BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian " Efektivitas Penerapan Metode Brainstorming Berbasis Pembelajaran Konstruktivisme dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran Kitab Fathul Qarib Materi Salat Santri Putri Kelas 3 Tsanawy di Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo Tahun 2013/2014" ini terdiri dari deskripsi hasil penelitian, analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian. A. Deskripsi Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan mulai tanggal 2 September 2013 sampai dengan 28 September 2013 di Pondok Pesantren AlIman Bulus Gebang Purworejo. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas 3 putri semester gasal tahun ajaran 2013-2014. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling diperoleh kelas 3 E sebagai kelas eksperimen dan kelas 3 C sebagai kelas kontrol. Sebelum kelas eksperimen diberi perlakuan sampel harus diketahui memiliki kemampuan yang seimbang. Oleh karena itu, dalam kegiatan pra riset kedua kelas dilakukan uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata. Adapun data yang digunakan untuk uji normalitas, uji homogenitas dan uji kesamaan dua rata-rata adalah nilai semester genap tahun ajaran 2012-2013. Uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat dan uji homegenitas
64
menggunakan rumus Uji F. Berdasarkan kegiatan pra riset dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal dan bervarian homogen. 1. Analisis Instrumen Penelitian a. Analisis Validitas Penelitian ini menggunakan instrumen tes obyektif maka teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi point biserial. Indeks korelasi point biserial diberi lambang rpbi.
Setelah diperoleh nilai rxy, selanjutnya dibandingkan
dengan hasil r pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Butir soal dikatakan valid jika
rhitung rtabel ,
selain keadaan tersebut maka butir soal tidak valid. Berdasarkan perhitungan validitas butir soal diperoleh: Tabel 4.1 Prosentase Validitas Butir Soal No 1
2
65
Kriteria Valid
Nomor Soal Jumlah Presentase 1, 4, 5, 7, 11, 12, 13, 20 50 % 14, 15, 16, 17, 18,19,20, 22, 30, 31, Tidak Valid 35, 39, 40 20 50 % 2, 3, 6, 8, 9, 10, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 32, 33, 34, 36, 37, 38 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 & 7
b. Analisis Realibilitas Uji reliabilitas instrument digunakan untuk mengetahui ketepatan suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama. Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan adalah koefisien reliabilitas dengan formula Alpha. Tabel 4.2. Kriteria Reliabilitas Interval r11 < 0,2 0z,2 < r11 < 0,4 0,4 < r11 < 0,6 0,6 < r11 < 0,8 0,8 < r11 < 1,0
Kriteria Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Berdasarkan hasil uji coba instrumen tes diperoleh nilai adalah 0,8006. Maka nilai koefisien reliabilitas tersebut berada pada interval 0,6 - 0,8 berarti termasuk kategori tinggi. Adapun perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 6 dan 7 c. Tingkat kesukaran soal Dengan uji tingkat kesukaran dapat ditentukan apakah butir-butir soal instrumen tergolong sukar, sedang, atau mudah. Indeks kesukaran soal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
66
Tabel 4.3. Kriteria Indeks Kesukaran1
0,00 0,30 0,70
Interval IK IK = < IK < < IK < < IK < IK =
0,00 0,30 0,70 1,00 1,00
Kriteria Terlalu sukar Sukar Sedang Mudah Terlalu mudah
Tabel 4.4. Indeks Kesukaran No 1 2
Kriteria Sukar Sedan
Nomor Soal Jumlah Prosentase 15, 25, 28, 29, 31 5 12.5 % 1, 2, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 25 62,5 % 14, 17, 19, 20, 22, 24, 24, 26, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 3 Mudah 37, 38, 49 3, 4, 5, 7, 16 10 25 % 18, 21, 23, 27,39 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 & 7
d. Daya beda soal Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes untuk membedakan (mendiskriminasi) antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. Dalam penelitian ini untuk mencari daya pembeda digunakan metode split half.
1
210
67
Suharsimi, Arikunto,Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, hlm. 207 -
Tabel 4.5. Kriteria Daya Pembeda
0,00 0,20 0,40 0,70
Interval DP DP < < DP < < DP < < DP < < DP <
0,00 0,20 0,40 0,70 1,00
Kriteria Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat Baik
Tabel 4.6. Indeks Kesukaran No
Kriteria
Nomor Soal
Jumlah
1 Baik Sekali 2 3 4 5
Prosentas e 42,5 %
1, 3, 4, 5, 7, 10, 12, 13, 17 16, 17, 18, 19, 20, 23, Baik 35,39, 40, 9 22,5 % Cukup 2, 8, 9, 11, 14, 15, 22, 4 10 % jelek 30, 36, 7 17,5 % Sangat jelek 21, 27, 28, 31 3 7,5 % 6, 24, 29, 32, 34, 37, 38 25, 26, 33 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 & 7
2. Analisis data tahap awal a. Uji Normalitas Untuk
menguji
kenormalan
distribusi
populasi
digunakan uji Chi Kuadrat. Nilai awal yang digunakan untuk menguji normalitas distribusi f adalah nilai UAS santri Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo kelas 2 semester genap pembelajaran kitab Durorur Bahiyah.
68
Perhitungan
uji
normalitas
terhadap
kelompok
eksperimen diperoleh ( 2 )hitung = 7,8202 untuk kelompok kontrol ( 2 )hitung = 7,5652 dengan a =5% dan dk = 5-1 = 4, sedangkan ( 2 )tabel = 9,49. Sehingga dapat dikatakan bahwa data untuk populasi pada penelitian ini yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena ( 2 )hitung < ( 2 )tabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 10 dan 11. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama pada nilai awal. Dari perhitungan kelompok eksperimen dan kelompok control diperoleh Fhitung= 1,300 dengan a = 5% dan dk = k-1 = 2-1=1 diperoleh Ftabel = 2,58. Karena Fhitung < Ftabel maka F berada
pada daerah penerimaan Ho, sehingga
dapat
disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut homogen karena mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 12. c. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai ratarata yang sama atau tidak berbeda pada tahap awal. Rata-rata
69
kedua kelompok dikatakan tidak berbeda apabila -t(1-1/2α) < thitung < t(1-1/2α)(n1+n2-2) dengan taraf signifikansi α = 5%, dk = 25 + 25 - 2 = 48. Dari perhitungan diperoleh thitung = 1,227 dan ttabel = 2,021. Karena thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata kedua kelompok tidak ada perbedaan, artinya kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol
mempunyai
kondisi
yang
sama.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 13. 3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Posttest-Only Control Design yaitu desain penelitian dalam pengujian hipotesis menggunakan nilai post-test. Dalam desain ini kedua kelas mendapat perlakuan yang berbeda. Kelas kontrol sebagai pembanding
dengan
pembelajaran
konvensional.
Kelas
eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan dengan metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme. Metode pembelajaran yang diajukan oleh penulis, sebagai pembelajaran yang diharapkan efektif
dalam meningkatkan keaktifan santri
dalam proses pembelajaran. Setelah kedua kelas mendapat perlakuan yang berbeda, keduanya diberi tes akhir untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antar kedua kelas tersebut. Dalam penelitian ini pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan sistem pembelajaran KTSP, sesuai dengan sistem pembelajaran yang belum terpenuhinya beberapa criteria dalam
70
menerapkan
kurikulum
2013
dan
menyesuaikan
dengan
kurikulum yang diterapkan pada Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo. Secara garis besar penelitian ini meliputi dua tahap, yaitu : a. Tahap persiapan 1) Melakukan pengamatan untuk mengetahui kondisi subjek maupun objek penelitian. 2) Menyiapkan beberapa hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran. 3) Menyusun kisi-kisi instrumen tes uji coba. 4) Menyusun instrumen tes. 5) Mengujicobakan instrumen tes kepada santri yang telah mendapat materi salat yaitu kelas 3 D. b. Tahap pelaksanaan 1) Pelaksanaan metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme Penerapan pembelajaran
metode
brainstorming
konstruktivisme
dilakukan
berbasis pada
kelas
eksperimen yaitu kelas 3 E. Waktu yang digunakan adalah 2 kali pertemuan (2 jam pelajaran). Adapun
langkah-langkah
pembelajaran
dengan
menggunakan pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut :
71
a) Pendahuluan Kegiatan pendahuluan pembelajaran dalam kelas eksperimen, Pertama diawali dengan pembacaan surat al-Fatihah
bersama-sama.
Kedua,
penjelasan
kompetensi yang harus dicapai oleh santri. Ketiga, memberikan pengantar pada santri dengan terlebih dahulu
mengontruksikan
pengetahuan
yang
telah
dimiliki dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari mereka, dengan memberikan pertanyaan seputar salat. Keempat, membagi santri secara acak dalam 4 kelompok. b) Kegiatan inti Kegiatan inti dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen, meliputi : i. Fase Eksplorasi Membagi kelas dalam 5 kelompok untuk melakukan kegiatan diskusi. Pembagian kelompok dalam setiap sub pembahasan ( pengertian dan dasar hukum, macam-macam (waktu ) salat, syarat wajib dan syarat sah salat, rukun-rukun salat, perkara yang membatalkan salat dan waktu yang dimakruhkan untuk salat).
72
ii. Fase Elaborasi i)
Pendidik meminta perwakilan setiap kelompok untuk membaca kitab sesuai dengan materi yang didapat.
ii) Setiap santri wajib memberikan pendapat tentang masalah yang telah dilontarkan oleh guru. Setiap santri juga wajib menanggapi pendapat yang telah dilontarkan oleh santri lain. iii) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi masing-masing. iii. Fase Konfirmasi i) Pendidik dan santri bersama-sama menanggapi dan membahas hasil pemaparan dari masing-masing kelompok.. ii) Pendidik
memberikan
salah
satu
contoh
permasalahan yang sering terjadi dalam salat. iii) Memotivasi santri untuk dapat mengaplikasikan dalam kehidupan kesehariannya dari setiap hikmah yang terkandung dalam ibadah salat. c) Penutup Pada akhir pembelajaran santri dan pendidik bersama-sama merefleksi (reflection) materi yang diterima dengan pengalaman santri, menghubungkan antara materi dengan kehidupan nyata dan membuat
73
kesimpulan terhadap materi yang telah diterima. Selanjutnya adalah kegiatan penilaian sebenarnya (autentik assessment). Namun penilaian sebenarnya dalam pembelajaran kontekstual tidak hanya pada akhir pembelajaran, tetapi juga selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian sebenarnya dalam pembelajaran meliputi kegiatan selama pembelajaran berlangsung, laporan hasil diskusi kelompok dan hasil observasi (pengamatan), dan tes formatif. 2) Pelaksanaan pembelajaran konvensional Pembelajaran konvensional dilaksanakan pada kelas 3 C sebagai kelas kontrol. Waktu yang digunakan 2 kali pertemuan (2 jam pertemuan). Metode yang digunakan adalah bandongan. Langkah-langkah proses pembelajaran pada kelas kontrol sebagai berikut : a) Memberikan salam, bersama-sama membaca do'a, surah al-fatihah dan absensi. b) Pendidik meminta salah satu santri untuk membaca pelajaran sebelumnya. c) Pendidik mengajukan pertanyaan tentang materi yang baru saja dibaca oleh santri. d) Pendidik membacakan materi yang akan dipelajari (materi salat).
74
e) Pendidik menjelaskan tentang materi (kitab) yang baru saja dibaca. f) Pendidik meminta beberapa santri untuk membaca kembali materi yang baru saja pelajari. g) Mengakhiri pembelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam. h) Mengadakan tes formatif. 3) Evaluasi pembelajaran Setelah proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol selesai, diadakan tes akhir (post test) yang berupa soal pilihan ganda. Evaluasi berguna untuk mengetahui seberapa tinggi penguasaan materi salat pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan untuk mengetahui keefektifan metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran kitab Fathul Qarib khususnya materi salat. 4. Hasil Penelitian Berikut hasil post-test materi salat yang telah dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol: Tabel.4.7. HASIL POST TEST KELAS 3 C DAN 3 E Tahun Ajaran 2013/2014 No 1 2
75
3 C (kelas kontrol) 65.0 50.0
KELAS 3 E (kelas eksperimen) 90.0 75.0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 ∑ N X 2 S S
80.0 75.0 55.0 75.0 70.0 65.0 75.0 75.0 65.0 55.0 60.0 70.0 60.0 60.0 65.0 65.0 75.0 75.0 50.0 60.0 55.0 75.0 60.0 1635 25 65.40 76.92 8.77
70.0 90.0 85.0 85.0 80.0 85.0 75.0 90.0 85.0 60.0 65.0 75.0 85.0 70.0 75.0 70.0 90.0 65.0 70.0 60.0 60.0 70.0 70.0 1895 25 75.80 101.42 10.07
Berdasarkan hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai ratarata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan. Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, yaitu 75,80 dan 65,40. Dari hasil tersebut
76
menunjukkan bahwa metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran kitab Fathul Qarib.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif hasil penelitian dilakukan melalui teknik observasi. Observasi sebagai data penunjang dalam penelitian ini. Observasi penelitian dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua pada kelompok eksperimen. Observasi difokuskan pada keaktifan santri dalam proses pembelajaran melalui metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme. Dari hasil observasi terhadap aktivitas santri selama proses pembelajaran kontekstual berlangsung diperoleh nilai rata-rata 11, yaitu berada pada interval antara nilai 10 – 14 termasuk dalam kategori baik. Dapat disimpulkan bahwa secara umum, keaktifan santri dalam proses pembelajaran dengan metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme terhadap materi salat adalah baik. Data selengkapnya terdapat pada lampiran . 2. Analisis Akhir Pada analisis akhir ini data yang digunakan adalah nilai hasil tes akhir (post test) kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah sebesar 75,80 dan rata-rata pada kelas kontrol adalah sebesar 65,40.
77
Dari data post test tersebut diuji dan dianalisis untuk mengetahui seberapa tinggi perbedaan rata-rata hasil belajar dari kedua kelompok, setelah diberi perlakuan yang berbeda. Analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ratarata antara kedua kelas tersebut adalah uji-t dua pihak. Data selengkapnya terdapat pada lampiran Tabel.4.8. Ringkasan Sumber Data Sumber Variasi Jumlah N
X Varians (S2) Standart deviasi (S)
3 E (kelas eksperimen) 1895 25 75,80 101,42 10,07
3 C (kelas kontrol) 1635 25 65,40 76,92 8,77
Adapun analisis yang dilakukan pada tahap akhir ini adalah : a. Uji Homogenitas Uji homogenitas pada tahap akhir ini digunakan untuk menentukan rumus t-tes yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis, maka perlu diuji terlebih dahulu varian kedua sampel dalam keadaan homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varians yang digunakan adalah uji F. Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan F tabel (Fh : Ft), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ho diterima berarti varians
78
homogens. Dengan dk pembilang = n1 – 1, dan dk penyebut = n2 – 1.
F =
Varianterbesar Varianterkecil 101,42 1,319 76,92
Dari data di atas diperoleh harga F = 1,319. Selanjutnya harga F dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang = (25 – 1) dan dk penyebut = (25 – 1). Berdasarkan dk pembilang = 24 dan penyebut = 24, dengan taraf signifikan 5 %, maka harga F tabel = 2,58. Berdasarkan harga F hitung lebih kecil dari F tabel (1,319 < 2,58). Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti varian kedua sampel homogen. b. Uji Perbedaan rata-rata (Uji Dua Pihak) Uji perbedaan rata-rata antara kelas eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini digunakan untuk pengujian
hipotesis.
Berdasarkan
perhitungan
di
atas
diketahui bahwa kedua sampel memiliki varian yang homogen, maka rumus uji-t yang digunakan adalah rumus ttest dengan model
polled varian dan harga t-tabel
menggunakan dk = n1 + n2 – 2.
79
Perhitungannya sebagai berikut :
=
25 1101,42 25 176,92 25 25 2 87,80 9,44
=
t
x1 x2 1 1 s n1 n2 =
75,80 65,40 1 1 9,44 25 25
3,894
Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh thitung = 3,894 dan ttabel = ttabel(0,95)(25) = 2,02 dengan taraf signifikan α = 5% dengan dk = 25 + 25 – 2 = 48, peluang = 1 – α = 1 – 0,05 = 0,95. Kriteria pengujian Ho diterima jika hasil thitung < ttabel, sedangkan Ha diterima hasil thitung > ttabel. Hasil perhitungan uji-t pada penelitian ini diperoleh thitung > ttabel (3,894 > 2,02), maka Ha diterima. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme efektif dalam pembelajaran kitab Fathul Qarib materi salat pada santri putri kelas III Tsanawy di Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo tahun ajaran 2013-2014. Jadi dapat
80
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan antara hasil belajar dengan metode brainstorming berbasis pembelajaran
konstruktivisme
dan
pembelajaran
konvensional. Dari hipotesis statistik yang diajukan : Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1
µ2
Ho diterima bila nilai rata-rata kedua kelas sama. Artinya
metode
brainstorming
berbasis
pembelajaran
konstruktivisme tidak efektif dalam pembelajaran kitab Fathul Qarib materi salat pada santri putri kelas III Tsanawy di Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo tahun ajaran 2013-2014.. Hipotesis alternatif/kerja (Ha) diterima bila nilai rata-rata kedua kelas tidak sama. Artinya metode brainstorming berbasis pembelajarn konstruktivisme efektif dalam pembelajaran kitab Fathul Qarib materi salat pada santri putri kelas III Tsanawy di Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo tahun ajaran 2013-2014. Dari hasil pos-test yang diperoleh dari kedua kelas diketahui bahwa nilai rata-rata kedua kelas tidak sama atau berbeda. Nilai ratarata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 75,80 dibandingkan 65,40. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diterima adalah hipotesis kerja (Ha). Artinya metode
81
brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme efektif dalam pembelajaran kitab Fathul Qarib materi salat pada santri putri kelas III Tsanawy di Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo tahun ajaran 2013-2014. Sehingga dengan pembelajaran yang efektif dapat mendorong santri untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam dan dapat meningkatkan hasil belajar santri.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Keberhasilan suatu proses pembelajaran sendiri dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku. Berhasilnya belajar tergantung kepada beberapa faktor, yaitu: 1) Faktor individual, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik meliputi: kematangan/pertumbuhan, kecerdasan/ intelegensi. latihan dan ulangan, faktor pribadi, motivasi. 2) Faktor sosial adalah faktor dari luar. Faktor sosial yang berpengaruh terhadap hasil belajar antara lain sebagai berikut: keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat pelajaran, lingkungan dan kesempatan. Metode
brainstorming
berbasis
pembelajaran
konstruktivisme yang dikaji dalam penelitian ini merupakan suatu metode pembelajaran yang diharap dapat mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran kitab Fathul Qarib
82
namun juga tidak mengurusi kekhasan budaya pendidikan yang telah ada di pondok pesantren. metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme merupakan suatu konsep strategi pembelajaran yang tidak mengharuskan santri untuk menghafal fakta-fakta, tetapi adanya sebuah pengalaman nyata santri. Sehingga santri dapat mengontruksi sendiri pengetahuan mereka dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum Metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme
diterapkan
pada
kelas
eksperimen,
perlu
menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dan diketahui bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal sama atau tidak. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengambilan sampel dan uji normalitas dan uji homogenitas dengan nilai semester gasal tahun ajaran 2012-2013 sebagai data awal. Dengan menggunakan teknik sampling "cluster random sampling" diperoleh kelas 3 E sebagai kelas eksperimen dan kelas 3 C sebagai kelas kontrol. Selanjutnya, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi normal, dengan nilai X2 hitung < X2tabel, yaitu 7,8202 < 9,49 pada kelas 3 E. Pada kelas 3 C diperoleh nilai χ2 hitung < χ2tabel, yaitu 7,5652 < 9,49. Kedua kelas memiliki varian yang homogen, dengan nilai χ2 hitung < χ2 tabel, 1,300 < 2,58. Dengan demikian, kedua kelas dapat berasal dari kondisi yang sama dan dapat beri perlakuan.
83
Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti pada kelas eksperimen diketahui bahwa penerapan metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme tersebut efektif, baik dari segi proses maupun dari segi hasil pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat segi proses dan hasil pembelajaran yang telah diterapkan. Dari segi proses pembelajaran, dapat dilihat berdasarkan hasil observasi pendidik selama pembelajaran berlangsung. Diketahui bahwa melalui metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya: 1) Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam menerima pelajaran. 2) Peserta didik yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau dari guru. 3) Terjadi persaingan sehat. 4) Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan Dari hasil observasi pendidik selama proses pembelajaran berlangsung, diketahui bahwa santri memiliki kepercayaan diri untuk bertanya, baik antar santri maupun santri dengan guru ataupun dengan orang lain, dan dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan teman sekelas, saling bekerja sama serta keberanian untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dan menyimpulkan hasil diskusi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil
perhitungan
observasi
selama
proses
pembelajaran
84
berlangsung, diperoleh nilai rata-rata 11 termasuk dalam kategori baik. Sedangkan dari segi hasil pembelajaran, dapat dilihat melalui kegiatan refleksi dan penilaian yang dilakukan oleh pendidik. Melalui kegiatan refleksi, santri dapat menyimpulkan keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan, mengambil hikmahnya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar kognitif dapat dilihat dari hasil tes akhir (post-test), diperoleh nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 75, 80. Dengan demikian, dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa
metode
brainstorming
berbasis
pembelajaran
konstruktivisme efektif dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran kitab Fathul Qarib materi salat pada santri kelas 3 Tsanawy Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo tahun ajaran 2013/2014. Hal tersebut dapat ditunjukkan berdasarkan pada data analisis akhir yaitu hasil belajar Kitab Fathul Qarib kelas 3 E (kelas eksperimen) dan kelas 3 C (kelas kontrol) menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen tinggi dibandingkan kelas kontrol, sebesar 75,80 dan kelas kontrol sebesar 65,40. Kedua kelas memiliki varian yang sama (homogen) dengan nilai χ2 hitung < χ2 tabel sebesar 1,319 < 2,58. Dari hasil uji perbedaan rata-rata dua pihak diperoleh thitung = 3,894 dan ttabel = 2,02 karena thitung > ttabel maka signifikan dan hipotesis yang diajukan diterima, sebaliknya jika thitung < ttabel,
85
maka hipotesis yang diajukan ditolak. Dari hasil uji hipotesis di atas menunjukkan bahwa thitung > ttabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil belajar kedua kelas tersebut berbeda secara signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa metode brainstorming berbasis pembelajaran konstruktivisme efektif dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran kitab Fathul Qarib materi salat pada santri kelas 3 Tsanawy Pondok Pesantren Al-Iman Bulus Gebang Purworejo tahun ajaran 2013/2014.
D. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Keterbatasan Kajian Ruang Lingkup Permasalahan Permasalahan yang dikaji dan terjawab dalam penelitian ini masih sangat terbatas, dimana penulis hanya mengkaji efektivitas
penerapan
metode
brainstorming
berbasis
pembelajaran konstruktivisme efektif dalam meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran kitab Fathul Qarib materi salat. Hasil belajar yang penulis ukur juga masih terbatas pada ranah kognitif, sedang pada ranah psikomotorik dan afektif santri belum dikaji terlalu mendalam. 2. Keterbatasan Waktu Penelitian Keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah kepada penulis untuk melakukan penelitian pada sekolah mereka, jam pelajaran yang pendek (40 Menit), dan waktu
86
yang dimiliki penulis untuk menyelesaikan penelitian ini, membuat hasil penelitian ini kurang mendalam. Yang berpengaruh pada kualitas hasil penelitian. 3. Keterbatasan Objek dan Bahan Penelitian Tidak semua bagian dari obyek penelitian (pondok pesantren) bisa kita teliti, karena bersifat penting dan rahasia. Kemampuan penulis untuk mengumpulkan bahan penunjang penelitian (referensi, buku, dan dokumentasi) dan penyajian hasil masih sangat kurang.
87