January 20, 2015
Embun Pagi Renaldy Effendy
+62-21-515-1141
[email protected]
For subscription of our Daily Focus, please contact us at
[email protected]
Advancing Indonesia’s infrastructure proxy
Market Index JCI MSCI EM HANG SENG KOSPI FTSE DJIA NASDAQ
Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
5,152.1 952.5 23,738.5 1,888.1 6,585.5 17,511.6 4,634.4
0.1 -0.5 -1.5 0.8 0.5 1.1 1.4
0.1 1.4 4.3 -2.2 0.1 -2.7 -4.1
16.2 -1.5 5.1 -3.4 -4.1 5.2 8.9
Last Trade Chg (bps)
MoM
YoY
25 -44 -27
25 -45 -70
MoM
YoY
0.7 -2.2 -2.1 -0.2
3.9 1.3 12.8 2.6
Key Rates
7.75 7.37 7.79
Policy Rate 3yr 10yr
0 -2 -1
FX Last Trade Chg (%)
12,618.00 1,077.23 117.56 6.22
USD/IDR USD/KRW USD/JPY USD/CNY
0.2 -0.6 0.0 0.3
Commodities WTI Gold Coal Palm Oil Rubber Nickel Copper Tin
Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
48.7 1,275.7 61.8 717.5 121.3 14,780.0 5,715.0 19,325.0
5.3 -0.4 -1.0 -0.3 0.0 2.1 1.5 -0.3
-14.8 8.4 -0.6 2.1 -1.1 -5.3 -10.7 1.0
-44.4 1.7 -25.4 -16.8 -27.8 0.6 -22.1 -13.3
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
(pt)
JCI
MSCI EM
(pt) 1,200
Karena ketidakpastian situasi politik pada 2014 , beberapa proyek konstruksi yang ditunda menyebabkan kekecewaan pada pendapatan sektor . Datang pada tahun 2015, ketegangan yang menyebabkan keterlambatan telah diangkat dan diharapkan dapat memberikan peluang pertumbuhan untuk sektor terutama yang didukung oleh pemerintah sangat komitmen untuk membangun infrastruktur di Indonesia (+ 2,3% YTD kinerja sektor properti). Dalam pandangan kami, pembangunan infrastruktur kemungkinan akan pertanda baik bagi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Mengingat fakta bahwa peningkatan infrastruktur akan menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia dan akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan PDB. Kami melihat bahwa perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah dan pada saat yang sama memiliki kemampuan dalam menangkap prospek yang kuat dalam infrastruktur besar-besaran akan mendapatkan keuntungan laba dan pertumbuhan. Empat pembangun milik negara di BEI, yaitu : Adhi Karya (ADHI) , PT Pembangunan Perumahan (PTPP) , Waskita Karya (WSKT) dan Wijaya Karya (WIKA) . Dalam hal penilaian , kami menemukan bahwa ADHI saat ini diperdagangkan di terendah P/E FY15F (16.8x) dibandingkan dengan perusahaan sejenis . ADHI diperkirakan return on equity ( ROE ) untuk tahun 2015 adalah 2 tertinggi berikut PTPP antara rata-rata pesaing (19,6%) dan bagi mereka alasan kami memilih ADHI sebagai perhatian utama kami antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perusahaan konstruksi lainnya . Perusahaan ini adalah perusahaan BUMN yang menyediakan jasa konstruksi serta listrik mekanik dan juga pengembangan properti . Saat ini , ada dua mega - proyek yang akan dimulai :
JLT Project (Jakarta link transportasi) , proyek monorel jenis mengangkang dengan rute : Bekasi Timur - Cawang , Cibubur Cawang , dan Cawang - Kuningan (USD900mn senilai proyek)
Pengembangan Bandara Halim Perdana Kusuma bersama Lion Group (investasi yang dibutuhkan sekitar IDR5tr)
Kedua proyek akan dimasukkan dalam buku agar ADHI dan setelah mencapai terobosan , pertumbuhan akan dikonfirmasikan . Kami menyarankan investor untuk memperhatikan sektor konstruksi terutama perusahaan milik pemerintah dan terutama setelah Jokowi menurunkan harga semen oleh IDR3,000 / karung positif akan mempengaruhi biaya bahan baku untuk konstruksi.
5,500 1,000
4,500 3,500 05/13
02/14
800 11/14
Financial summary of SOE builders (IDRbn) Revenue L12M Gross Profit L12M Operating Profit L12M Net Profit L12M ROE FY15F (%) P/E FY15F (x)
ADHI 9,334 1,110 753 327 19.6 16.8
PTPP 12,207 1,458 1,200 492 25.0 25.5
WSKT 9,818 984 557 379 17.1 26.8
WIKA 12,577 1,417 1,002 580 19.1 26.8
January 20, 2015 Embun Pagi
Local flashes ADHI: Adhi Karya Proyeksi Dana Right Issue Capai Rp2,74 Triliun. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) memproyekskan perolehan dana penerbitan saham baru melalui mekanisme right issue mencapai Rp2,745 triliun. Berdasarkan dokumen resmi perseroan yang diperoleh Bisnis.com dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Senin (19/1/2015), disebutkan right issue yang akan diserap pemerintah melalui penyertaan modal negara (PMN) mencapai Rp 1,4 triliun. Pemerintah memiliki 51% saham ADHI dan menjadi pemilik mayoritas. (Bisnis Indonesia) BUMI: Bumi Resources bukukan laba US$13,3 juta hingga September 2014. Bumi Resources, perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar US$13,3 juta hingga September 2014, dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana perusahaan mencatatkan rugi sebesar US$377,5 juta. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar US$2,2 miliar pada periode yang sama, turun dari US$2,65 miliar pada tahun sebelumnya. (Jakarta Globe) TINS: Timah kaji ulang ekspansi Myanmar. Penambang timah milik Negara PT Timah berencana untuk merealisasikan rencananya untuk meningkatkan investasi di Myanmar pada tahun ini setelah sempat terhenti pada tahun lalu, ungkap Corporate Secretary . Pada tahun lalu, TINS mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk membangun smelter di Myanmar guna mengeksploitasi potensi cadangan timah di negara tersebut. BKSL: Sentul City kantongi marketing sales Rp 1,64 triliun. PT Sentul City Tbk (BKSL) mencatakan penjualan pemasaran atau marketing sales Rp 1,64 triliun sepanjang tahun 2014. Pencapaian tersebut hanya sekitar 86,3% dari yang ditargetkan sepanjang tahun yaitu sebesar Rp 1,9 triliun. BKSL sebagai induk perusahaan berkontribusi sekitar Rp 1,14 triliun atau sekitar 70% terhadap marketing sales. Semetara sisanya bersumber dari anak usaha yakni PT bukit Jonggol Asri (Sentul Niwana dan Serpong Natura City). (Kontan) BJBR: Laba bersih BJB turun 20,8% di November 2014. Kinerja Bank Jabar Banten (BJB) di tahun 2014 tidak terlalu menggembirakan. Ini terlihat dari perolehan laba bersih Bank Pembangunan Daerah (BPD) asal Jawa Barat dan Banten tersebut yang anjlok 20,80% secara year on year (yoy). Menurut Agus Mulyana, Sekretaris Perusahaan BJB, turunnya perolehan laba bersih di November 2014 tak lepas dari kenaikan biaya dana (cost of fund). Tingginya persaingan suku bunga deposito tahun ini membuat perolehan laba BJB tertekan. (Kontan) BULL: 3Q14, Laba Anjlok 95%. Laba bersih PT Buana Lystya Tama Tbk. (BULL) anjlok 95,81% menjadi US$475.537 setara dengan Rp5,9 miliar pada kuartal III/2014 dari sebelumnya US$11,35 juta. Kevin Wong, Direktur Utama BULL, mengumumkan kinerja perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di PT Bursa Efek Indonesia, Senin (19/1/2015). Pendapatan perseroan tercatat merosot menjadi US$33,71 juta dari sebelumnya US$36,21 juta. Namun, laba kotor perseroan tercatat melonjak menjadi US$8,27 juta dari sebelumnya US$4,27 juta. (Bisnis Indonesia) ANTM: Antam Bidik Ekspor Perhiasan Emas 2 Juta Ton ke India. PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menargetkan peningkatan volume ekspor emas perhiasan ke India tahun ini. Antam menargetkan ekspor 2 juta ton lebih perhiasan emas ke India. Hal tersebut diungkapkan oleh General Manager Logam Mulia Business Unit, Dody Martimbang. "Kita ekspor dalam bentuk perhiasan ke India. Tahun kemarin 1,5 ton, sekarang dengan alat baru yang kita datangkan bisa sampai 2 ton lebih," tutur Dody. (Detik Finance)
2
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 20, 2015 Embun Pagi
Technical analysis Recommendation
Trading Buy
Resistance Support Close
5.206 5.169 5.189
Indicator
Investor sentiment Sentimen data ekonomi dari luar negeri dan harga komoditas masih akan berpengaruh kepada pergerakan indeks hari ini.
Stoch
DN
MACD
DN DN DN
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
NM = Normal
Daily Chart Pada perdagangan kemarin, walaupun masih dalam range downtrendnya namun pola doji mengidikasikan akan adanya perubahan trend, semua indicator seperti MACD, stochastic dan PSAR masih mengalami penurunan. Kami melihat hari ini ada potensi rebound hal ini juga diperkuat oleh pergerakan intraday. Intraday Chart Terlihat dalam intraday chart, rebound hanya terjadi pada satu jam pertama dimana setelah itu indeks terus menurun sampai dengan 1 jam terkhir yang mulai rebound dari titik terendah hariannya, yang menyebabkan stochastic golden cross dan MACD mulai meningkat, hal ini mengindikasikan IHSG akan rebound pada hari ini.
Chart 1. Daily chart
Chart 2. Intraday chart
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
3
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 20, 2015 Embun Pagi
Stocks on our focus list Recommendation
Trading Buy
Target price Stop loss Buying price Close
710 685 700 700
Indikator
PT. Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES)
Stoch
OS
MACD
UP DN UP
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
Pada perdagangan kemarin ACES mulai rebound hampir menembus level resistance di 710 yang merupakan fibo 76.4% namun ditutup di level 700. Indicator mulai melandai, stochastic telah masuk area oversold, kami perkirakan ACES akan naik hari ini dengan target harga di 710, bila terlewati maka target berikutnya 730. Strategi yang dapat digunakan adalah trading buy pada harga penutupan kemarin dengan level stop loss di 685.
Chart 3. ACES
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
4
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 20, 2015 Embun Pagi
Recommendation Target price Stop loss Buying Price Close
Trading Buy/Sell On Strength 1.890 1.820 1.850 1.850 Stoch
Indikator
MACD PSAR Volume
UP DN UP UP
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) Saham BMTR mengalami rebound setelah doji pada hari sebelumnya, yang disertai deangan peningkatan volume, stochastic indicator berpotensi goldencross, MACD relative stagnant dam PSAR meningkat. Kami perkirakan BMTR masih akan melanjutkan kenaikan di level 1890 namun hati-hati aksi profit taking karena secara intraday, harga perseroan mulai overbought. Strategi yang dapat digunakan Trading Buy atau Sell on Strength dengan level stop loss di 1820.
Chart 4. BMTR
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
5
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 20, 2015 Embun Pagi
Recommendation Target price Stop loss Buying Price Close
Indikator
Trading Buy/Sell on Strength 5.290 5.150 5.200 5.200 Stoch
GC
MACD
UP DN UP
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
PT. Perusahaan Gas Negara (persero) (PGAS) Pada perdagangan kemarin saham perseroan sempat mengalami penurunan 8% dan menembus level psikologi di 5000 namun rebound terjadi pada satu jam terakhir dan ditutup di 5200 membuat Chandle perseroan memiliki tail yang panjang dan indicator stochastic baik daily maupun intraday golden cross, kami perkirakan rebound jangka pendek masih akan terjadi dengan target harga di 290 atau fibo 61.8%. Strategi yang digunakan adalah trading cepat namun tetap jga level stop loss di 5150.
Chart 5. PGAS
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
6
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 20, 2015 Embun Pagi
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD (pt)
Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative) (IDR)
JCI Composite Index (L)
5,300
12,900
USD/IDR (R)
12,700
5,200
(%, %p)
Absolute
Relative
20
18.3 16.3
16
12,500
5,100
12,300
5,000
12,100 4,900
11,900
4,800
12 8 4
11,700
4,700
11,500
4,600 10/20
11,300
0.1 0.6
0.1
0 -0.7 -0.4
11/3
11/17
12/1
12/15 12/29
-0.7
-4
1/12
1D
1W
1M
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Note: Relative to MSCI EM Index Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM)
Chart 9. Energy price
(USDmn) 800
1 Day
Brent (L)
(USD/b)
5 Days
1Y
(USD)
CPO(R)
90
2,500
550
600 402 400
2,400
80
293 197
200 0 -200
-58 -194
2,200
-31
-56 -210
2,300 70
6
60 2,100
-245
-400 50
2,000
-600 -800
-709 Korea
40 Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India
1,900 10/14
11/14
11/14
12/14
12/14
Note: The latest figure for India is January, 16th Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 10. Non-ferrous metal price
Chart 11. Precious metal price
(D-3M=100)
Copper
Nickel
Tin
Silver
110
12/14
Gold
1/15
Platinum
105
105
100
100 95
95 90
90
85
85
80 80
75 70
75 10/14
11/14
12/14
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
1/15
10/14
11/14
12/14
1/15
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
7
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 20, 2015 Embun Pagi
Table. Key valuation metrics Company Name
Ticker
Price
Market Cap
(IDR)
(IDRbn)
Price Performance (%)
1D
1W
1M
1Y
FY13
P/E(X)*
FY14
FY13
P/B(X)*
FY14
FY13
ROE(%)*
FY14
BANKING Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Persero Tbk PT
BBCA BMRI
13,000 10,725
320,515 250,250
0.4 0.2
0.2 -3.8
-1.7 0.5
30.8 22.3
19.3 12.6
16.8 11.1
4.1 2.4
3.5 2.1
23.4 20.8
22.3 20.5
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT
BBRI BBNI
11,600 5,975
286,162 111,426
0.2 0.0
-3.7 -2.8
0.4 -1.2
39.0 39.8
11.9 11.0
10.6 9.7
2.9 2.0
2.4 1.7
27.0 19.7
25.0 19.3
Bank Danamon Indonesia Tbk PT
BDMN
4,570
43,802
-0.4
-0.6
3.6
11.3
14.4
12.0
1.3
1.2
9.6
10.3
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT PROPERTY
BTPN
3,990
23,303
0.0
0.1
-1.4
-11.3
11.6
9.6
2.0
1.7
18.7
19.1
Surya Semesta Internusa Tbk PT Ciputra Property Tbk PT
SSIA CTRP
1,075 830
5,058 5,105
-0.9 0.6
0.5 -5.7
1.9 -2.9
61.9 24.1
14.4 12.0
11.0 9.7
2.0 N/A
1.7 N/A
16.4 10.2
18.2 13.9
Pakuwon Jati Tbk PT
PWON
487
23,454
3.2
-10.1
-12.6
48.4
11.8
11.0
4.2
3.3
40.2
32.5
Alam Sutera Realty Tbk PT Bumi Serpong Damai PT
ASRI BSDE
580 2,005
11,397 36,836
0.9 1.3
-2.5 1.0
10.6 8.2
10.6 36.1
8.9 12.8
8.2 14.3
1.7 2.7
1.5 2.4
21.6 24.3
19.7 17.2
CONSTRUCTION Total Bangun Persada Tbk PT
TOTL
1,115
3,802
1.8
-5.2
1.4
61.0
23.2
18.9
4.6
4.1
19.3
21.2
Adhi Karya Persero Tbk PT Wijaya Karya Persero Tbk PT
ADHI WIKA
3,485 3,585
6,278 22,045
0.6 0.6
-2.7 -3.0
15.1 6.6
98.6 82.4
20.6 33.3
16.7 26.7
3.5 6.0
3.0 5.1
18.7 18.5
19.8 19.2
Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT
PTPP
3,650
17,675
-0.5
-2.1
6.2
173.9
34.1
25.6
7.5
5.8
23.5
25.3
Waskita Karya Persero Tbk PT RETAIL & CONSUMER
WSKT
1,455
14,154
0.7
1.0
9.1
160.4
34.0
26.6
5.1
4.4
16.2
17.0
Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT
INDF KLBF
7,325 1,790
64,317 83,906
0.3 0.3
-1.4 -0.3
11.5 -0.8
9.4 28.4
15.5 39.4
13.6 32.7
2.4 8.9
2.2 7.6
15.1 23.5
15.7 24.3
Mitra Adiperkasa Tbk PT
MAPI
5,700
9,462
2.2
3.2
11.6
-5.1
47.0
27.3
3.6
3.2
7.8
12.6
Unilever Indonesia Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT
UNVR ICBP
34,000 13,075
259,420 76,240
1.5 2.8
0.8 -1.7
4.7 3.2
21.2 16.5
46.2 28.0
41.6 24.2
55.9 5.2
50.2 4.7
125.7 19.3
126.5 19.8
Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Mayora Indah Tbk PT
RALS MYOR
780 21,050
5,535 18,826
0.6 0.2
1.3 -4.4
6.2 -2.1
-39.5 -19.2
14.0 39.7
13.1 22.3
1.6 4.5
1.5 3.8
12.0 11.8
12.0 18.6
Ace Hardware Indonesia Tbk PT Gudang Garam Tbk PT
ACES GGRM
700 59,975
12,005 115,397
2.2 0.1
-12.2 -0.1
-9.9 0.8
-6.8 33.2
20.8 21.6
18.0 18.9
5.1 3.5
4.2 3.1
26.2 17.2
25.3 17.1
Nippon Indosari Corpindo Tbk PT
ROTI
1,295
6,555
0.4
-1.1
-8.8
19.4
33.0
25.6
6.9
5.7
21.9
23.3
AUTOMOTIVE Astra International Tbk PT
ASII
7,425
300,590
1.7
3.9
1.4
5.4
14.6
13.4
3.1
2.8
21.6
20.6
Indomobil Sukses Internasional Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT
IMAS AUTO
3,900 3,750
10,785 18,074
0.0 -1.1
2.6 -2.9
13.7 -2.8
-23.5 8.9
26.4 16.8
16.1 14.0
1.8 2.0
1.7 1.8
5.3 12.2
8.1 13.5
Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT XL Axiata Tbk PT
TLKM EXCL
2,855 4,690
287,784 40,027
0.4 2.5
0.7 -0.7
1.4 -5.2
28.1 -10.7
18.3 105.5
16.8 32.3
4.1 2.6
3.8 2.4
23.0 3.3
22.5 7.1
Indosat Tbk PT INFRASTRUCTURE
ISAT
4,400
23,909
0.0
2.3
9.3
7.4
20.2
31.9
1.5
1.5
-2.4
4.1
Jasa Marga Persero Tbk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT
JSMR TBIG
6,975 9,500
47,430 45,567
0.4 0.0
-0.7 1.1
-1.4 -2.8
39.0 58.3
30.0 32.4
26.2 24.6
4.6 8.7
4.2 5.8
15.5 30.0
16.3 27.1
Aneka Tambang Persero Tbk PT Timah Persero Tbk PT
ANTM TINS
1,050 1,195
10,015 8,900
-0.5 1.3
-2.8 -3.7
7.7 0.4
5.0 22.5
N/A 15.3
27.2 12.9
0.8 1.6
0.8 1.5
0.0 11.3
3.3 13.4
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk CEMENT
PTBA
10,400
23,963
-3.0
-9.1
-17.5
13.2
11.7
11.8
2.8
2.5
24.7
22.3
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT
INTP
21,825
80,343
-2.1
-7.8
-8.8
1.8
15.8
14.5
3.3
2.9
21.6
20.9
Holcim Indonesia Tbk PT Semen Indonesia Persero Tbk PT
SMCB SMGR
1,915 14,100
14,674 83,634
-6.6 -6.0
-6.0 -4.8
-7.7 -6.1
-10.9 -1.3
16.9 15.6
14.9 14.4
1.7 3.7
1.6 3.2
10.6 25.1
11.0 24.3
TELECOMMUNICATION
MINING
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research *Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates
8
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
January 20, 2015 Embun Pagi
Sector performance
Top 10 market cap performance
Name Agricultural Mining Basic-Industry Miscellaneous Industry Consumer Goods Property & Construction Infrastructure Finance Trade Composite
Index 2,278.0 1,296.5 503.2 1,296.5 2,208.9 538.4 1,128.0 724.4 870.0 5,152.1
Chg (%) -0.6 1.3 -2.3 1.3 0.9 0.6 -1.0 0.0 1.0 0.1
Ticker EMTK IJ BMTR IJ PWON IJ MTFN IJ ICBP IJ EXCL IJ INCO IJ DILD IJ MAPI IJ ACES IJ
Price 7500 1850 487 167 13075 4690 3385 645 5700 700
Market Cap (IDRbn) 42,300 26,267 23,454 5,318 76,240 40,027 33,635 6,686 9,462 12,005
Chg (%)
Chg (%)
Close
17.19 7.25 3.18 3.1 2.75 2.5 2.4 2.38 2.24 2.2
Source: Bloomberg
Top 5 leading movers
Top 5 lagging movers
Name
Chg (%)
EMTK IJ ASII IJ UNVR IJ ICBP IJ BMTR IJ
Close 17.2 1.7 1.5 2.8 7.3
Name 7,500 7,425 34,000 13,075 1,850
PGAS IJ SMGR IJ INTP IJ MAYA IJ BIRD IJ
-5.0 -6.0 -2.1 -25.0 -4.8
5,200 14,100 21,825 1,200 11,525
Source: Bloomberg
Economic Calendar Time 2:00am 4:00am 5:00am 5:00am 10:00am 10:00am 9:00pm Tentative 11:30pm
Currency EUR EUR EUR EUR USD USD USD JPY JPY
Detail German PPI m/m Italian Trade Balance German ZEW Economic Sentiment ZEW Economic Sentiment FOMC Member Powell Speaks NAHB Housing Market Index President Obama Speaks Monetary Policy Statement All Industries Activity m/m
Forecast
Previous -0.3% 4.32B 40.1 37.6
0.0% 5.40B 34.9 31.8
58
57
0.1%
-0.1%
Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory
Disclaimers This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2015.
9
KDB Daewoo Securities Indonesia Research