MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS LAPORAN PENGAMATAN LINGKUNGAN DI KELAS V SDN 19 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO ABDUL KADIR HARUN DALI (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Dr. Hj. Rusmin Husain, S.Pd, M.Pd Dr. Dajani Suleman, M. Hum ABSTRAK Abdul Kadir Harun Dali. 2013. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Laporan Pengamatan Lingkungan Di Kelas V SDN 19 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Rusmin Husain, S.Pd, M.Pd dan Pembimbing II Dra. Dajani Suleman, M.Hum. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan siswa meningkat dalam menulis laporan pengamatan lingkungan di kelas V SDN 19 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa di kelas V SDN 19 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo pada materi menulis laporan pengamatan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Pada pelaksanaan tindakan siklus I menulis laporan pengamatan lingkungan dari 17 orang siswa yang memperoleh kriteria mampu berjumlah 7 orang atau 41%, dan tidak mampu 10 orang atau 59 %. Sehingga dilaksanakan siklus II sebagai refleksi dari siklus I, pada siklus II terjadi peningkatan yakni dari 17 orang siswa yang memperoleh kriteria mampu berjumlah15 orang atau 88 %, tidak mampu 2 orang atau 15 %.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa meningkat dalam menulis laporan pengamatan lingkungan pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Kata Kunci: Kemampuan, Menulis Laporan, Pengamatan Lingkungan PENDAHULUAN
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang mempunyai hubungan dengan proses berpikir serta kemampuan ekspresi dalam bentuk tulisan. Iskandarwassid (2009:226)
mengatakan bahwa “menulis merupakan salah satu dari empat kemampuan
berbahasa, namun dalam proses pembelajaran bahasa tidak dapat dipisahkan dengan kemampuan berbahasa yang lain seperti menyimak, berbicara, dan membaca”. Menurut (Fajriah, 2011) pengamatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar dimana lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pengamatan lingkungan. Sehingga dapat dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar.
Pengajaran kemampuan menulis khususnya menulis laporan pengamatan merupakan suatu proses yang memerlukan suatu ruang lingkup dalam mengatualisasikan sebuah kata yang imajinatif dalam suatu pikiran yang dirangkaian dengan sebuah bait kata yang mempunyai arti dan makna tertentu. Dalam proses menulis laporan pengamatan sangat diperlukan keantusiasan siswa karena siswa diajak untuk berpikir dan merasakan sesuatu yang dia rasakan baik itu dalam diri maupun lingkungannya yang kemudian merangkai sebuah kalimat berdasarkan dengan apa yang dilihat dan dirasakannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran khususnya menulis laporan pengamatan melalui lingkungan, siswa diharapkan dapat menulis kalimat dengan menentukan pilhan kata, kesesuaian hasil pengamatan dengan laporan, kemampuan menulis hasil laporan pengamatan dan ejaan atau tanda baca Namun berdasarkan kenyataan di lapangan pada observasi awal dari 17 orang siswa kelas V SDN 19 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, 10 orang belum mampu menyusun laporan pengamatan, sedangkan sisanya 7 orang masih perlu bimbingan untuk lebih paham terhadap materi tersebut. Kurangnya kemampuan siswa terhadap materi menulis laporan pengamatan dikarenakan siswa tidak mampu menentukan pilihan kata, kesesuaian hasil pengamatan dengan laporan, kemampuan menulis hasil laporan pengamatan ataupun ejaan atau tanda baca yang benar. KAJIAN TEORITIS Hakikat Kemampuan
Kemampuan (ability) sering disamakan dengan bakat (aptitude). William (dalam Suryabrata, 2004:160) menjelaskan bahwa bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas yang tergantung sedikit banyak dari latihan. Sedangkan Bingham (dalam Suryabrata, 2004:161) menitik beratkan pada kemampuan individu setelah individu tersebut mendapat latihan-latihan. (Ian, 2010) menambahkan bahwa kemampuan merupakan suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Donald (dalam Sudirman, 2009:73-74) mengemukakan kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “fealing’ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanyan tujuan, dari pengertian yang dikemukakan di atas mengandung tiga elemen penting yaitu sebagai berikut: (1) bahwa kemampuan itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, (2) kemampuan ditandai dengan munculnya rasa/fealing, aksi seseorang, (3) kemampuan akan diransang karena adanya tujuan. Hakikat Menulis
Pengertian Menulis
Menurut Suparno dan Muhamad Yunus (2008:1,3) mengemukakan bahwa menulis adalah kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah symbol atau lambing bahasa yang dapat dilihat dan di sepekati pemakainya. Sementara menurut Cahyani dan Hodijah (2008:10) bahwa menulis adalah keterampilan produkktif dengan menggunakan tulisan. Sedangkan dilihat dari hakikatnya, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut (Tarigan 2008:21). Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian menulis di atas, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya menulis adalah melukiskan lambang grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain untuk menuangkan ide-ide, pengalaman, perasaan, pendapat, atau pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tertulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan. Selain komponen kosakata dan gramatikal, ketepatan kebahasaan juga sebaiknya didukung oleh konteks dan penggunaan menghubungkan hasil pengamatan dengan laporan. Kemampuan menulis ini juga merupakan bentuk manifestasi kemampuan berbahasa yang paling akhir dikuasai siswa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Hal ini sesuai dengan objek penelitian ini yaitu menulis petunjuk. Menulis di sini dimaksudkan untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulis setelah mempraktikkan terlebih dahulu petunjuk yang ditulis. Pengertian Lingkungan Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan/atau pengaruh tertentu kepada individu. (Oemar Hamalik, 2009:195). Lingkungan sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan belajar/pembelajaran/pendidikan terdiri dari berikut ini. (a) Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau kelompok kecil, (b) Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya, (c) Lingkungan alam (fisik) meliputi
semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran. Dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma, dan adat kebiasaan. Pengamatan lingkungan dalam pembelajaran adalah memanfaatkan atau menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk keperluan pengajaran dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan pengamatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses pembelajaran bahwa lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Pengamatan lingkungan berarti mengajak siswa belajar langsung ke lapangan tentang konsep pelajaran. Pengataman lingkungan berpangkal pada adanya hubungan antara perkembangan fisik manusia dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Belajar melalui pengamatan lingkungan bukan berarti mengeksploitasi terhadap alam, akan tetapi hanya menggunakan jasa alam untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan. Kajian Penelitian yang Relevan Berbagai bentuk penelitian yang pernah dilakukan guna untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Penelitian-penelitin tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Idris dengan judul Mningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Pengamatan Lingkungan Di Kelas V SDN No 10 Kota Barat Kota Gorontalo Tahun 2012, serta penelitian yang dilakukan oleh Rodiyah Nginayatu yang berjudul Peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi melalui pengamatan lingkungan siswa kelas V SD Negeri Plupuh Surakarta Universitas Muhammadiyah Tahun ajaran 2009. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi Candra tahun 2006, dan penelitian yang dilakukan Rodiyah Nginayatu memanfaatkan pengamatan lingkungan untuk meningkatkan kemampuan dan hasil belajar menulis karangan deskripsi dan menulis puisi. Kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengamatan lingkungan dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa dalam menulis karangan ataupun menulis puisi. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama 2 bulan yakni dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni di SDN 19 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo. Jumlah siswa SDN 19 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo adalah 140 yang tersebar pada 6 tingkatan kelas.
Dengan demikian jelas rasio siswa dengan jumlah kelas yang ada sangat baik dan representatif untuk proses pembelajaran. Teknik analisis data Analisis data dilakukan dalam dua tahap. Pertama menelaah data yang terkumpul dan mereduksi data. Kedua, menyusun dan mereduksi semua data, mengumpulkan data yang terkumpul dalam suatu siklus. Adapun kegiatan analisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (a) Menelaah semua data yang telah terkumpulkan, baik melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi, (b) Mereduksi data dengan membuang data yang tidak relevan dengan masalah penelitian, kemudian memilahmilah data serta mengklarifikasikannya berdasarkan permasalahan penelitian, misalnya data tentang pembelajaran yang difokuskan meningkatkan kemampuan siswa menulis laporan pengamatan melalui pengamatan lingkungan di kelas V SDN 19 Telaga Biru Kabupaten Gorontalo, (c) Menyajikan data, yakni dengan mengorganisasikan dan menyusun data yang telah direduksi kedalam satuan pembelajaran tahap perencanaan dan pelaksanaan. Hal ini untuk memudahkan peneliti untuk memahami dan menyimpulkan data penelitian Menyimpulkan data, yakni membuat simpulan berdasarkan data yang telah tersusun, penyimpulan ini data ini kemudian diikuti dengan pengecekan keabsahan data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Observasi Awal Dalam pengamatan pada observasi awal terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa Indonesia diperoleh data sebagai berikut: pilihan kata dengan kriteria mampu (M) adalah 47 % dari 17 orang siswa yang menjadi subyek penelitian atau 8 orang siswa. Kriteria kurang mampu (KM) 29 % atau 5 orang dari 17 orang siswa dan kriteria tidak mampu (TM) 24 % atau 4 orang siswa. Kesesuaian hasil pengamatan dengan laporan dengan kriteria mampu (M) 35 % dari 17 orang siswa yang menjadi subyek penelitian atau 6 orang siswa. Kriteria kurang mampu (KM) 29 % atau 5 orang siswa sedangkan kriteria tidak mampu (TM) 35 % atau 6 orang siswa dari 17 siswa yang dikenai tindakan. Kemampuan menulis hasil laporan pengamatan dengan kriteria mampu (M) 35 % atau 5 orang siswa, kriteria kurang mampu (KM) 41 % atau 7 orang dan kriteria tidak mampu (TM) 35 % atau 5 orang siswa. Ejaan atau tanda baca dengan kriteria mampu (M)
59 % atau 10
orang siswa, kriteria kurang mampu (KM) 24 % atau 4 orang dan kriteria tidak mampu (TM) 18 % atau 3 orang siswa.
Tabel 4. Data Hasil Observasi Pengamatan Kegiatan Siklus I Indikator Kemampuan pilihan kata
Kesesuaian hasil pengamatan dengan laporan
Kemampuan menulis hasil laporan pengamatan
Kemampuan menulis ejaan dan tanda baca
Penilaian
Jumlah
Presentase
Mampu
3
18%
Kurang Mampu
8
47%
Tidak Mampu
6
35%
Mampu
3
18%
Kurang Mampu
9
53%
Tidak Mampu
5
29%
Mampu
1
6%
Kurang Mampu
10
59%
Tidak Mampu
6
35%
Mampu
9
53%
Kurang Mampu
7
41%
Tidak Mampu
1
6%
Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Dari hasil persentase aspek yang diobservasi dapat digambarkan hasil penilaian terhadap kemampuan siswa. Yang gambarkan pada tabel berikut ini. Tabel 6. Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Siklus I Nilai Capaian Observasi Awal
Mampu
Tidak Mampu
Jumlah Siswa
7
10
Persentase
41 %
59 %
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa: (a) Dari jumlah 17 orang siswa yang memperoleh kategori Mampu 7 orang
atau 41 %.(b) Dari jumlah 17 orang siswa yang
memperoleh kategori Tidak Mampu 10 orang siswa atau 59 %. (c) Yang diperoleh dari ratarata jumlah nilai adalah 67 %. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Dari kegiatan tindakan siklus II diperoleh data-data hasil pengamatan sesuai dengan tabel berikut.
Tabel 7. Data Hasil Observasi Pengamatan Kegiatan Siklus II Indikator Kemampuan pilihan kata
Kesesuaian hasil pengamatan dengan laporan
Kemampuan menulis hasil laporan pengamatan
Kemampuan menulis ejaan dan tanda baca
Penilaian
Jumlah
Persentase
Mampu
14
82%
Kurang Mampu
3
18%
Tidak Mampu
-
-
Mampu
13
76%
Kurang Mampu
4
24%
Tidak Mampu
-
-
Mampu
14
82%
Kurang Mampu
3
18%
Tidak Mampu
-
-
Mampu
14
82%
Kurang Mampu
3
18%
Tidak Mampu
-
-
Dari hasil persentase aspek yang diobservasi dapat digambarkan hasil penilaian terhadap kemampuan siswa. Yang gambarkan pada tabel berikut ini. Tabel 9. Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Siklus II Nilai Capaian Observasi Awal
Mampu
Tidak Mampu
Jumlah Siswa
15
2
Persentase
88 %
12 %
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa: (a) Dari jumlah 17 orang siswa yang memperoleh kategori Mampu 15 orang
atau 88 %, (b) Dari jumlah 17 orang siswa yang
memperoleh kategori Tidak Mampu 2 orang siswa atau 12 %, (c) Yang diperoleh dari ratarata jumlah nilai adalah 90 %.
Pembahasan Berdasarkan data dari siklus I dan siklus II, maka indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 75 % dari jumlah subyek penelitian telah mencapai nilai yang baik atau setiap aspek penilaian telah mencapai peningkatan. Sehingga hipotesis tindakan yang telah dirumuskan sebelumnya dapat diterima. PENUTUP Simpulan Dengan memperhatikan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana yang telah diuraikan, maka peneliti menarik kesimpulan dari pelaksanaan tindakan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: Kemampuan siswa menulis laporan pengamatan yang dicapai siswa dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I belum menunjukkan hasil yang diharapkan karena siswa dari tiap-tiap aspek diantaranya: aspek kemampuan pilihan kata dengan kategori mampu 18 %, aspek kesesuaian hasil pengamatan dengan laporan kategori mampu 18 %, aspek kemampuan menulis hasil laporan pengamatan 6 % dan aspek ejaan atau tanda baca53 %. Sehingga dari hasil capaian siklus I belum mencapai target, sehingga dari refleksi dilanjutkan pada siklus II dengan hasil capaian dari setiap aspek diantaranya aspek kemampuan pilihan kata dengan kategori mampu
82%, aspek kesesuaian hasil
pengamatan dengan laporan kategori mampu 76%, aspek kemampuan menulis hasil laporan pengamatan 82% dan aspek ejaan 88%. Dari hasil capaian tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa dengan melalui pengamatan lingkungan dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis laporan pengamatan. Saran Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Setiap guru hendaklah dapat melaksanakan penelitian tindakan kelas ini dengan menggunakan pengamatan yang tepat dalam proses pembelajaran dikelasnya, sehingga pencapaian mutu pendidikan dan pengajaran serta kualitas mengajar pendidik dapat terwujud, (2) Untuk penelitian tindakan kelas ini, kiranya pihak terkait dapat memberikan perhatian dan dukungan kepada para siswa yang hendak melaksanakan pembelajaran, (3) Mengingat bahwa dalam menulis laporan pengamatan merupakan materi yang agak rumit, maka perlunya bimbingan yang ekstra dari guru mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman. 2008. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Akhadiah, Sabarti. 2003. Bahasa Indonesia 2. Direktoral Jendral pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan kependidikan. Jakarta : Depdikbud. Bambang Dwiloka 2005. Tehnik Menulis Karya Ilmiah Penerbit Rineka Cipta Cahyani dan Hodijah 2008. Kemampuan berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar Bandung Universitas Pendidikan Indonesia Hamalik Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara Hamzah. B. Uno 2007. Teori Kemampuan dan Pengukurannya. Jakarta
Bumi Aksara
Iskandarwassid. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya Muchlisoh. 2005. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan kependidikan. Jakarta : Depdikbud Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta Bumi aksara Pateda Mansoer. 2009. Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Gorontalo: Viladan Sardiman 2009. Interaksi Kemampuan Belajar Mengajar. Jakarta Grafindo Persada Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya Suryabrata. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy Tarigan. 2008. Menulis Sebagai Suatu 58Kemampuan Berbahasa. Bandung: Angkasa Taufik , 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Inti Prima Aptisoma 2009. Kelebihan Pendekatan Lingkungan. Journal (Online). http://Aptisoma.blogspot.com/2009/12/bahasa indonesia-2.html. Diakses 28 Maret 2013
Aswadi. 2009. Langkah-Langkah Pendekatan Lingkungan dalam Pembelajaran. Blogspot(Online).http://Aswadi.blogspot.com/2009/11/bahasa Indonesia.html.Diakses 28 Maret 2013 Didin. 2009. Kemampuan Menulis. Journal (online). http://didin.lecture.ub.ac.id. Diakses 28 Maret 2013 Erlina Syarif.2009. Jenis-Jenis Menulis.(Journal).http://www.scribd.com/doc / 51152752/7/Jenis-Jenis-Menulis. Diakses 28 Maret 2013 Fajriyah. 2011. Hakikat Pendekatan Lingkungan. Journal (Online) http:// fajriyahmy. blogspot.com/2011/12/bahasa indonesia-2.html. Diakses 28 Maret 2013 Meylanarzhanty. 2011. Kemampuan Menulis. Blogspot (Online). http:// meylanarzhanty.blogspot.com/2011/12/kemampuan-menulis.html.Diakses 28 Maret 2013 Rodiyah. 2009. Skripsi berjudul peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi melalui pengamatan lingkungan siswa kelas V. Surakarta. Universitas Muhamadiyah Wiwin Idris. 2012. Skripsi berjudul meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi melalui pengamatan lingkungan Di kelas V. Gorontalo. UNG