BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Batudaa Kabupaten Gorontalo. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III. Adapun Gambaran riil tentang kemampuan siswa menulis puisi dengan pilihan kata pada saat observasi awal serta pada saat pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus diuraikan sebagai berikut: 1.1.1 Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada tangga; 12 Maret 2013. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa hanya terdapat 7 orang (38.89%) dari 18 siswa yang memiliki kemampuan baik dalam menulis puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat. Sedangkan sebanyak 11 anak (61.11%) lainnya belum dapat menulis puisi. Ketidakmampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata tersebut antara lain terlihat dari a. Hasil pembelajaran menulis puisi rendah b. Siswa belum mampu menulis puisi sesuai unsur-unsurnya c. Siswa belum mampu menulis puisi melalui berpikir logis dan sistematis d. Model pembelajaran menulis puisi belum tepat
37
Berdasarkan fakta yang terlihat pada observasi awal di atas menunjukkan bahwa siswa kelas III SDN 3 Batudaa Kabupaten Gorontalo pada dasarnya belum dapat menulis puisi dengan pilihan kata dengan baik. Terkait temuan tersebut maka penulis ingin meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi dengan pilihan kata melalui model picture and picture. 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I 4.1.2.1 Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan pada siklus I dilakukan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus I. Pada Tahap Perencanaan ini pula dibuat antara lain lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran 4.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan siklus I dilaksanakan tanggal 14 Mei 2013 Kegiatan siklus I dilakukan dengan cara sebagai berikut; guru menyampaikan cara menulis puisi antara
lain
dengan
menentukan tema puisi yang
akan ditulis.
guru
menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi puisi. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan diminta untuk memahami isi gambar tersebut. Pada tahap selanjutnya guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar seri yang akan dibuat puisi secara logis. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Selanjutnya berdasarkan urutan gambar tersebut guru melatih siswa membuat puisi berdasarkan pilihan kata yang tepat. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk membacakan puisi yang telah dibuatnya secara bergantian. Pada tahap akhir guru
memberikan penguatan atas peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata. 4.1.2.3 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap setiap tahapan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapaian indicator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan pada siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Hasil pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata melalui ditampilkan pada tabel berikut ini: Tabel 2. Hasil Pengamatan Siklus I Berdasarkan hasil pengamatan siklus I menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan siswa dalam menulis puisi dapat ditampilkan pada tabel di bawah ini: Aspek Yang Diamati
Unsur-unsur puisi
Jumlah Persentase
Berpikir logis dan sistematis
Persentase
Kreatif dan menyenangkan
T
KT
TT
S
KS
TS
T
KT
TT
M
KM
TM
12
1
5
11
2
5
10
2
5
11
2
5
66.67 5.56 27.78 61.11 11.11 27.78 61.11 11.11 27.78 61.11 11.11 27.78
Jika pada siklus sebelumnya hanya terdapat 6 orang (33.33%) dari 18 siswa yang memiliki kemampuan baik dalam menulis puisi dengan pilihan kata. Pada siklus I hal ini mengalami peningkatan menjadi 11 orang (61.11%). 4.1.2 .4 Tahap Analisis dan Refleksi
Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan mengadakan kegiatan umpan balik. Hasil pengamatan pada siklus I ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut: a) Kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata
mulai
berkembang dengan baik meskipun belum mencapai hasil yang diharapkan. b) Siswa terlihat mengamati gambar dan mulai dapat membuat puisi dengan menggunakan gambar seri yang telah disiapkan. c) Siswa tertarik dengan penggunaan gambar dalam pembelajaran dan mereka mulai dapat merangkai puisi dengan menggunakan gambar yang ditampilkan guru. d) Siswa mulai kreatif dalam membuat kalimat puisi. e) Siswa pada umumnya sangat termotivasi untuk menulis puisi dengan pilihan kata. f) Pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mulai tepat sehingga puisi yang dihasilkan mulai sesuai dengan yang diharapkan. g) Siswa pada umumnya mulai senang dan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang terlihat dari karya puisi siswa yang mulai berkembang baik dan hasilnya cukup memuaskan. Dari hasil refleksi bersama terungkap bahwa masih ada beberapa aspek dan kriteria yang perlu ditingkatkan guru dalam memaksimalkan kemampuan siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata yakni :
(1) Anak perlu didampingi secara terus menerus untuk melatih mereka dalam menulis puisi dengan pilihan kata. (2) Guru perlu menyediakan gambar yang menarik sehingga siswa lebih tertarik untuk membuat puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat (3) Guru perlu merangsang kreativitas siswa menulis puisi dengan pilihan kata dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait gambar yang ditampilkan. (4) Guru perlu memberikan penguatan terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam membuat puisi. 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II 4.1.2.1. Tahap Perencanaan Tahap Perencanaan pada siklus II dilakukan dengan menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus II, dengan focus pada peningkatan kemampuan siswa dalam membuat puisi. 4.1.2.2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan siklus II diadakan pada tanggal 22 Mei 2013. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II mengacu pada kekurangan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Kegiatan siklus II dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut; guru menyampaikan cara menulis puisi antara lain dengan menentukan tema puisi yang akan ditulis. guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi puisi. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan diminta untuk memahami isi gambar tersebut. Pada tahap selanjutnya
guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar seri yang akan dibuat puisi secara logis. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Selanjutnya berdasarkan urutan gambar tersebut guru melatih siswa membuat puisi berdasarkan pilihan kata yang tepat. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk membacakan puisi yang telah dibuatnya secara bergantian. Pada tahap akhir guru memberikan penguatan atas peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata 4.1.2.3. Tahap Pemantauan dan Evaluasi
Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap setiap tahapan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapaian indicator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari kemampuan siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata. Dalam konteks ini hasil capaian rata-rata anak yang dapat menulis puisi dengan pilihan kata mencapai 15 anak atau 83.33%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam
menulis puisi dengan pilihan kata dengan maksimal. Hasil pengamatan siklus II ditampilkan sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Pengamatan Siklus 2 Aspek Yang Diamati
Unsur-unsur puisi Jumlah Persentase
M 16
KM 1
88.89 5.56
TM 1
Persentase
Berpikir logis dan sistematis
Kreatif dan menyenangkan
M 15
M 14
KM 2
TM 1
KM 3
TM 1
5.56 83.33 11.11 5.56 77.78 16.67 5.56
M 15
KM 2
83.33 11.11
TM 1 5.56
4.1.2.4. Tahap Analisis dan Refleksi Tahap analisis dan refleksi dilakukan dengan mengadakan kegiatan umpan balik. Dari hasil umpan balik
refleksi dengan pengamat diperoleh
simpulan sebagai berikut: a) Siswa pada umumnya telah menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat. b) Siswa senang dengan penggunaan gambar sebagai sarana dalam membuat puisi sehingga siswa dapat melahirkan kata-kata yang sesuai dengan tema puisi yang dipilih. c) Siswa pada umumnya tertarik dengan penggunaan gambar dalam pembelajaran dan mereka mulai dapat
merangkai puisi dengan
menggunakan gambar yang ditampilkan guru. d) Siswa pada umumnya kreatif dalam membuat kalimat puisi. e) Siswa pada umumnya sangat termotivasi untuk menulis puisi dengan pilihan kata. f) Pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata pada umumnya sudah tepat sehingga puisi yang dihasilkan mulai sesuai dengan yang diharapkan. g) Siswa pada umumnya mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang terlihat dari karya puisi siswa yang mulai berkembang baik dan hasilnya cukup memuaskan. Dari hasil refleksi bersama dengan pengamat diperoleh hal-hal sebagai berikut:
a. Siswa sangat tertarik dengan penggunaan model picture and picture dalam menulis puisi dengan pilihan kata. b. Sebagian besar siswa telah dapat menulis puisi dengan pilihan kata dengan tepat. c. Pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata sangat baik dan menunjukkan bahwa siswa telah dapat memilih kata yang tepat dan kreatif untuk digunakan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat pula. d. Kemampuan siswa dalam memaknai isis puisi sangat baik terlihat dari produk puisi yang dihasilkan Berdasarkan hasil capaian pada siklus II maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan ke siklus yang berikutnya karena hasil yang dicapai telah mencapai standar pengusaan kompetensi yang diharapkan. 4.2. Pembahasan Junaidi (2011:1) mengemukakan bahwa menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya memberi tahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Junaidi (2011:1) berpendapat bahwa istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang berjenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah. Menulis dan mengarang sebenarnya dua kegiatan yang sama karena menulis
berarti mengarang (baca: menyusun atau marangkai bukan menghayal) kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, menyusun paragraf menjadi
tulisan
kompleks
yang
mengusung
pokok
persoalan.
Untuk
mengembangkan kemampuan siswa menulis puisi dengan pilihan kata dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Penggunaan model pembelajaran picture and picture dimaksudkan agar siswa terangsang kreativitasnya untuk melahirkan kata-kata guna menulis puisi dengan pilihan kata. Model Pembelajaran picture and picture mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain. Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Penggunaan model pembelajaran picture and picture khususnya dalam menulis puisi sangat menarik siswa. Data hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mengalami mengalami peningkatkan dari observasi awal, siklus I dan siklus II. Dalam konteks ini kemampuan siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata mengalami
peningkatan yang cukup signifikan setelah diadakan kegiatan tindakan melalui setiap siklus. Dari kegiatan obsevasi awal menunjukkan bahwa hanya 7 orang (38.89%) dari 18 siswa yang memiliki kemampuan baik dalam menulis puisi dengan pilihan kata. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata ditunjukkan oleh beberapa hal sebagai berikut; a) kurangnya pemahaman siswa dalam merangkai kata sehingga menjadi puisi puisi yang utuh, b) siswa mengalami kesulitan dalam membuat kata sehingga menjadi kalimat puisi yang baik, c) siswa sepertinya kurang memiliki gagasan untuk membuat puisi, d) dalam proses pembelajaran guru hanya menggunakan pemberian tugas tanpa menggali kemampuan awal siswa serta kurang memberikan contoh cara menulis puisi Fakta tersebut menjadi dasar dalam melakukan tindakan melalui siklus I. Kegiatan siklus I dilakukan dengan menyampaikan cara menulis puisi antara lain dengan
menentukan
tema
puisi
yang
akan
ditulis.
guru
menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi puisi. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan diminta untuk memahami isi gambar tersebut. Pada tahap selanjutnya guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar seri yang akan dibuat puisi secara logis. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Selanjutnya berdasarkan urutan gambar tersebut guru melatih siswa membuat puisi berdasarkan pilihan kata yang tepat. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk membacakan puisi yang telah dibuatnya secara bergantian. Pada tahap akhir guru
memberikan penguatan atas peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata. Dari pelaksanaan siklus I jelas menunjukkan bahwa persentase siswa yang memiliki kemampuan untuk menulis puisi dengan pilihan kata mengalami peningkatan yang cukup siginifikan yaitu menjadi 11 orang (61.11%). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa
dalam
menulis puisi dengan pilihan kata setelah diadakan tindakan pada siklus I. Beberapa fakta yang menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut; a) kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mulai berkembang dengan baik meskipun belum mencapai hasil yang diharapkan, b) siswa terlihat mengamati gambar dan mulai dapat membuat puisi dengan menggunakan gambar seri yang telah disiapkan, c) siswa tertarik dengan penggunaan gambar dalam pembelajaran dan mereka mulai dapat merangkai puisi dengan menggunakan gambar yang ditampilkan guru, d) siswa mulai kreatif dalam membuat kalimat puisi, e) siswa pada umumnya sangat termotivasi untuk menulis puisi dengan pilihan kata, f) pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata mulai tepat sehingga puisi yang dihasilkan mulai sesuai dengan yang diharapkan, g) siswa pada umumnya mulai senang dan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang terlihat dari karya puisi siswa yang mulai berkembang baik dan hasilnya cukup memuaskan. Hasil refleksi bersama terkait pelaksanaan siklus I terdapat beberapa aspek dan kriteria yang perlu ditingkatkan guru dalam memaksimalkan
kemampuan siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata yakni : a) anak perlu didampingi secara terus menerus untuk melatih mereka dalam
menulis puisi
dengan pilihan kata, b) guru perlu menyediakan gambar yang menarik sehingga siswa lebih tertarik untuk membuat puisi dengan menggunakan pilihan kata yang tepat, c) guru perlu merangsang kreativitas siswa menulis puisi dengan pilihan kata dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait gambar yang ditampilkan, d) guru perlu memberikan penguatan terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam membuat puisi. Namun demikian hasil yang dicapai melalui siklus I ini belum maksimal, sehingga peneliti melanjutkannya pada siklus yang ke II. Pada pelaksanaan siklus II peneliti secara maksimal memberikan motivasi kepada siswa untuk menulis puisi dengan pilihan kata secara berpasangan maupun secara individual dengan model picture and picture. Kegiatan siklus II dilaksanakan dengan cara guru menyampaikan cara menulis puisi antara lain dengan menentukan tema puisi yang akan ditulis. guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi puisi. Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut dan diminta untuk memahami isi gambar tersebut. Pada tahap selanjutnya guru menunjuk siswa secara bergantian untuk mengurutkan gambar seri yang akan dibuat puisi secara logis. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. Selanjutnya berdasarkan urutan gambar tersebut guru melatih siswa membuat puisi berdasarkan pilihan kata yang tepat. Siswa selanjutnya ditugaskan untuk membacakan puisi yang telah dibuatnya secara bergantian. Pada tahap akhir
guru memberikan penguatan atas peningkatan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata Pada siklus II persentase hasil capaian mengalami peningkatan yaitu 15 siswa atau 83.33% siswa yang ada di SDN 3 Batudaa Kabupaten Gorontalo yang mampu menulis puisi dengan pilihan kata dengan baik. Beberapa fakta yang menunjukkan peningkatan kemampuan anak dalam menulis puisi dengan pilihan kata yaitu; a) siswa pada umumnya telah menunjukkan peningkatan kemampuan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat, b) siswa senang dengan penggunaan gambar sebagai sarana dalam membuat puisi sehingga siswa dapat melahirkan kata-kata yang sesuai dengan tema puisi yang dipilih, c) siswa pada umumnya tertarik dengan penggunaan gambar dalam pembelajaran dan mereka mulai dapat merangkai puisi dengan menggunakan gambar yang ditampilkan guru, d) siswa pada umumnya kreatif dalam membuat kalimat puisi, e) siswa pada umumnya sangat termotivasi untuk menulis puisi dengan pilihan kata, f) pilihan kata yang digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata pada umumnya sudah tepat sehingga puisi yang dihasilkan mulai sesuai dengan yang diharapkan, g) siswa pada umumnya mampu menulis puisi dengan pilihan kata yang terlihat dari karya puisi siswa yang mulai berkembang baik dan hasilnya cukup memuaskan, Selanjutnya hasil refleksi bersama dengan pengamat diperoleh hal-hal sebagai berikut: a) siswa sangat tertarik dengan penggunaan model picture and picture dalam menulis puisi dengan pilihan kata, b) sebagian besar siswa telah dapat menulis puisi dengan pilihan kata dengan tepat, dan c) pilihan kata yang
digunakan siswa dalam menulis puisi dengan pilihan kata
sangat baik dan
menunjukkan bahwa siswa telah dapat memilih kata yang tepat dan kreatif untuk digunakan dalam menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat pula. Berdasarkan hasil temuan penelitian pada siklus I dan siklus II diatas jelaslah penggunaan model pembelajaran picture and picture,
mampu
meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi dengan pilihan kata yang tepat.