BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1
Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di sekolah SMP Negeri 1
Telaga Biru, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini berlangsung dalam tiga siklus yang didahului dengan pengambilan data awal melalui observasi. Setiap siklus dirancang menjadi tiga kali pertemuan atau tiga kali pemberian tindakan. 1.1.1
Observasi Data Awal
a. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Keterampilan awal yang dimiliki oleh siswa diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa. Tabel.1. hasil pengamatan kegiatan siswa Ket
A
B
C
D
Rata-rata
Jumlah
1388
1174
1217
1209
1248
Rata-rata
51,40
43,48
45,07
44,77
46,22
Ket: A
: awalan
B
: tumpuan
C
: melayang di udara
D
: mendarat
30
31
Terdapat empat aspek yang diamati pada siswa, yaitu yaitu a). awalan, b). Tumpuan, c). Melayang di udara, d). Mendarat. Dari hasil pengamatan dan observasi awal diketahui diketahu 1 orang siswa memperoleh kriteria riteria kurang sekali (KS), 2 orang siswa memperoleh kriteria cukup (C), 24 orang siswa memperoleh kriteria kurang kura (K). Dengan rata-rata rata mencapai 46.22. 46 Untuk lebih jelasnya dapat apat dilihat pada lampiran 3. Dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :
Diagram 1 25 20 15 10 Kriteria Siswa
5 0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Skali
4.1.2 siklus 1 1. Hasil pelaksanaan kegiatan. kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan Absensi, formasi barisan, berdoa dan pemanasan.
32
b. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan cara melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan benar dengan memperhatikan indikator sebagai berikut : awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat. 2. Memberikan contoh melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan benar. 3. Memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok. a. Kegiatan Penutup 1. Formasi barisan 2. mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang tepat. 3. memberikan penghargaan dan memberikan penguatan. 4. Pendinginan. 2. Hasil Pengamatan Siswa Siklus 1 yang dimiliki oleh siswa diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa. Tabel.2. hasil pengamatan kegiatan siswa ket
A
B
C
D
Rata-rata
jumlah
1798
1763
1756
1729
1756,5
Rata-rata
66,59
65,29
65,03
64,03
65,05
Ket: A
: awalan
B
: tumpuan
33
C
: melayang di udara
D
: mendarat Terdapat 4 aspek yang diamati yaitu a). awalan, b). Tumpuan, c).
Melayang di udara, d). Mendarat. Dari Dari hasil pengamatan dan siklus 1 diketahui 1 orang siswa
memperoleh kurang (K), 25 2 orang siswa
memperoleh kriteria cukup (C), dan 1 orang siswa memperoleh kriteria baik (B). Dengan rata-rata rata mencapai 65.05. Untuk lebih jelasnya jelasn dapat dilihat pada lampiran 5. 5 Dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :
Diagram 2 25 20 15 10 Kriteria Siswa
5 0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Skali
3. Refleksi Hasil Kegiatan Berikut refleksi dilakukan oleh guru mitra dan peneliti. Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode
demonstrasi. Melalui hasil pengamatan dengan guru mitra dapat disimpulkan hal-hal hal sebagai berikut :
34
1) Cara guru sewaktu memberikan tugas gerak terlalu cepat, sehingga siswa belum dapat menguasai gerakan tersebut. 2) Masih ada siswa yang belum dapat melakukan lompat jauh gaya jongkok, untuk itu dilanjutkan pada siklus 11. 4.1.3.
Siklus II
Siklus
II
dilaksanakan
merupakan
penyempurnaan
tindakan
yang
dilaksanakan pada siklus I. 1.
Hasil pelaksanaan kegiatan.
a. Kegiatan Pendahuluan Absensi, formasi barisan, berdoa dan pemanasan. b. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan cara melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan benar dengan memperhatikan indikator sebagai berikut : awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat. 2. Memberikan contoh melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan benar. 3. Memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok. c. Kegiatan Penutup 1. Formasi barisan 2. mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang tepat. 3. memberikan penghargaan dan memberikan penguatan. 4. Pendinginan..
35
2. Hasil Pengamatan Siswa Keberhasilan dari tindakan dapat dilihat dari peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok. Peningkatan ini dapat diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa. Tabel.3. hasil pengamatan kegiatan siswa ket
A
B
C
D
Rata-rata
jumlah
1918
1802
1942
1927
1897,25
Rata-rata
71,03
66,74
71,92
71,37
70,26
Ket: A
: awalan
B
: tumpuan
C
: melayang di udara
D
: mendarat Terdapat 4 aspek yang diamati yaitu a). awalan, b). Tumpuan, c).
Melayang di udara, d). Mendarat. Pada proses dan penilaian siklus II, 18 orang siswa memperoleh kriteria cukup (C). Dan 9 orang siswa memperoleh kriteria baik (B). Dengan jumlah rata-rata mencapai 70.26. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 7.
36
Dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :
Diagram 3 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Kriteria Siswa
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Skali
3. Refleksi Hasil Kegiatan Refleksi dilakukan oleh guru mitra dan peneliti. Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi.maka selanjutnya peneliti dan guru mitra mencermati lembar pengamatan siswa dengan lembar pengamatan guru. Dari hasil has diskusii dengan guru mitra disimpulkan impulkan sebagai berikut. berikut Ketika peneliti memberi ri tugas gerak pada siswa, peneliti masih kurang teliti dalam melihat aspek yang membuat siswa tidak dapat melakukan tumpuan dengan baik dan benar. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus II belum belum mencapai apa yang diharapkan, untuk itu peneliti melanjutkan ke siklus III.
37
4.1.4. Siklus III Siklus III dilaksanakan merupakan penyempurnaan tindakan yang dilaksanakan pada siklus II. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II maka tindakan yang dilakukan pada siklus III mencakup penyempurnaan pada aspek pengamatan kegiatan guru. 1. Hasil pelaksanaan kegiatan. a. Kegiatan Pendahuluan Absensi, formasi barisan, berdoa dan pemanasan. b. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan cara melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan benar dengan memperhatikan indikator sebagai berikut : awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat. 2. Memberikan contoh melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan benar. 3. Memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok. c. Kegiatan Penutup 1. Formasi barisan. 2. mengoreksi gerakan siswa yang salah atau masih kurang tepat. 3. memberikan penghargaan dan memberikan penguatan. 4. Pendinginan.
38
2. Hasil Pengamatan Siswa Keberhasilan dari tindakan dapat dilihat dari peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok. Peningkatan ini dapat diukur dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa. Tabel.4. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Ket
A
B
C
D
Rata-rata
Jumlah
2240
2165
2190
2208
2200,75
Rata-rata
82,96
80,18
81,11
81,77
81,50
Ket: A
: awalan
B
: tumpuan
C
: melayang di udara
D
: mendarat
Terdapat 4 aspek yang diamati yaitu a). awalan, b). Tumpuan, c). Melayang di udara, d). Mendarat. Dari hasil pengamatan siklus III, 1 orang siswa
memperoleh kriteria cukup (C), 24 orang siswa
memperoleh kriteria baik (B), dan 2 orang siswa memperoleh kriteria baik sekali (BS). Dengan rata-rata mencapai 81.50. jelasnya dapat dilihat pada lampiran 9.
Untuk lebih
39
Dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :
Diagram 4 25 20 15 10 Kriteria Siswa
5 0 Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Skali
c. Refleksi Hasil Kegiatan Refleksi dilaksanakan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran apakah tindakan yang dilaksanakan telah menghasilkan peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan yang diberikan pada pa siklus I hanya dapat meningkat 18,83% keterampilan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok, dari keterampilan awal 46,22 menjadi 65,05. Pada siklus II hasil pemberian tindakan juga belum mencapai
seperti apa yang ditargetkan. Keterampilan siswa dalam
melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok 24.04% yakni 46.22 menjadi 70.26. hal ini tentu saja belum mencapai apa yang ditargetkan, yaitu jika presentase rata-rata rata rata siswa yang sudah mampu melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok bahwa dapat ditingkatkan ditingk minimal
40
75% maka tindakan dilanjutkan pada siklus III. Pada siklus III keterampilan siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok meningkat sebesar 35.28% yakni dari 46.22 menjadi 81.50 Berdasarkan refleksi tersebut maka hasil yang diperoleh telah mencapai target yang diharapkan dengan pengertian bahwa tindakan tidak perlu melaksanakan tindakan pada siklus selanjutnya. 4.2. Pembahasan Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) pada mata pelajaran penjaskes dengan proses pembelajaran melalui metode demonstrasi dalam upaya peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok, memiliki indikator kinerja sebagai berikut : a. Apabila 80% dari jumlah siswa sudah menunjukan kriteria baik dalam penilaian hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala 0 – 100 untuk pengamat dalam melakukan penelitian. Berdasarkan standar nilai, tindakan kelas ini menunjukan hasil seperti terlampir : pada observasi awal kemampuan siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok 1 orang siswa memiliki kriteria kurang sekali (KS), 24 orang siswa memperoleh kriteria kurang (K), dan 2 orang siswa memiliki kriteria cukup (C). Pada siklus I terjdi peningkatan yaitu 1 orang sisiwa memiliki kriteria kurang (K), 25 orang siswa memiliki kriteria cukup (C), dan 1 orang siswa memperoleh kriteria baik (B). Pada pelaksanaan siklus II terjadi peningkatan yaitu 18 orang siswa memiliki kriteria cukup (C), dan
41
9 orang siswa memiliki kriteria baik (B). Namun dari kedua siklus ini belum mencapai indikator yang diharapkan maka dilanjutkan pada siklus III, pada siklus III ini terjadi peningkatan yaitu 1 orang siswa memiliki kriteria cukup (C), 24 orang siswa memiliki kriteria baik (B), dan 2 orang siswa memperoleh kriteria baik sekali (BS). b. apabila hasil penelitian kemampuan siswa melakukan lompat jauh gaya jongkok menunjukan peningkatan. Hasil penilaian yang dimaksud adalah rata-rata dari jumlah presentase seluruh aspek yang diamati. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan yang diberikan pada siklus I hanya dapat meningkat 18,83% keterampilan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok, dari keterampilan awal 46,22 menjadi 65,05. Pada siklus II hasil pemberian tindakan juga belum mencapai seperti apa yang ditargetkan. Keterampilan siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok 24.04% yakni 46.22 menjadi 70.26. hal ini tentu saja belum mencapai apa yang ditargetkan, yaitu jika presentase rata-rata siswa yang sudah mampu melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok bahwa dapat ditingkatkan minimal 75% maka tindakan dilanjutkan pada siklus III. Pada siklus III keterampilan siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok meningkat sebesar 35.28% yakni dari 46.22 menjadi 81.50. dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima, berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah di tetapkan, hasil belajar melakukan lompat jauh gaya jongkok meningkat dari 46.22 menjadi 81.50.
42
Jadi dengan hasil yang telah dicapai oleh siswa, maka dapat dikategorikan penelitian ini telah berhasil. Terlebih jika dilihat dari keterampilan siswa melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dari observasi awal sampai siklus III mencapai peningkatan 35.28%. Dengan demikian, hipotesis penelitian tindakan kelas ini menyatakan bahwa “jika guru menggunakan metode demonstrasi, keterampilan siswa dalam melakukan lompat jauh gaya jongkok dapat meningkat” dapat diterima.