BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada variabel Kinerja kepala sekolah di MA Kiyai Modjo Kecamatan Limboto Barat untuk nilai tengah dari rangkaian data yang tersusun (median) sebesar 43,24 nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau yang paling sering terjadi (modus) adalah sebesar 44,89, dan nilai rata-rata dari rangkai _
data responden ( X ) sebesar 41,6 serta simpangan baku dari rangkaian data (S) sebesar 2,55 (perhitungan dapat dilihat pada lampiran VI). Deskripsi tentang frekuensi skor kinerja kepala sekolah (variabel X) dapat dilihat pada lampiran 3 tabel 1. Dan ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden menjawab di atas angka 41 sampai 42. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut: 6 5 4 3 2 1 0 36-39 41- 42 43-46 Grafik 1. Histogram Distribusi Pengamatan tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berdasarkan grafik di atas, kita dapat melihat bahwa skor reponden antara 36 sampai 39 adalah sebanyak 2 orang, antara 41 sampai 42 adalah sebanyak 5 orang, antara 45 sampai 46 adalah sebanyak 3 orang. 4.1.2 Deskripsi Tentang Tingkat Kinerja Guru Tingkat Kinerja Guru sebagai variabel Y memperoleh skor sebagai berikut; untuk nilai tengah dari rangkaian data yang tersusun (median) sebesar 45,34, nilai data yang memiliki frekuensi terbesar atau yang paling sering terjadi (modus) adalah sebesar 42,24, dan nilai rata-rata dari rangkaian data responden ( _
X ) sebesar 43,6 serta simpangan baku dari rangkaian data (S) sebesar 3,09
(perhitungan dapat lihat pada lampiran VI). Deskripsi tentang frekuensi skor data tentang tingkat kinerja guru di MA Kiyai Modjo Kecamatan Limboto Barat dapat dilihat pada lampiran 4 tabel 2. Dari tabel ini menunjukan bahwa lebih banyak responden yang memiliki skor antara angka 40 sampai 43. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut: 7 6 5 4 3 2 1 0 40-43 44-45 48-50 Grafik 2. Histogram Distribusi Pengamatan tentang Kinerja Guru
Berdasarkan grafik di atas, kita dapat melihat bahwa reponden yang memiliki skor antara 40 sampai 43 adalah sebanyak 6 orang, antara 44 sampai 45 adalah sebanyak 2 orang, dan antara 48 sampai 50 adalah sebanyak 2 orang. 4.2 Pengujian Persyaratan Analisis Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui data hasil penelitian, apakah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Oleh karena itu, pengujian normalitas data yang digunakan pada pengolahan ini adalah uji chi kuadrat pada taraf nyata α 0,01 dengan hipotesis bahwa skor variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) dan variabel Y (Tingkat Kinerja Guru) berdistribusi normal. 1) Uji Normalitas Data Variabel X Berdasarkan lampiran 7 tabel 10, untuk uji normalitas data pada variabel X (Kepemimpinan Kepala Sekolah) diperoleh perhitungan χ² hitung = 0,15 dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata α 0,01, diperoleh χ² daftar = 5,14. Karena χ²hitung ≤ χ²daftar, maka data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 2) Uji Normalitas Data Variabel Y Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (Kinerja Guru) menunjukan skor χ²hitung = 4,83 dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata α 0,01, maka diperoleh χ²daftar = 5,14. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa χ²hitung lebih kecil dari χ²daftar. Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir).
4.3 Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian, diadakan pengujian melalui persamaan regresi, linearitas, keberartian persamaan regresi dan koefisien korelasi. 1) Mencari Persamaan Regresi Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ŷ = a + bX, sehingga dari hasil penelitian (perhitungan terlampir) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ŷ = 29,7+0,36X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar 1 (satu) unit pada variabel X akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada variabel Y sebesar 0,36 unit, yaitu kinerja guru. Maksudnya bahwa, setiap unit variabel X akan mempengaruhi setiap indikator yang ada pada variabel Y sebesar 0,36. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator kepemimpinan kepala sekolah, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada indikator kinerja guru sebesar 0,36. 2) Uji Linearitas dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil
pengujian linearitas dan keberartian persamaan regresi
yang
menggambarkan hubungan linear apakah berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA. Dalam tabel ANAVA diperoleh linearitas persamaan regresi; diperoleh harga Fhitung = 0,90 pada taraf nyata α 0,01 dan dk pembilang = 6 dan dk penyebut = 2, diperoleh F (0,99) (6,2) = 2,15. Kriteria pengujian yaitu Fhitung < Fdaftar, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa regresi linear Y atas X dengan persamaan Ŷ = 29,7+0,36X dapat diterima pada taraf nyata α 0,01.
Kemudian untuk pengujian keberartian regresi diperoleh harga Fhitung = 1,33 pada taraf nyata α 0,01 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 8 didapat F (0,99) (1, 8) = 0,75. Kriteria pengujian ternyata Fhitung > Fdaftar, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi linear benar-benar signifikan (berarti). 3) Analisis Korelasional Jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linear, maka dapat ditentukan sejauhmana derajat keterhubungan antara variabel Y dan X melalui koefisien korelasi (r). Dari hasil perhitungan, diperoleh koefisien korelasi sebesar = 0,37. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 1,13, sedangkan daftar distribusi t pada taraf nyata α 0,01 diperoleh kriteria pengujian t (1-½α) (n-2), maka t(1-0,995) (8) = 0,53. Dari hasil perhitungan, thitung lebih besar dari ttabel, yaitu (1,13 > 0,53) sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan. Selanjutnya pada daftar distribusi t taraf nyata α 0,05 diperoleh kriteria pengujian t(1-½α) (n-2), maka t(0,975) (8) = 0,64. Hal ini dinyatakan sama, bahwa harga thitung lebih besar dari tdaftar (1,13 > 0,64), sehingga diperoleh kesimpulan yang sama bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan. 4.4 Pembahasan Penelitian ini termasuk studi pengaruh (regresi study) antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas yang diteliti, ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah kepemimpinan kepala sekolah
(variabel X) dan variabel terikat adalah kinerja guru di Madrasah Aliyah Kiyai Modjo Kecamatan Limboto Barat (Variabel Y). Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) yang diuji ditolak dengan signifikan, dan sebaliknya hipotesis penelitian (H 1) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari semua harga Fhitung yang lebih besar dari Ftabel baik pada taraf signifikan α 0,01. Adapun hipotesis yang diajukan adalah ‘terdapat pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah dengan tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Kiyai Modjo Kecamatan Limboto Barat Hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa persamaan Ŷ = 29,7+0,36X yang telah diuji keberartiannya pada taraf nyata α 0,01 merupakan hubungan fungsional yang berlaku pada populasi bedasarkan sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Persamaan tersebut mengandung makna bahwa setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar 1 (satu) unit pada kepemimpinan kepala sekolah (dengan konstanta 29,7) akan diikuti oleh perubahan rara-rata sebesar 0,36 pada tingkat kinerja guru di Madrasah Aliyah Kiyai Modjo Kecamatan Limboto Barat Pengujian koefisien korelasi sederhana yang dimaksudkan adalah untuk mengetahui berapa kekuatan atau dengan derajat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap tingkat kinerja guru. Oleh karena itu, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi r = 0,37 dan koefisien determinasinya r2 = 0,1369. Hal ini mengandung makna bahwa derajat pengaruh antara kepemimpinan kepala sekolah (variabel X) terhadap tingkat kinerja guru (variabel Y) sebesar 13,69%. Dalam artian bahwa sebesar 13,69% variasi yang terjadi pada variabel Y (kinerja guru) dijelaskan oleh variabel X kepemimpinan kepala
sekolah). Sisa dari hasil persentase tersebut sebesar 86,31%, yang memberikan makna bahwa tingkat kinerja guru dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti. Pada dasarnya peneltian ini memungkinkan adanya sesuatu yang di luar jangkauan peneliti, sehingga secara tidak langsung hasil penelitian ini masih memberikan kemungkinan kepada orang lain untuk melanjutkan dengan melakukan peninjauan kembali dari aspek yang lainnya. Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi yang telah dianalisis, yang dihubungkan dengan kriteria pengujian statistik t bahwa t hitung lebih besar dari tdaftar atau harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan H0, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang menyatakan bahwa: ‘terdapat hubungan positif antara kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan kinerja guru di Madrasah Aliyah Limboto Barat dinyatakan diterima