BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui metode karyawisata di Kelas III SDN 1 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo. Penelitian ini dilaksanakan karena kondisi rill di lapangan menunjukkan bahwa Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sangat rendah. Hasil penelitian terkait upaya meningkatkan pemahaman siswa pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui metode karyawisata pada Siswa Kelas III SDN 1 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo diadakan penelitian tindakan kelas melalui dua siklus diperoleh gambaran riil tentang peningkatan pemahaman belajar siswa terhadap konsep tersebut yang sebagai berikut: 4.1.1 Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 2012. Mengacu pada kegiatan observasi awal yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa dari dari 20 siswa yang ada di kelas tersebut terdapat 14 siswa (70%) yang memiliki tingkat pemahaman yang rendah terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari yang diajarkan. Dari hasil
pengamatan awal menunjukkan bahwa penyebab rendahnya
pemahaman belajar IPA yaitu karena sebagian besar siswa kurang memahami substansi materi sehingga siswa tidak dapat melakukan aktivitas pembelajaran yang 30
diharapkan. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa pembelajaran tersaji secara abstrak dan siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk melakukan aktivitas dalam melakukan percobaan terhadap konsep yang dibelajarkan. Dalam konteks ini siswa pada umumnya belum memperoleh kesempatan untuk melakukan pengamatan dan aktivitas belajar secara baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa kelas III SDN 1 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo belum memiliki memiliki kemampuan untuk mendapatkan pengalaman belajar secara langsung dalam memahami konsep IPA yang diajarkan. Adapun hasil pengamatan kegiatan observasi awal ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 1. Hasil Pengamatan Observasi Awal Persentase Aspek Yang Diobservasi Mampu Mendeskripsikan menyimpulkan Mengenal energi pengaruh energi pengaruh energi panas panas dari cahaya panas dari cahaya matahari matahari
Pengamat
Rata-Rata
pemahaman siswa
I
M 6
KM 5
TM 9
M 6
KM 5
TM 9
M 6
KM 5
TM 9
M 6
KM 5
TM 9
II
6
5
9
6
5
9
6
5
9
6
5
9
Persentase
30%
25%
45%
30%
25%
45%
30%
25%
45%
30%
25%
45%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang ada di kelas III SDN 1 Tabongo Timur hanya sebanyak 6 siswa atau 35,48% yang memiliki pemahaman yang memadai dalam pembelajaran IPA, sedangkan 20 siswa atau 64,52% belum memiliki pemahaman belajar yang baik khususnya dalam materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat capaian rata-rata pemahaman siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas sangat rendah. Dari tiga indikator yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa
dalam memahami materi
pengaruh energi panas menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut berada pada angka yang sangat rendah. Hasil capaian belajar siswa pada observasi awal disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 2 Pemahaman belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tahap Observasi Awal Nilai Siswa Ket No Nama Siswa Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 1 6 Rahmat Tuna Tidak Tuntas 2 6 Razak Zain Tuntas 3 8 Aldu Puyo Tidak Tuntas 4 6 Mohamad Rivaldi Tidak Tuntas 5 6 Mohamad Bilal Tuntas 6 9 Mohamad Dial Tuntas 7 8 Aksal Engahu Tidak Tuntas 8 5 Firman Mustafa Tidak Tuntas 9 5 David Djibon Tuntas 10 9 Abdul Karim Tidak Tuntas 11 5 Ismiranda Engahu Tidak Tuntas 12 5 Putri Ayu Tuntas 13 9 Ria Lahilote Tidak Tuntas 14 6 Putri Hasan Tidak Tuntas 15 6 Rukiah Ahudulu Tidak Tuntas 16 5 Novitas Saridi Tidak Tuntas 17 5 Aprilia Soleman Tuntas 18 9 Nanda Yusuf Sri Novita Nento Tidak Tuntas 19 6 Tidak Tuntas 20 5 Aulia Nazifa Jumlah 129 6 14 Rata-Rata 6.45 30% 70%
Adapun Grafik perolehan nilai pada observasi awal dapat digambarkan sebagai berikut: Grafik 1. Ketuntasan siswa pada observasi Awal 14 siswa (70%)
70 60 50
6 siswa (30%)
40 30 20 10 0 1 Tuntas
Tidak 2 Tuntas
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas sangat rendah tingkat capaian pemahaman belajar siswa sangat rendah. Kondisi riil menunjukkan bahwa hanya 6 siswa atau 30% yang menunjukkan pemahaman belajar yang tuntas. Dalam konteks ini daya serap siswa untuk mata pelajaran ini hanya 6.45 Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi awal di atas menunjukkan maka dipandang
perlu dilakukan kegiatan tindakan
melalui siklus I untuk mengatasi rendahnya pemahaman belajar siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas ini.
Hasil refleksi yang dilakukan oleh tim pengamat menunjukkan sebagai berikut: a) Siswa terlihat sangat bingung untuk memahami konsep energi panas dalam kehidupan sehari-hari b) Siswa belum mampu memberikan contoh bentuk energi panas dalam kehidupan sehari-hari c) Siswa pada umumnya belum mampu mendeskripsikan pengaruh energi panas dari cahaya matahari d) Siswa pada umumnya belum mampu menyimpulkan pengaruh energi panas dari cahaya matahari
4.1.2
Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2012. Kegiatan siklus I diarahkan
pada upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari melalui metode karyawisata pada Siswa Kelas III SDN 1 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: guru menyiapkan kelas sedemikian rupa agar tercipta situasi yang kondusif dalam pembelajaran. Guru selanjutnya memberikan memberikan pengantar singkat tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi dalam 5 kelompok dan dibagikan LKS tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa difasilitasi guru untuk keluar kelas
melakukan karyawisata dalam mengamati pengaruh energi panas di lingkungannya. Pada tahap selanjutnya guru membimbing siswa untuk melakukan identifikasi terhadap pengaruh energi panas di lingkungannya. Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk menyelesaikan LKS. Pada tahap akhir siswa di bimbing untuk mengambil simpulan dari hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan terhadap pengaruh energi panas di lingkungannya Dari hasil pengamatan terhadap kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman belajar siswa dalam menguasai mater energi dan perubahannya. Hasil pengamatan terhadap kemampuan siswa pada siklus I ditampilkan pada tabel berikut ini: Tabel 3.Hasil Pengamatan Siklus I
Pengamat
Persentase Aspek Yang Diobservasi Mampu Mendeskripsikan menyimpulkan Mengenal energi pengaruh energi pengaruh energi panas panas dari cahaya panas dari cahaya matahari matahari
Rata-Rata
pemahaman siswa
I
M 13
KM 3
TM 4
M 12
KM 4
TM 4
M 11
KM 5
TM 4
M 12
KM 4
TM 4
II
13
3
4
12
4
4
11
5
4
12
4
4
Persentase
65%
15%
20%
60%
20%
20%
55%
25%
20%
60%
20%
20%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang ada di kelas III SDN 1 Tabongo Timur sebanyak 12 siswa atau 60% yang memiliki pemahaman yang memadai tentang materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan 8 siswa atau 40% belum memiliki pemahaman belajar yang baik khususnya dalam materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari.
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat capaian rata-rata pemahaman siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil capaian pada observasi awal. Selanjutnya terkait dengan hasil capaian belajar siswa pada observasi awal disajikan pada tabel di bawah ini: Tabel 4. Pemahaman belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tahap Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Rahmat Tuna Razak Zain Aldu Puyo Mohamad Rivaldi Mohamad Bilal Mohamad Dial Aksal Engahu Firman Mustafa David Djibon Abdul Karim Ismiranda Engahu Putri Ayu Ria Lahilote Putri Hasan Rukiah Ahudulu Novitas Saridi Aprilia Soleman Nanda Yusuf Sri Novita Nento Aulia Nazifa Jumlah Rata-Rata
Nilai Siswa 8 6 8 6 8 9 8 8 5 10 8 5 9 6 6 8 5 9 6 9 147 7.35
Ket Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 12 60%
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 8 40%
Adapun Grafik perolehan nilai pada siklus I dapat digambarkan sebagai berikut: Grafik 2. Ketuntasan siswa pada siklus I 12 siswa (60%)
60
8 siswa (40%)
50 40 30 20 10 0 1 Tuntas
Tidak Tuntas
2
Dari hasil kegiatan pada siklus I ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas mulai menunjukkan hasil capaian yang cukup baik. Dari 20 siswa menunjukkan bahwa yang tuntas dalam menguasai materi yaitu sebanyak 12 siswa atau 60%, sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar yaitu sebanyak 8 siswa atau 40%. Daya serap siswa pada siklus I ini meningkat menjadi 7.35. Hasil refleksi antara pengamat dan peneliti disimpulkan beberapa hal terkait kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I sebagai berikut:
a) Siswa tertantang dengan kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru dan siswa terlihat aktif dalam melakukan identifikasi terhadap energi panas yang ada di lingkungannya b) Siswa terlihat mulai mampu memahami konsep energi panas dalam kehidupan sehari-hari c) Siswa mulai dapat memberikan contoh bentuk energi panas dalam kehidupan sehari-hari d) Siswa mulai dapat mendeskripsikan pengaruh energi panas dari cahaya matahari e) Sebagian siswa mulai mampu menyimpulkan pengaruh energi panas dari cahaya matahari Hasil refleksi di atas menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari mengalami peningkatan. Namun karena
tingkat pemahaman belajar siswa belum mencapai hasil yang
diharapkan maka kegiatan akan dilanjutkan ke siklus II. 4.2.3 Siklus II Siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2012. Pada siklus II ini dilakukan kegiatan pembelajaran untuk meminimalisir berbagai kekurangan yang ada pada siklus I sehingga diharapkan mampu memberikan pemahaman belajar yang optimal kepada siswa tentang materi
energi dan perubahannya. Kegiatan yang dilakukan
tetap menggunakan metode karyawisata. Adapun langkah-langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan metode karyawisata ini adalah sebagai berikut:
pada awal
kegiatan guru memotivasi siswa melalui kegiatan tanya jawab. Strategi ini dilakukan sebagai upaya merangsang anak untuk berkomunikasi dengan guru, sehingga proses pembelajaran akan berlangsung dengan kondusif. Guru selanjutnya menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada akhir pembelajaran. guru menyiapkan kelas sedemikian rupa agar tercipta situasi yang kondusif dalam pembelajaran. Guru selanjutnya memberikan memberikan pengantar singkat tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi dalam 5 kelompok dan dibagikan LKS tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa difasilitasi guru untuk keluar kelas melakukan karyawisata dalam mengamati pengaruh energi panas di lingkungannya. Pada tahap selanjutnya guru membimbing siswa untuk melakukan identifikasi terhadap pengaruh energi panas di lingkungannya. Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk menyelesaikan LKS. Pada tahap akhir siswa di bimbing untuk mengambil simpulan dari hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan terhadap pengaruh energi panas di lingkungannya Tindakan yang dilakukan pada siklus II
menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan pemahaman siswa pada materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehar-hari Hasil penelitian menunjukkan bahwa Setiap siswa rata-rata menunjukkan nilai yang tinggi pada saat pelaksanaan tes sehingga rata-rata nilai kelompok juga mengalami peningkatan yang sangat siginifikan. Gambaran tentang peningkatan kemampuan siswa ini ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Pengamatan Siklus II Persentase Aspek Yang Diobservasi Mampu Mendeskripsikan menyimpulkan Mengenal energi pengaruh energi pengaruh energi panas panas dari cahaya panas dari cahaya matahari matahari
Pengamat
Rata-Rata
pemahaman siswa
I
M 18
KM 1
TM 1
M 17
KM 2
TM 1
M 16
KM 3
TM 1
M 17
KM 2
TM 1
II
18
1
1
17
2
1
16
3
1
17
2
1
Persentase
90%
5%
5%
85%
10%
5%
80%
15%
5%
85%
10%
5%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang ada di kelas III SDN 1 Tabongo Timur sebanyak 17 siswa atau 85% yang memiliki pemahaman yang memadai dalam pembelajaran IPA, sedangkan 3 siswa atau 15% belum memiliki pemahaman belajar yang baik khususnya dalam materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari.Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat capaian rata-rata pemahaman siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas telah mengalami peningkatan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan hasil capaian pada siklus I. Dari
pemahaman belajar siswa
menunjukkan terjadi perubahan serta
peningkatan nilai siswa sebagaimana yang disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 6. Pemahaman belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Tahap Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Siswa Rahmat Tuna Razak Zain Aldu Puyo Mohamad Rivaldi Mohamad Bilal Mohamad Dial Aksal Engahu Firman Mustafa David Djibon Abdul Karim Ismiranda Engahu Putri Ayu Ria Lahilote Putri Hasan Rukiah Ahudulu Novitas Saridi Aprilia Soleman Nanda Yusuf Sri Novita Nento Aulia Nazifa Jumlah Rata-Rata Tabel di atas
Nilai Siswa 9 8 8 8 9 10 8 8 5 10 8 5 10 8 8 9 8 9 6 9 163 8.15
Ket Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 17 85%
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 3 15%
menunjuukkan bahwa daya serap siswa pada siklus II ini
meningkat menjadi 8.15%. Adapun grafik perolehan nilai pada siklus II dapat digambarkan sebagai berikut:
Grafik 3. Ketuntasan siswa pada siklus II 17 siswa (85%)
90 80 70 60 50
3 siswa (15%)
40 30 20 10 0 1 Tuntas
Tidak Tuntas
2
Grafik di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas menunjukkan hasil capaian yang baik. Dari 20 siswa menunjukkan bahwa yang tuntas dalam menguasai materi yaitu sebanyak 17 siswa atau 85%, sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar yaitu sebanyak 3 siswa atau 15%. Hasil refleksi antara pengamat dan peneliti disimpulkan beberapa hal terkait kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I sebagai berikut: a) Siswa pada umumnya sangat proaktif dan tertantang untuk mengidentifikasi pengaruh panas dalam kehidupan sehari-hari
b) Siswa tertantang dengan kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru dan siswa terlihat aktif dalam melakukan identifikasi terhadap energi panas yang ada di lingkungannya c) Siswa pada umumnya telah mampu memahami konsep energi panas dalam kehidupan sehari-hari d) Siswa pada umumnya telah dapat memberikan contoh bentuk energi panas dalam kehidupan sehari-hari e) Siswa pada umumnya dapat mendeskripsikan pengaruh energi panas dari cahaya matahari f) Siswa pada umumnya mampu menyimpulkan pengaruh energi panas dari cahaya matahari Hasil refleksi di atas menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari mengalami peningkatan. Berdasarkan temuan dalam kegiatan siklus I ini maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus III karena telah mencapai indikator kinerja yang diharapkan. 4.3 Pembahasan Peningkatan pemahaman belajar siswa merupakan hal yang sangat substansial untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan kompetensi siswa dalam menguasai materi yang dibelajarkan. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang menuntut kemampuan siswa untuk menguasai materi secara optimal. Penguasaan materi yang
optimal dalam memahami materi pengaruh energi panas merupakan manifestasi dari pemahaman belajar yang optimal dalam mata pelajaran ini. Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas III SDN 1 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo secara riil menunjukkan bahwa pada kegiatan observasi awal menunjukkan bahwa pemahaman belajar siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas sangat rendah yaitu hanya 6 siswa atau 30% yang menunjukkan pemahaman belajar yang tuntas. Berdasarkan temuan dalam kegiatan observasi awal di atas menunjukkan maka dilakukan kegiatan tindakan melalui siklus I untuk mengatasi rendahnya pemahaman belajar siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan siklus I dilaksanakan dengan cara guru menyiapkan kelas sedemikian rupa agar tercipta situasi yang kondusif dalam pembelajaran. Guru selanjutnya memberikan memberikan pengantar singkat tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi dalam 5 kelompok dan dibagikan LKS tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa difasilitasi guru untuk keluar kelas melakukan karyawisata dalam mengamati pengaruh energi panas di lingkungannya. Pada tahap selanjutnya guru membimbing siswa untuk melakukan identifikasi terhadap pengaruh energi panas di lingkungannya. Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk menyelesaikan LKS. Pada tahap akhir siswa di bimbing untuk mengambil simpulan dari hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan terhadap pengaruh energi panas di lingkungannya
Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I
menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman belajar siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas mulai menunjukkan hasil capaian yang cukup baik. Dari 20 siswa yang ada di Kelas III SDN 1 Tabongo Timur menunjukkan bahwa yang tuntas dalam menguasai materi yaitu
sebanyak 12 siswa atau 60%. Sedangkan siswa yang belum tuntas yaitu
sebanyak 8 siswa (40%) dengan tingkat daya serap siswa pada siklus I ini meningkat menjadi 7.35. beberapa fakta yang menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman belajar siswa adalah sebagai berikut: a) siswa tertantang dengan kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru dan siswa terlihat aktif dalam melakukan identifikasi terhadap energi panas yang ada di lingkungannya, b) siswa terlihat mulai mampu memahami konsep energi panas dalam kehidupan sehari-hari, c) siswa mulai dapat memberikan contoh bentuk energi panas dalam kehidupan sehari-hari, d) siswa mulai dapat mendeskripsikan pengaruh energi panas dari cahaya matahari, e) sebagian siswa mulai mampu menyimpulkan pengaruh energi panas dari cahaya matahari. Namun karena belum mencapai indicator kinerja yang diharapkan maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dengan cara pada awal kegiatan guru memotivasi siswa melalui kegiatan tanya jawab. Strategi ini dilakukan sebagai upaya merangsang anak untuk berkomunikasi dengan guru, sehingga proses pembelajaran akan berlangsung dengan kondusif. Guru selanjutnya menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada akhir pembelajaran. guru
menyiapkan kelas sedemikian rupa agar tercipta situasi yang kondusif dalam pembelajaran. Guru selanjutnya memberikan memberikan pengantar singkat tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dibagi dalam 5 kelompok dan dibagikan LKS tentang pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Siswa difasilitasi guru untuk keluar kelas melakukan karyawisata dalam mengamati pengaruh energi panas di lingkungannya. Pada tahap selanjutnya guru membimbing siswa
untuk
melakukan
identifikasi
terhadap
pengaruh
energi
panas
di
lingkungannya. Guru menugaskan siswa secara kelompok untuk menyelesaikan LKS. Pada tahap akhir siswa di bimbing untuk mengambil simpulan dari hasil identifikasi dan analisis yang dilakukan terhadap pengaruh energi panas di lingkungannya Dari hasil siklus II di atas menunjukkan bahwa pemahaman belajar siswa dalam memahami materi pengaruh energi panas menunjukkan hasil capaian yang sangat baik. Dari 20 siswa menunjukkan bahwa yang tuntas dalam menguasai materi yaitu 17 siswa atau 85%, sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar yaitu hanya 3 siswa (15%). Daya serap siswa pada siklus I ini meningkat menjadi 8.15. Beberapa fakta yang menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut; a) siswa pada umumnya sangat proaktif dan tertantang untuk mengidentifikasi pengaruh panas dalam kehidupan sehari-hari, b) siswa tertantang dengan kegiatan pembelajaran yang difasilitasi guru dan siswa terlihat aktif dalam melakukan identifikasi terhadap energi panas yang ada di lingkungannya, c) siswa pada umumnya telah mampu memahami konsep energi
panas dalam kehidupan sehari-hari, d) siswa pada umumnya telah dapat memberikan contoh bentuk energi panas dalam kehidupan sehari-hari, e) siswa pada umumnya dapat mendeskripsikan pengaruh energi panas dari cahaya matahari, f) Siswa pada umumnya mampu menyimpulkan pengaruh energi panas dari cahaya matahari. Berdasarkan temuan dalam kegiatan siklus II ini menujukkan bahwa melalui penggunaan metode karyawisata mampu meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran. Temuan di atas jelaslah bahwa penggunaan metode karyawisata dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi pengaruh energi panas
pada
siswa di kelas III SDN 1 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Hal tersebut ditunjukkan dengan capaian proses kegiatan pembelajaran
serta
pemahaman belajar yang dicapai siswa yang menjadi baik. Adapun hasil capaian pemahaman belajar siswa sejak observasi awal sampai dengan siklus II digambarkan pada grafik berikut ini:
Grafik 4 Ketuntasan siswa dari Observasi awal sampai Siklus II 17 siswa (85%)
90 12 siswa (60%)
80 70 60 6 siswa (30%)
50 40 30 20 10 0
1 Observasi Awal
2 Siklus I
3 Siklus II
Grafik di atas menunjukkan bahwa bahwa pada observasi awal terdapat 6 siswa atau 30% yang memiliki pemahaman belajar baik terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari. Pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 12
siswa atau 60%. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan
menjadi 17 siswa atau 85% dari 20 siswa yang ada di SDN 1 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo. Mencermati uraian di atas maka metode karyawisata dapat dijadikan sebagai salah satu metode dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Hal ini berdasarkan temuan penelitian bahwa terjadi peningkatan pemahaman belajar siswa setelah dikenai tindakan selama 2 siklus. Berdasarkan hasil penelitian maka hipotesis tindakan yang berbunyi “Jika digunakan
metode karyawisata maka pemahaman
terhadap materi pengaruh energi panas dalam kehidupan sehari-hari pada siswa kelas III SDN 1 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo diterima.”
dapat meningkat, dapat