February 13, 2015
Embun Pagi Mimi Halimin
+62-21-515-1141
[email protected]
For subscription of our Daily Focus, please contact us at
[email protected]
Bring investment to Indonesia
Market Index JCI MSCI EM HANG SENG KOSPI FTSE DJIA NASDAQ
Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
5,343.4 971.2 24,422.2 1,945.7 6,828.1 17,972.4 4,857.6
0.1 1.0 0.4 -0.2 0.1 0.6 1.2
2.3 0.6 0.4 1.5 4.9 1.3 2.9
18.8 0.8 9.7 1.0 2.1 11.9 14.3
Last Trade Chg (bps)
MoM
YoY
25 -48 -44
25 -63 -141
MoM
YoY
1.0 1.5 1.0 0.6
5.3 3.3 16.6 3.0
Key Rates
7.75 6.98 7.41
Policy Rate 3yr 10yr
0 8 22
FX Last Trade Chg (%)
12,802.00 1,097.34 119.11 6.25
USD/IDR USD/KRW USD/JPY USD/CNY
0.6 0.7 -1.1 0.0
Commodities WTI Gold Coal Palm Oil Rubber Nickel Copper Tin
Last Trade
Chg (%)
MoM
YoY
51.2 1,222.0 61.8 687.5 134.2 14,750.0 5,600.0 18,000.0
4.9 0.3 -1.0 -1.4 0.0 -0.5 0.1 2.0
10.1 -0.7 -0.6 -6.2 7.0 -2.3 -6.9 -11.3
-43.9 -6.2 -25.4 -22.3 -14.6 2.5 -21.7 -21.5
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
(pt)
JCI
MSCI EM
(pt) 1,200
5,500 1,000
4,500 3,500 05/13
800 02/14
11/14
Dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% dari presiden Jokowi, Indonesia harus mulai menambah tenaga dalam memacu perekonomian. Berdasarkan data BKPM, total realisasi investasi yang terdiri dari FDI (Foreign Direct Investment) dan DDI (Domestic Direct Investment) selama Januari sampai Desember 2014 adalah sebesar IDR463.1tr, naik 16.2% dari tahun 2013 sebesar IDR398.6tr. Kenaikan tersebut ternyata jauh lebih kecil dari kenaikan realisasi investasi 2012-2013 yang tercatat sebesar 27.3%. Karena itu, menurut saya, presiden Jokowi harus memperbaiki infrastruktur dan memacu investasi di tahun 2015 dengan menarik investor untuk berinvestasi dalam bentuk FDI dan DDI. Berbicara tentang investasi dalam bentuk direct investment, pikiran saya langsung tertuju kepada lahan industri dan bisnis konstruksi. Salah satu emiten yang mempunyai unit usaha lahan industri dan kontraktor adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). SSIA memiliki tiga segmentasi bisnis yaitu konstruksi, properti (industrial estate, real estate dan rental property) dan hospitality. Sebagai informasi, anak usaha SSIA di bidang konstruksi adalah PT Nusa Raya Cipta Tbk, yang juga merupakan perusahaan publik dengan kode NRCA. Berdasarkan laporan keuangan 3Q2014, sebesar 74.2% pendapatan SSIA disumbang dari bisnis jasa konstruksi, 14.5% disumbang dari bisnis hotel, 7.5% disumbang bisnis tanah kawasan industri, sedangkan 3.8% nya disumbang dari lain-lain. Beberapa proyek dari usaha konstruksi NRCA adalah pembangunan CikampekPalimanan Toll Road (diperkirakan beroperasi di Juli 2015), Ciputra World 2 Jakarta, dan lain-lain, dengan kontribusi terbesar ke revenue berasal dari pembangunan high rise building. Untuk bisnis lahan industri, SSIA memiliki 1,400ha lahan di Karawang, Jawa Barat (55km dari Jakarta, 65km dari pelabuhan Tanjung Priok). Dari total lahan tersebut, SSIA hanya menyisakan 110ha untuk dijual. Selama 2014, perusahaan berhasil menjual 22.8ha di Karawang dengan ASP USD135/sqm. Sedangkan untuk tahun 2015, SSIA menargetkan penjualan 60ha lahan industri di Karawang dengan target konservatif ASP USD150/sqm. Selain itu, SSIA juga sudah mempunyai 2,000ha land permits di Subang, Jawa Barat (84km dari Jakarta dan akan mempunyai direct exit dari tol Cikampek-Palimanan). Dari 2,000ha land permit tersebut, SSIA baru mengakuisisi sebesar 100ha sampai awal 2015. SSIA menargetkan akan bisa mengakuisisi 500ha sampai akhir 2015. Selama tahun 2014, perseroan diestimasikan akan membukukan penjualan sebesar IDR4-4.5tr dengan bottom line di IDR300-350bn. Sedangkan untuk tahun 2015, SSIA menargetkan menggapai pendapatan IDR5–5.5tr (+25% vs 2014F) dengan bottom line IDR500-550bn (+67% vs 2014F), potensi pendapatan berasal dari penjualan lahan industri di Karawang karena permasalahan lahan yang sudah selesai. Berdasarkan revenue dan net profit yang ditargetkan masing-masing +25% dan 67% pada 2015F, kami menyarankan investor untuk mulai memperhatikan SSIA. Saat ini SSIA diperdagangkan di 12.6x 2015F P/E, lebih rendah dari industri, dimana property index diperdagangkan di 14.4x 2015F P/E.
Februari 13, 2015 Embun Pagi
Local flashes ANTM: Antam Kaji Pangkas "Rights Issue" Jadi Rp 5,3 Triliun. PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) mengkaji pemangkasan target dana hasil penawaran umum terbatas saham (rights issue) menjadi sekitar Rp 5,3 triliun dari rencana semula Rp 10,7 triliun. Hal itu seiring penurunan rencana penyertaan modal negara (PMN) menjadi Rp 3,5 triliun dari Rp 7 triliun. Direktur Keuangan Antam Djaja Tambunan mengatakan, kepastian rencana rights issue masih perlu melewati sejumlah tahap. (Berita Satu) BMRI: Bank Mandiri bidik pendanaan US$800 juta tahun ini. PT Bank Mandiri Tbk berencana untuk membidik pendanaan sekitar US$800 juta pada tahun ini setelah DPR menolak usulan suntikan modal pemerintah, ungkap CFO Pahala Mansury. Rencana tersebut telah dimasukkan dalam anggaran Bank Mandiri 2015, tambahnya. (Reuters) JSMR: Jasa Marga Incar Akuisisi Proyek Tol Solo-Kertosono. Operator jalan tol pelat merah PT Jasa Marga (Persero) Tbk. tengah mengincar untuk mengakuisisi proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono sepanjang 176,7 kilometer. Sekretaris Perusahaan JSMR David Wijayatno mengakui pihaknya memang berencana untuk mengakuisisi proyek tol yang menjadi bagian dari Tol Trans Jawa. (Bisnis Indonesia) ROTI: Nippon Indosari targetkan kenaikan pendapatan 20% di 2015. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) tetap yakin terhadap kelarisan rotinya. Produsen merek Sari Roti ini menargetkan pendapatannya mampu tumbuh 20% di tahun ini. "Target 2015 minimum 20% dari pencapaian di 2014," sebut Stephen Orlando, Public Relations ROTI, Kamis, (12/2). (Kontan) MPPA: Ekspansi, Matahari siapkan capex Rp 800 miliar. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menganggarkan belanja modal hingga Rp 800 miliar untuk ekspansi tahun ini. Perseroan akan terus melanjutkan pembangunan baru sejumlah gerai ritelnya. Danny Kojongian, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MPPA mengaku, saat ini pihaknya masih melakukan finalisasi anggaran 2015. (Kontan) BBRI: BRI incar pertumbuhan bisnis kartu kredit 25%. Sebagaimana kinerja positif di bidang lain di tahun 2014, kinerja bisnis kartu kredit Bank Rakyat Indonesia BRI juga terus menanjak. Sepanjang tahun 2014, BRI telah menerbitkan lebih dari 150 ribu kartu kredit. Adapun Jumlah keseluruhan Kartu Kredit yang telah diterbitkan oleh BRI sampai dengan akhir Desember 2014 sebanyak 841.252 atau meningkat 26% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan Total Outstanding Kartu Kredit BRI yang diberikan pada tahun 2014 tumbuh 30% menjadi Rp 1,109 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 847 miliar. (Kontan) BBNI: Investasi cabang BNI di Seoul US$ 2,82 juta. PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk terus mematangkan rencana pembukaan kantor cabang baru di Seoul, Korea Selatan. Jika tidak aral melintang, kantor cabang baru BNI sudah beroperasi pada Oktober 2015. Rahmad Hidayat, Head of Financial Institutions Global Payment & Overseas Network BNI menyebutkan, modal investasi untuk pembukaan kantor cabang baru tersebut mencapai KRW 3 miliar atau sekitar US$ 2,82 juta. (Kontan)
2
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Februari 13, 2015 Embun Pagi
Technical analysis Recommendation
Trading Buy
Resistance Support Close
5.386 5.309/5296 5.343
Indicator
Investor sentiment Investor masih berfokus kepada perkembangan harga komoditas, data ekonomi dari luar negeri serta laporan keuangan emiten yang mulai keluar.
Stoch
UP
MACD
DN UP DN
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
NM = Normal
Daily Chart Seperti yang kami perkirakan saham bergerak mixed dengan kecenderungan menguat kemarin, namun volume perdagangan mulai menyusut serta MACD mulai menurun walaupun PSAR naik dan stochastic golden cross, kami perkirakan indeks hari ini akan naik. Intraday Chart Indeks dibuka langsung menguat namun setelahnya mulai melemah sampai pada sesi kedua indeks mulai stabil dan naik yang disertai juga dengan kenaikan volume perdagangan. MACD akan golden cross mengikuti stochastic dan PSAR yang telah terlebih dulu.
Chart 1. Daily chart
Chart 2. Intraday chart
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
3
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Februari 13, 2015 Embun Pagi
Stocks on our focus list Recommendation Target price Stop loss Buying price Close
Indikator
Trading Buy/ Sell On Strength 127/132 122 124 124 Stoch
GC
MACD
UP DN UP
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
PT. Dyandra Media International Tbk (DYAN) Pada perdagangan kemarin Saham DYAN naik 8.77% yang disertai dengan lonjakan volume perdagangan, indicator MACD masih naik sementara indicator stochastic golden cross walaupun PSAR masih memberikan signal bearish. Namun kenaikan kemarin menguaji level resistance channel turunnya di level 127. Kami perkirakan hari ini DYAN akan menguji kembali level tersebut. Strategi yang dipakai trading buy namun tetap jaga level stop loss di 122.
Chart 3. DYAN
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
4
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Februari 13, 2015 Embun Pagi
Recommendation
Trading Buy
Target price Stop loss Buying Price Close
1820 1735 1790 1790
Indikator
PT Global Media Com Tbk (BMTR)
Stoch
DN
MACD
DN DN UP
PSAR Volume
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
Saham BMTR berhasil rebound dengan tail yang cukup panjang yang disertai dengan peningkatan volume, melihat chart hourly terlihat peningkatan volume terjadi pada 2 jam terakhir perdagangan. bila melihat indicator hourly terlihat pada hari ini saham ini dapat melanjutkan rebound dengan target 1820. Trading buy namun tetap jaga stop loss di level 1735.
Chart 4. BMTR
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
5
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Februari 13, 2015 Embun Pagi
Recommendation
Speculate Buy
Target price Stop loss Buying Price Close
510 485 496 496 Stoch
Indikator
MACD PSAR Volume
DC DN UP UP
GC = Golden-cross
AC = Accumulation
DC = Dead-cross
Dis = Distribution
UP = Up
OB = Overbought
DN = Down
OS = Oversold
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Saham PWON mengalami penurunan namun tertahan di level supportnya. Pola yang terjadi mirip dengan pola sebelumnya dimana kemungkinan saham PWON akan rebound pada hari ini dengan target 505. Strategi yang dilakukan spekulasi buy pada harga support di 496, namun tetap jaga stop loss di level 485.
Chart 5. PWON
NM = Normal
Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
6
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Februari 13, 2015 Embun Pagi
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD (pt)
Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative) (IDR)
JCI Composite Index (L)
5,400
12,900
USD/IDR (R)
5,300
12,700
5,200
12,500
5,100
12,300
5,000
12,100
4,900
11,900
4,800
11,700
4,700
11,500
4,600 11/13 11/27 12/11 12/25
11,300 1/8
1/22
(%, %p)
Absolute
20 16 12 8 4
1.2
0.1
2.3
2.5 0.8
0 -0.9 -4
2/5
1D
1W
1M
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Note: Relative to MSCI EM Index Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM)
Chart 9. Energy price
(USDmn) 1,000
1 Day
Brent (L)
(USD/b)
5 Days
Relative 19.0 17.1
1Y
(USD)
CPO(R)
90
849
2,500
800
2,400
80 600
2,300 400
265
200
70
265
120
74
2,200 55
80
110
60
22
2,100
0 -200
-76
50
-60 -280
-400 Korea
Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India
2,000
40
1,900 11/14
11/14
12/14
12/14
1/15
1/15
Note: The latest figure for India is February, 11th Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 10. Non-ferrous metal price
Chart 11. Precious metal price
(D-3M=100)
Copper
Nickel
Tin
Silver
115
125
110
120
105
115
100
Gold
2/15
Platinum
110
95
105
90
100
85 80
95
75
90
70
85 11/14
12/14
1/15
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
2/15
11/14
12/14
1/15
2/15
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
7
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Februari 13, 2015 Embun Pagi
Table. Key valuation metrics Company Name
Ticker
Price
Market Cap
(IDR)
(IDRbn)
Price Performance (%)
1D
1W
1M
1Y
FY13
P/E(X)*
FY14
FY13
P/B(X)*
FY14
FY13
ROE(%)*
FY14
BANKING Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Persero Tbk PT
BBCA BMRI
13,900 11,775
342,705 274,750
-0.2 0.2
1.5 4.7
6.9 9.5
35.6 30.8
20.7 12.7
18.1 12.3
4.5 2.4
3.7 2.3
23.4 20.9
22.3 20.3
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT
BBRI BBNI
11,875 6,725
292,946 125,412
1.5 0.0
1.5 4.3
0.4 9.3
36.5 55.9
11.9 10.6
11.0 10.7
2.9 1.9
2.5 1.9
27.4 20.2
24.7 19.0
Bank Danamon Indonesia Tbk PT
BDMN
4,600
44,089
-0.1
-5.7
-1.3
0.0
16.7
12.3
1.3
1.2
8.1
10.3
Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT PROPERTY
BTPN
4,005
23,390
0.1
0.1
0.5
-11.8
11.6
9.7
2.0
1.7
18.7
19.1
Surya Semesta Internusa Tbk PT Ciputra Property Tbk PT
SSIA CTRP
1,225 770
5,764 4,736
-2.8 -1.3
5.2 -4.9
14.0 -9.9
58.1 3.4
17.2 11.2
12.5 9.0
2.3 N/A
1.9 N/A
15.9 10.2
18.8 13.9
Pakuwon Jati Tbk PT
PWON
496
23,887
-2.7
-1.8
3.5
52.1
12.6
11.7
4.4
3.4
39.8
32.5
Alam Sutera Realty Tbk PT Bumi Serpong Damai PT
ASRI BSDE
635 2,095
12,477 38,489
-0.8 0.5
5.8 3.2
7.6 6.3
13.4 34.7
9.8 12.6
9.1 14.9
1.9 2.8
1.7 2.5
21.6 25.0
19.8 16.8
CONSTRUCTION Total Bangun Persada Tbk PT
TOTL
1,105
3,768
-1.3
2.3
-3.1
54.5
23.7
19.5
4.7
4.1
21.5
20.5
Adhi Karya Persero Tbk PT Wijaya Karya Persero Tbk PT
ADHI WIKA
3,470 3,530
6,251 21,707
-0.9 -0.7
-1.7 -3.0
-2.9 -2.5
79.8 77.8
20.8 33.7
17.0 26.8
3.6 5.8
3.0 5.0
19.8 18.8
19.5 19.4
Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT
PTPP
3,930
19,031
-0.8
-1.5
4.9
187.9
36.6
27.6
8.0
6.2
23.7
25.2
Waskita Karya Persero Tbk PT RETAIL & CONSUMER
WSKT
1,790
17,412
-0.6
0.3
25.2
193.4
41.0
32.0
6.3
5.5
17.0
17.4
Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT
INDF KLBF
7,350 1,850
64,536 86,719
0.0 -0.3
0.7 1.4
-1.0 2.2
5.4 33.1
15.5 40.9
13.6 33.9
2.5 9.2
2.2 7.9
15.1 23.5
15.8 24.3
Mitra Adiperkasa Tbk PT
MAPI
5,625
9,338
-1.3
-3.8
4.2
-5.9
50.9
29.3
3.6
3.3
6.9
11.7
Unilever Indonesia Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT
UNVR ICBP
35,675 14,225
272,200 82,945
0.0 1.1
1.2 1.1
8.1 11.8
26.8 30.2
49.5 31.1
44.4 26.8
60.0 5.8
53.2 5.1
125.1 19.4
124.7 20.0
Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Mayora Indah Tbk PT
RALS MYOR
760 24,300
5,393 21,733
-3.2 -1.3
-7.3 -2.8
-1.3 13.6
-44.7 -14.4
13.7 46.1
12.8 26.7
1.6 5.2
1.5 4.4
12.0 11.8
11.9 18.3
Ace Hardware Indonesia Tbk PT Gudang Garam Tbk PT
ACES GGRM
765 54,950
13,120 105,729
0.7 -0.6
3.4 -2.7
0.7 -8.4
-5.6 23.9
23.8 20.1
20.7 17.7
5.7 3.2
4.7 2.9
25.7 17.0
24.4 16.9
Nippon Indosari Corpindo Tbk PT
ROTI
1,295
6,555
0.0
-2.6
-1.1
13.6
33.7
26.3
6.8
5.6
21.9
22.8
AUTOMOTIVE Astra International Tbk PT
ASII
7,925
320,832
0.6
5.0
10.5
19.2
16.1
14.7
3.4
3.0
21.4
20.6
Indomobil Sukses Internasional Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT
IMAS AUTO
4,100 3,900
11,338 18,797
0.0 1.2
2.5 5.1
7.9 3.9
-20.8 17.3
42.4 22.5
19.7 17.0
2.0 2.1
1.8 1.9
1.8 9.6
6.7 11.9
Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT XL Axiata Tbk PT
TLKM EXCL
2,895 5,200
291,816 44,379
1.2 1.0
2.8 8.8
1.9 18.2
29.0 15.4
18.6 N/A
17.1 40.2
4.2 3.0
3.8 2.9
23.2 -6.1
22.4 7.0
Indosat Tbk PT INFRASTRUCTURE
ISAT
3,885
21,111
0.9
-3.5
-13.1
-3.4
20.2
28.0
1.4
1.3
-2.2
4.2
Jasa Marga Persero Tbk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT
JSMR TBIG
7,000 9,250
47,600 44,368
-0.4 3.1
-2.4 1.1
0.0 -1.9
29.6 49.2
34.2 31.1
27.1 23.6
4.9 8.4
4.3 5.4
14.9 30.7
16.1 27.1
Aneka Tambang Persero Tbk PT Timah Persero Tbk PT
ANTM TINS
1,055 1,080
10,063 8,044
-1.4 -2.3
1.9 -3.6
-2.8 -8.9
3.9 18.8
N/A 14.6
34.4 12.2
0.8 1.5
0.8 1.4
0.1 11.0
2.6 13.3
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk CEMENT
PTBA
11,225
25,864
1.8
-1.3
0.2
20.1
12.3
13.0
2.9
2.6
25.1
22.1
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT
INTP
23,400
86,141
-1.7
0.8
-5.1
4.7
16.5
15.5
3.4
3.0
21.7
20.5
Holcim Indonesia Tbk PT Semen Indonesia Persero Tbk PT
SMCB SMGR
1,960 14,400
15,019 85,414
-0.8 -2.2
1.0 -1.5
-9.3 -10.8
-11.7 -4.6
16.6 15.1
15.3 14.2
1.6 3.6
1.5 3.1
10.1 25.1
10.2 23.7
TELECOMMUNICATION
MINING
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research *Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates
8
KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Februari 13, 2015 Embun Pagi
Sector performance
Top 10 market cap performance
Name Agricultural Mining Basic-Industry Miscellaneous Industry Consumer Goods Property & Construction Infrastructure Finance Trade Composite
Index 2,283.4 1,348.3 518.4 1,374.9 2,257.0 558.5 1,128.2 762.5 925.5 5,343.4
Chg (%) 0.5 0.1 -0.8 0.5 -0.1 -0.9 0.7 0.3 0.2 0.1
Ticker BCAP IJ AISA IJ SUPR IJ TBIG IJ SCMA IJ SRTG IJ AKRA IJ PTBA IJ ITMG IJ CPIN IJ
Price 1270 2135 8200 9250 3565 5000 4855 11225 17400 3850
Market Cap (IDRbn) 5,084 6,872 9,328 44,368 52,126 13,565 19,001 25,864 19,661 63,132
Chg (%)
Chg (%)
Close
6.28 3.89 3.80 3.1 2.15 2.04 2.00 1.8 1.75 1.72
Source: Bloomberg
Top 5 leading movers
Top 5 lagging movers
Name
Chg (%)
BBRI IJ TLKM IJ ASII IJ TBIG IJ SCMA IJ
Close 1.5 1.2 0.6 3.1 2.2
Name 11,875 2,895 7,925 9,250 3,565
SMGR IJ INTP IJ JRPT IJ PWON IJ GGRM IJ
-2.2 -1.7 -4.8 -2.8 -0.6
14,400 23,400 1,190 496 54,950
Source: Bloomberg
Economic Calendar Time 1:30am 2:00am 2:00am 2:45am 13th-15th 13th-15th 4:00am 5:00am 5:00am 8:30am 10:00am 10:00am
Currency EUR EUR EUR EUR CNY CNY EUR EUR EUR USD USD USD
Detail French Prelim GDP q/q German Prelim GDP q/q German WPI m/m French Prelim Non-Farm Payrolls q/q New Loans M2 Money Supply y/y Italian Prelim GDP q/q Flash GDP q/q Trade Balance Import Prices m/m Prelim UoM Consumer Sentiment Prelim UoM Inflation Expectations
Forecast 0.1% 0.3% 0.4% -0.1% 1355B 12.1% 0.0% 0.2% 21.3B -3.1% 98.2
Previous 0.3% 0.1% -1.0% -0.2% 697B 12.2% -0.1% 0.2% 20.0B -2.5% 98.1 2.5%
Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory
Disclaimers This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2015.
9
KDB Daewoo Securities Indonesia Research