BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1
Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan menggiring bola dengan melalui strategi kelompok. Objek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas V di SDN 4 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan dengan du siklus. Sebelum di lakukan siklus terlebih dahulu dilakukan observasi awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggiring bola. Dari hasil observasi awal tersebut dapat diketahui siswa yang sudah memiliki keterampilan dan yang belum memiliki keterampilan dalam menggiring bola pada permainan bola basket
4.1.1 Observasi Awal 4.1.1.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dari hasil observasi awal tentang keterampilan menggiring bola pada permainan bola basket yang terdiri dari empat aspek yang meliputi;(1) posisi tangan saat bekenaan dengan bola, (2) posisi badan saat menggiring bola, (3) posisi kaki saat menggiring bola, dan (4) Gerakan lanjutan, dapat di peroleh data awal sebagai berikut : dari 20 orang siswa, sebanyak 9 orang siswa atau 45 % yang masuk kategori “kurang tepat (antara 40 – 59 %) dalam melakukan keterampilan menggiring bola, dan sebanyak 11 orang siswa atau 55 % yang masuk kategori “tidak tepat (antara 0 – 39 %) dalam melakukan keterampilan menggiring bola. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini :
30
31 Table 1 : Data Hasil Observasi Awal Klasifikasi
Kriteria
No
Jumlah
Prosentase
Nilai
Aspek
1
90 – 100 %
Sangat tepat
-
0%
2
75 – 89 %
Tepat
-
0%
3
60 – 74 %
Cukup tepat
2
10%
4
40 – 59 %
Kurang tepat
18
90%
5
0 – 39 %
Tidak tepat
-
0%
20
100%
Jumlah Total
Ket
Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat di ketahui bahwa dari 20 orang siswa atau 100 % yang diberi tindakan belum memiliki keterampilan menggiring bola sama sekali sehingga dari 20 orang siswa ini perlu diberikan tindakan karena belum memiliki keterampilan menggiring bola yang baik. Adapun tindakan yang dilakukan adalah dengan menerapkan strategi kelompok. Penerepan strategi kelompok ini dilakukan dalam 2 siklus. Dengan metode kooperatif diharapkan keterampilan siswa dalam menggiring bola pada permainan bola basket dapat ditingkatkan. 4.1.1.2 Refleksi Hasil Observasi Awal Dari hasil observasi awal dapat diketahui bahwa dari jumlah 20 orang siswa yang belum memiliki keterampilan menggiring bola pada permainan bola basket. Dengan demikian sebanyak 20 orang ini akan diberikan tindakan dalam siklus satu dengan menggunakan metode kooperatif. Sementara itu, guru mitra
32 melakukan pengamatan pada semua aspek tindakan secara baik. Maka dengan itu peniliti bersama guru mitra berkesimpulan untuk melakukan tindakan dalam siklus satu.
4.1.2 Siklus I 4.1.2.1 Hasil Kegiatan Siswa Berdasarkan data observasi awal yakni rata-rata capaian siswa 56, data ini belum memenuhi indicator kinerja 75%. Ini berarti perlu diadakan tindakan lanjutan. Untuk itu di adakanlah siklus satu. Pada tindakan siklus satu ini dapat diperoleh data bahwa dari 20 orang siswa atau 100 % mendapatkan klasifikasi nilai terendah 63% dan tertinggi 78% dengan demikian ini masuk pada kategori “cukup tepat (antara 60-74%) dan tepat (antara 75–89 %)”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 3 di bawah ini. Tabel 2. Nilai Keterampilan Menggiring bolaPada Siklus I.
No
Klasifikasi Kriteria Nilai Aspek
1.
90 – 100
Sangat tepat
2.
75 – 89
Tepat
3.
60 – 74
4. 5.
Klasifikasi Nilai Siswa Pada Siklus II -
Jumlah Siswa
%
-
0%
77 – 80 %
8
40 %
Cukup tepat
65 – 74 %
12
60 %
40 – 59
Kurang tepat
-
-
0%
0 – 39
Tidak tepat
-
-
0%
73
20
100 %
Rata-rata
Ket
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui rata-rata capaian siswa pada siklus dua 73. Dengan demikian klasifikasi ini belum memenuhi indikator kinerja
33 yakni 75%. Untuk itu perlu diadakan tindakan lanjutan untuk lebih meningkatkan keterampilan menggiring bola pada permainan bola basket.
4.1.2.2 Refleksi Hasil Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil tindakan siklus dua, dapat diketahui bahwa guru mitra telah melakukan semua aspek tindakan dengan baik. Hasil yang dicapai dalam siklus dua ini rata-rata 73% atau terjadi peningkatan 17% dari nilai rata-rata yang ada pada observasi awal. Namun klasifikasi nilai ini belum memenuhi indikator kinerja sebesar 75%, dengan demikian penelitian bersama guru mitra berkesimpulan bahwa diadakan tindakan lanjutan.
4.1.3 Siklus II 4.1.3.1 Hasil Kegiatan Siswa Berdasarkan data siklus dua yakni rata-rata capaian siswa 72,94%, data ini belum memenuhi indikator kinerja 75 %. Ini berarti perlu diadakan tindakan lanjutan siklus dua. Pada tindakan siklus dua ini dapat diperoleh data bahwa dari 20 orang siswa atau 100 % mendapatkan klasifikasi nilai terendah 75,00% dan tertinggi 83,75% dengan demikian ini masuk pada kategori “tepat (antara 75 – 89%)”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 4 di bawah ini.
34 Tabel 3. Nilai Keterampilan Menggiring Bola pada Siklus II Klasifikasi Klasifikasi
Kriteria
Nilai Siswa Jumlah
Nilai
Aspek
Pada Siklus Siswa
No
%
Ket
II 1.
90 – 100
Sangat tepat
-
0
2.
75 – 89
Tepat
77 - 83
100
3.
60 – 74
Cukup tepat
-
0
4.
40 – 59
Kurang tepat
-
0
5.
0 – 39
Tidak tepat
-
0
Rata-rata
81
20
100 %
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat diketahui rata-rata capaian siswa pada siklus dua 81%. Dengan demikian klasifikasi nilai sudah memenuhi indikator kinerja yakni sebesar 75%. Untuk itu, di anggap selesai dan berhasil serta tidak perlu diadakan tindakan lanjutan lagi. 4.1.3.2 Refleksi Hasil Tindakan Siklus II Berdasarkan pada hasil tindakan siklus dua, dapat diketahui bahwa guru mitra telah melakukan semua aspek tindakan dengan baik. Hasil yang dicapai dalam siklus dua rata-rata 81% atau terjadi peningkatan dari siklus dua sebesar 8%. Klasifikasi nilai ini sudah memenuhi indikator kinerja sebesar 75 %. Dengan demikian penelitian bersama guru mitra berkesimpulan bahwa tidak perlu diadakan tindakan lanjutan dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini di anggap selesai.
35
4.2Pembahasan Tujuan pembelajaran adalah untuk membawa perubahan pada pola pikir (kognitif), pola sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor) siswa ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan itu, maka guru sebagai pelaku utama harus melakukan langkah-langkah strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu langkah harus diperhatikan guru dalam proses pembelajaran adalah memilih strategi mengajar yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Pada pembelajaran materi permainan bola basket khususnya mengenai peningkatan keterampilan menggiring bola, strategi yang cocok untuk diterapkan adalah metode
kooperatif.
Implementasi
strategi
kelompok
dalam
peningkatan
keterampilan menggiring bola adalah dilakukan dengan cara guru menjelaskan, memperagakan dan memberikan tugas tentang posisi tangan saat berkenaan dengan bola, posisi badan saat menggiring bola dan posisi kaki saat menggiring bola serta gerakan lanjutan. Kemudian siswa yang memiliki kemampuan menggiring bola dapat diikuti oleh teman-temannya, sehingga memberikan peluang besar bagi teman-teman yang lain untuk belajar dari guru mata pelajaran maupun melalui temannya tersebut. Dengan demikian akan mengakibatkan peningkatan keterampilan siswa dalam menggiring bola pada permainan bola basket. Melalui strategi kelompok ini terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menggiring bola pada permainan bola basket. Hal ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh data sebagai berikut ; pada observasi awal rata-rata kemampuan siswa dalam menggiring bola mencapai
36 56%. Setelah di adakan tindakan siklus satu terjadi peningkatan mencapai 17% menjadi 73%. Namun pada nilai capaian dalam siklus satu ini belum memenuhi indikator kinerja. Pada tindakan siklus satu ini juga belum mencapai indikator kinerja. Maka dilanjutkan lagi dengan tindakan siklus dua dan peroleh hasil capaian 81% atau terjadi peningkatan 8%. Tabel 4. Selisih antara data observasi awal, Siklus I dan siklus II. KEBERHASILAN NILAI RATANO
SIKLUS
BELUM RATA
MAMPU MAMPU
1
Observasi Awal
56%
-
100%
2
Siklus I
73%
40%
60%
3
Siklus II
81%
100%
-
Berdasarkan hasil capaian di atas terlihat jelas bahwa terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam menggiring bola, baik dari hasil observasi awal, siklus satu, dan siklus dua. Pada siklus dua hasil yang dicapai adalah 81sudah memenuhi indikator kinerja yakni 75%. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “terjadi peningkatan keterampilan menggiring pada permainan bola basket melalui strategi kelompok pada siswa kelas V di SDN 4 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango” diterima.