LEMBAR PENGESAHAN JURNAL
KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 4 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO Oleh LIAN UMAR NIM. 151 410 088
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Abd Haris PanaI, S.Pd, M.Pd NIP. 19600126 198803 1 007
Pembimbing II
Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd NIP. 19570510 198803 1 001
Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dra. Hj. Hakop Walangadi, M.Si NIP. 19580712 198403 2001
1
KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 4 BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO LIAN UMAR (Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Prof. Dr. H. Abdul Haris PanaI, S.Pd, M.Pd Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd 1
ABSTRAK
Lian Umar. 2014. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran IPA Di SDN 4 Bongomeme, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Pembimbing I Prof.Dr H.Abd Haris PanaI, S.Pd, M.Pd, dan Pembimbing II Drs.Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme?”. Dengan tujuan penelitian untuk melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme. Adapun jenis penelitian yang yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme tahun pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru di SDN 4 Bongomeme telah melakukan berbagai macam kemampuan untuk mengelola pembelajaran IPA. Kemampuan yang dilakukanguru yaitu merancang RPP, menguasai bahan ajar, menggunakan media pembelajaran. Selain itu guru juga melakukan pengelolaan kelas sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam menerima pelajaran. Guru juga melakukan interaksi dengan siswa, dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dan guru juga melakukan evaluasi belajar sehingga guru dapat mengukur perkembangan siswa setelah melaksanakan pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa guru di SDN 4 Bongomme telah menunjukkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran IPA. Kata kunci :Kemampuan, Mengelola, Pembelajaran IPA
1
Lian Umar, 151410088, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakutas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Dr. H. Abdul Haris PanaI, S.Pd., M.Pd., Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd., M.Pd.
1
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Negara, sangat mempengaruhi pola pikir, cara hidup serta kerja manusia. Dalam meningkatkan sumber daya manusia pemerintah membuat berbagai strategi demi peningkatan mutu pendidikan segala bidang termasuk pola pendidikan di sekolah dasar. Guru dituntut untuk mampu menguasai kurikulum, menguasai metode, menguasai materi dan yang terpenting guru juga harus mampu mengelola kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif, dan menyenangkan dan siswa datang bukan hanya duduk, nonton, berlatih, dan akhirnya mereka lupa apa yang mereka pelajari tapi mereka harus di beri bekal pengetahuan yang bisa mereka terima dan bisa mereka pahami. Dari latar belakang di atas maka penulis sangat tertarik untuk mengangkat permasalahan ini menjadi suatu penelitian dengan judul “Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme Kabupaten Gorontalo”. Anurahman (2009: 15) mengemukakan bahwa Kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai kondisi yag diharapkan. Perilaku yang rasional merupakan wujud dari kemampuan seseorang. Berarti orang yang memiliki suatu keampuan adalah benar-benar orang yang mempunyai keahlian dibidangnya atau dikenal dengan istilah profesional. Menurut hamalik (2006 : 36) bahwa guru adalah jabatan propesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus. Sebagai propesi, maka harus memenuhi kriteria fropesional. Pengembangan profesionalisme guru menjadi perhatian secara global, karena guru memiliki tugas dan peran bukan hanya memberikan informasi-informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga membentuk sikap dan jiwa yang mampu bertahan dalam era hiperkompetisi. Guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan siswa, memiliki peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan dari suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut menguasai sejumlah kemampuan dan keterampilan yang berkaitan dengan proses pembelajaran, antara lain : a. Kemampuan menguasai bahan ajar b. Kemampuan dalam mengelola kelas c.
Kemampuan dalam menggunakan metode, media, dan sumber belajar
Kemampuan untuk melakukan penilaian baik proses maupun hasil.
2
Arikunto (2008: 41) berpendapat bahwa pengelolaan adalah substansi dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencanakan, melaksanakan, mengorganisasikan, sampai dengan pengawasan dan penilaian. Hal ini berarti dalam pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu merupakan
penyempurnaan
dan
peningkatan
pengelolaan
selanjutnya
dalam
pelaksanaanya selalu ada tahap-tahap pengurusan, pencatatan dan penyimpanan dokumen. Pengurusan akan mudah apabila ada perencanaan, pelaksanaan dan pengorganisasian cukup mantap. Majid (2007:17) berpendapat bahwa pembelajaran berasal dari kata belajar yang artinya adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari suatu informasi atau lebih. Jadi pembelajaran ialah proses kegiatan mencari informasi (mencari ilmu). Pengertian belajar dapan disefinisikan sebagai berikut belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman sendiri dalam atraksi dalam lingkungannya Menurut Majid (2007:6) bahwa Pengelolaan Pembelajaran merupakan proses untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan proses panjang yang dimulai dengan perencanaan, pengorganisasian dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan yang ingin dicapai, bagaimana mencapai, waktu dan personel yang diperlukan. Sedang pengorganisasian merupakan pembagian tugas kepada personel yang terlibat dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, pengkoordinasian, pengarahan dan pemantauan. Evaluasi sebagai proses dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah direncanakan, faktor pendukung dan penghambatnya. Adapun Tahap mengelola kegiatan pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut: 1.
Perencanaan Perencanaan meliputi : a.
Menetapkan apa yang mau dilakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya.
b.
Membatasi
sasaran
dan
menetapkan
pelaksanaan
kerja
untuk
mencapai hasil yang maksimal melalui proses penentuan target. c.
Megumpulkan dan menganalisis informasi.
d.
Mempersiapkan
dan
mengkomunikasikan
rencana-rencana
dan
keputusan-keputusan. 2.
Pelaksanaan Pelaksanaan meliputi:
3
a.
Menyediakan fasilitas, perlengkapan dan tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan rencana-rencana melalui proses penetapan kerja.
b.
Memutuskan dan menetapkan metode dan prosedur.
c.
Memilih, mengadakan pelatihan dan pendidikan tenaga kerja serta mencari sumber-sumber lain yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Pengawasan Pengawasan meliputi: a.
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan yang mengacu pada rencana.
b.
Menilai pekerjaan dan melakukan tindakan koreksi terhadap apa yang dilakukan
Ngainum ( 2009:60 ) mengemukakan bahwa Kemampuan mengajar guru, sebenarnya merupakan pencerminan penguasaan guru atas kompetensinya, sedangkan gugus kompetensi dasar keguruan itu adalah : (1)
Kemampuan merencanakan
pengajaran, (2) Kemampuan melaksanakan pengajaran, (3) Kemampuan mengevaluasi pengajaran.. Mulyasa (2008:75) mengemukakan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran menyangkut tiga fungsi manajerial yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. 1.
Perencanaan tersebut menyangkut adanya penetapan tujuan, dan kompetensi, serta memperkirakan cara mencapai tujuan tersebut. Perencanaan merupakan fungsi dari manajemen pembelajaran, guru sebagai manajer pembelajaran harus melakukan berbagai pilihan menuju tercapainya tujuan pembelajaran tersebut. Dan guru sebagai manajer pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengelola berbagai sumber pembelajaran, baik sumber daya, sumber dana, sumber belajar untuk membentuk kompetensi dasar, dan tercapainya tujuan pembelajaran.
2.
Pelaksanaan atau sering juga disebut implementsi
adalah proses belajar
mengajar. pembelajaran memberikan kepastian bahwa proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam fungsi pelaksanaan ini termasuk pengorganisasian dan kepemimpinan yang melibatkan penentuan berbagai kegiatan, seperti pembagian pekerjaan kedalam berbagai tugas khusus yang harus dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. 3.
Pengendalian atau ada juga yang menyebut evaluasi bertujuan untuk melihat dan menilai kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana atau tujuan yang telah ditetapkan. dalam proses manajerial perlu dibandingkan kinerja proses yang
4
dilakukan dan dibandingkan dengan kinerja yang telah ditetapkan. dalam proses manajerial terakhir ini perlu dibandingkan kinerja sedang dengan kinerja yang telah ditetapkan (kinerja standar).
Guru sebagai
manajer pembelajaran harus
mengambil langkah-langkah atau tindakan perbaikan apabila terdapat perbedaan yang signifikan atau adanya kesenjangan antara proses pembelajaran aktual di dalam kelas dengan yang telah direncanakan. Sardiman (dalam Yamin dan Maisa, 2010: 12) mengemukakan bahwa ada kompetensi guru yang merupakan profil kemampuan dasar bagi seorang guru yaitu: 1. Menguasai bahan Sebelum guru itu tampil di depan kelas mengelola interaksi belajar mengajar, terlarebih dahulu harus sudah menguasai bahan apa yang diajarkan dan sekaligus bahan-bahan apa yang dapat mendukung jalannya proses belajar-mengajar 2. Mengelola program belajar-mengajar Guru yang kompeten, harus juga mampu mengelola program belajar mengajar. 3. Mengelola kelas Untuk mengajar suatu kelas, guru dituntut mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya proses belajar-mengajar. Kalau belum kondusif, guru harus berusaha seoptimal mungkin untuk membenahinya. Oleh karena itu kegiatan mengelola kelas akan menyangkut mengatur tata ruangan kelas yang memadai untuk pengajaran dan menciptakan suasana belajar mengajar yang serasi. 4. Menggunakan media /sumber Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan oeh guru dalam menggunakan media, yaitu a) Mengenal, mutu menggunakan memilih dan menggunakan sesuatu media. Hal ini perlu selective, karena dalam menggunakan suatu media itu juga harus mepertimbangkan komponen-komponen yang lain dalam
proses belajar
mengajar, misalnya apa materi dan bagaimana metodenya. b) Membuat alat-alat bantu pelajaran yang sederhana. Maksudnya agar mudah didapat dan tidak menimbulkan berbagai penafsiran yang berbeda. c) Menggunakan mengelola laboratorium dalam rangka proses pembelajaran, misalnya untuk kegiatan penelitian, eksperimen, dan lain-lain d) Menggunakan buku pegangan/buku sumber. Buku sumber perlu lebih dari satu kemudian ditambah buku-buku lain menunjang e) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. Bahkan dalam hal ini guru juga dituntut mengelola perpustakaan agar dapat memberikan kemudahan bagi anak didiknya.
5
5. Menguasai landasan-landasan kependidikan Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan bangsa, 6. Mengelola interaksi belajar-mengajar Lima kompetensi sebagaimana telah diuraikan di atas, adalah merupakan dasar dan sarana pendukung bagi guru dalam melakukan kegiatan interaksi belajar mengajar. 7. Untuk
memperlancar
kegiatan
pengelolaan
interaksi
belajar-mengajar,
diperlukan kegiatan sarana-sarana pendukung yang lain, termasuk antara
lain
mengetahui peristiwa siswa untuk kepentingan pengajaran. Menurut Samatoa (2010:3) Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan dengan alam dan isinya, sincience artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (PA) atau sincience itu pengertiannya dapat dikatakan sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian yang terjadi di alam ini. Widyawati
(2011:23). berpendapat bahwa keterampilan proses yang harus
dilatih dalam proses pembelajaran IPA yaitu meliputi keterampilan proses dasar misalnya mengukur, mengamati, mengklasifikasikan mengenal hubungan ruang dan waktu, serta keterampilan
proses mengenai
pembelajaran
IPA
tersebut
seperti
merancang
pembelajaran yang berhubungan dengan alam dan isinya. Sehingga perlu diciptakan kondisi pembelajaran IPA di SD yang dapat mendorong siswa untuk ingin tahu dan aktif dalam menerima pelajaran. METODE PENELITIAN Adapun penelitian ini adalah penelitian deskriptif ini dilaksanakan di SDN 4 Bongomeme di wilayah Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. tempat ini dipilih sebagai lokasi penelitian dengan beberapa alasan yaitu peneliti sebagai mahasiswa PPL II yang pernah mengabdi di sekolah tersebut selama lebih kurang 2 bulan, dan peneliti menemukan masalah di lokasi tersebut dan lokasi sekolah mudah di jangkau. Sekolah Dasar Negeri 4 Bongomeme ini pada awalnya adalah sekolah SDN 1 Molopatodu yang di pimpin oleh bapak Ismail Supu. Karena adanya pemekaran kecamatan bongomeme, maka sekolah ini mengalami
perubahan pada tahun 2007 dan nama sekolah pun
berubah menjadi SDN 4 Bongomeme dan sekarang sudah dipimpin oleh bapak Adam Berbek, S.Pd. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan maksud untuk menjelaskan secara naratif tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA SDN 4 Bongomeme dengan jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA SDN 4 Bongomeme Kabupaten Gorontalo.
6
dalam hal ini, yang menjadi data penelitian adalah keampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Sedangkan yang menjadi sumber data adalah guru. Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1. Observasi 2. Wawancara 3. Dokumentasi Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskripif dengan didukung data kualitatif. Deskripftif kualitatif untuk melihat bagaimana kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran IPA di SDN 4 bongomeme. Data yang diperoleh, dikumpulkan untuk diolah secara sistematis, dimulai dari wawancara, mengedit, mengklasifikasi, selanjutnya penyajian data serta menyimpulkan data. Pengecekan keabsahan data ini bertujuan untuk mengetahui keabsahan data yang terkumpul. Untuk mengadakan pengecekan terhadap keabsahan data dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut 1.
Ketekunan pengamatan
2.
Observasi yang mendalam
Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Melaksanakan observasi awal 2. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing 3. Mengadakan pertemuan dengan pimpinan SD guru kelas untuk kerja sama dalam kegiatan 4. Mengumpulkan data di lokasi dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. 5. Pengkajian masalah sekaligus membuat lembar pengamatan berisi nama guru juga persiapan yang di laksanakan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk melihat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, maka peneliti melakukan observasi persiapan guru dalam melakukan kegitan belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran IPA, terkait kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di SDN 4 Bongomeme, yang dilaksanakan pada hari Kamis, 23 April dan senin, 28 april 2014. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan maka penelti melihat atau mengamati bahwa guru kelas IV dan V sudah menunjukan kemampuan dalam mengelola pembelajaran, mulai dari menguasai kurikulum pembelajaran terlihat sudah baik,
7
merancang RPP sebelum melakukan pembelajaran dan semua materi tersedia RPP-nya, dan mengelola program pembelajaran terlihat sudah sangat baik. Begitu pula dengan mengusai bahan ajar atau materi, pengelolaan kelas, menggunakan model dan metode serta media pembelajaran sudah terlihat sangat baik. Meskipun dalam mengatasi kesulitan belajar dan membimbing siswa yang mengalami hamabatan belajar masih cukup, namun melakukan evaluasi belajar sudah terlaksana dengan sangat baik. PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian ini, saya melihat berbagai kemampuan yang dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA sehingga menjadi lebih baik. Saya lihat dari hasil observasi dan hasil wawancara terdapat kesesuaian yang cukup baik. Dapat dikatakan bahwa kemampuan yang dilakukan guru sudah sesuai dengan yang di harapkan atau lebih baik yaitu guru telah melakukan berbagai kemampuan untuk mengelola pembelajaran. Dalam mengelola pembelajaran IPA salah satu kemampuan yang dapat dilakukan guru yaitu menyiapkan RPP setiap pelaksanaan pembelajaran. RPP merupakan pedoman untuk guru dalam melaksanakan pelajaran. Sementara itu guru juga menguasai bahan ajar karena dengan menguasai bahan ajar guru bisa menjadikan siswa mengerti dengan apa yang diajarkan dan pembelajaran akan jadi efektif. Sesuai dengan hasil penelitian berupa informasi dari guru, bahwa kemampuan yang dapat dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran IPA yaitu lebih kepada menggunakan media pembelajaran. Karena dengan menggunakan media siswa mudah memahami materi pelajaran. Selain itu guru juga melakukan pengelolaan kelas dengan baik agar siswa nyaman dalam menerima pelajaran. Kemudian guru juga melakukan interaksi dengan siswa agar siswa tidak merasa kaku dalam menerima pelajaran dari guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa penggunaan RPP, menguasai bahan ajar dan menggunakan media pembelajaran merupakan hal yang penting digunakan pada proses pembelajaran. Khusus pada pembelaajaran IPA, penggunaan media sangat membantu memudahkan guru untuk menjelaskan materi pelajaran dan memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran. Dengan demikian dari hasil penelitian yang saya lakukan baik menggunakan RPP, bahan ajar, menggunakan media dan mengelola kelas sudah digunakan guru dalam pembelajaran. Hingga dapat di simpulkan bahwa guru kelas IV dan V sudah mampu untuk mengelola pembelajaaran IPA. Berdasarkan penelitian ini, saya melihat berbagai kemampuan yang dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA sehingga menjadi lebih baik. Saya lihat dari
8
hasil observasi dan hasil wawancara terdapat kesesuaian yang cukup baik. Dapat dikatakan bahwa kemampuan yang dilakukan guru sudah sesuai dengan yang di harapkan atau lebih baik yaitu guru telah melakukan berbagai kemampuan untuk mengelola pembelajaran. Dalam mengelola pembelajaran IPA salah satu kemampuan yang dapat dilakukan guru yaitu menyiapkan RPP setiap pelaksanaan pembelajaran. RPP merupakan pedoman untuk guru dalam melaksanakan pelajaran. Sementara itu guru juga menguasai bahan ajar karena dengan menguasai bahan ajar guru bisa menjadikan siswa mengerti dengan apa yang diajarkan dan pembelajaran akan jadi efektif. Sesuai dengan hasil penelitian berupa informasi dari guru, bahwa kemampuan yang dapat dilakukan guru dalam mengelola pembelajaran IPA yaitu lebih kepada menggunakan media pembelajaran. Karena dengan menggunakan media siswa mudah memahami materi pelajaran. Selain itu guru juga melakukan pengelolaan kelas dengan baik agar siswa nyaman dalam menerima pelajaran. Kemudian guru juga melakukan interaksi dengan siswa agar siswa tidak merasa kaku dalam menerima pelajaran dari guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui bahwa penggunaan RPP, menguasai bahan ajar dan menggunakan media pembelajaran merupakan hal yang penting digunakan pada proses pembelajaran. Khusus pada pembelaajaran IPA, penggunaan media sangat membantu memudahkan guru untuk menjelaskan materi pelajaran dan memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran. Dengan demikian dari hasil penelitian yang saya lakukan baik menggunakan RPP, bahan ajar, menggunakan media dan mengelola kelas sudah digunakan guru dalam pembelajaran. Hingga dapat di simpulkan bahwa guru kelas IV dan V sudah mampu untuk mengelola pembelajaaran IPA. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa guru di SDN 4 Bongomeme telah menunjukkan kemampuan dalam mengelola pembelajaran IPA. Kemampuan yang dilakukan guru yaitu dari merancang RPP, kemudian menyusun program pembelajaran, menguasai bahan ajar, menggunakan media pembelajaran. Selain itu guru juga melakukan pengelolaan kelas sehingga siswa tidak mengalami kebosanan dalam menerima pelajaran dan guru juga mengatasi kesulitan-kesulitan belajar siswa dan membimbing siswa yang mengalami hambatan belajar. Dan guru juga melakukan evaluasi belajar sehingga guru dapat mengukur perkembangan siswa setelah menerima pembelajaran.
9
Saran Berdasrkan simpulan di atas maka penulis memberikan masukan yaitu sebagai berikut: 1. Bagi siswa Siswa harus lebih memperhatikan lagi guru mengajar. Dan mengulang kembali di rumah. Sehingga apa yang dipelajari tidak akan terlupakan begitu saja 2. Bagi guru Guru harus lebih kreatif lagi untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki dalam mengelola pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih efetif dan menyenangkan bagi siswa 3. Bagi sekolah Kiranya memberikan manfaat dan nilai tambahan bagi sekolah tempat Penelitian 4. Bagi peneliti Dijadikan untuk menambah wawasan sekaligus pengalaman
10
DAFTAR PUSTAKA Anurahman . 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Bandung: Alfhabeta Arikunto, Suharsmi. 2008. Pengelolaan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan. Jakarta CV Rajawali Majid, abdul. 2007. Pengelolaan Belajar. Bandung. Rosda karya Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru`.Bandung. PT Remaja Rosdakarya Naim , Ngainum. 2011. Menjadi guru Inspiratif Memberdayakan Dan Mengubah Jalan Hidup Siswa. Yogyakarta. Pustaka Belajar Oemar, Hamalik. 2006. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosada Karya; Bandung Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Pembelajaran Ipa Di Sekolah Sd. Jakarta. PT. Pustaka Indonesia Press Sapriati Amalia,Dkk. 2009. Pendidikan Ipa Di SD. Jakarta. Universitas
Terbuka
Widyawati, Lina. 2011. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Yogyakarta PT.Pelangi Ilmu
11