KEMAMPUAN SISWA MENULIS PUISI DI KELAS V SDN 13 BONGOMEME KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO NURLAELA JURUSAN PENDIDIKAN GUTU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Dr. Hj. Rusmin Husain, S.Pd, M.Pd Dra. Dajani Suleman, M.Hum
ABTRAK Nurlaela. 2014. Kemampuan Siswa Menulis Puisi di Kelas V SDN 13 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Program Studi S1 PGSD, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dr.Hj. Rusmin Husain S.Pd, M.Pd, dan Pembimbing II, Dra. Dajani Suleman, M.Hum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Kemampuan Siswa Menulis Puisi di Kelas V SDN 13 Bongomeme Kabupaten gorontalo, dengan rumusan masalahnya adalah bagaimana kemampuan siswa menulis puisi di kelas V SDN 13 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian yang dilakukan dalam hal ini adalah deskriptif kualitatif, yang menggunakan alat pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Sedangkan aspek dalam penelitian ini adalah tipografi, diksi, imajinasi, dan kata konkret. Hasil dari penelitian yang dilakukan mengenai kemampuan menulis puisi di kelas V SDN 13 Bongomeme menunjukkan bahwa dari 14 orang siswa terdapat 12 orang siswa (85,71%) yang mampu dan 2 orang siswa (14,28%) yang tidak mampu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa menulis puisi di kelas V SDN 13 Bongomeme Kabupaten gorontalo terdapat hasil yang bervariasi atau ada siswa yang mampu dan tidak mampu dalam menulis puisi. Kata Kunci : Kemampuan, Menulis Puisi 1
11
Nurlaela, Kemampuan Siswa Menulis Puisi Di Kelas V SDN 13 Bongomeme Kabupaten Gorontalo, Dr. Hj. Rusmin Husain, S.Pd, M.Pd, dan Dra. Dajani Suleman, M.Hum, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo.
SDN
13
Bongomeme
merupakan
sekolah
dasar
yang
terletak
diDesaBongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Selama melaksanakan PPL 2, penulis menemukan beberapa hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V yang berjumlah14 orang. Namun, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ada sebagian siswa yang belum memahami makna dan isi puisi sehingga masih ada diantara mereka yang belum mampu menulis puisi secara baik baik, dan pilihan kata yang belum tepat. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah belum memadai. Sehubungan dengan permasalahan ini, penulis ingin melakukan deskripsi terhadap sejauh mana kemampuan siswa menulis puisi di kelas V SDN 13 Bongomeme. Dengan memperhatikan beberapa pendapat di atas, maka penulis juga bermaksud untuk melakukan penelitian deskriptif kualitatif Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis merumuskan judul penelitian ini yaitu “Kemampuan Siswa Menulis Puisi di Kelas V SDN 13 Bongomeme Kabupaten Gorontalo”. Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SDN 13 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Adapun yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa menulis puisi di kelas V SDN 13 bongomeme. Kemampuan memiliki arti yang sama dengan kompetensi. Yakni gambaran karakteristik dari seseorang melalui caranya dalam berperilaku atau berfikir. Kemampuan siswa dapat dapat dilihat dari proses kerja yang ditampilkan oleh seorang siswa selama kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Rusman, (2011 : 95), kemampuan berarti karakteristik umum yang memiliki kaitan erat dengan pengetahuan dan keterampilan seseorang yang kemudian diwujudkan melalui suatu tindakan yang mengarah pada tindakan kinerja.
Luneto (2013 : 3), yang mengemukakan bahwa menulis puisi merupakan kegiatan aktif dan produktif. Sedangkan menurut Jarana (2013 : 11), menulis puisi berarti mengungkapkan sebuah kehidupan dalam medium bahasa bahasa yang harus memenuhi syarat-syarat tertentu sesuai dengan norma-norma estetis puisi. Dalam menulis puisi memerlukan pilihan kata yang paling tepat, hal ini dimaksudkan untuk memperindah pembaca dalam memahami arti yang terkandung di dalam puisi. Pemilihan kata-kata yang dalam penulisan puisi secara hati-hati dan
teliti supaya lebih tepat. Seseorang dalam menulis puisi ingin
melukiskan atau menceritakan suatu objek yang ada dalam pikirannya, yakni objek yang ada dalam angan di dalam maupun diluar dirinya. selanjutnya adalah mulai menulis sebuah puisi dengan langkah-langkah sebagai berikut (Didik, 2013). 1) Menentukan Tema dan judul Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya. tema yang sering digunakan dalam puisi misalnya alam, cinta, kemanusiaan, kegagalan hidup, penyesalan, demokrasi, dan perjuangan. Tema puisi juga biasa berasal dari pengalaman atau peristiwa yang pernah dilakukan. Pilihlah salah satu tema yang akan kita inginkan sebagai acuan dalam membuat puisi agar puisi kita menarik. Setelah menentukan tema, maka langkah selanjutnya adalah menentukan judul yang berpacu pada tema. 2) Menuliskan apa yang ada dalam hati sejelas mungkin Karena puisi adalah ungkapan perasaan dan jiwa, maka hal terpenting adalah mengungkapkan kata-kata yang ada di dalam benak saat menulis. Namun, kata-kata tersebut harus tetap sesuai dengan tema yang dipilih. 3) Menentukan kata kunci Setelah menentukan tema, dan menulis segala apa yang terlintas dipikiran, langkah menulis puisi selanjutnya adalah menentukan kata kunci dan kemudian mengembangkan kata tersebut. 4) Mengembangkan pilihan kata yang sudah dipilih ke dalam larik-larik yang beraturan.
Kata-kata yang telah diungkapkan disusun membentuk larik-larik yang saling berhubungan. Larik-larik disusun menjadi bait. 5) Menggunakan gaya bahasa Langkah selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah di atas menjadi puisi yang indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait. Kembangkan menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna.
Menurut Supriyadi, (2006:44) pada hakikatnya, puisi merupakan pandangan sesorang tentang berbagai hal baik itu pesan, suasana yang dituangkan dalam sebuah karya sastra puisi dalam bentuk kata-kata yang indah. Dunton (dalam Pradopo, 2012:6) yang juga mengemukakan bahwa puisi adalah pemikiran manusia secara konkret dalam bahasa emosional dan berirama. Selanjutnya, Carlyle (dalam Pradopo, 2012:6) menyatakan bahwa puisi merupakan hasil pemikiran yang bersifat musikal. Sejalan dengan pendapat Wordsworth (dalam Suryaman dan Wiyatmi, 2012 : 2) bahwa puisi merupakan perasaan yang diangankan dan dinyatakan oleh penyair secara imajinatif. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa puisi adalah susunan kata-kata antara pemikiran dan perasaan yang diangankan yang tersusun indah serta ungkapan perasaan imajinatif seseorang dalam bahasa berirama dan bersifat musikal. Setelah diuraikan pengertian mengenai puisi di atas, selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis puisi. Pada umumnya, puisi di Indonesia dibagi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru atau modern. Menurut Supriyadi (2006 : 44) pernyataan di atas sebetulnya tidak tepat karena sampai sekarang ini, pantun, syair dan lain-lain ini yang tergolong puisi lama masih digunakan dan diciptakan. Oleh karena itu, Supriyadi mengungkapkan bahwa istilah yang tepat pada pembagian karya sastra puisi adalah : 1) puisi tradisional dan 2) puisi baru atau modern
Kemudian Sumaryanto, (2009:3) mengemukakan beberapa unsur-unsur puisi, yang dalam hal ini menjadi aspek dalam penilaian menulis puisi yaitu, perwajahan puisi (tipografi), diksi, imajinasi (imaji), dan kata konkret.
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DI SD Pada dasarnya pembelajaran menulis puisi di SD merupakan suatu usaha membuat tulisan atau karya dalam bidang puisi yang dikhususkan untuk anakanak. Puisi tersebut harus memenuhi dua kriteria yaitu keterbacaan dan kesesuaian. Keterbacaan sangat berpengaruh erat dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan kemampuan dan mudah dipahami oleh peserta didik. Sedangkan kesesuaian, berhubungan dengan lingkungan kehidupan dan perkembangan jiwa peserta didik. Sumardi dalam Djago Tarigan (2004 : 629) Pemilihan puisi untuk peserta didik adalah sebagai berikut : 1.
Sesuai dengan lingkungan anak didik
2.
Sesuai dengan kelompok usia anak didik Sejalan denga pendapat Norton (dalam Djago tarigan, 2004:629) yang
mengemukakan bahwa pemilihan puisi untuk anak-anak yakni : 1.
Puisi anak-anak adalah puisi yang biasanya berisi kegembiraan buka kesedihan.
2.
Seharusnya menyajikan cerita yang sederhana dan memperkenalkan tindakan yang dilakukan.
3.
Tema harus menyenangkan anak, menggelitik egonya, mengingatkan kebahagiaan,
menyentuh
kejenakannya
atau
kelucuannya,
dan
membangkitkan semangat untuk menggali. 4.
Agar mudah dipahami oleh anak-anak, puisi seharusnya cukup baik untu dibaca secara berulang-ulang. Menulis puisi dilakukan orang dengan alasan yang berbeda-beda.
Meskipun demikian, pada umumnya menulis puisi juga merupakan kegiatan apresiasif. Tujuan yang akan dicapai dalam apresiasi kemampuan menulis puisi di sekolah dasar adalah sebagai berikut.
a.
Anak didik hendak memperoleh kesadaran yang lebih baik terhadap diri sendiri, orang lain dan kehidupan sekitarnya, sehingga mereka bersikap terbuka dan rendah hati.
b.
Anak didik hendaknya memperoleh kesenangan diri membaca dan mempelajari puisi pada waktu senggangnya.
c.
Anak didik hendaknya memperoleh pengetahuan dan pengertian dasar tentang puisi
hingga tumbuh keinginannya
memadukannya dengan
pengalaman pribadinya yang diperoleh di sekolah kini dan mendatang. Pembelajaran menulis puisi secara intensif, dapat sebagai alat memupuk apresiasi seni pada anak didik. Pembelajaran akan berkemampuan dengan memuaskan, jika metode yang digunakan tepat. Guru sastra tidak hanya cukup menguasai metode pembelajaran, tetapi juga harus mengetahui ilmu jiwa sebagai alat bantu untuk keberkemampuanan mengajar.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SDN 13 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini dipimpin oleh Bapak Sarton Bahtika, S.Pd. Sekolah ini juga memiliki 11 ruangan, diantaranya 6 ruangan kelas, 1 ruangan kepala sekolah, 1 ruangan perpustakaan, 1 ruangan pramuka, 1 ruangan UKS, dan 1 ruangan dewan guru. SDN 13 Bongomeme memiliki siswa sebanyak 81 orang, dan jumlah guru pada sekolah tersebut ialah sebanyak 10 orang, yang terdiri dari 4 orang PNS dan 6 orang masih merupakan tenaga honorer, yang diantaranya 1 kepala sekolah, 6 guru pengajar, serta 1 tenaga administrasi. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu dari bulan April s.d bulan Mei 2014, tepatnya pada waktu semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Yang menjadi Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 13 Bongomeme yang berjumlah 14 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki, dan 9 orang perempuan, yang dilihat dari hasil observasi pada penilaian siswa menggunakan tes terlihat dari 14 orang siswa terdapat 12 orang siswa yang mampu dan 2orang siswa yang tidak mampu dalam menulis puisi.
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yang tujuannya adalah menggambarkan kondisi atau keadaan yang ada pada saat penelitian dilakukan khususnya mengenai kemampuan siswa menulis puisi di kelas V SDN 13 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Dalam penelitian ini, peran peneliti sangat penting karena peneliti merupakan pelaku utama dalam pengumpulan data. Selanjutnya Data dan Sumber data tentang masalah dalam penelitian ini memerlukan berbagai data yang dikumpulkan melalui berbagai sumber, antara lain informan atau narasumber, dokumen tertulis, dan tempat kejadian. Pada tahap prosedur pengumpulan data, ada beberapa teknik pengumpulan data yaitu : observasi, wawancara mendalam, tes, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir penelitian. Untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa menulis puisi yang meliputitipografi, diksi, imajinasi, dan kata konkret yangtepatpada siswa kelas V SDN 13 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Dalam analisis data ini penulis menggunakan data dari hasil observasi, wawancara, tes dan dokumentasi yang diikuti oleh siswa dan guru kelas V. Pada Pengecekan keabsahan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan beberapa cara sebagai berikut : 1.
Ketekunan pengamatan
2.
Pemeriksaan sejawat
Tahap-tahap penelitian yang direncanakan akan dilakukan penulis meliputi : 1.
Mengadakan observasi awal yang berhubungandengankemampuan siswa menulis puisi di kelasV SDN 13BongomemeKabupatenGorontalo.
2.
Menyiapkan
panduan
wawancara
yang
berhubungandenganaspek-
aspekdalampenelitianuntuk guru, dan siswa yang ada di SDN 13Bongomeme. 3.
Mengadakan wawancara dengan guru maupun siswa yag akan diteliti secara langsunguntukmemperoleh data tentang kemampuan siswa menulis puisi di kelas V SDN 13 Bongomeme.
4.
Mengadakan verifikasi data yang terkumpul dari hasil wawancara.
5.
Mengadakan
generalisasi
terhadap
hal-hal
yang
teramati
di
lapangansehubungandengan kemampuan siswa menulis puisi kelasV SDN 13Bongomeme. 6.
Membuat laporan hasil penelitiantentang kemampuan siswa menulis puisidi kelasV SDN 13BongomemeKabupatenGorontalo.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 13 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 14 orang mengenai kemampuan siswa menulis puisi di kelas V SDN 13 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Untuk memperoleh informasi yang jelas tentang kemampuan menulis puisi di kelas V SDN 13 Bongomeme, Penelitian kemampuan siswa menulis puisi ini masih berhubungan dengan aspek-aspek dalam penulisan yakni tipografi, diksi, imajinasi, dan kata konkret. Setelah melakukan observasi pembelajaran guna mendapatkan informasi yang lebih jelas lagi tentang Kemampuan Menulis Puisi Di Kelas V SDN 13 Bongomeme selanjutnya peneliti menindak lanjuti dengan kegiatan wawancara guna untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dari guru kelas dan siswa kelas V. Tabel 1. Hasil Observasi Kemampuan Siswa Menulis Puisi No
Aspek yang dinilai
1.
Tipografi
2.
Diksi
3.
Imajinasi
4.
Kata Konkret
Kriteria M KM TM M KM TM M KM TM M KM TM
Jumlah Siswa 1 8 5 4 9 1 10 4 0 14 0 0
Presentase 7,14% 57,14% 35,71% 28,57% 64,28% 7,14% 71,42% 28,57% 0% 100% 0% 0%
a.
Deskripsi Hasil Observasi Berdasarkan tabel observasi 1 dan tabel kriteria penilaian Guru telah
menunjukan hasil yang sudah baik. Dari hasil pengamatan dan penilaian pada 4 aspek, terlihat jumlah siswa yang mampu sebanyak 12 orang, dan siswa tidak mampu berjumlah 2 orang. Ketidakmampuan siswa pada 2 orang anak tersebut disebabkan oleh faktor internal dan eksternal atau faktor dari dalam maupun luar diri dari anak tersebut. Jadi, peneliti menarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa menulis puisi di kelas V SDN 13 bongomeme sudah berjalan dengan baik. b. Deskripsi Hasil Wawancara Sedangkan dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada siswa kelas V ternyata sebagian besar siswa kelas V menyukai pembelajaran bahasa indonesia khususnya menulis puisi. Ada sebagian siswa yang menyatakan bahwa dalam menulis puisi tidak terlalu sulit, namun ada juga sebagian siswa yang menyatakan bahwa mereka mendapatkan kesulitan dalam menulis puisi, karena dasarnya ada sebagian siswa yang tidak terlalu suka menulis, apalagi dalam menulis puisi seperti menentukan pilihan kata, kalimat, bait sesuai dengan puisi yang mereka buat. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas V SDN 13 Bongomeme, penelitian menemukan temuan umum dan khusus bahwa secara umum yang menyebabkan kurang mampunya siswa dalam menulis puisi disebabkan oleh faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung misalnya adanya motivasi baik dari orang tua, guru maupun teman, strategi guru membuat pembelajaran yang semenarik mungkin, pemilihan metode yang pas dalam pembelajaran, dan pemilihan tema sesuai dengan pilihan siswa sendiri. Sedangkan faktor penghambat seperti halnya hubungan siswa dengan guru atau hubungan antar siswa yang kurang baik, siswa kurang menyukai pembelajaran khususnya puisi, kurangnya contoh-contoh puisi yang disediakan guru untuk menjadi pedoman dalam menulis puisi bagi siswa, siswa tidak terlalu suka menulis termasuk menulis puisi, PR atau tugas yang
diberikan kepada siswa terlalu banyak sehingga siswa cenderung malas bahkan tidak mengerjakan tugas tersebut, apalagi khususnya dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa yang temanya ditentukan oleh guru itu sendiri, dan dalam pembelajaran menulis puisi tersebut, guru lebih memfokuskan siswa pada pembelajaran di dalam kelas yang bagi siswa akan kurang terasa nyaman dalam menulis puisi tersebut. Kemudian faktor lingkungan keluarga yang didalamnya terdapat bagaimana kondisi pola asuh orang tua, hubungan antara orang tua dan anak, keadaan ekonomi keluarga maupun teman sebayanya. Faktor penghambat inilah yang mempengaruhi kemampuan siswa menulis puisi di kelas V yakni faktor internal dan eksternal. Hal ini merupakan cerminan bagaimana kekurangan dan pelaksanaan proses pembelajaran di dalam kelas. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa menulis puisi di Kelas V SDN 13 Bongomeme Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo sudah dapat dikatakan baik. Hal ini terlihat dalam perolehan hasil evaluasi siswa yang bervariasi berdasarkan aspek yang diamati, yaitu tipografi, diksi, imajinasi, dan kata konkret. Dari 14 orang siswa kelas V ada siswa yang mampu, dan tidak mampu dalam menulis puisi. Siswa yang mampu menulis puisi berjumlah 12 orang atau 85,71% dan siswa yang tidak mampu menulis puisi berjumlah 2 orang atau 14,28 %. Kemampuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal atau aktor dari dalam maupun dari luar. Saran sehubungan dengan hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti menyarankan : 1.
Kiranya hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur bagi guru untuk lebih memperhatikan model pembelajaran khususnya dalam menulis puisi.
2.
Sebaiknya siswa harus lebih memperhatikan penjelasan dari guru ketika proses pembelajaran berlangsung, agar siswa mampu memahami materi yang sedang diajarkan guru.
3.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi, sekolah harusnya mampu mengaspirasi hasil-hasil puisi anak, sehingga anak merasa termotivasi dengan adanya dukungan dari sekolah.
4.
Kemudian hal yang terakhir perlu adanya motivasi yang lebih bagi siswa baik dari guru maupun orang tua.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, 2007. Bahasa Indonesia di Sekoah Dasar. Jakarta: Bumi Asih. Ana Jarana, 2013. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Melalui Media Lingkungan Di Kelas V SDN 2 Tapa Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Gorontalo. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Djago Tarigan, 2004. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas Rendah. Jakarta: UT. Herman Waluyo, 2009. Meningkatkan Kemampuan Dalam Membaca Puisi Pada Peserta Didik SD. Jakarta: Bumi Arkasa. Hilda Luneto, 2013. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Berdasarkan Gambar Melalui Pendekatan Kontekstual Di Kelas III SDN 2 Tapa Kabupaten Bone Bolango. Skripsi. Gorontalo. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Gorontalo. Pateda, Mansoer dan Pulubuhu Yennie, 2005. Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Gorontalo. Viladan. Rachmat Djoko Pradopo, University Press.
2012. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajahmada
Rusman, 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:RajaGrafindo Persada. Sumaryanto, 2009. Memehami Karya Sastra Bentuk Puisi. Semarang : Sindur Press. Supriyadi, 2006. Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Suryaman Maman dan Wiyatmi, 2012. Puisi Indonesia. Yogyakarta : Penerbit Ombak.