Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1 SDN NO.3 TAMBU ¹ Khairil Anwar ² Saharudin Barasandji ³ Pratama Bayu Santosa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama dalam penelitian ini bagaimana meningkatkan kemampuan siswa membaca permulaan melalui media gambar pada siswa kelas I SDN No.3 Tambu?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan siswa membaca permulaan melalui media gambar pada siswa kelas I SDN No.3 Tambu. Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SDN No.3 Tambu tahun pelajaran 2015/2016. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas I SDN No.3 Tambu yang berjumlah 20 orang siswa, 10 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan materi pelajaran yang diajarkan adalah membaca permulaan. Hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran pada siklus I memperoleh nilai persentase keberhasilan cukup, pada siklus II sudah memperoleh nilai persentase keberhasilan baik. Persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I memperoleh nilai 45%. Persentase ketuntasan belajar klasikal siklus II memperoleh nilai 80%, terdapat peningkatan sebesar 35% dari Persentase ketuntasan belajar klasikal siklus I. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian dengan persentase ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dan proses pembelajaran diperoleh dari hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran berdasarkan lembar observasi minimal rata-rata dalam kategori baik, sehingga penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa SDN No.3 Tambu. Kata Kunci: Membaca Permulaan, Media Gambar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X
ABSTRACT
Khairil anwar, 2015. Increasing student’s ability in early reading through pictures media at the first grade student SDN No.3 Tambu. Skripsi, Elementary School Teacher Education Study Program, Department of Education Science, Teacher Training and Education Faculty, Tadulako University. Supervisor (I) Saharudin Barasandji, and Supervisor (II) Pratama Bayu Santosa.
The main problem in this research is whether there is an increase students ability in early reading through pictures media at the first grade students SDN No.3 Tambu?. This research aims to reach in this research to increase student’s ability through pictures media at the first grade students SDN No.3 Tambu. This research conducted in first grade SDN No.3 Tambu academic year 2015/2016. Subjects in this years were students in first grade SDN No.3 Tambu the number of subject amount 20 syudents, there are 10 boys and 10 girls. This research has been donein two cycles and the subject was learning to focus in early reading. The result of students onservation in learning cycle I obtain the average value is enough, in cycle II obtain the average value is good. The presentation of learning classical mastery in cycle I obtained 45%. The presentation of learning classical mastery in cycle II obtained 80%. That has increasing amount 35% from presentation cassical mastery in cycle im. That it mean the learning in cycle II has been completed assessment indicator of research with presentation of minimal learning classical mastery 80%, and in learning process was obtained the students activities according observation sheet has minimal value in good category, so that using pictures media can increase ability of students in early reading at first grade SDN No.3 Tambu. Keyword: Early reading, Pictures media
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X
PENDAHULUAN Pendidik memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas karena guru sebagai sentral pengajar harus mampu memahami hal-hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar baik dalam tehnik pembelajaran, pemilihan metode mengajar yang tepat , strategi belajar mengajar maupun menajemen kelas yang baik. Salah satu tujuan pengajaran bahasa indonesia yang utama adalah agar siswa terampil berbahasa. Kegiatan berbahasa tercermin dalam berbicara, membaca, menulis, dan menyimak. Membaca merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Untuk sampai pada tingkat kelancaran membaca, siswa perlu memahami huruf-huruf, serta dapat membedakan huruf vokal dan huruf konsonan. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SD, kegiatan yang berkaitan dengan masalah tersebut terwadahi dalam pelajaran membaca permulaan. Membaca permulaan adalah proses tahapan belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal, dimana siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan yang baik dan dalam kondisi normal, pembelajaran membaca permulaan tersebut akan berjalan apabila siswa memahami apa yang mereka pelajari dalam kegiatan membaca. Namun, tidak jarang ditemui berbagai permasalahan dalam pembelajaran membaca permulaan. Seperti yang ditemukan di kelas 1 SDN No.3 Tambu, masih ditemukan siswa yang memiliki kemampuan membaca yang rendah, karena guru belum sepenuhnya menggunakan media pembelajaran. Salah satunya dengan penggunaan media gambar atau alat peraga gambar dalam proses pembelajaran. Contohnya proses pembelajaran bahasa Indonesia dalam pokok bahasan
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X membaca, siswa belum sepenuhnya memahami huruf dan belum mampu membaca. Keterampilan guru dalam menggunakan alat peraga sebagai salah satu cara dalam menyampaikan materi merupakan salah satu keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki setiap guru. Oleh karena itu, pemanfaatan alat peraga berupa gambar sebagai sarana atau media pembelajaran mempunyai keberhasilan yaitu memberikan bentuk kongkrit kepada siswa dalam proses pembelajaran dan siswa secara langsung dihadapkan dengan kenyataan, seperti yang dikemukakan Burn, dkk., (dalam Wartin, 2012: 6) Perkembangan psikilogi anak yang perlu diperhatikan
adalah
perkembangan
kognitif,
perkembangan
emosi,
dan
kebutuhan-kebutuhan lain. Perkembangan kognitif pada usia anak-anak memasuki taraf berpikir kongkret operasional, yaitu anak-anak hanya memahami materi dan konsep segala sesuatu yang kongret atau nyata. Berdasarkan kognitif perkembangan anak, maka materi pelajaran yang diberikan juga harus dikaitkan dengan segala sesuatu yang nyata, sehingga lebih mudah dipahami, sehingga media gambar sangat perlu digunakan dalam pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Gagne (dalam Zainuri dan Rohayati, 1997: 13) bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan
kemudian Arif S. Sadiman (dalam Mukiyat dan
Sucahyono, 2004: 3) juga menyatakan bahwa media adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SDN No.3 Tambu dapat ditingkatkan melalui media gambar?” Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa Kelas 1 SDN No.3 Tambu melalui media gambar.
METODE PENELITIAN
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Desain Penelitian Desain Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti model (Kemmis dan Mc Tanggart 1994 dalam Nurhayati 2011 : 15) dengan melalui empat tahap yaitu; (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi, (4) Refleksi. Kemudian diulangi lagi dengan perencanaan berikutnya dan seterusnya sampai indikator pencapaian dalam penelitian ini tercapai.
Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN NO.3 Tambu Kecamatan Balaesang, khususnya pada siswa kelas I dengan jumlah 20 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswi perempuan. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Teknik Pengumpulan Data 1) Teknik Observasi, teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan guru mengajar dan kondisi belajar siswa. 2) Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca siswa kelas 1 SDN No.3 Tambu melalui pemberian media gambar. Hal-hal dievaluasi meliputi; lafal atau ketepatan mengucapkan bunyi bahasa, intonasi, kelancaran membaca, dan pemahaman atas hal yang dibaca. Teknik Pengelolaan Data Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data dalam penelitian ini menggunakan model alur yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam Asep yono, S.S.dkk (2010:138), yaitu, (1) Mereduksi data, (2) Menyajikan data, (3) Menyimpulkan data. Adapun tahap-tahap dalam kegiatan analisis data adalah senagai berikut: 1) Reduksi Data Reduksi data untuk menyederhanakan data agar diperoleh informasi yang lebih jelas sehingga peneliti nantinya dapat membuat suatu kesimpulan.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X 2) Penyajian Data Penyajian data adalah penempilan data secara lebih sederhana mengenai proses pembelajaran, kesulitan yang dialami oleh siswa dan pemecahannya. 3) Penarikan kesimpulan Penarikan kesimpulan yakni kegiatan memberi arti dan makna terhadap hasil penafsiran penyajian data yang telah dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Penarikan kesimpulan ini merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan. Lembar observasi yang sudah terisi selanjutnya diolah dengan cara menghitung skor dengan masing-masing responden. Untuk menghitung skor tersebut dengan menghitung jawaban dari responden dan dijumlahkan. Selanjutnya untuk menghitung rata-rata nilai dari responden maka jumlah yang diperoleh dibagi dengan jumlah dari pernyataan dalam observasi dan hasil evaluasi, yang dapat menunjukkan tingkat kemampuan membaca permulaan melalui penggunaan alat peraga gambar pada siswa kelas 1 SDN No.3 Tambu dengan kategori sebagai berikut. 1-25
= Rendah atau Kurang Baik
26-50
= Sedang atau Cukup Baik
51-75
= Tinggi atau Baik
76-100
= Sangat Tinggi atau Sangat Baik
Analisis deskripsi dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang presentase
pencapaian
skor
pada
masing-masing
variabel
yang
dapat
menunjukkan pengaruh penggunaan alat peraga gambar dalam meningkatkan minat belajar membaca Siswa Kelas 1 SDN No.3 Tambu. Data yang terkumpul diidentifikasi dan diklasifikasikan sesuai sifat-sifat data tertentu. Apabila data tersebut bersifat kualitatif, maka dianalisis melalui kata-kata atau kalimat. Kemudian dipisah-pisahkan menurut standar kategori tertentu, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Teknik analisis deskriptif meliputi tabulasi menghitung persentase dan nilai rata-rata (Mean).
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Untuk menghitung persentase observasi, persentase ketuntasan kelas, nilai secara individual, dan nilai rata-rata klasikal digunakan rumus: 1) Untuk menghitung nilai observasi =
𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖
𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
2) Persentase Ketuntasan klasikal = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑥 100% 3) Nilai secara Individual =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
4) Nilai rata-rata secara klasikal = M =
𝑥 100%
𝛴𝑋 𝜮𝑁
Keterangan: M
= nilai rata-rata
ΣX
= jumlah hasil perkalian
ΣN
= jumlah siswa
Indikator Penelitian Indikator penelitian tindakan kelas yang dijadikan dasar untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa membaca permulaan media gambar dapat dirumuskan sesuai dengan hasil KKG gugus II Kecamatan Balaesang sebagai berikut; Apabila siswa secara individu telah mendapat nilai 70, maka siswa tersebut tuntas secara individu, sedangkan ketuntasan secara klasikal apabila memperoleh persentase 80% rata-rata, maka dapat dinyatakan telah tuntas secara klasikal. Prosedur Penelitian Pada bagian ini akan dilaksanakan hal-hal sebagai berikut; (1) Pratindakan, dan (2) Pelaksanaan tindakan. Pada pratindakan dikemukakan hal-hal yang dilakukan sebelum tindakan dilaksanakan, seperti tes awal, hasil pelaksanaan tes awal pertemuan dengan sejawat yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan penelitian dan pelaksanaan tindakan yaitu melaksanakan prosedur dan langkahlangkah penelitian tindakan yang merupakan proses daur ulang dalam suatu siklus yang berkelanjutan mulai dari tahap; (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan langsung atau observasi, dan (4) Refleksi.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diawali dengan pratindakan sebelum
kegiatan
penelitian ini dilakukan. Tujuannya untuk dapat menetapkan langkah-langkah pembelajaran pada saat pelaksanaan penelitian melalui proses belajar mengajar. Hal-hal yang dilakukan adalah mengadakan observasi kegiatan pembelajaran dan mengadakan tes awal. Pratindakan Evaluasi awal dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 28 Agustus 2015. 1. Hasil Observasi Siswa Berdasarkan
dari
hasil
observasi
kegiatan
siswa
dalam
proses
pembelajaran yaitu 1 orang siswa mendapat kategori sangat baik, 1 orang siswa baik, 12 orang siswa cukup baik, dan 6 orang siswa masih dalam kategori kurang baik. Selanjutnya dilihat dari persentase tiap komponen secara keseluruhan yaitu meningkatnya minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi masih dalam kategoti kurang dan begitu pula empat komponen lainya masih dalam kategori kurang. Dari hasil observasi ini diharapkan dengan menggunakan media gambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan seluruh komponen dalam kegiatan belajar siswa. 2. Hasil Tes Awal Data dari hasil tes awal dapat diketahui skor perolehan siswa yaitu, yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 4 orang, dan sisanya memperoleh nilai <70 yaitu 16 orang. Skor tertinggi dari hasil evaluasi adalah 93,75 dan skor terendah adalah 12,5. Dari tingkat ketuntasan tersebut dapat dinyatakan bahwa ketuntasan siswa secara klasikal hanya 20% dan yang tidak tuntas yaitu 80%. Demikian pula nilai rata-rata siswa secara klasikal hanya mencapai 44,38 yang apabila disesuaikan dengan kriteria penilaian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 SDN No.3 Tambu masih rendah karena perolehan nilai rata-rata tergolong nilai minim. Setelah dilaksanakan tes awal pada pratindakan, langkah selanjutnya yaitu
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X melaksanakan penelitian melalui proses belajar dikelas melalui proses belajar mengajar dikelas dengan menggunakan media gambar.
Hasil Pelaksanaan Siklus I Pembelajaran dilakukan pada hari Jum’at, 2 Oktober2015 yang berlangsung pukul 07:15 – 09:00 Wita. 1. Hasil Observasi Guru dalam Proses Pembelajaran Hasil observasi guru terdapat hanya 2 komponen yang memperoleh nilai sangat baik, 10 komponen memperoleh nilai baik, 8 komponen memperoleh nilai cukup, dan 1 komponen masih memperoleh nilai kurang. Dari hasil tersebut Persentase keberhasilan yang diperoleh masih dalam kategori cukup atau 65,5 % sehingga dari hasil observasi guru pada siklus I dapat kita tarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran berjalan cukup baik sesuai dengan persentase keberhasilan, namun masih sangat perlu ditingkatkan pada siklus II dengan memperhatikan komponen-komponen yang masih sangat kurang pada siklus I. 2. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Proses Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi siklus II yaitu 3 orang siswa dalam kategori sangat baik, 5 orang siswa baik, dan 12 orang siswa cukup baik. Selanjutnya dilihat dari persentase tiap komponen secara keseluruhan yaitu meningkatnya minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi dalam kategori baik dan perhatian siswa terpusat pada materi beserta tiga komponen lainnya masih dalam kategori cukup. Dari hasil observasi siswa pada siklus I dapat kita lihat peningkatan dari tiap-tiap item yang diamati Sehingga dapat dilihat adanya peningkatan aktifitas kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar walaupun hasil tersebut belum maksimal, namun hal tersebut dapat ditingkatkan lagi dengan melanjutkan kegiatan pada siklus II. Kegiatan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I berlangsung cukup baik. Siswa menunjukkan perhatian dan memiliki semangat mengikuti pembelajaran. Beberapa siswa sudah mulai berani untuk mengajukan pertanyaan ataupun menjawab pertanyaan. Sebagian besar siswa masih malu-malu atau
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X belum memiliki keberanian untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, karena siswa masih butuh penyesuaian dengan pembelajaran menggunakan media. Setelah dilakukan observasi dilanjutkan dengan refleksi terhadap kekurangan seluruh aktivitas yakni kegiatan siswa yang belum optimal dalam mengikuti pembelajaran, sehingga menjadi bahan masukan untuk refleksi berikutnya.
3. Hasil Evaluasi Membaca Permulaan Hasil evaluasi kemampuan membaca permulaan siswa SDN No.3 Tambu melalui media gambar dalam pemberian skor melalui empat aspek yaitu: (1) lafal, (2) intonasi, (3) kelancaran, dan (4) pemahaman dengan total skor 16. Adapun kriteria penskoran setiap aspek dapat kita lihat sebagai berikut. 1) Lafal -
Skor 4 apabila siswa dapat membaca kata dengan lafal yang tepat dan benar.
-
Skor 3 apabila siswa dapat membaca kata dengan lafal yang hampir benar
-
Skor 2 apabila siswa membaca kata dengan lafal yang cukup benar
-
Skor 1 apabila siswa membaca kata dengan lafal yang salah.
2) Intonasi -
Skor 4 apabila siswa dapat membaca kata dengan intonasi yang tepat dan benar.
-
Skor 3 apabila siswa dapat membaca kata dengan intonasi yang hampir tepat dan benar.
-
Skor 2 apabila siswa membaca kata dengan intonasi yang cukup tepat dan benar.
-
Skor 1 apabila siswa membaca kata dengan yang kurang tepat dan benar.
3) Kelancaran -
Skor 4 apabila siswa dapat membaca kata dengan lancar dan benar.
-
Skor 3 apabila siswa dapat membaca kata dengan sedikit tersendat
-
Skor 2 apabila siswa membaca kata dengan cukup lancar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X -
Skor 1 apabila siswa membaca kata dengan mengeja
4) Pemahaman -
Skor 4 apabila siswa dapat memahami kata yang dibacanya dengan sangat baik
-
Skor 3 apabila siswa dapat memahami kata yang dibacanya dengan baik
-
Skor 2 apabila siswa memahami kata yang dibacanya dengan cukup baik
-
Skor 1 apabila siswa kurang memahami bacaan kata yang dibacanya.
Setelah diperoleh data dari hasil tes siklus I dapat diketahui skor perolehan siswa yaitu, yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 9 orang, dan sisanya memperoleh nilai <70 yaitu 11 orang. Skor tertinggi dari hasil evaluasi adalah 100 dan skor terendah adalah 18,75. Dari tingkat ketuntasan tersebut dapat dinyatakan bahwa ketuntasan siswa secara klasikal hanya 45% dan yang tidak tuntas yaitu 55%. Demikian pula nilai rata-rata siswa secara klasikal yang pada kegiatan pratindakan hanya mencapai 44,38 meningkat menjadi 65,3 yang apabila disesuaikan dengan kriteria penilaian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini, maka nilai rata-rata tersebut belum mencapai indikator penilaian. Dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa beserta hasil evaluasi kemampuan siswa pada siklus I secara keseluruhan dapat dilihat adanya peningkatan namun belum maksimal. Hal ini dapat ditingkatkan melalui kegiatan guru yang berdampak pada kegiatan siswa yang pada akhirnya menjadi tolak ukur pada hasil belajat siswa.Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa belum berhasil seningga perlu secara keseluruhan perlu dilanjutkan pada siklus II.
Hasil Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II dilakukan sesuai dengan tahap perencanaan. Pembelajaran dilakukan pada hari Sabtu, 10 Oktober 2015 yang berlangsung pukul 07:15 – 09:25 Wita dengan memperbaiki hal-hal yang kurang pada siklus I. 1. Hasil Observasi Guru dalam Proses Pembelajaran
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Dengan ditingkatkannya segala kekurangan pada setiap komponen di siklus I dalam kegiatan pembelajaran, yang mana pada lembar observasi guru siklus I terdapat hanya 2 komponen yang memperoleh nilai sangat baik meningkat menjadi 9 komponen , 10 komponen memperoleh nilai baik meningkat menjadi 12 komponen, dan tidak ada terdapat komponen yang mendapat nilai cukup dan Kurang. Dari hasil tersebut dapat dilihat persentase keberhasilan yang diperoleh sudah mencapai kategori baik atau 85,7 %. Berdasarkan dari hasil observasi dapat kita tarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran berjalan baik sesuai dengan persentase keberhasilan dan tidak perlu dilakukan kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya. 2. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Proses Pembelajaran Pada proses pembelajaran di siklus II kekurangan yang terjadi pada siklus I sebagian besar sudah teratasi. Proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan tidak membosankan sehingga terjadi interaksi antara guru dengan siswa. Sesuai dengan hasil observasi pada siklus II yaitu 5 orang siswa dalam kategori sangat baik dan 15 orang siswa baik. Selanjutnya dilihat dari persentase tiap komponen secara keseluruhan yaitu meningkatnya minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi beserta ke empat komponen lainnya semua dalam kategori baik. Dari hasil observasi siswa pada siklus II dapat kita lihat peningkatan aktifitas belajar dari tiap-tiap siswa yang dan dari tiap-tiap komponen yang diamati terlihat adanya peningkatan dari siklus I, sehingga secara keseluruhan pada kegiatan siswa di siklus II yaitu proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 3.
Hasil Evaluasi Membaca Permulaan Berdasarkan hasil tes kemampuan membaca siswa pada siklus II terdapat
16 orang siswa memperoleh nilai ≥70 dan dinyatakan berhasil, sedangkan 4 orang siswa lainnya memperoleh nilai <70 dan dinyatakan belum berhasil sesuai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan dengan Skor tertinggi dari hasil evaluasi adalah 100 dan skor terendah adalah 43,75. Dari tingkat ketuntasan tersebut dapat dinyatakan bahwa presentase ketuntasan siswa secara klasikal telah mencapai 80% dan yang tidak tuntas yaitu 20%. Selanjutnya nilai rata-rata siswa secara
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X klasikal yang pada kegiatan siklus I 65,3 meningkat menjadi 77,5. Dari hasil tersebut apabila disesuaikan dengan kriteria penilaian yang dijadikan acuan dalam penelitian ini, maka dari tingkat ketuntasan secara klasikal dan nilai rata-rata sudah mencapai indikator penilaian. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa siswa telah berhasil sehingga secara keseluruhan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnnya. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis penelitian di atas sesuai dengan hasil observasi guru, observasi siswa, dan hasil tes kemampuan siswa dalam membaca permulaan diketahui bahwa, pada siklus I persentase ketuntasan klasikal pada hasil tes membaca permulaan hanya mencapai 45% dengan nilai rata-rata secara klasikal 65,3. Hal ini disebabkan karena banyaknya kekurangan pada guru dalam proses pembelajaran yang dapat terlihat dari lembar observasi kegiatan guru yaitu hanya 2 komponen yang memperoleh nilai sangat baik, 10 komponen memperoleh nilai baik, 8 komponen memperoleh nilai cukup, dan 1 komponen masih memperoleh nilai kurang. Dari hasil tersebut Persentase keberhasilan yang diperoleh masih dalam kategori cukup atau 65,5 %, sehingga hal ini dapat mempengaruhi kegiatan siswa dalam proses pembelajaran yang hanya 3 orang siswa dalam kategori sangat baik, 5 orang siswa baik, dan 12 orang siswa cukup baik, begitu pula dilihat dari persentase tiap komponen secara keseluruhan yaitu meningkatnya minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi dalam kategori baik dan perhatian siswa terpusat pada materi beserta tiga komponen lainnya masih dalam kategori cukup.total persentase keberhasilan hanya mencapai 63%. Namun, kegiatan pada siklus I ini telah memperlihatkan peningkatan kemampuan siswa dalam membaca permulaan dengan menggunakan media gambar walaupun belum mencapai nilai maksimal dibandingkan dengan tes yang dilakukan pada saat belum menggunakan media gambar hanya mampu mencapai 20% persentase ketuntasan klasikalnya. Pada siklus II, hasil tes membaca permulaan pada siswa mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya yakni mencapai persentase ketuntasan secara klasikal yaitu 80% dan nilai rata-rata secara klasikal 77,5. Sesuai dengan pendapat
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X yang mengatakan bahwa penggunaan media pembelajaraan selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman (Azhar Arsyad, 2009: 16). Peningkatan kemampuan siswa membaca permulaan juga disebabkan oleh meningkatnya skor perolehan pada tiap komponen di lembar observasi kegiatan guru yaitu terdapat 9 komponen dalam kategoti sangat baik , 12 komponen dalam kategori baik, dan tidak ada terdapat komponen yang mendapat nilai cukup ataupun Kurang,
dengan
persentase keberhasilan yang diperoleh sudah mencapai kategori baik atau 85,7%, yang berdampak pada kegiatan siswa. Sehingga dapat kita lihat peningkatan aktifitas kegiatan siswa pada lembar observasi kegiatan siswa pada siklus II yang mana diperoleh hasil observasi kegiatan siswa yaitu 5 orang siswa dalam kategori sangat baik, 15 orang siswa kategori baik, dan tidak ada lagi terdapat siswa yang dalam proses belajarnya dalam kategori cukup ataupun kurang baik. Selanjutnya dilihat dari persentase tiap komponen secara keseluruhan yaitu meningkatnya minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi beserta ke empat komponen lainnya semua dalam kategori baik. Dari hasil observasi siswa pada siklus II dapat kita lihat peningkatan aktifitas belajar dari tiap-tiap siswa maupun dari tiap-tiap komponen yang diamati terlihat adanya peningkatan dari siklus I, sehingga secara secara keseluruhan pada kegiatan siswa di siklus II yaitu proses pembelajaran berjalan dengan baik dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Selanjutnya, bagi 4 orang siswa yang belum tuntas secara individu dalam pelajaran membaca permulaan akan diberi bimbingan belajar di luar jam belajar disekolah oleh guru sampai siswa tersebut dapat memiliki kemampuan membaca dengan baik dan benar .
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dalam hal peningkatan kemampuan siswa membaca yang dilakukan pada siswa kelas I SDN No.3 Tambu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X 1. Sebelum menggunakan media gambar pada proses pembelajaran, siswa yang dapat membaca secara ketuntasan klasikal sangat rendah yaitu 20% atau masih dalam kriteria kurang, siklus I meningkat menjadi 45% namun masih tetap pada kriteria kurang, dan pada siklus II mencapai 80% atau masuk kriteria baik. 2. Penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I SDN No.3 Tambu. 3. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengajar secara otomatis akan meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Saran 1. Media gambar sangat perlu dalam peroses pembelajaran selain dapat menarik minat siswa dalam belajar media gambar juga dapat mempermudah guru dalam penyampaian materi. 2. Gunakanlah media gambar yang sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar mengajar. 3. Jadilah guru profesional yang mampu meningkatkan kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan.
DAFTAR RUJUKAN Asep, Y. S.S.dkk. (2010). Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta. Famili Pustaka Keluarga. Arsyad, Azhar. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mukiyat dan Sucahyono. (2004). Sumber dan Media Pendidikan. Malang: PPPG IPS dan PMP. Nurhayati. (2011). Meningkatkan Kreativitas Anak Mewarnai Gambar Melalui Metode Pemberian Tugas di TK Aisiyah Mamboro. Skripsi Sarjana pada FKIP Universitas Tadulako Palu: tidak diterbitkan. Ramadhan, A.dkk. (2013). Panduan Tugas Akhir (Skripsi) & Artikel Penelitian. Palu: FKIP Universitas Tadulako
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 5 ISSN 2354-614X Wartin. (2012). Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permjulaan Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas 2 SD Inpres Salena Padang Jese. Skripsi Sarjana pada FKIP Universitas Tadulako Palu: tidak diterbitkan. Zainuri dan Endang Rohayati. (1997). Sumber dan Media Pem,belajaran IPS. Malang: PPPG IPS dan PMP.