January 2, 2015
Embun Pagi Akhmad Nurcahyadi
+62-21-515-1141
akhmad.nurcahyadi @dwsec-id.com
For subscription of our Daily Focus, please contact us at
[email protected]
Positive story continues
Market Index JCI MSCI EM HANG SENG KOSPI FTSE DJIA NASDAQ
Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
5,226.9 956.3 23,605.0 1,927.9 6,566.1 17,823.1 4,736.1
0.9 0.0 0.4 -0.6 0.3 -0.9 -0.9
0.6 -2.9 0.6 -2.7 -1.6 1.2 1.1
21.2 -4.6 0.8 -4.2 -3.0 8.5 14.4
Key Rates Last Trade
Chg (bps)
MoM
YoY
7.75 7.55 7.82
0 -10 3
25 0 10
25 -15 -74
Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
12,388.00 1,093.95 119.74 6.21
-0.4 0.3 0.0 0.0
1.2 -1.2 0.4 0.9
2.2 4.2 14.2 2.5
Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
53.3 1,182.0 62.8 702.5 126.6 15,075.0 6,325.0 19,400.0
-1.6 -0.2 1.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2
-20.5 -1.4 1.0 -5.1 9.5 -7.5 -1.9 -4.6
-40.4 -3.5 -25.8 -20.6 -31.0 8.5 -14.1 -13.4
Policy Rate 3yr 10yr FX USD/IDR USD/KRW USD/JPY USD/CNY Commodities WTI Gold Coal Palm Oil Rubber Nickel Copper Tin
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
(pt)
JCI
MSCI EM
(pt) 1,200
5,500 1,000
4,500 3,500 04/13
800 01/14
10/14
Sepanjang lima tahun terakhir indek Jakarta Consumers (JakCons Index) telah mencatat imbal hasil tahunan lebih dari 10% (kecuali pada saat krisis, tahun 2008). Sudut pandang positivf yang berkelanjutan telah mendorong investor untuk tetap memilih saham saham berbasis consumer sebagai salah satu strategi untuk menambah imbal hasil portfolio mereka, sekaligus sebagai salah satu tempat untuk melakukan hedging atau menyeimbangkan portfolio mereka disaat pasar sedang berada dalam keadaan yang tidak menentu. Tahun ini, kami tetap memberikan sudut pandang yang positif pada pergerakan indeks tersebut atau saham berbasis konsumer yang akan didorong oleh beberapa indicator, antara lain : 1) pertumbuhan kelas menengah yang terus terjadi, 2) kenaikan pendapatan atau kenaikan ump yang dapat mendorong perbaikan daya beli, 3) tren pertumbuhan konsumsi yang tetap terjadi, 4) struktur umur masyarakat Indonesia yang akan mendukung pertumbuhan populasi dan kekuatan belanja konsumen (struktur umur produktif tetap tercatat bertumbuh) , 5) kenaikan disposable income, dan 6) ekspansi dari pelaku usaha konsumsi serta tren penurunan harga komoditas dunia yang dapat menurunkan biaya produksi dan berpotensi mendorong naiknya margin. Di sisi lain, kami juga melihat akan adanya beberapa potensi ancaman pada kinerja saham berbasis konsumsi tersebut: 1) kepercayaan pasar akan imbal hasil JakCons yang akan mencatat angka lebih rendah, 2) ancaman tingginya angka inflasi, 3) dampak dari kenaikan BBM (meskipun kembali turun ke Rp7.600 per liter dari Rp8.500 per liter, 4) dampak dari kenaikan ump yang dapat melemahkan kinerja perusahaan serta belanja masyarakat yang dapat melemah didorong oleh kenaikan listrik, 5) potensi perlambatan pertumbuhan makro dalam negeri, 6) pelemahan nilai tukar rupiah yang masih dapat terjadi. Kami memberikan saran pada investor sebaiknya tetap mencermati pergerakan saham berbasis konsumsi seiring dengan preferensi investor di tahun tahun sebelumnya yang menggunakan saham saham tersebut sebagai tempat untuk menyeimbangkan imbal hasil dan mengendalikan resiko di saat ketidakpastian pasar tengah terjadi. Terlepas dari beberapa kekhawatiran tersebut, kami masih memberikan sudut pandang yang positif dan meyakini akan imbal hasil JakCons Index akan kembali mencatat angka yang positif di tahun ini. Per penutupan transaksi perdagangan pada 14/12/30, JakCons ditransaksikan pada 31.32x P/E, sedangkan untuk tahun ini diharapkan JakCons akan ditransaksikan pada 25.16x 12/15F P/E.
January 2, 2015 Embun Pagi
Local flashes ICBP: Anak Usaha Indofood Akuisisi Danone Rp250 Miliar. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, lewat anak usahanya yaitu PT Indolakto, merampungkan akuisisi PT Danone Dairy Indonesia senilai Rp250 miliar. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/12/2014), Corporate Secretary Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) Gideon A. Putro mengatakan transaksi telah selesai pada 30 Desember 2014. Dengan demikian, Indolakto menjadi pemilik produk minuman susu cair Milkuat sekaligus pemegang merek dan desain industrinya. Akuisisi ini bernilai Rp250 miliar. (Bisnis Indonesia) TINS: Timah Anggarkan Capex Rendah, Mulai Berhemat. Perusahaan tambang pelat merah PT Timah (Persero) Tbk. menganggarkan belanja modal yang lebih rendah pada tahun depan menjadi Rp750 miliar hingga Rp1,1 triliun dari alokasi 2014 senilai Rp1,4 triliun. Agung Nugroho, Sekretaris Perusahaan PT Timah mengatakan penurunan anggaran belanja modal (capital expenditure/Capex) periode 2015 bercermin dari serapan Capex tahun ini yang hanya mencapai Rp600 miliar hingga Rp800 miliar. (Bisnis Indonesia) BWPT: BW Plantation resmi genggam saham Green Eagle. PT BW Plantation Tbk (BWPT) resmi menjadi pemilik sah saham Green Eagle Holdings Pte Ltd (GEH). Transaksi tersebut telah usai dilakukan pada 24 Desember 2014. BWPT resmi membeli saham GEH dari Green Eagle Palm Limited. Aksi ini didanai dengan cara menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue Rp 10,8 triliun. Dimana Rp 10,53 triliun untuk akuisisi saham GEH dari pemegang saham lama. (Kontan) BMRI: Di 2015, Bank Mandiri incar kredit infrastruktur. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat pertumbuhan bisnis sesuai rencana pada akhir tahun ini. Riswinandi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, pertumbuhan kredit mencapai 13%-14% dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11%-12% di tahun 2014 ini. "Pertumbuhan ini syarat akan kualitas yang baik," kata Riswinandi. Menurutnya, di tahun depan target pertumbuhan bisnis akan lebih tinggi, dibandingkan realisasi akhir tahun ini. Salah satunya yaitu banyaknya peluang di penyaluran kredit infrastruktur. (Kontan) MDLN: Modernland siapkan capex Rp 1,3 triliun di 2015. PT Modernland Realty Ltd Tbk belum mau beranjak dari dua lokasi pilihan tahun ini yakni Cikande (Serang, Banten) dan Jakarta Timur. Pengembang itu akan melanjutkan eskpansi di dua lokasi itu tahun depan. Modernland berencana menambah tabungan lahan alias landbank. Perusahaan itu itu menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,3 triliun. (Kontan) PTBA: Bukit Asam siap pasok 4 juta batubara ke Inalum. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus menggenjot proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Inalum berkapasitas 1.000 Megawatt (MW). Perusahaan ini bahkan telah menetapkan areal tambang batubara yang menjadi sumber energi pembangkit setrum tersebut. Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan Bukit Asam menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya masih mengelar tahapan uji kelayakan alias feasibility study (FS) atas proyek tersebut. (Kontan) SUPR: SUPR Sesuaikan Harga Waran Seri I Jadi Rp3.367. PT Solusi Tunas Pratama Tbk. menyesuaikan jumlah penerbitan Waran Seri I serta harga pelaksanaannya. Emiten sewa menara berkode saham SUPR itu menyusun formula penyesuaian berdasarkan informasi dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perseroan. Lewat keterbukaan informasi Selasa, (30/12/2014), manajemen SUPR menyebut harga pelaksanaan Waran Seri I setelah penyesuaian yakni Rp3.367. Jumlah waran 52.061 dan rasio penyesuaian 1:1,42558. (Bisnis Indonesia)
2
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 2, 2015 Embun Pagi
Technical analysis Recommendation
Trading Buy
Target price Stop-loss Close
5.262 5.191 5.226
Indikator
Investor sentiment
Stoch
OB
MACD
UP UP NM
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
NM = Normal
Hari pertama perdagangan bursa di tahun 2015 dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM dan melepas subsidi premium hanya solar dan minyak tanah yang disubsidi. Akan menghemat anggaran negara yang dapat dialihkan ke sektor produktif. Daily Chart Penguatan pada hari terakhir 2014 telah membuat IHSG breakout dari level resistance 5207 yang bisa kita lihat pada chart1. Peluang penguatan lanjutan menuju level resistance berikutnya di 5262 didukung oleh indikator MACD dan indikator PSAR. namun indicator stochastic mulai memberi peringatan akan adanya profit taking dikarenakan mulai overbought. 60 Minute Chart Penguatan pada hari terakhir 2014 telah membuat IHSG breakout dari resistance channel uptrendnya (garis hijau yang ditengah) dan akan menguji berikutnya ke 5262, diperkirakan indeks masih akan naik namun kesempatan ini dapat digunakan untuk profit taking karena indicator stochastic mulai menunjukan overbought.
Chart 1. Daily Chart
Chart 2. 60 MInute chart
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
3
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 2, 2015 Embun Pagi
Stocks on our focus list PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Recommendation
Trading Buy
Target price Stop-loss Entry price Close
25.300 24.000 Open market price 24.250
Indikator
Stoch
OB
MACD
GC UP NM
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
Kenaikan sebesar 2% pada penutupan akhir tahun 2014 telah membuat secara mingguan saham AALI telah berhasil mengalami kenaika sebesar 4%. Pada chart 3 bisa kita lihat secara jelas telah mamu breakout garis resistance hitam. Sehingga peluang penguatan lanjutan mempunyai peluang akan terjadi. Apalagi didukung oleh indikator MACD yang telah melakukan goldencross.
Chart 3. AALI
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
4
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 2, 2015 Embun Pagi
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Recommendation
Trading Buy
Target price Stop-loss Entry price Close
3.000 2.800 Open Market Price 2.865
Indikator
Stoch
OB
MACD
UP UP NM
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
Memang saham TLKM belum melakukan breakout garis hitam yang merupakan resistance kuat pada chart 4. Namun jika melihat indikator MACD dan indikator PSAR yang mengirimkan sinyal bullish, maka peluang penguatan lanjutan dan breakout akan cukup besar. Target harga adalah level psikologis 3.000 yang pernah tercapai sbelumnya.
Chart 4. TLKM
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
5
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 2, 2015 Embun Pagi
Recommendation
Buy on weakness
Target price Stop-loss Entry price Close
16.400 14.700 15.100 15.375 Stoch
Indikator
MACD PSAR Volume
OS UP DN NM
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
PT Indo Tambang Megah Raya Tbk (ITMG) Tekanan jual saham ITMG pada tiga bulan terakhir cukup agresif. Dari level 27.000 hingga level 15.050. dengan harga saat ini 15.375 tentunya memberikan peluang rebound, melihat chart 5 dimana garis hitam sebagai support yang cukup kuat memberikan gambaran akan adanya rebound ini. Apalagi indikator stochastic telah memasuki area oversold. Strategy trading buy atau buy on weakness pada leel mendekati level psikologis 15.100 dapat dilakukan dengan target 16.400.
Chart 5. ITMG
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
6
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 2, 2015 Embun Pagi
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD (pt)
Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative) (IDR)
JCI Composite Index (L)
5,300
USD/IDR (R)
5,200 5,100 5,000 4,900 4,800 4,700 4,600 9/29
10/13 10/27 11/10 11/24
12/8
(%, %p)
12,900
32
12,700
28
12,500
24
12,300
20
12,100
16
11,900
12
11,700
8
11,500
4
11,300
0
Absolute
26.9 22.3
4.4 0.9 0.9
1.6 1.1
1D
1W
12/22
1.5 1M
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Note: Relative to MSCI EM Index Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM)
Chart 9. Energy price
(USDmn) 700
1 Day
(USD/b)
5 Days
574
600 500 400 300
201 141
200 74
100
36
0 -100
88
-4 -80
-200
-5
-75 -158
-194
-300 Korea
Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India
Brent (L)
CPO(R)
100
106
95
104
90
102
85
100
80
98
75
96
70
94
65
92
60 10/14
11/14
12/14
Chart 10. Non-ferrous metal price
Chart 11. Precious metal price
Copper
Nickel
(USD) 108
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Tin
Silver
110
1Y
105
Note: The latest figure for India is December 31th Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
(D-3M=100)
Relative
Gold
90 12/14
Platinum
105
105
100
100 95
95 90
90
85
85
80 80
75 70
75 10/14
11/14
12/14
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
12/14
10/14
11/14
12/14
12/14
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
7
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 2, 2015 Embun Pagi
Table. Key valuation metrics Company Name
Ticker
Price
Market Cap
(IDR)
(IDRbn)
Price Performance (%)
1D
1W
1M
1Y
FY13
P/E(X)*
FY14
FY13
P/B(X)*
FY14
FY13
ROE(%)*
FY14
BANKING Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Persero Tbk PT
BBCA BMRI
13,125 10,775
323,597 251,417
-0.2 0.5
-0.4 1.2
-0.6 0.2
33.9 33.0
19.5 12.7
17.0 11.1
4.2 2.5
3.5 2.1
23.4 20.7
22.4 20.6
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT
BBRI BBNI
11,650 6,100
287,396 113,757
0.0 0.0
1.1 0.8
0.0 -2.0
59.6 54.4
12.0 11.3
10.7 10.0
3.0 2.0
2.5 1.8
27.0 19.5
25.2 19.2
Bank Danamon Indonesia Tbk PT
BDMN
4,525
43,371
0.6
2.1
5.6
18.3
14.1
11.8
1.3
1.2
9.6
10.3
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT PROPERTY
BTPN
3,950
23,069
-1.3
-2.3
-2.2
-8.1
11.4
9.4
2.0
1.6
18.8
19.4
Surya Semesta Internusa Tbk PT Ciputra Property Tbk PT
SSIA CTRP
1,070 845
5,035 5,197
-0.5 1.8
0.5 -0.6
7.0 -3.4
81.4 36.3
13.6 12.3
11.3 9.9
2.0 N/A
1.7 N/A
16.9 10.2
17.3 13.9
Pakuwon Jati Tbk PT
PWON
510
24,802
0.0
-4.6
-1.0
83.9
12.9
12.1
4.6
3.6
40.1
32.4
Alam Sutera Realty Tbk PT Bumi Serpong Damai PT
ASRI BSDE
560 1,805
11,004 33,161
0.0 0.8
7.7 -1.4
-1.8 -1.6
23.1 36.7
8.6 11.7
8.0 13.2
1.7 2.1
1.5 1.9
21.6 25.0
19.7 17.0
CONSTRUCTION Total Bangun Persada Tbk PT
TOTL
1,120
3,819
-0.9
3.7
1.8
103.6
23.7
19.3
4.7
4.2
19.3
21.2
Adhi Karya Persero Tbk PT Wijaya Karya Persero Tbk PT
ADHI WIKA
3,450 3,680
6,269 22,629
-0.3 -1.1
15.6 10.0
22.3 14.5
126.0 121.7
21.6 34.2
17.4 27.4
3.6 6.1
3.1 5.3
17.2 18.6
18.3 19.3
Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT
PTPP
3,575
17,312
0.0
3.5
10.0
200.4
33.3
25.1
7.3
6.0
23.4
25.3
Waskita Karya Persero Tbk PT RETAIL & CONSUMER
WSKT
1,470
14,299
-2.6
10.9
26.7
250.0
34.6
27.1
5.2
4.6
16.2
17.2
Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT
INDF KLBF
6,750 1,815
59,268 85,781
1.9 0.0
3.1 1.7
1.1 1.9
0.7 38.6
14.3 40.4
12.5 33.5
2.2 9.1
2.0 7.8
15.5 23.7
16.3 24.5
Mitra Adiperkasa Tbk PT
MAPI
5,075
8,425
1.5
1.6
-10.2
-7.7
40.5
23.9
3.2
2.9
8.3
13.1
Unilever Indonesia Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT
UNVR ICBP
32,300 13,100
246,449 76,385
1.1 4.8
0.9 6.3
3.3 14.9
20.5 25.4
44.3 28.6
40.1 24.8
52.4 5.4
48.4 4.8
124.7 19.5
127.1 20.0
Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Mayora Indah Tbk PT
RALS MYOR
790 20,900
5,606 18,692
2.6 -0.4
8.2 -2.6
-1.9 -14.0
-27.5 -19.6
14.3 40.2
13.2 21.7
1.7 4.5
1.6 3.8
11.8 10.8
11.9 19.3
Ace Hardware Indonesia Tbk PT Gudang Garam Tbk PT
ACES GGRM
785 60,700
13,463 116,792
1.3 2.2
3.3 2.1
-2.5 -0.7
28.7 42.0
23.5 21.8
20.2 19.0
5.8 3.6
4.7 3.2
26.6 17.3
25.8 17.5
Nippon Indosari Corpindo Tbk PT
ROTI
1,385
7,011
0.4
-2.5
8.2
34.5
34.3
26.6
7.4
6.1
22.7
23.3
AUTOMOTIVE Astra International Tbk PT
ASII
7,425
300,590
1.0
3.1
6.1
6.8
14.9
13.6
3.2
2.8
21.7
20.7
Indomobil Sukses Internasional Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT
IMAS AUTO
4,000 4,200
11,061 20,243
10.2 7.7
16.6 7.7
20.3 9.1
-16.7 15.1
21.4 18.6
14.5 15.5
1.8 2.2
1.7 2.0
7.5 12.2
9.9 13.5
Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT XL Axiata Tbk PT
TLKM EXCL
2,865 4,865
288,792 41,520
0.5 4.0
1.8 0.8
-0.3 -0.3
33.0 -5.5
18.4 252.9
16.9 33.4
4.1 2.7
3.8 2.5
23.1 3.0
22.5 7.1
Indosat Tbk PT INFRASTRUCTURE
ISAT
4,050
22,007
2.9
0.6
3.7
-3.0
20.2
29.8
1.4
1.4
-2.3
4.1
Jasa Marga Persero Tbk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT
JSMR TBIG
7,050 9,700
47,940 46,526
1.4 0.3
0.0 -0.8
2.9 3.5
49.2 60.3
30.4 32.9
26.3 24.9
4.7 8.9
4.3 5.9
15.4 29.6
16.2 27.1
Aneka Tambang Persero Tbk PT Timah Persero Tbk PT
ANTM TINS
1,065 1,230
10,158 9,161
-2.7 0.0
8.7 4.7
8.1 1.2
-1.4 15.2
N/A 16.2
21.5 13.6
0.8 1.7
0.8 1.6
0.0 11.8
3.3 13.2
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk CEMENT
PTBA
12,500
28,802
-0.2
-3.8
-2.5
20.2
13.9
13.6
3.2
2.9
24.3
22.5
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT
INTP
25,000
92,031
1.2
2.2
-2.6
22.9
17.7
16.3
3.6
3.2
21.5
20.9
Holcim Indonesia Tbk PT Semen Indonesia Persero Tbk PT
SMCB SMGR
2,185 16,200
16,743 96,091
0.2 0.2
-1.6 1.4
-4.8 -1.8
-7.0 11.7
17.5 16.8
15.3 15.4
1.8 4.0
1.7 3.5
10.5 25.0
11.1 24.2
TELECOMMUNICATION
MINING
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research *Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates
8
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 2, 2015 Embun Pagi
Sector performance
Top 10 market cap performance
Name Agricultural
Index 2,351.0 1,307.1 543.7 1,307.1 2,177.9 524.9 1,160.3 731.6 878.6 5,226.9
Mining Basic-Industry Miscellaneous Industry Consumer Goods Property & Construction Infrastructure Finance Trade Composite
Chg (%) 2.0 1.6 0.4 1.6 1.4 0.6 0.6 0.2 2.3 0.9
Ticker PLIN IJ KPIG IJ EMTK IJ IIKP IJ BRMS IJ MTFN IJ IMAS IJ MEDC IJ TRIO IJ AUTO IJ
Price Market Cap (IDRbn) 3750 13,313 1290 8,348 7800 43,992 3340 11,222 315 8,055 208 6,623 4000 11,061 3800 12,663 1275 6,071 4200 20,243
Chg (%) 25.00 14.16 11.4 11.33 10.9 10.64 10.19 10.14 8.1 7.69
Source: Bloomberg
Top 5 leading movers
Top 5 lagging movers
Name
Chg (%)
Close 11.4 4.8 1.0 1.1 25.0
EMTK IJ ICBP IJ ASII IJ UNVR IJ PLIN IJ
Name 7,800 13,100 7,425 32,300 3,750
Chg (%)
Close -25.0 -4.3 -0.2 -24.9 -7.4
BBLD IJ GIAA IJ BBCA IJ INVS IJ RODA IJ
1,875 555 13,125 169 463
Source: Bloomberg
Economic Calendar Time 3:00am 3:15am 3:45am 4:00am 9:45am 10:00am 10:00am 10:00am
Currency EUR EUR EUR EUR USD USD USD USD
Detail Spanish Unemployment Change Spanish Manufacturing PMI Italian Manufacturing PMI Final Manufacturing PMI Final Manufacturing PMI ISM Manufacturing PMI Construction Spending m/m ISM Manufacturing Prices
Forecast
Previous -72.0K 54.9 49.6 50.8 54.1 57.6 0.4% 43.1
-14.7K 54.7 49.0 50.8 53.7 58.7 1.1% 44.5
Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory
Disclaimers This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2014.
9
KDB Daewoo Securities Indonesia Research