BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari sampai bulan Juli 2013, mulai dari penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Observasi awal dilakukan pada tanggal 10 Maret 2013, langkah diagnosis kesulitan belajar dilakukan melalui 4 (empat) tahapan melalui tes, wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Tes diambil dari kumpulan soal-soal Ujian Nasional materi pewarisan sifat tahun 2007-2010 yang berjumlah 24 soal, karena terdapat kemiripan soal dari tahun ketahun sehingga peneliti hanya menggunakan 10 soal yang telah dipilih langsung oleh pembimbing. Pemberian tes pertama dilakukan pada tanggal 3 April 2013 terhadap 79 orang siswa, tes kedua tanggal 11 April 2013 dengan menggunakan soal yang sama terhadap 79 orang siswa, tes ketiga tanggal 16 April 2013 masih menggunakan soal yang sama terhadap 16 orang siswa berdasarkan diskusi peneliti bersama guru biologi. Pemberian tes yang sama dilakukan untuk mendeiagnosis atau mengetaui jenis factor dan sifat kesulitan siswa dan upaya mengatasi kesulitan tersebut. Salah satu upaya yang penenliti lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut yaitu dengan mendatangkan tim ahli dalam hl ini dosen genetika untuk memberikan materi guna pemantapan konsep genetika.
3.2 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan kesulitan dan upaya mengatasi kesulitan siswa dalam memahami konsep pada materi pewarisan sifat di SMA Negeri 1 Bongomeme Kabupaten Gorontalo berdasarkan soal Ujian.
3.3 Kehadiran Peneliti Peneliti sebagai pengumpul data menggunakan instrument berupa tes Ujan Nasional materi pewarisan sifat yang dapat mengidentifikasi kesulitan siswa dalam memahami konsep materi pewarisan sifat berdasarkan tes Ujian Nasional serta upaya mengatasi kesulitan tersebut.
3.4 Data dan Sumber Data Data pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder, yang dapat dijadikan bukti untuk mendukung upaya pemecahan masalah. Data primer yaitu berupa jawaban/buram siswa, data prosentase penguasaan konsep klasikal I, II, dan kelompok kecil, data hasil wawancara guru dan siswa, dan hasil dokumentasi
Data Sekunder yaitu berupa tes Ujian Nasional materi pewarisan sifat, data hasil analisis Ujian Nasional materi pewarisan sifat SMA Negeri 1 Bongomeme yang diperoleh dari Pusat Penilaian Balitbang Kemendiknas-BNSP 2011. 3.5 Informan Informan pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA berjumlah 79 orang siswa, terdiri dari 31 laki-laki dan 48 perempuan terbagi menjadi 3 kelas. Pemilihan infoman pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya yaitu berdasarkan prosentasi Ujian Nasional materi pewarisan sifat yang diperoleh dari Pusat Penilaian Balitbang Kemendiknas-BNSP 2011.
3.6 Prosedur Penelitian Langkah-langkah pokok prosedur diagnosis kesulitan belajar siswa adalah sebagai berikut: 1) Peneliti mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Adapun langkah-langkah mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar yaitu : a. Peneliti melakukan tes yang diambil dari soal Ujian Nasional yang terkait dengan materi pewarisan sifat. b. Peneliti menganalisis hasil tes dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat.
2) Peneliti mengalokasikan letak kesulitan atau permasalahannya, dengan cara mendeteksi kesulitan belajar pada materi pewarisan sifat. 3) Peneliti melokalisasikan jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mengalami berbagai kesulitan. 4) Peneliti memperkirakan alternatif pertolongan, menetapkan kemungkinan cara mengatasinya baik yang bersifat mencegah (preventif) maupun penyembuhan (kuratif). Wijayanti (dalam Azizah dan Nasroh : 2011). Alternative untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa yakni dengan diagnosis oleh tim ahli, diagnosis oleh peneliti bersama guru biologi yang disekolah, dan diagnosis oleh peneliti.
3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa tes, dokumen, dan wawancara, digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini antara lain: lembar soal Ujian Nasional mata pelajaran Biologi materi pewarisan sifat, jawaban siswa/buram mata pelajaran biologi materi pewarisan sifat, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi. 3.7.1 Instrumen Instrument yang digunakan pada penelitian ini berupa tes materi pewarisan sifat. Tes yang dimaksud disini adalah soal-soal yang dipilih dari soal-soal Ujian Nasional tahun 2007-2010.
Dalam pemberian tes ini dimaksud untuk mencari
gambaran umum tentang kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal
Ujian Nasional materi pewarisan sifat serta upaya mengatasi kesulitan tersebut. (Datau, 2012:35)
3.7.2 Dokumen Dokumen yang digunakan pada penelitian ini berupa soal Ujian Nasional materi pewarisan sifat, jawaban/buram siswa saat mengerjakan soal Ujian Nasional materi pewarisan sifat, tes kognitif materi pewarisan sifat di SMA Negeri 1 Bongomeme selama dua tahun, dan pengambilan gambar. Berdasarkan beberapadokumen di atas dapat dilakukan penelusuran lanjut tentang: 1) Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal Ujian Nasional materi pewarisan sifat, 2) upaya mengatasi kesulitan yang dialami siswa saat menjawab soal Ujian Nasional materi pewarisan sifat. 3.7.3 Wawancara Langkah-langkah pengumpulan data melaui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur dilakukan dengan memperhatikan panduan wawancara atau pedoman wawancara yang dirancang untuk mempermudah peneliti dalam menggali informasi tentang kesulitan yang dihadapi siswa. Wawancara tidak terstruktur dilakukan dengan menggunakan teknik snowball sampling yaitu teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang berupa informasi dari siswa (informan), tetapi peneliti tidak tau siapa yang tepat
untuk dipilih. Untuk itu peneliti bisa langsung datang ke lokasi penelitian dan bertanya atau mewawancarai siswa (informan) yang dijumpai pertama baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur (wawancara mendalam). Peneliti hanya mendapatkankan informasi yang terbatas dari siswa (informan) pertama. Namun, peneliti bisa bertanya pada siswa (informan) pertama siapa yang dapat peneliti datangi. Dari petunjuk siswa (informan) pertama tersebut peneliti bisa menemukan siswa (informan) kedua yang mungkin lebih banyak tahu mengenai informasi ang diperlukan peneliti. Selanjutnya dari siswa (informan) kedua peneliti juga bisa menanyakan bilamana siswa (informan) kedua mengetahui orang lain yang lebih memahami informasi, sehingga peneliti bisa menemui siswa (informan) berikutnya dan bertanya lebih jauh atau mendalam. Peneliti berjalan tanpa rencana, semakin lama semakin mendekati siswa (informan) yang paling melengkapi informasi, sehingga peneliti akan mampu menggali data secara lengkap dan mendalam. Proses kerja seperti ini di ibaratkan seperti bola salju yang menggelinding lama-lama menjadi besar (Sutopo 2002).
Gambar: 3.1 Snowball Sampling Sumber: (Sugiyono, 2009)
3.8 Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, maka analisis datanya adalah non statistik. Pada penelitian ini data diambil dari hasil tes, hasil wawancara, dan hasil dokumentasi. Berdasarkan jawaban siswa kemudian dianalisis tahap-tahap atau langkah - langkah yang dilakukan oleh siswa. Data hasil tes, data dari wawancara, dan hasil dokumentasi dibandingkan untuk mendapatkan data yang valid. 3.9 Pengecekan Keabsahan Data Uji keabsahan data yang akan dilakukan peneliti adalah Uji Kredibilitas. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dapat terpercaya yang meliputi Triangulasi, yakni mengecek kebenaran data yang diperoleh kepada sumber lain pada waktu yang berlainan dan dengan metode pendekatan lain. Pendekatan lain yang dilakukan untuk mengecek kebenaran data yaitu: (1) Sumber, untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dapat terpercaya maka dilakukan wawancara pada sumber lain yaitu Tim ahli dalam hal ini dosen genetika, guru-guru mata pelajaran biologi yang mengajar di kelas XII, dan siswa-siswi SMAN 1 Bongomeme jurusan IPA. (2) Materi, berdasarkan data pada tabel 1 prosentasi penguasaan materi biologi pada pewarisan sifat tahun 2007-2008 sampai dengan tahun 2009-2010 yang di peroleh dari Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemendiknas-BNSP 2011 sangat rendah, maka dengan demikian materi pewarisan sifat dapat dikatakan sulit.
(3) Waktu, berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa guru biologi yang ada di sekolah, bahwa kesulitan siswa pada setiap tahunnya tidak jauh berbeda yakni siswa kesulitan menentukan parental, gamet, F1 dan F2, serta sulit menentukan rasio perbandingan.