BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto Kecamatan Limboto. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah 20 orang siswa. Adapun fokus penelitian adalah meningkatkan kemampuan siswa menentukan pikiran pokok melalui model CIRC pada siswa kelas IV yang terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Sebelum melaksanakan siklus I, peneliti mengadakan observasi awal terhadap kemampuan siswa pada hari Senin tanggal 8 Oktober 2012 jam ke III. Kemudian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 jam ke I dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Oktober 2012 jam ke I.
49
50
4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal Sebelum
pelaksanaan
pembelajaran
pada
observasi
awal
dilaksanakan, peneliti melakukan persiapan yaitu; 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Menyusun / membuat soal tes awal. 3. Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran diawali dengan melakukan apersepsi untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan. Setelah itu peneliti membagikan bahan bacaan kepada siswa secara berkelompok. Siswa diberikan kesempatan untuk membaca bacaan selama 10 menit, kemudian dilanjutkan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk
menentukan pikiran pokok berdasarkan bacaan
tersebut. Hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan dikelompokkan sesuai dengan tingkat kesulitan yang dialami siswa dalam menentukan pikiran pokok. Selama proses pembelajaran berlangsung, teman sejawat mengamati dan mencatat aktivitas peneliti sebagai pengajar serta aktivitas dan sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil koreksi terhadap pekerjaan siswa, ternyata masih banyak siswa yang belum mampu menentukan pikiran pokok, hal ini terbukti dengan nilai yang diperoleh siswa masih dibawah standar yaitu dengan nilai rata-rata 56,25.
Dari 20 siswa, yang sudah mampu
menentukan pikiran pokok ada 2 siswa atau 10% sedangkan yang belum
51
mampu sebanyak 18 siswa atau 90%. Demikian pula hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa masih ada siswa yang kurang perhatian, ada siswa yang ngobrol, bercanda dan bermain. Dari hasil tersebut menjadi acuan peneliti untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. 1.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I a. Tahap Persiapan Setelah
ditetapkan
untuk
menerapkan
model
CIRC
dalam
pembelajaran menentukan pikiran pokok pada siswa kelas IV pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012, maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah peneliti berkonsultasi dengan guru mitra, peneliti melakukan apersepsi dan memancing pengetahuan siswa yang berkaitan dengan materi menentukan pikiran pokok. Dengan perencanaan pembelajaran ini mengambil tema sesuai dengan kurikulum pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD semester I dengan perencanaan satu kali pertemuan. Pada pembelajaran pertama siklus I, pada kemampuan menentukan pikiran pokok yang ingin dicapai adalah: 1) ketepatan menulis pikiran pokok, 2) ketepatan menulis letak pikiran pokok pada setiap paragraf, 3) ketepatan menentukan jenis setiap paragraf berdasarkan letak pikiran pokok. b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pada tahap ini, kegiatan pembelajaran kemampuan menentukan pikiran pokok
melalui model CIRC dilaksanakan sesuai dengan rencana
52
pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, sebagaimana terdapat pada lampiran 2 pertemuan pada siklus I. Pembelajaran tindakan ini diberikan berdasarkan hasil refleksi tes awal yang dalam hal ini siswa belum dapat menentukan pikiran pokok. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama satu pertemuan, pertemuan ini dilaksanakan selama satu kali tatap muka. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran kemampuan menentukan pikiran pokok melalui model CIRC. Pada pertemuan siklus I, difokuskan pada tahap membangkitkan motivasi siswa menentukan pikiran pokok. Pada tahap ini peneliti mulai pelajaran dengan memberitahukan kepada siswa tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Selanjutnya guru menjelaskan materi sesuai dengan tema pembelajaran. Pada akhir pertemuan siklus I, siswa diberi tes akhir dengan soal sesuai materi tentang menentukan pikiran pokok yang telah diajarkan, sehingga siswa dapat
mengembangkan kemampuan menentukan pikiran pokok
melalui model CIRC c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Untuk
meningkatkan
pelaksanaan
pembelajaran
dalam
meningkatkan kemampuan siswa menentukan pikiran pokok melalui model CIRC pada siklus I, menggunakan format hasil observasi kegiatan siswa dan hasil observasi kegiatan guru. Adapun hasil akumulasi kemampuan
53
siswa siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2 terdapat pada halaman berikut ini. Tabel 4.1. Hasil Akumulasi Kemampuan Siswa Menentukan Pikiran Pokok melalui Model CIRC dari Aspek Siswa Pada Siklus I No 1
2
3
Aspek Yang Dinilai Ketepatan Menulis Pikiran Pokok Ketepatan menulis letak pikiran pokok pada setiap paragraf Ketepatan menentukan jenis setiap paragraf berdasarkan letak pikiran pokok
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
Jumlah
Persentase (%)
6 6 8 4 8 8 4 11 5
30% 30% 40% 20% 40% 40% 20% 55% 25%
Dari data pada tabel di atas menunjukkan bahwa dalam penilaian untuk aspek pertama yaitu ketepatan menulis pikiran pokok kategori tepat ada 6 siswa atau 30%, kategori kurang tepat ada 6 siswa atau 30% dan kategori tidak tepat ada 8 siswa atau 40%. Aspek kedua yaitu kemampuan menulis letak pikiran pokok pada setiap paragraf untuk kategori tepat ada 4 siswa atau 20%, kategori kurang tepat ada 8 siswa atau 40% dan kategori tidak tepat ada 8 siswa atau 40%. Sementara aspek ketiga yaitu kemampuan menentukan jenis setiap paragraf untuk kategori tepat ada 4 siswa atau 20%, kategori kurang tepat ada 11 siswa atau 55% dan kategori tidak tepat ada 5 siswa atau 25%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas IV SDN 25 Limboto dalam menentukan pikiran pokok masih sangat rendah. Hal ini berdasarkan hasil penilaian pada observasi awal bahwa dari
54
20 siswa yang sudah mampu menentukan pikiran pokok ada 7 siswa atau 35% dengan nilai rata-rata sebesar 67,45. Dari pelaksanaan siklus I, diperoleh beberapa hasil pengamatan yakni : (1) Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan baik. (2) siswa menunjukkan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. (3) guru kurang memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk mengajukan pertayaan yang sesuai dengan materi pelajaran. (4) siswa kurang kerjasama dalam kelompoknya, (5) siswa belum maksimal dalam mengerjakan tugas. 7) guru belum maksimal memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian kegiatan siswa dan kegiatan guru berikut: 1) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus I. Berikut ini adalah data hasil pemantauan kegiatan
siswa yang
diperoleh selama proses pembelajaran dalam menentukan pikiran pokok selama kegiatan siklus I.
55
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Kriteria Nilai No
Kegiatan yang Diobservasi
1
Memperhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran. 2 Kerja sama dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC 3 Kemampuan membaca teks. 4 Siswa dapat menemukan dengan tepat pikiran pokok 5 Siswa dapat menemukan dengan tepat letak pikiran pokok pada setiap paragraf 6 Siswa dapat menentukan dengan tepat jenis paragraf berdasarkan letak pikiran pokok 7 Kemampuan menyimpulkan pembelajaran. Jumlah Persentasi
SB
B
C
K
KS
√ √ √ √ √ √ √ 1 3 14% 43%
2 29%
1 14%
Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa untuk kriteria sangat baik ada 1 aspek atau 14%, kriteria baik ada 3 aspek atau 43% untuk kriteria cukup ada 2 aspek atau 29% sedangkan kriteria kurang ada 1 aspek atau 14%. Adapun kriteria yang masih cukup yaitu; siswa belum dapat menemukan dengan tepat jenis paragraf berdasarkan letak pikiran pokok, dan aspek yang masih kurang yaitu siswa belum mampu menyimpulkan materi. 2) Hasil pengamatan Aktivitas Guru Proses Pembelajaran Pada Siklus I Format pengamatan kegiatan belajar mencakup 23 aspek baik dari pra pembelajaran sampai dengan penutup pembelajaran. Adapun hasil yang
56
dicapai pada observasi aktivitas guru pada siklus I disajikan pada tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2. Hasil pengamatan aktivitas guru dala proses pembelajaran siklus I No I 1 2 II A 3 4 5 6 B 7 8 9 10 11 12 13 14 D 15 16 17 E 18 19 F 20 21 III 22 23
Indikator / Aspek Yang Diamati PRA PEMBELAJARAN Memepersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan Menyampiaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realita kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Mengusai kelas Melaksanakan pembelajaran model CIRC Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran memicu dan memelihara ketertiban siswa Menumbuhkan partispasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keseriusan dan antusisme dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remedial/ pengayaan Total Prosentase
Kualifikasi P1
P2
√ √
√ √
√ √ √ √
√
√
√
√ √ √
√ √
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ 15 62,5%
14 58,3%
57
Aspek-aspek yang kurang pada guru sesuai penilaian oleh pengamat antara lain: (1) mengaitkan materi dengan pengetahuan yang relevan; (2) belum melaksanakan pembelajaran secara runtut; (3) kurang menguasai kelas (4) Mengaitkan materi dengan realita kehidupan; pada kegiatan pembelajaran siswa belum memahami penjelasan guru, disebabkan guru yang
kurang
mengaitkan
materi
dengan
realitas
kehidupan
(5)
menumbuhkan partisipasi aktif siswadalam pembelajaran ; hal ini terlihat dari proses pembelajaran siswa yang kurang bertanya tentang materi yang diajarkan. Adapun aspek-aspek yang kurang pada guru sesuai penilaian pengamat II antara alain: (1) menunjukkan penguasaan materi dalam proses pembelajaran siswa kurang memahami materi karena guru lebih banyak menulis dipapan tulis. (2) belum melaksanakan pembelajaran secara runtut, (3) kurang menguasai kelas (4) belum melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (5) belum menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa (6) belum melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, (7) belum melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan ; pada pelaksanaan pembelajaran guru tidak melaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan disebabkan karena keadaan siswa yang ribut sehingga guru langsung memberikan tugas LKS untuk dikerjakan siswa.
58
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memeperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum pada tabel 4.1 tersebut, menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yamg dilaksanakan guru belum memenuhi target yang diharapkan. Data perbadingan hasil pengamatan yang diperoleh dari pengamat I sebanyak 15 aspek atau 62,5% sedangkan pengamata II mencapai 14 aspek atau 58,3%, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. d. Tahap Analisis dan Refleksi Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus I ternyata hasil kemampuan menentukan pikiran pokok yang dicapai oleh siswa belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan tindakan siklus I yaitu; 1) guru belum mengetahui karakteristik siswa sehingga pembelajaran belum berjalan secara optimal, 2) model yang digunakan oleh guru sudah cukup baik, namun keefektifan waktu kurang diperhatikan, 3) siswa belum mampu menentukan pikiran pokok dengan baik. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I sudah cukup baik, namun belum memenuhi target yang diharapkan dalam penelitian sehingga perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
59
2) Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dalam hal ini kekurangan pada siklus I di antisipasi pada siklus II. Pada siklus II diupayakan untuk memecahkan kendala yang ditemui oleh peneliti selama proses pembelajaran berlansung. Adapun prosedur pelaksanaannya sama seperti pada siklus II dengan tahapantahapan pelaksanaan sebagai beikut: a. Tahap Persiapan Pada persiapan siklus II, peneliti telah melakukan perbaikan terhadap rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus I. Halhal yang perlu diperbaiki pada siklus II yaitu; 1) guru lebih memperhatikan siswa yang belum mampu menentukan pikiran pokok, 2) lebih mengefektifkan waktu. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sama seperti pada siklus I yaitu dengan menggunakan model CIRC. b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama seperti pada siklus I, namun lebih menitik beratkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus I terutama dari segi kemapuan siswa menentukan pikiran pokok melalui model CIRC. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II yaitu, diawali dengan mempersipkan siswa mengikuti pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan komptensi dasar yang akan dicapai pada akhir proses
60
pembelajaran, memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam belajar, serta melakukan apersepsi (tanya jawab tentang msteri yang telah diajarkan ) Pada tahap awal peneliti meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Setelah itu siswa memperhatikan aspek-aspek penilaian ( ketepatan menulis pikiran pokok, ketepatan menulis letak pikiran pokok pada setiap paragraf dan ketepatan menentukan jenis setiap paragraf berdasarkan letak pikiran pokok). Pada tahap selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti oleh siswa, sehingga siswa mudah dalam memahami materi pembelajaran. Selanjutnya peneliti memberikan tugas, serta memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan pikiran pokok. Pada tahap akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Untuk pemantauan pelaksanaan pembelajaran dalam menigkatkan kemampuan menentukan pikiran pokok melalui model CIRC pada siklus II sama seperti pada siklus I yakni menggunakan format hasil observasi aktivitas siswa dan hasil aktivitas guru. Adapun hasil kemampuan siswa menentukan pikiran pokok pada siklus II disajikan pada tabel 4.3 terdapat pada halaman berikut:
61
Tabel 4.3. Hasil Akumulasi Kemampuan Siswa Menentukan Pikiran Pokok Melalui Model CIRC Aspek Siswa Pada Siklus II No 1
2
3
Aspek Yang Dinilai Ketepatan Menulis Pikiran Pokok Ketepatan menulis letak pikiran pokok pada setiap paragraf Ketepatan menentukan jenis setiap paragraf berdasarkan letak pikiran pokok
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
Jumlah
Persentase (%)
8 11 1 7 11 2 8 10 2
40% 55% 5% 35% 55% 10% 40% 50% 10%
Dari data pada tabel di atas menunjukkan bahwa dalam penilaian untuk aspek pertama yaitu ketepatan menulis pikiran pokok kategori tepat ada 8 siswa atau 40%, kategori kurang tepat ada 11 siswa atau 55% dan kategori tidak tepat ada 1 siswa atau 5%. Aspek kedua yaitu kemampuan menulis letak pikiran pokok pada setiap paragraf untuk kategori tepat ada 7 siswa atau 35%, kategori kurang tepat ada 11 siswa atau 55% dan kategori tidak tepat ada 2 siswa atau 10%. Sementara aspek ketiga yaitu kemampuan menentukan jenis setiap paragraf untuk kategori tepat ada 8 siswa atau 40%, kategori kurang tepat ada 10 siswa atau 50% dan kategori tidak tepat ada 2 siswa atau 10%. Berdasarkan data tersebut, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai melampaui indikator yang ditetapkan yaitu 70 dengan ketuntasan secara klasikal 80%. Dengan demikian pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.
62
Dari pelaksanaan siklus II diperoleh hasil pengamatan yakni ; (1) Siswa sudah memperhatikan penjeladan guru dengan baik. (2) Guru sudah memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajuksn pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami.(3) Siswa sudah dapat memahami aspe-aspek penilaian atas bimbingan peneliti. (4) Siswa sudah dapat menentukan pikiran pokok dengan tepat pada setiap paragraf. (5) terjadi peningkatan yang signifikan tergadap hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian kegiatan siswa dan kegiatan guru berikut ini 1) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II Adapun hasil yang telah dicapai pada hasil pengamatan siswa dalam proses pembelajaran untuk siklus II disajikan pada tabel 3 berikut ini ; Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Kriteria Nilai No 1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan yang Diobservasi Memperhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran. Kerja sama dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC Kemampuan membaca teks. Siswa dapat menemukan dengan tepat pikiran pokok Siswa dapat menemukan dengan tepat letak pikiran pokok pada setiap paragraf Siswa dapat menentukan dengan tepat jenis paragraf berdasarkan letak pikiran pokok Kemampuan menyimpulkan pembelajaran. Jumlah Persentasi
SB
B
√ √ √ √ √ √ 5 71%
√ 2 29%
C
K
KS
63
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan. Untuk kriteria sangat baik ada 5 aspek atau 71% sedangkan kriteria baik ada 2 aspek atau 29%. Dengan demikian dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menentukan pikiran pokok pada siklus II mengalami perubahan yang sangat signifikan. 2) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Adapun hasil yang telah dicapai pada observasi aktivitas guru pada siklus II disajikan pada tabel 4.5 yang terdapat pada halaman berikut ini :
64
Tabel 4.5 Hasil pengamatan aktivitas guru pada proses pembelajaran siklus II No
Indikator / Aspek Yang Diamati
I 1
PRA PEMBELAJARAN Memepersiapkan siswa untuk belajar
2
Melakukan kegiatan apersepsi
II A 3 4
D 15 16 17 E 18
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan Menyampiaikan materi dengan jelas,sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realita kehidupan Pendekatan / Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Mengusai kelas Melaksanakan pembelajaran model Picture and picture Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran memicu dan memelihara ketertiban siswa Menumbuhkan partispasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceruian dan antusisme dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar Memantau kemajuan belajar selama proses
19
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
F 20 21 III
Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar Menyamipkan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remedial/ pengayaan
5 6 B 7 8 9 10
11 12 13 14
22 23
Total Prosentase
Kualifikasi P1 P2 √ √
√ √
√ √
√ √ √
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √
√
√
√ √
√ √
√ √ √
√ √
√
√ √
√
√
√
√
√
√
20 86%
20 86%
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memerhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus II
65
sebagaimana tercantum dalam tabel 4.5 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru
diperoleh dari
pengamata 1 sebanyak 20 aspek atau 86%, sedangkan pengamat 2 mencapai 20 aspek atau 86% sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. d. Tahap Analisis dan Refleksi Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II merupakan tindakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menentukan pikiran pokok mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah mencapai indikator yang ditetapkan, sehingga pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kemampuan siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata siswa pada siklus II mencapai 76,85, yang semula pada siklus I hanya 67,45. Dengan demikian perbaikan yang dilakukan pada siklus II sangat bermanfaat dan berpengaruh pada kemampuan siswa dalam menentukan pikiran pokok. Mereka lebih konsentrasi pada pelajaran sehingga nilai hasil belajar mereka menjadi lebih baik. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa sudah berkurang. Penjelasan dari peneliti juga sudah dapat dipahami dengan baik. Keaktifan siswa di kelas juga meningkat, meskipun masih ditemukan siswa yang kurang aktif, tetapi perilaku siswa sudah lebih baik dari siklus I. Pada saat mengerjakan tugas, siswa terlihat lebih aktif.
66
4.2 Pembahasan Berdasarkan data hasil penilaian pada siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa kemampuan
siswa dalam menentukan pikiran pokok
melalui model CIRC dapat meningkat
dengan persentase 10% pada
observasi awal, 35% pada siklus I serta pada siklus II meningkat menjadi 80%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model CIRC sangat efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi menentukan pikiran pokok. Secara umum hasil penilaian kemampuan siswa dalam menentukan pikiran pokok pada siswa kelas IV SDN 25 Limboto. Dari hasil observasi awal, siswa yang telah memiliki kemampuan menentukan pikiran pokok ada 2 orang (10%), siklus I mengalami peningkatan menjadi 7 orang atau 35%, dan siklus II menjadi 16 orang atau 80%. Data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I yang diperoleh pengamat 1 sebanyak 15 aspek atau 62,5%. Sedangkan pengamat 2 mencapai 14 aspek atau 58,3%. Selanjutnya data perbandingan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II yang diperoleh dari pengamat sebanyak 20 aspek atau 86%, sedangkan peneliti menjadi 20 aspek atau 86% sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Mencermati temuan pelaksanaan tindakan yang diperoleh melalui siklus I dan Siklus II, maka terlihat jelas adanya peningkatan kemampuan
67
siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menentukan pikiran pokok siswa kelas IV SDN 25 Limboto melalui model CIRC. Hal ini terlihat pada semua aspek baik dalam aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada kompetensi menentukan pikiran pokok. Jika dikaji lebih lanjut bahwa peningkatan kemampuan siswa ini erat kaitannya dengan model yang digunakan guru dalam pembelajaran. Dalam konteks ini penggunaan model CIRC dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Dari hasil yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa : “Jika guru menggunakan model CIRC, maka kemampuan siswa menentukan pikiran pokok di kelas IV SDN 25 Limboto akan meningkat,”dapat diterima.