KEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF DI KELAS IV SDN 3 BILUHU KABUPATEN GORONTALO
Kasmawati A. Otoluwa¹, Dayani Suleman², Evi Hasim³
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
ABSTRAK
Kasmawati A. Otoluwa. 2013. Kemampuan Siswa Menentukan Kalimat Utama Dalam Paragraf Di Kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Dajani Suleman,M. dan Pembimbing II Dra. Hj. Evi Hasyim, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kemampuan siswa menentukan kalimat utama dalam paragraf di kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo?. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan siswa menentukan kalimat utama dalam paragraf di kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan siswa menentukan kalimat utama dalam paragraf di kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo bahwa dari 14 orang siswa yang menjadi sasaran penelitian terdapat 9 orang atau 62,28% siswa yang sudah mampu menentukan kalimat dalam paragraf sedangkan 5 orang atau 35,71% siswa yang belum mampu menentukan kalimat utama dalam paragraf. Dengan demikian Analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo sudah mampu menentukan kalimat utama dalam paragraf. Kata Kunci: Kemampuan, Menentukan Kalimat Utama, Paragraf. PENDAHULUAN
1
Pendidikan dapat ditempuh melalui tiga jalur yaitu jalur formal, jalur informal dan jalur non-formal. Di Indonesia pada umumnya, pendidikan yang paling diminati adalah pendidikan adalah pendidikan formal yang diawali dengan jenjang paling dasar yakni sekolah dasar. Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar diantaranya membaca, menulis, berhitung serta pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa itu sendiri sesuai dengan tingkat perkembangannya serta merupakan persiapan bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Terkait dengan tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yakni memberikan dasar membaca dan menulis, maka peranan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar menjadi sangat penting. Selain memberikan dasar membaca menulis. mata pelajaran bahasa Indonesia juga memiliki tujuan agar siswa memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif sesuai etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. Karena melalui bahasa juga manusia dapatsaling berhubungan, saling memberi dan saling menerima berbagai pengalaman, belajar dari yang lain serta kemampuan intelektual. Mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV terdapat Standar Kompetensi tentang menentukan kalimat utama dalam paragraf dan menentukan kalimat utama ini sering muncul dalam tes ujian nasional. Oleh karena itu menentukan kalimat utama merupakan suatu proses yang memerlukan keaktifan dan kekreatifan siswa berpikir dalam menentukan kalimat utama yang terdapat dalam paragraf. Dalam pembelajaran menentukan kalimat utama diharapkan menumbuhkan rasa ingin tahu dan minat siswa serta memotivasi siswa untuk belajar. Jika siswa termotivasi, maka siswa akan mengikuti pembelajaran dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Dengan demikian diharapkan kemampuan menentukan kalimat utama pada siswa yang dapat didefinisikan sebagai hasil belajar dan perubahan sikap siswa kearah positif. Menurut Widjono Hs (2007: 176) pikiran utama yaitu topik yang dikembangkan menjadi sebuah paragraf. Pikiran utama dinyatakan dalam kalimat
2
topik. Dalam paragraf, pikiran utama berfungsi sebagai pengendali keseluruhan paragraf. Begitu menentukan pikiran utama dan mengekspresikannya dalam kalimat topik, penulis terikat oleh pikiran tersebut sampai akhir paragraf. Pengembangan yang paling baik untuk sebuah paragraf tergantung pada kalimat utama dalam paragraf, karena kalimat utama mengandung gagasan pengendali yang dapat membatasi pokok pembahasan dan pengembangan sebuah paragraf. Selain itu, kalimat utama juga dapat memberikan arah yang jelas kepada penulis sehingga pembaca dapat mengikuti dan memahami jalan pikiran penulis. Dalam pembelajaran menentukan kalimat utama di sekolah dasar masih ditemukan berbagai kendaladan hambatan. Beberapa penyebabnya adalah guru kurang peka dan kurang tanggap dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran menentukan kalimat utama. Selain itu, dalam pembelajaran menentukan kalimat utama, guru hanya membacakan materi pada siswa, maka yang akan terjadi adalah siswa akan merasa bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran menentukan kalimat utama. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo, gejala yang ada sekarang menunjukkan bahwa siswa kurang memahami tentang kalimat utama dan bagaimana cara menentukan kalimat utama yang ada dalam paragraf. Untuk itu guru harus dapat memberikan pengajaran atau pembelajaran tentang kalimat utama dengan cara maksimal agar para siswa dapat memahami tentang kalimat utama dan bagaimana cara menentukan kalimat utama dalam paragraf sehingga kemampuan siswa dalam menentukan kalimat utama dapat ditingkatkan dan akan lebih baik lagi jika guru mencari alternatif lain agar pembelajaran menentukan kalimat utama lebih menarik. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang diformulasikan dalam suatu judu penelitian.” Kemampuan Siswa Menentukan Kalimat Utama dalam Paragraf di Kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo”. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Kemampuan Menentukan Kalimat Utama dalam Paragraf
3
Pengertian Kalimat Definisi kalimat telah banyak sekali dibuat orang. Di antaranya dalam Ensiklopedi Sastra Indonesia (2007: 390) dinyatakan bahwa kalimat adalah satuan ujaran yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai intonasi akhir yang menunjukkan
kesatuan
ujaran
itu.
Sedangkan
menurut
Cook
(dalam
Putrayasa,2009: 1) Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri atas klausa. Bloomfield (dalam Putrayasa,2009: 1) menyatakan bahwa kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal. Setiap kalimat mengandung dua bagian yang saling mengisi. Bagian yang saling mengisi itu harus dapat memberikan pengertian yang dapat diterima, logis. Hal ini sejalan dengan pendapat Warsito (2011: 105) yang mengatakan bahwa kalimat adalah susunan kata-kata yang mengandung arti yang jelas, dan lengkap. Selalu ada yang dikemukakan yang diikuti oleh bagian yang menerangkan atau memberikan sesuatu tentang yang dikemukakan itu. Bagian yang dikemukakan itu dalam bahasa biasa disebut subjek dan bagian yang menerangkan itu disebut predikat. Menurut Putrayasa (2009: 2) batasan kalimat dapat dibedakan atas dua bagian besar yaitu: 1) Dari segi bentuk/struktur Kalimat ialah satuan kata terkecil. Maksudnya, kalimat dapat dibangun minimal dengan dua buah kata 2) Dari segi makna Kalimat harus mengandung pengertian yang lengkap. Suatu kesatuan yang terkecil yang mengandung pengertian yang lengkap apabila di dalamnya sudah terdapat subjek (S) dan predikat (P). Satuan kata yang mengandung S dan P susunannya dapat dibalik tanpa mengubah arti kesatuan tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kalimat merupakan hubungan dua buah kata atau lebih yang paling renggang. Karena renggangnya hubungan kata yang membangun suatu kalimat bisa dibalik
4
susunannya tanpa membawa perubahan arti. Atau kalimat dapat dijelaskan sebagai satuan kata terkecil yang mengandung pengertian lengkap. Pengertian Kalimat Utama Menurut Bida Palupi (2009: 25) Kalimat topik atau kalimat utama adalah perwujudan pernyataan ide atau gagasan penulis. Kalimat topik atau kalimat utama itu biasanya dijabarkan dalam suatu kalimat yang bersifat umum. Dan kalimat topik yang bersifat umum itu sering diterangkan oleh kalimat penjelas yang mengiringi. Kalimat penjelas itu tidak menambahkan ide yang baru pada paragraf, tetapi hanya memaparkan dan menerangkan gagasan yang sudah tersimpul dalam kalimat topik atau kalimat utama. Kaswan Darmadi dan Rita Nirbaya (2008:125 ) kalimat utama adalah kalimat yang menjadi ide pokok dalam setiap paragraf. Sedangkan menurut Kosasih (2003: 40) kalimat utama adalah kalimat yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Kalimat utama merupakan masalah yang diungkapkan dalam sebuah wacana ataupun teks bacaan hanya ada satu masalah. Sebagai satu kesatuan kalimat. Sebuah paragraf hanya mengandung satu kalimat utama, yang diikuti oleh beberapa kalimat pengembang atau penjelas. menurut Keraf,1980 (dalam Fajar Muhamad,2010: 9) kalimat utama atau kalimat pokok adalah sarana dari gagasan yang dikembangkan dalam paragraf. Jadi kalimat utama merupakan sumber kalimat-kalimat lain yang dikembangkan pada paragraf yang bersangkutan, sementara kalimat penjelas merupakan kalimat-kalimat yang dipergunakan untuk memperjelas topik yang menjadi tumpuan pada paragraf tersebut. Dalam Elpira Roza (2012) pengertian kalimat utama adalah kalimat yang menjadi inti atau dasar suatu paragraf. Jika kalimat tersebut sengaja dihilangkan, maka isi paragraf tersebut akan hilang. Hal ini tidak terjadi dengan kalimatkalimat lain yang memang hanya berfungsi sebagai penjelas. Kalimat utama berupa ringkasan dari sebuah paragraf yang merupakan pandangan mendalam dari ide pokok penulis dalam paragraf tersebut. Berdasarkan beberapa sumber di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat utama dapat disebut juga sebagai kalimat pokok,topik paragraf dan ide pokok.
5
Walaupun memiliki istilah yang berbeda, tapi maksudnya sama yaitu dasar pengembangan paragraf atau masalah yang diungkapkan dalam sebuah paragraf. Ciri – ciri Kalimat Utama Menurut Fieracamiela ,2011(Dalam Elpira Roza,2012) “Kalimat Utama memiliki beberapa ciri – ciri yaitu: a. Biasanya diletakkan diawal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada akhir paragraf. b. Suatu kalimat yang berisikan kalimat utama ditandai oleh kata - kata kunci seperti: sebagai kesimpulan, yang penting, jadi, dengan demikian. c. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat penjelas. Selanjutnya menurut Iqbalardie,2011( Dalam Elpira Roza,2012) “ciri-ciri kalimat utama yaitu : a) Mengandung permasalahan yang potensila untuk diuraikan lebih lanjut b) Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri c) Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain d) Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi e) Kalimat bersifat umum f) Kalimat tersebut memuat kata kunci Langkah –langkah Menentukan Kalimat Utama Menurut Maryonojambi (2011) Ada beberapa petunjuk untuk menentukan bahwa sebuah kalimat mengandung ide pokok atau tidak. Kalimat yang mengandung ide pokok adalah kalimat utama paragraf dan kalimat yang tidak mengandung ide pokok adalah kalimat penjelas atau kalimat sumbang. Nurhadi (dalam Maryonojambi:2011) menyatakan fungsi kalimat dalam sebuah paragraf ada dua macam yaitu; (1) sebagai wadah gagasan utama; (2) dan sebagai penjelas yaitu menjelaskan kaliamt utama atau sebagai penunjang saja. Untuk menentukan kalimat yang mengandung ide pokok yaitu : 1.
kita bisa melihat kata-kata kunci yang mengawali kalimat itu.
2.
Peganglah kata-kata kunci itu untuk memutuskan apakah itu ide pokok atau bukan
6
3.
Kata kunci adalah kata yang terdapat pada sebuah kalimat yaitu kata yang amat dipentingkan
4.
Kata-kata kunci pada paragraf;(1) kata yangdi ulang-ulang; (2) kata ganti atau; (3) kata atau frasa transisi. Sedangkan menurut Tugino (2012) menentukan kalimat utama dalam
paragraf yang harus dilakukan adalah membaca paragraf tersebut dengan cermat, dengan demikian kita dapat menentukan manakah di antara kalimat-kalimat yang ada, yang memiliki ciri-ciri kalimat utama, adapun ciri-ciri kalimat utama antara lain; (1) mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut;(2) biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;(3) mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain;(4) dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi Kalimat Utama Dalam Paragraf Menurut Widjono Hs ( 2007: 177) penempatan kalimat topik atau kalimat utama dalam karangan yang terdiri dari beberapa paragraf dapat dilakukan secara bervariasi , pada awal,akhir, awal dan akhir, dan tengah paragraf. 1. Kalimat utama pada Awal paragraf 2. Kalimat utama pada akhir paragraf 3. Kalimat utama pada awal dan akhir paragraf 4. Kalimat utama pada tengah paragraf Pengertian Paragraf Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat itu saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah kalimat tertentu ( Kosasih,2003: 40). Menurut Endang Kasupardi dan Supriatna (2010: 14) Paragraf yaitu satu kesatuan pikiran atau suatu kesatuan yang lebih luas daripada kalimat. Menurut Widjono Hs (2007:173) paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut,logis dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh dan padu. Sedangkan Suherli ( 2010:12) menjelaskan bahwa paragraf dibangun oleh beberapa kalimat. Kalimat-kalimat yang membangun paragraf itu terdiri atas kalimat utama dan kalimat penjelas. Dalam suatu paragraf diperlukan keterpaduan
7
antara Sumaryanto (2010:88) menjelaskan paragraf adalah rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan pokok pembahasan. Selanjutnya menurut Soedjito dam Mansyur Hasan (dalam
Fajar
Muhamad,2010:5) mengemukakan bahwa paragraf sebagai satuan yang kecil dari wacana. Minto Rahayu ( 2009: 97) menjelaskan bahwa paragraf ialah unit keterampilan berbahasa taraf komposisi, yaitu kumpulan beberapa kalimat yang secara bersama-sama mendukung satu kesatuan pikiran. Ismail Kusmayadi (2010:8) mengartikan paragraf sebagai satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Gabungan kalimat tersebut terdiri atas satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Ciri-ciri Paragraf Adapun ciri-ciri paragraf menurut Widjono Hs (2007:174) yaitu: 1. Kalimat pertama bertekuk ke dalam lima ketukan spasi Paragraf menggunakan pikiran utama (gagasan utama) yang dinyatakan dalam kalimat topik 2. Setiap paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan
kalimat
pengembang
yang
berfungsi
menjelaskan,
menguraikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat topik. 3. Paragraf menggunakan pikiran penjelas (gagasan penjelas) yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. 4. Kalimat ini berisi detail-detail kalimat topik. Fungsi Paragraf Menurut Widjono Hs (2007:175) Fungsi paragraf yaitu: 1. Mengekspresikan gagasan tertulis 2. Menandai peralihan (pergantian) 3. Memudahkan pengorganisasian gagasan 4. Memudahkan pengembangan topik karangan 5. Memudahkan pengendalian variabel karangan Fungsi paragraf menurut Fajar Muhamad (2010:13) yaitu:
8
1. Memudahkan pembaca untuk memahami pokok-pokok pikiran sebuah karangan atau tulisan 2. Memberikan kesempatan kepada pembaca untuk memperhatikan isi tiap gagasan Jenis –jenis Paragraf Adapun Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama menurut Sumaryanto (2010:90),Minto Rahayu (2009: 104) dan Ismail Kusmayadi (2010: 10) Yaitu: a. Paragraf Deduktif/Deduksi b. Paragraf Induktif/Induktif c. Paragraf Campuran Tujuan Paragraf Menurut Sumaryanto (2010:91), Aminudin (2009: 18) dan
Paragraf
berdasarkan tujuannya antara lain: 1.
Paragraf Narasi adalah paragraf
2.
Paragraf Deskripsi
3.
Paragraf Eksposisi
4.
Paragraf Argumentasi
5.
Paragraf Persuasi
Syarat – syarat Paragraf Menurut Widjono Hs (2007: 180) ,Minto Rahayu (2009: 97 ) dan Endang Kasupardi danSupriatna (2010: 17) Paragraf yang baik harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: b. Kesatuan paragraf (kesatuan pikiran) c. Kepaduan d. Ketuntasan. e. Konsistensi sudut pandang f. Keruntutan METODE PENELITIAN Latar Penelitian
9
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. SDN 3 Biluhu adalah merupakan salah satu sekolah yang dikategorikan sekolah di daerah terpencil karena jarak ke pusat Kecamatan yaitu 5 km dan jarak ke pusat otonomi daerah yaitu 240 km dan Letak Sekolah Dasar Negeri 3 Biluhu sangat strategis, karena terletak pada lintasan desa. Memiliki 74 siswa yang terdiri dari 43 orang laki-laki dan 31 orang perempuan. 9 orang guru yang terdiri dari 5 orang PNS dan 4 Orang GTT, serta memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru dan 1 ruang Perpus serta sarana dan prasarana pendukung lainnya. Pendekatn dan jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan dimana peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tetentu
dan
meggunakan
pendekatan
fenomologi.
Purwanto
(2008:19)
mengemukakan bahwa pendekatan fonomologi adalah berusaha memahami perilaku manusia dari kerangka berfikir dan bertindak orang itu sendiri. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti sangat penting karena peneliti sebagai pelaku dan pengumpul data.Karena bertindak sebagai pelaku, peneliti akan senantiasa berhubungan dengan subjek yang diteliti.Pada penelitian ini kehadiran peneliti sebagai pelaku utama dilakukan secara terbuka, artinya status sebagai peneliti, tujuan maupun kegiatan peneliti dalam melakukan observasi, wawancara, dokumentasi maupun pengumpulan data harus diketahui oleh pihak-pihak sekolah yang bersangkutan, seperti kepala sekolah, guru serta siswa kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo yang menjadi informasi penelitian. Data dan Sumber Data dan sumber data terbagi atas data primer dan data sekunder.Dimana data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara untuk mendapatkan informasi, dan data sekunder diperoleh melalui buku-buku referensi yang memuat teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Prosedur Pengumpulan Data
10
3.5.1. Observasi 3.5.2. Wawancara 3.5.3. Tes 3.5.4. Dokumentasi Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, yaitu suatu teknik mengecek kebenaran data yang diperoleh kepada sumber lain pada waktu yang berlainan dengan teknik lain. Triangulasi yang dipilih yaitu triangulasi dengan metode dan trianggulasi dengan sumber. Triangulasi dengan metode yaitu melakukan dengan pengecekan derajat kepercayaan data hasil penelitian melalui metode yaitu observasi dan wawancara. Sedangkan Triangulasi dengan sumber yaitu melakukan pengecekan dengan kepercayaan data hasil penelitian dengan beberapa sumber yang berbeda, dalam hal ini kepala sekolah, guru dan siswa Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dalam dua tahap, pertama menelaah data yang terkumpul dan mereduksi data. Kedua, menyusun dan meredaksi semua data, menyimpulkan data yang terkumpul dalam suatu siklus. Adapun kegiatan analisis data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menelaah semua data 2. Meredaksi data. 3. Menyajikan data 4. Menyimpulkan data Tahap – tahap Penelitian Tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Tahapan persiapan pelaksanaan 2. Tahap pelaksanaan penelitian 3. Tahap akhir penelitian DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
11
Deskripsi Hasil Penelitian Proses penelitian ini dalam rangka mengamati sejauh mana kemampuan siswa menentukan kalimat utama dalam paragraf di kelas IV SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo tahun ajaran 2012/2013,juga untuk mengamati peran guru dalam materi ini. Untuk mengamati kemampuan siswa dalam menentukan kalimat utama dalam paragraf, peneliti menggunakan instrument penelitian berupa format pedoman wawancara dan observasi disertai juga format observasi penilaian. Temuan Umum Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, maka gambaran umum yang dapat peneliti uraikan adalah bahwa secara garis besar siswa yang mampu adalah siswa yang memperhatikan penjelasan guru dan sudah mengerti dan memahami penjelasan guru tentang menentukan kalimat utama sedangkan siswa yang tidak mampu yaitu siswa yang pada saat
proses pembelajaran mereka
kurang memperhatikan penjelasan guru dan tidak memahami apa yang dijelaskan oleh guru serta tidak mau bertanya tentang hal – hal yang belum dipahaminya kepada guru. Temuan Khusus Temuan khusus dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV SDN 3 Biluhu berdasarkan wawancara, observasi langsung dalam proses pembelajaran, Peneliti menemukan gambaran bahwa kemampuan siswa dalam menentukan kata kunci,kalimat utama pada siswa kelas IV belum maksimal. Diantaranya, pengetahuan siswa tentang menentukan kata kunci dan menentukan kalimat utama masih kurang, dan adanya siswa yang kurang lancar dan bahkan tidak tahu membaca sehingga dalam menentukan kalimat utama kurang tepat . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4.1 : Data Kemampuan Siswa Menentukan Kalimat Utama Aspek Yang Diamati
No
Menentukan Kata
Menentukan
Kunci
Kalimat Utama
Nama Siswa M
TM
12
M
TM
Skor
%
Ket
1
0
1
0
1
Alin Kau
√
-
√
-
2
100
M
2
Fadel Talib
-
√
-
√
0
0
TM
3
Fahril Padu
-
√
-
√
0
0
TM
4
Fazrin Maliku
-
√
-
√
0
0
TM
5
Fikram Bainto
-
√
-
√
0
0
TM
6
Ikal Nanue
√
-
√
-
2
100
M
7
Moh. Akmal Ntuiyo
√
-
√
-
2
100
M
8
Wahyudin Siole
-
√
-
√
2
0
TM
9
Ayu Syahrani Lapata
√
-
√
-
2
100
M
10
Dela Paramita Kadir
√
-
√
-
2
100
M
11
Mutiara J. Liputo
√
-
√
-
2
100
M
12
Puspitasari isima
√
-
√
-
2
100
M
13
Usriyanti Hantulu
√
-
√
-
2
100
M
14
Julia R. Taha
√
-
√
-
2
100
M
Jumlah
9
5
9
5
Persentase
64,28%
35,71%
64,28%
35,71%
Keterangan :
Mampu
: 9 orang
Tidak Mampu
: 5 orang
Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan di SDN 3 Biluhu Kabupaten Gorontalo tepatnya pada siswa kelas IV yang berjumlah 14 orang yang terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan yang menjadi sasaran penelitian terdapat 9 orang atau 62,28 % siswa yang sudah mampu menentukan kalimat utama dan 5 orang atau 35,71 % siswa yang tidak mampu menentukan kalimat utama. Dan dari hasil penelitian ini juga peneliti menemukan temuan umum dan temuan khusus bahwa yang menyebabkan kurang maksimalnya kemampuan siswa dalam menentukan kalimat utama adanya siswa yang belum lancar dalam hal membaca dan pada saat guru menjelaskan materi ada siswa yang memperhatikan sehingga belum paham tentang materi
tidak
yang dijelaskan guru
sehingga dalam menentukan kalimat utama tidak mampu dan dalam proses pembelajaran guru juga belum menerapkan model ataupun metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan dibelajarkan agar supaya siswa dengan mudah memahami tentang materi yang diajarkan oleh guru dan dapat 13
meningkatkan rasa ingin tahu dan minat siswa serta memotivasi siswa untuk belajar sehingga siswa akan mengikuti pembelajaran dengan sebaik dan semaksimal mungkin sehingga mampu meningkatkan hasil belajar dan perubahan sikap siswa ke arah positif. Kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam menentukan kalimat utama dalam paragraf Kendala Yang Dihadapi Guru Dalam menentukan kalimat utama dalam paragraf guru mengalami kendala diantaranya ada beberapa siswa pada saat proses pembelajaran tidak memperhatikan penjelasan guru dan ada juga beberapa siswa yang kurang lancar membaca sehingga dalam menentukan kalimat utama belum tepat serta ada siswa yang ti dak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru tetapi tidak mau bertanya kepada guru tentang apa yang belum dipahaminya. Serta guru belum menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan dapat memotivasi belajar siswa. Kendala yang dihadapi Siswa Kendala yang dihadapi siswa yang tidak mampu menentukan kalimat utama dalam paragraf yaitu disaat guru menjelaskan materi mereka tidak perhatian siswa tersebut tidak memahami cara bagaimana menentukan kalimat utama dan ada juga siswa yang kurang lancar membaca sehingga pada saat menentukan kalimat utama dalam paragraf siswa tersebut belum tepat padahal kalimat utama dapat ditentukan dengan membaca teks bacaan tersebut. Solusi Yang dilakukan Guru dan Siswa dalam menentukan kalimat utama 1. Guru harus dapat memberikan pengajaran atau pembelajaran tentang kalimat utama dengan cara maksimal agar para siswa dapat memahami tentang kalimat utama dan bagaimana cara menentukan kalimat utama dalam paragraf 2. Guru harus mencari alternatif lain agar pembelajaran menentukan kalimat utama lebih menarik dalam hal ini yaitu guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi 3. Memberikan penguatan kepada siswa, penguatan tersebut berupa pujian
14
4. Memberikan motivasi kepada siswa terutama siswa yang tidak mampu menentukan kalimat utama lebih giat lagi dan semangat lagi belajar 5. Siswa lebih memperhatikan penjelasan guru sehingga siswa dapat memahami tentang bagaimana menentukan kalimat utama 6. Siswa yang belum lancar membaca sebaiknya lebih giat lagi belajar membaca sehingga dengan mudah dapat menentukan kalimat utama.dengan dipandu oleh guru untuk membaca SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa: “Dari 14 orang siswa yang menjadi sasaran penelitian terdapat 9 orang atau 64,28 % siswa yang sudah mampu menentukan kalimat utama sedangkan 5 orang atau 35,71 % siswa tidak mampu menentukan kalimat utama serta pembacaan hasil kerjanya kurang jelas hal ini dikarenakan siswa tersebut kurang lancar dalam hal membaca dan pengetahuan tentang kalimat utama masih kurang Saran Berdasarkan pada simpulan yang dikemukakan, maka saran yang dapat diberikan 5.1.1 Bagi guru yang mengajar Bahasa Indonesia agar dapat meningkatkan kualitas dan cara mengajar serta menerapkan model atau metode yang dapat memotivasi siswa, dengan menekankan pengajaran pada penerapan aspek menentukan kalimat utama 5.1.2 Bagi siswa, hendaknya siswa dapat menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia khususnya dalam kegiatan menentukan kalimat utama pada setiap paragraf bacaan dan diharapkan dapat dijadikan masukan dan gambaran bagi siswa kelas IV tentang kemampuan dan keberhasilan menerapkan aspek menentukan kalimat utama DAFTAR PUSTAKA Aminudin,2009. Mahir Membuat Aneka Tulisan. Jakarta: Kreasindo Arifin Zaenal,2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Remaja Indonesia
15
Darmadi Kaswan dan Rita Nirbaya,2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI Kelas IV Jakarta: Mentari Pustaka Djaelani Mustofa,2010. Metode Penelitian bagi Pendidik. Jakarta: Multi Kreasi Satudelapan Ensiklopedi Sastra Indonesia,2007. Bandung: Titian Ilmu E Kosasih,2003. Ketatabahasaan dan kesusastraan serta berbahasa Indonesia. Bandung: Rama Widya Hs Widjono,2007. Bahasa Indonesia mata kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Kasupardi Endang dan Supriatna,2010. Pengembangan Keterampilan Menulis. Jakarta: Trans Mandiri Abadi Kusmayadi Ismail,2010. Seni Merangkai Kata Terampil Menulis Karangan Narasi,Deskripsi,Eksposisi,Argumentasi dan Persuasi. Jakarta: Trias Yoga Kreasindo Muhammad Fajar,2010. Menulis Aneka Tulisan. Jakarta: Adhi Aksara Abadi Indonesia Palupi Bida,2009. Menulis Paragraf dan Menyusun Karangan. Jakarta: Sketsa Aksara Lalitya Purwanto, 2008.Pendekatan Fenomologi Http//Wordpres.Online Diakses 3 April 2013 Putrayasa Bagus Ida,2009. Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama Rahayu Minto,2009. Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia Roza
Elpira,
2013.
Kemampuan
menemukan
kalimat
utama
http://fkipunjaok.com/versi_2a/extensi/artikel_ilmiah/artikel/A1D108048_ 353.pdf di akses tanggal 3 april 2013 Suherli, 2010.Menulis Karangan Ilmiah Kajian dan Penuntun dalam menyusun karya tulis Ilmiah. Jakarta: Arya Duta Sumaryanto, 2010.Ensiklopedia Bahasa Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu
16
Warsito,2011. Kumpulan Sari Kata Bahasa Indonesia. Surabaya: Marsindo Utama Jambi Maryono,2011. Teknik – menemukan - kalimat – utama – dalam paragraf. http://maryonojambi.blogspot.com. Online Diakses 8 Mei 2013 Tugino,2012.
Menentukan
-
kalimat
–
utama
–
paragraf
http://tugino230171.wordpress.com Online Diakses 8 Mei 2013 Undang – undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
17
.