MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DALAM BENTUK PARAGRAF MELALUI MEDIA GAMBAR DI KELAS V SDN 6 BATUDAA VERANITA I. RAHMOLA NIM. 151 409 434 MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PEMBIMBING Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd II Hj. Sumarni Muhammad M.Pd
ABSTRAK Veranita I. Rahmola. 2013. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Karangan Eksposisi Dalam Bentuk Paragraf Melalui Media Gambar di Kelas V SDN 6 Batudaa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Ratnarti Pahrun, M.Pd d. an Pembimbing II Hj. Sumarni Muhammad M.PdRumusan dalam penelitian ini adalah Apakah kemampuan siswa menulis karangan eskposisi dalam bentuk paragraf dapat ditingkatkan melalui media gambar di kelas V SDN 6 Batudaa? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan eskposisi dalam bentuk paragraf melalui media gambar di kelas V SDN 6 Batudaa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus kelas V SDN 6 Batudaa. Tehnik Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, tes dan wawancaran. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I kemampuan siswa menulis karangan eksposisi meningkat sejumlah 19 orang siswa atau sebesar 70.37% dan pada siklus II sejumlah 26 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 96.26%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika guru menggunakan media gambar maka kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf di kelas V SDN 6 Batudaa dapat meningkat dan melebihi indikator capaian yang ditetapkan. Kata Kunci: Karangan Eksposisi, Media Gambar. PENDAHULUAN Dari hasil observasi pembelajaran di kelas dalam menulis karangan eksposisi, belum sesuai dengan harapan para guru, dari 27 siswa kelas V SDN 6 Batudaa ternyata hanya 8 siswa atau 29.63% yang mendapatkan nilai di atas 70. Sedangkan 19 orang atau 70.37% siswa belum tercapai dalam kompetensi dasar menulis karangan eksposisi. Berdasarkan hasil observasi pengamatan pembelajaran dan hasil wawancara dengan guru, kendala yang dialami oleh siswa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: rendahnya kemampuan siswa dalam menentukan tema pada karangan, siswa tidak terlatih dalam menuangkan gagasannya ke dalam bentuk karangan, belum optimalnya penggunaan media dalam proses pembelajaran, rendahnya kemampuan siswa merangkai isi gambar dalam karangan.
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Menulis Menurut Atar (2007:14) bahwa “Menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan”. Dalam pengertian ini menulis memiliki tiga aspek utama yaitu: 1) adanya tujuan atau maksdu tertentu yang hendak dicapai. 2) adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomuikasikan. 3) adanya sistem pemindahan gagasan, yaitu berupa sistem bahasa. Dalam kegiatan berbahasa, menulis melibatkan empat unsur, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, pesan atau isi tulisan, medium tulisan, serta pembaca sebagai penerima pesan. Kegiatan menulis sebagai sebuah perilaku berbahasa memiliki fungsi dan tujuan: personal, interaksional, informatif, instrumental, heuristik, dan estetis. Selanjutnya menurut Suparno dan Yunus (2007: 1.3) mendefinisikan “Menulis sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan melihat lambang atau simbol pembaca dapat memahami suatu tulisan”Tujuan Menulis Secara umum tujuan menulis menurut Atar (2007:14-21) adalah sebagai berikut: a. Untuk menceritakan sesuatu Menceritakan sesuatu kepada orang lain mempunyai maksud agar orang lain atau pembaca tahu tentang apa yang dialami penulis b. Untuk memberikan petunjuk dan pengarahan Tujuan menulis yang kedua adalah untuk memberikan petunjuk dan pengarahan bagaimana ia mengerjakan sesuatu dengan tahapan yang benar, berarti dia sedang memberi petunjuk atau pengarahan terhadap sesuatu yang ditulisnya.. c.
Untuk menjelaskan sesuatu Menjelaskan sesuatu kepada pembaca sehingga pengetahuan pembaca menjadi bertambah pemahaman pembaca akan lebih baik.
d. Untuk meyakinkan Meyakinkan orang lain tentang pandangan atau buah pikirannya agar terjadi perbedaan pendapat. e. Untuk merangkum Dengan merangkum maka penulis akan tertolong dan sangat mudah dalam mempelajari isi buku. Manfaat Menulis Adapun manfaat menulis adalah: 1) Menulis menjernihkan pikiran. 2) Menulis mengatasi trauma. 3) Menulis membantu mendapatkan dan mengingat informasi. 4) Menulis membantu memecahkan masalah. 5) Menulis membantu ketika kita harus menulis. 6) Orang yang rajin menulis akan semakin canggih dalam mentransfer gagasan ke dalam bentuk simbol-simbol. 7) Orang yang sudah terbiasa menulis bisa mengontrol distribusi gagasan menurut jumlah kata/kalimat yang digunakan. 8) Dengan menulis kita diajak untuk berpikir lebih runtut dan logis. 9)
Orang yang terbiasa menulis akan lebih menyukai cara sederhana, supaya pembacanya mudah memahami. 10) Dengan menulis kita diajak untuk menggali lebih dalam ilmu kita. 11) Dengan menulis kita diajak untuk mengamati sesuatu secara lebih luas. 12) Dengan menulis kita diajak untuk menggali makna dari sebuah peristiwa. (http://fianzoner.blogspot.com). Kegiatan Menulis Kegiatan menulis meliputi: a. Pra Menulis Tahap pra menulis merupakan langkah awal dalam menulis. Pada tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan/ide, pendaftaran gagasan, dan pengurutan gagasan. b. Saat Menulis Penyusunan draf ditulis berdasarkan gagasan-gagasan yang sudah diurutkan. Gagasangagasan ini diuraikan secara sistematis berdasarkan urutan yang sudah ditetapkan sebelumnya. c.
Merevisi Gagasan yang telah digali dan didaftar oleh penulis diurutkan penulis secara sistematis. Sistematika gagasan diurutkan berdasarkan klasifikasi tertentu.
d. Mengedit Tahap ini dapat dilakukan jika tulisan sudah selesai disusun. Draf disunting untuk diperbaiki dari segi bentuk dan isi. Bentuk tulisan yang disunting terkait dengan sistematika dan teknis penulisan. e. Mempublikasikan Kegiatan publikasi dapat dilakukan melalui media cetak dan elektronik. Media cetak dapat berupa buku, koran, majalah, jurnal, pamflet, booklet, selebaran, spanduk, dan baliho. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, dan internet. Pengertian Karangan Menurut Dhiwie (2010: 1) karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat pembaca (Gie, 2002: 3). Unsur-unsur karangan menurut Gie (2002: 4) ada empat, yaitu gagasan yang berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang, tuturan yang berbentuk pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami pembaca, tatanan yaitu tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas dan aturan serta teknik sampai merencanakan rangka dan langkah, serta wahana yang berfungsi sebagai sarana penghantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata dan gramatika serta retorika.
Pengertian Eksposisi Menurut Suparno dan Yunus (2007: 5.4) eksposisi berasal dari kata bahasa Inggris exposition yang berarti “membuka” atau “memulai”. karangan eksposisi merupakan karangan yang bertujuan utama untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan atau menerangkan sesuatu. Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi. Hal atau sesuatu yang dikomunikasikan terutama itu mungkin berupa: a) data faktual, misalnya tentang suatu kondisi yang benar-benar terjadi atau bersifat historis, tentang bagaimana sesuatu (misalnya suatu mesin) bekerja, dan tentang bagaimana suatu operasi diperkenalkan. b) suatu analisis atau penafsiran yang objektif terhadap seperangkat fakta. c) mungkin sekali berupa fakta tentang seorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian yang khusus, asalkan tujuan utamanya adalah untuk memberikan informasi. 1. Langkah-langkah Penyusunan Eksposisi Suparno dan Yunus (2007: 5.7) mengemukakan langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam membuat eksposisi ialah sebagai berikut: 1) menentukan topik karangan, 2) menentukan tujuan penulisan, 3) merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkapdan tersusun baik. 2. Teknik Pengembangan Eksposisi Untuk mengembangkan karangan eksposisi ada beberapa teknik yang dapat kita gunakan. Teknik tersebut adalah: 1) teknik identifikasi, 2) teknik perbandingan, 3) teknik ilustrasi, 4) teknik klasifikasi, 5) teknik definisi, 6) teknik analisis, Keraf (dalam Suparno dan Yunus, 2007: 5.9). Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa karangan eksposisi adalah karangan yang memberi informasi tentang sesuatu. 2.1.9 Tujuan Eksposisi Menurut Aurigama (2012 : 23) bahwa eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk menginformasikan tentang sesuatu atau menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya, pembaca perlu proses berpikir dan melibakan pengetahuan.
Paragraf eksposisi umumnya
menjawab
kapan,
pertanyaan
apa,
siapa,
di
mana,
mengapa,
dan
bagaimana.Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indera. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan karangan eksposisi adalah untuk menginformasikan tentang sesuatu atau topik kepada pembaca untuk memperluas atau menambah wawasan bagi pembaca. Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi Pembelajaran menulis karangan ekposisi tersebut umumnya mengacu pada KTSP yang diterbitkan oleh Depdiknas. Pembelajaran menulis karangan eksposisi diajarkan secara khusus yang tergabung dengan pokok bahasan menulis paragraf naratif dan deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti hanya fokus pada manulis karangan eksposisi sebagai objek penelitian. Salah satu bahan pembelajaran bahasa Indonesia yang perlu dicermati dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran menulis karangan khususnya eksposisi. Pembelajaran karangan secara umum berbicara tentang siswa mampu manulis untuk
mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk karangan (naratif, deskriptif, ekspositif). Dari standar itu kemudian dijabarkan dalam kompetensi dasar yakni siswa dapat menulis hasil observasi dalam bentuk karangan eksposisi. Pengertian Paragraf Istilah paragraf mempunyai acuan yang bermacam-macam. Paragraf adalah sekumpulan kalimat yang merupakan pengembangan dan ilustrasi dari sebuah pikiran atau gagasan utama. “Paragraf adalah rangkaian kalimat yang utuh dan koheren yang berisi ide, gagsan, konsep atau pokok pikiran yang mendukung atau berkaitan dengan topik yang sedang dibahas” (Pateda dan Pulubuhu, 2005: 151-152). Paragraf juga dapat dikatakan karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir. Dalam menulis, gagasan dituangkan ke dalam rangkaian paragraf rangkaian paragraf itulah yang akhirnya berwujud tulisan. Menurut Atar (2007: 86) “Paragraf adalah seperangkat kalimat yang mengacu kepada satu topic”. Selanjutnya suparno dan Yunus (2007: 15) menyatakan “Paragraf adalah satuan bagian karangan yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah gagasan dalam bentuk untaian kalimat”. Dari teori tersebut dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah suatu bentuk pengungkapan gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa kalimat. Bentuk Paragraf dalam Pembelajaran Menurut Santosa, (2007: 32) ada beberapa bentuk paragraf yaitu: a) Paragraf definisi Pengungkapan suatu konsep dengan menyebutkan cirri penanda yang pokok. Contoh: Yang dimaksud dengan paragraf ialah seperangkat kalimat yang mengacu kepada suatu topik. b) Paragraf pembuka Kalimat yang berada di bagian awal uraian, contoh: Bila pada bagian terdahulu di bahas tentang cara pembiakan. Maka bagian berikut akan dijelaskan tentang cara pemeliharaan. c) Paragraf penghubung Sebuah tulisan merupakan uraian tentang suatu topik, maka uraian itu disajikan satu per satu, dari satu tahap ke tahap selanjutnya. d) Paragraf penutup Paragraf penutup sifat memberikan penegasan tentang apa yang di bahas atau berupa penyimpulan. e) Paragraf penyimpulan Untuk menyimpulkan tulisan yang panjang, seperti makalah atau skripsi. f)
Paragraf dialog dalam narasi Adanya dialog adalah untuk untuk menghidupkan cerita
g) Paragraf berita Cara penyajian berita dengan paragraph pada singkat dirasakan lebih praktis dan lebih memudahkan pembaca mengikuti pokok-pokok peristiwa yang diberitakan.
h) Paragraf Surat Dalam surat menyurat, khususnya surat resmi, biasa digunakan paragraf sederhana yang terdiri satu atau dua kalimat dalam satu paragraf terutama paragraph awal dan penutup. Pembelajaran Media Gambar Kedudukan media gambar dalam proses belajar mengajar tidak berdiri sendiri. Media gambar dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran agar materi dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Ada tiga tahap yang harus diikuti dalam pemanfaatan media gambar, yaitu: 1) Tahap persiapan, tahap awal sebelum media gambar dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. 2) Tahap pelaksanaan, yaitu tahap pemanfaatan gambar dalam kelas yang meliputi cara memperhatikan gambar bagaiman agar seluruh siswa dapat melihat gambar tersebut dengan maksimal/merata. Setiap gambar harus mempunyai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Jumlah gambar yang akan diperlihatkan kepada siswa harus dibatasi, yaitu dengan memperhatikan satu persatu sesuai dengan materi yang dijelaskan. 3) Tahap tindak lanjut, untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran , yaitu dengan mengadakan
evaluasi
dan
pemberian
tugas-tugas
rumah.
http://www.sekolahdasar.net/2012/03/media-gambar-pendukung-proses.html#ixzz2MG1fSXTq Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi Dalam Bentuk Paragraf Melalui Media Gambar Di SD Menurut Suparno dan Yunus (2007: 5.7) bahwa langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi
melalui media gambar ialah sebagai berikut: 1)
Menentukan topik karangan sesuai gambar, 2) Menentukan Tujuan Penulisan sesuai gambar, 3) Merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan tersusun baik. Berdasarkan teori di atas maka penulis menyimpulkan pembelajaran menulis karangan eskposisi dalam bentuk paragraf yang akan dilakukan oleh guru yaitu sebagai berikut: 1) Guru menggunakan media gambar dalam menyampaikan materi untuk menarik perhatian sehingga mempermudah siswa dalam menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf, 2) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf dengan melihat gambar yang ditampilkan, 3) Guru memberikan semangat kepada siswa, 4) Siswa melaporkan hasil tulisannya, 5) Kesimpulan Hipotesis Tindakan. Yang menjadi hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: ”Jika guru menggunakan media gambar maka kemampuan siswa membuat karangan eskposisi dalam bentuk paragraf di kelas V SDN 6 Batudaa akan meningkat” Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah : Apabila jumlah siswa yang mengalami peningkatan kemampuan membuat karangan eksposisi dalam bentuk paragraf dari 8 orang atau 29.63% menjadi 24 orang atau 88.89% dari jumlah siswa 27 orang yang dikenai tindakan dan memperoleh nilai KKM 70.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus kelas V SDN 6 Batudaa. Tehnik Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, tes dan wawancaran. PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan Siklus I Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1. Pengamatan Aktivitas guru dalam Kegiatan Pembelajaran Pemantauan aktivitas guru terhadap aspek-aspek yang harus dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran diamati oleh pengamat 1 dan pengamat 2 yaitu dengan memberikan tanda ceklist (√) pada aspek-aspek yang telah dilaksanakan guru sesuai dengan kategori yang dicapai. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel halaman berikut: Tabel 1 : Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I No I 1. 2. II A. 3. 4. 5. 6. B. 7. 8. 9. 10. 11. 12. C. 13. 14. 15. D. 16. 17. 18. E. 19. 20. III 21 22
Aspek Yang Diamati PRA PEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dalam karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksnakan pembelajaran yang bersifat kontektual Melaksanakan pemebalajarn yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaa positif Melaksanakan pemebalajaran sesuai dengan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar / media pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pemebelajaran Menunjukka sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) PENUTUP Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa Melaksanakn tindak lanjut dengan memberikan arahan Total Presentase (%)
Kwalifikasi P1 P2 √ √
√ √
√ √ √
√ √ √ √
√
√
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√
√
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√ √
√ √ 22 100
√ √ 22 100
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh pengamat 1 dan pengamat 2 dari 22 aspek yang diamati pada peneliti, sudah terlaksana dengan baik. 2. Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Tabel 2 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Menulis Karangan Ekposisi Pada Tindakan Siklus I No 1
2
3
4
Jumlah Persentase Siswa Mampu 19 Orang 70.37% Ketepatan Tema Kurang Mampu 5 Orang 18.51% Tidak Mampu 3 Orang 11.11% Mampu 19 Orang 70.37% Kerangka Karangan Kurang Mampu 5 Orang 18.51% Tidak Mampu 3 Orang 11.11% Mampu 19 Orang 70.37% Kesesuaian Isi Dengan Kurang Mampu 5 Orang 18.51% Gambar Tidak Mampu 3 Orang 11.11% Mampu 19 Orang 70.37% Ejaan dan Tanda Baca Kurang Mampu 5 Orang 18.51% Tidak Mampu 3 Orang 11.11% Dari 4 aspek yang diamati terlihat bahwa dalam menentukan ketepatan tema dalam Aspek yang Dinilai
Kategori
menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf terdapat sejumlah 19 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 70.37%, siswa dalam kriteria kurang mampu 5 orang atau sebesar 18.51, dan kriteria tidak mampu 3 orang atau sebesar 11.11%. Kerangka karangan dalam menulis karangan eksposisi terdapat
sejumlah 19 orang siswa dengan kriteria
mampu atau sebesar
70.37%, siswa dalam kriteria kurang mampu 5 orang atau sebesar 18.51, dan kriteria tidak mampu 3 orang atau sebesar 11.11%. Kesesuaian isi dengan gambar dalam menulis karangan eksposisi terdapat sejumlah 19 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 70.37%, siswa dalam kriteria kurang mampu 5 orang atau sebesar 18.51, dan kriteria tidak mampu 3 orang atau sebesar 11.11%. Ejaan dan tanda baca dalam menulis karangan eksposisi terdapat sejumlah 19 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 70.37%, siswa dalam kriteria kurang mampu 5 orang atau sebesar 18.51, dan kriteria tidak mampu 3 orang atau sebesar 11.11% 3. Hasil Tes Kemampuan Menulis Kata Pada Tindakan Siklus I Tabel 3 : Hasil Tes Akhir Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Pada I Kriteria Jumlah Nilai Mampu Kurang Tidak Siswa Mampu Mampu 60 4 √ 65 3 √ 70 4 √ 75 5 √ 80 2 √ 85 3 √ 90 2 √ 95 1 √ Jumlah 17 7 3 Persentase 62.96% 25.93% 11.11%
Tindakan Siklus
Berdasarkan data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan menulis karangan ekposisi dalam bentuk paragraf siswa melalui media gambar pada pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: 1. Terdapat peningkatan sejumlah 17 orang siswa yang mampu atau persentase 62.96% dalam menulis karangan eksposisi dengan capain nilai 70 ke atas. 2. Terdapat sejumlah 7 orang siswa atau persentase 25.93% kurang mampu menulis dengan capaian nilai akhir rata-rata 60. 3. Terdapat sejumlah siswa 3 orang siswa atau prsesentase 11.11% tidak mampu menulis karangan eksposisi dengan capaian nilai akhir rata-rata 65. Dari hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengamat dapat diketahui bahwa pada tindakan siklus I kemampuan menulis karangan eksposisi siswa dalam bentuk paragraf melalui media gambar jauh lebih baik dari pertemuan pada saat tindakan observasi awal hal ini membuktikan bahwa penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf mengalami peningkatan walaupun belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Tahap Analisis dan Refleksi Hasil pengamatan dan evaluasi yang telah dilaksanakan pada tindakan siklus I menggambarkan tidak ada permasalahan dengan perumusan perencanaan tindakan (RPP). Akan tetapi pada pelaksanaan tindakan masih ditemukan kendala. Kendala yang dihadapi peneliti dalam menggunakan media gambar sebagai alternatif dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. Adapun kendala tersebut antara lain : 1. Siswa masih belum terbiasa menggunakan media gambar yang diterapkan. 2. Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran belum sepenuhnya baik. 3. Evaluasi akhir kemampuan siswa pada siklus I menunjukkan belum mencapai persentase ketuntasan yang sudah ditetapakn sesuai indikator yaitu 70%. Sehingga peneliti masih harus melakukan pembelajaran pada siklus berikutnya yaitu siklus II. Adapun langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan peneliti pada tindakan siklus II antara lain : 1. Memberikan penjelasan kepada siswa mengenai pentingnya belajar menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph dengan menggunakan media gambar. 2. Meningkatkan hasil aktivitas guru dan siswa pada tindakan siklus II. 3. Lebih meningkatkan hasil kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf siswa melalui media gambar. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Tahap Pemantauan dan Evaluasi 1. Pengamatan Aktivitas Guru Pada Tindakan Siklus II Pengamatan aspek-aspek yang yang dilakukan oleh guru pengamat 1 dan pengamat 2 dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, penilaian aspek-aspek tersebut yaitu dengan memberikan tanda ceklist (√) sesuai dengan kategori yang dicapai oleh peneliti. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4: Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Pada Tindakan Siklus II No I 1 2 II 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21. 22 III 23 24
Aspek Yang Diamati PRA PEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegatan apersepsi KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dalam karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksnakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pemebalajarn yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaa positif Melaksanakan pemebalajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Menggunakan media secara efektif dan efisien Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pemebelajaran Menunjukka sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar Memantau kemajuan belajar selama proses Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi/pengayaan PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remedi / pengayaan Total Presentase (%)
Kwalifikasi P1 P2 √ √
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√
√
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√
√
√
√
√
24 100%
24 100%
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas peneliti dari 24 aspek, semuanya sudah terlaksana dengan baik. Hal ini dicapai atas perbaikan yang dilakukan peneliti pada sikllus II. Sehingga peneliti bersama guru pengamt 1 dan pengamat 2 sepakat bahwa aktivitas guru tidak perlu lagi dilanjutkan pada siklus berikutnya. 2. Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Tindakan Siklus II Adapun hasil pengamatan aktivitas siswa dalam kegiatan pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5: Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Menulis Karangan Eksposisi Pada Tindakan Siklus II No 1
2
3
4
Jumlah Persentase Siswa Mampu 26 Orang 96.26% Ketepatan Tema Kurang Mampu 1 Orang 3.70% Tidak Mampu - Orang 0% Mampu 26 Orang 96.26% Kerangka Karangan Kurang Mampu 1 Orang 3.70% Tidak Mampu - Orang 0% Mampu 26 Orang 96.26% Kesesuaian Isi Dengan Kurang Mampu 1 Orang 3.70% Gambar Tidak Mampu - Orang 0% Mampu 26 Orang 96.26% Ejaan dan Tanda Baca Kurang Mampu 1 Orang 3.70% Tidak Mampu - Orang 0% Dari 4 aspek yang diamati terlihat bahwa dalam menentukan ketepatan tema dalam Aspek yang Dinilai
Kategori
menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf terdapat sejumlah 26 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 96.26%, siswa dalam kriteria kurang mampu 1 orang atau sebesar 3.70%, dan kriteria tidak mampu 0 orang atau sebesar 0%. Kerangka karangan dalam menulis karangan eksposisi terdapat sejumlah sejumlah 26 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 96.26%, siswa dalam kriteria kurang mampu 1 orang atau sebesar 3.70%, dan kriteria tidak mampu 0 orang atau sebesar 0%. Kesesuaian isi dengan gambar dalam menulis karangan eksposisi terdapat
sejumlah sejumlah 26 orang siswa dengan kriteria
mampu atau sebesar
96.26%, siswa dalam kriteria kurang mampu 1 orang atau sebesar 3.70%, dan kriteria tidak mampu 0 orang atau sebesar 0%. Ejaan dan tanda baca dalam menulis karangan eksposisi terdapat sejumlah sejumlah 26 orang siswa dengan kriteria mampu atau sebesar 96.26%, siswa dalam kriteria kurang mampu 1 orang atau sebesar 3.70%, dan kriteria tidak mampu 0 orang atau sebesar 0%. 3. Hasil Kemampuan Menulis Siswa Pada Tindakan Siklus II Adapun hasil keterampilan siswa pada menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf melalui media gambar dalam pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 6 : Hasil Tes Kemampuan Menulis Karangan Ekposisi Dalam Bentuk Paragraf Pada Tindakan Siklus II Kriteria Jumlah Nilai Mampu Kurang Tidak Siswa Mampu Mampu 60 1 √ 65 70 4 √ 75 3 √ 80 5 √ 85 4 √ 90 5 √ 95 5 √ Jumlah 26 1 Persentase 96.26% 3.70% 0%
Siswa
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil tes kemampuan menulis karangan eksposisi melalui media gambar pada pelaksanaan tindakan siklus II mengalami peningkatan dari hasil tindakan siklus I sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan sejumlah 26 orang siswa yang mampu atau persentase 96.26% dalam menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf dengan capain nilai 70 ke atas. 2) Terdapat sejumlah 1 orang siswa atau persentase 3.70% kurang mampu menulis dengan capaian nilai akhir rata-rata 60. 3) Terdapat sejumlah siswa 0 orang siswa atau prsesentase 0% tidak mampu menulis karangan eksposisi dengan capaian nilai akhir. Dari hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti bersama guru pengamat 1 dan pengamat 2 dapat diketahui bahwa pada siklus II ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi dan melebihi standar yang ditetapkan yakni minimal ketuntasan mencapai 96% dari jumlah siswa keseluruhan. Adapaun siswa yang tidak mampu akan diberikan remedial secara khsusus. Tahap Analisis dan Refleksi Dari hasil pengamatan dan evaluasi pada siklus II dapat diketahui bahwa ada peningkatan berupa kemampuan siswa menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraf siswa melalui media gambar. Hal ini dapat diamati dari hasil pengamatan peneliti bersama guru selama proses pembelajaran berlangsung di kelas. Adapun Indikator keberhasilan penggunaan media sebagai solusi dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph siswa antara lain : 1. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat lebih bersemangat dan lebih aktif dalam kegiatan menulis karangan , sehingga apa yang siswa tulis sudah sebahagian tulisan sudah baik dan benar. 2. Adanya peningkatan aktivitas guru dan siswa serta hasil tes kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph yang dapat dilihat dari lembar observasi dan evaluasi yang mengalami kenaikan pada setiap siklus dilaksanakan. Atas dasar itu, peneliti bersama guru pengamat menilai bahwa penelitian ini sudah cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya, hal ini atas pertimbangan bahwa pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph siswa kelas V SDN 6 Batudaa.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar
dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk
paragraph siswa kelas V SDN 6 Batudaa . Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph setelah digunakan media gambar pada siklus I meningkat menjadi 70.37%, dan siklus II meningkat menjadi 96.26%.
Saran Dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph melalui media gambar, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut : 1) Memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif mengikuti proses pembelajaran menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph dengan menggunakan media gambar. 2) Mengevaluasi efisien dan efektivitas penerapan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph siswa. 3) Kepada siswa hendaknya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan berusaha meningkatkan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal sesuai tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. 4) Kepada peneliti lainnya hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, untuk menentukan faktor-faktor lain yang dapat mendukung peningkatan kemampuan menulis karangan eksposisi dalam bentuk paragraph.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmat
Sudrajat. 2008. Kecakapan (Kecerdasan dan Bakat) Individu. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/kemampuan-individu/. Diakses tanggal 20 Februarui 2013.
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Dhiwie. 2010. Pengertian Karangan http://dhiwie.blogspot.com. Diakses tanggal 01 Maret 2013 Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. http://aurigamaulana.blogspot.com/2012/03/jenis-jenis-paragraf-eksposisi.html http://www.sekolahdasar.net/2012/03/media-gambar-pendukung-proses.html#ixzz2MG1fSXTq.html Pateda Mansur dan Pulubuhu Yeni, 2005. Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Gorontalo: Viladan. Petra Christian University. 2008. Kajian Teori Kemampuan. http://digilib.petra.ac.id. Diakses tanggal 20 Februarui 2013. Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Sadiman, Arief S dkk. 2008. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sardiman. 2009. Interaksi Kemampuan Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada. Santosa, Puji, 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT Intan Pariwara. Suartini, Eni. 2007. Penggunaan Media Foto Seri dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta. Skripsi S1. Suparno dan Yunus Mohamad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Universitas Terbuka : Jakarta.
Suryadin, Asyraf. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bandung: Amalia Book. Uno, Hamzah. 2010. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan reformasi penddiikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan reformasi penddiikan di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Widjono, HS. 2007. Bahasa Indonesia. Grasindo : Jakarta. Yogyakarta: Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNY.