Embun Pagi. October 31, Look at the bright side

October 31, 2014

Embun Pagi Betrand Raynaldi

+62-21-515-1140

[email protected]

For subscription of our Daily Focus, please contact us at [email protected]

Look at the bright side

Market Index Last Trade

Chg (%)

MoM

YoY

5,058.8 1,007.5

-0.3 0.3

-1.2 0.0

12.5 -2.9

23,702.0

-0.5

3.9

2.6

1,961.2 6,463.6

-0.1 0.1

-2.9 -2.5

-3.4 -4.1

17,195.4 4,566.1

-0.2 -0.3

-0.2 1.2

9.4 16.1

Last Trade

Chg (bps)

MoM

YoY

Policy Rate 3yr

7.50 7.72

0 0

0 -20

25 116

10yr

8.11

0

-41

64

Last Trade

Chg (%)

MoM

YoY

12,139.00

0.5

-0.9

8.1

USD/KRW USD/JPY

1,047.33 108.89

0.0 0.0

-0.7 -0.7

-1.3 10.7

USD/CNY

6.12

0.0

-0.5

0.3

JCI MSCI EM HANG SENG KOSPI FTSE DJIA NASDAQ Key Rates

FX USD/IDR

Commodities Last Trade

Chg (%)

MoM

YoY

WTI

82.2

0.0

-8.9

-10.4

Gold Coal

1,198.9 63.1

-1.1 -0.4

-0.8 -3.4

-9.4 -21.7

765.0 124.2

0.0 0.0

0.7 10.3

-17.0 -32.0

Nickel Copper

15,670.0 6,815.0

0.8 0.3

-3.9 2.2

6.2 -6.5

Tin

19,950.0

-0.9

-0.9

-13.0

Palm Oil Rubber

Rencana kenaikan BBM untuk mengurangi subsidi sudah semakin jelas, menteri keuangan Bambang Brodjonegoro serta Menko Perekonomian sofyan Djalil mengatakan BBM akan naik sebelum tahun 2015, diperkirakan BBM akan naik sebesar 3000/liter.Pemerintah menyiapkan dana sebesar 5 trilliun pada tahun 2014 dan 2015 sebagai program bantuan social bagi masyarakat miskin. Bila kenaikan ini jadi dilaksanakan maka ini merupakan kenaikan harga tertinggi secara nominal sepanjang sejarah Indonesia, namun secara prosentase kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2000, dimana pada saat itu kenaikan BBM lebih dari 90%. Pemerintah (dibawah administrasi presiden SBY) telah menganggarkan subsidi BBM sebesar 246,5 trilliun pada tahun 2014 dan 291 trilliun untuk tahun 2015 dengan konsekuensi target defisit anggaran 2,24% untuk tahun 2014 dan 2.21% untuk tahun 2015. Dengan kenaikan harga sebesar 3000 rupiah per liter akan membuat negara menghemat 138 trilliun dimana dana ini dapat dialokasikan pada pos yang lebih produktif seperti infrastruktur, sebagai informasi anggaran belanja pemerintah tahun 2014 untuk infrastruktur hanya 206 tn bahkan jumlah ini menurun menjadi 151 tn untuk tahun 2015. Parliament tidak mempunyai dasar hukum untuk menolak rencana ini karena merupakan hak presiden dan kami melihat penolakan masyarakat juga minim mengingat masyarakat pada bulan agustus telah merasakan susahnya mendapat BBM bersubsidi, sehingga mereka akan lebih rela membeli dengan harga mahal namun BBM selalu tersedia. Kenaikan harga BBM ini akan menjadi pil pahit yang harus ditelan namun adalah obat untuk perekonomian secara keseluruhan. Berdasarkan dari pengalaman kenaikan BBM dengan prosentase yang cukup besar pada Oktober 2005, index tidak mengalami penurunan bahkan indeks terus melaju naik. Kami melihat pola yang sama dapat terjadi dikarenakan investor menyadari pentingnya kenaikan harga BBM terhadap kesehatan ekonomi. Dan saham-saham yang akan menikmati keuntungan dari kenaikan BBM ini terutama adalah perusahaan konstruksi BUMN yang berfokus pada proyek pemerintah). Domestic Fuel Price

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

(pt) 6,000

JCI MSCI EM

(pt) 1,200

5,000

1,000

4,000

800

3,000 04/13

01/14

600 10/14

Source : Research KDB Daewoo Securities

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Bank Central Asia (BBCA) 3Q14 Review: Justified premium Stellar earnings amid challenges; Maintain Buy

Banks Company Report October 31, 2014

Buy

(Maintain) Target Price (12M, IDR)

15,740

Share Price (10/30/14,IDR)

13,000

Expected Return

21.1%

Market Cap (IDRbn) Shares Outstanding (mn)

320,515.1 24,655 13,575

52-Week Low 52-Week High

9,250

(%) Absolute

1M -0.6

6M 18.2

12M 21.5

Relative

1.1

13.8

11.1

Daewoo Securities Indonesia Banks Taye Shim +62-21-515-3281 [email protected]

BANK Company Report October 31, 2014

Daewoo Securities Indonesia

Taye Shim +62-21-515-3281 [email protected]

Bank Central Asia (BBCA) exhibited a net profit of IDR4,343.5bn for 3Q14. BBCA’s 3Q14 results were broadly in-line with market consensus estimates (IDR4,412.7bn). Despite challenging macroeconomic backdrop, the bank demonstrated solid results, which we believe is quite encouraging. We would like to highlight the fact that all the line item from top to bottom broke record highs (i.e., total operating profit, PPOP, net OP, and NP). Considering the fact that 3Q14 provisioning expenses (IDR722.4bn) were up 63.1% QoQ and 3.2% YoY, we judge that BBCA is able to generate satisfactory results even under a distressed macro environment. We reiterate our Buy recommendation and lift up our 12M target price from IDR13,975 to IDR15,740 reflecting another encouraging quarter. Our TP is derived by applying a target P/B of 4.5x to our 12MF BPS estimates. Operating pressures to pose only a mild headwind BBCA’s 3Q14 operating figures were a mixed bag. Growth picked up quite strong for the quarter (up 2.8% QoQ; highest quarterly growth pace in 2014), however, YTD growth came in at 5.9%, which we consider reaching double-digit organic growth for the full year to be quite an elusive agenda. Margins improved 3bps from a quarter earlier, however, net interest spread slipped another 2bps. On the asset quality front, its NPL ratio picked up 16bps from a quarter earlier to 66bps. This led to a sharp squeeze in its NPL coverage ratio (2Q14: 368.0% vs. 3Q14: 292.5%). However, management mentioned that its AQ deterioration was due to a single corporate exposure and mentioned that it is only a one-off item. Details are as follows: Lending growth: Loan growth was up 2.8% QoQ primarily driven by the corporate segment (up 5.8% QoQ). Commercial/SME and consumer loans were broadly stagnant inching up 1.2% and 1.6% respectively. Given management’s still conservative growth stance, we suspect that lending growth will fall below 10% for the full year (YTD +5.9%). Margins: Net interest margins inched up another 3bp QoQ to 6.49%. However, net interest spread further decreased by 2bp QoQ to 6.09%. Given prolonged high interest rate environment, BBCA should be able to reflect higher interest income from steady margin expansion, in our view. Asset quality: BBCA’s NPL ratio picked up 16bps QoQ to 0.66%. Management mentioned that there was a single corporation undergoing a restructuring program (total exposures estimated c. IDR400bn). Stripping off the new NPL migration from the troubled corporate, BBCA’s NPL ratio would have come in at 0.55% (vs. 2Q14: 0.50%) which we consider is quite healthy. Macro headwinds are likely to pressure the bank’s AQ until the end of this year, however, we believe BBCA will be well positioned compared to its peers. FY (Dec.)

12/10

12/11

12/12

12/13

12/14F

12/15F

Total OP (IDRbn) PPOP (IDRbn)

20,271.3 10,724.4

24,040.2 13,136.1

27,610.6 14,754.2

33,720.1 19,094.3

40,708.3 23,037.3

45,654.7 25,070.0

Net OP (IDRbn)

11,058.4 24,040.2 11,311.4 9,137.4 27,610.6

13,296.8

14,255.6

17,078.7

20,986.4

22,929.9

Pre-tax profit (IDRbn) Net Profit (IDRbn)

13,618.8 10,817.8

14,686.0 11,718.5

17,815.6 14,256.2

21,071.1 16,856.9

23,023.3 18,418.7

EPS (IDR) BPS (IDR)

371 1,383 33,720.1

439 1,704

475 2,102

578 2,590

683 3,163

747 3,754

P/E (x) P/B (x)

17.5 4.7 40,708.3

15.4 4.0

17.0 3.9

13.6 3.0

19.0 4.1

17.4 3.5

ROE (%) ROA (%)

29.5 3.0 45,654.7

28.4 3.1

25.0 2.8

24.6 3.0

23.7 3.2

21.5 3.1

Note: NP refers to net profit attributable to controlling interests 10,724.4 Source: Company data, KDB Daewoo Securities Indonesia Research estimates

13,136.1 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Analysts who prepared this report are registered 14,754.2 as research analysts in Indonesia but not in any other jurisdiction. PLEASE SEE ANALYST CERTIFICATIONS AND IMPORTANT DISCLOSURES & DISCLAIMERS IN APPENDIX 1 AT THE END OF REPORT.

19,094.3

October 31, 2014

Embun Pagi

Local flashes LPPF : Laba Bersih Matahari Department Capai Rp1,06 T. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat hasil yang kuat hingga akhir kuartal III tahun 2014, dengan laba bersih sebesar Rp1,06 triliun, naik 17,78% dibanding peride yang sama tahun lalu Rp900 miliar. Laba tersebut didukung meningkatnya penjualan. Penjualan kotor tercatat sebesar Rp10,980 triliun, naik 14% dibanding periode yang sama tahun lalu. (Sindonews) KBLV : Divestasi Saham Linknet, First Media Dapat Dana Rp1,36 Triliun. Manajemen PT First Media Tbk (KBLV) melakukan divestasi sebesar 11% dari saham yang ditempatkan dalam PT Link Net Tbk (LINK). Perseroan bersama-sama dengan Asia Link Dewa Pte Ltd, Freesia Pte Ltd, serta Furano Investment Pte Ltd, pada tanggal 24 Oktober 2014 telah merampungkan proses bookbuilding private placement sehubungan dengan penjualan sebesar 30% saham di LINK. Perseroan akan memperoleh Rp1,36 triliun dari hasil transaksi sebelum dikurangi pengeluaran. (MetroTV) SGRO: Kuartal III, Laba Bersih Melesat 913%. Perusahaan perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk. membukukan laba bersih yang melesat hingga 913,11% per kuartal III/2014. Perseroan mengumumkan kinerja dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis. Disebutkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk melonjak tajam menjadi Rp310,8 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp30,68 miliar. (Bisnis Indonesia) BBNI: BNI raih laba bersih Rp 7,61 triliun, tumbuh 16,4%. PT Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 7,61 triliun di kuartal III 2014. Perolehan ini menunjukkan pertumbuhan 16,4% dibanding periode yang sama pada tahun lalu atau year on year (yoy). Gatot Murdiantoro Suwondo, Direktur Utama BNI menuturkan, faktor utama dari pertumbuhan laba bersih yaitu naiknya pendapatan operasional dari Rp 20,97 triliun per September 2013 menjadi Rp 23,68 triliun per September 2014 atau tumbuh 13%. (Kontan) PTPP: PT PP Optimistis Lampaui Target Laba Tahun 2014. PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) memproyeksikan perolehan kontrak baru tahun 2014 sebesar Rp 22 triliun. Perseroan tetap optimis dapat meraih target laba bersih tahun ini melampaui Rp 520 miliar. Hal ini karena konstribusi seluruh pilar bisnis perseroan yang menghasilkan keuntungan bagi perseroan, yaitu konstruksi, properti, EPC, pracetak, peralatan dan investasi, dalam siaran persnya di Jakarta. (Investor Daily) PTBA : Naiknya Harga Batu Bara Bikin Laba PTBA Tumbuh 27%, Capai Rp 1,5 Triliun. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat laba bersih Rp 1,58 triliun 3Q14, laba ini naik 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,34 triliun. Harga batu bara yang mulai pulih membantu pertumbuhan laba perseroan. Pendapatan perusahaan selama sembilan bulan pertama 2014 tercatat sebesar Rp 9,65 triliun, naik 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 8,12 triliun. (Detik) SIMP : Laba Bersih Meroket Hingga 225,67%. Perusahaan perkebunan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. membukukan laba bersih yang meroket 225,67% pada kuartal III/2014. Perseroan mengumumkan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Kamis (30/10/2014), bahwa perolehan laba bersih mencapai Rp557,3 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp171,1 miliar. (Bisnis Indonesia)

KDB Daewoo Securities Indonesia Research

3

October 31, 2014

Embun Pagi

Technical analysis Recommendation

Trading Buy

Target price Stop-loss Close

5.100 5.015 5.058

Indikator

Investor sentiment

Stoch

NM

MACD

UP UP NM

PSAR Volume

GC = Golden-cross

AC = Accumulation

DC = Dead-cross

Dis = Distribution

UP = Up

OB = Overbought

DN = Down

OS = Oversold

NM = Normal

Saham-saham komoditas seperti CPO mulai kembali diakumulasi setelah mendapat tekanan yang cukup besar selama setahun ini. Begitu juga dengan saham komoditas lainnya, paling tidak kami melihat ada peluang untuk memanfaat kenaikan ini pada perdagangan hari ini untuk melakukan trading pendek atau untuk perdagangan dalam seminggu kedepan. Daily analysis Penurunan IHSG pada perdagangan kemarin merupakan penurunan yang masih dalam batas sehat dan wajar, dimana IHSG masih bertahan pada sinyal bullish diatas support indikator PSAR dan indikator MACD masih bertahan pada area positive. Indikator stochastic sendiri masih berada pada area normal, dan IHSG juga masih berada diatas level MA20. Belum pada perubahan antara support dan resistance IHSG, dimana level psikologis 5.000 masih tetap terjaga. Peluang kenaikan dapat terjadi pada hari ini dengan dukungan indikator teknikal yang masih positive. Masih terdapat 2 gap pada posisi resistance IHSG yaitu pada level 5.107 dan 5.165, sehingga kita perkirakan pada area ini juga akan menjadi resistance berikutnya. 60 minutes chart Jika kita melihat chart 2 tampak bahwa resistance IHSG masih belum diuji pada level 5.100, sehingga peluang penguatan masih tetap terbuka. Apalagi jika melihat indikator teknikal yang memberikan peluang penguatan akan terjadi pada perdagangan hari ini.

Chart 1. Daily chart

Chart 2. 60 minutes chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research



4

October 31, 2014

Embun Pagi

Stocks on our focus list Recommendation

Trading Buy

PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR)

Target price Stop-loss Entry price Close

800 - 805 740 Open Market Price 760

Saham BJBR telah mengalami kenaikan pada hari yang kedua pada perdagangan kemarin sehingga berpeluang membentuk pattern three white soldier yang berarti peluang bullish akan semaki kuat.

Indikator

Stoch

GC

MACD

UP UP NM

PSAR Volume

GC = Golden-cross

AC = Accumulation

DC = Dead-cross

Dis = Distribution

UP = Up

OB = Overbought

DN = Down

OS = Oversold

Indikator teknikal sendiri sudah mengirimkan sinyal bullish, seperti indikator MACD dan indikator PSAR yang berada pada positive area. Bahkan indikator stochastic telah berhasil melakukan goldencross. Target 800 – 805 dapat dijadikan target sementara mengingat masih membutuhkan volume perdagangan yang cukup signifikan untuk membuat target profit taking lebih tinggi lagi.

NM = Normal

Chart 3. BJBR



5

October 31, 2014

Embun Pagi

Recommendation

Trading Buy

PT Timah Persero Tbk (TINS)


1.300 – 1.350 1.190 1.210- 1.225 1.225

Kenaikan yang cukupsignifikan pada perdagangan kemarin telah membuat indikator PSAR melakukan goldencross, sedangkan indikator MACD dan indikator stochastic telah terlebih dahulu melakukan goldencross.

Indikator

Stoch

UP

MACD

UP GC UP

PSAR Volume

GC = Golden-cross

AC = Accumulation

DC = Dead-cross

Dis = Distribution

UP = Up

OB = Overbought

DN = Down

OS = Oversold

Volume perdagangan yang naik cukup signifikan juga membuat sinyal bullish semakin kuat yang memberikan gambaran adanya akumulasi pada saham TINS. Kami melihat level 1.300 hingga level 1.350 adalah level yang bisa dijadikan area profit taking untuk sementara. Chart 4. TINS

NM = Normal



6

October 31, 2014

Embun Pagi

Recommendation

Trading Buy

PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)


1.080 995 Open Market Price 1.015

Pada perdagangan kemarin saham ERAA kembali melakukan kenaikan walaupun kenaikan tipis sebesar 1.5% atau ditutup pada level 1.015. Namun kenaikan ini masih menjaga trend bullish yang dimiliki.

Stoch Indikator

MACD PSAR Volume

UP UP UP NM

GC = Golden-cross

AC = Accumulation

DC = Dead-cross

Dis = Distribution

UP = Up

OB = Overbought

DN = Down

OS = Oversold

Indikator teknikal saham ERAA memberikan sinyal positive seperti indikator MACD yang berada pada area positive dan indikator PSAR yang juga uptrend. Indikator stochastic sendiri berada normal area namun mengarah ke atas. Volume perdagangan juga meningkat walau tidak cukup besar. Sehingga peluang kenaikan lanjuta masih terbuka lebar dengan target 1.080 dan level stoploss pada 995.

NM = Normal

Chart 5. ERAA



7

October 31, 2014

Embun Pagi

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD (pt)

Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative) (IDR)

JCI Composite Index (L)

5,500

12,500

USD/IDR (R)

(%, %p)

Absolute

16

12,250

12

12,000

8

11,750

4

11,500

0

11,250

-4

11,000

-8

Relative 13.5 10.9

5,250

5,000

4,750

-0.3 -0.6

4,500 8/14

9/14

-0.9

-1.5 -1.8 -3.2

10/14

1D

1W

1M


Note: Relative to MSCI EM Index Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM)

Chart 9. Oil price

(USDmn) 1,000

1 Day

(pt)

5 Days

Brent

Dubai

105 804

800

100

600

95 321

400 200

WTI

1Y

90 160 133

77 99

123 162

85

30

0

80

-5 -8

-200

75

-165

-400

70 Korea

Taiwan Indonesia ThailandPhilippines India

7/14

8/14

9/14

10/14

th

Note: The latest figure for India is October 29 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research


Chart 10. Non-ferrous metal price

Chart 11. Precious metal price

Copper

(pt)

Nickel

Tin

(pt)

105

105

100

100

95

Silver

Gold

Platinum

95

90 90 85 85

80

80

75

75

70 7/14

8/14

9/14



10/14

7/14

8/14

9/14

10/14


8

October 31, 2014

Embun Pagi

Table 1. Key valuation metrics Company Name

Ticker

Price

Market Cap

(IDR)

(IDRbn)

Price Performance (%)

1D

1W

1M

1Y

FY13

P/E(X)*

FY14

FY13

P/B(X)*

FY14

FY13

ROE(%)*

FY14

BANKING Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri Persero Tbk PT

BBCA BMRI

13,000 10,200

320,515 238,000

-2.8 0.2

2.7 0.7

2.3 1.0

25.0 16.3

19.5 12.0

17.0 10.5

4.2 2.3

3.5 2.0

22.9 21.1

22.2 21.0

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT

BBRI BBNI

10,825 5,800

267,044 108,162

0.0 1.3

-0.2 -1.3

3.8 3.6

35.3 18.7

11.2 10.8

9.9 9.4

2.8 1.9

2.3 1.7

27.4 19.5

25.8 19.2

Bank Danamon Indonesia Tbk PT

BDMN

4,200

40,256

2.2

2.5

5.2

-1.6

12.7

10.8

1.2

1.1

9.7

10.4

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT PROPERTY

BTPN

4,240

24,763

-2.5

-2.5

-5.4

-0.6

11.9

9.8

2.1

1.7

19.3

19.8

Surya Semesta Internusa Tbk PT Ciputra Property Tbk PT

SSIA CTRP

740 760

3,482 4,674

-2.0 0.0

0.0 -0.7

3.4 1.4

-6.7 -9.6

7.0 19.4

5.9 10.4

1.3 N/A

1.1 N/A

22.9 8.0

21.7 13.1

Pakuwon Jati Tbk PT

PWON

445

21,431

0.2

-0.9

10.1

41.0

13.5

11.4

4.1

3.2

34.1

30.8

Alam Sutera Realty Tbk PT Bumi Serpong Damai PT

ASRI BSDE

457 1,570

8,980 28,844

-0.2 0.3

-3.4 -1.9

0.2 1.6

-30.5 -4.0

7.1 10.8

6.7 11.8

1.5 2.1

1.3 1.8

21.7 24.1

20.3 17.1

CONSTRUCTION Total Bangun Persada Tbk PT

TOTL

905

3,086

-2.2

-0.5

-2.1

17.7

19.7

16.2

3.9

3.5

19.9

22.2

Adhi Karya Persero Tbk PT Wijaya Karya Persero Tbk PT

ADHI WIKA

2,745 2,890

4,945 17,771

0.5 -0.3

-4.0 -1.5

-0.7 10.2

32.0 41.7

11.6 25.6

9.3 20.3

2.7 4.5

2.2 3.9

24.1 19.7

24.5 20.0

Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT

PTPP

2,620

12,687

1.9

1.2

16.5

85.6

23.8

17.9

5.4

4.4

23.4

25.5

Waskita Karya Persero Tbk PT RETAIL & CONSUMER

WSKT

970

9,376

0.5

0.5

13.9

57.5

21.5

16.8

3.4

3.0

16.4

17.9

Indofood Sukses Makmur Tbk PT Kalbe Farma Tbk PT

INDF KLBF

6,600 1,710

57,951 80,156

0.4 0.3

-2.2 0.6

-5.7 0.6

-5.4 28.2

13.7 36.6

11.8 30.5

2.2 8.4

2.0 7.2

16.3 23.9

17.2 24.6

Mitra Adiperkasa Tbk PT

MAPI

5,350

8,881

-3.2

-2.2

0.9

-5.9

31.1

21.3

3.3

2.9

10.8

14.2

Unilever Indonesia Tbk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT

UNVR ICBP

30,450 11,000

232,334 64,140

-2.1 -0.5

-2.9 -3.3

-2.2 -3.1

-0.5 0.0

40.9 24.6

37.2 21.2

47.8 4.5

44.1 4.0

125.3 19.2

124.5 19.6

Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT Mayora Indah Tbk PT

RALS MYOR

815 29,500

5,783 26,383

0.0 -1.7

5.2 -1.7

-14.4 -3.3

-37.6 0.5

14.4 31.4

13.1 24.6

1.7 5.8

1.6 4.9

11.8 18.9

12.2 21.7

Ace Hardware Indonesia Tbk PT Gudang Garam Tbk PT

ACES GGRM

790 56,350

13,549 108,422

-0.6 -1.0

-1.2 -0.5

-13.0 0.4

23.1 51.0

23.5 20.2

20.0 17.7

5.8 3.3

4.7 2.9

26.3 17.0

25.4 17.3

Nippon Indosari Corpindo Tbk PT

ROTI

1,225

6,201

0.0

1.3

3.9

-5.9

29.1

22.8

6.4

5.2

23.9

23.8

AUTOMOTIVE Astra International Tbk PT

ASII

6,900

279,337

0.4

3.0

-2.1

-0.4

13.6

12.3

2.9

2.6

22.3

21.7

Indomobil Sukses Internasional Tbk PT Astra Otoparts Tbk PT

IMAS AUTO

3,895 3,945

10,771 19,014

0.0 -0.1

-2.4 -3.1

-11.5 -8.3

-24.4 -11.2

17.8 14.1

12.9 11.4

1.8 1.8

1.6 1.7

10.8 13.8

10.6 15.4

Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT XL Axiata Tbk PT

TLKM EXCL

2,760 5,300

278,208 45,233

1.5 -3.2

-4.2 -10.5

-5.3 -14.5

19.4 21.7

17.8 138.1

16.2 34.2

4.0 2.9

3.6 2.8

23.0 1.6

22.8 7.5

Indosat Tbk PT INFRASTRUCTURE

ISAT

3,665

19,915

-0.7

-1.7

-3.7

-20.2

20.2

18.3

1.2

1.1

3.5

5.7

Jasa Marga Persero Tbk PT Tower Bersama Infrastructure Tbk PT

JSMR TBIG

6,275 8,725

42,670 41,850

0.0 -1.1

2.0 -0.3

-2.7 9.1

15.1 63.4

27.1 29.6

23.6 22.3

4.2 7.8

3.9 5.3

15.4 29.5

16.0 27.0

Aneka Tambang Persero Tbk PT Timah Persero Tbk PT

ANTM TINS

960 1,225

9,157 9,123

2.1 5.2

-0.5 -5.5

-11.6 -9.0

-38.4 2.5

157.2 16.2

15.6 14.4

0.7 1.6

0.7 1.5

2.2 12.1

3.7 12.3

Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk CEMENT

PTBA

12,625

29,090

0.6

1.4

-4.4

-0.8

14.2

13.6

3.2

2.9

24.3

22.5

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT

INTP

23,550

86,693

-2.0

-0.8

9.3

14.4

16.2

14.8

3.4

3.0

21.4

21.0

Holcim Indonesia Tbk PT Semen Indonesia Persero Tbk PT

SMCB SMGR

2,420 15,700

18,544 93,125

-0.2 -2.0

-4.7 -2.5

-6.9 1.8

-7.6 11.7

16.9 15.8

15.0 14.4

2.0 3.9

1.8 3.4

12.0 25.9

12.3 25.1

TELECOMMUNICATION

MINING

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research *Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates


9

October 31, 2014

Embun Pagi

Sector performance

Top 10 market cap performance

Name Agricultural Mining Basic-Industry Miscellaneous Industry Consumer Goods Property & Construction Infrastructure Finance Trade Composite

Index 2,139.5 1,221.8 539.7 1,221.8 2,073.0 465.2 1,139.9 702.6 893.5 5,058.8

Chg (%) 3.4 0.2 -1.1 0.2 -0.9 0.1 -0.2 -0.6 -0.1 -0.3

Chg (%)

Close

1.5 10.7 9.1 1.3 0.4

2,760 6,750 23,000 5,800 6,900

Ticker ADRO IJ SRTG IJ GEMS IJ INVS IJ PTBA IJ AALI IJ BHIT IJ LSIP IJ UNVR IJ TINS IJ

Price Market Cap (IDRbn) 1100 35,185 5250 14,243 1800 10,588 495 5,095 12625 29,090 23000 36,219 330 12,811 1880 12,827 30450 232,334 1225 8,677

Chg (%) 6.80 6.60 5.9 5.81 5.7 5.51 4.42 4.16 4.1 4.02

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers

Top 5 lagging movers

Name TLKM IJ EMTK IJ AALI IJ BBNI IJ ASII IJ

Name BBCA IJ UNVR IJ SMGR IJ LPPF IJ INTP IJ

Chg (%)

Close

-2.8 -2.1 -2.0 -4.0 -2.0

13,000 30,450 15,700 14,550 23,550

Source: Bloomberg

Economic Calendar Time

Currency

Detail

Forecast

Previous

1:00am 2:00am Tentative 3:00am 3:45am 5:00am 6:00am 6:00am 6:00am 6:00am 8:30am 8:30am 8:30am 8:30am 9:45am 9:55am 9:55am 9:00pm

JPY JPY JPY EUR EUR EUR EUR EUR EUR EUR USD USD USD USD USD USD USD CNY

Housing Starts y/y BOJ Outlook Report BOJ Press Conference German Retail Sales m/m French Consumer Spending m/m Italian Monthly Unemployment Rate CPI Flash Estimate y/y Core CPI Flash Estimate y/y Unemployment Rate Italian Prelim CPI m/m Core PCE Price Index m/m Employment Cost Index q/q Personal Spending m/m Personal Income m/m Chicago PMI Revised UoM Consumer Sentiment Revised UoM Inflation Expectations Manufacturing PMI

-17.1%

-12.5%

-0.8% -0.3% 12.4% 0.4% 0.8% 11.5% -0.1% 0.1% 0.6% 0.2% 0.3% 60.2 86.4

2.5% 0.7% 12.3% 0.3% 0.8% 11.5% -0.3% 0.1% 0.7% 0.5% 0.3% 60.5 86.4 2.8% 51.1

51.1

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed. This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2014.


10

Embun Pagi. October 31, Look at the bright side

Recommend Documents