MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MELENGKAPI PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS III SDN 5 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Felistawati Buloto¹, Salma Halidu², Ratnarti Pahrun²
Abstrak. Pada prinsipnya apresiasi Bahasa dan Sastra Indonesia adalah menyangkut kemampuan merasakan, menaggapi dan menghayati karya sastra salah satunya tentang puisi. Pembelajaran tentang puisi seharusnya membangkitan kreatifitas pada siswa, akan tetapi melalui metode pembelajaran yang berkembang saat ini siswa. cenderung mengalami kesulitan dalam mengembangkan kreatifitasnya. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa hasil belajar siswa di kelas III SDN 5 Limboto, menunjukkan metode yang di berikan oleh guru kurang efektif. Bermodal dari kajian tentang manfaat media gambar, penelitian ini mencoba melakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan siswa melengkapi puisi yang terdiri dari 2 siklus dengan subjek penelitian 20 orang siswa. Hasil tindakan silus 1 belum menunjukkan capaian sesuai dengan indiator. Akan tetapi setelah melakukan silus 2 siswa mampu mecapai indikator yang ditentukan. Sehingga pembelajaran menggunakan media bergambar efektif untuk meningatan emampuan siswa dalam melengkapi puisi.
1.
Pendahuluan Seperti dalam mata pelajaran lain, kesulitan siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia
merupakan hal yang harus dicarikan solusinya, karena melengkapi teks puisi membutuhkan proses dan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan siswa. Dari data hasil observasi awal terhadap pekerjaan siswa dalam melengkapi puisi diperoleh bahwa dari 20 orang siswa yang sudah mampu melengkapi puisi dengan tepat ada 9 orang atau 45% sedangkan yang belum mampu masih ada 11 orang atau 55%. Setelah dilakukan wawancara dengan guru kelas III ternyata guru telah menerapkan berbagai metode serta media yang cukup variatif dalam pembelajaran melengkapi teks puisi, namun hasilnya belum maksimal. Kondisi tersebut perlu segera di atasi, karena hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia secara keseluruhan. Media gambar dipilih karena gambar secara tidak langsung akan mempengaruhi keingintahuan siswa tentang suatu hal. Karena selain harganya yang murah, gambar juga dapat
dikreasikan dan di dapatkan dengan mudah serta dapat membantu guru dalam pembelajaran. Selain sebagai media pembelajaran, media gambar juga dapat dijadikan sebagai alat untuk memperjelas suatu permasalahan dalam bidang apapun sehinggadapat mengurangi terjadinya kesalah pahaman. Suparman (dalam Fathurrohman, 2007: 65) mendefinisikan bahwa media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.Dalam aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan siswa (Fathurrohman, 2007: 65). Sedangkan media gambar adalah perwujudan lambang dari hasil peniruan-peniruan benda, pemandangan, curahan pikiran, atau ide-ide yang divisualisasikan kedalam bentuk 2 dimensi. Bentuknya dapat berupa gambar situasi dan lukisan yang berhubungan dengan materi. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan wadah dalam penjelasan konsep-konsep materi pelajaranbahasa Indonesia" Selaras dengan tujuan pemanfaatan media gambar yakni untuk menyederhanakan kompleksitas materi, makapembelajaran melengkapi puisi dengan media gambar akan membantu siswa dalam memahami materi pelajaran". Mengacu pada kelebihanmedia gambar maka dapat dimungkinkan pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran
menulis khususnya melengkapi puisidapat
meningkatkan kemampuan siswa" Media gambar bukan hanya menjadikan siswa tertarik akan materi pelajaran yang dijelaskanguru, namun media gambar menjadi media pembelajaran yang mampu
mengatasi
perbedaan
pemahaman
antar
pribadi
siswadan
menyederhanakan
kompleksitas materi" Materi dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang komplek tersebut akan disederhanakan" Penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan melengkapi puisi dilaksanakan dengan tiga tahapan.Pertama, tahap pratulis setelah apersepsi guru memberikan puisi contoh dan memasang gambar yang digunakan sebagai media menulis puisi.Kedua, melengkapi puisi sesuai dengan langkah-langkah menulis puisi dengan menggunakan media gambar, dan ketiga adalah perevisian dalam menulis puisi menurut Hamalik, O. (2004). Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada dan dukungan kajian kajian strategi, model dan media pembelajaran, maka peneliti mencoba melakukan tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
melengkapi puisi melalui media gambar pada siswa kelas III SDN 5 Limboto yang di ukur berdasarkan indikator keberhasilan tindakan 80%. Adapun hipotesis tindakan yang dirumuskan untuk diterima dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Jika guru menggunakan media gambar dalam pembelajaran, maka kemampuan siswa kelas III SDN 5 Limboto dalam melengkapi puisi akan meningkat.” .. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel input yaitu siswa, guru, sumber belajar, prosedur evaluasi, variabel proses yaitu proses pembelajaran dan variabel output yaitu kemampuan, motivasi, rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan di ajarkan.
2.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
dua siklus. Setelah pelaksanaan tindakan akan dilakukan refleksi yaitu analisis dan evaluasi terhadap proses tindakan sebelumnya. Dari hasil refleksi tersebut akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga perlu dilakukan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi ulang. a. Tahap persiapan tindakan yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneltii sebelum melakukan praktek pengajaran disekolah dengan mempersiapkan persyaratan penelitian. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan yaitu praktek pengajaran yang dilakukan oleh peneliti pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar. Tahap pelaksanaan tindakan ini dilakukan dalam dua siklus. c. Tahap Pemantapan dan Evaluasi degnan pedoman yaitu Semua aspek yang menjadi indikator dari peningkatan kemampuan siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan meteri yang dicapai d. Tahap analisis dan refleksi yaitu analisis kemampuan siswa secara kualitatif bersama guru pengamat dengan membandingkan hasil yang diperoleh berdasarkan observasi awal, tindakan siklus 1 dan tindakan siklus 2. Setelah itu dilakukan evaluasi berdasarkan hasil analisis, untuk perbaikan pada tindakan dan metode pembelajaran selanjutnya Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data aspekguru dan aspek siswa, menyajikan data, menafsirkan data, dan menyimpulkan. Data aspek aktifitas guru dan
siswa dalam proses pembelajaran dianalisis berdasarkan kemunculan indikator.Untuk mengetahui ketuntasan hal tersebut di atas, maka digunakan rumus sebagai berikut; Ketuntasan Klasikal =
JumlahSiswa yang MemperolehNilai ≥ 65
x 100
JumlahSiswaKeseluruhan
3. Pembahasan Berdasarkan prosedur penelitian tindakan kelas yang diungkapkan sebelumnya maka hasil pelaksanaan tindakan pada masing masiang siklus antara lain sebagai berikut : A. Tindakan Siklus I a. Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan pembelajaran melengkapi puisi pada siswa kelas III Siklus I, peneliti menyiapkan beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan, yaitu RPP, media gambar, lembar pengamatan siswa dan guru, serta lembar penilaian siswa. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan pembelajaran kemampuan melengkapi puisi melalui media gambar dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini berdasarkan pada observasi tes awal dimana dalam hal ini siswa belum dapat melengkapi puisi dengan benar. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran melengkapi puisi melalui media gambar dengan beberapa tahap, sebagai berikut :1) Guru menjelaskan bagaimana cara melengkapi puisi dengan menggunakan media gambar. 2) Setelah menjelaskan tata cara melengkapi puisi Guru memberitahukan kepada siswa
tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 3) Selanjutnya Guru
menjelaskan hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan judul puisi yang tepat dan memilih kata (diksi) yang sesuai dalam melengkapi puisi. 4) Kemudian guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dan dibagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yaitu melengkapi puisi sesuai dengan yang sudah diajarkan, agar siswa dapat mengembangkan kemampuannnya dalam melengkapi puisi melalui media gambar. Adapun hasil penilaian kemampuan siswa dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1 Hasil Penilaian Kemampuan Siswa dalam Melengkapi Puisi Siklus I No
Aspek Yang Dinilai
1
Kemampuan Menentukan Judul Puisi
2
Kemampuan Menentukan pilihan kata (diksi) sesuai unsur puisi pada gambar
Jumlah Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu
6 7 7 4 8 8
Persentase (%) 30% 35% 35% 20% 40% 40%
Sumber : Hasil Analisis, 2013 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dalam penilaian untuk aspek pertama yaitu kemampuan menentukan judul puisi kategori mampu ada 6 siswa atau 30%, kategori kurang mampu ada 7 siswa atau 35% dan kategori tidak mampu ada 7 siswa atau 35%, hal ini disebabkan siswa belum bisa menentukan judul apa yang tepat dan sesuai dengan melihat gambar, selain itu terdapat beberapa kesalahan dalam hal menulisan kata, contohnya judul puisi yang seharusnya Laut ditulis Lawut. Aspek kedua yaitu kemampuan menentukan pilihan kata (diksi) sesuai unsur puisi dengan melihat gambar untuk kategori mampu ada 4 siswa atau 20%, kategori kurang mampu ada 8 siswa atau 40% dan kategori tidak mampu ada 8 siswa atau 40%, pada aspek ini masih terdapat beberapa orang siswa yang tidak mampu menentukan pilihan kata yang tepat pada puisi dengan memperhatikan unsur- unsur puisi, dan sesuai dengan keruntutan isi puisi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas III SDN 5 Limboto dalam melengkapi puisi masih sangat rendah. Hal ini berdasarkan hasil penilaian pada observasi awal bahwa dari 20 siswa yang sudah mampu melengkapi puisi ada 12 siswa atau 60% dengan nilai rata-rata sebesar 60,75. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Untuk meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan siswa melengkapi puisi melalui media gambar pada siklus I, menggunakan format hasil observasi kegiatan siswa dan hasil observasi kegiatan guru. Adapun hasil akumulasi kemampuan siswa siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 2 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I No Aspek Yang Diamati 1 Keseriusan siswa 2 Kerja sama dalam kelompok 3 Sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran Sumber : Hasil Analisis, 2013
Persentase 76% 60% 65%
Berdasarkan data pada Tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa untuk aspek keseriusan sebesar 70%, aspek kerja sama dalam kelompok sebesar 60% dan untuk aspek sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran sebesar 65%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran masih sangat kurang, sehingga perlu diperbaiki pada siklus berikutnya. d. Tahap Analisis dan Refleksi Setelah dilaksanakan proses pembelajaran pada siklus I ternyata hasil kemampuan melengkapi puisi yang dicapai oleh siswa belum mencapai indikator kinerjayang telah ditetapkan. Adapun hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan tindakan siklus I yaitu; 1) guru belum mengetahui karakteristik siswa sehingga pembelajaran belum berjalan secara optimal, 2) media yang digunakan oleh guru sudah cukup baik, namun keefektifan waktu kurang diperhatikan, 3) masih banyak siswa yang kurang serius dalam menerima pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I sudah cukup baik, namun belum memenuhi target yang diharapkan dalam penelitian sehingga perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
B. Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dalam hal ini kekurangan pada siklus I telah diperbaiki dan akan dilaksanakan pada kegiatan siklus II. Pada siklus II peneliti telah mengupayakan untuk memperbaiki kekurangan yang ditemui
selama proses pembelajaran berlansung. Adapun prosedur pelaksanaannya sama seperti pada siklus II dengan tahapan-tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan Pada persiapan siklus II, peneliti telah melakukan perbaikan terhadap rencana kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus I. Aspek-aspek yang telah diperbaiki pada siklus II yaitu; 1) guru lebih memperhatikan siswa yang belum mampu melengkapi puisi, 2) lebih mengefektifkan waktu, 3) pembimbingan terhadap siswa lebih sering dilakukan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran sama seperti pada siklus I yaitu dengan menggunakan media gambar. b. Tahap Pelaksanaan. Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama seperti pada siklus I, namun lebih menitik beratkan pada aspek-aspek yang mengalami kendala pada siklus I terutama dari segi kemampuan siswa melengkapi puisi melalui media gambar. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II yaitu, diawali dengan mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan komptensi dasar yang akan dicapai pada akhir proses pembelajaran, memberikan bimbingan kepada siswa serta lebih mengefektifkan waktu. Pelaksanaan tindakan siklus II ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3 Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Melengkapi Puisi Siklus II No
Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Mampu Kurang Mampu
8 9 3 5 10
Persentase (%) 40% 45% 15% 25% 50%
Tidak Mampu
5
25%
Aspek Yang Dinilai
1
Kemampuan Menentukan Judul Puisi
2
Kemampuan Menentukan pilihan kata (diksi) sesuai unsure puisi dengan mengamati gambar
Jumlah
Sumber : Hasil Analisis, 2013 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dalam penilaian untuk aspek pertama yaitu kemampuan menentukan judul puisi kategori mampu ada 8 siswa atau 40%, kategori kurang mampu ada 9 siswa atau 45% dan kategori tidak mampu ada 3 siswa atau 55%,
pada aspek ini siswa sudah dapat menentukan judul puisi dengan tepat dengan penulisan yang sesuai. Aspek kedua yaitu kemampuan menentukan pilihan kata (diksi) sesuai unsur puisi pada gambar untuk kategori mampu ada 5 siswa atau 25%, kategori kurang mampu ada 10 siswa atau 50% dan kategori tidak mampu ada 5 siswa atau 25%, dalam aspek siswa sudah sudah bisa memilih kata yang tepat dalam melengkapi puisi dengan memperhatikan unsur yang terkandung dalam puisi dengan mengamati gambar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas III SDN 5 Limboto dalam melengkapi puisi telah mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan hasil penilaian pada observasi awal dimana dari 20 siswa hanya sebanyak 9 atau 45% dengan nilai rata- rata 49,15 kini meningkat yakni dari 20 siswa yang sudah mampu melengkapi puisi ada 16 siswa atau 80% dengan nilai rata-rata sebesar 70,75. Berdasarkan data tersebut, maka pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 70 dengan ketuntasan secara klasikal 80%. Dengan demikian pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. c. Tahap Pemantauan dan evaluasi Adapun hasil yang telah dicapai pada hasil pengamatan siswa dalam proses pembelajaran untuk siklus II disajikan pada tabel 4.5 berikut ini ;
Tabel 4 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II No Aspek Yang Diamati 1 Keseriusan siswa 2 Kerja sama dalam kelompok 3 Sikap disiplin dalam kegiatan pembelajaran Sumber : Hasil Analisis, 2013
Persentase 85% 75% 80%
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan, di mana seluruh aspek yang diamati telah dilaksanakan oleh siswa dengan sangat baik. Untuk aspek keseriusan siswa sebesar 85%, aspek kerja sama dalam kelompok 75% dan untuk aspek kedisiplinan dalam proses pembelajaran sebesar 80%. Dengan demikian dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran melengkapi puisi pada siklus II mengalami perubahan yang sangat signifikan. d. Tahap Analisis dan Refleksi
Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam melengkapi puisi mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah mencapai indikator yang ditetapkan, dengan nilai rata-rata siswa pada siklus II mencapai 70,75, yang semula pada siklus I hanya 60,75. Dengan demikian tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II sangat bermanfaat dan berpengaruh pada kemampuan siswa dalam melengkapi puisi. Mereka lebih konsentrasi pada pelajaran sehingga nilai hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Penjelasan dari peneliti juga sudah dapat dipahami dengan baik. Keaktifan siswa di kelas juga meningkat, meskipun masih ditemukan siswa yang kurang aktif, tetapi perilaku siswa sudah lebih baik dari siklus I. Pada saat mengerjakan tugas, siswa terlihat lebih aktif.
C. Analisis Komparasi Observasi awal dengan Tindakan siklus 1 dan tindakan Siklus 2 Berdasarkan standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja 75% maka penelitian tindakan kelas menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 5 Perbandingan Hasil Pengamatan Kegiatan Observasi awal Siklus I Siklus II Sumber : Hasil Analisis, 2013
Jumlah siswa 9 12 16
Prosentase 45% 60% 80%
Dari tabel diatas dapat kita lihat perbandingan untuk observasi awal, siklus I dan siklus II dalam diagram berikut:
100
Gambar 1 Perbandingan Hasil Pengamatan observasi awal, siklus I dan Siklus II
80 60 40 20
45% (9 siswa)
60% (12 siswa)
80% (16 siswa)
0 Observasi Awal
Siklus I
Siklus II
Sumber : Hasil Analisis, 2013
Berdasarkan hasil observasi awal, siswa yang memiliki kemampuan melengkapi puisi ada 9 orang atau 45%, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 12 orang atau 60%, dan pada siklus II menjadi 16 orang atau 80%. Maka hasil yang dicapai d pada siklus II dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa : “Jika guru menggunakan media gambar dalam pembelajaran, maka kemampuan siswa kelas III SDN 5 Limboto dalam melengkapi puisi akan meningkat,”dapat diterima”.
4. Simpulan dan Saran Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul didalam kelas. Penelitian yang dilakukan di SDN 5 Limboto ini pun dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran. Berda Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa melengkapi puisi melalui media gambar mengalami peningkatan yang sangat baik dari siklus ke siklus. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang mengalami peningkatan dari siklus I dan sik siklus lus II. Pada siklus I dari data diketahui bahwa dari 2 aspek yang menjadi focus penilaian ada 12 orang siswa atau 60% yang sudah mampu melengkapi puisi dengan baik dengan nilai rata-rata rata rata sebesar 60, 75, dan 8 siswa atau 40% yang masih perlu dibimbing. Sem Sementara entara itu pada siklus II terlihat adanya peningkatan yang sangat signifikan. Dari data diketahui bahwa dari 2 aspek yang menjadi fokus penilaian ada 16 orang atau80% yang sudah mampu melengkapi puisi dengan baik dengan nilai rata-rata rata 70, 75. Dengan demikian ian pembelajaran melalui media gambar dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam melengkapi puisi. Sedangkan media gambar ini jugadapat dijadikan alternative bagi guru karena telah terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam melengkapi puisi dan mampu mengubah perilaku siswa kearah yang lebih baik
Referensi Fathurrohman, 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islam. Bandung: Refika Aditama Hamalik, O. 2004. Media Pendidikan.Bandung: Citra Aditya Bakti