terdapat 21 orang siswa yang mampu atau 75% dan yang kurang mampu sebanyak 6 orang siswa atau 21% dan yang tidak mampu sebanyak 1 orang siswa atau 4 %.dan yang Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan penguasaan kosakata bahasa Inggris Siswa Materi Numbers di kelas 1 SDN 11 Limboto Barat adalah 98% atau 27 orang siswa dari 28 siswa Hasil yang diperoleh dari siklus II pun akhirnya mencapai target yang telah ditetapkan. Siswa dan guru sama-sama mengalami peningkatan. Data yang diperoleh dari tindakan siklus II adalah dari 28 orang yang dikenai tindakan mengalami peningkatan dan 12 orang siswa atau 42,85 % yang memperoleh nilai 70 keatas pada siklus I, maka di siklus II meningkat menjadi 21 orang atau 75,00 % yang memperoleh nilai 65 ke atas. Dengan demikian pelaksanaan tindakan pada siklus II dinyatakan lebih baik jika di bandingkan dengan pelaksanaan tindakan siklus I. mengingat indicator kinerja capaian yang ditetapkan pada penelitian
yaitu minimal 70% dari siswa sudah menguasai kosakata bahasa
Inggris, maka pelaksanaan siklus II dianggap berhasil karena telah mencapai target indicator yang telah ditetapkan yaitu 75,00%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa
penerapan
metode
pembelajaran
talking
stick
dapat
meningkatkan peguasaan kosakata bahasa Inggris pada siswa kelas I SDN 11 Limboto Barat. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran talking steak, kemampuan siswa dalam
menguasai
Numbers
bahasa
Inggris
meningkat.
Dan
dengan
memperhatikan hasil yang dicapai oleh siswa pada pelaksanaan siklus II ini maka hipotesis pada penelitian tindakan kelas ini dapat dinyatakan diterima sebab hasil yang dicapai oleh siswa setelah diadakan evaluasi dan analisis mencapai kriteria indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya.