perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan 1. Keadaan Lingkungan Sekolah a. Lokasi SMP Abdi Negara 2 Padamara SMP Abdi Negara 2 Padamara beralamat di jalan Raya Padamara Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga. Letak SMP Abdi Negara 2 Padamara bersebelahan dengan SMA Negeri 1 Padamara dan pemukiman Denah Lokasi Pemukiman Penduduk
Pertokoan
Masjid
Jl. Raya Padamara
Gerbang SMP Abdi Negara 2 Padamara
SMA N 1 Padamara
Gerbang SMP Abdi Negara 2 Padamara
Gambar 4.1. Denah Lokasi dan gerbang depan SMP Abdi Negara 2 Padamara ( Dok. M. Irwan. Sabtu, 11 Mei 2013)
commit to user 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 b. Lingkungan Belajar di SMP Abdi Negara 2 Padamara SMP Abdi Negara 2 Padamara didirikan pada tahun 1980. Memiliki tanah seluas 3.400 m2 dan bangunan seluas 1.693 m2. Terdapat lapangan olahraga di depan gedung sekolah untuk kegiatan upacara bendera, olahraga, dan ekstrakulikuler. Selain itu, terdapat dua ruang laboratorium, yaitu satu laboratorium IPA , satu laboratorium komputer, dan ruang perpustakaan.
Jalan Raya Padamara Purbalingga
Gambar 4.2 Denah SMP Abdi Negara 2 Padamara (Dok. Irwan, 11 Mei 2013)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 Keterangan Denah Nomor
Urut Ruang
Nomor
Keterangan
Urut
Ruang
Keterangan
1
1
Ruang Kepala Sekolah
8
17
Perpustakaan
2
2
Ruang Tata Usaha
9
18-19
Kantin
3
3
Ruang Guru
10
20-21
WC
4
4-13
Ruang Kelas
11
22-23
Garasi
5
14
Laboratorium Komputer
12
24-25
Halaman Sekolah
6
15
Laboratorium IPA
13
26-27
Kebun Sekolah
7
16
Gudang
14
28-29
Gerbang & Jalan Raya
Setiap ruang kelas terdapat papan tulis, 30 kursi siswa, 15 meja siswa, satu meja guru dan satu kursi guru. Rata-rata siswa pada. masing- masing kelas adalah 24-30 siswa. Masing-masing siswa menempati satu kursi dan satu meja untuk dua siswa. Setiap kelas dilengkapi dengan peralatan menunjang belajar yaitu: papan tulis whiteboard), penggaris, Untuk LCD saat ini hanya terdapat di ruang khusus, penggunaannya bergantian. Dengan adanya pemasangan LCD dapat memudahkan siswa untuk melakukan pembelajaran yang menggunakan laptop walaupun masih belum menyeluruh.
Gambar 4.3 Denah Kelas VII-A SMP Abdi Negara 2 Padamara (Dok. Irwan, 12 Mei 2013)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 SMP
Abdi
Negara
2
Padamara
menggunakan
speedy
untuk
mempermudah guru dan siswa untuk mencari materi pembelajaran. Setiap ruangan di SMP Abdi Negara 2 Padamara terdapat peralatan kebersihan seperti sapu dan tempat sampah. Selain itu, juga terdapat perlengkapan lain seperti papan piket kelas, papan pengurus kelas, papan daftar kelas, papan pengumuman dan cermin. P3K hanya terdapat di laboratorium. Jumlah guru sebanyak 13 orang terdiri atas 3 guru berstatus PNS dan 4 guru tidak tetap yayasan dan 6 guru GTT. Jumlah staf administrasi sebanyak 4 orang terdiri atas 2 orang berstatus PTY dan 2 orang berstatus pegawai tidak tetap. Jumlah Siswa Tiga Tahun Terakhir No.
Tahun Pelajaran
Kelas VII
Kelas VIII
Kelas IX
Jumlah
1.
2010/ 2011
90
96
90
276
2.
2011/2012
78
90
96
264
3.
2012/2013
75
78
90
243
Tabel 4.1 Jumlah siswa di SMP Abdi Negara 2 Padamara (Dok. Irwan, 12 Mei 2013) Pada kelas VIIA terdapat 75 siswa yang terbagi menjadi tiga kelas kelas. Kelas VII-A merupakan sampel dalam penelitian di SMP Abdi Negara 2 Padamara, yang terdiri dari 10 siswa laki - laki dan 15 siswa perempuan. c. Visi Misi dan Tujuan SMP Abdi Negara 2 Padamara Untuk mengimplementasikan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan nasional, penyusunan dan penetapan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) di SMP Abdi Negara 2 Padamara meliputi :visi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 misi, tujuan sekolah, struktur dan muatan kurikulum (mata pelajaran muatan lokal dan pengembangan diri), regulasi-regulasi yang meliputi : pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global, kelender pendidikan dan silabus. Visi dan misi dari SMP Abdi Negara 2 Padamara yang tercantum pada Laporan Observasi Dana Prastiyawardanua di SMP Abdi Negara 2 Padamara adalah: "Berprestasi dan berbudaya berdasarkan iman dan taqwa". Indikatorindikator dari visi tersebut terdiri dari: (1) Peningkatan prestasi akademik / peningkatan Nilai UN / US dan NUM, (2)Tumbuh kembangnya berbagai seni dan olah raga di sekolah, (3) Unggul dalam berbagai lomba kesenian ( seni karawitan, seni tari, seni musik, dan seni gambar bentuk, (4) Unggul dalam prestasi olah raga bola Volly, (5) Trampil pengoperasian computer, (6) Peningkatan disiplin serta iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (7) Memiliki lingkungan sekolah yang aman, ramah dan tertib. Misi dari SMP Abdi Negara 2 Padamara meliputi indikator sebagai berikut:l. (a) pengadaan pengembangan pemetaan KBK, b) pelaksanaan pengembangan perangkat pembelajaran silabus, (c) pelaksanaan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajara, (d) pelaskanaan pengembangan sistem penilaian dan e) pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal. Indikator (2) terdiri dari: (a) pelaksanaan pengembangan profesionalitas tenaga kependidikan (b) pelaksanaan peningkatan kompetensi Guru, (c) pelaksanaan peningkatan kompetensi TU, (d) pelaksanaan monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dan tenaga TU dan (e) mengadakan peningkatan kuantitas tenaga kependidikan. Indikator (3) terdiri dari: (a) pelaksanaan pengembangan metode pengajaran untuk semua mapel, (b) pelaksanaan pengembangan strategi 'pembelajaran dan penilaian dan (c) pelaksanaan pengembangan sumber pembelajaran. Indikator (4) terdiri dari: (a) mengadakan pengembangan media pembelajaran; (b) mengadakan pengembangan sarana pendidikan, (c) mengadakan pengembangan prasarana pendidikan; dan (d) melaksanakan penciptaan lingkungan belajar yang kondusif. Indikator (5) terdiri dari: (a) meningkatnya standar pencapaian ketuntasan kompetensi, (b) meningkatnya standar kelulusan tiap tahunnya dan (c) meningkatnya kejuaraan lombasslomba akademik dan non akademik. Indikator (6) terdiri dari: (a) mengadakan pengembangan dan melengkapi administrasi sekolah, (b)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 melaksanakan implementasi MBS, (c) melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja sekolah, d) melaksanakan supervisi klinis oleh kepala sekolah, e) melakukan pengembangan sekolah menuju ketercapaian SPM dan f) melakukan penggalangan partisipasi masyarakat. Indikator (7) terdiri dari: (a) mengadakan pengembangan jalinan kerja dengan penyandang dana, (b) melakukan penggalangan dana dari berbagai sumber dan (c) mengadakan pendayagunaan potensi sekolah dan lingkungan. Indikator (8) terdiri dari: (a) mengadakan pengembangan perangkat model penilaian pembelajaran, (b) mengadakan implementasi model evaluasi pembelajaran, (c) mengadakan pengembangan instrumen atau perangkat soal untuk berbagai model evaluasi, (d) mengadakan pengembangan lomba, uji coba dalam pengingkatan standar nilai dan (e) mengadakan penerapan model-model pembelajaran bagi anak berprestasi, bermasalah dan kelompok anak lainnya. Indikator (9) terdiri dari: (a) melaksanakan pembinaan ibadah secara rutin sesuai ajaran agama yang dianutnya dan (b) melaksanakan peringatan hari besar agama. Kegiatan Belajar Mengajar Seni Budaya Kelas VII-A Observasi awal dilakukan dua kali pertemuan yaitu hari senin tanggal 13 Mei 2013 dan 20 Mei 2013. Observasi dilakukan ketika guru sedang mcngajar Seni Budaya, proses kegiatan belajar mengajar siswa di dalam kelas dan pada hasil karya siswa. Wawancara diluar kegiatan belajar mengajar dan observasi pada saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Pertanyaan diberikan hepada guru Seni Budaya yaitu bapak Mamang Sugiharto, dan beberapa siswa kelas VII-A. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Mamang Sugiharto diperoleh
data
bahwa
keterampilan
siswa
dalam
megambarkhususnya
keterampilan teknik arsir belum meningkat. Metode konvensional dan metode demonstrasi merupakan metode yang diterapkan oleh guru namun keterampilan siswa belum mengalami peningkatan. Wawancara dengan beberapa siswa kelas VII-A diperoleh data bahwa demonstrasi yang diperagakan oleh guru di depan kelas kurang menarik. Siswa haya diberikan contoh karya di papan tulis saja. Sehingga siswa kurang tertarik dengan demonstrasi yang diberikan oleh guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 Keterampilan Gambar Bentuk Siswa Tahap observasi awal dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan yang pertama dilaksanakan pada hari senin, 13 Mei 2013. Mata pelajaran Seni Budaya jam ke-3 yaitu pukul 08.35 - 09.15 WIB. Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 25 orang seluruh siswa hadir. Pembelajaran dikelas terlihat kurang efektif dan efisien. Dapat dilihat dari alokasi waktu, setiap minggu hanya diadakan pada tiap satu kali pertemuan yaitu hanya selama 1 x 40 wenit.
Gambar 4.4. Guru sedang menerangkan gambar bentuk (Dok.M.Irwan, senin 13 Mei 2013) Peoses bembelajaran yang diterapkan guru dimulai dengan salam. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi tentang gambar bentuk secara umum. Metode ceramah yang digunakan oleh guru kurang menarik perhatian siswa, sehingga kelas menjadi ramai. Selain itu media yang digunakan untuk demonstrasi sangat sederhana yaitu dengan cara memberikan contoh gambar bentuk. Secara langsung menggambar di papan tulis tanpa mengarahkan siswa bagaimana cara penerapan teknik mengarsir atau penempatan arah sinar (gelap terang).
Kemudian
dilanjutkan
dengan
memberikan
penugasan
praktik
menggambar bentuk menggunakan media pensil. Karena waktu yang terbatas, 50% (25 siswa) karya siswa baru mencapai desain sketsa. Oleh karena itu,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 kegiatan menggambar dijadikan sebagai pekerjaan rumah kemudian dilanjutkan minggu depan.
Gambar 4.5. Penerapan teknik menggambar bentuk media pensil (Dok. M.Irwan.Senin 13 Mei 2013) Observasi berikutnya dilaksanakan tanggal 20 Mei 2013 pada jam mata pelajaran Seni Budaya yaitu jam ke-3 pukul 08.35 – 09.15 WIB. Pelaksanaan penerapan teknik megambardilakukan pada pertemuan kedua, guru kurang mampu mengarahkan teknik - teknik yang perlu diterapkan siswa dalam menggambar bentuk. Terbukti tidak semua siswa menggambar dengan teknik yang baik. Berikut ini merupakan salah satu proses yang diterapkan siswa dalam bentuk: disain karya dibuat pada kertas gambar, kemudian disain karya diarsir dengan pensil. Elip tidak baik
Arsir tidak merata
Bentuk tidak benar
Gambar 4.7. Karya Devi Oktaviani yang kurang terampil. (Dok. M.Irwan. Senin, 20 Mei 2013)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 Karya di atas merupakan karya dari salah satu siswa kelas VII A bernama Devi Oktaviani. Karya tersebut mewakili karya yang kurang terampil dalam observasi awal. Secara keseluruhan belum dapat menerapka teknik-teknik pastel secara tepat terlihat terdapat goresan-goresan yang tidak merata dibagian dekat outline. Berusaha menggunakan teknik block yang diterapkan tidak rata maka terkesan belum maksimal.
Elip cukup baik Proporsi cukup Baik
Gelap terang cukup baik
Gambar 4.8. Karya Fena Muliyana yang cukup terampil (Dok. M. Irwan. senin , 20 Mei 2013) Karya di atas merupakan karya dari salah satu siswa kelas VII A bernama Fena Mulyana. Karya tersebut mewakili karya yang cukup terampil dalam observasi awal. Teknik arsir yang diterapkan oleh siswa kurang rapi. Namun, tekanan yang diterapkan pada teknik pencahayaan sudah baik. Wama gelap pada objek yang terhalang dan wama terang pada objek utama tercampur dengan arsir yang berlebihan membuat gambar tampak kotor. sehingga terlihat karya tersebut kurang maksimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 Tabe14.2. Nilai gambar bentuk kelas VII A Ketuntasan No
NIS
NAMA
NILAI Sudah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
7870 7883 7898 7899 7901 7909 7913 7920 7921 7922 7927 7930 7946 7949 7951 7958 7960 7985 7989 8004 8012 8015 8021 8040 8051
ADINDA AISHA NURUL DANNI ALVIONA DENTI ANNAAFI ANISYA WIWIT HANDAYANI ANUGRAH RAEGUSTI S AR-ROYAN ZAINUL AKBAR BERDILA SHERIL INASA CATHALINA SECHAN DEVA OKTAVIANA DEVI EKA SETIANINGSIH DEVI OKTAVIANI DINA DWI NURAENI DYAH PUSPITASARI ASIH FARHAN NASHRULLAH FEBRI NUR AZRA FENA MULIYANA GALUH LALITADHIRA ANINDITA GANANG PAMUNGKAS INTAN NUR ROHMAH IZZA MUSTHOLIH AL AMIN LUKMAN HAKIM AZKI AZINAN MELYNIAR GALIH RIZKIANI MITA DWI SAPUTRI MUHAMMAD KHOIRUL FATHURONI PANCA APRILIAN REKA AZHIZHA SAPUTRI Jumlah Rata-Rata kelas (Jumlah/Jumlah siswa)
64 74 65 72 68 64 62 66 80 68 60 80 68 68 75 70 65 80 67 74 65 68 68 60 65 1.716 68.64
Belum V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 8
17
Hasil observasi diperoleh bahwa 68,64% siswa yang belum mencapai ketuntasan
dalam
belajamya
menunjukkan
rendahnya
keterampilan
menggambar bentuk. Rata-rata nilai siswa kelas VII-A adalah 68,64. Sementara standar KKM SMP Abdi Negara 2 Padamara adalah 70. Sebanyak 25 siswa atau 68.64% dari 25 siswa belum memenuhi KKM 70, dan sebanyak 8 siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 atau 31.36% yang sudah memenuhi KKM 70. Nilai tersebut menunjukkan hasil belajar siswa dalam gambar bentuk, terutama dalam menerapkan keterampilan gambar bentuk teknik arsir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : Keterampilan Menggambar Bentuk Dengan Teknik Arsir Kelas VII-A SMP Abdi Negara 2 Padamara Tahun Ajaran 2012/2013 Tuntas
Tidak Tuntas 68,64%
31,36%
Grafik 4.1. Ketuntasan nilai gambar bentuk menggunakan media pensil Dari hasil observasi tersebut direfleksikan untuk mencari solusi supaya keterampilan siswa dalam menggambar bentuk dapat ditingkatkan. Perbaikan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam gambar bentuk yang tepat dilakukan adalah dengan menerapkan metode drill. B. Hasil Tindakan Tiap Siklus Penelitian
tindakan
kelas
pada
pembelajaran
gambar
bentuk
dilaksanakan dalam dua siklus. Tindakan perbaikan dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam gambar bentuk teknik arsir. Salah satu upaya agar keterampilan teknik arsir siswa meningkat adalah dengan penerapan metode drill dalam pembelajaran seni rupa. Pelatihan diberikan kepada siswa menerapkan teknik arsir, Proporsi dan finishing karya. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, Observasi, dan refleksi. Untuk lebih jelas mengenai data hasil penelitian dan pembahasan pada setiap siklus dapat dilihat di bawah ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan mulai hari selasa tanggal 13 Mei - 20 Mei 2013. Proses penelitian ini dilaksanakan empat kali pertemuan dan menghasilkan tiga karya. Dalam siklus
terdiri atas empat tahapan, yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi tindakan. a. Perencanaan I Tahap perencanaan pada siklus I dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi : (1) persiapan bahan ajar yaitu materi tentang teknik dalam menggambar bentuk (teknik arsir, Proporsi dan finishing), (2) persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) metode drill yang diterapkan
pada
skenario
pembelajaran
dengan
keterampilan
dalam
penggunaan media pensil, (4) persiapan media pembelajaran yaitu contoh gambar bentuk dan pensilsebagai media demonstrasi, (5) mempersiapkan alat evaluasi. b. Tindakan I Kegiatan belajar mengajar ini dilaksanakan empat kali pertemuan, dan setiap pertemuan 40 menit. Materi yang digunakan dalam pelaksanaan siklus I adalah pengetahuan dan penerapan teknik- teknik dalam arsir media pensil. Pada pertemuan pertama yang dilaksanakan tanggal 13 Mei 2013. Guru mengawali dengan salam dan mengecek presensi siswa. Kemudian guru memberi penjelasan tentang cara penerapan teknik arsir dan Proporsi pada karya. Setelah itu teknik - teknik tersebut didemonstrasikan di depan kelas. Seorang siswa mencoba mempraktekan teknik arsir, dan teknik Proporsi di depan kelas, namun beberapa siswa yang duduk dibelakang tidak memperhatikan. Sedangkan siswa yang lain memperhatikan. Menurut wawancara kepada siswa, belum pernah diadakan demonstrasi mengenai cara menerapkan teknik arsir, dan Proporsi tersebut di depan kelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Gambar4.10. Pendemonstrasian teknik arsir yang dilakukan guru dan siswa di depan kelas. (Dok. M. Irwan. Selasa, 13 Mei 2013) Kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas kreasi kepada siswa, yang meliputi teknik arsir dan Proporsi. Karena waktu dalam pembelajaran gambar terbatas siswa hanya dapat membuat disain didalam kelas, oleh karena itu menggambar dilanjutkan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan ke dua. Siswa diberikan tugas rumah, yaitu pembuatan desain karya yang akan dilanjutkan pada pertemuan ke-2 yaitu teknik Proporsi, dan arsir masih diberikan. Karena pembuatan disain sudah dikerjakan di rumah, sehingga pengamatan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam penerapan teknik gambar bentuk dapat berjalan dengan baik. Pemberian motivasi kepada siswa diberikan ketika siswa sedang menggambar. Sebelum jam pelajaran berakhir guru mengevaluasi beberapa karya siswa dan mengingatkan siswa agar peralatan gambar dibawa minggu depan. Pembelajaran diakhiri dengan salam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
Gambar 4.11. Siswa sedang menggambar bentuk ( Dok. M. Irwa. Senin, 27 Mei 2013 ) Pertemuan keempat dilaksanakan tanggal 3 Juni 2013. Pertemua keempat ini guru memberikan pelatihan kepada siswa mengenai teknik proporsi dan gelap terang. Setelah pembuatan desain yang dikerjakan di rumah, teknik proporsi dan gelap terang diterapkan siswa pada karya yang ke-3. Pengarsiran pada bidang, Dilanjutkan dengan penerapan teknik arsir pada bidang yang berkesan gelap dan pada bidang yang berkesan terang menggunakan pensil. Penebalan arsir pada bidang pohon yang memiliki kesan gelap di sisi yang berlawanan dengan arah cahaya, untuk bidang yang berhadapan dengan arah cahaya diberikan arsir tipis yang bertujuan agar bidang tetap membentuk namun bias karena arah sinar atau cahaya. Sedangkan penempatan bidang yang menurut sudut pandang lebih jauh atau bidang-bidang yang berada di belakang benda yang dominan dibuat lebih kecil dari benda yang ada didepannya dan memberikan teknik arsir merata untuk menempatkan proporsi yang benar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Gambar 4.12 contoh karya proporsi & gelap terang. (Dok. M. Irwan. Selasa, 03 Juni 2013) c. Observasi I Tahap pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan berjalannya proses pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran seni budaya. Tahap observasi ini dilakukan untuk mengetahui keadaan lapangan secara langsung. Yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan katerampilan gambar bentuk siswa dalam penerapan teknik arsir, Proporsi dan finishing. Hal-hal yang terjadi ketika tindakan berlangsung di dalam kelas dicatat oleh peneliti, serta pengamatan kepada hasil karya siswa dilakukan dalam pembelajaran gambar. Secara klasikal diperoleh data sesuai dengan masalah, yaitu: (1) demonstrasi yang diberikan oleh guru hanya ditekankan pada teknik gambarnya namun tidak memberikan demonstrasi pada desain karya. Hal ini menyebabkan keterampilan siswa sudah meningkat, yaitu sebesar 60 % (15/25 x 100%), (2) dengan menggunakan demonstrasi siswa lebih percaya diri. Hal ini dibuktikan enam siswa sudah berani mencoba mendemonstrasikan didepan kelas bagaimana menerapkan teknik arsir pada bidang datar gambar bentuk. (3) dengan penerapan metode drill, proses belajar siswa didalam kelas dapat dipantau oleh guru. (4) dengan penerapan metode drill, keterampilan siswa dapat ditingkatkan. Hal ini berdampak pada karya siswa yang menunjukan peningkatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 Peningkatan siswa dapat di identifikasi melalui daftar nilai dan beberapa contoh hasil karya siswa di bawah ini:
Gambar 4. 13 Kegiatan siswa pada siklus I (Dok. M.Irwan, 13 Mei 2013)
Gambar 4. 14 Identifikasi karya pertama Devi Oktaviani pada siklus I (Dok. M.Irwan, 13 Mei 2013) Karya siswa pada gambar 4.14 mewakili karya siswa yang masih membutuhkan banyak pelatihan agar karya siswa dapat mengalami peningkatan, sehingga KKM 70 di SMP Abdi Negara 2 Padamara dapat tercapai. Dapat dibuktikan dengan nilai mereka yang masih dibawah atau sama dengan 70.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 Penerapan teknik arsir yang diterapkan oleh Abdillah, Aulia M, Danilia E, Pradita dan Tri Wi masih sangat tendah. Namun, dalam penerapan teknik arsir dan teknik Proporsi sudah cukup baik. Dari segi Proporsi dan finishing karya, garis sudah terlihat harmonis pererapan arsir sudah cukup bagus namun terlihat kusam karena menia masih menggunakan pensil. Proses pembuatan karya tersebut diawali dengan pembuatan sketsa yang kemudian diarsir. Pada contoh gambar bentuk alam, diterapkan teknik gelap terang. Tekanan yang diberikan pada teknik arsir terlalu kuat. Hal ini mengakibatkan gambar berkesan kusam.
Gambar 4. 15 Identifikasi karya pertama Fena Muliyana dalam siklusI (Dok. M. Irwan, 27 Mei 2013) Karya siswa pada gambar 4.15 merupakan contoh karya yang cukup mampu dalam menerapkan teknik arsir, proporsi dan teknik gelap terang. Devieka, Lukas, Monica, Muhamad,.Nur, Pio, Selly, Theresia, dan Soffi adalah siswa mempunyai kecenderungan kasus yang sama seperti Nabila. Dalam proses pembelajaran, teknik arsir diterapkan dua sampai empat kali goresan telah diterapkan oleh siswa. Tekanan pada saat mengarsir menggunakan pensil 5B tidak terlalu keras dan goreskan searah sehingga hasil yang peroleh sudah merata. Proses penerapan yang diterapkan oleh siswa adalah teknik arsir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 dengan mengarsir dua bidang atau lebih kemudian penekanan pada arsir pada bidang gelap dengan teknik memiringkan pensilsehingga akan cepat rata. Tabe14.3. Lembar observasi nilai siswa pada siklus I karya pertama
No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
7870 7883 7898 7899 7901 7909 7913 7920 7921 7922 7927 7930 7946 7949 7951 7958 7960 7985 7989 8004 8012 8015 8021 8040 8051
Aspek yang dinilai (Skor x Bobot) Teknik F P K1 K2 (2) (4) (2) (2)
NAMA
NA
ADINDA AISHA NURUL DANNI
28
14
12
28
18
14
10 14
64
ALVIONA DENTI ANNAAFI ANISYA WIWIT HANDAYANI
24
16
14
12
66
ANUGRAH RAEGUSTI S
32
18
16
16
72
AR-ROYAN ZAINUL AKBAR
26
16
14
12
68
BERDILA SHERIL INASA
26
14
12
12
64
CATHALINA SECHAN
26
12
12
12
62
DEVA OKTAVIANA
28
14
12
12
66
DEVI EKA SETIANINGSIH
36
16
14
14
80
DEVI OKTAVIANI
28
14
14
12
68
DINA DWI NURAENI
24
12
12
12
60
DYAH PUSPITASARI ASIH
34
16
16
14
80
FARHAN NASHRULLAH
26
14
14
14
68
FEBRI NUR AZRA
26
16
14
12
65
FENA MULIYANA
30
16
16
16
78
GALUH LALITADHIRA ANINDITA
28
14
14
14
70
74
GANANG PAMUNGKAS
26
14
14
12
65
INTAN NUR ROHMAH
32
16
16
16
80
IZZA MUSTHOLIH AL AMIN
26
14
14
14
67
LUKMAN HAKIM AZKI AZINAN
30
16
14
14
74
MELYNIAR GALIH RIZKIANI
26
14
12
14
65
MITA DWI SAPUTRI
26
14
14
14
68
MUHAMMAD KHOIRUL FATHURONI
26
14
14
14
68
PANCA APRILIAN
24
12
12
12
60
28
14
12
12
REKA AZHIZHA SAPUTRI
Jumlah
65
1.724
Rata-Rata kelas (Jumlah/Jumlah siswa) 68,96 8 17
Tuntas Tidak Tuntas
Keterangan: T= Teknik P= Proporsi F = Finishing A= Arsir G= Gelap terang K1= Kerapian 1 K2= Kebersihan Nilai Akhir = Sekor x Bobot = 100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 2) Hasil Karya dan Penilaian Siswa pada Siklus I Karya Ke-2 Teknik arsir sudah diterapkan namun kurang maksimal. Proporsi sudah diterapkan cukup baik tapi bentuk masih belum maksimal. Gelap terang sudah tampak jelas tapi masih belum berani menampilkan merata.
Gambar 4.16 Hasil identifikasi karya ke-2 Devi Oktaviani pada siklus I ( Dok. M.Irwan. Selasaenin, 20 Mei 2013) Karya siswa pada gambar 4.16 mewakili karya siswa yang sudah mengalami peningkatan dalam penerapan teknik arsir, dan Proporsi namun belum memenuhi KKM SMP Abdi Negara 2 Padamara. Alviona, Denti, Annafi, Galuh, Anugrah S, Devi Eka, Intan, merupakan siswa yang belum memenuhi KKM SMP Abdi Negara 2 Padamara. Panca, Reka, Mita, Melinia memiliki kecenderungan yang sama dalam menggambar, yaitu tekanan dalam penerapan teknik arsir belum stabil. Sedangkan Panca dan Dina hanya mendapatkan nilai 60. Oleh karena itu siswa tersebut harus diberikan pengarahan dan latihan yang lebih, karena nilai masih jauh dari KKM 70. Secara keseluruhan sudah mengalami peningkatan menggambar bentuk namun belum memenuhi KKM.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
Gambar 4.17 Hasil identifikasi karya ke-2 Dyah P. pada siklus I ( Dok. M. Irwan, 20 Mei 2013) Karya siswa pada gambar 4.17 mewakili karya siswa yang sudah mengalami peningkatan yang baik dalam penerapan teknik arsir, Proporsi dan gelap terang mewakili karya siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM dengan sangat baik. Dilihat dari karya dan hasil penilaian siswa pada siklus I karya ke -2. Masing - masing siswa mendapatkan nilai di atas 78. Proses penerapan teknik yang diterapkan siswa tersebut juga sesuai dengan demonstrasi yang diberikan oleh guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 Tabe1 4.4. Lembar observasi nilai siswa pada siklus I karya ke-2
No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
7870 7883 7898 7899 7901 7909 7913 7920 7921 7922 7927 7930 7946 7949 7951 7958 7960 7985 7989 8004 8012 8015
23 24 25
8021 8040 8051
Aspek yang dinilai (Skor x Bobot) T F NIL KP A K1 K2
NAMA ADINDA AISHA NURUL DANNI
28
14
12
ALVIONA DENTI ANNAAFI
28
18
14
10 14
74
ANISYA WIWIT HANDAYANI
24
16
14
12
66
ANUGRAH RAEGUSTI S
32
18
16
16
72
AR-ROYAN ZAINUL AKBAR
26
16
14
14
70
BERDILA SHERIL INASA
26
14
12
12
64
CATHALINA SECHAN
26
12
12
12
62
DEVA OKTAVIANA
28
14
12
12
66
DEVI EKA SETIANINGSIH
36
16
14
14
80
DEVI OKTAVIANI
28
14
14
14
70
DINA DWI NURAENI
24
12
12
12
60
DYAH PUSPITASARI ASIH
34
16
16
14
80
FARHAN NASHRULLAH
26
14
14
14
68
FEBRI NUR AZRA
26
16
14
12
68
FENA MULIYANA
30
16
16
16
78
GALUH LALITADHIRA ANINDITA
28
14
14
14
70
GANANG PAMUNGKAS
26
14
14
12
66
INTAN NUR ROHMAH
32
16
16
16
80
IZZA MUSTHOLIH AL AMIN
26
14
14
16
70
LUKMAN HAKIM AZKI AZINAN
30
16
14
14
74
MELYNIAR GALIH RIZKIANI
26
14
12
14
66
MITA DWI SAPUTRI MUHAMMAD KHOIRUL FATHURONI
26
14
16
16
72
26
14
14
14
68
PANCA APRILIAN
24
12
12
12
60
REKA AZHIZHA SAPUTRI
28
14
12
12
Jumlah Rata-Rata kelas (Jumlah/Jumlah siswa) Tuntas Tidak Tuntas
64
66
1734 69,3 6 11 14
Keterangan: T= Teknik P= Proporsi F = Finishing A= Arsir G= Gelap terang K1= Kerapian 1 K2= Kebersihan Nilai Akhir = Sekor x Bobot = 100
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
Gambar 4. 16 Hasil identifikasi karya Dyah P pada siklus I karya ke-3 ( Dok. M. Irwan. Senin, 27 Mei 2013) Karya siswa pada gambar 4.16 mewakili karya siswa yang sudah mampu menerapkan teknik arsir dan teknik Proporsi dengan baik. Abddillah, Annisa, Faizah, Fauzan, Haniful, Pradita, Risma, dan selli adalah siswa yang memiliki kecenderungan sama seperti Tri WI. KKM 70 yang ada di SMP Abdi Negara 2 Padamara juga sudah terpenuhi oleh siswa. Dalam proses penerapan teknik gelap terang diawali dengan penerapan teknik arsir yang kemudian ditursir menggunakan pensil 5B oleh karena itu teknik gelap terang yang dihasilkan kurang terlihat oleh mata dan pengerjaannya kurang maksimal.
Gambar 4. 17. Hasil identifikasi karya Devi Oktaviani pada siklus I karya ke-3 ( Dok. M. Irwan. Senin, 27 Mei 2013)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 Karya siswa pada gambar 4.17 mewakili karya siswa yang belum mampu menerapkan teknik Proporsi dan teknik gelap terang, dapat dilihat dari hasil penilaian pada siklis I karya ke-3 yang belum memenuhi KKM 70. Aulia M, Danilia E, Inayah, Lukas, Lukman, Monica, Muhammad, Nur Wh dan Pio merupakan siswa yang memiliki kecenderungan sama seperti Nabila. Teknik gelap terang tidak rapi.
Gambar 4. 18 Hasil identifikasi karya Dyah pada siklus I karya ke-3 ( Dok. M. Irwan, Senin 27 Mei 203) Karya siswa pada gambar 4.18 mewakili karya siswa yang sudah mampu menunjukan Proporsi dan teknik gelap terang, Karya Dyah sudah memenuhi KKM 70 di SMP Abdi Negara 2 Padamara. Dalam Proses Visualisasi penerapan teknik Gelap terang diawali dengan penerapan teknik arsir yang kemudian ditursir menggunakan ujung kuas yang diraut agak tumpul.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 Tabe14.5. Penilaian siswa pada siklus I pertemuan ke-2
No
NIS
NAMA
7870 ADINDA AISHA NURUL DANNI 7883 ALVIONA DENTI ANNAAFI 7898 ANISYA WIWIT HANDAYANI 7899 ANUGRAH RAEGUSTI S 7901 AR-ROYAN ZAINUL AKBAR 7909 BERDILA SHERIL INASA 7913 CATHALINA SECHAN 7920 DEVA OKTAVIANA 7921 DEVI EKA SETIANINGSIH 7922 DEVI OKTAVIANI 7927 DINA DWI NURAENI 7930 DYAH PUSPITASARI ASIH 7946 FARHAN NASHRULLAH 7949 FEBRI NUR AZRA 7951 FENA MULIYANA 7958 GALUH LALITADHIRA ANINDITA 7960 GANANG PAMUNGKAS 7985 INTAN NUR ROHMAH 7989 IZZA MUSTHOLIH AL AMIN 8004 LUKMAN HAKIM AZKI AZINAN 8012 MELYNIAR GALIH RIZKIANI 8015 MITA DWI SAPUTRI 8021 MUHAMMAD KHOIRUL FATHURONI 8040 PANCA APRILIAN 8051 REKA AZHIZHA SAPUTRI Jumlah Rata-Rata kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Aspek yang dinilai (Skor x Bobot) Gelap Kerapian Teknik terang 2 5 3 30 24 14 35 28 16 21 24 24 22 26 24 28 26 27 21 23 25 24 27 27 25 27 26 29 30 28 24 28 26 21 23 25 40 21 14 27 27 27 22 24 25 25 27 26 24 26 25 25 25 25 25 28 25 23 23 25 22 21 23 22 21 23 24 24 27 27 28 27 21 23 25 21 23 25
Tuntas Tidak Tuntas
Nilai
= (T+W+K) = (35+35+30) = 100
commit to user
Nilai Akhir 68 78 69 72 81 69 78 78 87 78 69 78 81 69 78 75 75 78 69 66 66 75 81 69 69 2136 73,6 11 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 Prosentase nilai gambar bentuk menggunakan media pensilpada karya pertama, ke-2 dan ke- 3 dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Prosentase Karya Siswa Pada Karya Pertama dan ke-2 Tuntas
Tidak Tuntas 62,05%
44,92% 55,17%
Karya Pertama
37,93%
Karya Kedua
Grafik-4.2. Presentase siswa pada siklus I pertemuan pertama, ke-2 dan ke-3 Refleksi I Setelah dilakukan tahap perencanaan, tindakan, dan observasi pada siklus I, maka segera dilakukan analisis dan refleksi sebagai berikut : Keberhasilan dari tindakan siklus I dengan penerapan metode drill, yaitu 1) Keterampilan megambarsiswa meningkat dapat dilihat dari perbandingan hasil karya megambarsiswa clan dari data penilaian siswa. 3) Jumlah siswa yang sudah memenuhi nilai KKM, mengalami peningkatan dari 9/25 siswa atau 31,03% menjadi 16/25 siswa atau 55,17%. 4) Nilai rata-rata kelas dalam menggambar bentuk menggunakan media pensilmengalami peningkatan dari 73.17 menjadi 75,22. Meskipun pada siklus I sudah mengalami peningkatan, namun keterampilan siswa belum mengalami peningkatan hingga 70%. 9/25 siswa atau setara 31 % tidak membawa peralatan gambar bentuk, menyebabkan suasana kelas menjadi ramai. Agar masalah tersebut dapat diperbaiki diperlu dilakukan penelitian tindakan kelas pada siklus II. supaya indikator ketercapaian dapat terpenuhi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 Nilai akhir karya siswa dalam gambar bentuk menggunakan media pensilpada siklus I ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.6: Penilaian akhir keseluruhan pada siklus I No
NIS
1
7870 7883 7898 7899 7901 7909 7913 7920 7921 7922 7927 7930 7946 7949 7951 7958 7960 7985 7989 8004 8012 8015 8021 8040 8051
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NAMA
N1
N2
N3
ADINDA AISHA NURUL DANNI
64
64
ALVIONA DENTI ANNAAFI
74
74
ANISYA WIWIT HANDAYANI
65
65
ANUGRAH RAEGUSTI S
72
72
AR-ROYAN ZAINUL AKBAR
68
68
BERDILA SHERIL INASA
64
64
CATHALINA SECHAN
62
62
DEVA OKTAVIANA
66
66
DEVI EKA SETIANINGSIH
80
80
DEVI OKTAVIANI
68
68
DINA DWI NURAENI
60
60
DYAH PUSPITASARI ASIH
80
80
FARHAN NASHRULLAH
68
68
FEBRI NUR AZRA
68
68
FENA MULIYANA
75
75
GALUH LALITADHIRA ANINDITA
70
70
GANANG PAMUNGKAS
65
65
INTAN NUR ROHMAH
80
80
IZZA MUSTHOLIH AL AMIN
67
67
LUKMAN HAKIM AZKI AZINAN
74
74
69 78 69 72 81 69 78 78 87 78 69 80 81 69 78 75 75 78 69 66 66 75 81 69 69
MELYNIAR GALIH RIZKIANI
65
65
MITA DWI SAPUTRI
68
68
MUHAMMAD KHOIRUL FATHURONI
68
68
PANCA APRILIAN
60
60
REKA AZHIZHA SAPUTRI
65
65
JL
NA
197 226 199 216 217 197 202 210 247 214 189 240 217 205 228 215 205 238 203 214 196 211 217 189 199
66 75 66 72 72 66 67 70 82 71 63 80 72 68 76 72 68 79 68 71 65 70 72 63 66 1699 68
Jumlah Rata-Rata kelas
14 11
Tuntas Tidak Tuntas
Keterangan: N 1 : Nilai karya pertama N3 : Nilai karya ke-3 NA = N 1+N2+N3 3
= NA
N2 NA
: Nilai karya ke-2 : Nilai Akhir
= 100+100+100= 300 = 300 = 100 3 3
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 Hasil pembelajaran ini belum dapat dikatakan berhasil, dikarenakan target indikator penelitian pada aspek psikomotorik dalam dalam menggambar menggunakan media pensilbelum mencapai 70%. Prosentase ketuntasan nilai akhir megambarsiswa kelas VII-A pada siklus I dapat dilihat pada grafik di bawah ini . Penilaian pada siklus I diambil dari rata - rata hasil nilai karya siswa pertama sampai karya ke-3 yaitu 75,22. Setelah dianalisa menunjukkan bahwa sudah ada peningkatan kemampuan siswa dalam megambarmenggunakan media pensilpada siklus I. Akan tetapi peningkatan tersebut belum memenuhi indikator ketercapaian yang iinginkan. Nilai siswa yang memenuhi KKM sebanyak 15 siswa dari 25 siswa atau setara dengan 58,63% dan sebanyak 10 siswa dari 25 siswa atau setara dengan 41,37% belum memenuhi KKM. Pelaksanaan siklus I ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Tabel 4.7 Kesimpulan siklus I 1. Perencanaan
2. Tindakan
Dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi: a. RPP b. Media Pembelajaran c. Materi ajar tentang arsir, Proporsi dan gelap terang d. Alat evaluasi Dilaksanakan dua kali pertemuan dan menghasilkan dua karya
3. Siklus II Kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus I adalah sebagai berikut, guru hanya memberikan demonstrasi yang ditekankan pada teknik gambarnamun tidak memberikan demonstrasi disain karya di depan kelas. Hal ini mengakibatkan nilai siswa belum memenuhi standar indikator ketercapaian dalam megambarmenggunakan media pensilyaitu 70 %. Oleh karena itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 demonstrasi yang dilakukan pada siklus II dapat ditambah dengan mendemonstrasikan disain karya dipapan tulis agar reverensi siswa tentang Proporsi lebih banyak. Kekurangan yang ke -2 adalah beberapa siswa tidak membawa peralatan gambar, mengakibatkan kelas menjadi ramai. Oleh kerena itu pada siklus ke II guru mengingatkan siswa untuk membawa peralatan gambar sebelum jam pelajaran habis. Selain itu siswa siswa juga masih lemah dalam penerapan teknik arsir dalam Proporsi. Contoh karya gambar bentuk menggunakan media pensilbeberapa ukuran banyak dibutuhkan oleh siswa, supaya karya tersebut dapat diidentifikasi oleh siswa sehingga pengetahuan siswa lebih meluas. Kegiatan siklus II mengarah pada perbaikan dari kekurangan pada siklus I. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat dilihat keterampilan megambarsiswa mengalami peningkatan sebanyak 20,70% namun belum mencapai indikator 70%. a. Perencanaan II Siklus II akan laksanakan tiga kali pertemuan, setiap pertemuan 40 menit. Tahap perencanaan pada siklus II ini sebagai berikut: (1) penyusunan RPP dengan materi ajar penerapkan teknik arsir, proporsi, dan pengembangan teknik penerapan gelap terang menggunakan media pensil2B dan 5B, (2) guru menerangkan, mendemonstrasikan dan memberikan contoh-contoh gambar menggunakan
media
pensildidepan
kelas,
(3)
guru
bersama
sama
mengidentifikasi contoh karya gambar bentuk menggunakan media pensil, (4) siswa diberikan latihan menggambar bentuk menggunakan media pensil, (5) evaluasi karya. b. Tindakan II Pelaksanaan siklus II bertujuan untuk menerapkan tindakan dalam proses pembelajaran gambar bentuk. Materi yang digunakan dalam melaksanakan siklus II adalah penerapan dan pengembangan teknik- teknik dalam menggambar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 bentuk menggunakan media pensil. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 27 Mei 2013. Pembelajaran diawali dengan salam. Guru memberi penjelasan tentang cara , menerapkan teknik arsir, Proporsi dan gelap terang. memberikan
contoh
gambar
bentukan
media pensil. Kemudian guru menggunakan
pastel
serta
mengidentifikasi karyaTtersebut bersama dengan siswa. Setelah itu, guru mendemonstrasikan cara menggunakan teknik-teknik tersebut di depan kelas.
Gambar 4.17 Guru sedang mendemonstrasikan dan mengidentifikasi contoh gambar( Dok.M.Irwan. Senin,13Mei 2013 ) Setelah penerapan teknik dengan media pensilsudah diterapkan oleh guru, kemudian guru bersama dengan siswa mencoba teknik - teknik tersebut pada kertas gambar sebagai latihan dasar. Diakhir pelajaran' siswa diingatkan untuk membawa peralatan gambarpada minggu berikutnya, dan diakhiri dengan salam. Pertemuan ke-2 diadakan pada hari Selasa, 3 Juni 2013. Pembelajaran pada pertemuan ke-2 diawali dengan salam. Sebelum memberikan pelatihan guru membuka sesi tanya jawab. Dua siswa bertanya seputar teknik megambar bentuk. Kemudian guru memberikan tugas mengambar kepada siswa dengan menerapkan teknik arsir, Proporsi, dan teknik gelap terang. pada pertemuan ke2 siswa sudah membawa peralatan gambar. Kemudian siswa membuat disain karya dan dilanjutkan dengan penerapan teknik arsir, Proporsi, dan teknik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 gelap terang. Ketika siswa sedang menggambar, motivasi dan permainan diberikan supaya siswa lebih bersemangat dalam belajar. Di akhir pelajaran karya dikumpulkan dan dievaluasi oleh guru, kemudian dilanjutkan minggu berikutnya dan diakhiri dengan salam. " Pertemuan ketiga diadakan pada tanggal 27 Mei 2013. Pertemuan ke3 diawali guru dengan salam dan menjelaskan pembelajaran gambar bentuk. Kemudian siswa melanjutkan megelap terangi tugas megambaryang diberikan oleh guru. Pada akhir kegiatan diakhiri dengan mengumpulkan tugas dan mengevaluasi karya gambar bentuk. c. Observasi II Observasi
dilakukan
dengan
pengamatan
tentang
proses
pembelajaran di dalam kelas secara langsung dan hasil karya siswa sebagai pengukur capaian keberhasilan dalam pembelajaran. Dan pengamatan penilaian yang dihasilkan siswa kelas VII-A Pada siklus II menunjukan peningkatan keterampilan siswa dalam menggambar menggunakan media pensil. Keterampilan siswa tersebut meliputi keterampilan siswa dalam menguasai dan menerapkan teknik arsir, Proporsi, dan teknik gelap terang Proporsi garis, Proporsi gelap terang, serta finishing karya. Untuk mengetahui capaian pada siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut: 1) keterampilan siswa sudah meningkat dan mencapai 79,32%. Faktor - faktor yang dapat meningkatnya keterampilan siswa adalah sebagai berikut: a) Proses guru dalam mengajar lebih menarik karena selain menggunakan demonstrasi di dalam melatih siswa, siswa juga diajak mencoba terlebih dahulu pada kertas gambar yang tidak terpakai. Siswa juga diberikan motivasi dan permainan ditengah pembelajaran, yang bertujuan untuk merangsang keterampilan siswa dalam berkarya. Adapun langkahlangkah guru dalam mendemonstrasikan teknik menggunakaan media pensildidepan kelas adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
Gambar 4.18 Siswa mendemonstrasikan gambar didepan kelas (Dok. M. Irwan, 13 Mei 2013) Penjelasan dari gambar 4.18 adalah : teknik arsir dapat diaplikasikan pada satu bidang menggunakan satu jenis pensil yang menjadikan ketebalan yang solid.
Gambar 4.18b Guru mengidentifikasi pekerjaan siswa dalam menerapkan teknik arsir (Dok. M. Irwan, 13 Mei 2013) Penjelasn dari gambar 18b adalah: teknik gelap terang biasa disebut dengan teknik tursir. Teknik arsir dapat diaplikasikan dalam suatu bidang tertentu ketika suatu bidang sudah diterapkan teknik Proporsi, gelap terang atau teknik arsir terlebih dahulu. Teknik arsir dapat dikembangkan sesuai ketrampilan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 siswa.
Gambar 4.18c. Guru dalam proses gambar bentuk di dalam kelas (Dok. M. Irwan, 13 Mei 2013) Penjelasan dari gambar 4.18c adalah: penerapan teknik Proporsi dan teknik gelap terang dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satunya adalah diawali dengan menerapkan teknik arsir pertikal atau pada suatu bidang, kemudian di ulanggi beberapa kali pada bidang-bidang tertentu untuk menghasilkan gelap terang. Ketika mengarsir tekanan pensiljangan terlalu kuat juga jangan terlalu tidak bertenaga. Tekanan yang kuat mengakibatkan gelap terang pensilakan tajam, tidak merata, sedangkan tekanan yang tidak bertenaga mengakibatkan gelap terang pensiltidak akan jelas dalam arsir. Untuk menghasilkan goresan yang stabil, menggores pensildilakukan secara vertical, horizontal, miring dari kiri kekanan, miring dari kanan kekiri dan tekanan tidak terlalu ditekan namun tetap diberikan sedikit tekanan. 2) Selain guru mendemonstrasikan penerapan teknik arsir, kompoisi, dan gelap terang. Beberapa contoh gambar bentuk menggunakan media pensil juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 diberikan kepada siswa. Hal tersebut bertujuan untuk menambah reverensi siswa agar lebih paham tentang macam macam teknik dan Proporsi dalam menggambar bentuk. Berikut ini adalah beberapa contoh gambar bentuk menggunakan pensil. Gambar tersebut terdapat teknik arsir
agar siswa tidak bingung dalam
menggunakan teknik tersebut.
Gambar 4.19 Contoh gambar bentuk menggunakan media pensil (Dok. M. Irwan, 13 Mei 2013) 3) Peningkatan keterampilan siswa dapat dilihat dari proses pembuatan karya di dalam kelas. Secara umum data yang diperoleh pada saat proses siswa dalam menerapkan teknik arsir dalam gambar bentuk menggunakan media pensil)
Gambar 4. 20 Proses siswa dalam menggambar bentuk menggunakan gabungan teknik arsir dengan teknik Proporsi. (Dok. M. Irwan, 13 Mei 2013) Gambar 4. 20 merupakan langkah- langkah teknik arsir yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74 diterapkan oleh siswa. Pada gambar 4.20a kepekaan dalam mengarsir. Gambar 4.20b siswa mengarsir. Gambar 4.20c siswa penerapan teknik arsir pada bidang yang mendapatkan gelap dan terang. Gambar 4.20d hasil jadi. 4) Gambar 4.21 merupakan teknik yang diterapkan siswa dalam mengerjakan teknik arsir kemudian Proporsi : d. Refleksi Setelah dilakukan tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, dan observasi kemudian melakukan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa dan proses pembelajaran siswa. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan siswa dalam menguasai dan menerapkan teknik arsir,
gelap terang, serta finishing sudah memenuhi
indikator 75% pada penilaian gambar bentuk. Dari hasil observasi pada siklus II, maka langkah yang akan diambil: a. Pemahaman dan ketaatan siswa menunjukkan bahwa metode drill harus terus diterapkan kepada siswa untuk lebih mudah dimengerti secara mendalam makna yang terkandung dalam materi yang disampaikan. b. Menjaga agar kualitas belajar yang sudah berjalan berkembang lebih baik dan tetap terpelihara. Berdasarkan tabel penilaian siklus II di atas menunjukan bahwa: 1) ratarata nilai siswa dalam penerapkan teknik arsir mencapai 76,6 % diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan teknik arsir, dibagi 29 siswa dikalikan 100), 2) rata - rata nilai siswa dalam penerapkan teknik dusel mencapai 80%, diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan teknik dusel, dibagi 29 siswa dikalikan 100) , 3) rata - rata nilai siswa dalam penerapkan teknik impasto mencapai 80%, diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan teknik impasto, dibagi 29 siswa dikalikan 100) , 4) rata - rata nilai siswa dalam penerapkan teknik block mencapai 80%, diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan teknik block, dibagi 29 siswa dikalikan 100), 5) rata - rata nilai siswa dalam penerapkan teknik sgraffito mencapai 76,6% diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan teknik sgraffito, dibagi 29 siswa dikalikan 100),
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 6) rata - rata nilai siswa dalam penguasaan teknik secara keseluruhan mencapai 70%, diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam penerapan teknik dikalikan 100), 7) rata - rata nilai siswa dalam Proporsi garis secara keseluruhan mencapai 80%, diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan Proporsi garis dikalikan 100), 8) rata - rata nilai siswa dalam penerapan Proporsi gelap terang mencapai 70%, diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan Proporsi gelap terang dikalikan 100), 9) rata - rata nilai siswa dalam finishing yang dibagi menjadi dua yaitu kerapian karya mencapai 84%, diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan kerapian dalam karya dikalikan 100) dan kebersihan karya 83%, diperoleh dari (rata-rata seluruh siswa dalam menerapkan kebersihan karya dikalikan 100). Prosentase Ketrampilan Siswa Pada Siklus II pertemuan ke 1 dan 2 Tuntas
79,32%
Tidak Tuntas
20,68%
Grafik 4.6. Presentase keterampilan gambar bentuk siswa pada Siklus II Dalam tabel 4.6 terdapat 20 dari 25 siswa atau setara dengan 79,32% yang sudah memenuhi KKM 70 ke atas dan ada 6 siswa atau setara dengan 20,68% yang belum memenuhi KKM 70 keatas. Rata - rata kelas mencapai nilai 78,5. Oleh karena itu analisis dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: Keberhasilan dari ' tindakan siklus II menggunakan metode- drill, yaitu (1) penerapan teknik arsir, Proporsi dan finishing karya dalam menggambar bentuk menggunakan media pensildapat dikuasai dan meningkat hingga 79,32%. (2)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 Jumlah siswa yang sudah memenuhi nilai KKM 70 mengalami peningkatan, dari sembilan- siswa atau 34.48% mengalami peningkatan menjadi 17 siswa atau 58,62 % pada siklus I dan mengalami peningkatan lagi menjadi 23 siswa atau setara dengan 79,32%. (3) Nilai rata-rata kelas dalam menggambar bentuk menggunakan media pensil mengalami peningkatan dari 73.17 pada siklus I, menjadi 78,5 pada siklus II . Pelaksanaan siklus II ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tabel 4.6 Kesimpulan siklus II. No
NIS
1
7870 7883 7898 7899 7901 7909 7913 7920 7921 7922 7927 7930 7946 7949 7951 7958 7960 7985 7989 8004 8012 8015 8021 8040 8051
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NAMA
N1
N2
N3
JL
NA
ADINDA AISHA NURUL DANNI
64
64
ALVIONA DENTI ANNAAFI
74
74
ANISYA WIWIT HANDAYANI
65
65
ANUGRAH RAEGUSTI S
72
72
AR-ROYAN ZAINUL AKBAR
68
68
BERDILA SHERIL INASA
64
64
CATHALINA SECHAN
62
62
DEVA OKTAVIANA
66
66
DEVI EKA SETIANINGSIH
80
80
DEVI OKTAVIANI
68
68
DINA DWI NURAENI
60
60
DYAH PUSPITASARI ASIH
80
80
FARHAN NASHRULLAH
68
68
FEBRI NUR AZRA
68
68
FENA MULIYANA
75
75
GALUH LALITADHIRA ANINDITA
70
70
GANANG PAMUNGKAS
65
65
INTAN NUR ROHMAH
80
80
IZZA MUSTHOLIH AL AMIN
67
67
LUKMAN HAKIM AZKI AZINAN
74
74
MELYNIAR GALIH RIZKIANI
65
65
MITA DWI SAPUTRI
68
68
MUHAMMAD KHOIRUL FATHURONI
68
68
69 78 69 72 81 69 78 78 87 78 69 80 81 69 78 75 75 78 69 66 66 75 81 69 69
197 226 199 216 217 197 202 210 247 214 189 240 217 205 228 215 205 238 203 214 196 211 217 189 199
66 75 66 72 72 66 67 70 82 71 63 80 72 68 76 72 68 79 68 71 65 70 72 63 66 1699 68
PANCA APRILIAN
60
60
REKA AZHIZHA SAPUTRI
65
65
Jumlah Rata-Rata kelas Tuntas Tidak Tuntas
15 10
Keterangan: N 1 : Nilai karya pertama
N2 : Nilai karya ke-2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77 N 3 : Nilai karya ke-3
NA : Nilai Akhir
NA = N 1+N2+N3 = NA = 100+100+100 = 300 = 300 = 100 3 3 3 C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus Peneliti melakukan rekapilutasi berdasarkan indikator ketercapaian 70% dalam keterampilan megambarmenggunakan media pensildikelas VII-A SMP Abdi Negara 2 Padamara. Ditemukan adanya peningkatan ketrampilan menggambar bentuk menggunakan media pensildengan penerapan metode drill. Prosentase keberhasilan pada Penelitian tindakan kelas ini adalah Penerapan teknik arsir, Proporsi, dan finishing karya meliputi kerapian dan kebersihan dapat dikuasai oleh siswa. Peningkatan keterampilan tersebut dapat. dilihat pada tabel dibawah ini: 1. Teknik Gambar Bentuk Siswa dalam Pembelajaran Gambar. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang teknik menggambar bentuk siswa dalam pembelajaran gambar menggunakan media pensilinsil, berdasarkan nilai akhir dan proses pembelajaran gambar bentukgambar bentuk telah mengalami peningkatan untuk setiap siklus. Perbandingan peningkatan keterampilan siswa dalam menggambar bentuk menggunakan media pensildapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini : Tabe14. 5 Peningkatan teknik gambar bentuk dari observasi awal, siklus I hingga siklus II Tuntas 68,64%
Belum Tuntas 79,32%
31,36%
20,68%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
Grafik di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam penerapan teknik megambarmenggunakan metode Drill. Peningkatan indikator keterampilan menggambar bentuk dalam pembelajaran gambar sebagai berikut :(1) dalam siklus II penerapkan teknik arsir siswa mencapai 71,6 % sudah mengalami peningkatan 25% dari siklus I , (2) dalam siklus II penerapkan teknik arsir siswa mencapai 80%% sudah mengalami peningkatan 27% dari siklus I, (3) dalam siklus II penerapkan teknik Proporsi siswa mencapai 80% sudah mengalami peningkatan 25% dari siklus I, 2. Proporsi Gelap terang dan Proporsi Garis Prosentase hasil capaian unsur seni rupa dalam megambarberdasarkan indikator ketercapaian mengalami peningkatan dari pelaksanaan observasi awal, siklus I dan siklus II, ketercapaian indikator tersebut meliputi Proporsi gelap terang dan Proporsi garis. Peningkatan dalam penelitian ini dapat dilihat pada grafik ketercapaian indikator di bawah ini : 3. Peningkatan Keterampilan Siswa Dalam Menggambar Bentuk Menggunakan Media pensil Keterampilan siswa dalam dalam menggambar menggunakan media pensilsudah mengalami peningkatan untuk setiap siklus. Meliputi aspek aspek seperti, (1) teknik: arsir, (2) Proporsi: Proporsi, (3) finishing: kerapian dan kebersihan. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil megambarsiswa untuk setiap siklusnya. Penerapan siklus II sudah mencapai 75%, disebabkan di dalam penerapan metode drill siswa diberikan demonstrasi mengenai disain dan cara penerapan teknik menggunakan media pensilkemudian siswa diberikan pelatihan untuk menerapkan teknik arsir, Proporsi dan finishing karya. Pada penerapan metode drill juga diselingi dengan motivasi dan permainan agar siswa tidak mengalami kebosanan dan tetah berantusias dalam berkarya. Berdasarkan tabel di atas, prosentase hasil ketercapaian mengalami
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79 peningkatan dari pelaksanaan siklus I ke siklus II. Pada pelaksanaan siklus II indikator ketercapaian yang meliputi keterampilan siswa dalam penguasaan teknik arsir, Proporsi dan finishing karya sesuai dengan karakteristiknya yang ditargetkan 75% tercapai. Adapun ketercapaian keterampilan siswa, dalam megambarmenggunakan media pensiladalah: (1) keterampilan siswa dalam penerapan teknik gambar bentuk menggunakan media pensil, seperti: (a) pada siklus I peningkatan teknik arsir mengalami peningkatan mencapai 51%, sedangkan pada siklus II penerapkan teknik arsir siswa mencapai 76,6 %. Oleh karena itu teknik arsir yang diterapkan siswa dalam berkarya sudah mengalami peningkatan sebesar 25% dari siklus I, (2) keterampilan siswa dalam mengolah Proporsi garis dan Proporsi wama Proporsi garis tersebut mengalami peningkatan pada siklus I, penerapan Proporsi garis mengalami peningkatan sebesar 28,25% dari 44,68 % pada observasi awal menjadi 77,93% pada siklus I. (3) keterampilan siswa dalam finishing karya, dalam siklus II kerapian karya siswa mencapai 83% sudah mengalami peningkatan 4% dari siklusI. Dalam siklus II kebersihan karya siswa mencapai 83% tidak mengalami peningkatan dari siklus I. pada siklus I kerapian karya siswa mencapai 76,55% mengalami peningkatan sebanyak 10,93% dari observasi awal. Dalam siklus I kebersihan karya siswa mencapai 83% dan mengalami peningkatan sebanyak 17,37% dari observasi awal. Upaya yang dilakukan peneliti agar keterampilan siswa dalam menggambar bentuk mengalami peningkatan adalah menggunakan penerapan metode drill pada pembelajaran gambar bentuk. Penggunaan metode drill yang peneliti terapkan pada siswa kelas VII-A SMP Abdi Negara 2 Padamara adalah untuk menanamkan kebiasaan - kebiasaan menggunakan media pensil. Metode drill menurut Rubiyanto (2011) adalah metode latihan, atau metode training yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk, menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan. Pelaksanaan penerapan metode drill dalam pembelajaran gambarsiswa SMP Abdi Negara 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 Padamara, adalah dengan memberikan materi dan demonstrasi terlebih dahulu, kemudian siswa diberikan latihan. Sehingga siswa mendapatkan keterampilan teknis yang baik dan benar dalam mengeksplorasi teknik menggambar bentuk menggunakan media pensil. Selain itu dalam penerapan metode drill juga diselingi dengan permainan dan motivasi. Hal ini diperkuat dengan pendapat yang dikemukakan oleh Syaiful Sagala (2010) yang memaparkan bahwa dalam penggunaan metode drill, ada beberapa petunjuk yang harus diterapkan yaitu: (1) Siswa harus diberi pengertian dan demonstrasi terlebih dahulu sebelum diadakan latihan. (2) Latihan untuk pertama kalinya hendaknya dengan yang . sederhana, lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempuma. (3) Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan. (4) Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa" ( hlm. 217 ). Kemudian teori di atas digabungkan dengan teori dari Suradji (2008) yang mengemukakan tentang penerapan metode drill, adalah sebagai berikut: (1) Jelaskan terlebih dahulu tujuan dari latihan (misalnya setelah selesai latihan siswa dapat mengucapkan kata-kata atau kalimat tertentu dengan tepat, dapat mengerjakan sesuatu dan sebagaianya). (2) Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu dan sebagainya yang akan dilatihkan dan jelas apa yang harus mereka kerjakan. (3) Pusatkan perhatian siswa kepada bahan yang akan atau sedang di latihkan itu misalnya dengan menggunakan alat peraga. (4) Selingilah latihan itu agar tidak membosankan dan meletihkan. (5) Guru hendaknya mencatat kesalahan - kesalahan umum dan mendiaknosa kesulitankesilitan yang dialami oleh murid-murid. Kesalahan umum dibetulkan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan dibenarkan secara perorangan. (6) Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu pendek lamanya latihan dan banyaknya bahan yang dilatihkan harus disesuaikan dengan keadaan, kemampuan serta keletihan murid-murid (him. 21). Oleh karena itu dengan penerapan metode drill ini keterampilan siswa kelas VII-A mengalami peningkatan. Secara empiris suasana pembelajaran menyenangkan karena diselingi dengan motivasi dan permainan di dalam kelas. Sehingga siswa lebih antusias dalam pembelajaran, suasana ini berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran megambarsehingga keterampilan siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81 dalam megambarmenggunakan media pensilmengalami peningkatan. Hal ini menguatkan dugaan bahwa tindakan dalam PTK dengan menggunakan
metode
drill,
ketrampilan
siswa
dalam
megambardapat
ditingkatkan. Keterampilan tersebut meliputi teknik, Proporsi dan finishing karya. Hal ini juga membuktikan bahwa supaya keterampilan megambarmeningkat, siswa perlu dilatih secara berulang ulang. oleh karena itu keterampilan siswa mengalami peningkatan hingga 70%, sehingga KKM 70 dapat terpenuhi. Selain itu pelaksanaan demonstrasi dan pemberian contoh-contoh karya didalam metode drill
juga
berperan
penting
supaya
keterampilanlan
siswa
dalam
megambarmengalami peningkatan. Terlebih lagi apabila di dalam penelitian tindakan kelas di SMP Abdi Negara 2 Padamara. dilengkapi dengan media pembelajaran seperti audio visual yang menayangkan, tentang bagaimana cara menerapkan teknik teknik menggunakan media pensildalam megambar bentuk. Berdasarkan pembahasan tersebut dapat ditarik simpulan sementara bahwa penggunaan metode drill dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam megambarmenggunakan media pensildiKelas VII-A SMP Abdi Negara 2 Padamara.
commit to user