October 14, 2014
Embun Pagi Akhmad Nurcahyadi
+62-21-515-1140
[email protected]
For subscription of our Daily Focus, please contact us at
[email protected]
Positive Stance Sustained
Market Index Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
4,913.1 991.5
-1.0 0.2
-3.5 -6.8
9.8 -3.2
23,143.4
0.2
-6.1
-0.6
1,940.9 6,366.2
-0.7 0.4
-4.9 -6.9
-3.9 -2.6
16,321.1 4,213.7
-0.7 -1.5
-1.9 -6.4
8.9 12.1
Last Trade Chg (bps)
JCI MSCI EM HANG SENG KOSPI FTSE DJIA NASDAQ Key Rates
MoM
YoY
Policy Rate 3yr
7.50 7.92
0 0
0 26
25 63
10yr
8.39
0
20
43
Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
12,201.00
-0.2
2.1
11.6
USD/KRW USD/JPY
1,070.45 107.66
0.0 0.0
3.1 0.4
-0.1 9.2
USD/CNY
6.13
0.0
-0.2
0.3
FX USD/IDR
Commodities Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
WTI
85.8
0.0
-6.1
-10.0
Gold Coal
1,235.9 64.6
1.0 -0.2
0.2 -3.7
-2.9 -17.9
757.5 111.9
0.7 0.0
8.8 -4.4
-8.1 -39.2
Nickel Copper
16,455.0 6,645.0
0.5 0.0
-10.6 -2.8
17.5 -8.4
Tin
20,195.0
0.0
-5.1
-13.9
Palm Oil Rubber
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
(pt) 6,000
JCI MSCI EM
(pt) 1,200
5,000
1,000
4,000
800
3,000 04/13
01/14
600 10/14
Ditengah kekhawatiran akan potensi stagnannya pertumbuhan sektor telekomunikasi di Indonesia, kami masih meyakini bahwa TLKM akan menjadi operator yang paling banyak menerima keuntungan atas potensi pertumbuhan berkelanjutan permintaan jasa data di Indonesia. Kami juga melihat, perseroan merupakan operator yang kami anggap paling siap didalam mengambil keuntungan dari perkembangan bisnis digital di Indonesia yang menjanjikan di masa depan. Sepanjang lima tahun terakhir, TLKM telah berhasil mencatat perubahan kontribusi pendapatan segmentasinya secara signifikan terhadap total pendapatan kosolidasian, dari bisnis tradisional Legacy Voice menjadi Non Voice (pendapatan jasa data dan internet). Perseroan juga secara berkelanjutan telah melakukan upaya optimal dan agresif didalam meningkatkan jumlah BTS dan memperkuat cakupan networknya. Per 1H14, jumlah BTS TLKM yang telah mengudara dan berfungsi adalah sebanyak 79,560 BTS,dimana sekitar 34,274 BTS merupakan 3G BTS. Kami tetap menyukai TLKM, dengan beberapa alasan antara lain: Dominasi pasar yang berkelanjutan. Dari sisi pangsa pasar dan jumlah pendapatan, perseroan masih memimpin hingga periode separuh tahun 2014, sedangkan dari sisi jumlah pelanggan, perseroan juga masih mencatat angka tertinggi dibandingkan dengan pesaingnya. Demikian pula halnya dengan jumlah traffic yang dilaporkan (MoU, SMS dan Mobile Data) juga secara kontinyu melaporkan angka yang lebih baik. Posisi Hutang Bersih pada periode FY13. Dibandingkan dengan operator lain, TLKM dapat dikatakan sebagai operator yang mampu secara konsisten mempertahankan kesehatan neraca perusahaan. Posisi hutang bersih yang negatif dan pertumbuhan arus kas yang berarti hingga akhir tahun lalu kami lihat akan memberikan keuntungan sekaligus ruang yang besar untuk meningkatkan ekspansi usaha. Potensi Bisnis Digital Yang Menjanjikan. Sebagai salah satu negara yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi dan pertumbuhan Middle Income Class yang terus terjadi dengan komposisi sebagian besar penduduk berumur dibawah 35 tahun, Indonesia menjadi salah satu negara yang menjanjikan bagi perkembangan bisnis digital di masa yang akan datang. Secara keseluruhan, kami ingin meningatkan investor, bahwa pada harga penutupan kemarin saham TLKM dapat dikatakan menarik mengingat kinerja 1H14 dan potensi pertumbuhan industri data hingga beberapa tahun kedepan. Tahun ini kami memproyeksikan bisnis data akan menyumbangkan 40% kepada total pendapatan konsolidasian TLKM. Jumlah pelanggan potensi bertumbuh 3% yang didominasi oleh prepaid. Asumsi asumsi tersebut telah mendorong proyeksi EPS kami tahun ini dan tahun depan sebesar Rp151 dan Rp161 (konsensus Rp155 and Rp170). Kami merekomendasikan BUY saham TLKM dengan 12M DCF TP sebesar Rp3,100 per saham, atau setara dengan 19,21x FY15F P/E (konsensus PE adalah sebesar 17,81x FY14F and 16,25x FY15E) atau setara dengan potensi kenaikan sebesar 11,71% dari harga penutupan Rp2,775 per 13 Oktober 2014.
October 14, 2014
Embun Pagi
Local flashes ASII: Resmi Operasikan Ruas Tol Kertosono-Mojokerto. PT Astra International Tbk (ASII) akhirnya meresmikan ruas tol baru yang berlokasi di Jawa Timur, yakni Kertosono-Mojokerto. Perseroan melalui, anak usaha PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) telah membuka seksi I dari tol itu, yakni ruas Kertosono-Jombang. "Kami memiliki target untuk bisa mengoperasikan seksi I ini sebelum akhir 2014, target tersebut akhirnya terpenuhi," ujar Wiwiek D Santoso, Presiden Direktur MHI. (Kontan) LINK: Saham LINK Ditawarkan di harga Rp 6.200- Rp 6.700. Pemegang saham mulai menawarkan saham PT Link Net Tbk (LINK) pada investor strategis, Senin (13/10). Harga saham itu dibanderol sebesar Rp 6.200-Rp 6.700 per saham, lebih rendah dari harga Link saat ini yang sebesar Rp 7.125 per saham. Pemegang saham yang akan menjual saham Link antara lain PT First Media Tbk (KBLV), Asia Link Dewa Pte. Ltd. (ALD), dan beberapa pemegang saham lainnya. Saham yang akan dilepas sebanyak 1,21 miliar atau setara dengan 40% dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam LINK. Sehingga nilai transaksi itu mencapai Rp 7,54 triliun - Rp 8,15 triliun. (Kontan) APLN: Marketing Sales APLN Masih Jauh dari Target. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sepertinya harus berjuang keras untuk merealisasikan target pra-penjualan atau marketing sales tahun ini. Pasalnya, perolehan marketing sales terbilang jauh dari target. Berdasarkan laporan resmi perseroan, Senin (13/10), hingga bulan September lalu, APLN membukukan marketing sales Rp 3,53 triliun. (Kontan) MYRX: Hanson Habiskan Hasil Rights Issue Rp 4,5 Triliun. PT Hanson International Tbk (MYRX) telah sepenuhnya merealisasikan rencana perubahan bisnis untuk menjadi pemain properti. Perseroan telah menyerap 100% dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) yang dilakukan jelang akhir tahun lalu dengan perolehan dana jumbo, Rp 4,55 triliun. Mengutip laporan resmi perseroan, Senin (13/10), alokasi terbesar dana tersebut digunakan untuk akuisisi perusahaan properti yang memiliki lahan di kawasan Jabodetabek, yakni PT Mandiri Mega Jaya (MMJ). Nilai akuisisinya mencapai Rp 4 triliun. (Kontan) BBTN: BTN akan Tekan Kredit Macet Sampai 4%. PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk berkomitmen untuk memangkas rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di akhir tahun. Sekretaris Perusahaan BTN, Eko Waluyo mengungkapkan, perseroan menargetkan penurunan NPL hingga berada di bawah level 4%, pada akhir tahun nanti. Untuk meraih target tersebut, bank dengan kode saham BBTN telah membentuk dua unit kerja, yaitu consumer collection & remedial division (CCRD) dan juga asset management division (AMD). Menurut Eko, perbaikan kualitas kredit menjadi salah satu fokus utama manajemen. (Kontan) RAJA: Bangun Pipa Gas Senilai US$ 22,9 Juta. Meski tahun 2014 belum usai, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sudah mengambil ancang-ancang untuk menggelar ekspansi di 2015. Emiten distribusi gas ini bakal membangun pipa transmisi gas sepanjang 20 kilometer (km) di Gresik, Jawa Timur. Hal itu terungkap dalam materi paparan publik RAJA yang dirilis pekan lalu. Proyek ini diperkirakan menelan dana investasi senilai US$ 22,9 juta yang akan ditutupi dari kas internal dan utang bank. (Kontan) TLKM: Tahun Depan Telkom Kejar Pendapatan Rp 100 T. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membidik pendapatan mampu menembus Rp 100 triliun pada 2015. Dari jumlah tersebut, perseroan berharap dapat meraup Rp 5 triliun untuk pendapatan dari bisnis internasional yang dikelola PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin). “Kami menargetkan kontribusi ekspansi internasional sekitar 5 persen dari target pendapatan Rp 100 triliun pada tahun depan,” jelas Direktur Utama Telkom Arief Yahya. (Berita Satu)
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
2
October 14, 2014
Embun Pagi
Technical analysis Recommendation
Trading Buy
Target price Stop-loss Close
5,082 4,950 4,913
Indikator
Investor sentiment
Stoch
GC
MACD
DN DN NM
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
NM = Normal
Sentiment negative yang datang dari indeks regional yang hampir semua mengalami penurunan, hanya Hangseng (Hongkong) saja yang mampu bertahan di zona positive. Sentiment ini juga turut membawa IHSG berada pada zona negative pada perdagangan kemarin dimulai awal perdagangan hingga penutupan. Sentiment teknikal rebound dapat saja terjadi pada perdagangan hari ini setelah penurunan regional juga sudah mulai terbatas. Daily chart Penurunan IHSG kemarin tepat berada pada level support yang tidak terlalu jauh dari 4.933 yang merupakan level yang pernah dicapai pada tanggal 03 October 2014 lalu. Volume perdagangan kemarin juga lebih kecil dari volume perdagangan pada saat itu. Memang indikator teknikal hampir semua memberikan sinyal bearish, seperti indikator PSAR, indikator MACD dan MA 5 serta MA 20 yang masih berada diatas level IHSG saat ini. Bahkan indikator stochastic telah melakukan deadcross, namun sentiment bearish ini tidak membuat IHSG turun lebih dalam melewati level psikologis 4.900 sehingga bisa kita katakan pelemahan sudah mulai terbatas untuk perdagangan kemarin. Peluang teknikal rebound dapat saja terjadi untuk perdagangan hari ini dan kami melihat level 4.900 cukup kuat untuk dapat menahan penurunan yang bisa membuat IHSG turun hingga 4.835. 60 minute chart IHSG gagal mempertahankan level low yang pernah tercapai pada awal Oktober lalu, sehingga peluang 4.900 untuk diuji bisa terjadi pada awal perdagangan ini.
Chart 1. Daily chart
Chart 2. 60 minute chart
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
3
October 14, 2014
Embun Pagi
Stocks on our focus list Recommendation
Trading Buy
PT AKR Corfindo Tbk (AKRA)
Target price Stop-loss Entry price Close
5,000 4,700 Open Market Price 4,800
Saham AKRA mampu mengalami penguatan terbatas setelah selama seminggu lalu telah mengalami penurunan yang cukup besar dari 5.475 hingga level saat ini berada pada 4.800.
Stoch Indikator
MACD PSAR Volume
GC UP UP NM
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
NM = Normal
Penurunan yang cukup tajam ini membuka peluang rebound mengingat penurunan kemarin sudah terbatas bahkan berhasil ditutup menguat. Hal ini juga membawa peluang goldencross indikator stochastic yang telah berada pada area overlsold. Sebagai target awal kami melihat level 5.000 sebagai level psikologis akan dapat dicapat. Namun memang untuk level stoploss 4.700 perlu dijaga.
Chart 3. AKRA
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
4
October 14, 2014
Embun Pagi
PT Semen Indonesia TBK(SMGR)
Recommendation
Trading Buy
Target price Stop-loss Entry price Close
15,500 15,000 Open Market Price 15,100
Indikator
Stoch
GC
MACD
DN DN NM
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
NM = Normal
Penurunan yang dialami oleh saham ASII pada minggu lalu belum mampu membuat indikator PSAR menjadi bearish. Sehingga bisa dikatakan walaupun berada pada level support psikologis, tetapi saham ASII masih dalam posisi uptrend. Namun jika melihat indikator MACD dan indikator stochastic jelas bahwa saat ini posisi saham ASII berada pada downtrend. Peluang penguatan atau teknikal rebound dapat saja terjadi sepanjang level 6.400 sebagai titik support tidak tertembus. Untuk target pendek 6.700 dapat dijadikan level porift taking megningat indikator teknikal masih belum memberikan trend kenaikan yang kuat. Chart 4.SMGR
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
5
October 14, 2014
Embun Pagi
Recommendation
Trading Buy
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA)
Target price Stop-loss Entry price Close
2,250 2,075 Open Market Price 2,160
Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada saham AISA pada perdagangan kemarin, yaitu naik sebesar 4.60% ditutup pada level 2.160. hal ini telah berhasil membuat indikator stochastic mengalami goldencross.
Stoch Indikator
MACD PSAR Volume
GC DN DN NM
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
Sedangkan indikator PSAR berpeluang mengalami goldencross, namun indikator MACD masih mengirimkan sinyal bearish. Melihat kemampuan kenaikan kemarin, kami melihat target 2.250 merupakan target yang tidak terlalu sulit untuk diraih mengingat peluang perubahan trend dapat saja terjadi.
NM = Normal
Chart 5. AISA
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
6
October 14, 2014
Embun Pagi
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD (pt)
Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative) (IDR)
JCI Composite Index (L)
5,500
USD/IDR (R)
(%, %p)
12,500
20
12,250
16
5,250 12,000
Absolute
Relative 15.4 12.3
12 8
5,000
11,750 11,500
4,750
4,500 7/14
8/14
9/14
4.0
2.1
4 0.3 0
11,250
-4
11,000
-8
-1.0 -1.2 -3.3
10/14
1D
1W
1M
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Note: Relative to MSCI EM Index Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM)
Chart 9. Oil price
(USDmn) 0
1 Day -58
-49
-200
-130
5 Days
WTI
Brent
Dubai
105
-25 -128 -214
-400 -327
(pt)
1Y
-106 -209
100
-281 95
-600
-538 90
-800
85
-1,000 -1,044 -1,200
80 Korea
Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India
7/14
8/14
9/14
th
Note: The latest figure for India is October 10 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 10. Non-ferrous metal price
Chart 11. Precious metal price
Copper
(pt)
Nickel
Tin
110
(pt)
Silver
Gold
Platinum
105 100
100
95 90 85
90
80 75
80 7/14
8/14
9/14
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
10/14
7/14
8/14
9/14
10/14
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
7
October 14, 2014
Embun Pagi
Table 1. Key valuation metrics Company Name
Ticker
Price
Market Cap
(IDR)
(IDRbn)
Price Performance (%)
1D
1W
1M
1Y
FY13
P/E(X)*
FY14
FY13
P/B(X)*
FY14
FY13
ROE(%)*
FY14
BANKING Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Persero Tbk PT
BBCA BMRI
12,600 9,400
310,653 219,333
-1.6 -1.6
2.4 -4.3
4.6 -7.8
17.8 9.9
19.0 10.9
16.6 9.5
4.0 2.2
3.4 1.9
22.8 21.2
22.1 21.2
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT
BBRI BBNI
10,050 5,275
247,925 98,372
-0.5 -1.4
-4.5 -2.3
-5.0 -6.6
24.8 16.6
10.4 9.9
9.2 8.6
2.6 1.8
2.1 1.5
27.0 19.4
25.1 19.1
Bank Danamon Indonesia Tbk PT
BDMN
3,900
37,380
0.0
0.0
1.4
-4.3
11.3
9.3
1.1
1.0
10.1
11.0
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT PROPERTY
BTPN
4,400
25,697
-1.6
-1.8
-3.2
10.0
11.8
9.9
2.2
1.8
19.9
19.9
Surya Semesta Internusa Tbk PT Ciputra Property Tbk PT
SSIA CTRP
660 705
3,105 4,336
0.0 0.7
-3.6 -0.7
-17.5 -4.1
-7.0 -11.9
5.6 18.0
5.0 9.7
1.2 N/A
1.0 N/A
23.9 8.0
22.4 13.1
Pakuwon Jati Tbk PT
PWON
399
19,216
-0.7
2.8
-2.4
53.5
12.2
10.2
3.4
2.7
33.1
29.8
Alam Sutera Realty Tbk PT Bumi Serpong Damai PT
ASRI BSDE
437 1,435
8,587 26,364
-0.2 -1.7
0.7 -2.7
-9.5 -7.4
-24.7 -3.7
6.8 10.0
6.4 10.8
1.4 1.9
1.2 1.7
21.7 23.7
20.3 17.0
CONSTRUCTION Total Bangun Persada Tbk PT
TOTL
850
2,899
-1.7
-9.1
-9.6
14.9
18.5
15.2
3.7
3.3
20.0
22.3
Adhi Karya Persero Tbk PT Wijaya Karya Persero Tbk PT
ADHI WIKA
2,350 2,590
4,233 15,926
-2.7 1.2
-9.1 4.0
-20.2 -9.8
25.7 37.0
10.0 22.9
8.0 18.2
2.3 4.1
1.9 3.5
24.1 19.7
24.5 20.0
Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT Waskita Karya Persero Tbk PT RETAIL & CONSUMER Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT Mitra Adiperkasa Tbk PT
PTPP
2,240
10,847
0.7
1.6
-6.9
101.8
20.2
15.5
4.6
3.8
23.4
25.2
WSKT
835
8,071
0.0
2.5
-4.6
44.0
18.5
14.4
2.9
2.5
16.4
17.9
INDF KLBF
6,800 1,615
59,707 75,703
-0.7 -1.5
0.4 -3.0
-3.5 -3.0
-2.9 20.5
14.2 34.5
12.5 28.7
2.2 8.0
2.0 6.8
16.2 23.9
16.8 24.6
MAPI
5,075
8,425
-2.4
1.0
-14.0
-18.1
29.0
19.8
3.2
2.8
10.9
14.4
Unilever Indonesia Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT
UNVR ICBP
30,500 11,025
232,715 64,286
-1.0 -0.7
-0.8 0.9
-2.6 -2.2
-0.8 -0.7
40.1 24.7
36.4 21.3
48.3 4.5
43.7 4.0
126.7 19.3
124.5 19.5
Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Mayora Indah Tbk PT
RALS MYOR
825 29,600
5,854 26,473
-0.6 -1.4
1.2 -1.8
-17.1 0.1
-37.5 8.3
13.8 31.5
12.3 24.7
1.7 5.9
1.6 4.9
12.5 18.9
13.1 21.7
Ace Hardware Indonesia Tbk PT Gudang Garam Tbk PT
ACES GGRM
815 56,600
13,977 108,903
-0.6 0.0
-4.7 1.9
-14.7 2.9
31.5 64.8
24.4 20.4
20.7 17.6
6.0 3.3
4.9 3.0
26.3 17.0
25.4 17.4
Nippon Indosari Corpindo Tbk PT
ROTI
1,080
5,467
1.9
-1.4
-9.2
-15.0
25.7
20.1
5.7
4.6
23.9
23.8
AUTOMOTIVE Astra International Tbk PT Indomobil Sukses Internasional Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT
ASII
6,350
257,071
-2.3
-5.6
-12.1
-8.0
12.4
11.1
2.7
2.4
22.5
21.8
IMAS AUTO
4,250 4,090
11,752 19,713
-0.9 -2.6
-2.3 -4.2
-3.4 1.0
-19.8 -12.0
15.8 14.6
11.3 12.7
1.9 1.9
1.7 1.7
13.5 13.9
13.3 15.3
TLKM EXCL
2,775 5,825
279,720 49,713
0.0 -6.0
-2.5 -5.3
-0.5 -11.4
20.5 22.6
17.8 127.7
16.3 36.8
4.0 3.3
3.7 3.1
23.6 2.1
23.3 7.3
ISAT
3,820
20,758
-2.1
-2.7
-0.1
-11.7
20.2
19.1
1.2
1.2
3.5
5.7
JSMR TBIG
6,075 8,425
41,310 40,411
-1.6 1.5
-3.6 14.6
-4.7 2.7
6.6 45.3
26.0 28.5
22.6 21.5
4.0 7.5
3.7 5.1
15.7 29.7
16.3 27.8
ANTM TINS
985 1,200
9,395 8,937
-0.5 -1.2
-3.4 -3.2
-13.6 -10.1
-34.8 6.3
107.8 15.3
15.0 13.7
0.7 1.6
0.7 1.5
2.4 12.4
4.0 12.3
PTBA
12,175
28,053
-4.9
-4.9
-8.3
-10.1
13.8
12.7
3.1
2.8
24.3
23.0
INTP
22,000
80,987
0.0
0.9
-5.0
10.6
15.1
13.8
3.1
2.8
21.4
21.0
SMCB SMGR
2,445 15,100
18,736 89,566
-0.6 1.7
-4.9 0.3
-10.6 -4.3
-0.2 6.0
16.6 15.2
14.8 13.9
2.0 3.7
1.8 3.3
12.3 25.8
12.7 25.0
TELECOMMUNICATION Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT XL Axiata Tbk PT Indosat Tbk PT INFRASTRUCTURE Jasa Marga Persero Tbk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT MINING Aneka Tambang Persero Tbk PT Timah Persero Tbk PT Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk CEMENT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Holcim Indonesia Tbk PT Semen Indonesia Persero Tbk PT
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research *Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
8
October 14, 2014
Embun Pagi
Sector performance
Top 10 market cap performance
Name Agricultural Mining Basic-Industry Miscellaneous Industry Consumer Goods Property & Construction Infrastructure Finance Trade Composite
Index 2,019.1 1,143.0 508.3 1,143.0 2,067.5 436.0 1,138.0 670.0 890.4 4,913.1
Chg (%) -0.2 -1.9 -0.1 -1.9 -0.6 -0.5 -0.8 -0.9 -1.6 -1.0
Chg (%)
Close
2.0 5.4 1.9 1.4 2.0
2,845 5,400 6,725 12,300 2,845
Ticker MAYA IJ GJTL IJ AISA IJ PLIN IJ MPPA IJ TELE IJ ROTI IJ SMGR IJ SIDO IJ TSPC IJ
Price Market Cap (IDRbn) 1,830 6,365.3 1,570 5,471.1 2,160 6,952.2 2,700 9,585.0 2,725 14,654.9 940 6,614.1 1,080 5,466.7 15,100 89,566.0 610 9,150.0 2,520 11,340.0
Chg (%) 15.8 4.7 4.6 3.8 2.8 2.2 1.9 1.7 1.7 1.6
Source: Bloomberg
Top 5 leading movers
Top 5 lagging movers
Name TLKM IJ BBNI IJ ASII IJ BBCA IJ TLKM IJ
Name MNCN IJ BMTR IJ IMAS IJ EXCL IJ MNCN IJ
Chg (%)
Close
-3.5 -4.3 -5.4 -1.2 -3.5
2,870 1,800 4,350 6,150 2,870
Source: Bloomberg
Economic Calendar Time 2:45am 5:00am 5:00am 5:00am All Day 7:30am 9:30pm 9:30pm 11:45pm
Currency
Detail
EUR EUR EUR EUR EUR USD CNY CNY JPY
French CPI m/m German ZEW Economic Sentiment Industrial Production m/m ZEW Economic Sentiment ECOFIN Meetings NFIB Small Business Index CPI y/y PPI y/y 30-y Bond Auction
Forecast
Previous
-0.3% 0.2 -1.5% 7.1
0.4% 6.9 1.0% 14.2
97.2 1.7% -1.4%
96.1 2.0% -1.2% 1.68|3.6
Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory
Disclaimers This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2014.
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
9