BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang terletak di wilayah Kabupaten Pohuwato Sekolah ini di pimpin oleh Bapak Usman Adam. SD Inpres Mootilango Kabupaten Pohuwato berdiri sejak tahun 1996 dengan luas bangunan ……. M2 . Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang siswa yang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa perempuan. Adapun fokus penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Mootilango Kabupaten Pohuwato. SD Inpres Mootilango merupakan salah satu sekolah rintisan yang ada di wilayah kabupaten Pohuwato. .Sekolah ini didirikan pada tahun 1996.sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah dasar yang berada di pemukiman transmigrasi lokal sehingga sangat membantu masyarakat dalam bidang pendidikan, khususnya bagi anak-anak dalam masyarakat
yang sebagian besar diharapkan dapat
mengenyam pendidikan lebih baik daripada orang tua mereka.
34
35
SD Inpres Mootilango Kabupaten Pohuwato memiliki 8 orang guru yang terdiri dari 4 orang guru PNS dan 4orang Guru Tidak Tetap (GTT). SD Inpres Mootilango Kabupaten Pohuwato memiliki bangunan yang memadai serta beberapa fasilitas lainnya yang menunjang proses pembelajaran serta keadaan bangunan tersebut dalam kondisi baik dan terawat. a. Bangunan Sekolah Gedung SD Inpres Mootilango Kabupaten Pohuwato, memiliki 10 Ruangan adalah sebagai berikut : 1 buah ruangan kepala sekolah, 1 buah ruangan dewan guru, 1 buah ruangan perpustakaan, 5 buah ruangan belajar, dan 2 buah perumahan guru. berikut adalah data tabel dari bangunan sekolah Tabel 1. Keadaan Gedung SD Inpres Mootilango Kabupaten Pohuwato No 1 2 3 4 5
Ruangan Ruang kepala sekolah Ruang dewan guru Ruang perpustakaan Ruang belajar Perumahan Guru
Jumlah
Keterangan
1 buah 1 buah 1 buah 5 buah 2 buah
Baik Baik Baik Baik Baik
b. Keadaan Guru SD Inpres Mootilango Guru menjadi panutan yang di gugu dan ditiru. Dipatuhi dan dicontoh, menjadikan guru sebagai teladan masyarakat. Oleh karena itu guru hendaknya senantiasa menjadi gudang ilmu, sesuai dengan tuntunan jaman yang selalu berubah dan berkembang secara dinamis.Namun sesungguhnya, lebih dari itu guru diharapkan juga menjadi perantara sumber ilmu kehidupan Adapun keadaan guru pada SD Inpres Mootilango pada table berikut ini :
36
Tabel 2. Keadaan Guru SD Inpres Mootilango No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Usman Adam Sabrina Engahu Fitriyati S. Bangga Agustina Dewi W.l. Maryam Hunowu Miorni Poliama Yulin Djama Fatrawati Samarang
Jabatan
Ket
Kepala Sekolah Guru Pembantu Guru Pembantu Guru Pembantu Guru Abdi Guru Abdi Guru Abdi Guru Abdi
L P P P P P P P
4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus dua kali pertemuan dan waktu pelaksanaan dimulai dari berlakunya ujian penelitian ke instansi yang bersangkutan selama dua bulan. Pelaksanaan observasi awal pada siklus I, dilaksanakan pada pertemuan pertama pada tanggal 28 Maret jam 07.30 sampai jam 08.30 dan pelaksanaan pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 19 April jam 07.30 sampai jam 08.30 untuk pelaksanaan pembelajaran siklus II. 4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal Pelaksanaan observasi awal terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh peneliti. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai terdiri dari 2 aspek yakni : (a) aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung, dan melayang. (b) aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang.
37
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi, diperoleh data yang diuraikan pada tabel di bawah ini Tabel 3. Hasil pengamatan kegiatan siswa pada penerapan model pembelajaran inquiri untuk meningkakan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Mootilago pada Observasi awal Aspek yang diamati
No
Nama Siswa
Pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung, dan melayang Paham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Adrianto M. Anan Ponelo Aldianto T. Arifin M. Ishak Pakaya Ismail Hasrin Hulopi Melki Abdjul Reinaldi P. Romi Aswar Alviana Hasan Asriana Elisa Suma Indrawati G. Febriani Riqbal Unuti Firli Langie Maria Nurhayati H. Nurfatma S. Pratiwi Yasin Jumlah Persentase (%)
Kurang Paham √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 28.57
Pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang Kurang Paham Paham √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ 15 71.43
√ √ √ √ 9 42.85
√ 12 57.15
38
Berdasarkan data hasil observasi awal melalui lembar observasi kegiatan belajar mengajar siswa pada lampiran tabel 3 yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut : pada observasi awal dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 6 orang siswa atau 28.57 %, dan yang kurang paham terdapat 15 orang siswa atau 71.43 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 9 orang siswa atau 42.85 %, dan yang kurang paham terdapat 12 orang siswa atau 57.15 %. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut diperoleh gambaran tentang rendahnya penerapan model pembelajaran inquiri
dalam meningkatkan
pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang perlu di tingkatkan lagi sesuai dengan indikator pencapaian. Untuk itu akan dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan pada siklus I. 4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pada siklus 1 untuk pertemuan pertama siswa kelas IV SD Inpres Mootilango Kkabupaten Pohuwato yang dikenai tindakan hadir seluruhnya dan mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa tindakan kelas siklus I dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 28 Maret 2012 dan untuk pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 19 April 2012.
39
Pada siklus I ini, keaktifan siswa masih sangat kurang. Tidak ada siswa yang bertanya maupun menanggapi penjelasan yang disampaikan guru. Kegiatan berdiskusi, kerjasama antar siswa dalam kelompok masing-masing sudah kelihatan terjalin baik. Kemudian ketika siswa diminta untuk menjelaskan materi tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang masih banyak siswa yang belum bisa memahami apa yang telah jelaskan oleh guru. Berdasarkan hasil tindakan kelas pada siklus I tentang peningkatan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang didapatkan data sebagai berikut :
40
Tabel 4. Hasil pengamatan kegiatan siswa pada penerapan model pembelajaran inquiri untuk meningkakan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Mootilago pada siklus I Aspek yang diamati
No
Nama Siswa
Pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung, dan melayang Paham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Adrianto M. Anan Ponelo Aldianto T. Arifin M. Ishak Pakaya Ismail Hasrin Hulopi Melki Abdjul Reinaldi P. Romi Aswar Alviana Hasan Asriana Elisa Suma Indrawati G. Febriani Riqbal Unuti Firli Langie Maria Nurhayati H. Nurfatma S. Pratiwi Yasin Jumlah Persentase (%)
Kurang Paham √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 42.85
√ 12 57.15
Pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang Kurang Paham Paham √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 10 52.38 47.62
Berdasarkan data hasil siklus I melalui lembar observasi kegiatan belajar mengajar siswa pada lampiran tabel 4 yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut : pada siklus I dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 9 orang siswa atau 42.85 %, dan yang kurang paham terdapat 12 orang
41
siswa atau 57.15 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 11 orang siswa atau 52.38 %, dan yang kurang paham terdapat 10 orang siswa atau 47.62 %. Dari data tersebut kemampuan pemahaman siswa telah mengalami peningkatan melalui penggunaan model pembelajaran inquiri meskipun belum mencapai indikator penelitian yang diharapkan. Untuk itu dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan siklus II yaitu penataan kelas, media pembelajaran, serta fasilitas lainnya yang menunjang pembelajaran. 4.1.3.1 Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I Penelitian tindakan kelas terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran siklus I dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang guru observer dengan menggunakan lembaran observasi yang telah disiapkan. Berdasarkan
hasil kemampuan kegiatan siswa dalam proses
pembelajaran pada siklus I, maka guru membuat perencanaan penyempurnaan apsek-aspek kegiatan pembelajaran, baik kegiatan guru dan kegiatan siswa yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I pertemuan. Uraian lengkap mengenai hasil pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut :
42 26
Tabel 5. Hasil pengamatan kegiatan siswa pada penerapan model pembelajaran inquiri untuk meningkakan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Mootilago pada siklus I Aspek yang diamati
No
Nama Siswa
Pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung, dan melayang Paham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Adrianto M. Anan Ponelo Aldianto T. Arifin M. Ishak Pakaya Ismail Hasrin Hulopi Melki Abdjul Reinaldi P. Romi Aswar Alviana Hasan Asriana Elisa Suma Indrawati G. Febriani Riqbal Unuti Firli Langie Maria Nurhayati H. Nurfatma S. Pratiwi Yasin Jumlah Persentase (%)
Kurang Paham √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 9 42.85
√ 12 57.15
Pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang Kurang Paham Paham √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11 10 52.38 47.62
Berdasarkan data hasil kegiatan sswa pada model pembelajaran inquiri dari siklus I melalui lembar observasi kegiatan belajar mengajar siswa pada lampiran tabel 5 yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut : pada siklus I dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 9 orang siswa atau
43
42.85 %, dan yang kurang paham terdapat 12 orang siswa atau 57.15 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 11 orang siswa atau 52.38 %, dan yang kurang paham terdapat 10 orang siswa atau 47.62 %. 4.1.3.2 Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus I diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berikut ini diuraikan dan digambarkan data hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus I sebagai berikut : Tabel 6. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I Kualifikasi No
Indikator/Aspek Yang Diamati
I 1 2
PRA PEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi
II A 3
6
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B 7
Pendekatan / strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
4 5
P1
P2
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
44
(tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 9 10 11 12
C 13 14 15
D 16 17 18 E 19 20
F 21 22 III 23 24
Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisiean Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasl belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan Total Presentase
√
√
√
√
√
√
√ √ √
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
18 75
18 75
45
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum dalam tabel 6 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru telah memenuhi target yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 18 aspek atau 75 %. Sedangkan peneliti mencapai 18 aspek atau 75 % sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 4.1.3.3 Refleksi Pembelajaran Siklus I Refleksi dilakukan melalui diskusi oleh peneliti dengan observer yang mengamati
proses
pembelajaran.
Refleksi
tersebut
dimaksudkan
untuk
memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilakukan pada siklus I telah sesuai dengan penerapan model pembelajaran inquiri untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Mootilango Kabupaten Pohuwato tahun pelajaran 2011/2012 sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Berdasarkan data hasil siklus I melalui lembar observasi kegiatan belajar mengajar siswa yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut : pada siklus I dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 9 orang siswa atau 42.85 %, dan yang kurang paham terdapat 12 orang siswa atau 57.15 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 11
46
orang siswa atau 52.38 %, dan yang kurang paham terdapat 10 orang siswa atau 47.62 %. Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas siklus I belum dapat mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya dan perlu dilajutkan pada siklus berikutnya. 4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pada pelaksanaan tindakan siklus II lebih diarahkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan kelas yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I serta memperbaiki bagian-bagian materi yang belum tuntas pada siklus I. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus II, dilaksanakan pada pertemuan hari kamis tanggal 19 April 2012 Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II tentang kegiatan belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus II. yang dilakukan oleh guru observer dalam proses pembelajaran melalui model inquiri dapat diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah diperoleh data seperti diuraikan tabel berikut.
47
Tabel 7. Hasil pengamatan kegiatan siswa pada penerapan model pembelajaran inquiri untuk meningkakan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Mootilago pada siklus II Aspek yang diamati
No
Nama Siswa
Pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung, dan melayang Paham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Adrianto M. Anan Ponelo Aldianto T. Arifin M. Ishak Pakaya Ismail Hasrin Hulopi Melki Abdjul Reinaldi P. Romi Aswar Alviana Hasan Asriana Elisa Suma Indrawati G. Febriani Riqbal Unuti Firli Langie Maria Nurhayati H. Nurfatma S. Pratiwi Yasin Jumlah Persentase (%)
Kurang Paham
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 85.71
3 14.29
Pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang Kurang Paham Paham √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8 85.71
3 14.29
Berdasarkan data hasil siklus II melalui lembar observasi kegiatan belajar mengajar siswa yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut : pada siklus II dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham terdapat 18 orang siswa
48
atau 85.71 %, dan yang kurang paham hanya 3 orang siswa atau 14.29 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham terdapat 18 orang siswa atau 85.71 %, dan yang kurang paham hanya 3 orang siswa atau 14.29 %. Dari deskripsi tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan pada siklus II sudah memenuhi kriteria indikator penilaian yang diharapkan dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4.1.4.1. Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II Penelitian terhadap kegiatan siswa selama pembelajaran siklus II dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang guru observer dengan menggunakan lembaran observasi yang telah disiapkan. Berdasarkan
hasil analisis tindakan pada siklus II, maka guru membuat
perencanaan penyempurnaan aspek-aspek kegiatan pembelajaran, baik kegiatan guru dan kegiatan siswa yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I. Berikut uraian lengkap mengenai hasil pengamatan kegiatan siswa pada penerapan model pembelajaran inquiri untuk meningkakan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Mootilago pada siklus II
49
Tabel 8. Hasil pengamatan kegiatan siswa pada penerapan model pembelajaran inquiri untuk meningkakan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Mootilago pada siklus II Aspek yang diamati
No
Nama Siswa
Pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung, dan melayang Paham
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Adrianto M. Anan Ponelo Aldianto T. Arifin M. Ishak Pakaya Ismail Hasrin Hulopi Melki Abdjul Reinaldi P. Romi Aswar Alviana Hasan Asriana Elisa Suma Indrawati G. Febriani Riqbal Unuti Firli Langie Maria Nurhayati H. Nurfatma S. Pratiwi Yasin Jumlah Persentase (%)
Kurang Paham
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 18 85.71
3 14.29
Pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang Kurang Paham Paham √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 8 85.71
3 14.29
Berdasarkan hasil analisis pengamatan siswa pada siklus II melalui lembar observasi kegiatan belajar mengajar siswa yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut : pada siklus II dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang
50
siswa yang paham terdapat 18 orang siswa atau 85.71 %, dan yang kurang paham hanya 3 orang siswa atau 14.29 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham terdapat 18 orang siswa atau 85.71 %, dan yang kurang paham hanya 3 orang siswa atau 14.29 %. 4.1.4.2 Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berikut ini diuraikan dan digambarkan data hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II sebagai berikut : Tabel 9. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran No
Indikator/Aspek Yang Diamati
I 1 2
PRA PEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi
II A 3
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
4 5 6 B 7 8 9 10
Pendekatan / strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
Kualifikasi P1 P2 √ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√
√
51
11 12 C 13 14 15 D 16 17 18 E 19 20 F 21 22
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisiean Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara ketertiban siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasl belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
III PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman 23 dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan 24 arahan, atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan Total Persentase (%)
√
√
√
√
√ √ √
√ √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
21 87.5
21 87.5
Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus II sebagaimana tercantum dalam tabel 9 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang
52
dilaksanakan guru sudah memenuhi indikator pencapaian yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 21 aspek atau 87.5 %. Sedangkan peneliti mencapai 21 aspek atau 87.5 %, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah mencapai kriteria indikator yang diharapkan dan dinyatakan berhasil. 4.1.4.3 Refleksi Pembelajaran Siklus II Refleksi pada akhir pembelajaran siklus II dilakukan melalui diskusi oleh peneliti dengan guru observer. Refleksi tersebut dimaksudkan untuk memperoleh gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah sesuai dengan yang direncanakan serta mampu menerapkan model pembelajaran inquiri untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV telah sesuai indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan. Dari data hasil siklus II melalui lembar observasi kegiatan belajar mengajar siswa yang dilakukan oleh peneliti diperoleh data sebagai berikut : pada siklus II dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham terdapat 18 orang siswa atau 85.71 %, dan yang kurang paham hanya 3 orang siswa atau 14.29 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham terdapat 18 orang siswa atau 85.71 %, dan yang kurang paham hanya 3 orang siswa atau 14.29 %.
53
Dengan demikian hasil refleksi pada siklus II merupakan tolok ukur dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga hipotesa tindakan yang berbunyi “ jika guru menerapkan model pembelajaran inquiri untuk meningkatkan pemahama siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang di kelas IV SD Inpres Kecamatan Mootilango Kabupaten Pohuwato “. telah berhasil. 4.2 Pembahasan Pelaksanaan
interaksi
belajar
mengajar
dengan
mengoptimalkan
peningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA melalui model inquiri ipada siswa Kelas IV SD Inpres Kecamatan Mootilango Kabupaten Pohuwato telah mencapai indikator kinerja seperti yang telah diuraikan pada bab diatas. Dari hasil observasi awal yang ditemui dikelas IV SD Inpres Kecamatan Mootilango. diperoleh data sebagai berikut : pada observasi awal dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 6 orang siswa atau 28.57 %, dan yang kurang paham terdapat 15 orang siswa atau 71.43 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 9 orang siswa atau 42.85 %, dan yang kurang paham terdapat 12 orang siswa atau 57.15 %. Dari hasil tindakan siklus I diperoleh data sebagai berikut : pada siklus I dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 9 orang siswa atau 42.85 %, dan yang kurang paham terdapat 12 orang siswa atau 57.15 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam,
54
terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham hanya 11 orang siswa atau 52.38 %, dan yang kurang paham terdapat 10 orang siswa atau 47.62 %. Dari hasil tindakan siklus II, diperoleh data sebagai berikut : pada siklus II dari aspek pemahaman siswa membedakan benda tenggelam, terapung dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham terdapat 18 orang siswa atau 85.71 %, dan yang kurang paham hanya 3 orang siswa atau 14.29 %. Kemudian untuk aspek pemahaman siswa mengelompokkan benda tenggelam, terapung, dan melayang diketahui dari 21 orang siswa yang paham terdapat 18 orang siswa atau 85.71 %, dan yang kurang paham hanya 3 orang siswa atau 14.29 %. Dengan demikian dari gambaran deskripsi data dan pembahasannya seperti diuraikan diatas jelas bahwa penerapan model pembelajaran inquiri untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang benda terapung, tenggelam, dan melayang pada mata pelajaran IPA siklus I sampai dengan siklus II terjadi peningkatan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan atau dikatakan berhasil. Selanjutnya penelitian ini dapat dikatakan telah membawa dampak yang sangat positif bagi siswa dan guru serta sekolah pada umumnya.