UPAYA GURU MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGHITUNG LUAS LINGKARAN DI KELAS V SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO Oleh: Ririn M. Tuna Pembimbing I : Ismail Pioke, S.Pd, M,Pd Pembimbing II: Dr. Hj. Asni Ilham, S.Pd, M.Si (Mahasiswa Program Studi S1-PGSD)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kemampuan siswa menghitung luas lingkaran di kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo? Dengan tujuan penelitian untuk mendeskripsikan upaya guru meningkatkan kemampuan siswa menghitung luas lingkaran di kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yakni kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa sudah baik yang di peroleh melalui wawancara dengan guru dan angket yang dibagikan kepada siswa serta dokumentasi nilai siswa. Kata kunci: upaya, kemampuan, luas lingkaran
PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah karena matematika sangat berperan penting dalam membentuk kemampuan siswa dalam berpikir kritis, sestematis, logis, kreatif. Hal ini disebabkan karena matematika digunakan dalam segala jenis kehidupan. Banyak persoalan atau informasi dalam kehidupan sehari-hari disampaikan orang dengan bahasa matematika. Contohnya dalam menyajikan persoalan atau masalah ke
dalam model matematika. Menurut Roy Hollands ”matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang”. Banyak perubahan diagram, grafik maupun tabel. Dengan demikian, kemampuan matematika menjadi sebuah kompetensi bagi masyarakat Indonesia. Kenyataannya pembelajaran matematika di sekolah belum mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini telah ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa contohnya di SDN 5 Telaga masih banyak siswa yang tidak berminat belajar matematika, siswa beranggapan pelajaran matematika adalah pelajaran paling sulit, sehingga hal ini menyebabkan siswa takut dan malas belajar matematika. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran matematika peran guru sangat penting dalam menerapkan ilmu pengetahuan pada siswa. Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu memanfaatkan waktu pembelajaran dengan baik. Dalam meningkatkan proses pembelajaran matematika di sekolah dapat dilakukan guru melalui berbagai macam cara agar pembelajaran dapat menarik minat siswa. Cara yang dilakukan guru yakni dengan menggunakan media atau model pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilaksanakan upaya-upaya guru dalam meningkatkan kemampuan siswa agar kemampuan siswa dapat meningkat sesuai dengan yang harapan guru, dimana upaya yaitu cara yang dilakukan seseorang (guru) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Upaya Guru Meningkatkan Kemampuan Siswa Menghitung Luas Lingkaran di Kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo”.
PEMBAHASAN Pengertian kemampuan Berikut pengertian kemampuan dari Meylasari “Mampu berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat; berada; kaya; mempunyai harta berlebih”. Kemampuan adalah kesanggupan; kecakapan; kekuatan (Depdikbud, 1999). Kemampuan berasal dari kata mampu yang menurut kamus bahasa Indonesia
mampu
adalah
sanggup.
Jadi
kemampuan
adalah
sebagai
keterampilan (skiil) yang dimiliki seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu soal matematika. Hal ini berarti bila seseorang terampil dengan benar menyelesaikan
suatu
soal
matematika
maka
orang
tersebut
memiliki
kemampuan dalam menyelesaikan soal.
Pengertian lingkaran Lingkaran adalah himpunan semua titik yang mempunyai jarak r terhadap titik O. r kemudian disebut dengan jari-jari dan O disebut dengan titik pusat (Binatari, 2007 : 85). Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang khusus. Tiap titik pada lingkaran itu mempunyai jarak yang sama dari suatu titik yang disebut pusat lingkaran. Jarak titik pada lingkaran dengan pusat disebut jari-jari atau radius lingkaran. Garis setengah lingkaran disebut diameter. Panjang diameter sama dengan 2 kali panjang jari-jari. Panjang lingkaran disebut keliling lingkaran. Jarijari (radius) biasa dilambangkan dengan huruf “r” (Negoro, 2005 : 171).
Sifat-sifat lingkaran 1) Jarak dari pusat lingkaran ke garis lingkaran disebut jari-jari. 2) Batas suatu lingkaran disebut keliling lingkaran 3) Setiap garis lurus yang melewati pusat lingkaran dan kedua ujungnya terletak pada keliling lingkaran disebut diameter. 4) Setengah lingkaran adalah setengah dari satu lingkaran penuh. 5) Kuadran adalah seperempat dari satu lingkaran. Elemen-elemen yang terdapat pada lingkaran •
Elemen lingkaran yang berupa titik yaitu: 1. Titik pusat
•
Elemen lingkaran yang berupa garisan yaitu: 1. Jari-jari 2. Tali busur 3. Busur 4. Keliling lingkaran 5. Diameter 6. Apotema
•
Elemen lingkaran yang berupa luasan yaitu 1. Juring 2. Tembereng 3. Cakram
Rumus luas lingkaran Luas lingkaran di sini adalah luas daerah yang dibatasi oleh lingkaran tersebut. Luas lingkaran dapat dihitung jika diketahui panjang diameter atau jarijarinya. Luas lingkaran memiliki rumus: Rumus menggunakan jari-jari lingkaran adalah L= πr² Rumus menggunakan diameter lingkaran adalah L= ¼ d² Beberapa upaya meningkatkan kemampuan menghitung luas lingkaran Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menghitung luas lingkaran yaitu dengan memilih media dan model pembelajaran yang menarik agar siswa tidak jenuh dengan pembelajar yang guru ajarkan. Maka upaya adalah usaha; akal; ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan mencari jalan keluar. Upaya adalah aspek yang dinamis dalam kedudukan (status) terhadap sesuatu. Apabila seseorang melakukan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu upaya (Soeharto 2002; Soekamto 1984). 1. Pemilihan Model dan Metode Yang Tepat a.) Model Pada hakikatnya model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan tehnik pembelajaran.
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, tehnik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil (1986) mengartikan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi siswa. Karena itu dalam memilih model pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa. b.) Metode Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, debat, dan sebagainya. Metode menurut Sagala (2003) adalah cara yang digunakan guru/siswa dalam mengelola informasi yang berupa fakta, data, dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi.
Menurut Nana Sudjana (2005), “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”. 2. Pemilihan Media Yang Tepat Kata media berasal dari bentuk jamakkata medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar. Menurut McLuhan (dalam Sihkabuden, 1985) media merupakan suatu sarana atau channel sebagai perantara antara pemberi pesan kepada penerima pesan. Sedangkan menurut Gagne (2006) mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya dapat memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan. Pemilihan media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa, hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002) tentang pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar siswa, sebagai berikut: 1.)
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.)
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
3.)
Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan. dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4.)
Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang efektif dan efisien. 3. Pemilihan Sumber Belajar Sumber belajar adalah semua hal yang digunakan sebagai tempat dimana informasi, pesan, materi belajar dapat diperoleh. Sumber belajar dapat diperoleh dari segala benda yang berada di sekitar siswa yang belajar. Sumber belajar dapat berupa manusia dan benda lain yang bukan manusia. Sudjana dalam Suratno (2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak. Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sedangkan menurut Ahmad Sudrajat Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan atau digunakan seseorang untuk memfasilitasi segala kegiatan belajar, baik itu secara terpisah maupun secara terkombinasi agar dapat mempermudah seseorang dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Pemilihan sumber data yang tepat yaitu dengan memilih barang-barang yang berisikan pesan untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan, kadangkadang bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian contohnya: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran Teknik pengumpulan data 1. Angket Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa Instrumen Angket Tertutup. Angket Merupakan metode pengumpulan data dalam bentuk pertanyaan secara tertulis kepada responden (siswa) dengan pilihan jawaban 3 options. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah guru sekolah dasar telah meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung luas lingkaran dalam pembelajaran Matematika dan seberapa besarkah minat siswa dalam pelajaran matematika. 2. Wawancara Selain angket, teknik lain yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik wawancara. Wawancara dipilih untuk mengetahui kondisi mendasar
tentang permasalahan yang menjadi fokus kajian melalui informan yang dipillih oleh peneliti. Kegiatan ini dilakukan secara langsung dengan mengadakan tanya jawab (dialog). 3. Dokumentasi Tehnik
dokumentasi
yang
dilakukan
peneliti
digunakan
untuk
pengumpulan data dengan dokumentasi seperti dokumen-dokumen dalam hal ini seperti hasil kerja siswa melalui tes yang diberikan guru tentang materi menghitung luas lingkaran dan daftar nilai siswa yang ada di SDN 5 telaga Kabupaten Gorontalo. Hasil Wawancara Guru Tentang Upaya Meningkatkan Kemampuan Menghitung Luas Lingkaran Dari hasil penelitian, peneliti mewawancarai guru kelas V tantang upaya guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung luas lingkaran. ”upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung luas lingkaran yaitu guru harus giat dalam menjelaskan materi pelajaran itu, supaya siswa memahami materi yang dijelaskan guru dan yang paling penting guru harus menggunakan alat penunjang pembelajaran seperti alat peraga” Dalam pembelajaran guru sering manggunakan model dan metode guna untuk membangkitkan minat belajar siswa agar siswa tidak bosan dan jenuh pada saat pembelajaran berlangsung. Selain model dan metode guru juga menggunakan media pembelajaran agar siswa turut aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu juga guru menyediakan bahan ajar cetak matematika untuk penunjang pembelajaran. Di setiap pembelajaran guru jarang mengalami hambatan tergantung bagaimana
siswa memperhatikan penjelasan guru, jika siswa tidak memperhatikan maka siswa tersebut akan mengalami hambatan seperti tidak dapat menyelesaikan soal yang akan guru berikan nanti. Selain itu jaga guru kelas V (MM) mengatakan bahwa siswa kelas V di SDN 5 Telaga sudah sebagian besar bisa menghitung luas lingkaran dan yang dapat memotivasi siswa dalam belajar yaitu dengan digunakannya alat peraga atau yang biasa disebut media pembelajaran dimana menurut bapak media pembelajaran merupakan perantara dari sumber pesan (guru) ke penerima pesan (siswa) dan bapak juga mengatakan bahwa informasi yang diperoleh siswa pada umumnya melalui indra penglihatan. Dengan demikian, penggunaan media yang dapat dilihat siswa pada umumnya akan lebih mengoptimalkan proses pembelajaran. Hasil Angket Siswa Tentang Upaya Yang Dilakukan Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Menghitung Luas Lingkaran. Berdasarkan hasil angket siswa menunjukkan bahwa upaya guru meningkatkan kemampuan siswa menghitung luas lingkaran di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo berada pada kategori baik. Hal ini menjelaskan bahwa guru dalam pembelajaran menggunakan berbagai upaya seperti menggunakan model, metode, media, dan bahan ajar cetak agar dapat meningkatkan kemampuan siswa. Dokumentasi nilai siswa Dari dokumentasi nilai siswa terlihat jelas bahwa dari 24 orang siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas 26 orang atau 78,79% dengan kategori baik, siswa yang memperoleh nilai 70 ke bawah 7 orang atau 21,21% dengan kategori cukup, dan satu orang tidak mendapatkan nilai karena sudak tidak bersekolah lagi. Dari
dokumentasi nilai siswa dapat dilihat bahwa siswa kelas V SDN 5 Telaga sebagian besar sudah mampu menghitung luas lingkaran.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka disimpulkan bahwa upaya guru dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung luas lingkaran sudah terlaksana dengan baik dimana dalam pembelajaran guru menggunakan metode, model, media, dan bahan ajar cetak sebagai penunjang pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa sudah baik yang di peroleh melalui wawancara dengan guru tentang upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghitung luas lingkaran di kelas V SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo dan angket yang dibagikan kepada siswa sebagai pendukung hasil wawancara guru serta melihat dokumentasi nilai siswa yang mencapai nilai ratarata 73,68.
Saran Dengan
melihat
hasil
penelitian
yang
diperoleh
maka
penulis
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut: a.
Bagi guru di SDN 5 Telaga Kabupaten Gorontalo, agar supaya menggunakan strategi dan alat penunjang dalam setiap pembelajaran sehingga siswa akan
aktif dan pembelajaran tidak berpusat pada guru saja dan untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan serta pembelajaran, guru perlu terus berperan aktif dan kreatif dalam memanfaatkan media belajar yang tersedia. b.
Bagi siswa, agar lebih meningkatkan prestasi belajarnya.
C. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran umum mengenai upaya guru dalam mengajar menghitung luas lingkaran. d.
Bagi peneliti, disarankan agar terus mengembangkan ilmu pengetahuannya terutama tentang menghitung luas lingkaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abimayu Soli dkk, 2010. Strategi Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Binatari Nikenasih, 2007. Soal-soal Olimpiade Matematika. Jakarta: Indonesia Cerdas. Birt Jhon, 2004. Matematika Dasar Teori dan Aplikasih Praktis. Penerbit: Erlangga. http://e-dukasi. Net/file_storage/materi_pokok, 23 April 2013. http://rumusmenghitung.com/rumus-menghitung-luas-lingkaran, 23 April 2013. http://juandi199.blogspot.com/ 21-5-2013. http://yadihartono25.blogspot.com/2013/04/proposal-yadi-hartono.html 2013.
,21-05-
http://suhayasip.blogspot.com/2012/05/proposal. html ,21-05-2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkaran#Elemen_lingkaran. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2256046-pengertian/kemampuansiswa/#ixzz2ML1NgAZy. http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/pengertian-media-pembelajaran.html
http://hipni.blogspot.com/2011/09/pengertian-definisi-metode-pembelajaran.html http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran Negoro St, 2005. Ensiklopedia Matematika. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Sungkono dkk. 2003. Pengembangan Bahan Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Tim Direkturat Pembinaan Sekolah Dasar, 2011. Pedoman Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Kemendikdud Ditjen Pendidikan Dasar. Vancleave’s Janice, 2003. Matematika Untuk Anak. Penerbit: Pakar Jaya. Zaman Badru, 2005. Media dan Sumber Belajar TK. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.