BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkancara visual melalui metode drill dalam meningkatkan hasil belajar pendidikan jasmani, olahraga dankesehatan siswa kelas X SMK Negeri 1Limboto pada materi teknik dasar penerimaan tongkat estafet, telah berlangsung dalam dua siklus Siklus I membahas kompetensi dasar mempraktekkan pengembangan koordinasi beberapa nomor teknik dasar atletik dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai sportfitas, percaya diri,dan kejujuran. Indikator pembelajaran pada siklus I adalah Start,lari,memberikan tongkat,menerima tongkat, dan finish. Siklus II membahas kompetensi dasar yang sama dengan siklus I, dengan indikator yang sama dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasi. Materi teknik dasar penerimaan tongkat esafet yang disajikan pada siswa kelas XSMK Negeri 1 Limboto mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa dibentuk kelompokyang materinya dikerjakan secara kelompok dengan bimbingan guru. Guna memperdalam materi maka pada akhir proses pembelajaran guru memberikan penguatan materi kepada siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus sebagaimana pemaparan berikut ini.
25
26
4.1.1. Hasil Observasi Awal Data obsevasi awal mengenai hasil belajar siswa kelas XSMK Negeri 1 Limboto dalam melakukan teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual melalui
metode drill pada olahraga atletik dilaksanakan oleh peneliti dan guru mitra pada tanggal 30 mei 2013. Adapun data hasil observasi dapat diuraikan berdasarkan penilaian hasil belajar siswa dalam melakukan teknik teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara
visual melalui metode drill diperoleh hasil sebagai berikut: a. Aspek cara memulai start diperoleh nilai dengan rata-rata 65 dengan kritria cukup
dengan rincian sebagai berikut 2 orang siswa atau 10 % dengan kategori kurang, 5 siswa atau 25% dengan kategori cukup,12 siswa atau 60% dengan kategori baik dan 1 siswa atau 5% dengan kategori sangat baik; b. Aspek cara memulai lari diperoleh nilai dengan rata-rata 65 dengan kritria cukup
dengan rincian sebagai berikut 2 orang siswa atau 10 % dengan kategori kurang, 6 siswa atau 30% dengan kategori cukup,10 siswa atau 50% dengan kategori baik dan 2 siswa atau 10% dengan kategori sangat baik; c. Aspek cara memberikan tongkat diperoleh nilai dengan rata-rata 55 dengan kritria
kurang dengan rincian sebagai berikut 3 orang siswa atau 15 % dengan kategori kurang, 10 siswa atau 50% dengan kategori cukup dan7 siswa atau 35% dengan kategori baik; d. Aspek cara menerima tingkat diperoleh nilai dengan rata-rata 64 dengan kritria
cukup dengan rincian sebagai berikut 3 orang siswa atau 15 % dengan kategori
27
kurang, 3 siswa atau 15% dengan kategori cukup dan 14 siswa atau 70% dengan kategori baik; e. Aspek cara memasuki finish diperoleh nilai dengan rata-rata 59 dengan kritria
kurang dengan rincian sebagai berikut 4 orang siswa atau 20 % dengan kategori kurang, 6 siswa atau 30% dengan kategori cukup,9 siswa atau 45% dengan kategori baik dan 1 siswa atau 5% dengan kategori sangat baik; Berdasarkan data hasil diatas, berarti kemampuan teknik dasar penerimaan tongkat
estafet dengan cara visual melalui metode drill pada olahraga siswa kelas X SMK Negeri 1 Limboto masih sangat rendah, yakni rata-rata kemampuan teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual melalui metode drill pada olahraga atletik siswa 61,5. Rendahnya kemampuan siswa tersebut, sesuai hasil pengamatan peneliti dan guru siswa, ternyata disebabkan oleh kurangnya pengetahuan siswa terhadap teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual pada olahraga atletik. Dari 5 aspek yang diamati pada 20 orang siswa, hanya 10 orang siswa atau 50% yang dapat melakukan dengan kategori kurang sedangkan 3 orang siswa atau 15% yang dapat melakukan dengan kategori cukup sedangkan 7 orang siswa atau 35% dalam kategori baik . dengan kata lain, walaupun sudah ada 7 orang siswa atau 35% dengan kategori baik, namun secara keseluruan belum ada seorang pun siswa yang dapat melakukan teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual yang baik dan benar dengan hasil nilai rata-rata masih dalam kategori kurang seerti yang terdapat pada lampiran.
28
Dengan demikian, data awal menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual masih perlu ditingkatkan melalu pemberian tindakan dengan menggunakan metode drill. untuk itu peneliti menyiapkan segala sesuatu yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus satu antara lembar pengamatan siswa dan guru untuk digunakan selama proses belajar mengajar berlangsung 4.1.2 Hasil Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I
Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi dan perencanaan ulang, seperti berikut ini. 1.
Perencanaan a. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah serta meminta persetujuan dari guru mata pelajaran penjaskes disekolah tersebut. b. Mengadakan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran penjaskes dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran untuk pelaksanaa penelitian tindakan kelas c. Mempersiapkan administrasi kegiatan belajar mengajar antara lain program satuan pembelajaran,rencana pembelajaran dan buku penunjang serta; d. Menyusun rencana penelitian
2.
Pelaksanaan Pelaksanaan
tindakan
diimplementasikan
dalam
pelaksanaan
pembelajaran dengan langkah-langkah seperti pada skenario pembelajaran.
kegiatan
29
3.
Observasi dan Evaluasi Pengamatan kegiatan proses pembelajaran pada PTK ini dilakukan oleh dua
orang tutot pengamat dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan warga belajar. Sedangkan evaluasi dilakukan dengan tes praktek. Dari hasil pengamatan dan evaluasi ini diperoleh data sebagai berikut: a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Pengamatan ini dilakukan oleh guru pengamat, dengan mengamati 3 aspek kegiatan guru.Adapun hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.1.Berikut ini. Tabel 4.1. Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I No I.
Aspek Yang Diamati .
Skor
Memberikan penjelasan tentang teknik dasar
Ket
3
penerimaan tongkat estafet dengan cara visual. II.
Memberikan contoh kepada siswa tentang gerakan teknik dasar penerimaan
2
tongkat
esafet dengan cara visual. III.
Memberikan tugas kepada siswa tugas gerak
2
untuk berlatih untuk melakukan teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual. Jumlah
7
Nilai
58,33
Dari tabel 4.1. Diatas tampak bahwa hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran pada siklus pertama hanya memperoleh skor 58,33% dari skor maksimum atau memperoleh nilai dengan kategori kurang.
30
b. Hasil Observasi Kegiatan Warga Belajar Berikut ini hasil pengamatan kegiatan warga belajar yang dilakukan oleh guru pengamat, dengan mengamati 3 aspek kegiatan. Tabel 4.2. Hasil Observasi Kegiatan Warga Belajar siklus I No I.
Aspek Yang Diamati
Skor
. Kesiapan siswa menerima pelajaran .
3
II.
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru.
1
III.
Meminta
2
siswa
dalam
mengikuti
Ket
proses
pembejaran Jumlah
6
Nilai
50
Dari Tabel diatas, tampak bahwa hanya 50 % dari 20 orang warga belajar yang mencapai nilai dengan kategori kurang dalam kegiatan pembelajaran. c. Hasil Belajar Warga Belajar Penguasaan warga belajar terhadap materi volume teknik dasar penerimaan tongkat estafet pada siklus I ditunjukkan oleh tabel hasil evaluasi dibawah ini.
31
Tabel 4.3. Hasil Evaluasi Siklus I Presentase No
Skor Capaian
Jumlah (%)
1
Kurang dari 70
7
35
2
≥ 70
13
65
20
100
Jumlah
Tabel hasil evaluasi diatas menunjukkan bahwa pada siklus I hanya 65 % dari 20 orang warga belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan dilihat dari hasil belajarnya.. Berikut ini grafik yang menggambarkan hasil belajar warga belajar, kegiatan guru dan hasil evaluasi pada siklus I. Gambar 1. Hasil Observasi Kegiatan guru, Warga Belajar dan hasil evaluasi pada Siklus I 70 60
Hasil Penilaian
50 40 30 20 10 0 Observasi Guru
Observasi siswa
Evaluasi akhir
32
4.
Refleksi dan Perencanaan Ulang Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran pada siklus I, dari 3 aspek
kegiatan guru yang diamati, terdapat 2 aspek yang menyebabkan tidak tercapainya keberhasilan dalam pengelolaan pembelajaran. 2 aspek tersebut adalah sebagai berikut : a. Guru memberikan contoh kepada siswa tentang gerakan teknik dasar penerimaan tongkat esafet dengan cara visual. b. Memberikan tugas kepada siswa tugas gerak untuk berlatih untuk melakukan teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual. Sedangkan hasil observasi kegiatan warga belajar oleh guru pengamat menunjukkan bahwa kegiatan warga belajar belum memenuhi criteria yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh : a. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru. b. Meminta siswa dalam mengikuti proses pembejaran Demikian pula dengan hasil belajar warga belajar yang masih tergolong rendah, sebagaimana ditunjukkan oleh hasil evaluasi. Dari 20 orang warga belajar, hanya 65% yang memenuhi criteria ketuntasan hasil belajar, sedangkan 35 % tidak tuntas. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka dibuat perencanaan kembali untuk dilaksanakan pada silus II.
33
4.1.3 Hasil Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus II
Kegiatan siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang didasarkan pada hasil refleksi peneliti dan guru mitra terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan cara visual melalui metode drill pada materi teknik dasar penerimaan tongkat estafet. Berikut ini kegiatan pelaksanaan siklus II. 1.
Perencanaan Memperhatikan hasil analisis terhadap hasil belajar teknik dasar penerimaan
tongkat estafet siswa serta refleksi terhadap hasil observasi yang dilaksanakan oleh guru mitra dan rekan sejawat pada pembelajaran siklus I, maka sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II dengan materi teknik dasar penerimaan tongkat estafet, peneliti merencanakan kembali pembelajaran agar mencapai hasil yang optimal, dalam hal ini meningkatan hasil belajar siswa pada materi tersebut. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek-aspek kegiatan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa yang belum terlaksana secara optimal pada siklus I. Mengacu pada hasil observasi kegiatan guru pada pembelajaran siklus I, maka aspek-aspek yang direncanakan untuk disempurnakan pada siklus II adalah: a.Guru memberikan contoh kepada siswa tentang gerakan teknik dasar penerimaan tongkat esafet dengan cara visual lebih dioptimalkan.
34
b.Memberikan tugas kepada siswa tugas gerak untuk berlatih untuk melakukan teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual lebih dioptimalkan. Hasil observasi kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I yang direncanakan untuk disempurnakan pada siklus II adala a.Perhatian siswa terhadap penjelasan guru lebih dioptimalkan. b.Meminta siswa dalam mengikuti proses pembejaranlebih dioptimalkan. 2.
Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran siklus II sama dengan siklus I yaitu pembelajaran
dengan cara visual melalui metode drill, dengan memberikan penekanan pada hal-hal yang belum tercapai pada siklus I. Materi pada siklus II adalah lanjutan materi dari siklus I. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan terhadap kegiatan proses pembelajaran guru dengan cara visual melalui metode drill dan kegiatan atau aktivitas siswa dalam pembelajaran oleh guru mitra dan rekan sejawat selaku observer. Berikut ini disajikan hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung.
35
3.
Observasi dan Evaluasi a. Hasil Observasi Kegiatan Guru Hasil observasi kegiatan guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4. Berikut ini Tabel 4.4. Hasil Observasi Kegiatan Guru siklus II No I.
Aspek Yang Diamati .
Skor
Memberikan penjelasan tentang teknik dasar
Ket
4
penerimaan tongkat estafet dengan cara visual. II.
Memberikan contoh kepada siswa tentang gerakan teknik dasar penerimaan
3
tongkat
esafet dengan cara visual. III.
Memberikan tugas kepada siswa tugas gerak
3
untuk berlatih untuk melakukan teknik dasar penerimaan tongkat estafet dengan cara visual. Jumlah
10
Nilai
83,33
Tabel 4.4. Diatas menunjukkan bahwa guru berhasil dalam mengelola pembelajaran dengan skor 83,33 % dari skor maksimum atau mencapai nilai dengan kategori sangat baik. b. Hasil Observasi Kegiatan Warga Belajar Hasil observasi kegiatan warga belajar pada siklus II diuraikan pada tabel 4.5.Dibawah ini.
36
Tabel 4.5. Hasil Observasi Kegiatan Warga Belajar Siklus II No I.
Aspek Yang Diamati
Skor
. Kesiapan siswa menerima pelajaran .
4
II.
Perhatian siswa terhadap penjelasan guru.
3
III.
Meminta
4
siswa
dalam
mengikuti
Ket
proses
pembejaran Jumlah
11
Nilai
91,67
Pada tabel 4.5. Diatas tampak bahwa 91,67 % dari 20 orang warga belajar memperoleh nilai dengan kategori baik dan sangat baik dalam kegiatan warga belajar di kelas. Dengan demikian kegiatan warga belajar telah memenuhi criteria ketuntasan yang telah ditetapkan. c. Hasil Belajar Warga Belajar Tabel 4.6.berikut ini merupakan hasil evaluasi warga belajar pada siklus II. Tabel 4.6. Hasil Evaluasi Warga Belajar Siklus II Presentase No
Skor Capaian
Jumlah (%)
1
Kurang dari 70
2
10
2
≥ 70
18
90
20
100
Jumlah
37
Tabel diatas menunjukkan bahwa 90 % dari 20 orang warga belajar memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar, sedangkan 10 % tidak tuntas.Berikut ini grafik yang menggambarkan hasil belajar warga belajar, kegiatan guru dan hasil evaluasi pada siklus 2. Gambar 2. Hasil Observasi Kegiatan guru, Warga Belajar dan hasil evaluasi pada
Hasil Penilaian
Siklus 2 94 92 90 88 86 84 82 80 78 Observasi Guru
4.
Observasi siswa
Evaluasi akhir
Refleksi Siklus II Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I yang dilaksanakan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan aspek-aspek yang belum mencapai kriteria ketuntasan pada siklus I. Hasil obeservasi kegiatan guru pada siklus II menunjukkan bahwa tejadi peningkatan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran, dari nilai 58,33 pada siklus I meningkat menjadi 83,33 (kategori sangat baik) pada siklus II. Meningkatnya kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran mengakibatkan keaktifan warga belajar ikut meningkat. Pada siklus I hanya 50% dari 20 orang warga belajar yang
38
keaktifannya dalam pembelajaran mencapai kategori baik dan sangat baik, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 91,67 % yang keaktifannya mencapai kategori baik dan sangat baik dan hal ini berdampak pada peningkatan hasil belajar warga yang pada siklus I hanya 65% dari 20 orang warga belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar, kemudian meningkat menjadi 90 % dari 20 orang warga belajar yang tuntas hasil belajarnya. Temuan diatas mengindikasi bahwa proses pembelajaran dengan cara visual melalui metode drill dalam membelajarkan teknik dasar penerimaan tongkat estafet telah mencapai kriteria pencapaian keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan. Berdasarkan temuan ini, peneliti dan guru mitra yang bertindak sebagai observer memutuskan untuk tidak melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan model dengan cara visual melalui metode drill. Dengan kata lain tidak perlu lagi siklus ketiga dalam kegiatan pembelajaran dengan dengan cara visual melalui metode drill. 4.2. Pembahasan Salah satu hambatan yang sering ditemui dalam proses pembelajaran dilapangan adalah rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini disebabkan oleh siswa yang kurang memperhatikan guru mengajar. Melalui penerapan dengan cara visual melalui metode drill diharapkan siswa akan lebih memperhatikan materi yang diajarkan.Hal ini terlihat dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Hasil penelitian yang dilakukan dalam dua siklus menggambarkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang baik oleh guru dalam menyajikan materi teknik dasar
39
penerimaan tongkat estafet dengan cara visual melalui metode drill, menciptakan keaktifan warga belajar dalam belajar materi tersebut dan keaktifan warga belajar berdampak pada meningkatnya hasil belajar warga terhadap materi teknik dasar penerimaan tongkat estafet. Adapun hasil yang dicapai dalam penelitian disajikan pada Gambar 3.
Hasil Penilain
Gambar 3. Diagram Hasil Penelitian 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Siklus I Siklus II
Observasi Guru
Observasi siswa
Evaluasi akhir
Hasil yang dicapai dalam PTK ini, baik dari segi aktivitas guru, aktivitas warga belajar, maupun hasil belajar warga menunjukkan bahwa hipotesis yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu “Dengan diterapkan Cara Visual Melalui Metode Drill dapat meningkatkan Hasil Belajar Warga Belajar Kelas X semester genap di SMK Negeri 1 Limboto terhadap teknik dasar penerimaan tongkat estafet” dapat diterima.