Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
Meningkatkan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama Pada Setiap Paragraf Dengan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD GKST Hanggira Imelda Lauro 1), dan Efendi 3) Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira?. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira. Untuk menelaah masalah di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas secara bersiklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu : (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3 ) pengamatan, (4) refleksi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tindakan siklus I nilai rata-rata daya serap klasikal siswa 69,25 % dan ketuntasan belajar klasikal 50 %. Pada tindakan siklus II nilai Rata-rata daya serap klasikal siswa 90,5 % dan ketuntasan belajar klasikal 93,75 %. Dengan demikian perolehan nilai rata-rata pada siklus II dapat dicapai. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode diskusi kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dapat di tingkatkan. Kata Kunci: Menemukan Kalimat Utama, Metode Diskusi.
PENDAHULUAN Kondisi peserta didik yang belum dapat menyesuaikan dengan adanya perubahan-perubahan ini menjadi penyebab terganggunya proses belajar mengajar. Peserta didik lebih banyak melihat permainan teknologi dari pada belajar. Apalagi faktor orang tua yang kurang memperhatikan karena sibuk bekerja disebabkan tuntutan kebutuhan hidup yang semakin meningkat, serta ketidaktahuan orang tua dalam mendampingi anak untuk mempelajari materi pembelajaran yang selalu berganti. Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah tentang kalimat utama. Pada materi ini masih banyak siswa kelas IV SD GKST Hanggira yang belum mampu untuk menentukan atau menemukan kalimat utama yang terdapat pada setiap paragraf. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya pemahaman siswa tentang bahasa Indonesia dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari masih lebih banyak menggunakan bahasa daerah. Selain Faktor-faktor di atas berikut ini faktor-faktor yang juga dapat mempengaruhi proses belajar. Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2007:19) secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologi dan psikologi. Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor psikologi adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama
1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu
memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. Faktor Eksternal Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktorfaktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi proses belajar dapat di golongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial, lingkungan sosial, lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial keluarga, lingkungan nonsosial, lingkungan alamiah, Faktor instrumental yaitu perangkat sekolah, Faktor materi pelajaran Berdasarkan kondisi diatas, penulis ingin mengadakan perbaikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui pelaksanaan Penelitian Tindakan kelas (PTK) tentang bagaimana cara meningkatkan kemampuan menemukan kalimat utama ada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira. Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kerja sama dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok utnuk memecahkan suatu permasalahan. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira ? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian yang dicapai adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menemukan kalimat pada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira. 1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah PTK penelitian ini dilakukan melalui proses kerja sama antara peneliti dan teman sejawat yang bertindak sebagai pengamat/observer. Pelaksana tindakan penelitian adalah guru kelas, berdasarkan perencanaan yang telah dibuat, guru melaksanakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi metode diskusi. Refleksi dilaksanakan peneliti bersama teman sejawat yang bertindak sebagai observer. Kesimpulan pada kegiatan refleksi digunakan sebagai acuan untuk perencanaan siklus berikutnya. Adapun model yang menjadi acuan Kemmis dan Mc.Tanggat (dalam Hopkins 1993:48) menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukan yaitu : (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Lebih Jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut. Keterangan : 0 : Refleksi Awal 1 : Rencana siklus I 2 : Pelaksanaan Siklus I 3 : Observasi Siklus I 4 : Refleksi Siklus I 5 : Rencana Siklus II 6 : Pelaksanaan Siklus II 7 : Observasi Siklus II 8 : Refleksi Siklus II a. Siklus I b. Siklus II
Gambar 3.1 diagram alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas (Adaptasi dari Kemmis dan Mc. Tanggart dalam Hopkins, 1993:48) 1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu
Penelitian ini dilaksanakan di SD GKST Hanggira Kecamatan Lore Tengah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD GKST Hanggira yang berjumlah 16 orang siswa, terdiri atas 7 laki-laki dan 9 perempuan pada semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Data dikumpulkan dengan cara : a. Data tentang aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran di kumpulkan dengan menggunakan lembar observasi siswa. b. Data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi guru. c. Data tentang kemampuan awal siswa dikumpulkan dengan melakukan tes awal. d. Data tentang hasil balajar siswa pada setiap akhir siklus dikumpulkan dengan hasil belajar pada akhir setiap siklus. Data tentang hasil evaluasi siklus 1 dan siklus 2 dianalisis dengan menggunakan persentase ketuntasan belajar siswa baik secara individu maupun secara klasikal.
HASIL hasil observasi kegiatan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran dan hasil observasi kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa dari kategori penilaian rata-rata baik dan cukup. hasil tes evaluasi kemampuan siswa menemukan kaliamat utama pada setiap paragraf, pada pembelajaran siklus 1 diperoleh daya serap klasikal 69,5% dan ketuntasan belajar klasikal 50%. Hal ini menunjukkan bahwa pada pelaksanaan tes akhir tindakan pada siklus I siswa belum mampu dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan baik.
1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu
Dalam hal ini yang menjadi penyebab ketidak mampuan siswa dalam menemukan kalimat utama pada setiap paragraf adalah siswa yang berkemapuan rendah masih kurang memahami materi pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, perbaikan pembelajaran perlu di lanjutkan ke siklus II dengan memperhatikan (1) Sisa yang berkemampuan rendah (2) meningkatkan
aktivitas
siswa
(3)
memberikan
waktu
yang cukup
untuk
menyelesaikan soal terkait dengan materi yang sedang di pelajari. Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan siklus I maka guru (peneliti) harus melanjutkan tindakan penelitian pada siklus ke II dengan tetap memperhatikan perangkat pembelajaran sebagai salah satu faktor penunjang kegiatan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan metode diskusi. Hasil kegiatan observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan hasil observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran telah menunjukkan rata-rata sangat baik. Dari hasil tes evaluasi kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada setiap paragraf siklus II telah mencapai daya serap klasikal 90,5% dan ketuntasan belajar klasikal 93,75%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II maka dapat diketahui kelebihan pada kegiatan pembelajaran siklus II sebagai berikut : a) Kegiatan pembelajaran semakin baik dan diperoleh keberhasilan. b) Daya serap klasikal sudah mencapai nilai diatas 70 dan ketuntasan klasikal sudah mencapai nilai diatas 80. Hal ini berarti pembelajaran dianggap tuntas. c) Perolehan nilai siswa pada tes evaluasi semakin baik karena telah mencapai kriteria ketuntasan belajar klasikal.
1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu
d) Pemahaman siswa tentang materi menemukan kalimat utama pada setiap paragraf menunjukkan kemajuan secara bertahap. Hai ini terbukti dari nilai siswa yang setiap siklus mengalami peningkatan.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi penilaian terhadap aktivitas guru (peneliti) diperoleh gambaran bahwa pada siklus I kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan kegiatan pembelajaran dikelas dinyatakan belum berhasil karena dapat dilihat dari hasil skor perolehan hanya mendapat 62 dan nilai rata-rata aktivitas guru (peneliti) hanya mendapat 68,89% dengan kategori penilaian cukup. Dengan melihat hasil siklus I maka dilanjutkan pada siklus II untuk melakukan beberapa perbaikan pada beberapa komponen penilaian yang masuk dalam kategori cukup. Pada siklus II diperoleh gambaran bahwa kemampuan guru (peneliti) dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan, dapat dilihat dari skor perolehan yaitu 83 dan nilai rata-rata aktivitas guru 92,22% masuk dalam kategori penilaian sangat baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh hasil yang belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari skor perolehan 31 dengan presentase nilai ratarata 62% maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II ini kegiatan aktivitas siswa mengalami peningkatan yaitu dengan melihat hasil skor perolehan 40 dan nilai ratarata aktivitas siswa 92% kategori penilaian sangat baik. Selanjutnya pada penilaian evaluasi siswa dalam materi menemukan kalimat utama pada setiap paragraf yang dilaksanakan pada siklus I belum berhasil dengan baik karena dari keseluruhan jumlah siswa masih ada 8 orang siswa yang belum tuntas. Hal ini yang membuat ketidak tuntasan beberapa siswa ini adalah masih kurangnya pemahaman tentang materi menemukan kalimat utama pada setiap 1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu
paragraf, kurangnya perhatian guru (peneliti) terhadap siswa yang berkemampuan rendah yang dimaksud dalam hal ini adalah siswa yang lamban. Lamban dalam menerima dan mengolah pembelajaran, lamban dalam bekerja, lamban dalam memahami isi bacaan, serta lamban dalam menganalisis dan memecahkan masalah. Siswa
kurang
mampu
berkonsentrasi,
berkomunikasi
dengan
orang
lain,
mengemukakan pendapat, serta kurang kreatif dan mudah lupa (Mulyasa 2010:123). Selain itu ketidak tuntasan siswa dapat juga dilihat dari daya serap klasikal 69,25% dan ketuntasan belajar klasikal 50%. Sebelum dilanjutkan ke siklus II guru (peneliti) melakukan pendekatan khusus kepada 8 orang siswa yang belum tuntas dengan memberikan remedial-remedial tentang bagaimana cara menemukan kalimat utama pada setiap paragraf. Setelah 8 orang siswa ini telah memahami materi menemukan kalimat utama pada setiap paragraf maka dilanjutkan ke siklus II, pada evaluasi siklus II ini siswa mengalami kemajuan yang sangat baik, hal ini dapat dilihat dari nilai perolehan yang sudah diatas 70 walaupun masih ada satu orang siswa yang belum tuntas, nilai perolehannya masih dibawah 70. Ketuntasan ini dapat dilihat daya serap klasikal 90,5% dan ketuntasan belajar klasikal 93,75% maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Walaupun pada siklus II ini telah dianggap tuntas tetapi guru (penliti) tetap akan memberikan bimbingan khusus kepada satu orang siswa yang belum tuntas pada siklus II ini, serta akan memberikan remedial-remedial agar siswa tersebut dapat lebih memahami bagaimana cara menemukan kalimat utama pada setiap paragraf.Dengan penilaian,guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar (Moh. Uzer Usman,2013:9)
1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu
Dengan demikian kemampuan menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada kelas IV SD GKST Hanggira dapat ditingkatkan dan dapat dikategorikan berhasil.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil observasi kegiatan Guru dan siswa serta hasil evaluasi maka dapat disimpulkan bahwa pada kegiatan pembelajaran menemukan kalimat utama pada setiap paragraf dengan menggunakan metode diskusi pada siswa kelas IV SD GKST Hanggira telah meningkat. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kegiatan pembelajaran siklus I ke siklus II, pada pembelajaran siklus I dengan jumlah siswa 16 Orang diperoleh siswa tuntas secara individu 8 orang siswa dan 8 orang siswa belum tuntas dengan presentase daya serap klasikal 69,25% dan ketuntasan belajar klasikal 50%. Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 15 orang siswa dan terdapat 1 orang siswa yang tidak tuntas dengan presentase daya serap klasikal 90,5% terdapat peningkatan 21,25% dari presentase ketuntasan belajar klasikal 93,75% terdapat peningkatan 43,75% dari presentase ketuntasan belajar klasikal siklus I. Dengan berdasarkan hasil kesimpulan penelitian ini, ada dua saran yang dapat dikemukakan yaitu : 1. Metode diskusi dapat di pertimbangkan untuk dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran disekolah dasar, khususnya pada materi menemukan kalimat utama pada setiap paragraf. 2. Metode diskusi dapat diterapkan oleh setiap guru dalam proses pembelajaran dikelas.
1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu
DAFTAR RUJUKAN
Hopkins (1993) (Wiraatmadja, Rochiati ( 2009 ). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E (2010) Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Syah (2003) (Wahyuni), Nur, Esa dan Baharuddin (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA. Usman Uzer (2010). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Wahyuni, Nur, Esa dan Baharuddin (2007). Teori belajar dan pembelajaran. Jogjakarta AR-RUZZ MEDIA.
1) Guru SD GKST Hanggira, Kec. Lore Tengah Kab. Poso 2) Dosen FKIP Universitas Tadulako Palu